You are on page 1of 19

PEMBELAHAN SEL

Pembelahan Sel
Mitosis, yaitu pembelahan nukleus yang dengan segera diikuti dengan sitokinesis (pembelahan sitoplasma). Mitosis merupakan satu bagian dari siklus sel, dari satu sel diperoleh dua sel anak yang memiliki informasi genetik yang ekuivalen dengan induknya. Mitosis dan sitokinesis menghasilkan triliunan sel somatik yang membangun tubuh, dan proses yang sama berlanjut untuk menggantikan sel-sel yang mati atau rusak. Meiosis adalah pembelahan sel untuk menghasilkan sel sperma atau sel telur, dan hanya terjadi di dalam gonad (testis atau ovarium). Pada setiap generasi, meiosis mengurangi jumlah kromosom dari 46 menjadi 23.
2

SIKLUS SEL
SIKLUS SEL MITOTIK
Dalam satu siklus pembelahan suatu sel yang membelah, fase mitotik (M) bergantian dengan interfase. Fase M siklus sel terdiri atas Mitosis dan Sitokinesis. Interfase dapat dibagi menjadi tiga subfase, yaitu fase G1, S, dan G2 .
Fase G1 sel tumbuh Fase S sel menyalin kromosomnya (replikasi DNA) Fase G2 sel tumbuh lagi sampai menyelesaikan persiapan pembelahan sel

Sel tumbuh dengan menghasilkan protein dan organel sitoplasma melalui interfase, tetapi kromosom diduplikasi hanya selama fase S (sintesis). Mitosis merupakan proses yang kontinyu , yang terjadi dalam lima tahap:
Profase Prometafase Metafase Anafase, dan Telofase

Siklus sel

MITOSIS
Tujuan : Pada hewan bersel satu, untuk memperbanyak diri(reproduksi).Pada hewan bersel banyak untuk memperbanyak sel dan pertumbuhan Terjadi pada seluruh jaringan tubuh, baik jaringan somatik (vegetatif) maupun jaringan germinatif (generatif). Tahap pembelahan : PROMAT (profase, metafase, anafase, dan telofase). Hasil : dua sel anakan yang memiliki jumlah kromosom seperti induknya(diploid)

MITOSIS

Fase dalam mitosis

PROFASE
Benang-benang kromatin makin menjadi pendek sehingga menjadi tebal. Terbentuklah kromosomkromosom. Tiap kromosom lalu membelah dan memanjang dan anakan kromosom ini dinamakan kromatid. Membran inti mulai menghilang. Sentriol (bentuk seperti bintang dalam sitoplasma) juga membelah

METAFASE.
Kromosomkromosom menempatkan diri di bidang ecuatorial (tengah) dari sel

ANAFASE. Kedua buah kromatid memisahkan diri dan ditarik benang gelendong yang dibentuk ditiap kutub sel yang berlawanan. Tiap kromatid itu mamiliki sifat keturunan yang sama. Mulai saat ini kromatid-kromatid berlaku sebagai kromosom baru.

Di setiap kutub sel terbentuk sel kromosom yang serupa. Benang-benang gelendong lenyap dan membran inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi menjadi dua bagian. Proses ini dinamakan sitokinesis. Pada sel hewan sitokinesis ditandai dengan melekuknya sel kedalam, sedang pada tumbuhan karena selnya berdinding, maka sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel

Sitokinesis
Sitokinesis, pembelahan sitoplasma,nampak dua sel anak yang terpisah dengan segera, setelah mitosis berakhir. Tanda pertama adalah munculnya alur pembelahan, yang diawali dengan pelekukan pada permukaan sel di daerah bekas pelat metafase lama. Alur pembelahan semakin dalam hingga sel induk terjepit menjadi dua yang menghasilkan dua sel anak yang terpisah sama sekali.
12

Pengaturan Siklus Sel


Waktu dan laju pembelahan sel dalam bagian tubuh hewan yang berbeda merupakan hal penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan normal. Frekuensi pembelahan sel berbeda-beda sesuai dengan tipe/jenis selnya.
Sel kulit manusia membelah sepanjang hidupnya. Sel hati mempertahankan kemampuannya untuk membelah tetapi hanya menggunakannya di saat yang tepat, yaitu pada penyembuhan luka, detoksifikasi berlebih. Sel saraf dan sel otot pada manusia dewasa tidak membelah sama sekali.
13

MEIOSIS
Pada hewan bersel banyak, untuk membentuk sel kelamin(gamet). Meiosis berfungsi mengurangi jumlah kromosom agar keturunannya memiliki jumlah kromosom yang sama. Pada tumbuhan terjadi di benangsari dan putik. Pada hewan terjadi pada alat kelamin

MEIOSIS
Terjadi lewat dua rangkaian tahap yaitu meiosis I (PRO(lezipadidia)MAT I) dan meiosis II (PROMAT II). Hasil : empat sel anakan yang memiliki setengah jumlah kromosom sel induknya (haploid)

MEIOSIS

Meiosis I, yang dibedakan atas beberapa fase :


(a),(b) Profase I, dibagi menjadi 5 tahap: leptoten, zigoten, pakiten, diploten, dan diakinesis (c) Metafase 1. bivalen-bivalen menempatkan diri dibidang tengah dari sel secara acak (random). (d) Anafase 1. Kini kromosom-kromosom homolog (masingmasing terdiri dari 2 kromatid) saling memisahkan diri dan ditarik oleh benang-benang gelendong kekutub sel yang berlawanan. Berarti jumlah kromosom telah diparuh, dari keadaan diploid (2n) menjadi haploid (n) (e) Telofase 1. Sekarang berlanjut sitokinesis sehingga sel induk yang mula-mula diploid telah menjadi dua sel anakan masing-masing haploid.

Meiosis II, yang dibedakan atas beberapa fase :


(f) Profase II, benang-benang gelendong terbentuk lagi (g) Metafase II. Kromosom-kromosom menempatkan diri ditengah sel (h) Anafase II. Tiap kromosom membelah, kromatidkromatid memisahkan diri dan ditarik kekutub kearah yang berlawanan dan merupakan kromosom. (i), (j) Telofase II. Berlangsunglah sitokinesis lagi, diikuti dengan pembentukan membran inti.

PERBEDAAN MITOSIS DAN MEIOSIS

You might also like