You are on page 1of 45

Tujuan pemelajaran umum adalah, agar setelah mengikuti diklat ini peserta memahami Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

(SPIP) sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008, yang memiliki lima unsur pengendalian yaitu : 1. Lingkungan Pengendalian, 2. Penilaian Risiko,

3. Kegiatan Pengendalian,
4. Informasi dan Komunikasi, serta Pemantauan 5. Pengendalian Intern dan dapat menerapkannya pada

unit kerja masing-masing.

Untuk mencapai tujuan pemelajaran umum tersebut di atas, ditetapkan beberapa tujuan pemelajaran khusus yang ingin dicapai, yaitu semua peserta setelah mengikuti diklat ini diharapkan mampu: 1. Menjelaskan kembali pengertian kegiatan pengendalian; 2. Menjelaskan kembali pengertian komponen atau sub unsur

kegiatan pengendalian dan variabel-variabel yang


mempengaruhinya; 3. Menjelaskan kembali contoh-contoh penerapan kegiatan

pengendalian di lingkungan instansi pemerintah.

Agar peserta mampu memahami substansi kegiatan pengendalian, proses pelatihan menggunakan metode pemelajaran dengan pendekatan andragogi. Dengan metode ini, peserta dipacu untuk berperan serta secara aktif melalui komunikasi dua arah. Metode pemelajaran ini menerapkan interaksi antara instuktur dan peserta dengan cara pemaparan, tanya jawab, dan diskusi. Instruktur akan membantu peserta dalam memahami materi dengan metode pemaparan dan pembahasan. Peserta diberi kesempatan dan didorong untuk mengajukan pertanyaan. Agar proses pendalaman materi dapat berlangsung dengan lebih baik, peserta diminta untuk berperan aktif dalam diskusi kelompok.

Overviu SPIP Pengertian Keg Pengendalian Karakterisitik Bentuk Kegiatan Pengendalian

Tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko

serta penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan


prosedur untuk memastikan bahwa tindakan mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif (Penj PP 3c)

Probabilitas

mitigation

prevention

Dampak

Identifikasi

Analisis

Risiko

Respon/ Kelola

11 Sub Unsur Kegiatan Pengendalian

Diutamakan pada kegiatan pokok Kebijakan & Prosedur ditetapkan secara tertulis

Harus dikaitkan dengan proses penilaian risiko Dilaksanakan sesuai yg ditetapkan

Disesuaikan dengan sifat khusus instansi

Dievaluasi secara teratur

Psl 18.2

1. Misi, maksud serta tujuan

5. Risiko yang dihadapi

2. Lingkungan dan cara beroperasi

3.Tingkat kerumitan organisasi 4. Sejarah/latar belakang serta budaya

a.Reviu atas Kinerja e. Penetapan dan Reviu Kinerja

b.Pembinaan SDM

c.Pengendalian Sistem Informasi

d.Pengendalian Fisik atas Aset

f. Pemisahan Fungsi

g.Otorisasi

h.Pencatatan

i.Pembatasan Akses

j.Akuntabilitas

k.Dokumentasi

Psl 18 (3)

a. Kegiatan Pengend. yg diatur di pedoman sudah diterapkan dg tepat

b. Pegawai dan atasan memahami tujuan keg. pengend.

c.
Pengawas mereviu kegiatan pengendalian

d. Atas penyimpangan diambil tindakan dg tepat.

Daftar Uji A2

REVIU = Membandingkan kinerja dengan tolok ukur


Mengkomunikasikan tugas, tanggung jawab dan akuntabilitas. Mereviu secara sistematis. Persetujuan kerja pada titik penting.
Psl 19; 18.3.a

a. Terlibat dalam penyusunan rencana strategis dan rencana kerja tahunan. b. Terlibat dalam pengukuran dan pelaporan hasil yang dicapai. c. Secara berkala mereviu kinerja dibandingkan rencana.

d. Inisiatif signifikan dipantau pencapaian targetnya dan tindak lanjut yang telah diambil

Mereviu laporan kinerja, menganalisis kecenderungan, dan mengukur hasil.


