Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Osiloskop sinar katoda (cathode ray oscilloscope, selanjutnya disebut CRO) adalah instrumen laboratorkm yang sangat bermanfaat dan
terandalkan yang digunakan untuk pengukuran dan analisa bentukbentuk gelombang dan gejala lain dalam rangkaian-rangkaian elektronik. Pada dasarnya CRO adalah alat pembuat grafik atau gambar (plotter) X-Y yang sangat cepat yang memperagakan sebuah sinyal masukan terhadap sinyal lain atau terhadap waktu. Pena ("stylus") plotter ini adalah sebuah bintik cahaya yang bergerak melalui peimukaan layar dalam memberi tanggapan terhadap tegangan-tegangan masukan.
Di samping tegangan, CRO dapat menyajikan gambaran visual dari berbagai fonemena dinamik melalui pemakaian transducer yang
Terdiri dari:
1. 2.
Tabung sinar katoda (Catholi, ray tube) atau CRT. Penguat vertikal (vertical amplifier),
3.
4. 5. 6. 7.
Bagian - bagaian CRO keseluruhan telah disebut diatas dengan masing masing fungsi secara urutan proses adalah: 1. Tabung sinar kathoda (CRT), CRT ini yang menghasilkan suatu berkas electron yang dipusatkan secara tajam dan dipercepat ke suatu kecepatan yang sangat tinggi. Berkas yang sangat cepat ini bergerak dari sumbernya (senapan
2. Penguat vertikal, Penguat vertikal ini untuk mengatur pelemahan masukan (input attenuator) yang telah dikalibrasi (besaran volt/DIV). tegangan yang dimasukkan ke flat defeksi vertical dapat menggerakkan berkas electron pada bidang vertical sehingga bintik CRT dapat bergerak ke atas dan kebawah. 3. Saluran tunda, Proses sinyal yang melewati beberapa blok akan mengalmi penunaan waktu sekitar 80 ns total. Pada defleksi horizontal dan vertical memiliki blok rangkian pengendali yang berbeda sehingga ada penyapuan yang berbeda antara keduanya. 4. Generator basis waktu, Sering disebut generator penyapu (sweep generator) berfungsi untuk membangkitkan sebuah gelombang gigi gergaji yang digunakan sebagai defleksi horizontal dalam CRT.
5. Penguat Horisontal Penguat Horisontal berisi pembalik fasa (phase inverter) yang akan menghasilkan
dua gelombang keluaran simultan yaitu: gigi gergaji yang menuju positif
(menaik) dan gigi gergaji yang menuju negatif (menurun). Gigi gergaji yang menuju positif akan dimasukkan ke plat defleksi horizontal sebelah kanan, sedangkan gigi gergaji yang menuju negative ke flat defleksi sebelah kiri.
6. Rangkaian Pemicu (trigger circuit) Menghasilkan satu pulsa pemicu dari satu titik yang dipilih pada gelombang masukan yang akan digunakan untuk menghidupkan Generator Basis waktu yang gilirannya memulai penyapuan bintik CRT secara horizontal dari kiri ke kanan.
Struktur bagian dalam sebuah tabung sinar katoda (Cathode ray tube) atau CRT ditunjukkan pads Gambar 9-3. Komponen utama dari CRT untuk pemakaian umum ini adalah :
a)
Layer tluoresensi.
Dalam skema CRT pada Gambar 9-3, elektron-elektron dipancarkan dari sebuah katoda termionik yang dipanaskan secara tidak langsung. Katoda ini secara keseluruhan dikelilingi oleh sebuah kisi pengatur (control grid) yang terdiri dari sebuah silinder nikel dengan lobang kecil di tengahnya, satu sumbu (koaksial) dengan sumbu tabung (silinder). Elektron-elektron yang mengatur agar lewat melalui lobang kecil di dalam kisi tersebut secara bersama-sama membentuk yang disebut arus berkas (beam current). Besarnya arus berkas ini dapat diatur melalui alat kontrol di panel depan yang diberi tanda INTENSITY, yang mengubah tegangan negatif (bias) kisi pengatur di acu terhadap katoda. Kenaikan tegangan
negatif kisi pengatur menurunkan arus berkas, dan berarti menurunkan intensitas
(terangnya) bayangan CRT; dengan penurunan tegangan negatif kisi memperbesar arus berkas. Kejadian inj identik dengan kisi pengatur di dalam sebuah, tabung hampa trioda yang biasa.
B. Pemusatan elektrostatik
bermanfaat untuk petama-tama memperhatikan kelakukan dari masing-masing partikel di dalam sebuah medan listrik. Perhatikan diagram Gambar 9-5 yang menunjukkan sebuah elektron hipotesis dalam keadaan diam di dalam sebuah Medan magnit. Definisi intensitas medan listrik menyatakan bahwa gaya pada satu-satuan muatan positif pada setiap titik di dalam sebuah medan listrik adalah
intensitas medan listrik pada titik tersebut. Dengan demikian, menurut definisi
di mana = intensitas medan listrik, dalam V/m. f = gaya pada muatan, dalam N. q = muatan, dalam C. Sebuah elektron adalah sebuah partikel bermuatan negatif dan muatannya adalah e = 1,602 x 10-19 C
Panjang titik api dari system lensa - lensa cekung ini dapat diperbesar atau diperkecil dengan mengubah tegangan pada anosa pemusat, sehingga titik api berkas berubah sepanjang sumbu CRT. Potensiometer yang melengkapi pengaturan tegangan pada anoda pemusat terdapat panel depan CRo yang diberi tanda FOCUS.
