You are on page 1of 20

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan bahwa ilmu ekonomi sangat berguna dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Demikian ilmu pengatahuan

menempatkan kedudukannya sejajar dengan ilmu lain. Peranan pemerintah dalam perekonomian negara di bagi menjadi dua, yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Dimana pada jangka panjang pemerintah harus menghantarkan masyarakat kepada kemakmuran, kesejahteraan lahir dan batin, serta harus menghadapi masalah jangka panjang seperti masalah pertumbuhan ekonomi. Sedangkan dalam jangka pendek pemerintah di tuntut untuk selalu dapat membantu menciptakan iklim usaha yang kondusif/ mendukung semua pihak. Sedangkan dipihak lain masih harus menghadapi masalah-masalah ekonomi jangka pendek yang terkenal dengan istilah tiga penyakit pokok ekonomi. Dan sesungguhnya keberhasilan pemerintah dalam jangka panjang tidak terlepas dari kemampuan menangani masalah-masalah ekonomi jangka pendek ini.

1.2 Rumusan Masalah 1. 2. 3. Definisi dan metologi ekonomi Masalah pokok ekonomi modern dan klasik Sistem Perekonomian

1.3 Tujuan Sebagai bahan tugas mata kuliah, memahami lebih dalam dari materi telah di sajikan tersebut dan agar menambah pengetahuan bagi pembaca dan penulis.

BAB II PEMBAHASAN

Definisi Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan. Kata ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti keluarga, rumah tangga dan (nomos), atau peraturan, aturan, hukum, dan secara garis besar diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga. Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.Teori Ekonomi juga dapat digunakan dalam bidangbidang selain bidang moneter, misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas, teori lingkaran ekonomi, invisible hand, informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme, briton woods, dan sebagainya.

Metodologi Ekonomi Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh

keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubahubah.

TEORI EKONOMI KLASIK Aliran klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan permukaan abad ke 19 yaitu di masa revolusi industri dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya perkembangan ekonomi. Pada waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan menurut aliran klasik, ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Mula-mula kemajuan teknologi lebih cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi akhirnya terjadi sebaliknya dan perekonomian akan mengalami kemacetan. Kemajuan teknologi mula-mula disebabkan oleh adanya akumulasi kapital atau dengan kata lain kemajuan teknologi tergantung pada pertumbuhan kapital. Kecepatan pertumbuhan kapital tergantung pada tinggi rendahnya tingkat keuntungan, sedangkan tingkat keuntungan ini akan menurun setelah berlakunya hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (low of diminishing returus) karena sumber daya alam itu terbatas. Teori-teori perkembangan dari beberapa pengamat aliran klasik, diantaranya adalah : 1. Francois Quesnay 2. John Locke 3. Adam Smith 4. David Ricardo 5. Thomas Robert Malthus 6. John Stuart Mill 7. Lord Keynes 8. David Hume

1. FRANCOIS QUESNAY

Francois Quesnay (diucapkan Kennay) terkenal sebagai pencipta model ekonomi pertama, Tableau Economique, dan sebagai pemimpin physiocrats. Para pengikutnya menamakan diri mereka sebagai physiocrat dari bahasa Perancis, physiocrate, yang berarti hukum alam (Rule of Nature). Physiocrat ialah kelompok ekonom yang percaya kalau kemakmuran suatu negara hanya bisa dicapai melalui agrikultur. Quesnay memulai pendapatnya dengan asumsi bahwa ekonomi dapat digambarkan menurut tiga kelas atau sektor yang berbeda. Pertama, sektor pertanian yang menghasilkan makanan, bahan mentah dan hasil pertanian lainnya. Kedua, sektor manufaktur yang memproduksi barang-barang pabrik seperti pakaian dan bangunan serta alat-alat yang diperlukan oleh pertanian dan pekerja pabrik, beserta jasa. Ketiga, kelas pemilik tanah yang tidak menghasilkan nilai ekonomi apa-apa, tetapi mereka memiliki klaim atas surplus output yang dihasilkan dalam pertanian. Biaya sewa ini merepresantasikan pembayaran surplus kepada pemilik tanah dan perdagangan ini kemudian dikenal sebagai Teori Sewa Physiocratic.

