You are on page 1of 17

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT

Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) adalah serangkaian prosedur, baik manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pemerintah pusat. Ruang lingkup SAPP adalah pemerintah pusat (lembaga tinggi negara dan lembaga eksekutif) serta pemda yang mendapat dana dari APBN (terkait dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan). Oleh karena itu, SAPP tidak dapat diterapkan untuk lingkungan pemda (yang menggunakan APBD), lembaga keuangan negara, serta BUMN/BUMD. Tujuan dari SAPP adalah : 1. Menjaga aset (safeguarding asset); agar aset pemerintah dapat terjaga melalui serangkaian proses pencatatan, pengolahan, dan pelaporan keuangan yang konsisten sesuai dengan standar. 2. Memberikan informasi yang relevan (relevance); menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan keuangan pemerintah pusat, baik secara nasional maupun instansi yang berguna sebagai dasar penilaian kinerja, untuk menentukan ketaatan terhadap otorisasi anggaran dan tujuan akuntabillitas. 3. Memberikan informasi yang dapat dipercaya (reliability) tentang posisi keuangan suatu instansi dan pemerintah pusat secara keseluruhan. 4. Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien (feedback/predictability)

Untuk mencapai tujuannya tersebut, SAPP memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Basis akuntansi SAPP menggunakan basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan basis akrual untuk neraca. Dengan basis kas, pendapatan diakui dan dicatat pada saat kas diterima oleh Kas Umum Negara (KUN) dan belanja diakui dan dicatat pada saat kas dikeluarkan dari KUN. Sedangkan Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah. 2. Sistem pembukuan berpasangan (Double Entry System) Sistem ini didasarkan atas persamaan dasar akuntansi, yaitu : Aset = Utang + Ekuitas Dana. Setiap transaksi dibukukan dengan mendebit suatu perkiraan dan mengkredit perkiraan yang lain.

3. Sistem yang terpadu dan terkomputerisasi SAPP terdiri atas subsistem-subsistem yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, serta proses pembukuan dan pelaporannya sudah dikomputerisasi. 4. Desentralisasi pelaksanaan akuntansi Dalam pelaksanaannya, kegiatan akuntansi dan pelaporan dilakukan secara berjenjang oleh unit-unit akuntansi, baik di pusat maupun daerah. 5. Bagan perkiraan standar SAPP menggunakan perkiraan standar yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan yang berlaku untuk tujuan penganggaran maupun akuntansi.

SAPP terbagi menjadi dua subsistem, yaitu : 1. Sistem Akuntansi Pusat (SiAP); merupakan bagian SAPP yang dilaksanakan oleh Direktorat Informasi dan Akuntansi (DIA) yang akan menghasilkan laporan keuangan pemerintah pusat untuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBN. SiAP sendiriterbagi menjadi dua subsistem, yaitu Sistem Akuntansi Kas Umum Negara (SAKUN) dan Sistem Akuntansi Umum (SAU). 2. Sistem Akuntansi Instansi (SAI); merupakan bagian SAPP yang akan menghasilkan laporan keuangan untuk pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran instansi. SAI sendiri terbagi menjadi dua subsistem, yaitu Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN).

A. SISTEM AKUNTANSI PUSAT (SiAP) Serangkaian prosedur manual maupun terkomputerisasi, mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai pelaporan posisi dan operasi keuangan pada Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN). SiAP memproses data transaksi KUN dan Akuntansi Umum.

SiAP terdiri atas : 1. SAKUN subsistem SiAP yang menghasilkan laporan arus kas dan neraca KUN. 2. SAU subsistem SiAP yang akan menghasilkan LRA Pemerintah Pusat dan Neraca.

