You are on page 1of 6

PEDOMAN UMUM TENTANG PERUMAHAN

Solo, 12 Maret 2005

Kriteria rumah sehat memiliki ciri-ciri tertentu. Kriteria rumah sehat adalah rumah yang mempunyai syarat-syarat tertentu sehingga menimbulkan efek positif bagi

penghuninya. Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, disamping kebutuhan sandang dan pangan. Rumah berfungsi pula sebagai tempat tinggal serta digunakan untuk berlindung dari gangguan iklim serta makhluk hidup lainnya. Selain itu rumah juga merupakan tempat berkumpulnya anggota keluarga untuk menghabiskan sebagian besar waktunya (Depkes RI, 2002). Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. (Notoatmodjo, 2007). Rumah harus dapat mewadahi kegiatan penghuninya dan cukup luas bagi seluruh pemakainya, sehingga kebutuhan ruang dan aktivitas setiap penghuninya dapat berjalan dengan baik. Rumah sehat dapat diartikan sebagai tempat berlindung, bernaung, dan tempat untuk beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani maupun sosial (Sanropie, dkk, 1989). Rumah sehat menurut Winslow memiliki kriteria, antara lain (Chandra, 2007): 1. 2. 3. 4. Hal ini Dapat memenuhi kebutuhan fisiologis Dapat memenuhi kebutuhan psikologis Dapat menghindarkan terjadinya kecelakaan Dapat menghindarkan terjadinya penularan penyakit sejalan dengan kriteria rumah sehat menurut Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, 2002, secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan

ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu. 2. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privasi yang cukup, komunikasi

yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah. 3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah

dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup. 4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul

karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.

Dalam pemenuhan kriteria rumah sehat, ada beberapa variabel yang harus diperhatikan: Bahan Bangunan 1. Lantai yang kedap air dan mudah dibersihkan. Lantai dari tanah lebih baik

tidak digunakan lagi, sebab bila musim hujan akan lembab sehingga dapat menimbulkan gangguan/penyakit terhadap penghuninya. Oleh sebab itu, perlu dilapisi dengan lapisan yang kedap air seperti disemen, dipasang tegel, keramik, teraso dan lain-lain (Notoatmodjo, 2010). 2. Dinding berfungsi sebagai pendukung atau penyangga atap, untuk melindungi

ruangan rumah dari gangguan serangga, hujan dan angin, serta melindungi dari pengaruh panas dan angin dari luar. Bahan dinding yang paling baik adalah bahan yang tahan api yaitu dinding dari batu. (Sanropie, 1989). 3. 4. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan. Atap berfungsi untuk melindungi isi ruangan rumah dari gangguan angin,

panas dan hujan, juga melindungi isi rumah dari pencemaran udara seperti debu, asap dan lain-lain. Atap yang paling baik adalah atap dari genteng karena bersifat isolator, sejuk dimusim panas dan hangat di musim hujan. (Sanropie, 1989). Ventilasi Menurut Sanropie (1989), ventilasi sangat penting untuk suatu rumah tinggal. Hal ini karena ventilasi mempunyai fungsi ganda. Fungsi pertama adalah sebagai lubang masuk udara yang bersih dan segar dari luar ke dalam ruangan dan keluarnya udara kotor dari dalam keluar (cross ventilation). Dengan adanya ventilasi silang akan terjamin adanya gerak udara yang lancar dalam ruangan. Fungsi kedua dari ventilasi adalah sebagai lubang masuknya cahaya dari luar seperti cahaya matahari, sehingga di dalam rumah tidak gelap pada waktu pagi, siang hari maupun sore hari. Oleh karena itu untuk suatu rumah yang memenuhi syarat kesehatan, ventilasi mutlak ada. Berdasarkan Notoatmodjo (2007), ada dua macam cara yang dapat dilakukan agar ruangan mempunyai sistem aliran udara yang baik, yaitu: (Suharjono, 2002) 1. Ventilasi alamiah, dimana aliran udara dalam ruangan tersebut terjadi secara

alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada dinding dan sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan, karena juga merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga lainnya ke dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain untuk melindungi penghuninya dari gigitan serangga tersebut. 2. Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk

mengalirkan udara tersebut, misalnya kipas angin, dan mesin pengisap udara.

