Professional Documents
Culture Documents
DASAR-DASAR PENJUALAN PADA SISTEM HARGA POKOK PROSES Pada sistem harga pokok proses dasar-dasar penjurnalannya tidak banyak berbeda dengan penjurnalan akuntansi biaya pada umumnya. Penjurnalan akan menyangkut pada penjurnalan bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik. a) Bahan Baku Jurnal atas pemakaian bahan baku adalah : BDP-BBB Persediaan BB Rp Rp
Jika terdapat penambahan Bahan Baku pada departemen lain selain departemen satu, maka jurnalnya : BDP- BBB dept. ! BDP- BBB dept. !! Persediaan BB Rp Rp Rp
BBB "Biaya Bahan Baku) dapat diperoleh melalui : # $urat permintaan Bahan Baku yang telah dikeluarkan, sehingga jumlah seluruh surat permintaan bahan baku yang dipenuhi merupakan total biaya bahan baku. # Pembelian BB % persediaan a&al BB ' persediaan akhir BB. Jumlah tersebut merupakan bahan baku yang akan dibebankan. # (aporan pemakaian BB per periodik. )mumnya untuk bahan baku yang dipakai se*ara berkala dan terus menerus. # $pesi+ikasi atau rumus yang digunakan untuk memproduksi suatu produk. )mumnya digunakan pada perusahaan +armasi b) ,enaga -erja BDP-B,Biaya .aji dan )pah Rp Rp
Procces Costing
Page 1
Jika terdapat Biaya ,enga -erja lebih dari satu departemen maka jurnalnya adalah : BDP-B,- dept ! BDP-B,- dept !! BDP-B,- dept !!! Biaya .aji dan )pah Rp Rp Rp Rp
Jumlah biaya tenaga kerja yang dibebankan pada tiap departemen didasarkan pada hasil distribusi biaya gaji dan upah yang dikeluarkan. Dalam sistem ini tidak dibedakan biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung. *) /verhead Pabrik Jurnal atas pembebanan biaya overhead pabrik tergantung pada penentuan biaya overhead pabrik itu sendiri. Biaya overhead dapat ditentukan di muka dan ada yang tidak atau biasa disebut dengan biaya sesungguhnya. Jika tari+ overhead ditentukan di muka maka jurnalnya adalah : BDP-/P B/P dibebankan Rp Rp
Bila departemen produksi terdapat lebih dari satu maka jurnalnya adalah sebagai berikut : BDP-/P dept ! BDP-/P dept !! B/P dibebankan dept ! B/P dibebankan dept !! Rp Rp Rp Rp
Bila bedasar biaya overhead pabrik yang sesungguhnya maka jurnal pembebanannya BDP-/P dept ! BDP-/P dept !! B/P sesungguhnya dept ! B/P sesungguhnya dept !!
Procces Costing
Rp Rp Rp Rp
Page 2
Pada saat biaya overhead terjadi maka jurnalnya B/P sesungguhnya dept ! B/P sesungguhnya dept !! 0a*am-ma*am kredit Rp Rp Rp
Jika overhead pabrik ditentukan di muka, maka terjadi selisih antara yang dibebankan dengan yang sesungguhnya. $elisih tersebut bisa rugi "sesungghunya lebih besar dari yang dibebankan) maupun laba "sesungguhnya lebih ke*il dari yang dibebankan). Jurnalnya adalah sebagai berikut : Jurnal selisih Rugi "$esungguhnya 1 Dibebankan) B/P dibebankan dept ! B/P dibebankan dept !! $elisih B/P Rp Rp Rp -