2. JOHN LOCKE

Sumbangan John Locke untuk ekonomi adalah memberikan justifikasi pertama untuk kepemilikan pribadi dan untuk pembatasan keterlibatan pemerintah dalam kegiatan perekonomian. Locke juga memberi sumbangan pada teori uang dan tingkat suku bunga. Sumbangan mengenai filosofinya yaitu, mengemukakan proporsi yang agak kontroversial bahwa manusia mempunyai hak atas pekerjaan mereka dan atas hasil dari pekerjaannya itu, mereka menerima tanah sebagai milik mereka secara sah dengan memadukan pekerjaan mereka dengan tanah tersebut. Uang atau modal diakui oleh Locke benar-benar merupakan hasil dari kerja sebelumnya. Jadi, kepemilikan uang dapat dibenarkan karena orang-orang harus bekerja untuk mendapatkannya. Uang juga membuat manusia dapat

mengumpulkan kekayaan lebih banyak lagi karena uang tidak rusak sebelum dikonsumsi. Selain itu, Locke berpendapat bahwa properti pribadi memiliki nilai praktis karena ketika manusia diizinkan mengumpulkan kekayaan maka mereka akan lebih produktif. Locke menolak pedapat dari Josiah Child (Pertengahan abad ke-17) yang berpendapat bahwa seharusnya negara membatasi tingkat suku bunga sampai 4%. Ia juga berpendapat bahwa hukum riba (Usury Law) hanyalah redistribusi dari keuntungan antara pedagang dan pemberi pinjaman, mereka tidak menguntungkan negara secara keseluruhan karena bunga tersebut tidak meningkatkan peminjaman dan investasi. Locke menyimpulkan bahwa lebih baik bunga dibiarkan sampai ke

tingkat yang wajar (yang ditentukan oleh hukum permintaan dan penawaran) ketimbang diterapkan oleh pemerintah. Sumbangan yang kedua adalah bahwa Locke menolak usulan dari pemerintah Inggris untuk pemecahan masalah uang logam yang terpotong atau terdepresiasi dengan mengurangi berat dari logam mulia dalam semua uang logam, atau mendevaluasi mata uang nasional. Menurut Locke, dengan mengurangi berat kandungan logam mulia, tidak akan membantu karena nilai atau kekuatan pembayar dari uang ini ditentukan oleh kandungan peraknya. Menurunkan nilai uang hanya akan membuat pedagang menginginkan lebih banyak mata uang untuk ditukar dengan barang

3. ADAM SMITH

Menurut Adam Smith, untuk berlakunya perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi atau pembagian kerja agar produktivitas tenaga kerja bertambah. Pembagian kerja harus ada akumulasi kapital terlebih dahulu dan akumulasi kapital ini berasal dari dana tabungan, juga menitik beratkan pada Luas Pasar. Pasar harus seluas mungkin agar dapat menampung hasil produksi, sehingga perdagangan internasional menarik perhatian. Karena hubungan perdagangan internasional itu menambah luasnya pasar, jadi pasar terdiri pasar luar negeri dan pasar dalam negeri.

Sekali pertumbuhan itu mulai maka ia akan bersifat kumulatif artinya bila ada pasar yang dan ada akumulasi kapital, pembagian kerja akan terjadi dan akan menaikkan tingkat produktivitas tenaga kerja.

4. DAVID RICARDO

Menurut David Ricardo di dalam masyarakat ekonomi ada tiga golongan masyarakat, yaitu: a) Golongan Kapital b) Golongan Buruh c) Golongan Tuan Tanah a) Golongan Kapital Adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan yang penting karena mereka selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi kapital yang mengakibatkan naiknya pendapatan nasional. b) Golongan Buruh Golongan buruh ini tergantung pada golongan kapital dan merupakan golongan yang terbesar dalam masyarakat. c) Golongan tuan tanah Mereka hanya memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas areal tanah yang disewakan.

David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah penduduk bertambah terus dan akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka tanah yang subur menjadi kurang jumlahnya atau semakin langka adanya.

