You are on page 1of 23

TUGAS MAKALAH SCHIZOPHYTA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK I ETRY ISMIRIANTY IRVAN ANWAR MUH. ZULFIKAR TAHIR NENI TRI WAHYUNI RIFA ATUL MAHMUDAH WAODE DISMA TIARA ZARMIANTI Wd. NUR DEWI YUYUN MANAN (F1F1 11006) (F1F1 11008) (F1F1 11014) (F1F1 11016) (F1F1 11022) (F1F1 11024) (F1F1 11026) (F1F1 11028)

JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2011

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis memperoleh kesehatan dan kekuatan untuk dapat menyelesaikan Tugas Makalah tentang Schizophyta ini. Penghargaan yang tulus dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada seluruh pihak, khususnya kepada dosen pembibing atas kebijaksanaan dan kesediaannya dalam membimbing sehingga Tugas Makalah tentang Schizophyta ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari sepenuhnya atas keterbatasan ilmu maupun dari segi penyampaian yang menjadikan Tugas Makalah tentang Schizophyta ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini.

Kendari, Desember 2012

Penyusun

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2 DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3 BAB I ...................................................................................................................... 4 1.1 1.2 1.3 Latar Belakang ......................................................................................... 4 Rumusan Masalah .................................................................................... 5 Tujuan ....................................................................................................... 5

BAB II ..................................................................................................................... 6 2.1 Karakteristik Umum Schizophyta ................................................................. 6 2.2 Pembagian Kelas dalam Schizophyta ............................................................ 6 A. Bacteria (Schizomycetes) ......................................................................... 6 B. Ganggang Biru (Cyanophyceae) ............................................................ 16 BAB III ................................................................................................................. 22 3.1 3.2 Kesimpulan ............................................................................................. 22 Saran ....................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia tumbuhan dikenal istilah Schizophyta yang merupakan salah satu nama divisi di dalamnya. Schizophyta memiliki nama lain yaitu tumbuhan belah, dikarenakan dalam berkembang biak tumbuhan ini melalui cara membelah diri. Jika dilihat dari segi evolusi,Schizophyta merupakan kelompok tumbuhan yang paling tua dan paling primitif karena ada pada tingkat perkembangan filogeni yang paling rendah. Yang disebut dengan Schizophyta sendiri terbagi menjadi dua kelas yaitu Schizomycetes atau lebih dikenal dengan nama bakteri, dan kelas Cyanophyta atau ganggang biru. Berbeda dengan sebutannya yang dikenal dengan tumbuhan belah, anggota-anggota dari divisi ini hanyalah berukuran mikroskopis, yaitu hanya dapat di lihat di bawah lensa mikroskop. Bakteri dan ganggang biru sebagai anggota dari divisi ini memiliki masing-masing karakteristik yang membedakan antara keduanya. Bakteri dibedakan lagi menjadi subkelas Eubacteria dan subkelas Archaeobacteria. Jenis-jenis bakteri juga dibedakan lagi berdasarkan bentuknya, cara memperoleh makanan, kebutuhannya terhadap oksigen, jumlah dan letak flagel, suhu pertumbuhan, dan pewarnaan gram. Bakteri pun memilki peranan terhadap kehidupan, baik itu merugikan maupun menguntungkan. Sedangkan ganggang biru merupakan mikroorganisme yang

hubungan kekerabatannya diduga lebih dekat dengan bakteri daripada dengan jenis algae lainnya. Ganggang biru dibagi menjadi tiga bangsa, yaitu bangsa Chroococcales, bangsa Chamaesiphonales dan bangsa Hormogonales. Sama halnya dengan bakteri keberadaan ganggang biru juga memberikan suatu pengaruh terhadap kehidupan. Ganggang biru memiliki peranan positifnegatif serta merugikan atau menguntungkan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana Karakteristik Umum Schizophyta ? 2. Bagaimana Pembagian Kelas dalam Schizophyta ? 3. Bagaimana pembagian Bakteri dan Alga Biru ? 4. Bagaimana manfaat dan kerugian dari Schizophyta bagi dunia Farmasi? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui karakteristik umum Schizophyta 2. Untuk mengetahui Pembagian Kelas dalam Schizophyta 3. Untuk mengetahui pembagian Bakteri dan Alga Biru 4. Untuk mengetahui manfaat dan kerugian Schizophyta bagi dunia Farmasi

