You are on page 1of 6

KEGAWAT DARURATAN PADA KORBAN TENGGELAM A.

Latar Belakang Pertolongan pertama dalam kegawatdaruratan merupakan pertolongan secara cepat dan bersifat sementara waktu yang diberikan pada seseorang yang menderita luka atau terserang penyakit mendadak. Pertolongan ini menggunakan fasilitas dan peralatan yang tersedia pada saat itu dan di tempat yang dibutuhkan. Pada korban dengan kasus tenggelam pertolongan pertama merupakan tindakan wajib yang harus dilakukan segera mengingat pada kondisi tenggelam seseorang akan kehilangan pola nafas yang adekuat karena dalam hitungan jam korban tenggelam akan mengalami hipoksemia, yang selanjutnya akan mengalami anoksia susunan syaraf pusat, hingga terjadi kegagalan resusitasi dan jika tidak segera diberikan pertolongan akan menimbulkan kematian dalam 24 jam setelah kejadian. alam hal ini, maka pertolongan kegawatdaruratan dengan pasien tenggelam harus dilakukan secara cepat dan tepat untuk menghindari terjadinya kolaps pada al!eolus, lobus atas atau unit paru yang lebih besar. Penatalaksanaan tindakan kegawatdaruratan ini tentunya harus dilakukan secara benar dengan tujuan untuk mencegah kondisi korban lebih buruk, mempertahankan hidup serta untuk peningkatan pemulihan. B. %. rawning " #enggelam $ efinisi #enggelam " rawning $ adalah kematian yang disebabkan oleh aspirasi cairan ke dalam pernapasan akibat terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh ke dalam cairan. 2. &tiologi a. #erganggunya kemampuan fisik akibat pengaruh obat'obatan b. (etidakmampuan akibat hipotermia, syok, cedera, atau kelelahan c. (etidakmampuan akibat penyakit akut ketika berenang ). *anifestasi (linik a. (oma b. Peningkatan edema paru c. (olaps

sirkulasi b. +ipoksemia

c. Asidosis d. #imbulnya hiperkapnia

4. (ondisi ,mum dan -aktor .esiko Pada (ejadian (orban #enggelam a. Pria lebih beresiko untuk mengalami kejadian tenggelam terutama dengan usia %/'24 tahun b. (urang pengawasan terhadap anak terutama yang berusia 0 tahun ke bawah c. #idak memakai pelampung ketika menjadi penumpang angkutan air d. (ondisi air melebihi kemampuan perenang, arus kuat dan air yang sangat dalam e. itenggelamkan dengan paksa oleh orang lain dengan 0. (omplikasi a. b. c. d. e. f. g. h. 4. a. %$ &nsefalopati +ipoksik #enggelam sekunder Pneumonia aspirasi -ibrosis interstisial pulmoner isritmia !entricular 1agal 1injal 2ekrosis pancreas 3nfeksi (lasifikasi #enggelam Berdasarkan (ondisi Paru'Paru (orban #ypical rawning (eadaan dimana cairan masuk ke dalam saluran pernapasan korban saat korban tenggelam. 2$ a$ Atypical ry rawning rowning (eadaan dimana hanya sedikit bahkan tidak ada cairan yang masuk ke dalam saluran pernapasan. tujuan membunuh,kekerasan atau permainan di luar batas.

b$

3mmersion 5yndrom #erjadi terutama pada anak'anak yang tiba'tiba terjun ke dalam air dingin " suhu 6 2789 $ yang menyebabkan terpicunya refle: !agal yang menyebabkan apneu, bradikardia, dan !asokonstriksi dari pembuluh darah kapiler dan menyebabkan terhentinya aliran darah koroner dan sirkulasi serebaral.

c$

5ubmersion of the ,nconscious 5ering terjadi pada korban yang menderita epilepsy atau penyakit jantung khususnya coronary atheroma, hipertensi atau peminum yang mengalami trauma kepala saat masuk ke air .

