You are on page 1of 3

Nama : ABD MUJIB NIM : B06208052 Jurusan : Ilmu Komunikasi 6G1 MaKul : Perban in!

an "is#em Pers

$%em&a#' (eori Pers


1) Au#*orian (*eor+ % (eori Pers ,#ori#er' Teori ini muncul pada abad ke-16, ia berasal dari falsafah kenegaraan kekuasaan absolut. Prinsip teori ini adalah bahwa negara memiliki kedudukan lebih tunggi dari pada individu dalam skala kehidupan sosial. Bagi seseorang induvidu, hanya denagn menempatkan diri dibawah kekuasaan negara, maka individu yang bersangkutan bisa mencapai cita-citanya dan memiliki atribusi sebagai orang yang beradab. Penguasa-penguasa waktu itu menggunakan pers untuk memberi informasi kepada rakyat tentang kebi akan-kebi akan penguasa yang harus didukung. !anya dengan i in khusus pers boleh dimiliki oleh swasta, dan i in ini dapat dicabut kapan sa a terlihat tanggung awab mendukung kebi aksanaan peker aan tidak dilaksanakan. Pemegang kekuasaan mempunyai hak untuk membuat dan merubah kebi aksanaan, hak memberi i in dan kadang-kadang menyensor. "elas bahwa konsep pers seperti ini menghilangkan fungsi pers sebagai pengawas pelaksanaan pemerintahan. #iri-ciri masyarakat penganut konsep Teori Pers $toriter %egara berada di atas segala-galanya %egara mempunyai wewenang maksimal &ntara warga negaranya terdapat status yang berbeda. 2) -iber#arian (*eor+ %(eori Pers Bebas' 'etika kebebasan politik, agama, dan ekonomi semakin tumbuh bersamaan dengan tumbuhnya pencerahan, maka tumbuh pula tuntutan akan perlunya kebebasan pers. (alam saat seperti itulah muncul teori ini, yang mencapai pincaknya pada abad ke-1). (alam teori ini, manusia dipandang sebagai makhluk rasional yang dapat membedakan antara yang benar dan tidak benar. Pers men adi mitra dalam upaya pencarian kebenara, bukan sebagai alat pemerintah. "adi tuntutan bahwa pers mengawasi pemerintah berkembang berdasarkan teori ini. (alam teori *ibertarian, pers bukan instrument pemerintah, melainkan sebuah alat untuk menya ikan bukti dan argument-argumen yang akan men adi landasan bagi orang banyak untuk mengawasi pemerintahan dan menentukan sikap terhadap kebi aksanaannya. (engan demikian, pers seharusnya bebas dari pengawasan dan pengaruh pemerintah. &gar kebenaran bisa muncul, semua pendapat harus dapat kesempatan yang sama untuk didengar, harus ada pasar bebas pemikiran-pemikiran dan informasi. Baik kaum minoritas maupun mayoritas, kuat maupun lemah, harus dapat menggunakan pers.

