You are on page 1of 31

STATUS PASIEN BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH TEGAL Nama Mahasiswa NIM

: Ines Damayanti O : ! . ",#$% I. IDENTITAS PASIEN Nama 'mur (enis ke)amin Agama Suku A)amat : An. & : " tahun : Perempuan : Is)am : (awa : (a)an Nanas no.#% !* + ke). ,raton - &ega) Dokter Pembimbing : dr.Herry Susanto, Sp.A &anda tangan :

Nama ayah 'mur Peker.aan Pendidikan Penghasi)an

: &n. S : !$ tahun : /iraswasta : SMA : #. . per bu)an

Nama ibu 'mur Peker.aan Pendidikan

: Ny. 0 : !# tahun : ibu rumah tangga : SMA

Penghasi)an 0uangan No. 1M

:: Me)ati : %%!$ !

Datang ke 0S' ,ardinah &ega) : #$ Mei $ #! II. DATA DASAR ANAMNESIS (Alloanamnesis dan Autoanamnesis) Anamnesis dengan pasien dan orang tua pasien di)akukan pada tangga) #2 Mei $ #! di ruang Me)ati puku) ##. Kelu an Utama ! Demam /I3.

Ri"a#at Pen#a$it Se$a%an& Pasien datang diantar o)eh ibunya ke I4D 0S'D ,ardinah &ega) dengan ke)uhan demam. Demam ter.adi terus menerus se.ak + hari SM0S. Demam dirasakan terutama pada ma)am hari. Pasien sudah dibawa ke puskesmas o)eh ke)uarganya sebanyak dua ka)i dan diberi obat penurun panas tetapi demam turun bi)a minum obat, namun kemba)i naik )agi beberapa .am sete)ahnya. Sebe)um dibawa ke 0S'D ,ardinah pasien menga)ami mimisan, kemudian pasien di bawa ke k)inik, yang kemudian diru.uk ke rumah sakit o)eh k)inik tersebut. Pasien be)um 3A3 se.ak # minggu SM0S, dan pasien menga)ami sakit pada perutnya.

Ri"a#at Pen#a$it Da ulu Pasien be)um pernah dirawat di rumah sakit sebe)umnya &idak ada riwayat operasi &idak ada riwayat trauma &idak ada riwayat a)ergi makanan, obat, dingin dan debu

&idak ada riwayat asma, bersin-bersin di pagi hari, dan penyakit .antung

Ri"a#at Pen#a$it Kelua%&a &idak ada anggota ke)uarga yang menderita yang sama

Ri"a#at Lin&$un&an Pe%uma an ,epemi)ikan ,eadaan 0umah : Dinding rumah tembok, kamar ber.um)ah $, # kamar mandi di da)am rumah. (arak septi5 tank kurang )ebih # meter dari rumah, )imbah buangan ke se)okan. Sumber air minum dari air sumur mi)ik sendiri. Pen5ahayaan dan 6enti)asi rumah sa)ing berdekatan dan se)a)u dibuka setiap pagi. ,eadaan )ingkungan : (arak antar rumah sa)ing berdekatan $ meter tiap rumah : 0umah sendiri

Ri"a#at Sosial E$onomi Ayah pasien beker.a sebagai supir angkot dengan penghasi)an #. . per bu)an, sedangkan ibu tidak beker.a. Ayah pasien menanggung $ orang anak, # orang istri, seorang keponakan, adik, dan adik ipar. 3iaya pengobatan ditanggung o)eh asuransi kesehatan. Ri"a#at Ke amilan dan Peme%i$saan P%enatal Ibu memeriksakan kehami)an di bidan se5ara teratur #7 tiap bu)an se)ama kehami)an. Saat usia " bu)an, ibu memeriksakan kehami)an setiap $ minggu. Mendapatkan suntikan && $7 &idak pernah menderita penyakit se)ama kehami)an, riwayat perdarahan se)ama kehami)an disangka), riwayat trauma se)ama kehami)an disangka), riwayat minum obat tanpa resep dokter

dan .amu disangka). Ibu mengkonsumsi 6itamin penambah darah dari Puskesmas. ,esan: riwayat peme)iharaan prenata) baik. Ri"a#at Pe%salinan 3ayi perempuan )ahir dengan umur kehami)an ibu + minggu, se5ara spontan, dito)ong o)eh bidan. 3ayi )ahir )angsung menangis keras dengan berat badan )ahir + gram, pan.ang badan )ahir +2 5m, )ingkar kepa)a dan )ingkar dada )ahir ibu )upa. 3ayi dirawat bersama dengan ibu, sete)ah $ hari dirawat, bayi dan ibu diperbo)ehkan untuk pu)ang. ,esan : Neonatus aterm, )ahir spontan, bayi da)am keadaan sehat. Ri"a#at Pemeli a%aan Postnatal Peme)iharaan postnata) di)akukan di Posyandu dan anak da)am keadaan sehat. Ri"a#at Pe%$em'an&an dan Pe%tum'u an Ana$ Pe%tum'u an! 3erat badan )ahir + gram. Pan.ang badan )ahir +2 5m.

