You are on page 1of 23

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN UNTUK KEPALA SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN PROGRAM (PNS) DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG A.

Latar Belakang Pemerintah mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan negara yang baik, yang dilakukan bersama dengan unsur-unsur (stakeholders) lainnya yakni dunia usaha (private sectors) dan masyarakat (civil society). Untuk memainkan peranan tersebut, diperlukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki standar kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatannya masingmasing yang terindikasi dari pengetahuan, wawasannya yang luas dan selalu mengikuti perkembangan terbaru d bidang tugasnya, serta dari nilai, sikap, dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik, netral, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik, dan mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk dapat membentuk sosok PNS seperti tersebut di atas, perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) bagi seluruh jajaran PNS, terutama terhadap PNS dalam jabatan struktural karena berperan sebagai pengelola dan pelaksana kebijakan publik dan atau keputusan politik. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil dan Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 541/XIII/10/6/2001, 10 Agustus 2001 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III. PNS harus mempunyai kompetensi yang diidentifikasikan sikap dan perilaku yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan sebagai pelayan publik, serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk dapat membentuk PNS yang memenuhi kriteria di atas, perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pendidikan dan pelatihan (diklat) yang mengarah kepada upaya peningkatan: 1. Sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada kepentingan masyarakat, bangsa, negara, dan tanah air 2. Kompetensi teknis, manajerial, dan/atau kepemimpinannya

Profesionalisasi Administrasi Pendidikan

3.

Efisiensi, efektifitas, dan kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan dengan semangat kerja sama dan tanggung jawab sesuai dengan lingkungan kerja dan organisasinya. Dalam rangka mencapai tujuan di atas, maka perlu diselenggarakan Diklatpim

Tk. III harus dipersiapkan atau direncanakan diklat secara sungguh-sungguh agar pelaksanaan dapat dijalankan secara profesional, efektif dan efisien, dengan menggunakan tata kelola yang akuntabel B. Dasar Hukum

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor

193/XIII/10/6/2001 tentang Pedoman Umum Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; C. Tugas Pokok dan Fungsi serta Uraian Tugas Kepala Subbagian Perencanaan Dan Program Dinas Pendidikan Kota Bandung Kepala Subbagian Perencanaan dan Program mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasikan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kegiatan Dinas; b. Pelaksanaan penyusunan program dan rencana kerja Dinas; c. Pelaksanaan penyusunan bahan pedoman teknis operasional pelaksanaan urusan dan kebijakan di bidang pendidikan; d. Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan urusan pemerintah, program dan kebijakan di bidang pendidikan; e. Pengkoordinasian penyiapan bahan dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas, program, dan kegiatan Dinas; f. Pengkoordinasian penyiapan bahan dan penyusunan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan dan kebijakan di bidang pendidikan; dan

Profesionalisasi Administrasi Pendidikan

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup kegiatan Subbagian Program. Uraian Tugas Kepala Subbagian Perencanaan dan Program adalah sebagai berikut : a. Menyusun program dan rencana kerja di bidang program sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Melaksanakan penyimpanan dan pengelolaan data dan sistem informasi bidang pendidikan; c. Melaksanakan fasilitasi penyiapan bahan dan pengkoordinasian penyusunan program dan rencana kegiatan Dinas; d. Melaksanakan fasilitasi, pengkoordinasian dan penyusunan rencana strategis Dinas; e. Menyusun dan menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan penyusunan program; f. Melaksanakan fasilitasi pengkoordinasian dan penyusunan Rencana Strategis (Renstra), Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), dan penyiapan bahan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) di bidang pendidikan; g. Melaksanakan fasilitasi dan penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan; h. Menganalisa data untuk bahan penyusunan rancangan anggaran pelaksanaan program dan kegiatan Dinas; i. j. Membuat telaahan staf sebagai bahan kajian kebijakan di bidang administrasi program; Melakukan hubungan kerja fungsional dengan SKPD, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat; k. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas; l. Melaksanakan pendidikan; m. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; dan
Profesionalisasi Administrasi Pendidikan 3