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Umum Schizophyta Berdasarkan aturan Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan, nama ilmiah untuk divisi diambil dari kata yang menunjukkan suatu ciri khas dari tumbuhan tertentu dan ditambah dengan akhiran -phyta. Schizophyta merupakan nama sebuah divisi untuk tumbuhan yang mempunyai ciri khas yakni berkembang biak dengan membelah diri. Schizophyta atau tumbuhan belah dari bahasa Latin schizere atau yang dalam bahasa Yunani schizen berarti membelah dan phyton yang berarti tumbuhan. Karakteristik lain tumbuhan belah ini adalah tubuhnya yang hanya terdiri oleh sebuah sel saja, protoplasma belum terdeferensiasi dengan jelas, inti belum tampak nyata, dan plastida juga belum tampak jelas. 2.2 Pembagian Kelas dalam Schizophyta Divisi Schizophyta terbagi ke dalam 2 kelas yaitu Bacteria (Schizomycetes) dan Ganggang biru (Cyanophyceae, Schizophyceae, atau Myxophyceae ) A. Bacteria (Schizomycetes) Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat tempat yang ekstrim.

Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis). 1. Ciri-ciri Bakteri Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu : 1. Organisme multiselluler 2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel) 3. Umumnya tidak memiliki klorofil 4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron. 5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam 6. Hidup bebas atau parasit 7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan 8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan 2. Struktur Bakteri Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu: 1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri) Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan

2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.

Struktur dasar bakteri : 1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis). 2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. 3. Sitoplasma adalah cairan sel. 4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA. 5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.

Struktur tambahan bakteri : 1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air. 2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. 3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus. 4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis. 5.Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis. 6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya,

suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru. 3. Bentuk Bakteri Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri : 1. Bakteri Kokus :

a. Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal b. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat. d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan

membentuk rantai. f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur

2. Bakteri Basil :

a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai 1. Bakteri Spirilia :

a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma

4. Alat Gerak Bakteri Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya. Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu 1. Monotrik : bila hanya berjumlah satu 2. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi 3. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung 4. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri 5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi. Faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah : 1. Suhu 2. Derajat keasaman atau pH 3. Konsentrasi garam 4. Sumber nutrisi 5. Zat-zat sisa metabolisme 6. Zat kimia Hal tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya.

6. Cara Perkembangbiakan Bakteri Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua. Pembelahan biner, proses ini mampu mereproduksi salinan genetik dari sel induk secara tepat. Pada kondisi yang ideal, bakteri dapat membelah satu kali setiap 20 menit atau sekitar 1 1021 anakan baru setiap harinya. Reproduksi yang cepat ini memungkinkan bakteri dapat berkembang biak menjadi sangat banyak dalam lingkungan yang menguntungkan seperti di tempat berlumpur atau makanan yang lembap.

Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA. Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: 1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.

2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).

3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang

berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.

7. Peranan Bakteri Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang

menguntungkan maupun yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut : 1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie). 2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya

Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada

pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt. 3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum. 4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman. 5. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri. 6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum 7. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium 8. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia

bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon. Bakteri yang merugikan sebagai berikut : 1. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum 2. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis (penyebab penyakit TBC), Vibrio cholerae (penyebab kolera atau muntaber), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus) dan

Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra) 3. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi) 4. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan) B. Ganggang Biru (Cyanophyceae) Di era modern seperti saat ini, para ilmuwan mulai meneliti berbagai jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan manusia baik sebagai makanan biasa atau sebagai alternatif obat untuk berbagai penyakit. Salah satu yang mulai dikembangkan saat ini oleh para ahli di Jepang adalah ganggang. Ganggang hijau biru termasuk kedalam monera, karena struktur selnya sama dengan struktur sel bakteri, yaitu bersifat prokariotik. Ganggang hijau biru berukuran mikroskopis, keberadaanya tersebar luas dan banyak ditemukan di perairan tanah yang lembab, permukaan dinding tembok, pot,

batu karang yang lembab. Bahkan ditemukan pula di tempat yang kurang menguntungkan lingkungannya. Beberapa jenis dijumpai pada sumber air panas seperti mata air panas Yellow Stone Park di Amerika. Ganggang Biru dikatakan sebagai salah satu vegetasi perintis karena mampu hidup pada perairan dengan suhu sampai 85 derajat C (sumber air panas). (Gambar: ganggang biru)

1. Ciri ciri dan biru

sifat ganggang hijau

- Tumbuhan bersel satu, berbentuk benang (filamen) dan hidup berkoloni - Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin dan fikoeritin (sering disebut ganggang hijau biru) - Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa,

kadangkadang berlendir - Inti sel tidak memiliki membran (prokarion) Pada umumnya tidak bergerak (gerakan merayap atau meluncur pada alas yang basah) - Tidak mempunyai bulu cambuk (gerakan adanya kontraksi tubuh dan pembentukan lendir) - Perkembangbiakan vegetatif (membelah) - Contoh: a. Bentuk unisel (satu sel), contoh : Chroococcus, Gloeocapsa b. Bentuk koloni, contoh : Polycystis.

2. Klasifikasi Kelas Chyanophyceae dibagi menjadi 3 ordo, yaitu : a. Ordo : Croococcales ciri ciri : - Berbentuk tunggal tanpa spora - Memiliki warna biru kehijauan - Membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok - Terbagi dalam famili Chroococcaceae, - Contoh : Chroococcus turgidius, Ganggang ini biasanya hidup di dasar kolam yang tenang, tembok yang basah atau cadas. Biasanya sel-sel yang muda tetap bersatu karena ada selubung yang mengikatnya. Pembiakan secara vegetatif, dengan membelah diri. Setelah pembelahan, sel-sel tetap bergandengan sehingga membentuk koloni. Gleocaspa sanguinea, Ganggang ini hidup pada batu-batuan dan kadangkadang dijumpai endofit (di dalam tubuh makhluk hidup), atau epifit pada tumbuhan lain. Koloni berbentuk benang yang dapat putus menjadi hormogonium. Hormogonium dapat tumbuh menjadi koloni baru. b. Ordo : Chamaesiphonales ciri ciri : Bersel tunggal atau koloni berbentuk benang dan mempunyai spora Apabila lingkungan tidak sesuai maka membentuk sel-sel awetan dengan menambah zat makanan cadangan serta mempertebal dinding sel Terdapat famili : Chamaesiphonaceae, contoh : Chamaesiphon confervicolus

c. Ordo : Hormogonales ciri ciri : -

Sel merupakan koloni yang berbentuk benang (filamen) Mempunyai percabangan semu dan jarang mempunyai percabangan sejati

Benang-benang selalau dapat hormogonium Terbagi dalam tiga famili, yaitu :

1. Oscillatoriaceae dan didalamnya terbagi lagi menjadi genus : Oscillatoria. Ciri ciri Oscillatoria yaitu : sel berbentuk bulat dan membentuk koloni yang berlendir, hidup dalam air atau diatas tanah yang basah. Contoh : Oscillatoria limosa, Oscillatoria princeps. 2. Rivulariaceae, terbagi dalam genus : Rivularia. Ciri cirinya : koloni tampak adanya polaritas. Contoh : Rivularia bullata, Rivularia haematites 3. Nostacaceae, terbagi dalam genus : a. Nostoc , dapat menambat N di udara dan bersimbiosis dengan fungi membentuk Lichenes. Contoh : Nostoc commune, N. shepaeroides b. Anabaena, menambat N di udara dan bersimbiosis dengan tumbuhan lain. Contoh : A. cycadeae (bersimbiosis dengan pakis haji dan dalam akar-akarnya yang disebut dengan akar bunga karang), A. azollae (bersimbiosis dengan paku air/A. pinata yang hidup di sawah atau rawa.