Jurnal $elisih (aba "$esungguhnya 2 Dibebankan) $elisih B/P B/P dibebankan dept ! B/P dibebankan dept ! 3ontoh $oal : P, Roy memproduksi barang 456 mempunyai sebuah departemen produksi. Pada setiap akhir bulan bagian akuntansi membuat laporan harga pokok produksi. Berikut ini adalah in+ormasi biaya produksi bulan Januari Pemakaian BB Pembayaran ,/verhead Pabrik Dibebankan Rp 78.888,Rp 9:.888,Rp ;<.888,Rp =>?.988,!n+ormasi produksi dan penjualan : 0asuk proses
Procces Costing
Rp Rp Rp
=9.888 unit
Page 3
$elesai Dalam proses ,ingkat penyelesaian barang dalam proses : Bahan Baku ,enaga -erja /verhead Pabrik Penjualan ==.888 unit A Rp =7,88 B/P sesungguhnya Rp B8.888,Diminta : =. (aporan Carga Pokok Produksi ;. Jurnal yang diperlukan Ja&ab:
=88 @ :8 @ :8 @
P, R/D (aporan Carga Pokok Produksi Bulan Januari $kedul -uantitas 0asuk proses produksi Produk selesai 0asih dalam proses =;.988 unit ;.988 unit =9.888 unit 8 unit Pembebanan biaya Elemen Bahan Baku ,enaga -erja /verhead Pabrik Jumlah Rp 78.888,Rp 9:.888,Rp ;<.888,Rp =>?.888,Per )nit Rp >,Rp >,Rp ;,Rp =8,=9.888 unit
Perhitungan biaya
Procces Costing Page 4
Produk selesai =;.988 unit A Rp =8,BDP ";.988 unit): =88 @ BB :8 @ ,:8 @ /P Jumlah -eterangan : : ;.988 unit A Rp >,- F Rp =8.888,: ;.888 unit A Rp >,- F Rp :.888,: ;.888 unit A Rp ;,- F Rp >.888,-
Rp =;9.888,-
Rp ;;.888,Rp =>?.888,-
)nit Ekuivalen "unit selesai % unit dalam proses penyelesaian) BBB B,B/P F =;.988 % ;.988 "=88@) F =9.888 F =;.988 % ;.988 " :8@) F =>.988 F =;.988 % ;.988 " :8@) F =>.988 F "78.888 : =9.888) F Rp >,F "9:.888 : =>.988) F Rp >,F ";<.888 : =>.988) F Rp ;,-
presentase
Biaya Per )nit Bahan Baku ,enaga -erja /verhead Pabrik ;. Jurnal a) BDP-BBB BDP-B,Persediaan BB Biaya .aji dan )pah "men*atat pemakaian BB dan ,-) b) BDP-/P B/P Dibebankan "men*atat B/P dibebankan) Rp ;<.888,Rp ;<.888,Rp 78.888,Rp 9:.888,Rp 78.888,Rp 9:.888,-
*) B/P $esungguhnya
Procces Costing
Rp B8.888,Page 5
Rp B8.888,-
Rp ;<.888,Rp;<.888,-
"men*atat pemindahan B/P dibebankan pada B/P sesungguhnya) e) Persediaan Produk $elesai Persediaan BDP BDP-BBB BDP-B,BDP-B/P Rp =;9.888,Rp ;;.888,Rp 78.888,Rp 9:.888,Rp ;<.888,-
"men*atat persediaan produk selesai dan persediaan barang dalam proses akhir) +) Piutang Dagang Penjualan "men*atat adanya penjualan ==.888 g) CPP Rp =?7.888,Rp =?7.888,Rp =7.88,-)
"men*atat harga pokok produk untuk ==.888 unit A Rp =8,- F Rp ==8.888,-) 2. Tambahan Bahan Baku Pada D !a"# m n S # $ah D !a"# m n I )mumnya proses produksi di perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi produk jadi dengan melalui beberapa departemen, bahan baku dasar hanya terdapat di departemen !. Departemen !! tidak mempunyai biaya bahan baku dasar, dan umumnya tambahan biaya berasal dari biaya overhead pabrik dan tenaga kerja. Gamun, pada beberapa perusahaan manu+aktur, proses produksinya setelah departemen ! memerlukan tambahan biaya bahan baru. Hkibat yang ditimbulkan dari tambahan bahan baku setelah departemen ! adalah sebagai berikut :
Procces Costing Page 6