fasilitasi,

pengkoordinasian

dan

penyusunan

laporan

pelaksanaan program, kegiatan, kebijakan dan urusan pemerintahan di bidang

n. Melaksanakan tugas lain dari pimpinan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. D. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan untuk Kepala Subbagian Perencanaan dan Program (PNS) bertujuan: 1. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan persatuan dan kesatuan bangsa 3. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat 4. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya pemerintahan yang baik E. Sasaran Terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan masing-masing. F. Kompetensi Sesuai dengan Keputusan Kepala BKN No.43/KEP/2001, yang dimaksud dengan Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keahlian dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya. Sedangkan Kompetensi Umum adalah kemampuan dan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan dan perilaku yang diperlukan dalam rnelaksanakan tugas jabatan struktural yang dipangkunya. Dan yang dimaksud dengan Kompetensi Khusus adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil berupakeahlian untuk melaksanakan tugas jabatan struktural yang dipangkunya.
Profesionalisasi Administrasi Pendidikan 4

instansi

2. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat

Berikut stuktural/eselon : No 1

merupakan

standar

kompetensi

umum

menurut

jabatan

Jabatan Stuktural Jabatan Stuktural eselon I

Kompetensi Umum - Mampu memahami dan mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab organisasi. - Mampu merumuskan visi, misi dan tujuan organisasi sebagai bagian integral dan pembangunan nasional. - Mampu mensosialisasikan visi baik kedalam, maupun keluar unit organisasi. - Mampu menetapkan sasaran organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. - Marnpu melakukan manajemen perubahan dalam rangka penyesuaian terhadap perkembangan zaman. - Mampu berkomunikasi dalam bahasa lnggris dengan baik. - Mampu mengakomodasi isu regional/global dalam penetapan kebijakan-kebijakan organisasi. - Mampu mangantisipasi dampak perubahan politik terhadap organisasi. - Mampu membangun jaringan kerja/melakukan dengan instansi-instansi terkait baik didalam maupun diluar negeri. - Mampu melaksanakan pengorganisasian dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab organisasi. - Mampu merencanakan/mengatur sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas organisasi. - Mampu melakukan pendelegasian wewenang terhadap pejabat dibawahnya. - Mampu melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam organisasi. - Mampu menumbuh-kembangkan inovasi, kreasi dan

Profesionalisasi Administrasi Pendidikan

motivasi pegawai dalam rangka pengoptimalan kinerja organisasi. - Mampu menetapkan kebijakan-kebijakan yang tepa tuntuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. - Mampu menetapkan kebijakan pengawasan dan pengendalian dalam organisasi. - Mampu memberikan akuntabilitas kinerja organisasi. - Mampu menjaga keseirnbangan konflik kebutuhandari unitunit organisasi. - Mampu melakukan analisis risiko dalam rangka eksistensi organisasi. - Mampu melakukan evaluasi kinerja organisasi/unit organisasi dibawahnya dan menetapkan tindak lanjutyang diperlukan. 2 Jabatan Stuktural eselon 2 - Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai kejuangan dan pandangan hidup bangsa menjadi sikap dan perilaku dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. - Mampu memahami dan mewujudkan kepemerintahanyang baik (good governance) dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab unit organisasinya. - Mampu menetapkan program-program pelayanan yang baik terhadap kepentingan publik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab unit organisasinya. - Mampu memahami dan menjelaskan keragaman dan sosial budaya lingkungan dalam rangka peningkatan citra dan kinerja organisasi. - Mampu mengaktualisasikan kode etik PNS dalam meningkatkan profesionalisme, moralitas dan etoskerja. - Mampu melakukan manajemen perubahan dalam rangka penyesuaian terhadap perkembangan jaman. - Mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan baik. - Mampu melaksanakan pengorganisasian dalam rangka
Profesionalisasi Administrasi Pendidikan

