You are on page 1of 6

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN REHABILITASI TAMAN JALAN SULTAN AGUNG

I.

PENDAHULUAN 1. Umum a. Setiap bangunan taman harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan mutu dan kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi, dan dapat menjadi teladan bagi lingkungannya, serta dapat memberi kontribusi positif bagi perkembangan daerah. b. Setiap bangunan taman harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan dan lingkungan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan taman. c. Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan taman dan prasarana lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan dan lingkungan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku professional. d. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanan perlu disiapkan secara matang, sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.

2. Maksud dan Tujuan a. Untuk dapat memahami tujuan Rehabilitasi Taman Jalan Sultan Agung perlu dibuat sebuah Kerangka Acuan Kerja (KAK). b. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Perencana yang memuat masukan, azas, criteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan. c. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

3. Latar Belakang a. Ketersedian Ruang Terbuk Hijau (RTH) di kota Batu merupakan perwujudan dari pelaksanaan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2008 yang mensyaratkan penyediaan RTH publik min 20% dari luas wilayah kota. Kawasan Jl. Sultan Agung memiliki median jalan berupa taman yang berada dibawah saluran tegangan tinggi (SUTET), sehingga diperlukan perencanaan pembangunan yang dapat

meningkatkan nilai fungsi lahan untuk mendukung keindahan kota Batu. b. Agar rehabilitasi taman Jl. Sultan Agung terlaksana dengan baik dalam arti memenuhi unsur kekuatan, keamanan, kenyamanan pengguna, keindahan dan ekonomis, maka harus diawali dengan kegiatan perencanaan oleh penyedia jasa Konsultan Perencana.

4. Sasaran Kegiatan a. Sasaran Kegiatan adalah Rehabilitasi Taman Jalan Sultan Agung. b. Lokasi Rehabilitasi Taman Jalan Sultan Agung berada di Jl. Sultan Agung, Kel. Sisir, Kec. Batu, kota Batu. c. Lingkup Pekerjaan Perencanaan Rehabilitasi Taman Jalan Sultan Agung, terdiri dari komponen kegiatan : 1) Pekerjaan Persiapan 2) Pekerjaan Lanskap 3) Pekerjaan Sipil/ Arsitektur 4) Pekerjaan M/E 5) Pekerjaan Utilitas d. Tahap-tahap yang akan dilaksnakan adalah : 1) Persiapan Perencanaan termasuk Survey. 2) Penyusunan Rencana Anggaran Biaya 3) Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ, dll) 4) Pengawasan Berkala

II.

KEGIATAN PERENCANAAN 1. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : PRT/45/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Taman dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. 2. Lingkup Tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah meliputi tugastugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik bangunan taman yang terdiri dari: a. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan. b. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat: 1) Siteplan Taman 2) Rencana penanaman, beserta uraian konsep dan perhitungannya. 3) Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan perhitungannya. 4) Rencana system elektrikal beserta uraian konsep dan perhitungannya. 5) Rencana utilitas. 6) Perkiraan biaya. c. Penyusunan rencana detail antara lain membuat : 1) Gambar-gambar detail penanaman, arsitektur, struktur, mekaikal/elektrikal, sesuai dengan gambar rencana yangtelah disetujui. 2) Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) 3) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, dan rencana anggaran biaya pekerjaan. 4) Laporan akhir perencanaan.

3. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan melaksanakan kegiatan seperti : a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan. b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan konstruksi. c. Memberikan saran-saran.

III.

TANGGUNG JAWAB PERENCAAN 1. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku. 2. Secara umum tanggung jawab Konsultan adalah sebagai berikut : a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil karya perencanaan yang berlaku. b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan yang telah diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen, termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan diwujudkan. c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar, dan pedoman teknis bangunan taman.

IV.

BIAYA 1. Biaya Pekerjaan Perencanaan dan tata cara pembayaran akan diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan proses Seleksi Pengadaan Jasa Konsultansi sesuai peraturan yang berlaku. 2. Sumber dana seluruh pekerjaan perencanaan dibebankan pada APBD Pemerintah Kota Batu TA. 2013 sebesar Rp. 40.000.000,- (Empat Puluh Juta Rupiah).

V.

KRITERIA 1. Kriteria Umum. Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu : a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas : 1) Menjamin bangunan taman dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya. 2) Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.

b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan : 1) Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan keseimbangan dan keserasian bangunan taman terhadap lingkungannya. 2) Menjamin bangunan taman dibangun dan dimanfaatkan dengan baik tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. d. Persyaratan Instalasi Listrik. 1) Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup aman bagi penggunanya maupun pemeliharaannya.

2. Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, baik dari segi fungsi khusus bangunan tersebut dan segi teknis lainnya, misalnya : a. Kesatuan perencanaan taman dengan lingkungan yang ada di sekitar. b. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain.

VI.

AZAS-AZAS Selain dari kriteria di atas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan taman sebagai berikut : 1. Bangunan taman hendaknya fungsional, aman, efisien, menarik dan indah. 2. Kreatifitas disain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi estetika, fungsi teknik dan fungsi sosial. 3. Dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya. 4. Bangunan taman hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan menjadi acuan tata bangunan taman dan lingkungan di sekitarnya.

VII.

PENDEKATAN METODOLOGI 1. Konsep pengembangan taman harus selaras/menyesuaikan dengan taman di lingkungan sekitarnya. 2. Lokasi pekerjaan berada di lingkungan jalan utama dan berada di bawah saluran listrik tegangan tinggi , sehingga untuk pengadaan material ke lokasi proyek harussesuai peraturan yanag berlaku. 3. Tanaman yang dipilih dapat menguatkan karakter lokal.

VIII.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pejabat Pembuat Komitmen dan Pengelola Kegiatan. 2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini. 3. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat. 4. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen perencanaan untuk siap dilelangkan maksimal 30 (tiga puluh ) hari Kalender atau 1 (satu) bulan sejak dikeluarkannya Kontrak/Surat Perintah Mulai Kerja.

IX.

INFORMASI DAN TENAGA AHLI 1. Informasi a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini. b. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Pembuat Komitmen, maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.

2. Tenaga Ahli a. Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus menyedia-kan Tenaga Ahli yang memenuhi ketentuan dari Pejabat Pembuat Komitmen, baik ditinjau dari segi lingkup kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan. b. Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung yang dibutuhkan dalam perencanaan kegiatan Pembangunan Mess dan Auditorium terdiri dari : 1. Team Leader 2. Tenaga Ahli Lanskap 3. Tenaga Ahli Elektrikal 2) Asisten Tenaga Ahli 3) CAD Operator/drafter 4) Tenaga Administrasi : 1 orang : 1 orang : 1 orang : 2 orang : 1 orang : 1 orang

c. Persyaratan Tenaga Ahli dan personil adalah sebagai berikut : 1) Team Leader, berpendidikan minimal Sarjana Lanskap / Teknik Arsitektur/ Teknik Sipil (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi. Berpengalaman dalam perencanaan lanskap sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) dan Surat Ijin Bekerja sebagai Perencana (SIBP) sesuai bidangnya dari Instansi yang berwenang. 2) Tenaga Ahli Lanskap, berpendidikan minimal Sarjana Lanskap (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi.

Berpengalaman dalam perencanaan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) dan Surat Ijin Bekerja sebagai Perencana (SIBP) sesuai bidangnya dari Instansi yang berwenang. 3) Tenaga Ahli Elektrikal, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Elektro (S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi minimal B. Berpengalaman dalam perencanaan elektrikal 3 (tiga) tahun. 4) Asisten Tenaga Ahli (2 orang), berpendidikan minimal Sarjana Muda (D3) masingmasing 1 (satu) orang Jurusan Lanskap/ Teknik Arsitektur/ Teknik Sipil dan 1 (satu) orang Jurusan Elektro, berpengalaman sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun. 5) CAD Operator/Drafter (1 orang), minimal berpendidikan Sarjana Muda (D3) Jurusan Lanskap/ Arsitektur/ Sipil dapat mengoperasikan program AUTOCAD/3D Max atau yang sejenisnya.

6) Tenaga pendukung lainnya seperti Tenaga Surveyor, Administrasi, Pengemudi dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan serta ketentuan yang berlaku.

X.

KELUARAN Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi : 1. Tahap Konsep Rencana Teknis a. Laporan data dan informasi lapangan. 2. Tahap Rencana Detail a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap. b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) c. Bill Of Quantity (BQ). d. Rencana anggaran biaya (RAB).

XI.

LAPORAN Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen oleh Penyedia Jasa Konsultan adalah meliputi : 1. Laporan Akhir Perencanaan, yang berisi : a. Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan. b. Kendala dan Solusi Penyelesaiannya. c. Gambar-Gambar Detail Hasil Perencanaan. d. Dan lain-lain. Catatan : Laporan Hasil Perencanaan tersebut dibuat dalam rangka 5 dan harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja.

You might also like