5. THOMAS ROBERT MALTHUS

Menurut Thomas Robert Malthus kenaikan jumlah penduduk yang terus menerus merupakan unsur yang perlu untuk adanya tambahan permintaan, tetapi kenaikan jumlah penduduk saja tampa dibarengi dengan kemajuan faktor-faktor atau unsur-unsur perkembangan yang lain sudah tentu tidak akan menaikan pendapatan dan tidak akan menaikan permintaan. Turunnya biaya produksi akan memperbesar keuntungan-keuntungan para kapitalis dan mendorong mereka untuk terus berproduksi. Menurut Thomas Robert Malthus untuk adanya perkembangan ekonomi diperlukan adanya kenaikan jumlah kapital untuk investasi yang terus menerus, sedangkan menurut J.B.Say berkembang dengan hukum pasar, dimana dikatakan bahwa Supply Creates its own demand yang artinya asal jumlah produksi bertambah maka secara otomatis permintaan akan ikut bertambah pula karena pada hakekatnya kebutuhan manusia tidak terbatas.

6. JOHN STUART MILL

John Stuart Mill merupakan salah satu tokoh Utilitarianisme yang terkenal dalam menelurkan konsep kebebasan, yang dituangkan secara komprehensif di dalam bukunya On Liberty. Bukunya yang berkaitan dengan ekonomi, Principles of Political Economy pada tahun 1848 berupaya untuk memahami masalah ekonomi sebagai suatu masalah sosial. Masalah tentang bagaimana manusia hidup dan ikut ambil bagian dalam kemakmuran bangsanya, baik dalam proses produksi, perlindungan terhadap produk dalam negeri dan perpesaing antar produk, maupun masalah distribusi melalui instrument uang dan kredit (mikhael dua,2008).

Dalam hal pemikirannya mengenai ekonomi, Mill dipengaruhi oleh Thomas Robert Malthus, dimana pertumbuhan ekonomi selalu diliputi dengan tekanan jumlah penduduk dengan sumber yang tetap. Universalime etis merupakan konsep utilitariannya yang lebih

mengedepankan kepada kebahagiaan orang lain, dimana disanalah moralitas utilitarian dibangun oleh Mill. Prinsip tersebut memang cukup relevan dalam hal aktifitas ekonomi, disamping Mill menerima pasar bebas Adam Smith, namun usaha untuk memperhatikan kebahagiaan orang lain dalam hal persaingan ekonomi pasar, menjadi agenda Mill. Kondisi pasar bebas yang cenderung bersikap egoisme sentris, berusaha ditekan Mill dengan pemberlakuan nilai moralitas bersama, dimana prinsip kebahagiaan harus dirasakan oleh setiap

pemain pasar, pelaku usaha, produsen, distribusi, hingga tataran konsumen. Pasar bebas memang cenderung melahirkan kondisi menang-kalah, namun diantara dua belah pihak diharapkan harus tetap mampu menjalin hubungan yang kelak melahirkan kebahagiaan bersama, yang merupakan konsekuensi atas

universalisme etis ala John Stuart Mill.

7. DAVID HUME

Sebagai seorang ahli ekonomi Hume menyumbang teori uang dan teori perdagangan nasional. Ia menganalisis dampak uang terhadap tingkat suku bunga, kegiatan ekonomi, dan harga. Ia juga menjelaskan bagaimana dan mengapa negara-negara tidak mungkin mengalami ketidakseimbangan perdagangan dalam jangka waktu yang lama.

8. TEORI KARL MARX (Pertumbuhan dan kehancuran)

10

Sejarah Perkembangan Masyarakat Karl Marx Mengemukakan teorinya berdasarkan atas sejarah perkembangan masyarakat dimana perkembangan itu melalui lima tahap. 1. Masyarakat Primitif 2. Masyarakat Perbudakan 3. Masyarakat Feodal 4. Masyarakat Kapitalis 5. Masyarakat Sosial