3. Cara Perkembangbiakan Ganggang Hijau Biru 1. Pembelahan sel Melalui cara ini sel dapat langsung terpisah atau tetap bergabung membentuk koloni Misal: Gloeocapsa.

2.

Fragmentasi Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang kemudian membentuk individu baru. Fragmentasi terutama pada ganggang Oscillatoria. Pada filamen yang panjang, bila salah satu selnya mati, maka sel mati itu membagi filamen menjadi dua bagian atau lebih. Masing-masing bagian disebut Hormogonium.

3. Spora Pada keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk spora yang sebenarnya merupakan sel vegetatif. Spora membesar dan tebal karena penimbunan zat makanan. Contoh: Chamaesiphon comfervicolus.

4. Peranan/Manfaat Sebagai vegetasi perintis hal ini karena ganggang tersebut mampu/dapat mengawali kehidupan sebelum organisme lainnya dapat hidup di suatu tempat. Sejumlah ganggang hijau biru berfilamen (bentuk benang) dapat mengikat nitrogen (N2) bebas dari atmosfer dan diubah menjadi amoniak (NH3). Hal ini dilakukan juga di dalam heterokista, sehingga dapat berperan dalam proses menyuburkan tanah. Jenis ganggang yang bermanfaat antara lain :

1. Nostoc : Perendaman sawah selama musim hujan mengakibatkan Nostoc tumbuh subur dan memfiksasi N2 dan udara sehingga dapat membantu penyediaan nitrogen yang digunakan untuk pertumbuhan padi. 2. Anabaena azollae : Hidup bersimbiosis dengan Azolla pinata (paku air). Paku air mendapat keuntungan berupa amonia hasil fiksasi nitrogen oleh Anabaena azollae. 3. Spirullina : Ganggang ini mengandung kadar protein yang tinggi, sehingga dijadikan sumber makanan.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dalam makalah ini yaitu Schizophyta merupakan nama sebuah divisi untuk tumbuhan yang mempunyai ciri khas yakni berkembang biak dengan membelah diri, Karakteristik dari tumbuhan belah ini adalah tubuhnya yang hanya terdiri oleh sebuah sel saja, protoplasma belum terdeferensiasi dengan jelas, inti belum tampak nyata, dan plastida juga belum tampak jelas. Schizophyta terbagi menjadi 2 bagian yaitu bakteri dan ganggang biru. Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain, Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan sedangkan ganggang biru termasuk kedalam monera, karena struktur selnya sama dengan struktur sel bakteri, yaitu bersifat prokariotik Ganggang hijau biru berukuran mikroskopis, keberadaanya tersebar luas dan banyak ditemukan di perairan tanah yang lembab, permukaan dinding tembok, pot, batu karang yang lembab. Bahkan ditemukan pula di tempat yang kurang menguntungkan lingkungannya. 3.2 Saran Kritik dan saran yang membangun diperlukan untuk kesempurnaan tugas-tugas selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA Bold, H.C., C.J. Alexopoulus, T. Delevoryas, 1987. Morphology of Plants and Fungi. Fifth edition. Harper and Row Publishers. New York. Duta, A.C. 1968. Botany for Degree Students. Oxford University Press. BombayCalcuta- Madras. Dwidjoseputro. 1992. Dasar-dasar Mikrobiologi. Erlangga: Jakarta. John, K. 1992. Biologi. Erlangga: Jakarta. Michel, J.P., dan E. C. S. Chan. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia: Jakarta. Tjitrosoepomo, G. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Tjitrosoepomo, G. 1986. Taksonomi Tumbuhan (Taksonomi khusus). Bhratara: Jakarta.

You might also like