Dalam pelaksanaannya SiAP dilakukan oleh : 1. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) yang memproses data transaksi penerimaan dan pengeluaran. 2. KPPN khusus untuk memproses data transaksi pengeluaran yang berasal dari Bantuan Luar Negeri (BLN). 3. Direktorat Pengelolaan Kas Negara (DPKN) untuk memproses data transaksi penerimaan dan pengeluaran BUN melalui kantor pusat. 4. DIA yang melakukan proses data APBN, serta melakukan verifikasi dan akuntansi untuk data transaksi penerimaan dan pengeluaran BUN melalui kantor pusat.

Proses pembuatan laporan yang dihasilkan SiAP adalah sebagai berikut : 1. KPPN menyusun Laporan Arus Kas, Neraca KUN, dan LRA di wilayah kerjanya. Laporan tersebut disampaikan ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan setiap bulan. KPPN Khusus memproses data transaksi pengeluaran yang berasal dari BLN. KPPN Khusus menyampaikan laporan tersebut beserta data transaksi ke DIA setiap bulan. 2. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Arus Kas, Neraca KUN, dan LRA SAU di tingkat wilayah yang merupakan hasil penggabungan laporan keuangan seluruh KPPN di wilayah kerjanya. Laporan keuangan tersebut disampaikan ke Direktorat Jenderal Perbendaharaan, dalam hal ini DIA setiap bulan. 3. Direktorat Jenderal Perbendaharaan menyusun laporan keuangan berupa laporan arus kas, neraca KUN, dan LRA yang merupakan hasil penggabungan laporan keuangan seluruh unit Dirjen Perbendaharaan, baik di tingkat pusat maupun daerah.

1. Jurnal untuk sistem akuntansi Kas Umum Negara a. Akuntansi APBN (estimasi pendapatan dan belanja) untuk membukukan estimasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang tercantum dalam APBN . jurnal ini hanya terdapat di SAKUN, tidak ada jurnal estimasi di subsistem akuntansi yang lain. Jurnal untuk mencatat estimasi penerimaan : Dr. Estimasi penerimaan perpajakan/PNBP/hibah Cr. Surplus/defisit

xxx xxx

Jurnal untuk mencatat appropriasi belanja : Dr. Surplus/defisit Cr. Apropriasi belanja

xxx xxx

Jurnal untuk mencatat estimasi penerimaan pembiayaan : Dr. Estimasi penerimaan pembiayaan xxx Cr. Pembiayaan neto Jurnal untuk mencatat estimasi pengeluaran pembiayaan : Dr. Pembiayaan neto xxx Cr. Apropriasi pengeluaran pembiayaan

xxx

xxx

b. Akuntansi DIPA untuk membukukan estimasi pendapatan yang dialokasikan, bagian (allotment) belanja, estimasi penerimaan pembiayaan yang dialokasikan, dan bagian pengeluaran pembiayaan. Jurnal untuk DIPA tidak dilakukan dalam SAKUN. Jurnal ini hanya untuk SAI dan SAU. c. Akuntansi Realisasi Anggaran untuk membukukan pelaksanaan anggaran tahun berjalan. Akuntansi ini dilakukan oleh semua subsistem SAPP, baik SAKUN, SAU, maupun SAI. Jurnal untuk UYHD : Dr. Pengeluaran transito Cr. Kas di KUN (KPPN/BUD/Reksus)

xxx xxx

Jurnal untuk pengembalian/penyetoran uang persediaan : Dr. Kas di KUN (KPPN/BUD/Reksus) xxx Cr. Penerimaan transito

xxx

Jurnal untuk realisasi pendapatan : Dr. Kas di KUN (KPPN/BUD/Reksus) Cr. Pendapatan Jurnal untuk pengembalian pendapatan : Dr. Pengembalian pendapatan Cr. Kas di KUN (KPPN/BUD/Reksus)

xxx xxx

xxx xxx

Jurnal untuk realisasi belanja : Dr. Belanja Cr. Kas di KUN (KPPN/BUD/Reksus) xxx xxx