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab unit organisasinya. - Mampu melakukan analisis risiko dalam eksistensi unit organisasi. - Mampu merencanakan/mengatur sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas unit organisasi. - Mampu melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam unit organisasi - Mampu menumbuh-kembangkan inovasi, organisasinya. - Mampu membentuk suasana kerja yang baik di unit organisasinya. - Mampu menetapkan program-program yang tepat dalam rangka peningkatan kualitas sumberdaya manusia. - Mampu menetapkan kebijakan-kebijakan yang tepat untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. - Mampu - Mampu menetapkan memberikan program pengawasan kinerja dan unit pengendalian dalam unit organisasi. akuntabilitas organisasinya. - Mampu melakukan evaluasi kinerja unit organisasinya/unit organisasi dibawahnya dan menekan tindak lanjut yang diperlukan. - Mampu memberikan masukan-masukan tentang perbaikanperbaikan/pengembangan-pengembangan kebijakan kepada pejabat diatasnya. 3 Stuktur Jabatan Eselon 3 - Mampu memahami dan mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab unit organisasinya. - Mampu memberikan pelayanan yang baik terhadap kreasi dan motivasi pegawai dalam rangka optimalisasi kinerja unit

Profesionalisasi Administrasi Pendidikan

kepentingan publik sesuai dengan tugas dantanggung jawab unit organisasinya. - Mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris. - Mampu melakukan pengorganisasian dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab unit organisasinya. - Mampu melakukan pendelegasian wewenang terhadap bawahannya. - Mampu mengatur/mendayagunakan sumber daya -sumber daya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas unit organisasi. - Mampu membangun jaringan kerja/melakukan kerjasama dengan unit-unit terkait dalam organisasi,maupun diluar organisasi untuk meningkatkan kinerja unit organisasinya. - Mampu melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam unit organisasinya. - Mampu danmotivasi organisasinya. - Mampu tugas. - Mampu menetapkan kegiatan-kegiatan pengawasan dan pengendalian dalam unit organisasinya. - Mampu memberikan akuntabilitas kinerja unit organisasinya. - Marnpu melakukan evaluasi kinerja unit organisasinya/unit organisasi dibawahnya dan menetapkan tindak lanjut yang diperlukan. - Mampu memberikan masukan-masukan tentang perbaikanperbaikan/pengembangan atasannya tentang pelaksanaannya. program kepada pejabat maupun kebijakan-kebijakan mendayagunakan teknologi informasi yangberkembang dalam menunjang kelancaran pelaksanaan menumbuh-kembangkan pegawai untuk inovasi, kreasi, kinerja mengoptimalkan

Profesionalisasi Administrasi Pendidikan

Stuktur Jabatan eselon 4

- Kepemerintahan

yang

baik

(good

governance)

dalam

pelaksanaan tugas dan tanggung-jawab unit organisasinya. - Mampu mernberikan pelayanan prima terhadap publik sesuai dengan tugas dan tanggung jawab unit organisasinya. - Mampu melaksanakan pengorganisasian dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab unit organisasinya. - Mampu mengatur/mendayagunakan sumberdaya sumberdaya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas unit organisasi. - Mampu membangun jaringan kerja/melakukan kerjasama dengan unit-unit terkait baik dalam organisasi,maupun diluar organisasi untuk meningkatkan kinerja unit organisasinya. - Mampu melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam unit organisasinya. - Mampu menumbuh-kembangkan inovasi, organisasinya. - Mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan pengawasan dan pengendalian dalam unit organisasinya. - Mampu memberikan akuntabilitas kinerja unit organisasinya. - Mampu melakukan evaluasi kinerja unit organisasinya dan para bawahannya dan menetapkan tindak lanjut yang diperlukan - Mampu memberikan masukan-masukan tentang perbaikanperbaikan/pengembangan-pengembangan kegiatan-kegiatan kepada pejabat atasannya. kreasi dan motivasi pegawai untuk mengoptimalkan kinerja unit

Profesionalisasi Administrasi Pendidikan

G. Struktur Program Pendidikan dan Pelatihan untuk Kepala Subbagian Perencanaan dan Program (PNS) Pendidikan dan pelatihan merupakan proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan Pegawai Negeri Sipil. Diklat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi. a. Jenis Diklat

Diklat Prajabatan Diklat prajabatan merupakan syarat pengangkatan CPNS menjadi PNS.