a. Gaiknya harga pokok "biaya), namun unit yang dihasilkan tidak berubah. 3ontohnya adalah perusahaan pembuat mobil. Departemen ! menghasilkan body mobil. Departemen !! membuat ban, tape, air *ondition, dll. ,ambahan tersebut tidak menambah unit yang dihasilkan, namun menambah total biaya yang terjadi. b. Gaiknya harga pokok "biaya) dan naiknya unit yang dihasilkan. 3ontohnya perusahaan pembuat minuman. Departemen ! mengolah minuman mentah. -emudian departemen !! menambahkan gula dan air sehingga menambah total biaya dan jumlah unit yang dihasilkan. *. Gaiknya unit yang dihasilkan, namun harga poko "biaya) tidak bertambah. 3ontohnya adalah perusahaan *at. Pada departemen setelah departemen ! ditambahkan air yang tidak membutuhkan biaya. ,ambahan tersebut tidak menambah total biaya namun unit *at bertambah banyak. 3ontoh $oal : $oal berikut adalah mengenai kasus naiknya total biaya dan unit yang dihasilkan : P, Cadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi minuman dalam kemasan. Proses produksinya melalui dua departemen yaitu : Departemen 5 : 0emproses buah menjadi jui*e Departemen D : 0emproses penambahan gula dan air Data Produksi bulan 0aret adalah sebagai berikut :
Diminta : 0enyusun laporan harga pokok produksi untuk departemen 5 dan D Ja&ab :
Procces Costing Page 7
=. (aporan Carga Pokok Produksi Departemen 5 Bulan 0aret $kedul -uantitas 0asuk proses produksi Produk selesai diproses "jadi) 0asih dalam proses >8.888 unit =8.888 unit 98.888 unit 8 unit Pembebanan biaya 98.888 unit
Perhitungan biaya Produk selesai >8.888 unit A Rp <,BDP "=8.888 unit): =88 @ BB ;8 @ ,;8 @ /P Jumlah -eterangan : )nit Ekuivalen "unit selesai % unit dalam proses penyelesaian) BB B,B/P
Procces Costing
Rp B78.888,-
: =8.888 unit A Rp 7,- F Rp 78.888,: ;.888 unit A Rp ;,- F Rp >.888,: ;.888 unit A Rp =,- F Rp ;.888,Rp 77.888,Rp >;7.888,-
presentase
F >8.888 % =8.888 "=88@) F 98.888 F >8.888 % =8.888 " ;8@) F >;.888 F >8.888 % =8.888 " ;8@) F >;.888
Page 8
Biaya Per )nit Bahan Baku ,enaga -erja /verhead Pabrik ;. (aporan Carga Pokok Produksi Departemen D Bulan 0aret $kedul -uantitas 0asuk proses dari dept 5 ,ambahan bahan baku di dept D $elesai diproses 0asih dalam proses >8.888 unit =8.888 unit 98.888 unit 8 unit Pembebanan biaya >8.888 unit =8.888 unit 98.888 unit F "B88.888 : 98.888) F Rp 7,F " :>.888 : >;.888) F Rp ;,F " >;.888 : >;.888) F Rp =,-
Perhitungan biaya Produk selesai >9.888 unit A Rp =;,=8 BDP "9.888 unit): =88 @ CP dept 5 =88 @ BB ?8 @ ,?8 @ /P
Procces Costing
Rp 9>>.988,-
: 9.888 unit A Rp ?,;8 F Rp B7.888,: 9.888 unit A Rp ;,>8 F Rp =;.888,: B.988 unit A Rp ;,88 F Rp ?.888,: B.988 unit A Rp 8,98 F Rp =.?98,Page 9
Rp 97.?98,Jumlah -eterangan : )nit Ekuivalen "unit selesai % unit dalam proses penyelesaian) BB CP dept 5 B,B/P Biaya Per )nit CP dept 5 Bahan Baku ,enaga -erja /verhead Pabrik F "B78.888 : 98.888) F Rp ?,;8 F " =;8.888 : 98.888) F Rp ;,>8 F " <?.888 : >:.988) F Rp ;,88 F " ;>.;98 : >:.988) F Rp 8,98 F >9.888 % 9.888 "=88@) F 98.888 F >9.888 % 9.888 "=88@) F 98.888 F >9.888 % 9.888 " ;8@) F >:.988 F >9.888 % 9.888 " ;8@) F >:.988 presentase Rp 78=.;98,-
