Professional Documents
Culture Documents
II.
KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN Tujuan umum: Meningkatkan kemampuan ketrampilan peserta pelatihan dalam menyusun perencanaan kegiatan tahunan berdasarkan fungsi dan asas penyelenggara Tujuan Khusus: setelah selesainya pembahasan modul Perencanaan Tingkat Puskesmas, perserta latih mempunyai kompetensi: a. Peserta mampu menganalisis data sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan program puskesmas. b. Peserta mampu memanfaatkan data kesehatan dan hasil evaluasi kinerja untuk menyusun rencana kegiatan puskesmas. c. Peserta mampu menyusun RUK Puskesmas untuk tahun berikutnya d. Peserta mampu menyusun RPK setelah diterimanya alokasi sumber daya untuk kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber
III.
ALOKASI WAKTU: Alokasi waktu yang digunakan untuk memahami poko bahasan ini adalah 8 jam @ 45 menit.
Page 157
V.
No 1 2 3
Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan Paparan tentang pentingnya perencanaan tingkat puskesmas Diskusi Analisis data sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan program puskesmas. Diskusi Pemanfaatan data kesehatan dan hasil evaluasi kinerja untuk menyusun rencana kegiatan puskesmas Paparan hsil diskusi I dan II Penyusunan RUK Puskesmas untuk tahun berikutnya Penyusunan RPK setelah diterimanya alokasi sumber daya untuk kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber Diskusi penyusunan RUK dan Penyusunan RPK Pemaparaan hasil diskusi Penutup
Metoda Ceramah dan tanya jawab Ceramah dan Tanya jawab Diskusi kelompok Diskusi kelompok
60menit
5 6 7
8 9 10
Paparan dan Tanya jawab Diskusi kelompok Paparan dan Tanya jawab
Page 158
Manajemen Perencanaan Puskesmas Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan ipaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan asas penyelenggaraan Puskesmas perlu ditunjang oleh manajemen Puskesmas yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk menghasilkan iuran Puskesmas yang efektif dan efisien.
Page 159
Page 160
Page 161
4. Tahap /langkah penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan a. mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang disetujui b. membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RUK yang diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK c. menyusun rancangan awal, rincian dan volum kegiatan serta sumber daya pendukung menurut bulan lokasi dan pelaksanaan d. mengadakan lokakarya mini tahunan e. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks
n o Upaya kesehatan kegiata n Tujua n targe t Vol kegiata n Rincia n pelaks Lokas i pelak Tenaga plksan a jadwa l biay a
Page 162
3 4 5 6
Data umum Lo ka ka ry a mi ni
Proses persiapan
Penyususnan RUK
Penyusunan RPK
Data khusus
Tahap Persiapan
Didalam membuat perencanaan perlu dilakukan analisis situasi. 4 langkah dalam melakukan analisis situasi, yaitu : 1. Analisis Masalah Analisis masalah adalah satu kesatuan upaya untuk : 1. menganalisis kondisi saat ini; 2. mengidentifikasi masalah utama; 3.mengidentifikasi sebab dan akibat, dan
Page 163
Lnagkah 2
Lngkah 3 Langkah 4
Dalam melakukan stakeholders analysis perlu dibedakan antara kelompok sasaran dengan stakeholders dalam pengertian yang luas. Kelompok Sasaran adalah kelompok yang secara langsung dipengaruhi oleh masalah yang akanditangani dan menjadi penerima manfaat dari solusi yang diberikan oleh kegiatan. Stakeholders adalah individu, kelompok, institusi, instansi pemerintah, kelompok swasta termasuk kelompok sasaran yang memiliki minat dan/atau tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah yang akan ditangani. Secara rinci, stakeholders analysis adalah proses mengambil informasi tentang stakeholders, yaitu informasi mengenai : 1. Karakteristik stakeholders Karakteristik sosial : latar belakang etnik, pendidikan, aspek agama, aspek budaya.
Page 164
2. Kepentingan, motif, dan pelaku Kebutuhan dan harapan kelompok. Minat atau kepentingan : diekspresikan dengan terbuka, disembunyikan, atau ada kepentingan pribadi. Motif atau alasan kekhawatiran berpartisipasi : harapan, dugaan,
Perilaku terhadap pelaksanaan proyek dan kelompok lainnya : bersahabat, netral, bermusuhan.