Dalam SAKUN, tidak ada jurnal kolorari untuk pengakuan aset yang dihasilkan dari belanja modal Jurnal realisasi pengembalian belanja : Dr. Kas di KUN (KPPN/BUD/Reksus) Cr. Pengembalian belanja Jurnal untuk realisasi penerimaan pembiayaan : Dr. Kas di KUN (KPPN/BUD/Reksus) Cr. Penerimaan pembiayaan Jurnal pengembalian penerimaan pembiayaan : Dr. Pengembalian penerimaan pembiayaan Cr. Kas di Bank Indonesia Jurnal realisasi pengeluaran pembiayaan : Dr. Kas di Bank Indonesia Cr. Pengembalian pengeluaran pembiayaan xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Dalam SAKUN tidak ada jurnal kolorari untuk pengakuan utang jangka pendek/panjang yang bersumber dari pengeluaran pembiayaan. Jurnal realisasi pengembalian pengeluaran pembiayaan : Dr. Kas di Bank Indonesia Cr. Pengembalian pengeluaran pembiayaan xxx xxx

Dalam SAKUN terdapat jurnal untuk pengakuan penerimaan dan pengeluaran yang bukan berasal dari anggaran. Jurnal ini antara lain : jurnal penghitungan pihak ketiga dan kiriman uang. Jurnal untuk penerimaan nonanggaran : Dr. Kas di KPKN xxx xxx

Cr. Penerimaan PFK/kiriman uang/wesel pemerintah Jurnal untuk pengeluaran nonanggaran : Dr. Penerimaan PFK/kiriman uang/wesel pemerintah Cr. Kas di KPKN xxx

xxx

d. Akuntansi penutupan akhir tahun anggaran Jurnal penutupan ini bertujuan menutup seluruh perkiraan sementara untuk penyusunan laporan keuangan. Terdiri atas jurnal penutup anggaran dan realisasinya. Jurnal penutup estimasi pendapatan : Dr. Pendapatan Dr. Surplus/defisit Cr. Estimasi pendapatan Jurnal penutupan appropriasi belanja : Dr. Apropriasi belanja Cr. Serplus/defisit Cr. Belanja Jurnal penutupan penerimaan pembiayaan : Dr. Penerimaan pembiayaan Dr. Pembiayaan neto Cr. Estimasi penerimaan pembiayaan xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Jurnal penutupan pengeluaran pembiayaan : Dr. Apropriasi pengeluaran pembiayaan Cr. Pembiayaan neto Cr. Pengeluaran pembiayaan Jurnal penutupan pembiayaan neto : Dr. Pembiayaan neto Dr. Surplus/defisit Cr. SiLPA Jurnal penutupan SiLPA : Dr. SiLPA Cr. SAL Jurnal penutupan transaksi pengeluaran transito) : Dr. Penerimaan transito Dr. Kas di bendaharawan pembayar Cr. Pengeluaran transito nonanggaran (penutupan xxx xxx penerimaan dan xxx xxx xxx xxx xxx xxx

xxx xxx xxx

Jurnal penutupan transaksi nonanggaran (penutupan kiriman uang) : Dr. Penerimaan kiriman uang Dr. Kas dalam transito Cr. Pengeluaran kiriman uang Jurnal penutupan transaksi nonanggaran (penutupan PFK) : Dr. Penerimaan PFK Cr. Utang PFK Cr. Pengeluaran PFK xxx xxx xxx xxx xxx xxx