Pejabat Pengelola Keuangan mereviu dan membandingkan kinerja keuangan, anggaran, dan operasional dengan rencana.

Kegiatan pengendalian yang tepat telah dilaksanakan

Psl 19. 18.3a; DU B 2

Komunikasi tentang visi,misi,tujuan,nilai,dan strategi

Buat strategi perencanaan dan pembinaan SDM yang dukung visi tersebut

Buat urjab, prosedur rekrut, diklat, sistem kompensasi, ketentuan disiplin, ukuran kinerja, dan pengembangan karier

1. Pemahaman bersama visi, misi, tujuan, nilai, dan strategi, tercermin di Renstra, RKT, dsb

Pembinaan SDM

2. Strategi pembinaan SDM tampak di Renstra SDM dan dokumen perencanaan.

3. Ada strategi perencanaan SDM yg spesifik dan jelas dikaitkan dengan keseluruhan.

4. Ada syarat jabatan dan ketetapan kinerja yang diharapkan

5. Dorong kerja sama tim, penerapan visi, dan umpan balik

Pembinaan SDM

6. Manajemen kinerja mendapat prioritas tertinggi

7. Rekrutmen Berdasar kompetensi

8. Ada orientasi, diklat & kelengkapan kerja

9. Sistem kompensasi memadai

10. Program kesejahteraan dan fasilitas

Pembinaan SDM

11. Pengawasan atasan berkesinambungan

12. Diberikan evaluasi dan umpan balik (jujur, konstruktif) agar tahu kaitan kinerjanya dengan tujuan instansi 13. Ada kaderisasi utk menjamin kontinuitas kompetansi

Pengendalian Aplikasi

( ps 22 28)

(ps 29 - 33)

a. Pengamanan sistem informasi (23) b. Pengendalian atas akses (24) c. Pengendalian atas pengembangan (25)

d. Pengendalian atas perangkat lunak sistem (26)


e. Pemisahan tugas (27) f. Kontinuitas pelayanan (28)
Psl 22

a. Penilaian risiko
d. Uraian tanggung jawab pengamanan

b. Program pengamanan
e. Implementasi Kebijakan yang efektif atas pegawai

c. Organisasi pengelola program f. Memantau efektivitas pengamanan

Psl 23

Mengklasifikasikan sumber daya sistem informasi

Mengidentifikasi pengguna yang berhak dan otorisasi akses

Pengendalian fisik dan pengendalian logik


Psl 24

Memantau akses ke sistem informasi, investigasi, dan penegakan disiplin.

Fitur pemrosesan sistem informasi dan modifikasi program diotorisasi.

Seluruh perangkat lunak sudah diuji dan disetujui

Menetapkan prosedur pengendalian atas kepustakaan perangkat lunak


Psl 25

Membatasi akses ke perangkat lunak sistem

Akses dikendalikan dan dipantau

Mengendalikan perubahan

Psl 26

Identifikasi yang tidak bisa digabung, dan tetapkan kebijakan pemisahan

Penetapan Pengendalian akses utk pisahkan tugas

Pengendalian atas kegiatan pegawai via prosedur supervisi reviu


Psl 27

Pemberian prioritas atas kegiatan komputerisasi yang kritis

Pencegahan dan minimalisasi potensi kerusakan dan terhentinya operasi Menguji rencana untuk mengatasi kejadian tidak terduga

Rencana mengatasi kejadian tidak terduga


Psl 28

Struktur, kebijakan dan prosedur yang diterapkan terpisah pada sistem aplikasi dan dirancang untuk menangani pemrosesan data

a. Otorisasi b. Kelengkapan

d. Keandalan pemrosesan dan file c. Akurasi


Psl 29

Pengendalian dokumen sumber

Pengesahan atas dokumen sumber

Pembatasan akses ke terminal entri

Penggunaan file induk dan laporan khusus

Psl 30

Pengentrian dan pemrosesan seluruh transaksi yang telah diotorisasi

Rekonsiliasi data

Psl 31

Validasi data Desain entri data

Pencatatan, pelaporan, investigasi, dan perbaikan data

Reviu atas laporan keluaran

Psl 32

Hanya program dan file data versi terkini yang digunakan

Memverifikasi bahwa versi file komputer yang sesuai

Mengecek

internal file header labels

Mencegah perubahan file secara bersamaan

Psl 33

Kebijakan dan prosedur pengamanan fisik

Rencana untuk identifikasi dan pengamanan aset infrastruktur.