3. UNIT HILANG DALAM PROSES PRODUKSI Dalam proses produksi suatu produk maka sangat mungkin terjadi adanya unit yang hilang. Cilangnya unit yang diproses dapat diakibatkan oleh adanya penguapan, pengkristalan, penyusutan dan sebagainya. Dengan demikian 4hilang6 yang dimaksud dalam hal ini adalah berkurangnya unit dikarenakan akibat dari proses produksi yang terjadi seperti menguap, mengkristal, menyusut, dan sebagainya. )nit yang hilang sebagai akibat yang ditimbulkan dari proses produksi tersebut dalam skedul kuantitas laporan harga pokok produksi harus disertakan guna memperjelas laporan sebagai bentuk pertanggung ja&aban. Berikut *ontoh skedul kuantitas yang di dalamnya terdapat laporan unit yang hilang. 3ontoh :
Procces Costing
Pertanyaan yang mun*ul kemudian adalah: 4kapan hilangnya unit tersebutI6 4pada proses yang manaI6 ,entu hilangnya pada saat proses produksi berlangsung, namun dalam hal ini sangat sulit menentukan saat hilangnya unit tersebut. 0aka kemudian dibuat anggapan bah&a hilangnya terjadi pada: H&al proses produksiJ atau Hkhir proses produksi. 0asing-masing anggapan memba&a pengaruh pada perhitungan laporan harga pokok produksi. a. UNIT HILANG PADA AWAL PROSES Bila hilangnya dianggap terjadi pada a&al proses produksi, maka: a. Belum menikmati biaya produksi, sehingga unit yang hilang tidak dibebani harga pokok. b. ,idak diperhitungkan dalam perhitungan unit ekuivalen "jumlah unit yang diselesaikan berdasarkan pada jumlah unit selesai). *. )ntuk yang hilang di departemen selanjutnya maka harus ada penyesuaian biaya per unit pada departemen selanjutnya tersebut.
%&n#&h :
Procces Costing
Page 11
D !a"# m n I 0asuk proses $elesai Dalam proses Cilang a&al Proses Biaya: Bahan baku ,enaga kerja /verhead pabrik ,ingkat penyelesaian BDP: Bahan baku ,enaga kerja /verhead pabrik Diminta: =988 unit =;98 unit =88 unit =98 unit Rp=>:.988 ;>7.888 Rp==?.888
D !a"# m n II =;98 unit ==88 unit =88 unit 98 unit Rp;89.;88 Rp=8>.>88
=88 @ ?8 @ 98 @
Jawab:
Lapo an Ha !a Po"o" P o#$"%i D&pa t&m&n I '$(an )&b $a i *+,A &!e"#l !#antitas: 'as#! proses pro"#!si &elesai "iproses
Procces Costing
Pe$,enanan ,ia-a:
Per it#ngan ,ia-a: Pro"#! selesai: 1250 #nit 43p400 5 .arang "ala$ proses )100 #nit+ 1006 .. : 100 #nit 4 3p110 3p11.000 706 506 /7 : 70 #nit 4 3p200 1P : 50 #nit 4 3p90 14.000 4.500 _____________+ 29.500 3p500.000
Procces Costing
Page 13
7eterangan: .a an ,a!# /enaga !er0a : 1250 + 100 )1006+ 5 1350 : 1250 + 100 ) 706+ 5 1320
.ia-a per #nit .a an ,a!# 5 )148.500 : 1350+ 9 3p 1:00 5 3p 110 /enaga !er0a 5 )264.000 : 1320+ 9 3p 1:00 5 200 12er ea" pa,ri! 5 )117.000 : 1300+ 9 3p 1:00 5 90
'$(an )&b $a i *+,A &!e"#l !#antitas: 'as#! proses pro"#!si &elesai "iproses 'asi "ala$ proses (ilang )a*al proses+ 1100 #nit 100 #nit 50 #nit _____________+ 1250 #nit ____________ 0 #nit 1250 #nit