2. Jurnal untuk Sistem Akuntansi Umum a. Akuntansi APBN (estimasi pendapatan dan belanja) tidak ada jurnal yang dilakukan dalam SAU untuk transaksi anggaran APBN. b. Akuntansi DIPA untuk membukukan estimasi pendapatan yang dialokasikan, bagian (allotment) belanja, estimasi penerimaan pembiayaan yang dialokasikan, dan bagian pengeluaran pembiayaan. Jurnal untuk estimasi penerimaan yang dialokasikan : Dr. Estimasi pendapatan yang dialokasikan Cr. Utang kepada KUN Jurnal untuk bagian belanja : Dr. Piutang KUN Cr. Bagian belanja

xxx xxx

xxx xxx

Jurnal untuk estimasi penerimaan pembiayaan yang dialokasikan : Dr. Estimasi penerimaan pembiayaan yang dialokasikan xxx Cr. Utang kepada KUN xxx Jurnal untuk bagian pengeluaran pembiayaan : Dr. Piutang KUN Cr. Apropriasi pengeluaran pembiayaan

xxx xxx

c. Akuntansi Realisasi Anggaran untuk membukukan pelaksanaan anggaran tahun berjalan. Akuntansi ini dilakukan oleh semua subsistem SAPP, baik SAKUN, SAU, maupun SAI. Jurnal untuk UYHD : Dr. Kas di bendaharawan pembayar Cr. Uang muka dari KUN (KPPN/BUN/Reksus) Jurnal untuk pengembalian/penyetoran uang persediaan : Dr. Uang muka dari KUN (KPPN/BUD/Reksus) Cr. Kas di bendaharawan pembayar

xxx xxx

xxx xxx

Jurnal untuk realisasi pendapatan : Dr. Utang kepada KUN Cr. Pendapatan

xxx xxx

Jurnal untuk pengembalian pendapatan : Dr. Pengembalian pendapatan Cr. Utang kepada KUN xxx xxx

Jurnal untuk realisasi belanja : Dr. Belanja Cr. Piutang dari KUN xxx xxx

Untuk belanja modal yang mengakibatkan perolehan aset, maka diperlukan jurnal tambahan untuk pengakuan aset tersebut (jurnal korolari). Jurnal korolari : Dr. Aset tetap sebelum disesuaikan Cr. Diinvestasikan dalam aset tetap Penghapusan korolari : Dr. Diinvestasikan dalam aset tetap Cr. Aset tetap sebelum disesuaikan Jurnal realisasi pengembalian belanja : Dr. Piutang KUN Cr. Pengembalian belanja Jurnal realisasi penerimaan pembiayaan : Dr. Utang kepada KUN Cr. Penerimaan pembiayaan Jurnal pengembalian penerimaan pembiayaan : Dr. Pengembalian penerimaan pembiayaan Cr. Utang kepada KUN xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Jurnal realisasi pengeluaran pembiayaan : Dr. Pengeluaran pembiayaan Cr. Piutang dari KUN xxx xxx

Dalam transaksi pengeluaran pembiayaan ini diperlukan jurnal korolari untuk mencatat kewajiban yang terkait : Jurnal korolari : Dr. Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang (jangka pendek/panjang) Cr. Utang jangka pendek/panjang Jurnal realisasi pengembalian pengeluaran pembiayaan : Dr. Piutang dari KUN Cr. Pengembalian pengeluaran pembiayaan xxx xxx

xxx xxx

d. Akuntansi penutupan akhir tahun anggaran Jurnal penutupan ini bertujuan menutup seluruh perkiraan sementara untuk penyusunan laporan keuangan. Terdiri atas jurnal penutup anggaran dan realisasinya. Dr. Pendapatan Dr. Surplus/defisit Cr. Estimasi pendapatan Jurnal penutupan bagian belanja : Dr. Appropriasi belanja Cr. Piutang dari KUN Cr. Belanja xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Jurnal penutupan penerimaan pembiayaan : Dr. Penerimaan pembiayaan Dr. Utang kepada KUN Cr. Estimasi penerimaan pembiayaan Jurnal penutupan pengeluaran pembiayaan : Dr. Appropriasi pengeluaran pembiayaan Cr. Piutang KUN Cr. Pengeluaran pembiayaan xxx xxx xxx xxx xxx xxx

B. SISTEM AKUNTANSI INSTANSI SAI adalah serangkaian prosedur manual maupun terkomputerisasimulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada kementerian negara/lembaga. SAI terdiri dari dua/lebih subsistem : 1. SAK; subsistem dari SAI yang menghasilkan informasi mengenai LRA, neraca, dan catatan atas laporan keuangan milik kementerian/instansi. 2. SABMN; subsistem dari SAI yang merupakan serangkaian prosedur yang saling berhubungan untuk mengolah dokumen sumber dalam rangka menghasilkan informasi untuk menyusun neraca dan laporan Barang Milik Negara serta laporan manajerial lainnya menurut ketentuan yang berlaku.