Aset yang berisiko secara fisik diamankan dan akses ke aset tersebut dikendalikan.

Aset tertentu secara periodik dihitung dan dibandingkan dengan catatan

Uang tunai dalam tempat terkunci dan akses dikendalikan.

Formulir diberi nomor urut tercetak, secara fisik diamankan, dan akses dikendalikan.

Psl 34

Penandatangan cek secara fisik dilindungi dan aksesnya dikendalikan

Peralatan yang berisiko dicuri diamankan

Identitas aset dilekatkan pada inventaris.

Persediaan disimpan di tempat aman.

Fasilitas dilengkapi alarm dan pemadam.

Akses ke gedung/fasilitas dikendalikan

Akses ke fasilitas di luar jam kerja dibatasi


Psl 34

Ukuran dan indikator kinerja ditetapkan. Data capaian kinerja dibandingkan secara terusmenerus dan selisihnya dianalisis.
Reviu dan validasi secara periodik atas ketetapan dan keandalan ukuran dan indikator kinerja.

Psl 35

Faktor penilaian pengukuran kinerja dievaluasi.

1. Tidak seorang pun kendalikan seluruh aspek utama transaksi / kejadian.

2. Pisahkan fungsi : otorisasi; persetujuan; pemrosesan; pencatatan; penerimaan atau pembayaran; reviu dan audit; penyimpanan & penanganan aset

3. Pelimpahan tugas sistematik sehingga ada checks and

balances

4. Jika mungkin pisahkan orang yang tangani uang tunai, surat berharga dan aset riskan lain

5. Petugas rekonsiliasi Bank tidak bertanggungjawab atas terima, bayar, simpan kas.

6. Kurangi kesempatan kolusi.

Psl 36

PI wajib mengotorisasi transaksi dan kejadian penting

PI wajib menetapkan dan mengomunikasikan syarat dan ketentuan otorisasi kepada semua pegawai

Hanya transaksi yg valid yg dientri sesuai arahan PIP

Hanya transaksi signifikan yg dientri oleh pegawai yg diotorisasi

Otorisasi memuat syarat & spesifik dikomunikasikan

Syarat Otorisasi sejalan dengan peraturan

Psl 37; 18.3.g

Transaksi dan kejadian diklasifikasikan dan dicatat dengan tepat

Dilaksanakan di seluruh siklus atau kejadian

psl 38, 18 ayat 3 h

Ada pembatasan akses sumber daya dan pencatatannya: hanya pegawai yang berwenang.

Pembatasan akses terhadap penyimpanan direviu secara periodik

Penentuan tingkat pembatasan mempertimbangka n mobilitas dan nilai aset

Click HereTo Play

psl 39, 18 ayat 3 I

Ada peg khusus bertanggung jawab atas penyimpanan, penggunaaan & pencatatan

Penetapan pertanggungjwaba n akses diireviu secara periodik

Pembandingan secara berkala pencatatan dengan sumber daya

Menginformasikan dan mengomunikasikan tanggung jawab atas akuntabilitas

psl 39, 18 ayat 3 J

Wajib menyelenggarakan dokumentasi yg baik

psl 40, 18 ayat 3 k

1. Tertulis 2. Tersedia setiap saat untuk diperiksa

3. Memuat identifikasi,penerapan, evaluasi tercermin di pedoman akuntansi dll


4. Termasuk penanganan data, pengendalian umum, aplikasi 5. Lengkap, mudah ditelusuri sejak otorisasi, inisiasi sd. selesai 6. Elektronis maupun tercetak 7. Dipelihara dengan baik & dimutakhirkan secara berkala
DU L ;psl 40, 18 ayat 3 k

You might also like