You are on page 1of 4

LIPID

Percobaan I : Kelarutan Lemak dan Terjadinya Emulsi Lipid mempunyai sifat nonpolar sehingga lipid larut dalam larutan-larutan yang bersifat non polar seperti eter, kloroform, benzena, karbontetraklorida, xylena, alkhol, dan aseton. A. ungsi !eagen : ". #loroform dan eter $erupakan bahan yang bersifat nonpolar, sehingga dapat melarutkan minyak kelapa yang %uga bersifat nonpolar. &. Air 'erfungsi sebagai pelarut yang bersifat polar.#arena sifatnya yang polar, air tidak dapat melarutkan lipid yang bersifat nonpolar. (. Larutan )a&*+( " , )a&*+( merupakan larutan yang bersifat alkali. Alkali berfungsi untuk menghidrolisis minyak kelapa -lipid. men%adi gliserol dan sabun -garam alkali dari asam lemak.. !eaksii ini disebut reaksi penyabunan. /. Larutan empedu encer 0mpedu terdiri atas tiga komponen : kolesterol, garam empedu dan lesitin. #etiga senya1a ini merupakan senya1a amfipatik -lipid amfipatik2polar., yaitu senya1a yang mempunyai bagian hidrofobik yang berinteraksi dengan lemak dan bagian hidrofilik yang berinteraksi dengan air. #arena itu, senya1a tersebut sering ditemukan di pertemuan antara lemak dan air. 3ika lipid polar yang berada dalam media a4uous telah mencapai konsentrasi tertentu maka akan terbentuk misel. -gambar harper hal. "56.. 0mulsi adalah lipid nonpolar -dalam bentuk partikel besar. yang terdapat dalam medium a4uous. 'entuk emulsi ini akan distabilkan oleh lipid amfipatik seperti lesitin. 3adi di sini lesitin berfungsi sebagai emulgator. '. #orelasi #linik Lipid amfipatik sangat diperlukan unutk membantu mengabsorbsi hasil pencernaan lipid dalam usus halus. 7elain itu lipid amfipatik %uga merupakan struktur penting penyusun membran sel biologik.

Percobaan II : Sifat Tidak Jenuh Asam lemak terutama ditemukan sebagai bentuk ester di dalam lemak dan minyak alami, tetai %uga ditemukan dalam bentuk tidak terseterifikasi sebagai asam lemak bebas, suatu bentuk pengangkut yang ada di dalam plasma darah. Asam lemak yang terdapat di dalam lemak alami biasanya merupakan deri8at rantai lurus dan mengandung atom karbon dalam %umlah genap karena senya1a tersebut di sintesis dari unit dua-karbon. !antai tersebut bisa berupa rantai %enuh -tidak mengandung ikatan rangkap. atau rantai tak%enuh -mengandung satu atau lebih ikatan rangkap.. A. Fungsi Reagen ". #loroform 'erfungsi sebagai pelarut lemak -seperti pada percobaan I.. &. !eagen 9ubble Iod :erdiri atas larutan iod dalam alkohol yang mengandung sedikit 9g*l &. Larutan Iod berfungsi sebagai sumber iod bebas yang nantinya akan berikatan dengan ikatan rangkap pada lipid. 7edangkan 9g*l & berfungsi sebagai katalisator reaksi. (. $inyak kelapa, minyak 1i%en, minyak kacang dan lemak binatang

$erupakan lemak dengan tingkat ke%enuhan yang berbeda, yang akan diu%i tingkat ke%enuhannya pada praktikum ini. 7emakin tidak %enuh suatu lipid berarti ikatan rangkap dalam lipid tersebut semakin banyak, semakin banyak %umlah tetes minyak yang diperlukan untuk mengikat semua Iod bebas yang ada. 7ifat cair asam lemak berkurang menurut pan%ang rantai dan bertambah menurut dera%ad ketidak%enuhannya. . K!relasi Klinis #ebanyakan asam lemak tidak %enuh berperan sebagai asam lemak essensial, karena tubuh manusia tidak dapat memproduksinya.

Percobaan III : Pem"entukan Akr!lein A. Fungsi Reagen ". ;liserol $erupakan hasil pemecahan lemak pada suhu tinggi. ;liserol merupakan komponen pokok pembentukan akrolein. Akrolein mempunyai bau spesifik yang merangsang. &. $inyak 7ebagai kontrol negatif, karena minyak tidak membentuk akrolein dengan penambahan #97+/. (. #ristal #97+/ #97+/ dalam sebuah reaksi dapat berfungsi : $engikat air 7ebagai katalisator 7ebagai oksidator Pada percobaan ini yang digunakan adalah sifat #97+ / yang mengikat air dari gliserol. !eaksinya adalah sebagai berikut : *9& < +9 #97+/ *9& *9 < +9 *9& < +9 . *9 *9 > + = 9 &+

K!relasi Klinis ;liserol merupakan %enis lipid yang secara kuantitatif sangat bermakna bagi tubuh manusia. *ontohnya : triasilgliserol sebagai cadangan lipid dalam %aringan adiposa. fosfoasilgliserol sebagai prekusor second messenger dan sebagai pelapis terluar dari surfaktan paru.