Pencahayaan Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam rumah, terutama cahaya matahari, di samping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya dalam rumah akan menyebabkan silau dan akhirnya dapat merusak mata. Ada dua sumber cahaya yang dapat dipergunakan, yakni (i) Cahaya alamiah yaitu matahari. Rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya matahari yang cukup. Sebaiknya jalan masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya 15%-20% dari luas lantai yang terdapat dalam ruangan rumah. (ii) Cahaya buatan, yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik dan sebagainya. (Notoatmodjo, 2007). Luas Bangunan Rumah Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan kepadatan penghuni (overcrowded). Hal ini tidak sehat, sebab disamping menyebabkan kurangnya konsumsi oksigen juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain. Luas bangunan yang optimum adalah apabila dapat menyediakan 2,5 3 m2 untuk setiap orang (tiap anggota keluarga). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tempat tinggal yang kita diami dan tinggali memenuhi syarat dan kriteria rumah tidak sehat serta jauh dari segala hal yang berkaitan denganpenyakit maka berikut ini adalah hal yang perlu dilakukan : 1. Ventilasi Sirkulasi Pertukaran Udara yang tidak Lancar. Udara yang bersih adalah hal yang penting yang harus ada dalam sebuah rumah yang sehat. Karena kebutuhan pokok manusia salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan oksigen yang baik dan ini bisa kita dapatkan dan penuhi bila rumah kita memiliki ventilasi yang baik serta cukup untuk pertukaran udara. 2. Kebersiha Rumah yang tidak terjaga. Kita ketahui bersama bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman dan kebersihan adalah juga merupakan pangkal kesehatan. Sehingga bila kita mengidamkan sebuah tempat tinggal yang sehat tentunya harus bisa memenuhi standar bersih dan sehat bagi sebuah rumah. Sistem bangunan yang dimiliki tersebut bisa memungkinkan agar rumah bisa menjadi bebas kotoran, debu, asap serta kontaminan lainnya yang bisa berefek terhadap kesehatan. 3. Persediaan Air Bersih Yang tidak Tercukupi. Kebutuhan pokok manusia yang lainnya adalah pemenuhan kebutuhan akan air bersih. Sehingga diharapkan mempunyai sarana dan prasana dalam penyediaan air bersih yang mencukupi untuk kebutuhan seluruh anggota keluarga. 4. Sanitasi Rumah Yang Tidak Baik. Yang satu ini tak boleh pula kita lupakan. Perlu pula kita berkonsultasi bagaimana cara menciptakan sebuah sanitasi yang sehat dan baik bagi sebuah rumah tempat tinggal kita. Baik itu menyangkut mengenai sistem pembuangan, sarana pembuangan limbah keluarga, adanya tempat sampah yang memenuhi standar kesehatan dan sebagainya.

Demikian

tadi

beberapa kriteria rumah

sehat yang

bisa

kita

hindari

dalam

merencanakan pembangunan rumah sebagai tempat tinggal kita dan juga seluruh anggota keluarga kita. Dengan pemenuhan syarat kesehatan rumah yang baik serta bersih akan membantu kita meningkatkan derajat kesehatan keluarga dan juga masyarakat lingkungan kita pula. Lingkungan perumahan merupakan suatu tempat atau rumah dimana penderita diare bermukim baik sendiri maupun tinggal bersama anggota keluarga dalam satu lingkungan perumahan, lingkungan rumah yang sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut: jamban keluarga sehat, tersedia sarana air bersih, saluran air Hmbah yang tepat dan benar, pembuangan sampah yang benar merupakan faktor dan pencegahan terjadinya diare (Ismael, S. 1995) Kondisi lingkungan rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menimbulkan terjadinya berbagai jenis gangguan. Beberapa jenis gangguan penyakit yang mungkin timbui berkaitan dengan penyediaan air bersih jamban keluarga, pembuangan sampah dan pembuangan air Imbah adalah penyakit seperti diare, infeksi kulit, pharingitis, demam berdarah serta beberapa penyakit lainnya (Notoadmodjo; 2002).

Rumah sehat menurut Winslow: 1. Harus memenuhi kebutuhan fisiologis 2. Harus memenuhi kebutuhan psikologis 3. Harus dapat menghindarkan dari kecelakaan 4. Harus dapat menghindarkan terjadinya penyakit 1. Memenuhi kebutuhan fisiologis a. Suhu ruangan Suhu ruangan harus dijaga agar jangan banyak berubah. Sebaiknya tetap berkisar antara 18-20 C. suhu ruangan ini tergantung pada: Suhu udara luar Pergerakan udara Kelembaban udara Suhu benda di sekitarnya Pada rumah rumah modern, suhu ruangan ini dapat diatur dengan AC. b. Harus cukup mendapat penerangan Harus cukup mendapatkan penerangan baik siang maupun malam hari. Yang ideal adalah penerangan listrik. Diusahakan agar ruangan ruangan mendapatkan sinar matahari terutama pagi hari. c. Harus cukup mendapatkan pertukaran hawa (ventilasi) Pertukaran hawa yang cukup menyebabkan hawa ruangan tetap segar (cukup mengandung oksigen) Untuk itu rumah harus mempunyai cukup jendela. Luas jendela keseluruhan kira kira 15% dari luas lantai. Susunan ruangan harus sedemikian rupa sehingga udara dapat mengalir bebas jika jendela dibuka. d. Harus cukup mempunyai isolasi udara Dinding ruangan harus kedap suara, baik terhadap suara yang berasal dari dalam