1. Masyarakat komunal primitive (Primitive Conmund) Dalam tahap ini masyarakat menggunakan alat-alat untuk bekerja yang sifatnya masih sangat sederhana. Alat-alat ini bukan milik perseorangan tetapi milik komunal (milik bersama). Dalam masyarakat ini tidak ada surplus produksi di atas konsumsi karena orang yang membuat sendiri barang-barang atas kebutuhan sendiri, tetapi makin lama orang sedikit demi sedikit mengetahui alatalat produksi yang lebih baik. Perbaikan dalam alat-alat produksi menyebabkan adanya perubahan-perubahan sosial dan kemudian terjadi pembagian kerja dalam produksi. 2. Masyarakat Perbudakan Hubungan produksi antara orang-orang yang memiliki alat-alat produksi dengan orang-orang yang hanya bekerja untuk mereka merupakan dasar terbentuknya masyarakat perbudakan. Dengan cara seperti ini keuntungan para pemilik alat produksi semakin besar karena budak-budak hanya diberi sekedar nafka supaya dapat bekerja. 3. Masyarakat Feodal Masyarakat feodal ini merupakan masyarakat baru yaitu dimana kaum bangsawan memiliki alat-alat produksi yang paling utama yaitu tanah dan para petani kebanyakan terdiri dari bekas budak yang dibebaskan. Mereka mengerjakan tanah itu untuk kaum feodal dan setelah itu baru tanah miliknya

11

sendiri dapat dikerjakan. Perbaikan-perbaikan alat dan cara produksi banyak terjadi dalam system ini dengan demikian ada dua golongan kelas, yaitu : a) Kelas Feodal yang terdiri dari tuan-tuan tanah yang lebih berkuasa dalam hubungan sosial. b) Kelas buruh yang bertugas melayani mereka.

Kepentingan kedua kelas ini berbeda-beda. Kelas feodal lebih memikirkan keuntungan saja dan kemudian mendirikan pabrik-pabrik. Kelas buruh yang memiliki alat-alat produksi menghendaki pasaran buruh yang bebas, dan dihapuskannya tarif dan rintangan lainnya dalam perdagangan yang diciptakan kaum feodal. 4. Masyarakat Kapitalis Kelas kapitalis memperkerjakan kelas buruh yang mau tidak mau menjual tenaganya karena tidak memiliki alat produksi seperti telah disinggung bahwa kelas kapitalis dan kelas buruh merupakan dua kelas dalam masyarakat yang kepentingannya saling bertentangan. 5. Masyarakat Sosial Dalam system sosialis, pemilikan alat-alat produksi didasarkan atas hak milik sosial (Social ownership). Hubungan produksi merupakan hubungan kerjasama dan saling membantu di antara buruh yang bebas dari unsur eksploitasi. Sistem ini memberi kesempatan kepada manusia untuk maju baik dilapangan produksi maupun didalam kehidupan masyarakat.

MASALAH EKONOMI MODERN DAN MASALAH EKONOMI KLASIK 1. Permasalahan Ekonomi Modern a. Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi (what to produce), Karena sumber daya terbatas sementara kebutuhan tidak terbatas, maka tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat dapat diproduksi. Suatu masyarakat ekonomi harus menentukan barang dan jasa apa saja yang akan diproduksi, barang dan jasa mana yang akan diprioritaskan, barang dan jasa apa yang akan diproduksi kemudian, serta 12

barang dan jasa apa yang tidak dapat diproduksi. Ini merupakan masalah bagaimana mengalokasikan sumber daya yang ada (sumber daya alam, manusia, dan modal) ke dalam berbagai sektor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. b. Menentukan cara barang diproduksi (how to produce)

Metode produksi atau teknologi mana yang akan digunakan. Di sini, diperlukan penggunaan metode produksi atau teknologi yang paling efisien, artinya yang dapat menghasilkan suatu barang dan jasa dengan pengorbanan (atau biaya) yang paling rendah. Ilmu ekonomi memandang teknologi sebagai faktor penting dalam proses produksi. Namun, masih banyak faktor penting yang harus dipertimbangkan, seperti skala produksi, kemampuan manajerial, iklim, kemampuan finansial, dan sikap mental. c. Menentukan untuk siapa barang-barang diproduksi (to whom) , Salah ekonomi tentang bagaimana hasil produksi dibagikan adalah masalah tentang keadilan dan pemerataan distribusi. Bagaimana memberi balas jasa atas warga yang bekerja lebih banyak daripada yang lainnya.Masalah distribusi juga terkat dengan pertanyaan bagaimana memberi jaminan kepada sebagian warga yang mendapatkan hasil produksi di dalam ekonomi, sekalipun tidak ikut berproduksi seperti anak-anak sekolah dan orang tua jompo. Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan masyarakat yang bersangkutan. Bagi masyarakat egaliter, keadilan berarti setiap individu berhak mendapatkan barang dan jasa secara adil dalam jumlah yang sama, tetapi bagi masyarakat utilitarian yang dimaksud dengan adil adalah pembagian barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan masingmasing. 2. Masalah Ekonomi Klasik Pada tahun 1870 berkembang teori ekonomi klasik yang dipelopori oleh Adam Smith. para penganut teori tersebut mengemukakan bahwa permasalahan ekonomi merupakan satu kesatuan proses yang terdiri dari proses produksi,