Diklat Prajabatan terdiri dari: 1. Diklat Prajabatan Golongan I untuk menjadi PNS Golongan I; 2. Diklat Prajabatan Golongan II untuk menjadi PNS Golongan II; 3. Diklat Prajabatan Golongan III untuk menjadi PNS Golongan III;

Diklat dalam Jabatan Diklat dalam Jabatan dilaksanakan untuk mengembangkan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap PNS agar dapat melaksanakaan tugas-tugas pemerintahan, dan pembangunan dengan sebaik-baiknya. Diklat dalam Jabatan terdiri dari : 1. Diklat Kepemimpinan Diklatpim dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi yang diperlukan dan merupakan syarat bagi PNS yang akan atau telah menduduki jabatan struktural. Diklatpim terdiri atas: a. Diklatpim Tingkat I adalah Diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon I; b. Diklatpim Tingkat II adalah Diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon II; c. Diklatpim Tingkat III adalah Diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon III;
Profesionalisasi Administrasi Pendidikan 10

d. Diklatpim Tingkat IV adalah Diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon IV. 2. Diklat Fungsional Dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang Jabatan Fungsional masing-masing. 3. Diklat Teknis Dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan untuk melaksanakan tugas PNS. Diklat Teknis dilaksanakan secara berjenjang. Jenis dan jenjang Diklat Teknis ditetapkan oleh instansi teknis bersangkutan. Peserta Diklat Teknis adalah PNS yang membutuhkan peningkatan kompetensi teknis dalam pelaksanaan tugasnya. b. Pelaksanaan Diklat Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor, 541/XIII/10/6/2001, tanggal 10 Agustus 2001 tentang Pedoman penyelenggaraan Diklatpim Tk. III dilaksanakan di Badiklat Prov. Jabar selama 49 hari dengan alokasi waktu 360 jam sajian. Untuk kegiatan Observasi Lapangan dilakukan dengan mengadakan kunjungan ke Instansi Pemerintah di mana sasaran itu ditetapkan sesuai dengan topik/tema Diklat. Sedangkan proses pembelajarannya, adalah meliputi : a) Jadwal : perlu dibuatkan jadwal waktu pembelajaran dari awal kegiatan hingga akhir kegiatan b) Proses kegiatan pembelajaran : dalam proses kegiatan pembelajaran akan saling ada interaksi/komunikasi antara widyaiswara, peserta, pengamat dan petugas sekretariat c) Setting tempat pembelajaran, meliputi : setting ruang belajar, ruang sekretariat dan sarana /fasilitas pembelajaran ( laptop, LCD dan sebagainya)

Profesionalisasi Administrasi Pendidikan

11

d) Proses belajar : dalam proses belajar itu terdiri dari SAP (satuan acara pembelajaran), bahan belajar, modul, bahan sajian. Bagan Proses Pembelajaran JADWAL

Kegiatan Pembelajaran - widyaiswara - pengamat - sekretariat - peserta

Setting Belajar - ruang belajar - ruang sekretariat - sarana/fasilitas

Proses Belajar - SAP - bahan belajar - modul - bahan sajian

c. Alir Kerja Apabila digambarkan ke dalam bentuk alir kerja dari proses persiapan sampai pelaporan penyelenggaraan Diklatpim Tk. III, maka dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Alir kerja ini menggambarkan alir kerja penyelenggaraan Diklatpim Tk. III di lingkungan Kemendiknas melingkupi Input, Proses, Output, dan Outcome dengan menekankan pada proses PDCA. Sehingga dengan pendekatan SMM ISO 9001:2008, diklat yang diselenggarakan dapat dilihat terukur tingkat keberhasilannya. Di bawah ini melalui gambar Alir kerja penyelenggaraan Diklatpim Tk. III.

Profesionalisasi Administrasi Pendidikan

12

d. Persyaratan Peserta Dan Widyaiswara 1. Persyaratan Peserta a. Persyaratan Peserta Peserta Diklatpim Tingkat III adalah PNS yang telah atau akan menduduki jabatan struktural eselon III yang memiliki persyaratan berikut: 1) Sikap, Perilaku dan Potensi yang meliputi: a) moral yang baik; b) dedikasi dan loyalitas terhadap tugas dan organisasi; c) kemampuan menjaga reputasi diri dan instansinya; d) jasmani dan rohani yang sehat; e) motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kompetensi; serta
Profesionalisasi Administrasi Pendidikan