3erat badan sekarang $% kg. &inggi badan ## 5m.

Pe%$em'an&an! Pertumbuhan gigi pertama Psikomotor &engkurap dan berba)ik sendiri Duduk Merangkak 3erdiri 3er.a)an 3erbi5ara : % bu)an : 8 bu)an : " bu)an : 8 bu)an : # bu)an : #$ bu)an : ibu )upa

Memba5a

: % tahun :-

4angguan perkembangan

Ri"a#at Ma$an dan Minum Ana$ Ibu mengaku memberikan ASI eksk)usi9 se.ak )ahir sampai usia #! b)n 'sia : bu)an diberikan ASI dan bubur susu ! 7 sehari. 'sia " bu)an diberikan ASI dan bubur tim ! 7 sehari. 'sia # tahun diberikan makanan )unak dan pisang yang di)umatkan 'sia $ tahun anak te)ah makan nasi, )auk pauk, dan sayur

Ri"a#at Imunisasi
(AKSIN B)G DPT* DT P+LI+ )AMPAK HEPATITIS B DASAR (umu%) bu)an $ bu)an + bu)an % bu)an $ bu)an + bu)an % bu)an 8 bu)an bu)an # bu)an % bu)an ULANGAN (umu%) % tahun ;ke)as # SD< -

,esan : Imunisasi dasar )engkap dan se)a)u mengikuti .adwa) imunisasi yang tertera pada ,MS

Ri"a#at Kelua%&a Be%en,ana Ibu pasien mengaku mengikuti program ,3

Silsila * I$ tisa% Ketu%unan

,eterangan:

: )aki-)aki : Pasien

: Perempuan

,eterrangan : Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Anak kedua perempuan dan berumur $,2 tahun ber.enis ke)amin

III. PEMERIKSAAN -ISIK Di)akukan pada tangga) #2 Mei $ #! puku) ##. Kesan Umum : kesadaran 5ompos mentis, tampak sakit ringan. Tanda (ital Nadi =a.u Na9as &ekanan darah Suhu : #$ 7*menit, regu)er, isi 5ukup : +" 7*menit, regu)er : tidak di)akukan pengukuran : !:,! 1 ;aksi)a< /I3, di 3angsa) Me)ati

Data Ant%o.omet%i 3erat badan sekarang : $% kg &inggi 3adan: ## 5m

Status Inte%nus ,epa)a 0ambut : Meso5epha) : Hitam, )ebat, tampak terdistribusi merata, tidak mudah di5abut Mata : 1on.un5ti6a anemis ;>*><, sk)era ikterik ;-*-<, oedem pa)pebra ;-*-<, mata 5ekung ;-*-< Hidung &e)inga Mu)ut &enggorok : 3entuk norma), simetris, sekret ;-*-< : 3entuk dan ukuran norma), dis5harge ;-*-< : 3ibir kering ;-<, bibir sianosis ;-<, stomatitis ;-< : ?aring hiperemis ;-< : &onsi) &#-&# hiperemis ;-<, detritus ;-<, granu)asi ;-< =eher A7i))a &hora7 Pu)mo: o Inspeksi : Pergerakan dinding thora7 kiri-kanan simetris, retraksi ;-< o Pa)pasi : Stem 9remitus tidak di)akukan : Simetris, pembesaran ,43 ;-< : Pembesaran ,43 ;-< : Dinding thora7 normothora7 dan simetris

o Perkusi kiri o Ausku)tasi ;-*-< 1or : o Inspeksi o Pa)pasi

: redup pada paru kanan, sonor pada paru

: Suara na9as 6esiku)er menurun pada

)apang paru kanan, rhonki ;-*-<, whee@ing

: I5tus 5ordis tidak tampak : I5tus 5ordis teraba di I1S IA mid5)a6i5u)a sinistra

o Perkusi o Ausku)tasi

: Su)it dini)ai : 3unyi .antung I dan II regu)er, murmur ;-<, ga))op ;-<

Abdomen

: : datar dan simetris. : 3ising usus ;>< norma). : Supe), hepar B )ien tidak teraba membesar, turgor kemba)i C $ D. Nyeri tekan ;-<