rumah maupun dari luar rumah. Sebaiknya perumahan jauh dari sumber sumber suara yang gaduh misalnya: pabrik, pasar, sekolah, lapangan terbang, stasiun bus, stasiun kereta api dan sebagainya. 2. Memenuhi kebutuhan psikologis a. Keadaan rumah dan sekitarnya, cara pengaturannya harus memenuhi rasa keindahan (estetis) sehingga rumah tersebut menjadi pusat kesenangan rumah tangga yang sehat. b. Adanya jaminan kebebasan yang cukup, bagi setiap anggota keluarga yang tinggal di rumah tersebut. c. Untuk tiap anggota keluarga, terutama yang mendekati dewasa harus mempunyai ruangan sendiri-sendiri sehingga privasinya tidak terganggu. d. Harus ada ruangan untuk menjalankan kehidupan keluarga dimana semua anggota keluarga dapat berkumpul. e. Harus ada ruangan untuk hidup bermasyarakat, jadi harus ada ruang untuk menerima tamu. 3. Menghindari terjadinya kecelakaan a. Konstruksi rumah dan bahan-bahan bangunan harus kuat sehingga tidak mudah ambruk. b. Sarana pencegahan terjadinya kecelakaan di sumur, kolam dan tempat-tempat lain terutama untuk anak-anak. c. Diusahakan agar tidak mudah terbakar. d. Adanya alat pemadam kebakaran terutama yang mempergunakan gas. 4. Menghindari terjadinya penyakit a. Adanya sumber air yang sehat, cukup kualitas maupun kuantitasnya. b. Harus ada tempat pembuangan kotoran, sampah dan air limbah yang baik. c. Harus dapat mencegah perkembangbiakan vector penyakit seperti nyamuk, lalat, tikus dan sebagainya. d. Harus cukup luas. Luas kamar tidur 5 m2 per kapita per luas lantai. Hubungan rumah yang terlalu sempit dan kejadian penyakit a) Kebersihan udara Karena rumah terlalu sempit, maka ruangan-ruangan akan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit. b) Fasilitas dalam rumah untuk tiap orang akan berkurang Fasilitas dalam rumah untuk tiap orang akan berkurang karena harus dibagi dalam jumlah yang banyak. Misalnya air. Walaupun kualitasnya baik, tapi karena pemakaian yang banyak maka kuantitasnya menjadi kurang, sehingga penghuni rumah tidak tiap hari mandi atau tiap hari tidak mandi. c) Memudahkan terjadinya penularan penyakit d) Privasi dari tiap anggota keluarga terganggu Karena rumah yang terlalu sempit, maka tidak semua anggota keluarga mempunyai kamar sendiri, sehingga privasinya akan terganggu. Hal ini akan menyebabkan tiap anggota keluarga, terutama anak-anak muda tidak suka tinggal di rumah, yang akan memudahkan timbulnya kejahatan dan kenakalan remaja, serta kehidupan rumah tangga yang tidak harmonis.

KRITERIA RUMAH SEHAT Menurut Winslow dan Apha Pemukiman yang sehat dirumuskan sebagai tempat untuk tinggal yang permanen. Berfungsi sebagai tempat bermukim, istirahat, istirahat (refleksi) dan sebagai tempat untuk berlindung dari pengaruh lingkungnan yang memenuhi persyaratan fisiologis, psikologi, dan bebas dari penyakit. Rumusan yang di keluarkan oleh American Rumah Public Health Association atau biasa juga

disebut dengan APHA. Syarat-syarat rumah sehat harus memenuhi kriteria sebagai berikut. Memenuhi Kebutuhan fisiologis, yaitu suatu kebutuhan yang mencakup pencahayaa, penghawaan, dan ruang gerak yang cukupHarga rumah, terhindar dari kebisingan yang mengganggu. Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu suatu kebutuhan yang mencakup privacy yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan pemyakit antar penghuni rumah, yaitu suatu persyaratan yang mencakup dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja, dan air limbah rumah tangga, bebas dari vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan, Perumahan baik yang timbul karena keadaan dari luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan yang mencakup garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh (kuat), tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir karena licin. Selain dari beberapa hal diatas, perlu juga di perhatikan beberapa faktor dalam perumahan, seperti : Ventilasi Didalam sebuah perumahan sangat penting adanya ventilasi, karna rotasi udara yang ada sangat penting adanya bagi kehidupan penghuninya. Luas lubang ventilasi secara alamiah berkisar antara 10% dari luas lantai dalam ruangan tersebut. Vektor Penyakit Tidak ada hewan pembawa penyakit dan kotor yang dapat mengganggu kesehatan dalam lingkungan rumah, seperti adanya lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang dalam perumahan.

1. 2.

3.

1.

2.

You might also like