d$

elayed ead (eadaan dimana seorang korban masih hidup setelah lebih dari 24 jam setelah diselamatkan dari suatu episode tenggelam. b. Berdasarkan (ondisi (ejadian %$ #enggelam 5uatu keadaan dimana penderita akan meneguk air dalam jumlah yang banyak sehingga air masuk ke dalam saluran pernapasan dan saluran nafas atas tepatnya bagian apiglotis akan mengalami spasme yang mengakibatkan saluran nafas menjadi tertutup serta hanya dapat dilalui oleh udara yang sangat sedikit. 2$ +ampir #enggelam 5uatu keadaan dimana penderita masih bernafas dan membatukkan air keluar. B. %. (egawatdaruratan Pada (orban #enggelam Perubahan Pada Paru'Paru Aspirasi paru terjadi pada sekitar ;7< korban tenggelam dan /7 = ;7< pada korban hamper tenggelam. >umlah dan komposisi aspirat dapat mempengaruhi perjalanan klinis penderita, isi lambung, organism pathogen, bahan kimia toksisk dan bahan asing lain dapat member cedera pada paru dan atau menimbulkan obstruksi jalan nafas. 2. Perubahan Pada (ardio!askuler Pada korban hampir tenggelam kadang'kadang menunjukkan bradikardi berat. Bradikardi dapat timbul karena refleks fisiologis saat berenang di air dingin atau karena hipoksia. Perubahan pada fungsi kardio!askuler yang terjadi pada hampir tenggelam sebagian besar akibat perubahan tekanan parsial oksigen arterial "Pa?2$ dan gangguan keseimbangan asam'basa. ). Perubahan Pada 5usunan 5araf Pusat 3skemia terjadi akibat tenggelam dapat mempengaruhi semua organ tetapi penyebab kesakitan dan kematian terutama terjadi karena iskemi otak. 3skemi

otak dapat berlanjut akibat hipotensi, hipoksia, reperfusi dan peningkatan tekanan intra kranial akibat edema serebral.(esadaran korban yang tenggelam dapat mengalami penurunan. Biasanya penurunan kesadaran terjadi 2 = ) menit setelah apnoe dan hipoksia. (erusakan otak irre!ersibel mulai terjadi 4 = %7 menit setelah anoksia dan fungsi normotermik otak tidak akan kembali setelah / = %7 menit anoksia. Penderita yang tetap koma selama selang waktu tertentu tapi kemudian bangun dalam 4. Perubahan Pada 1injal -ungsi ginjal penderita tenggelam yang telah mendapat resusitasi biasanya tidak menunjukkan kelainan, tetapi dapat terjadi albuminuria, hemoglobonuria, oliguria dan anuria. (erusakan ginjal progresif akan mengakibatkan tubular nekrosis akut akibat terjadinya hipoksia berat, asidosis laktat dan perubahan aliran darah ke ginjal. 0. Perubahan 9airan dan &lektrolit Pada korban tenggelam tidak mengaspirasi sebagian besar cairan tetapi selalu menelan banyak cairan. Air yang tertelan, aspirasi paru, cairan intra!ena yang diberikan selama resusitasi dapat menimbulkan perubahan keadaan cairan dan elektrolit. Aspirasi air laut dapat menimbulkan perubahan elektrolit dan perubahancairan karena tingginya kadar 2a dan ?smolaritasnya. +ipernatremia dan hipo!olemia dapat terjadi setelah aspirasi air laut yang banyak. 5edangkan aspirasi air tawar yang banyak dapat mengakibatkan hiper!olemia dan hipernatremia. +iperkalemia dapat terjadi karena kerusakan jaringan akibat hipoksia yang luas. 9. Penanganan Pertama Pada (orban #enggelam %. Prinsip pertolongan di air @ %$ .aih " dengan atau tanpa alat $. 2$ Lempar " alat apung $. )$ ayung " atau menggunakan perahu mendekati penderita $. 4$ .enang " upaya terakhir harus terlatih dan menggunakan alat apung $. 2. Penanganan (orban a. Pindahkan penderita secepat mungkin dari air dengan cara teraman. b. Bila ada kecurigaan cedera spinal satu penolong mempertahankan posisi kepala, leher dan tulang punggung dalam satu garis lurus. Pertimbangkan untuk menggunakan papan spinal dalam air, atau bila tidak memungkinkan pasanglah sebelum menaikan penderita ke darat. c. Buka jalan nafas penderita, periksa nafas. Bila tidak ada maka upayakan untuk memberikan nafas awal secepat mungkin dan berikan bantuan nafas sepanjang perjalanan. d. ,payakan wajah penderita menghadap ke atas. e. 5ampai di darat atau perahu lakukan penilaian dini dan .>P bila perlu. f. Berikan oksigen bila ada sesuai protokol. g. >agalah kehangatan tubuh penderita, ganti pakaian basah dan selimuti.

h. i. . %.