Inspeksi Ausku)tasi Pa)pasi

Perkusi 4enita)ia Anorekta) Ekstremitas

: timpani di ke + kuadran abdomen. : tidak di)akukan : tidak di)akukan : Su.e%io% >*> -*C$F -*8

A$%al Han&at A$%al Sianosis )RT +edem

In/e%io% >*> -*C$F 0*0

I(. PEMERIKSAAN PENUN1ANG

2. -oto Ront&en T o%a$s (enis ?oto: AP dan )atera)

Deskripsi : 1orakan paru norma) 4round g)ass opa5ity hemithora7 kiri 1O0 1&0 C ,2

,esan : E9usi p)eura de7tra

3. La'o%ato%ium tan&&al 230403526 1enis =eukosit 685 Hasil Nilai %u7u$an +.2 G #+.2

Eritrosit Hemog)obin Hematokrit M1A M1H M1H1 &rombosit Di// )ount Netro9i) =im9osit Monosit Eosino9i) 3aso9i) La7u Enda. Da%a =ED # .am =ED $ .am Se%o Imunolo&i =idal St-O St-H S pt - AH

2,$ #$," !%,8 928: 3:8; !+,: 66

+. G 2.$ ##.2 G #2.2 !2 G +2 :% G 8% $: G !# !!. G !:. #2 -+

3484 4<89 2:84 5 ,!

2 G: $2 - + $G" $G+ G#

$ 9

G$ G !2

Pos 2*2>5 negari9 negati9

Negati9 negati9 negati9

La'o%ato%ium tan&&al 260403526 .u$ul 35.3; 1enis =eukosit Eritrosit Hemog)obin Hematokrit 8,% 486 #!, !:,+ Hasil Nilai %u7u$an +.2 G #+.2 +. G 2.$ ##.2 G #2.2 !2 G +2

10

M1A M1H M1H1 &rombo

9285 3:89 !+," 64

:% G 8% $: G !# !!. G !:. #2 -+

La'o%ato%ium tan&&al 260403526 .u$ul 5<.52 1enis =eukosit Eritrosit Hemog)obin Hematokrit M1A M1H M1H1 &rombo :,: 2,$ #!, !%,8 9589 3:8< !2,$ 3; Hasil Nilai %u7u$an +.2 G #+.2 +. G 2.$ ##.2 G #2.2 !2 G +2 :% G 8% $: G !# !!. G !:. #2 -+

La'o%ato%ium tan&&al 2:0403526 1enis =eukosit Eritrosit Hemog)obin Hematokrit M1A M1H M1H1 &rombo ",2 +,+ 258< 6284 928> 3:8; !+,% >3 Hasil Nilai %u7u$an +.2 G #+.2 +. G 2.$ ##.2 G #2.2 !2 G +2 :% G 8% $: G !# !!. G !:. #2 -+

11

PEMERIKSAAN KHUSUS Data ant%o.omet%i! Anak perempuan usia : " tahun 3erat badan &inggi badan Peme%i$saan Status Gi?i Pertumbuhan 9isik anak perempuan menurut persenti) N1HS : 33*'H$%*$% 7# IH# I ;berat norma)< : $% kg : ## 5m

&3*' H ## *#$" 7 # 33*&3 H $!*#8 7 #

I H "2,8I ;tinggi norma)< I H #$#, 2 I ;gi@i )ebih <

,esan : 3erat badan norma), tinggi badan norma) dan status gi@i )ebih

Da/ta% masala #. $. !. +. Demam &rombositopenia Peningkatan hematokrit J $ I E9usi p)eura kanan

I(. DIAGN+SA BANDING 2. +'se%@asi /e'%is D3D ;Demam 3erdarah Dengue< Demam typoid

12

3ronkopneumonia &3 paru In9eksi Sa)uran ,emih

(I. DIAGN+SA SEMENTARA I. Demam berdarah dengue grade II

(II. PENATALAKSANAAN 2. Medi$amentosa 0ehidrasi 5airan In9us Asering #2 tpm In.eksi : In.eksi Amo7an ! 7 K g I.A In.eksi Ait 5 #7# gram I.A P1& ! 7 K tab Psidii ! 7 # 5th