13

distribusi, dan konsumsi. kesejahteraan/kemakmuran masyarakat dipengaruhi oleh:

A. Masalah Pokok Ekonomi

Konsumsi, setiap kebutuhan manusia atau masyarakat didesak oleh kebutuhan-kebutuhan atau keinginannya dalam menentukan jenis barangbarang dan jasa yang hendak digunakan atau dikonsumsi.

Produksi, masalah produksi berkaitan erat dengan produk (barang dan jasa) apa yang akan diproduksi, untuk siapa barang tersebut diproduksi, menggunakan berapa tenaga kerja. Dalam kegiatan produksi, tidak terlepas dari cara penggunaan bahan mentah, peralatan (modal), tenaga kerja, dan teknologi yang menentukan kapasitas produksi atau kemampuan memproduksi barang dan jasa.

Distribusi, msalah distribusi adalah bagaimana menyalurkan barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen serta saluran distribusi apa yang akan digunakan. misalnya lewat distributor, agen, atau saluran lainnya

Pertumbuhan, masalah pertumbuhan ekonomi menyangkut bertambahnya pendapatan nasional, di antaranya bertambahnya pendapatan/ masyarakat. Pertumbuhan juga berkaitan erat dengan kelangsungan hidup manusia. Pokok masalahnya adalah bagaimana kehidupan ekonomi berjalan terus menerus dengan sumber daya alam yang semakin berkurang, sementara pertambahan penduduk dan kebutuhan masyarakat terus meningkat.

B. Masalah Ekonomi Lokal Dan Masalah Ekonomi Global a. Masalah Ekonomi Lokal Masalah ekonomi dapat dipelajari dari berbagai sudut pandang yang dianalisis berdasarkan pendekatan letak geografis, menimbulkan konsep ekonomi regional (regional econimics) atau ekonomi lokal yang menyelidiki tata ruang sumber-sumber yang langka serta hubungannya dengan pengaruh terhadap lokasi berbagai macam usaha kegiatan baik ekonomi maupun social. Ilmu ekonomi ini berguna karena dapat memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan dan manfaat dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi lokal atau dapat dikelompokkan menjadi dua permasalahan yaitu sebagai berikut: 14

1. Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi Masalah ini berhubungan dengan bagaimana mengatur perekonomian dari waktu ke waktu (bulan, triwulan, semester, dan tahun). Ada tiga permasalahan yang sering muncul, yaitu:

Inflasi berhubungan dengan masalah kestabilan harga- harga barang dan jasa.

Pengangguran atau kesempatan kerja. Ketidakstabilan neraca pembayaran suatu Negara.

2. Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi yaitu bagaimana mengendalikan perekonomian supaya terjadi keseimbangan antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Masalah jangka panjang juga mengatur untuk dapat menghindari masaJah ekonomi tersebut dalam waktu yang lebih panjang (lima tahun, sepuluh tahun, dua puluh tahun, dan seterusnya). Masalah ekonomi jangka pendek, misalnya inflasi atau kenaikan tingkat harga umum secara terus menerus, sebagai akibat keadaan jumlah uang yang beredar lebih banyak dibandingkan dengan mengatur jumlah barang, dapat diatasi dengan mengatur jumlah uang yang beredar. Mengurangi jumlah uang yang beredar dapat dilakukan dengan menaikkan tingkat suku bunga bank, dengan harapan orang yang meminjam berkurang dan yang menabung meningkat, sehingga jumlah uang yang beredar berkurang. Disamping itu, juga dapat ditempuh dengan cara pemerintah menjual surat- surat berharga, misalnya setifikat Bank Indonesia, kepada masyarakat dengan harapan uang yang beredar di masyarakat dapat di tarik oleh bank. Untuk mengatasi inflasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Kebijakan uang ketat (tight money policy) contoh: Politik diskonto (menaikkan dan menurunkan tingkat bunga), pasar terbuka (kebijakan pemerintah melalui bank sentral untuk menjual surat- surat berharga berupa SBI), meningkatkan kas rasio yaitu perbandingan antara modal dengan dana pinjaman, kredit selektif (kebijaksanaan bank sentral untuk memperketat pemberian kredit).