Percobaan I? : #rease S$!t Test Fungsi Reagen ". 0ter @igunakan untuk melarutkan zat zat selain lemak yang terkandung dalam zat yang akan diselidiki pada praktikum. Aat selain lemak tersebut akan menguap secara cepat bersama eter. Aat-zat tersebut perlu dihilangkan agar tidak mengganggu %alannya reaksi. &. Pengusapan menggunakan kertas biasa

#ertas terbuat dari serat selulosa membentuk pori-pori yang sangat kecil sehingga cukup sukar ditembus cahaya. 'ila selulosa berikatan dengan partikel lemak, pori-pori tersebut akan meregang sehingga kertas men%adi lebih mudah ditembus cahaya dan tampak transparan.

Percobaan ? : %enunjukkan Kristal K!lester!l A. Fungsi Reagen ". Alkohol @igunakan untuk melarutkan kolesterol sehingga mudah untuk diamati di ba1ah mikroskop.

'entuk kristal kolesterol :

K!relasi Klinis #olesterol merupakan lipid amfipatik yang berperan sebagai komponen memran sel yang penting. 7elain itu kolesterol %uga merupakan senya1a induk bagi sitesis berbagai steroid dalam tubuh seperti hormon korteks adrenal, hormon seks, 8itamin @ dan asam empedu serta glikosida %antung.

Percobaan ?I : Per&!"aan Salk!'ski 7teroid adalah gugus senya1a yang mengandung struktur cincin yang terdiri dari cincin fenantren -cincin A, ', dan *. serta cincin siklopentana -cincin @.. kolesterol merupakan senya1a induk yang merupakan asal dari semua steroid yang dihasilkan di dalam tubuh manusia. A. Fungsi Reagen #olesterol 'erfungsi sebagai sumber sterol %enuh &. #loroform 'erfungsi sebagai pelarut kolesterol agar lebih mudah bereaksi (. 9&7+/ 'erfungsi sebagai oksidator ". @alam percobaan ini, akan terbentuk ( lapisan dalam tabung reaksi, dari permukaan ba1ah : ". 1arna merah kebiruan sampai merah cerah dan ungu -purple., merupakan hasil dari reaksi antara kloroform dan kolesterol yang berupa kolestadiena. &. fluoresensi hi%au, merupakan hasil reaksi antara kolestadiena dan asam sulfat yang berupa asam sulfonat. (. kuning, merupakan sisa asam sulfat yang tidak ikut bereaksi.

K!relasi Klinis 7terol adalah senya1a yang mempunyai lebih dari satu gugus hidroksil dan tidak memiliki gugus karbonil maupun karboksil. ungsinya dalam tubuh sama dengan fungsi steroid di dalam tubuh manusia.

Percobaan ?II : Kelarutan (u)*+,ungsi !eagen ". *u-+9.& @ibentuk dari *u7+/ = )a+9. *u-+9.& yang terbentuk tidak larut dalam air -berupa endapan.. &. ;liserol Bntuk melarutkan kembali *u-+9.& yang terbentuk. K!relasi Klinis Se&ara .mum $akna klinikopatologis dari pengukuran lipida , baik total maupun fraksi fraksinya masih kontro8ersial. #alau mempela%ari hubungan antara kadar tinggi kolesterol total dan penyakit kardio8askular atherosklerosis atas dasar penyebaran geografis, %elas ada korelasi positif, tetapi untuk menyatakan hal yang sam terhadap satu indi8idu tetap sukar. Bsaha untuk membuktikan bah1a menurunkan lemak dalam makanan atau kadar lipida dalam darah dapat menurunkan resiko atau beratnya atherosklerosis masih kontro8ersial. 'elum %uga %elas apa sebabnya kadar tinggi kolesterol- 9@L mempunyai korelasi negatif dengan penyakit kardio8askular. Cang %elas, #olesterol-L@L tinggi dan koesterol-9@L yang rendah merupakan faktor resiko untuk penyakit atherosklerosis dan di lain pihak kolesterol-9@L tinggi dan kolesterol-L@L rendah meramalkan kurangnya resiko penyakit kardio8askular.

You might also like