C. Defleksi Elektrostatis
Gaya f yang bekerja pada sebauh electron dalam medan listrik seragam seperti pada gambar 4.1. dengan persamaan gaya f = m.a
Gambar 6. Gaya f yang bekerja pada sebuah electron di dalam medan listrik yang seragam.
Defleksi pada Layar Flouresense Penyimpangan yang terjadi pada 2 flat defleksi ditempatkan sejauh d dihubungkan pada sebuah sumber potensial Ed sehingga ada medan listrik E intensitas yang medan magnet berikan. Gambar sebuah lintasan electron yang bergerak dalam sebuah muatan listrik seragam sesuai Gambar 7:
Contoh Soal:
Pelemah masukan dinyatakan sebagai rangkaian jembatan pada kesetimbangan, cabang XY dapat diambil dari rangkaian dan apabila Ra.Ca = Ri.Ci Sehingga didapat Gambar 10.
yang paling sensitif, penguatan total dari penguat berhubungan dengan pembacaan
terendah dari sakelar selektor V/Div.
Gambar 12. Keterlambatan sinyal vertikal memungkinkan penyapuan horisontal dimulai sebelum defleksi vertikal.
Suatu generator penyapu merupakan gabungan dari rangkaian pengisi dasar RC yang
ditunjukkan gambar dibawah. Dihasilkan sinyal yang tidak linier. Kenaikan tegangan
sangat tidak linier : ec mencapai 63 persen nilai akhirnya dalam suatu konstanta waktu dan mencapai nilai penuh dalam 5 kali. Jelas bahwa ec tidak dapat digunakan sebagai tegangan
penyapu linier. Dalam rangkaian penyapu RC yang praktis fungsi saklar S diganti oleh alat
penghubung saklar elektronik.
Contoh Soal : Bagaimana cara membangkitkan gelombang yang diumpankan pada plat depleksi horizontal pada osiloskop ? jawab: Defleksi horisontal memerlukan tegangan penyapuan yang bentukknya adalah linier. Penyapuan men scan layar atau menyapu sinyal masukan. Tegangan penyapu atau basis waktu ini di hasilkan dalam sistem defleksi horisontal CRO oleh generator penyapu. Tegangan penyapu yang ideal adalah yang linier bertambah dengan kecepatan konstan dari suatu nilai minimal ke nilai maksimal tertentu dan kemudian turun dengan cepat ke level semula.
Suatu generator penyapu merupakan gabungan dari rangkaian pengisi dasar RC yang ditunjukkan gambar dibawah. Dihasilkan sinyal yang tidak linier. Kenaikan tegangan sangat tidak linier.
periode yang biasa dari gigi gergaji.ini ditunjukan pada gambar 16 dimana dua tegangan
panyapuan dari frekuensi yang berbeda disinkronksn kesinyal sinkronisasi gelombang sinus yang sama .satu gelombang gigi gergaji ( digambatkan sebagai garis tebal ),yang periodenya yang biasa lebih pendek dari periode sinyal sinkronisasi,diperpanjang sampai dia sejalan
dengan gelombang sinus.gelombang gigi gergaji yang lain (digambarkan sebagai garis
putus-putus ),yang periodenya yang biasa lebih panjang dari periode sinyal
sinkronisasi,diperpendek hingga dia sinkron dengan gelombang sinus sebelumnya,dalam kedua halini penyapuan yang telah disinkronkan menggunakan frekuensi sinyal
sinkronisasi
Gambar 16.
tegangan-tegangan panyapu yang periode pribadinya lebih lama atau lebih pendek dari
periode sinyal penyelaras (sinkronisasi ) Dalam Gambar 17 pemilih ini ditunjukkan sebagai sebuah saklar tiga posisi yang diberi tanda INT-EXT-LINE .Pada posisi internal atau INT, digunakan sebuah sample sinyal
penguat vertical yang dilengkapi dengan sebuah pembagi tegangan untuk membangkitkan
pulsa sinkronisasi.,
Diagram balok pada gambar 20 menunjukan sebuah rangkaian pemicu yang kahas bagi CRO dengan penyapu terpicu.rangkaian pemicu menerima sinyal masukkan dari bentuk dan amplitudo yang berlainan, dan dari berbagai sumber, dan mengubahnya menjadi pulsa-pulsa yang amplitidonya seragam untuk operasi penyapuan yang terpercaya .