13

f) prestasi yang baik dalam melaksanakan tugas. 2) Usia maksimal 54 tahun untuk eselon III dan 50 tahun untuk eselon IV 3) Pangkat minimal Penata ( III/c). 4) Pendidikan serendah-rendahnya sarjana muda bagi pejabat eselon III dan strata satu (S1) untuk pejabat eselon IV, atau yang memiliki kompetensi setara dengan yang penyetaraannya ditetapkan oleh Baperjakat instansi yang bersangkutan. 5) Menguasai Bahasa Inggris minimal pasif dan memiliki skor TOEFL minimal 350 atau yang setara. 6) Lulus test yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Kemendiknas. b. Kelengkapan dan persyaratan yang harus dibawa : Untuk dapat mengikuti Diklatpim Tk. III peserta dapat memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Adapun persyaratanpersyaratan tersebut adalah sebagai berikut: a) Surat tugas dari pimpinan unit kerja pengirim b) Fotocopy surat keputusan terakhir, dan atau telah menduduki jabatan eselon III c) Surat keterangan dokter (lampiran surat keterangan kesehatan). d) Pas photo terbaru (berwarna dengan dasar merah) pakaian sipil lengkap (PSL), wanita pakaian nasional, ukuran 4 x 6 = 2 lembar, dan ukuran 3 x 4 = 2 lembar. e) Membawa pakaian secukupnya dengan ketentuan: Baju lengan panjang dan dasi bagi pria ( wanita tanpa dasi) untuk selama kegiatan perkuliahan. PSL bagi pria (wanita menyesuaikan) untuk acara pembukaan dan penutupan Seperangkat pakaian olahraga untuk kegiatan senam pagi. f) Fotocopy DP3.

Profesionalisasi Administrasi Pendidikan

14

2. Persyaratan Widyaiswara Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan widyaiswara adalah sebagai berikut. a. Memiliki kompetensi sesuai bidangnya atau materi yang akan disajikan b. Menguasai materi sajian c. Menggunakan pendekatan belajar orang dewasa (andragogi) d. Menggunakan media pembelajaran yang relevan dengan TIU dan TIK. e. Mampu mengajar dalam tim. f. Mampu mengidentifikasi topik mata sajian. g. Menyerahkan jurnal mengajar h. Berperilaku luwes atau fleksibel dan komunikatif i. Menyerahkan matrik kompetensi widyaiswara ke penyelenggara (format dan SOP terlampir) e. Tata Tertib Peserta 1. Peserta dinyatakan sah mengikuti diklat apabila telah terdaftar sebelumnya dan setelah diperiksa memenuhi persyaratan. 2. Peserta yang datang terlambat lebih dari dua hari akan dikembalikan ke instansi yang bersangkutan tanpa penggantian biaya perjalanan. 3. Selama mengikuti program, peserta diwajibkan berpakaian rapi dan berdasi. Peserta wanita berpakaian bebas, rapi, dan sopan. 4. Peserta wajib mengenakan tanda pengenal selama mengikuti program diklat. 5. Peserta harus berpakaian rapi dan sopan ketika berada di ruang makan, ruang tamu, dan selama mengikuti program. Peserta tidak boleh menggunakan sandal dan atau celana pendek di ruang makan atau di ruang tamu. 6. Di luar kegiatan perkuliahan dan obsevasi lapangan atau kegiatan resmi lainnya, peserta oleh berpakaian tanpa dasi. 7. Peserta tidak diperkenankan menerima tamu pada jam-jam kegiatan, kecuali bila ada hal-hal yang sangat penting dan mendesak.