3. Potensi Kekuatan kelompok : sumberdaya, hak-hak yang dimiliki, kekuatan monopoli. Kelemahan dan kekurangan yang dihadapi. Kemampuan kelompok untuk mengambil manfaat dari proyek. berkontribusi pada atau
4. Implikasi/keterlibatan pada kegiatan Dalam tahap apa seharusnya kelompok dipertimbangkan ? Aksi/tindakan apa yang harus diambil berkenan dengan kelompok ? Bagaimana seharusnya kegiatan bereaksi terhadap kelompok ?
Kerangka matrik di bawah ini dapat membantu menganalisis stakeholders yang terlibat dalam kegiatan. A. Matriks bagaimana masing-masing stakeholders dipengaruhi oleh masalah utama. Stakeholders Bagaimana stakeholders dipengaruhi oleh masalah Kapasitas/motivasi untuk menyelesaikan masalah Hubungan dengan stakeholders lainnya (kemitraan/ konflik)
Page 165
Matriks ini baru bisa diselesaikan setelah identifikasi tujuan kegiatan selesai. Stakeholders Tujuan utama Dampak positif Dampak stakeholders (manfaat ) negatif (costs ) Dampak netto
3.
Analisis penentuan tujuan Dilakukan dengan menggunakan hasil analisis pohon masalah. Pada dasarnya tujuan adalah (a) eliminasi sebab masalah, dan (b) eliminasi akibat negative yang ditimbulkan oleh masalah tersebut. Aalisis tujuan disusun dalam bentuk pohon tujuan yang menggambarkan hubungan antara cara pencapaian tujuan yang diperoleh. Langkah-langkah penyusunan pohon tujuan : Langkah 1 :Kemukakan kembali semua kondisi negatif yang tertera pada pohon masalah kedalam kondisi positif yang memuaskan dan dapat dicapai secara realistis. : Periksa hubungan antara cara pencapaian tujuan dan tujuan kegiatan yang dicapai/diperoleh, sehingga validitas dan kelengkapan isi pohon tujuan terpenuhi. :Jika memungkinkan : - tinjau kembali pernyataan-pernyataan yang ditulis. - tambahkan tujuan baru jika memungkinkan untuk dicapai pada tingkatan Diatasnya. - hapus tujuan tujuan yang tidak bermanfaat atau yang tidak penting.
Langkah 2
Langkah 3
4. Analisis alternative penerapan kegiatan Pada dasarnya adalah melakukan identifikasi jenis intervensi apa yang paling tepat dilakukan untuk mencapaitujuan tersebut ( intervensi terhadap sebab masalah dan intervensi terhadap akibat masalah ); memilih alternatif potensial; dan menetapkan satu alternatif potensial. Langkah-langkah analisis alternatif :
Page 166
Langkah 2
Langkah 3 : Tetapkan kriteria penilaian untuk mencapai tujuan yang optimal, seperti : - ketersediaan sumber daya - kemungkinan pencapaian tujuan - manfaat untuk kelompok sasaran - implikasi biaya - kelangsungan secara finansial dan ekonomi - kesanggupan memperbaiki dan memelihara asset - kesinambungan - kontribusi terhadap penguatan institusi - kekuatan institusi dan manajemen - dampak lingkungan - kesesuaian proyek dengan prioritas program atau sektor Tahap berikutnya penilaian dan penentuan program dilakukan dengan menyusun desai atau rencana berupa intervensi program pembangunan kesehatan. Untuk menentukan program dari beberapa alternative yang telah ditetapkan padatahapan sebelumnya, mana yang perlu dipilih, yaitu sebagai berikut : (a) biaya kecil dan terkecil ( affrodable ) diantara alternatif yang ada. (b) Manfaatnya ( benefitt ) paling besar diantara alternatif yang ada. (c) Resiko sosialnya kecil, misalnya penolakan oleh masyarakat, menimbulkan konflik social, dan lain-lain. (d) Kemungkinan keberhasilan besar, misalnya karena ketrsediaan teknologi.