Lakukan pemeriksaan fisik, rawat cedera yang ada. 5egera bawa ke fasilitas kesehatan.

Penanganan (linik dan Asuhan (eperawatan Pada (orban #enggelam Penanganan (linik #ersedianya sarana bantuan hidup dasar dan lanjutan ditempat kejadian merupakan hal yang sangat penting karena beratnya cedera pada sistem saraf pusat tidak dapat dikaji dengan cermat pada saat pertolongan diberikan. Pastikan keadekuatan jalan napas, pernapasan dan 5irkulasi. 9edera lain juga harus dipertimbangkan dan perlu tidaknya hospitalisasi ditentukan berdasarkan keparahan kejadian dan e!aluasi klinis. Pasien dengan gejala respiratori, penurunan saturasi oksigen dan perubahan tingkat kesadaran perlu untuk dihospitalisasi. perhatian harus difokuskan pada oksigenasi, !entilasi, dan fungsi jantung. *elindungi sistem saraf pusat dan mengurangi edema serebri merupakan hal yang sangat penting dan berhubungan langsung dengan hasil akhir. 2. Asuhan (eperawatan Pada (orban #enggelam a. Pengkajian %$ (aji adanya respirasi spontan 2$ (aji tingkat kesadaran )$ (aji suhu inti tubuh b. iagnosa (eperawatan %$ 1angguan pertukaran gas 2$ Bersihan jalan nafas tidak efektif )$ Perubahan perfusi jaringan otak 4$ Pola nafas tidak efektif 0$ Penurunan curah jantung 4$ (elebihan !olume cairan A$ .esiko tinggi cedera /$ Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh c. 3nter!ensi (eperawatan %$ Buat dan pertahankan jalan napas yang paten. a. +isap dan jalan napas seperlunya b. Pasang selang nasogastrik "untuk mencegah aspirasi muntahan$ 2$ Pantau dan catat respons anak terhadap terapi oksigen a. Lakukan pengkajian pernapasan "frekuensinya tergantung pada keadaan$ b. Pantau penggunaan !entilator dan alat respirasi lainnya. c. Pantau tekanan !ena sentral "9BP$ dan jalur arteri d. Pantau penggunaan pernapasan tekanan positif intermiten "3PPB$ atau tekanan akhir ekspiratori posisti "P&&P$ )$ Pantau dan catat tingkat fungsi neurologik anak

a. Lakukan pengkajian neurologik "frekuensinya tergantung status$ b. ?bser!asi dan catat tanda'tanda #3( "letargi,peningkatan tekanan darah, penurunan frekuensi napas, peningkatan denyut apeks, pupil dilatasi$ 4$ Pantau dan pertahankan keseimbangan cairan a. 9atat asupan dan haluaran b. >aga kepatenan dan lakukan perawatan kateter -oley c. Pertahankan restriksi cairan dengan adanya edema serebri 0$ Pantau dan pertahankan pengaturan suhu homeostatik "penurunan dan kebutuhan oksigen$ a. Pantau suhu b. 5ediakan kasur pendingin "mencegah menggigil$ c. Berikan antipiretik 4$ Berikan dan pertahankan asupan nutrisi yang adekuat a. (aji kemampuan anak untuk mendapatkan asupan nutrisi melalui selang nasogastrik atau oral "21 po$ b. (aji kapasitas anak untuk mentolerir makanan melalui selang nasogastrik atau per'oral " periksa adanya sisa dan muntah $ c. 2aikkan jumlah dan jenis asupan nutrisi A$ ?bser!asi dan catat tanda'tanda komplikasi a. Pantau respons anak terhadap tata cara terapi fisik b. Pantau respons terapeutik anak dan efek samping dari pengobatan

You might also like