Profesionalisasi Administrasi Pendidikan

15

8. Kecuali atas izin panitia dan untuk hal-hal yang sangat mendesak, peserta tidak diperkenankan meninggalkan salah satu kegiatan yang telah dijadwalkan. 9. Peserta tidak diperkenankan menggunakan handphone dalam kegiatan perkuliahan, ceramah, atau diskusi kelompok. 10. Peserta menyediakan sendiri perlengkapan pribadi selam mengikuti program. 11. Peserta harus mengikuti seluruh kegiatan yang diprogramkan dan menandatangani daftar hadir yang disediakan. 12. Peserta dilarang merokok selama berlangsungnya kegiatan dan di tempattempat yang terdapat tanda larangan merokok. 13. Peserta harus senantiasa menjaga kebersihan serta menjaga norma-norma etika dan susila selama mengikuti kegiatan diklat. Peserta yang diketahui melakukan perbuatan asusila akan dikembalikan ke instansinya. 14. Peserta berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan, baik pada waktu perkuliahan, observasi lapangan, senam kesegaran jasmani, dan kegiatan lain yang diprogramkan. 15. Jadwal makan diatur sebagai berikut : a. Makan pagi : pukul 06.30 07.00 b. Makan siang : pukul 13.00 14.00 c. makan malam : pukul 18.00 19.00 d. makanan kecil dan minuman disesuaikan dengan kegiatan. f. Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran yang digunakan dalam program Diklatpim Tk. III Kemendiknas perlu mencakupkan penggunaan metode berikut. 1. Ceramah dan tanya jawab. Kegiatan ceramah pada sesi perkuliahan merupakan kegiatan belajar mengajar penyampaian materi yang mencakup semua mata ajar, seperti yang tercantum dalam struktur program. Di dalam ceramah diikuti tanya jawab sebagai penjelasan atau kelengkapan baik dari widyaiswara dan peserta, sehingga sajian menjadi lebih dinamis dan menarik, tidak membosankan
Profesionalisasi Administrasi Pendidikan 16

2. Diskusi Diskusi merupakan bagian dari program pembelajaran yang melibatkan seluruh peserta yang dilaksanakan oleh masing-masing widyaiswara, sebagai bagian dari teknik/metode dalam proses pembelajaran dalam mengungkapkan aspirasi atau pemikiran tentang permasalahan yang didiskusikan, sehingga dapat mempertajam dan melandasi dalam proses sajian tersebut. 3. Simulasi dan permainan peran Pada tahap simulasi ini, peserta diajak dan dilibatkan dalam suatu kasus tertentu yang berkaitan dengan sajian yang diberikan, agar seakan-akan peserta merasakan dan mengalami apa yang diperankan atau disimulasikan pada materi yang disajikan. Dalam simulasi atau permainan peran ini menjadikan bukti awal dan sebagai pengalaman nyata yang dirasakan oleh peserta 4. Praktik Kegiatan praktik dirancang agar setiap peserta memperoleh kesempatan menerapkan teknik atau prosedur yang dipelajari. Ini dilakukan berkenaan dengan materi yang disajikan baik secara kelompok atau indIIIidu untuk agar peserta dapat melakukan dan membandingkan antara teori dan kenyataan di lapangan (dikerjakan) 5. Analisis Kasus Metode pembelajaran ini dirancang agar setiap peserta dapat mengalami atau merasakan dalam menghadapi kasus, untuk dibahas dari materi yang disajikan. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana tingkat kesungguhan peserta dalam melakukan analisis terhadap kasus-kasus yang diberikan dan dapat menyusun langkah-langkah untuk mengambil keputusan dari hasil dianalisis oleh peserta dari kasus tersebut. Pada lingkup ini peran fasilitator atau widyaiswara sangat penting dan dapat dan bahkan diharapkan memperkaya proses pembelajaran dengan menggunakan metode lain. Fasilitator tidak diperkenankan menggunakan metode tertentu yang tidak terkait benar dengan upaya mencapai tujuan

Profesionalisasi Administrasi Pendidikan

17

pembelajaran. Fasilitator juga dilarang keras hanya menggunakan satu metode pembelajaran seperti ceramah. H. Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan untuk Kepala Subbagian Perencanaan dan Program (PNS) Evaluasi adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan informasi yang valid dan reliabel untuk membuat keputusan tentang penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Sedangkan evaluasi terhadap penyelenggaraan Diklatpim Tk. III dilakukan melalui, penilaian terhadap : peserta, kinerja penyelenggaraan, dan Widyaiswara. a. Evaluasi Terhadap Peserta Penilaian terhadap peserta diklat meliputi dua aspek, yaitu aspek sikap dan perilaku kepemimpinan dengan bobot 45 %, dan aspek akademis/penguasaan materi dengan bobot 55 %. Nilai terendah 0 (nol) dan nilai tertinggi adalah 100. 1. Penilaian Aspek Sikap dan Perilaku Kepemimpinan Unsur yang dinilai dalam aspek ini dan bobotnya masing-masing adalah perilaku disiplin (10%), kerjasama dilakukan (10%), oleh Prakarsa fasilitator (10%), dan kepemimpinan (15%). Pengumpulan informasi penilaian sikap dan kepemimpinan (widyaiswara), penyelenggara (pengamat), atau tenaga lain yang ditugaskan. Pengamatan aspek sikap dan perilaku ini dilakukan dalam: 1. kegiatan belajar dikelas 2. kegiatan harian di asrama 3. kegiatan diskusi dan penyusunan kertas kerja/tugas-tugas dan seminar 4. kegiatan olah raga dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya 5. kegiatan out bound, dan 6. kegiatan observasi lapangan. Indikator yang dinilai dari masing-masing unsur sikap dan perilaku kepemimpinan adalah sebagai berikut :
Profesionalisasi Administrasi Pendidikan 18