15

Kebijakan fiskal yaitu menentukan tarif pajak yang tingi dengan harapan pajak yang ditarik pemerintah banyak, sehingga uang yang beredar sedikit. Dapat pula dengan anggaran surplus yaitu penerimaan pemerintah lebih banyak dibandingkan pengeluarannya

Kebijaksanaan bidang produksi yaitu dengan cara mempertinggi jumlah produksi, membeli subsidi kepada produse, sehingga produksi lebih produktif untuk menghasilkan jumlah produksi lebih banyak. Pemerintah dapat pula mendorong pengusaha untuk menanamkan modalnya (invenstasi) baru.

Kebijaksanaan perdagangan interaksional yaitu dengan cara menurunkan biaya impor, dengan harapan barang dan jasa yang beredar di masyarakat dalam negeri melimpah.

Kebijaksanaan bidang harga yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam menetapkan harga maksimum bagi barang dan jasa. Ketidakstabilan neraca pembayaran atau difisit surplus neraca pembayaran

merupakan masalah ekonomi suatu Negara. Pengertian neraca pembayaran adalah catatan transaksi- transaksi internasional. Defisit neraca pembayaran tidak berarti buruk dalam jangka pendek sebab, hal ini merupakan kondisi aliran modal ke luar lebih banyak dibandingkan modal yang masuk. Masalah ini dapat diselesaikan dengan meningkatkan penerimaan ekspor yang lebih besar dibandingkan kewajiban membayar impor, akan tetapi dalam jangka panjang merupakan masalah. Begitu pula sebaliknya, apabila neraca pembayaran surplus berkepanjangan tidak baik, neraca pembayaran akan baik apabiia dibeianjakan. Devisa yang terakumulasi hanya akan mendorong tingkat harga umum naik.

b. Masalah Ekonomi Global Akhir- akhir ini mungkin kalian sering mendengar kata global atau globalisasi. Secara sederhana, kata globalisasi mengandung pengertian

menyatunya negara- negara di dunia menjadi negara yang sangat besar. Globalisasi terjadi akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi dan sarana transportasi, sehingga batas- batas negar menjadi kurang 16

berarti secara ekonomi. Pengaruh globalisasi dapat kalian rasakan dari segi budaya musik yang didengarkan remaja Singapura, Jepang. Amerika, bahakan negara-negar di Afrika. Begitu pula jenis mode pakaian, dan makanan yang hampir sama di berbagai negara. Masalah ini dialami pula di bidang ekonomi, yang dikenal dengan globalisasi ekonomi; mengandung pengertian semakin menyatunya kegiatan ekonomi antara negara di dunia. Berbagai contoh dapat kalian lihat terciptanya globalisasi ekonomi. diantaranya sebagai berikut: - Bidang Produksi Dewasa ini kalian akan sering mengalami kesulitan dalam menentukan dimana produk tersebut dibuat. Misalnya untuk produk pakaian yang dibuat di Perancis, kapasnya dari Cina, kainnya dibuat di Indonesia, kancingnya dari Itali, benangnya dari Amerika, dirancang dan dibuat di Perancis. Dengan keadaan seperti itu, dapatkah produk tersebut buatan Perancis. Masalah serupa dapat kalian temukan pada industri- industri mobil, elektronik, computer, pesawat terbang, dan sebagainya. Hal itu terjadi karena sangat jarang suatu negara yang dapat memproduksi suatu barang dari hulu sampai hilir. Di samping itu, penggunaan bahan dari negara lain juga dilakukan dengan alas an efisiensi; apabila salah satu bahan diproduksi sendiri biayanya terlalu mahal. - Bidang Tenaga Kerja Mungkin kalian sering mendengar bahwa di Jakarta banyak terdapat orang asing bekerja pada suatu kantor atau banyak tenaga kerja kita yang bekerja di luar negeri. Hal ini dapat saja terjadi, dan sekarang menjadi wajar, karena siapa pun apabial ada kesempatan dan memenuhi syarat maka ia dapat bekerja dimana pun. Misalnya sebuah perusahaan di Indonesia memperkerjakan orang Philipina karena kemampuannya berbahasa Inggris, atau memperkerjakan orang Jepang karena etos kerjanya yang tinggi. - Bidang modal Globalisasi ekonomi memudahkan pengusaha mendapatkan modal untuk memperluas perusahaannya. Misalnya perusahaan tambak ikan di Indonesia memerlukan modal untuk memperluas tambaknya, dapat saja meminjam modal dari Hongkong, karena tingkat bunga di Indonesia dianggap terlalu mahal.