Pe$,enanan ,ia-a: E(&m&n ;ari "eparte$en % /enaga !er0a 12er ea" pa,ri! J$m(a- bia.a 3p500.000 205.200 104.400 3p809.600 <"0#s$ent 3p809.600 'ia.a p& $nit 3p400 180 90 3p670 16:67 3p686:67
Per it#ngan ,ia-a: Pro"#! selesai: 1100 #nit 43p686:67 5 .arang "ala$ proses )100 #nit+ 1006 "epart. % : 100 #nit 4 3p416:67 706 506 /7 1P : 40 #nit 4 3p180 : 60 #nit 4 3p90 3p11.000 14.000 4.500
Page 15
3p755.333
Procces Costing
7eterangan: =nit e!#i2alen "ari "epart % /enaga !er0a : 1100 + 100 )1006+ 5 1200 : 1100 + 100 ) 406+ 5 1140
.ia-a per #nit (arga po!o! "ari "epart % 1:00 5 )500.000 : 1250+ 9 3p 5 3p 400 5 )500.000 : 1200+ 9 3p 1:00 5 3p416:67 a"0#st$ent )pen-es#aian+ /enaga !er0a 3p 1:00 5 400 > 416:67 5 3p16:67 5 )205.200 : 1140+ 9 5 180 12er ea" pa,ri! 3p 1:00 5 90 Catatan:
Procces Costing Page 16
5 )104.000 : 1160+ 9
5 5 16:67
b' UNIT HILANG PADA AKHIR PROSES Bila hilangnya dianggap terjadi pada akhir proses maka dalam laporan hpp unit yang hilang tersebut berarti: Dianggap telah menikmati biaya produksi Diperhitungkan sebagai bagian dari unit ekuivalen Biaya unit yang hilang akan menjadi beban produk jadi ,idak diperlukan adjusment "penyesuaian) %&n#&h( Dengan menggunakan data yang sama pada *ontoh sebelumnya tetapi unit yang hilang dianggap hilang pada akhir proses. Jawab:
1500 #nit
Page 17
1250 #nit 100 #nit 150 #nit _____________+ 1500 #nit ____________ 0 #nit
Pe$,enanan ,ia-a: E(&m&n .a an ,a!# /enaga !er0a 12er ea" pa,ri! J$m(a- bia.a 3p148.500 264.000 117.000 3p529.500 'ia.a p& $nit 3p99:000 179:592 80:690 3p359:282
Per it#ngan ,ia-a: Pro"#! selesai: 1250 #nit 43p359:282 )?+ =nit -ang ilang: 150 #nit 4359.282 ______________ .ia-a -ang "itrans?er !e "eparte$en %% .arang "ala$ proses )100 #nit+ 1006 .. : 100 #nit 4 3p99.0003p9.900 406 606 /7 : 40 #nit 4 3p179.592 1P : 60 #nit 4 3p80.690 12.571:44 4.034:50 3p502.994 3p449.101 53.892
_____________+
Procces Costing Page 18
7eterangan: .a an ,a!# /enaga !er0a 5 1250 + 150 + 100 )1006+ 5 1500 : 1250 + 150 + 100 ) 706+ 5 1470
.ia-a per #nit .a an ,a!# 5 )148.500 : 1500+ 9 3p 1:00 5 3p 99 /enaga !er0a 5 )264.000 : 1470+ 9 3p 1:00 5 3p179:592 12er ea" pa,ri! 5 )117.000 : 1450+ 9 3p 1:00 5 3p80:690
Procces Costing
Page 19
'$(an )&b $a i *+,A &!e"#l !#antitas: 'as#! proses pro"#!si &elesai "iproses 'asi "ala$ proses (ilang )a*al proses+ 1100 #nit 100 #nit 50 #nit _____________+ 1250 #nit ____________ 0 #nit Pe$,enanan ,ia-a: E(&m&n ;ari "eparte$en % /enaga !er0a 12er ea" pa,ri! J$m(a- bia.a 3p502.944:06 205.200 104.400 3p812.594:06 'ia.a p& $nit 3p402:395 172:437 86:281 3p661:113 1250 #nit
Per it#ngan ,ia-a: Pro"#! selesai: 1100 #nit 43p661:113 )?+ 5 =nit -ang ilang: 50 #nit 4 3p661:113 _____________ (arga po!o! pro"#! 0a"i 1100 #nit 5 .arang "ala$ proses )100 #nit+
Procces Costing Page 20
3p727.224:57 33.055:65
3p 767.280:22