Osilator-Osilator laboratorium dirancang untuk melakukan pengukuran yang teliti terhadap waktu dan karena itu memerlukan penyapuan dengan linieritas penyapuan, diantaranya yang terpenting adalah : a) Arus pengisian yang konstan, dengan cara mana kapasitor pengatur waktu dimuati secara liniertias dari sumber arus yang konstan. b) Rangkaian penyapu Miller, dengan cara mana subuah masukkan tenaga (Step input ) diubah menjadi sebuah fungsi tanjak linier dengan menggunakan integrator operational.
Jarum penduga (Probe) CRO melakukan fungsi penting yaitu menghubungkan rangkaian yang akan diselidiki ke terminal-teminal masukkan CRO tanpa membebani atau jika tidak mennganggu susunan pengujian.Agar memenuhi persyaratan dari berbagai CRO pemakaian umum dan pemakaian khusus, terdapat berbagai jenis jarum penduga dari jenis tegangan pasif yang sederhana sampai ke jarum penduga, dari jenis tegangan pasif yang sederhana sampai kejarum penduga aktif yang baik untuk pemakaian khusus.
Gambar 21. Diagram balok yang umum untuk sebuah penduga CRO
Jarum penduga yang paling terkenal dan mengenyangkan untuk mengandengkan sinyal yang akan diselidiki ke CRO adalah jarum penduga tegangan pasif ( disebut demikian sebab tidak mengandung elemen-elemen aktif )
Pada gambar 22, kepala jarum penduga berisi tahanan pelemah R1, yang diparalel oelh sebuah kapasitor kecil C1 untuk kompensasi jarum penduga .sebuah kabel koaksial menghubungkan kepala jaeum penduga ke CRO yang impedansi masukannya dinyatakan oleh tahanan Rin pararel terhadap kapasitor
Jarum penduga tegangan aktif yang dirancang guna memberikan suatu cara yang efisien dalam menggandengkan sinyal frekuensi tinggi yang kaneikan waktunya cepat ke masukkan CRO. Berisi komponen aktif seperti dioda.FET.BJT atau tabung vakum miniatur Bentuk jarum penduga aktif yang terdahulu adalah jarum penduga cathode following (CF*) pada gambar 23 yang menggunakan sebuah tabung vakum miniatur sebagai elemen aktif, Keseluruhan rangkaian CF terkandung didalam kepala jarum penduga; sebuah kabel koaksial menghubungkan keluaran CF ke terminal-terminal masukkan CRO.
Gambar 23. Jarum penduga jenis "Cathode follower' yang digandeng oleh AC ( arus bolak-balik )
Versi jarum penduga tegangan aktif yang lebih baik adalah jarum penduga FET pada Gambar 24 dimana sebuah transistor efek medan ( Field effect transistor ) dalam konfigurasi " source followers" digunakan sebagai elemen masukkan yang aktif.
Jarum penduga arus memberikan suatu metoda pengandengan sinyal ke masukkan CRO secra induktif, sehingga tidak memerlukan hubungan listrik langsung ke rangkaian uji.Sebagaimana halnya pada jarum penduga tegangan, jarum penduga arus terdiri dari sebuah pengindera ( sensor ) sebuah kabel koaxsial dan rangkaian penutup Sebuah contoh jarum penduga arus yang terkenal adalah yang disebut jarum penduga arus pasif jenis inti terpisah ( split core) pada gambar 25 yang
dapat dibuka dan dijepit sekeliling konduktor yang arusnya akan diukur.
Gambar 25. Jarum penduga arus inti terpisah dengan penutup pasif
Jarum penduga tegangan tinggi digunakan untuk menghubungkan sinyal-sinyal kilovolt ke CRO konvensional dengan melengkapi perbandingan tegangan sebesar 1000 atau lebih.kapala jarum penduga tegangan tinggi dibuat dari bahan termoplastik yang kekuatan tumbuknya ( impack strength ) tinggi dan dirancanakan secara khusus guna melindungi pemakai terhadap bahaya kejutan elektris Pada gambar 26 menunjukan diagram sebuah jarum penduga tegangan tinggi khas 1000:1 kepala jarum penduga berisi sebuah tahanan 100 Mohm yang panjangnya ekitar 4 inci yang kapasitasnya terbaginya ditunjukkan pada skema.
8. Gambar Lissajous
8.1 Konstruksi gambar lissajous
Gambar-gambar lisajous dihasilkan bila gelombang-gelombang sinus dimasukkan secara
bersamaan kepelat-pelat defleksi horisontal dan vertikal CRO, Konstruksi sebuah gambar Lissajous ditunjukkan secara grafik pada gambar 27 Gelombang sinus ev menyatakan tegangan
defleksi vertikal dan gelombang sinus eh adalah tegangan defleksi horisontal.Frekuensi sinyal
vertikal adalah dua kali frekuensi sinyal horisontal, sehingga bintik CRT bergerak dua siklus lengkap dalam arah vertikal dibandingkan terhadap satu siklus dalam gelombang
Gambar 28. Penentuan sudut fase antara dua sinyal dengan frekuensi yang sama