Teori pers bebas ini memang paling banyak memberikan landasan kebebasan yang tak terbatas kepada pers, oleh karena itu pers bebas uga paling banyak memberikan informasi, paling banyak memberikan hiburan, dan paling banyak ter ual tirasnya. Tetapi, di balik paling banyak dalam ketiga segi itu, pers bebas uga paling sedikit berbuat keba ikan menurut ukuran umum dan sedikit pula mengadakan kontrol terhadap pemerintah. (alam perusahaan pers semacam ini memang terdapat sedikit sekali pembatasan-pembatasan serta aturan-aturan yang membatasi. +ebagian besar aturan-aturan yang ada hanyalah untuk menciptakan keuntungan berupa materi bagi pemiliknya sendiri. .) "osial /es&onsibili#+ (*eori %(eori Pers Ber#an!!un! Ja0ab' Teori ini timbul disebabkan adanya ketidakpuasan terhadap *ibertarian Teori. &lasan para penganut konsep ini antara lain, Pers men adi bertambah besar dan terpusat pada beberapa tangan atau terletak pada orang kaya-kaya sa a. -akin kurangnya perhatian terhadap kepentingan rakyat. Pers dalam menggunakan kekuatannya hanya untuk kepentingan dirinya sendiri. Teori +osial .esponsibility ini dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi pers sebagai palayan masyarakat. +elain itu, dengan teori ini pers diharapkan dapat melaksanakan kontrol sosial, sehingga pers tidak merupakan milik individu yang beker a untuk kepentingan pribadi semata, tetapi pers dapat men adi milik masyarakat yang melayani dan berusaha menghilangkan kesen angan sosial yang ter adi dalam masyarakat. Pada dasarnya fungsi pers dibawah teori tanggung awab sosial sama dengan fungsi pers teori *ibertarian. -elayani sistem politik denagn menyediakan informasi, diskusi dan perdebatan tentang masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. -emberi penerangan kepada masyarakat, sedemikina rupa sehingga masyrakat dapat mengatur dirinya sendiri -en aga hak-hak perorangan dengan bertindak sebagai an ing pen aga yang mengawasi pemerintah. -elayani system ekonomi dengan mempertemukan pembeli dan pen ual barang atau asa melalui medium periklanan. -enyediakan hiburan, -engudahakan sendiri biaya finansial, demikian rupa sehingga bebas dari tekanan-tekanan orang yang punya kepentingan. , Teori +osial .esponsibility ini merespon pendapat bahwa orang dengan sia-sia mengharapkan adanya pasar media yang mengatur sendiri dan mengontrol sendiri sebagaimana digemborkan oleh pendikung teori pers libertarian. (alam pers ini fungsi ganda media massa yang dimiliki oleh perusahaan swasta, yaitu untuk mencari untung dan meleyani para pengiklan mereka versus melayani publik hanya menerima secara sepihak, sebagaiman biasanya, publik hanya menerima bagian yang paling merugikan dari tawar menawar tersebut, sehingga yang menaggung biaya dialah yang menentukan semuanya. Teori +osial .esponsibility ini relatif merupakan teori baru dalam kehidupan pers di dunia, dan tidak seperti teori pers bebas libertarian, teori ini

memungkinkan dimilikinya tanggung awab oleh pers. (engan teori ini uga pers memberikan banyak informasi dan menghimpun segala tingkatan kecerdasan. $) "o1+e# 2ommunisme (*eor+ % (eori Pers Komunis' Teori ini tumbuh dua tahun setelah .evolusi $ktober 1)1/ di .usia dan berakar pada teori pers penguasa. dalam teori ini, kekuasaan bersifat sosial, berada di orang-orang, dan dipancarkan dalam tindakan-tindakan masyarakat. +istem pers ini menopang kehudupan sistem sosialis +ovyet .usia dan memelihara pengawasan yang silakukan pemerintah terhadap segala kegiatan sebagaimana biasanya ter adi dalam kehisupan komunis.sebab itu, di negara-negara tersebut tidak terdapat pers bebas, yang ada hanya pers pemerintah. +eagala sesuatu yang memerlukan keputusan dan penetapan umumnya dilakukan oleh para pe abat pemerintah sendiri. Partai komunis memiliki kekuatan osganisasi ini, partai tidak hanya menyelipkan dirinya sendiri ke posisi pemimpin massa, dalam pengertian yang sesungguhnya, partai menciptakan massa dengan mengorganisasikan dengan membentuk organ-organ akses dan kontrol yang merubah sebuah populasi tersebar men adi sebuah sumber kekuatan termobilisir. (engan bubatnya %egara 0ni .epublik +osialis +ovyet pada 12 (esember 1))1 yang kini men adi %egara persemakmuran, %egara tersebut sekarang telah melepaskan system politik komunisnya. Perbedaan dengan teori-teori pers lainnya, (ihilangkannya motif profit -enomorduakan topikalitas 3orientasi pada apa yang sedang ramai dibicarakan4 "ika dalam teori pers penguasa orientasinya semata-mata pada upaya mempertahankan status-5uo, dalam teori ini orientasinya adalah perkembangan dan perubahan masyarakat 3untuk mencapai tahap kehidupan komunis4

You might also like