17

Masalah

ekonomi

global

semakin

kompleks

seiring

dengan

dorongan

perdagangan bebas. Negara berkembangan semakin ketinggalan dalam banyak hal; misalnya masuknya barang- barang negara maju mudah (tanpa proteksi), akan menimbulkan ketergantungan, kualitas sumber daya manusia yang ketinggalan, produk- produk dalam negeri yang tidak laku karena kualitas, dan harga produk luar yang lebih baik. Bagaimana akibat dari masalah ekonomi global dan perdagangan bebas itu terhadap masalah ekonomi nasional? Jawabannya dapat beraneka ragam. Salah satunya adalah pereknomonian nasional kalah dalam bersaing. Oleh karena itu, agar tidak ketinggalan, harus memenangkan persaingan. Ada tiga cara untuk memenangkan persaingan yaitu: 1. Meningkatkan efisiensi yaitu dengan cara melakukan penghematan di segala bidangdan sector kegiatan ekonomi; misalnya menghilangkan biaya yang tidak perlu (efisiensi ekonomis), dan pengalokasian sumber daya yang terbaik (efisiensi teknis) 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu meningkatkan

kemampuan. keterampilan, etos kerja yang tinggi, ulet. dan tidak mudah menyerah. Berbagai cara dapat dilakukan. seperti melalui pendidikan. pemagangan, latihan kerja. dan lain- lain. 3. Mengadakan progam penelitian dan pengembangan (research and development) atau litbang. Dengan tujuan untuk: perbaikan, penyesuaian ide- ide serta pengembangan yang berakhir dengan suatu produk yan lebih bermanfaat. Penelitian dan pengembangan berkaitan erat dengan penemuan (invention) yang mencakup penemuan metode- metode baru, teknik- teknik produksi baru, dan produk- produk baru, serta pembahanian (innovation) yaitu membawa penemuan baru ke masyarakat (pasar). Perekonomian yang efisien akan mampu memproduksi barang dengan kualitas yang tinggi dana harga yang murah, sedangkan sumberdaya yang berkualitas dan penelitian yang baik akan memungkinkan perekonomian untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan kemungkinan lebih murah.

18

- Masalah Ekonomi Bagi Konsumen Kebutuhan hidup manusia itu banyak sekali dan beraneka ragam, sedangkan barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sangat terbatas. Kenyataan inilah yang menjadi inti masalah ekonomi. Masalah ekonomi dihadapi oleh umat manusia, apakah mereka sebagai perseorangan, keluarga, perusahaan, atau negara. Pokok persoalannya adalah: bagaimanakah dengan sumber-sumber yang terbatas, manusia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam.

Sistem perekonomian Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut. Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.

19

DAFTAR PUSTAKA http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/masalah-masalah-pokokperekonomian-indonesia/ http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian http://jangan-takutmiskin.blogspot.com/2012/03/masalah-pokok-ekonomi.html http://darvanws-babel.blogspot.com/2012/04/masalah-pokok-ekonomiindonesia.html


http://blogsiffahartas.blogspot.com/2011/05/teori-ekonomi-klasik.html

20

You might also like