1006 "epart. % : 100 #nit 4 3p402:395 406 606 /7 1P : 40 #nit 4 3p172:437 : 60 #nit 4 3p86:281
7eterangan: =nit e!#i2alen "ari "epart % /enaga !er0a : 1100 + 50 + 100 )1006+ 5 1250 : 1100 + 50 + 100 ) 406+ 5 1190
.ia-a per #nit (arga po!o! "ari "epart % 5 )502.994:06 : 1250+ 9 3p 1:00 5 3p 402.395 /enaga !er0a 5 )205.200 : 1190+ 9 3p 1:00 5 3p172.437 12er ea" pa,ri! 5 )104.000 : 1210+ 9 3p 1:00 5 3p86.281
Procces Costing
Page 21
). M #&d HP "a#a-"a#a 1. ,ingkat penyelesaian BBDP a&al tidak diperhatikan 2. !n+ormasi perin*ian biaya BDP a&al harus ada *. 0asing-masing jenis biaya BDP a&al akan harus ditambah pada jenis biaya yang sama yang terjadi pada periode penyelesaiannya
a) 0etode 0P-P K L!L/ ,ingkat penyelesaian BDP a&al perlu diperhatikan karena diperhitungkan di unit ekuivalent !n+ormasi perin*ian biaya BDP a&al tidak diperlukan
b) (aporan Carga Pokok Produksi Digunakan untuk menghitung harga pokok produksi. ,erdiri dari B bagian: - Data produksi - Biaya dibebankan - Elemen biaya produksi
)nit setara "equivalent units) adalah perkiraan unit selesai dengan menggunakan biaya yang telah terjadi.
Persentase penyelesaian adalah persentase penyerapan biaya produksi oleh persediaan BDP
Procces Costing
Page 22
akhir
persentase
Perhitungan unit eMuivalen dengan menggunakan metode L!L/: )nit eMuivalen F Persediaan BDP a&al @-tase penyelesaian yang diperlukan % produk selesai dari proses periode ini % persediaan BDP Hkhir @-tase penyelesaian Perhitungan unit eMuivalen dengan menggunakan metode L!L/: )nit eMuivalen F Persediaan BDP a&al @-tase penyelesaian yang diperlukan % produk selesai dari proses periode ini % persediaan BDP Hkhir @-tase penyelesaian Carga Pokok Produk per unit Biaya per unit untuk setiap elemen produksi F ,otal biaya utk setiap elemen biaya prod. )nit eMuivalen
+. PRODUK RUSAK, PRODUK %A%AT DAN SISA BAHAN a. Produk Rusak Hdanya produk rusak berakibat adanya perhitungan atas biaya yang telah dikeluarkan untuk produk rusak tersebut. Biaya yang diserap oleh produk rusak dapat dialokasikan pada persediaan barang dalam proses dan persediaan produk jadi atau dialokasikan hanya pada produk jadi. Produk rusak yang terjadi dapat bersi+at normal dan tidak normal. Bila produk rusak bersi+at tidak normal maka biayayang telah dikeluarkan tidak dialokasikan namun menjadi biaya periode. )ntuk produk rusak yang bersi+at normal maka biaya akan dialokasikan.
%&n#&h P, R/D mempunyai dua departemen produksi yaitu departemen ! dan departemen !!. Dalam proses produksinya hampir dapat dipastikan terjadi produk rusak baik yang bersi+at normal maupun yang bersi+at tidak normal.P, R/D menggunaka
Procces Costing Page 23
metode rata-rata dalam hubungannya dengan BDP a&al. ,ambahan bahan baku tidak menambah unit yang dihasilkan. Berikut data yang diperoleh untuk bula 0aret =<5H. Departemen ! BDP-a&al dengan tingkat penyelesaian: =88@ BB dan ?9@ B=88@ BB dan ;9@ B 7.888 unit =>.888 unit B7.888 unit B:.888 unit Departemen !!