a) Disiplin Disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan peserta terhadap seluruh ketentuan yang telah ditetapkan penyelenggara. Indikator mengenai hal ini diperoleh dari : 1. kerapian berpakaian, 2. ketepatan hadir dalam setiap kegiatan 3. kesungguhan mengikuti setiap kegiatan, serta 4. kejujuran dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas. b) Kerjasama Kerjasama adalah kemampuan untuk berkoordinasi dalam menyelesaikan tugas secara tim, serta mampu meyakinkan dan mempertemukan gagasan. Indikator kerjasama adalah : 1. kontribusi dalam menyelesaikan tugas bersama 2. membina keutuhan dan kekompakan kelompok 3. tidak mendikte atau mendominasi kelompok, serta 4. mau menerima pendapat orang lain. c) Prakarsa Prakarsa adalah kemampuan untuk mengajukan gagasan yang bermanfaat bagi kepentingan kelompok atau kepentingan yang lebih luas. Indikator prakarsa adalah: 1. membantu menciptakan iklim yang menggairahkan 2. mampu mengajukan saran untuk kelancaran diklat 3. aktif mengajukan pertanyaan yang relevan, serta 4. mampu mengendalikan diri, waktu, situasi, dan lingkungan. d) Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan bersikap taat asas, bertanggung jawab, memiliki visi ke depan, serta mampu memperdayakan tim secara demokratis. Indikator kepemimpinan adalah : 1. konsisten dan bertanggung jawab 2. visioner 3. memberdayakan, serta 4. demokratis.
Profesionalisasi Administrasi Pendidikan 19

Penilaian terhadap sikap dan perilaku kepemimpinan peserta dilakukan berdasarkan pengamatan yang cermat oleh widyaiswara, penyelenggara, pembimbing, pendamping, pengamat dan lain-lain pihak yang secara fungsional bertanggung jawab dalam proses belajar-mengajar selama diklat berlangsung baik kegiatan di dalam maupun diluar kelas. 2. Penilaian Aspek Akademis/Penguasaan Materi Unsur yang dinilai mengenai aspek penguasaan materi dan bobotnya adalah sebagai berikut : a. Hasil ujian akhir b. Kertas Kerja Perseorangan c. Kertas Kerja Kelompok d. Observasi lapangan Jumlah : 20 % : 15 % : 10 % : 10 % ------------: 55 %

Nilai aspek akademis/penguasaan materi merupakan penjumlahan Nilai bobot ujian akhir, Kertas Kerja Perseorangan (KKP), Kertas Kerja Kelompok (KKK), dan Observasi Lapangan (OL) dengan ketentuan: a) Ujian Akhir Ujian akhir terutama difokuskan pada aspek kemampuan kognitif dan bersifat komprehensif, dilakukan setelah seluruh mata diklat dalam kurikulum Diklatpim Tingkat III diberikan. Penyiapan soal ujian akhir, penyelenggaraan ujian, serta koreksi dan penilaiannya dilakukan bersama Lembaga Administrasi Negara (LAN). b) Penilaian terhadap kualitas dan penguasaan KKP KKP adalah karya tulis yang disusun oleh setiap peserta berupa rencana kerja peningkatan kinerja yang akan dicapai setelah peserta kembali ke unit kerjanya masing-masing dan diseminarkan. Nilai KKP diberikan oleh Widyaiswara dan atau pembimbing pada saat pendalaman dan penyajian dalam seminar, yang meliputi indikator sebagai berikut:
Profesionalisasi Administrasi Pendidikan 20

