You are on page 1of 1

Metode Abyan; Sebuah Revolusi Metode Untuk Mahir Membaca Kitab Gundul Pentingnya penguasaan umat Islam terhadap

Bahasa Arab kini semakin disadari dan menjadi sebuah kebutuhan. Meski secara hukum mempelajari Bahasa Arab bagi setiap muslim adalah fardhu ain menurut Imam Asy-Syafii dalam kitab Ar-Risalahnya, namun tidak dapat dinafikan bahwa fakta yang terjadi sekarang adalah sebagian besar dari kaum muslim mengabaikan bahasa Al-Quran dan Hadits ini dari kehidupan mereka. Padahal sejatinya dengan mempelajari bahasa Arab, umat akan memahami Islam dengan sempurna; akan terlahir generasi-generasi yang memiliki kemampuan dalam beritjihad. Dengan Itjihad (yang digali dari Al-Quran dan Al-Hadits) segala permasalahan manusia dapat terpecahkan. Dan Itjihad tidak mungkin terwujud kecuali dengan menguasai salah satu kuncinya, yakni bahasa Arab. Salah satu kemampuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran bahasa Arab adalah kemampuan dalam membaca teks/literatur bahasa arab yang tertulis tanpa syakal (kitab gundul). Dari aspek kemampuan ini umumnya pembelajaran bahasa Arab masih dipandang sebagai sebuah beban berat, baik bagi para pelajar ataupun para pengajar di lingkungan pendidikan perguruan tinggi Islam ataupun di lingkungan pendidikan Pesantren. Butuh hitungan tahun bagi para pelajar/santri untuk mencapai kemampuan membaca kitab gundul ini. Setidaknya ada beberapa faktor penyebab masalah ini. Salah satu diantaranya adalah karena digunakannya istilah-istilah Arab dalam pembelajaran kaidah bahasa (ilmu Nahwu) bagi para pemula yang umumnya bahasa ibu mereka adalah bahasa non Arab. Istilah-istilah seperti isim, fiil, fail, mudhof mudhof ilaih, dan sebagainya diduga menjadi kendala tersendiri bagi para pelajar untuk memahami makna ataupun aplikasinya dalam membaca kitab gundul. Sehingga tidak sedikit dari mereka yang mengalami kesukaran dalam mempelajarinya. Sesungguhnya kedudukan istilah sangat penting untuk memahami sebuah tulisan berbahasa arab, terutama dalam membaca kitab-kitab tafsir, dan kedudukannya tidak dapat diabaikan. Hanya saja diperlukan sebuah strategi yang tepat yang harus dilakukan oleh para pengajar agar senantiasa dapat memberikan kemudahan bagi para pelajar/santri dalam setiap pembelajarannya. Masalah kesukaran yang dialami oleh para pelajar/santri dalam mempelajari bahasa Arab dan minimnya tingkat kemampuan mereka dalam membaca kitab gundul, menjadi salah satu pemicu untuk dapat merumuskan sebuah kemudahan dalam pembelajaran bahasa Arab yang difokuskan pada pencapaian kemampuan membaca kitab gundul, bahkan akan memiliki kemampuan dalam membuat karya tulis berbahasa Arab, yang hal ini sangat dirasakan sulit oleh banyak kalangan. Rumusan-rumusan inilah yang kemudian dinamakan dengan Metode Abyan yang tersaji hanya satu setengah lembar kuarto.

You might also like