0asuk proses produksi Produk jadi >;.888 unit BDP akhir dengan tingkat penyelesaian =88@ BB dan >8@ B=88@ BB dan 78 @ B-
>.888 unit -
:.888 unit
Biaya produksi: BDP a&al: Dari dep. ! Bahan baku ,enaga -erja /verhead Pabrik Periode ini: Bahan baku ,enaga -erja /verhead pabrik
=98.888,88 ;88.888,88
=88.888,88 >88.888,88
Procces Costing
Page 24
98.888,88
:8.888,88
=88@
>8 @
Ja-aban PT RO. La!&"an Ha"/a P&k&k P"&duk01 D !a"# m n I Bu$an Ma" # 123A $kedul kuantitas BDP a&al 0asuk proses produksi 7.888 unit >;.888 unit % >:.888 unit $elesai diproses BDP akhir Produk Rusak B7.888 unit >.888 unit :.888 unit % >:.888 unit 8 unit
Procces Costing
Page 25
Pembebanan Biaya: Elemen BDP a&al Bahan baku ,enaga kerja /verhead pabrik Rp =:.888,88 ;:.888,88 >.?;8,88 Rp 98.?;8,88 Bulan ini: Bahan baku ,enaga kerja /verhead pabrik Rp=98.888,88 ;88.888,88 98.888,88 Rp>98.?;8,88 RpB,98.= 9,88.; =,;8.B Rp<,?8 Jumlah Biaya Biaya per unit
Perhitungan Biaya: Produk selesai: B7.888 unitARp<,?8 Produk rusak "normal) 7.888 unitARp<,?8 -e departemen !! Produk rusak "tidak normal): ;.888 unit A Rp<,?8 BDP akhir: ">.888 unit) =88@ BB : >.888 >8@ ,- :=.788 >8@/P :=.788 RpB,98 F Rp9,88 F Rp=,;8 F Rp.=>.888,88 :.888,88 =.<;8,88 % ;B.<;8,88 Jumlah Rp>98.?;8,88
Page 26
RpB><.;88,88
9:.;88,88 Rp>8?.>88,88
=<.>88,88
Procces Costing
-eterangan: )nit ekuivalem: BB F >.888"=88@) % B7.888 % :.888"=88@) F>:.888 BF >.888">8@) B7.888 % :.888"=88@) F >9.788
Biaya per unit: =. BB F "Rp=:.888,88 % Rp=98.888,88) : >:.888 F RpB,98 ;. ,F"Rp;:.888,88 % Rp;88.888,88) : >9.788 FRp9,88 B. /P F"Rp>.?;8,88 % Rp 98.888,88) : >9.788 FRp=,;8
Jurnal dasar untuk *ontoh departemen ! adalah: 0en*atat pembebanan biaya produksi bulan 0aret =<:: BDP-departemen ! Persediaan bahan baku Biaya gaji dan upah Biaya overhead pabrik 0en*atat pemindahan biaya departemen ! ke departemen !! BDP-departemen !! BDP-departemen ! 0en*atat produk rusak
Procces Costing Page 27
Rp>8?.>88,88 Rp>8?.>88,88
Rp=<.>88,88 Rp.=<.>88,88
$kedul -uantitas BDP a&al 0asuk proses Produksi =>.888 unit B7.888 unit % 98.888 unit $elesai diproses BDP akhir Produk rusak B:.888 unit :.888 unit >.888 unit % 98.888 unit 8 unit
Procces Costing
Page 28
Dari dep ! BDP-a&al Periode ini Rp >;.788,88 >8?.>88,88 Rp>98.888,88 BDP-a&al Bahan baku ,enaga kerja /verhead Pabrik Rp 98.888,88 =BB.9;8,88 =B.788,88 Rp=<?.=;8,88 Periode ini Bahan baku ,enaga kerja /verhead pabrik Rp=88.888,88 >88.888,88 :8.888,88 Rp=.;;?.=;8,88 Rp B,88888.; =;,8=7;;.B ;,=8:==.> Rp;7.=;>,BB Rp<,88888.=
Perhitungan biaya Produk selesai B:.888 unit A Rp;7.=;>,BB Produk rusak "normal) -e gudang BDP akhir:":.888 unit) =88@ dr. Dept ! =88@ BB 78@ ,78@ /P Produk rusak F ::.888 ::.888 :>.:88 :>.:88 Rp <.888,88 B.888,88 =;,8=7;; ;,=8:== F F F F "+) Rp ?;.888,88 ;>.888,88 9?.7?:,88 =8.==<,88 7.=>8,88 %
Page 29
F "+)F F
Procces Costing
-eterangan: )nit ekuivalen: BBF >.888"=88@) % B:.888 % :.888"=88@) F98.888 B-F>.888">8@) % B:.888 % :.888"78@) F>>.>88 Perhitungan =. F "Rp>;.788,88 % Rp>8?.788,88) : 98.888 FRp<,88888 ;. F"Rp98.888,88 % Rp=88.888,888 : 98.888 FRpB,88888 B. F"Rp=BB.9;8,88 % Rp>88.888,88) : >>.>88 FRp=;,8=7;; >. F"Rp=B.788,88 % Rp:8.888,88) : >>.>88 FRp;,=8:==