1. Sistem Akuntansi Keuangan SAK menghasilkan LRA, Neraca, dan catatan atas laporan keuangan, namun laporan keuangan yang dihasilkan tersebut pada tingkat kementerian/lembaga. Proses akuntansi diawali dari unit terendah, yaitu unit akuntansi pada level kantor. Laporan keuangan yang dihasilkan kemudian akan diberikan kepada unit akuntansi di atasnya untuk digabung/dikonsolidasikan. Demikian seterusnya, sehingga pada akhirnya akan diperoleh laporan keuangan pada tingkat kementerian/lembaga.

Unit akuntansi keuangan : a. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) pada level kementerian keuangan. b. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran-Eselon 1 (UAPPA-E1) pada level eselon 1. c. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran-Wilayah (UAPPA-W) pada tingkat wilayah. d. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) pada level kuasa pengguna anggaran (kantor).

Proses pelaksanaan di masing-masing unit akuntansi :

2. Sistem Akuntansi Barang Milik Negara Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah (UU no 1 tahun 2004). Contoh : Hibah, rampasan/sitaan.Tidak termasuk dalam pengertian Barang Milik Negara adalah barang-barang yang dikuasai atau dimiliki oleh : Pemda (berasal dari APBD), BUMN/BUMD, Bank pemerintah dan lembaga keuangan milik pemerintah.

Dalam akuntansi pemerintah pusat, SABMN sebagai subsistem dari Sistem Informasi Akuntansi (SAI) bertujuan menghasilkan neraca dan laporan barang milik daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut, Kementerian/Lembaga membentuk Unit Akuntansi Barang sebagai berikut : a. Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB) pada level kementerian keuangan. Penanggungjawab : menteri atau pimpinan lembaga. b. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang-Eselon 1 (UAPPB-E1) pada level eselon 1. Penanggungjawab : pejabat eselon 1. c. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang-Wilayah (UAPPA-W) pada tingkat wilayah. Penanggungjawab : kepala kantor wilayah/kepala unit kerja yang ditetapkan sebagai UAPPB-W. d. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) pada level kuasa pengguna barang (kantor). Penanggungjawab : kepala kantor/satuan kerja. Unit Akuntansi Barang, selain melakukan proses terhadap sumber dokumen sumber untuk melaporkan barang milik negara, juga wajib berkoordinasi dengan Unit Akuntansi Keuangan untuk penyusunan neraca (terkait pengadaan barang), serta dalam pembuatan catatan atas laporan keuangan khususnya catatan mengenai barang milik negara.

Proses pelaksanaan akuntansi barang di masing-masing UAB dapat dilihat dalam diagram berikut :

3. Jurnal untuk Sistem Akuntansi Instansi a. Akuntansi APBN (estimasi pendapatan dan belanja) tidak ada jurnal yang dilakukan dalam SAI untuk transaksi anggaran APBN. b. Akuntansi DIPA untuk membukukan estimasi pendapatan yang dialokasikan, bagian (allotment) belanja, estimasi penerimaan pembiayaan yang dialokasikan, dan bagian pengeluaran pembiayaan. Jurnal untuk estimasi penerimaan yang dialokasikan : Dr. Estimasi pendapatan yang dialokasikan Cr. Utang kepada KUN Jurnal untuk allotment belanja : Dr. Piutang KUN Cr. Allotment belanja

xxx xxx

xxx xxx

Jurnal untuk estimasi penerimaan pembiayaan yang dialokasikan : Dr. Estimasi penerimaan pembiayaan yang dialokasikan xxx Cr. Utang kepada KUN xxx

