You are on page 1of 3

INTERAKSI WILAYAH (SPATIAL INTERACTION)

Interaksi wilayah/ interaksi keruangan (Spatial Interaction) adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih, yang dapat melahirkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru, secara langsung maupun tidak langsung, sebagai contoh antara kota dan desa. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa interaksi antar wilayah mengandung makna sebagai berikut : 1. Hubungan timbal balik terjadi antara dua wilayah atau lebih 2. Proses untuk menjembatani jarak 3. Hubungan timbal balik mengakibatkan proses pengerakan yaitu : Pergerakan manusia (Mobilitas Penduduk) Pergerakan informasi atau gagasan, misalnya : informasi IPTEK, kondisi suatu wilayah Pergerakan materi / benda, misalnya distribusi bahan pangan, pakaian, bahan bangunan dan sebagainya 4. Hubungan timbal balik menimbulkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru yang bersifat positif dan negatif, sebagai contoh : kota menjadi sasaran urbanisasi terjadinya perkawinan antar suku dengan budaya yang berbeda Dalam interaksi keruangan, terdapat unsur-unsur sebagai berikut, yaitu: 1. Adanya wilayah wilayah yang saling melengkapi (regional complementarity) artinya, terdapat kebutuhan timbal balik antar wilayah sebagai akibat adanya perbedaan potensi yang dimiliki oleh tiap wilayah. 2. Adanya kesempatan untuk berintervensi (intervening opportunity) artinya, kedua wilayah memiliki kesempatan melakukan hubungan timbal balik serta tidak ada pihak ketiga yang membatasi kesempatan itu. Adanya campur tangan /intervensi pihak ketiga (wilayah ketiga) dapat menjadi penghambat atau melemahkan interaksi antara dua wilayah 3. Adanya kemudahan transfer/ pemindahan dalam ruang (spacial transferability) artinya kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang baik manusia, informasi ataupun barang sangat bergantung dengan faktor jarak, biaya angkasa (transportasi) dan kelancaran prasarana transportasi. Jadi semakin mudah transferbilitas, maka akan semakin besar arus komoditas Dalam interaksi desa kota terdapat beberapa aspek penting yang timbul akibat interaksi tersebut. Aspek interaksi desa kota adalah sebagai berikut: 1. Aspek Ekonomi, meliputi : Melancarkan hubungan antara desa dengan kota Meningkatkan volume perdagangan antara desa dengan kota Meningkatkan pendapatan penduduk

Menimbulkan kawasan perdagangan Menimbulkan perubahan orientasi ekonomi penduduk desa 2. Aspek Sosial, meliputi : Terjadinya mobilitas penduduk desa dan kota Terjadinya saling ketergantungan antara desa dengan kota Meningkatnya wawasan warga desa akibat terjalinnya pengaruh hubungan antara warga desa dengan warga kota 3. Aspek Budaya meliputi : meningkatnya pendidikan di desa yang ditandai dengan meningkatnya jumlah sekolah dan siswanya yang bersekolah Terjadinya perubahan tingkah laku masyarakat desa yang mendapatkan pengaruh dari masyarakat kota Potensi sumber budaya yang terdapat di desa hingga melahirkan arus wisatawan masuk desa

Dampak Interaksi Desa Kota Interaksi antara dua wilayah akan melahirkan gejala baru yang meliputi aspek ekonomi, sosial, maupun budaya. Gejala tersebut dapat memberikan dampak bersifat menguntungkan (positif) atau merugikan (negatif ) bagi kedua wilayah. Demikian pula halnya gejala interaksi antara dua desa dan kota. Di bawah ini kalian akan melihat tabel dampak interaksi desa kota. Tabel Dampak Interaksi Desa - Kota No 1 Dampak wilayah Desa Positif

Negatif

Meningkatnya Cakrawala pengetahuan penduduk desa

Terjadinya penetrasi kebudayaan dari kota ke desa yang tidak sesuai dengan tradisi masyarakat pedesaan. Terjadinya perubahan tata guna lahan yang dapat menimbulkan kerusakkan lingkungan

Masuknya teknologi tepat guna ke desa meningkatkan produksi lahan dan berdampak meningkatnya pendapatan masyarakat Terjadi perubahan tata guna lahan yang menguntungkan

Terjadinya kekurangan tenaga potensial di desa karena banyak yang berurbanisasi Kemungkinan banyaknya orang yang kembali ke desa akan menyebabkan

Terjadi perkembangan sarana prasarana transportasi penghubung desa dengan kota,

No

Dampak wilayah

Positif sehingga terisolir

Negatif tidak lagi semakin padatnya desa

desa

Terbentuknya lapangan kerja alternatif di luar sektor pertanian Masuknya barang barang produksi industri yang terjadi tidak ada Kemajuan bidang transportasi yang menghubungkan desa dengan kota

Kota

Munculnya daerah-daerah kumuh (slums area) akibat dari makin banyaknya pendatang. Tata ruang kota menjadi tidak ideal sebagai tata ruang kota yang dinamis

Menyebabkan terpenuhinya kebutuhan bahan baku bagi proses produksi dan tenaga kerja Tersalurnya hasilhasil produksi di wilayah pedesaan

Masuknya orang dari berbagai daerah dan budaya, sangat potensial bagi munculnya konflik antar etnis

Masuknya penduduk dari berbagai daerah dan budaya melahirkan proses akulturasi antara berbagai kebudayaan tersebut. Memungkinkan terjadinya pernikahan antar suku, yang akan meningkatkan rasa sebangsa dan setanah air.

You might also like