"+) Produk rusak ">.888 unit) Dari dept. ! F>.888 Rp<,88888 RpB7.888,88
Rp B,88888F Rp=;,8=7;;F
Rp=;.888,88 =<.;;7,88
Page 30
Rp ;,=8:==F
B.B?;,88 Rp?8.9<:,88
Hlokasi produk rusak: ,idak normal: ;.888K>.888 Rp?8.9<:,88 Rp?8.9<:,88 FRpB9.;<<,88 F B9.;<<,88
RpB9.;;<,88 RpB9.;<<
FRp;<.=78,88 F 7.=>8,88
Jurnal dasar untuk *ontoh departemen !! adalah 0en*atat pembebanan biaya produksi bulan 0aret =<5H BDP-dept !! Persediaan bahan baku Biaya gaji dan upah Biaya overhead pabrik 0en*atat pemindaha biaya departemen !! ke produk jadi Persediaan Produk jadi BDP-departemen ! 0en*atat produk rusak Persediaan "rugi) produk rusak BDP departemen !! RpB9.;<<,88 Rp B9.;<<,88 Rp=.8;=.::7,88 Rp=.8;=.::7,88 Rp9:8.888,88 Rp=88.888,88 >88.888,88 :8.888,88
Procces Costing
Page 31
b. Produk 3a*at Produk *a*at adalah produk yang tidak sesuai standar naun se*ara ekonomis masih menguntungkan bila diperbaiki. Bila demikian produk *a*at membutuhkan biaya perbaikan berupa biaya bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Produk *a*at dapat bersi+at normal dan tidak normal. Bila produk *a*at bersi+at normal maka biaya tambahan untuk memperbaiki akan menambah biaya produksi. Hkibat selanjutnya harga pokok per unit akan menjadi lebih tinggi karna total biaya menjadi lebih tinggisedangkan kualitas produk yang dihasilkan tetap. Jurnal dasarnya adalah Barang dalam proses Persediaan bahan baku Biaya gaji dan upah B/P dibebankan Rp Rp Rp Rp
Bila produk *a*at yang terjadi bersi+at tidak normal maka biaya tambahan akan diperlakukan sebagai rugi produk *a*at. Dengan demikian biaya produksi total dan biaya produksi per unit tidak bertambah. Rugi produk *a*at Persediaan bahan baku Biaya gaji dan upah B/P dibebankan *. $isa bahan $isa bahan merupakan bahan baku yang tersisa dalam proses produksi yang tidak dapat digunakan lagi untuk proses produksi tetapi mempunyai nilai jual karena sisa bahan baku bisa dijual. Dang menjadi persoalan adalah perlakuan dan hasil penjualan tersebut.Hda dua perlakuan yang biasanya dipakai terhadap sisa bahn baku yaitu: =. $ebagai pengurang biaya overhead pabrik sesungguhnya
Procces Costing Page 32
Rp Rp Rp Rp
Perlakuan ini biasa dilakukan bila sisa bahan baku telah dipertimbangkan dalam penentuan tari+ B/P. 3ontohnya, terdapat sisa bahan dari suatu proses produksi sebanyak 98 kilogram. $isa bahan tersebut kemudian dijual dengan harga Rp=88,88 per kilogram. Dari *ontoh ini maka biaya overheadsesungguhnya akan berkurang sebesar hasil jual Rp9.888,88 dengan jurnal sebagai berikut: -as B/P-sesunguhnya Rp9.888,88 Rp9.888,88
;. $ebagai pengurang pada rekening barang dalam proses Perlakuan ini dilakukan bila sisa bahan baku tidak dipertimbangkan dalam perhitungan tari+ biaya overhead pabrik. Dengan menggunakan *ontoh diatas maka jurnal aas hasil penjualan adalah -as BDP-biaya bahan baku Rp9.888,88 Rp9.888,88
Procces Costing
Page 33