Jurnal untuk allotment pengeluaran pembiayaan : Dr. Piutang KUN Cr. Apropriasi pengeluaran pembiayaan

xxx xxx

c. Akuntansi Realisasi Anggaran untuk membukukan pelaksanaan anggaran tahun berjalan. Akuntansi ini dilakukan oleh semua subsistem SAPP, baik SAKUN, SAU, maupun SAI. Jurnal untuk UYHD : Dr. Kas di bendaharawan pembayar Cr. Uang muka dari KUN (KPPN/BUN/Reksus) Jurnal untuk pengembalian/penyetoran uang persediaan : Dr. Uang muka dari KUN (KPPN/BUD/Reksus) Cr. Kas di bendaharawan pembayar

xxx xxx

xxx xxx

Jurnal untuk realisasi pendapatan : Dr. Utang kepada KUN Cr. Pendapatan Jurnal untuk pengembalian pendapatan : Dr. Pengembalian pendapatan Cr. Utang kepada KUN Jurnal untuk realisasi belanja : Dr. Belanja Cr. Piutang dari KUN xxx xxx

xxx xxx

xxx

xxx

Untuk belanja modal yang mengakibatkan perolehan aset, maka diperlukan jurnal tambahan untuk pengakuan aset tersebut (jurnal korolari). Jurnal korolari : Dr. Aset tetap sebelum disesuaikan Cr. Diinvestasikan dalam aset tetap xxx xxx

Pada saat aset tersebut diakui, dilakukan penyesuaian jurnal untuk membatalkan jurnal korolariyang pernah dibuat dan membuat jurnal pengakuan aset tetap. Jurnal pengakuan aset tetap : Dr. Aset tetap Cr. Diinvestasikan dalam aset tetap Jurnal Penghapusan korolari : Dr. Diinvestasikan dalam aset tetap Cr. Aset tetap sebelum disesuaikan Jurnal realisasi pengembalian belanja : Dr. Piutang KUN Cr. Pengembalian belanja Jurnal realisasi penerimaan pembiayaan : Dr. Utang kepada KUN Cr. Penerimaan pembiayaan Jurnal pengembalian penerimaan pembiayaan : Dr. Pengembalian penerimaan pembiayaan Cr. Utang kepada KUN Jurnal realisasi pengeluaran pembiayaan : Dr. Pengeluaran pembiayaan Cr. Piutang dari KUN xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Dalam transaksi pengeluaran pembiayaan ini diperlukan jurnal korolari untuk mencatat kewajiban yang terkait : Jurnal korolari : Dr. Dana yang harus disediakan untuk pembayaran kewajiban (jangka pendek/panjang) xxx

Cr. Utang jangka pendek/panjang Jurnal realisasi pengembalian pengeluaran pembiayaan : Dr. Piutang dari KUN Cr. Pengembalian pengeluaran pembiayaan xxx

xxx

xxx

d. Akuntansi penutupan akhir tahun anggaran Jurnal penutupan ini bertujuan menutup seluruh perkiraan sementara untuk penyusunan laporan keuangan. Terdiri atas jurnal penutup anggaran dan realisasinya. Dr. Pendapatan Dr. Utang kepada KUN Cr. Estimasi pendapatan Jurnal penutupan allotment pembiayaan : Dr. Appropriasi belanja Cr. Piutang dari KUN Cr. Belanja Jurnal penutupan penerimaan pembiayaan : Dr. Penerimaan pembiayaan Dr. Utang kepada KUN Cr. Estimasi penerimaan pembiayaan Jurnal penutupan pengeluaran pembiayaan : Dr. Apropriasi pengeluaran pembiayaan Cr. Piutang KUN Cr. Pengeluaran pembiayaan xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

You might also like