1. Kualitas KKP, terdiri atas : a. Identifikasi masalah b. Analisis masalah c. Pemecahan masalah d. Sistematika penulisan 2. Kualitas presentasi, terdiri dari : a. Efektifitas teknik presentasi b. Penguasaan materi. c) Penilaian terhadap penguasaan KKK KKK adalah kertas kerja yang disusun oleh kelompokkelompok peserta diklat dengan fokus bahasan sesuai dengan tema Diklatpim Tk. III. Nilai KKK diberikan oleh Widyaiswara pemandu diskusi, penilai atau nara sumber pada saat diskusi penyusunan dan seminar KKK yang meliputi indikator sebagai berikut: 1. Kesungguhan dalam partisipasi 2. Kualitas hasil pemikiran 3. Keefektifan menyampaikan pertanyaan, jawaban dan tanggapan. d) Penilaian terhadap penguasaan materi Observasi Lapangan (OL). Observasi lapangan adalah kegiatan pembelajaran yang memberikan kemampuan untuk melakukan pengumpulan data yang berhubungan dengan praktek pelayanan publik untuk memperkaya penulisan KKK dan KKP. Penilaian terhadap Observasi lapangan meliputi kegiatan-kegiatan dengan indikator sebagai berikut: 1. Pelaksanaan OL a. Kemampuan mengidentifikasi masalah b. Kemampuan menempatkan diri sebagai peserta diklat. 2. Pra seminar a. Kualitas hasil pemikiran b. Teknik menyampaikan pertanyaan jawaban c. Kemampuan mengakomodasi. 3. Seminar
Profesionalisasi Administrasi Pendidikan 21

a. Presentasi Kertas Kerja Observasi Lapangan (KKOL) b. Menerima masukan nara sumber. Penilaian terhadap peserta dalam aspek akademis/penguasaan materi dilakukan berdasarkan pemeriksaan yang cermat terhadap hasil ujian akhir, kualitas kertas kerja, penyajian dan penguasaan KKP, partisipasi dan kualitas pemikiran, pembahasan dan tanggapan dalam penyusunan KKK, kemampuan melakukan OL dan partisipasi dalam seminar. Penilaian aspek akademis/penguasaan materi ini dilakukan oleh penyelenggara, widyaiswara, pembimbing, nara sumber, dan moderator seminar. b. Hasil Akhir Kelulusan Peserta Evaluasi akhir dilakukan untuk menentukan kualifikasi kelulusan peserta, oleh suatu tim yang terdiri dari : Kapusdiklat ( selaku ketua tim rapat evaluasi akhir) Kepala Biro Kepegawaian Kemendiknas Pejabat dari LAN Kabid Program dan Evaluasi (penanggung jawab evaluasi program diklat) Para ketua penyelenggara, sekretaris, koordinator widyaiswara. Evaluasi ditetapkan berdasarkan informasi yang dihimpun oleh petugas berikut : Fasilitator mata diklat Petugas pengamat dari masing-masing Satgas Pemandu pada waktu diskusi dan seminar Pemeriksa KKP dan KKK Pemeriksa ujian dari LAN Pimpinan dan pendamping kegiatan Observasi Lapangan.

Profesionalisasi Administrasi Pendidikan

22

Rapat pengambilan keputusan juga dapat menggunakan masukan dari para peserta dalam menentukan peringkat kelulusan. c. Kualifikasi Kelulusan Kualifikasi kelulusan peserta ditetapkan sebagai berikut : a. Sangat Memuaskan (skor : 92,5 100); b. Memuaskan (skor : 85 92,4) c. Baik Sekali (skor : 77,5 84,99) d. Baik (70 77,4); serta e. Tidak Lulus (skor dibawah 70). Apabila nilai rata-rata akhir yang dicapai peserta kurang dari 70 dinyatakan tidak lulus. Ketidak hadiran peserta melebihi 5% dari keseluruhan jumlah jam pelajaran (sejak pembukaan sampai dengan penutupan) dinyatakan gugur. d. Sertifikasi Kepada peserta diklat yang telah menyelesaikan seluruh program dengan baik dan dinyatakan lulus, diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP).

Profesionalisasi Administrasi Pendidikan

23

You might also like