Professional Documents
Culture Documents
Diabetes tipe 2 adalah bentuk paling umum dari diabetes yang sering
Belakangan ini produk alami untuk pengobatan diabetes sedang menarik banyak perhatian Oleh karena itu, studi menyeluruh meliputi efektivitas dan resiko yang meungkinkan dari produk alami tersebut R.coriaria L. (Anacardiaceae) atau lebih dikenal dengan Sumac, merupakan tanaman yang berasal dari Timur Tengah yang tumbuh di utara dan tengah
wilayah Turki
R.coriaria.L biasa digunakan sebagai pemberi rasa pahit pada salad dan beberapa hidangan di Turki Dalam pengobatan tradisional R.coriaria.L biasa digunakan untuk pengobatan : - gangguan pencernaan - anoreksia - diare - perdarahan - hiperglikemia - antipiretik - diare (gangguan pencernaan) - radang
Ekstrak R. coriaria L. memiliki efek antimikroba Baru-baru ini, khasiat hipoglikemik sumac (R. coriaria L.) telah diteliti melalui penghambatan hidrolase glikosida: alpha-amilase dalam pengobatan dan pencegahan diabetes Ekstrak metanol (bagian larut dalam air) dari R.coriaria dapat menjadi inhibitor kompetitif dari xanthine oxidase dan menangkap radikal bebas,
yang manadakan bahwa sumac juga memiliki khasiat anti radikal bebas
Pada DM tipe II faktor-faktor yang terlibat diantaranya : hiperglikemia, dislipidemia, dan lipid peroksidasi Maka dari itu, dilakukan studi lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh R. coriaria pada glukosa darah, profil lipid serum dan jaringan peroksidasi lipid pada tikus dengan DM tipe II
METODE
Hewan Percobaan - Tikus albino wistar yang sehat - Tikus tersebut disimpan di bawah kondisi terkontrol : disimpan 12 jam di tempat terang/ 12 jam di tempat gelap dan pada suhu 20-25 C - Disimpan pada kondisi laboratorium yang idela dan makanan yang dijaga
Preparasi ekstrak tanaman - Benih R.coriaria L. yang mash segar, diambil dari pasar lokal (Khari, Bawli, Old Delhi) - Benih tersebut diidentifikasi oleh departemen botani - Benih R.coriaria tersebut kemudian diekstraksi dengan metanolpada suhu ruangan sebanyak 3 kali, dengan 5 volume metanol (w/v). - Pelarut kemudian diuapkan, dengan tekanan dibawah 50oC ? Untuk mendapatkan ektrak metanol - Hasil akhir yang didapatkan berbentuk semi-solid berwarna gelap (hijau kehitaman) - Residual tersebut disimpan pada suhu 4oC
Bahan - Streptozotocin - Glukosa, Kolesterol, Trigliserida - Bahan yang digunakan sudah tingkat analitik (grade analytic)
Induksi DM Tipe II - DM tipe II diinduksi dengan menyntikkan STZ (100mg/kg, dilarutkan dalam bufer sitrat, pH 4-5) pada anak tikus yang berusia 2 hari - Grup anak tikus lainnya dengan usia yang sama, hanya diberikan bufer sitrat - 90 hari setelah treatment STZ dilakukan, kadar glukosa darah tikus diukur - Tikus dengan kadar glukosa darah puasa 200 mg / dl atau lebih tinggi dianggap diabetes
Desain Eksperimen Tikus dibagi kedalam 5 kelompok, dengan 6 tikus dalam tiap kelompoknya - Kel.1 : Kel. Kontrol bufer sitrat diberi bufer sitrat (0,1ml/10g, i.p) - Kel 2 : Kel. Kontrol DM tipe II diberi STZ dosis tunggal (100mg/kg, i.p) - Kel 3 : Kel. R.coriaria diberi ekstrak R.coriaria (400 mg/kg, p.o) - Kel 4 : Kel DM tipe II - diberi ekstrak R.coriaria (200 mg/kg, p.o) - Kel 4 : Kel DM tipe II - diberi ekstrak R.coriaria (400 mg/kg, p.o)
R.coriaria(200 dan 400mg/kg) dilarutkan dalam air terlebih dulu sebelumnya, lalu diberikan pada kelompok 3,4,5 selama 5 minggu (waktu eksperimen) Pada hari terakhir eksperimen, sampel darah diambil dari ekor tikus
Penentuan Kadar Gula Darah - Level gula darah diukur dengan metode glukosa oksidase, menggunakan diagnostic kit Penentuan Kadar Lipid - Profil lipid (serum kolesterol, serum trigliserida) diukur dengan diagnostic kits. - LDL Kolesterol dan VLDL Kolesterol diuur dengan persamaan Friedwald
Penentuan Lipid peroksidasi (LPO) - Diukur dengan reaksi antara asam thiobarbiturat (TBA) dan malondiadehyde (MDA) - Lipid peroksidasi digambarkan oleh jumlah molar dari MDA per miligram protein