Rencana Pelaksanaan dan Pengendalian Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunanPuskesmas, baik rencana tahunan upaya kesehatan wajib maupun rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan, dalamm mengatasi masalah kesehatan di wilayah
Page 167
Langkah - Langkah a. Secara singkat langkah-langkah dalam menyusun rencana pelaksanaan program program di Puskesmas adalah sebagai berikut : b. Mengidentifikasi indikator tiap-tiap kegiatan. Setiap kegiatan dalam program di Puskesmas mempunyai indikator masing-masing agar petugas dapat dengan mudah melaksanakan program/kegiatan tersebut maka perlu lebih dahulu diidentifikasi indikator dari program atau kegiatan itu. Contohnya:
Page 168
b) Cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetisi kebidanan (90 % ) c) Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk ( 100 % ) d) Cakupan kunjungan neonatus ( 90 % ) e) Cakupan kunjungan bayi ( 90 % ) f) Cakupan bayi berat lahir rendah / BBLR yang ditangani ( 100 % ) g) Menyusun target dari setiap indikator kegiatan c. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Puskesmas. Identifikasi Intervensi Yang Cost Effective Analysis Pengertian Cost Effective Analysis ( CEA ) Cost artinya biaya; effective artinya tujuan tercapai. Untuk dapat melihat apakah suatu biaya yang digunakan mencapai tujuan (efektif) Cost effective analysis, maka salah satu cara yaitu membandingkan dengan analysis yang lain yang disebut Cost Beneft Analysis ( CBA ). Secara singkat CBA berarti biaya dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh. Jadi dalam praktek analisis manfaat biaya (CBA) biasanya digunakan untuk pilihan proyek. Misalnyan ada 3 proyek; Proyek A, B, dan C. Pilihan proyek jatuh kepada proyek yang nilai CBAnya paling baik. CEA diarahkan untuk memilih alternatif penggunaan biaya. Contoh : Ada dana di Puskesmas sebesar Rp.100.000,-/bulan yang diperuntukkan kegiatan perbaikan gizi. Dalam hal ini ada 2 alternatif kegiatan, yaitu PMT Pemulihan dan PMT Penyuluhan. Kegiatan mana yang kita pilih ? Dengan dana Rp.100.000,- / bulan, maka jika kita memilih kegiatan PMT Pemulihan yang utama, hanya mencakup 5 pasien atau kasus. Tetapi jika pilihan yang kedua diambil, yaitu PMT Penyuluhan, mungkin akan menyelamatkan lebih dari 100 pasien atau kasus. Artinya jika kita harus memilih satu jenis kegiatan diantara dua kegiatan, maka terpilih alternatif kegiatan PMT Penyuluhan.
Evaluasi 1. Pemantauan Penyelenggaraan kegiatan harus diikuti dengan kegiatan pemantauan yang dilakukan secara berkala. Kegiatan pemantauan mencakup hal-hal sebagai berikut :
Page 169
iii.
iv.
Penilaian Kegiatan penilaian dilakukan pada akhir tahun anggaran. Kegiatan yang dilakukan mencakup hal-hal sebagai berikut : 1) melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai, dibandingkan dengan rencana tahunan dan standar pelayanan. Sumber data yang dipergunakan pad penilaian dibedakan atas dua. Pertama, sumber data primer yakni yang berasal dari SIMPUS dan berbagai sumber data lain yang terkait, yang dikumpulkan secara khusus pada akhir tahun. Kedua, sumber data sekunder yakni data dari hasil pemantauan bulanan dan triwulan, 2) menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan pencapaian serta masalah dan hambatan yang ditemukan untuk rencana tahun berikutnya.
Penugasan Peserta terbagi atas 5 kelompok, @ kelompok berjumlah 6 orang atau 2 kelompok puskesmas a. Berdasarkan data yang ada dalam kasus lakukan analisa data sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan program puskesmas. b. Gunakan data yang sudah dianalisis sebagai sumebr informasi dan manfaatkan data kesehatan dan hasil evaluasi kinerja untuk menyusun rencana kegiatan puskesmas. c. Diskusikan dalam kelompok , kemudian Buatlah RUK Puskesmas untuk tahun berikutnya d. Diskusikan upaya dalam menyusun RPK setelah diterimanya alokasi sumber daya untuk kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber
Page 170
Penutup Perencanaan adalah proses penyusunan rencana tahuanpuskesmas untuk mengatasi masalah kesehatn diwilayah kerjanya. Rencana tahunan Puskesmas dibedakan atas dua macam pertama rencana tahunan upaya kesehatan wajib dan rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan.
Kepustakaan Dirjen BinKesMas, Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas, 2006 Trihono, Manajemen Puskesmas berbasis Paradigma Sehat,2005 Kepmenkes nomor 128/Menkes/SK/II/2004 Lebijakan dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
Page 171