You are on page 1of 5

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak, untuk pria dan wanita masing-masing melebihi 20% dan 25% dari berat tubuh (Rimbawan & Siagian 2004). Obesitas terjadi karena ketidak seimbangan antara asupan energi dan pengeluaran energi. Sehingga terjadi kelebiham energi yang disimpan dalam bentuk jaringan lemak (Wagesetiawan, 2007). Secara umum dampak yang ditimbulkan akibat obesitas adalah gangguan psikososial, pertumbuhan fisik, gangguan pernapasan, gangguan endokrin. Obesitas yang menetap berakibat pada timbulnya hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes melitus dan lain sebagainya (Imam, 2005). Masalah yang ditimbulkan oleh obesitas sangatlah kompleks hal ini berhubungan dengan konsekuensi metabolik, endokrinologi dan kardiovaskuler baik di tingkat seluler maupun molekuler. Dari segi endokrinologi ternyata obesitas sangat erat kaitannya dengan sekresi leptin yang ada dalam sirkulasi. Kadar leptin meningkat pada orang obesitas, disebabkan oleh peningkatan masa lemak. Hal ini menunjukkan bahwa obesitas adalah keadaan resistensi leptin (Sarmanu, 2003).

Masa remaja merupakan salah satu periode tumbuh kembang yang menentukan pada periode perkembangan berikutnya. Dalam kurun waktu lima tahun terjadi peningkatan insiden obesitas pada periode transisi antara remaja dan dewasa muda, yaitu dari 10,9% menjadi 22,1% dan 4,3% diantaranya memiliki IMT >40 (Sargowo & Andarini, 2011)

Berdasarkan data-data tersebut diatas, peneliti merasa perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai hubungan antara obesitas dengan kadar leptin pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dipilih sebagai tempat penelitian karena Fakultas Kedokteran Universitas Lampung memiliki angka kejadian obesitas yang cukup tinggi.

1.2 Rumusan Masalah

Obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak. Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dan pengeluaran energi. Dampak yang ditimbulkan akibat obesitas adalah gangguan psikososial, pertumbuhan fisik, gangguan pernafasan, gangguan endokrin. Obesitas yang menetap berakibat pada timbulnya hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes melitus dan lain sebagainya. Obesitas sangat erat kaitannya dengan sekresi leptin, kadar leptin pada orang obesitas. Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah rata-rata kadar leptin pada mahasiswa obesitas di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung? 2. Adakah hubungan antara kadar obesitas dengan kadar leptin dan insulin pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara obesitas dengan kadar leptin pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui prevalensi obesitas pada mahasiswa obesitas di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. 2. Mengetahui rata-rata kadar leptin pada mahasiswa obesitas di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. 3. Mengetahui koefisien relasi antara obesitas dengan kadar leptin.

1.4 Manfaat Penelitian

Selain mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan, penelitian ini juga memiliki kegunaan akademis yaitu :

1. Bagi Peneliti Untuk ilmu pengetahuan serta dapat menerapkan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan. 2. Bagi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Tempat penelitian ini dilaksanakan. Diharapkan sebagai tambahan pengetahuan kepada mahasiswa agar lebih memahami apa itu obesitas. 3. Bagi Institusi Pendidikan dan Masyarakat Menambah pengetahuan, kepustakaan dan referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

1.5 Kerangka Pemikiran

1.5.1 Kerangka Teori

Obesitas

Penimbunan Jumlah Lemak

Kadar Leptin

(Sumber: Wagesetiawan, 2007)

Gambar 1. Bagan alur faktor yang terkait antara obesitas dengan kadar leptin dan insulin.

1.5.2 Kerangka Konsep

OBESITAS

LEPTIN

Variabel Bebas

Variabel Terikat

Gambar 2. Bagan alur hubungan antara kadar leptin dengan obesitas.

Dari segi endokrinologi ternyata obesitas sangat erat kaitannya dengan sekresi leptin yang ada dalam sirkulasi. Kadar leptin meningkat pada orang obesitas, disebabkan oleh peningkatan masa lemak. Hal ini menunjukkan bahwa obesitas adalah keadaan resistensi leptin (Sarmanu, 2003).

1.6 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dapat diambil suatu hipotesis bahwa : Ho : Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kadar leptin pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Ha : Terdapat hubungan yang berwarna antara obesitas dengan kadar leptin pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

You might also like