$. Non medi$amentosa &irah baring Pengawasan ,' dan tanda 6ita) Obser6asi tanda-tanda syok Men.e)askan kepada ke)uarga tentang penyakit pasien dan komp)ikasinya, pengobatan, dan prosedur yang akan di)akukan
13

(III. PR+GN+SA Luo ad 6itam Luo ad sanam Luo ad 9ungsionam : Dubia ad bonam : Dubia ad bonam : Dubia ad bonam

A. PER1ALANAN PENBAKIT

2> Ma%et 3526

: Demam ;>< turun naik, mua) ;-<, pusing ;-<, nyeri perut ;><, mimisan ;><, gusi berdarah ;-<

: ,' : 1M, tampak )emas H0 :# "7*menit, S : !%,8 1, 00 : ! 7*menit Mata : 1a-*-, SI-*Hidung : na9as 5uping hidung ;-*-< &horak : 1or : S# S$ regu)er, murmur ;-<, ga))op ;-<

Pu)mo: retraksi dada ;-<, otot bantu perna9asan ;-<, SN 6esiku)er >*>, 0onkhi >*>, /h -*Abdomen : datar, bising usus ;>< , kembung ;><, timpani. N& ;><, hepatomega)i ;-< Ekstremitas superior : akra) dingin -*-, eodem -*-, Eksteremitas in9erior : akra) dingin -*-, eodem -*-,

14

10? C$detik

A P

! susp. D3D, 9ebris + hari, epistaksis ! in9us Asering $ tpm, In.. Amo7i5i)in !72 ! 7 K amp, P1& $ mg ! 7 #, )umina) ! 7 # - tunggu hasi) )ab - pengawasan ,', ba)an5e 5airan, Hb, Ht. trombosit mg i.6, in. Ait 1 # 7 # , in. ranitidin

26 Mei 3526

S O

: Demam ;-<, mimisan ;-< : ,' : 1M, tampak )emas H0 : " 7*menit, S : !:,+ 1, 00 : $ 7*menit Mata : 1a>*>, SI-*Hidung : na9as 5uping hidung ;-*-< &horak : 1or Pu)mo : S# S$ regu)er, murmur ;-<, ga))op ;-< : retraksi dada ;-<, otot bantu perna9asan ;-<, SN 6esiku)er >*>, 0onkhi >*>, /h -*Abdomen : datar, bising usus ;>< , supe), timpani. N& ;><, hepatomega)i ;-< Ekstremitas superior : akra) hangat >*>, eodem -*-, 10? C$detik

A P

: DH? grade II, epistaksis perbaikan : in9us Asering $ tpm, In.. Amo7i5i)in !72 7 K amp, P1& $ mg ! 7 #, )umina) ! 7 # - u)ang )ab mg i.6, in. Ait 1 # 7 # , in. ranitidin !

15

- pengawasan ,', ba)an5e 5airan, Hb, Ht. &rombosit

2: Mei 3526

S +

! )emas ;-<, nyeri perut ;-<, mimisan ;-<, minum G makan baik ! KU : baik, tampak sakit ringan H0 : " 7*menit, S : !:, Mata : 1a >*>, SI-*Hidung : na9as 5uping hidung ;-*-< &horak : 1or : S# S$ regu)er, murmur ;-<, ga))op ;-< 1, 00 : ! 7*menit

Pu)mo : retraksi dada ;-<, otot bantu perna9asan ;-<, SN 6esiku)er >*>, 0onkhi >*-, /h -*Abdomen : datar, bising usus ;>< , supe), timpani. hepatomega)i ;>< Ekstremitas superior : akra) dingin -*-, eodem -*-, Ekstremitas in9erior : akra) dingin -*-, eodem -*10? C$detik A P : DH? grade II, suspek e9usi p)eura dekstra : In9us Asering #2 tpm, In.. Amo7an !72 In.. Ait.5 #7# Per ora) : - P1& ! 7 K tab - psidii ! 7 # mg -9oto thora7 AP*0=D - pengawasan ,', tanda 6ita), tanda syok , In..)asi7 $7#2 mg i.6 mg i.6,

16

24 Mei 3526

S O

: sudah tidak ada ke)uhan : KU : baik, tampak )emas H0 : # 7*menit, S : !:,$ 1, 00 : +"7*menit,

Mata : 1a-*-, SI-*Hidung : na9as 5uping hidung ;-*-< &horak : 1or Pu)mo : S# S$ regu)er, murmur ;-<, ga))op ;-< : retraksi dada ;-<, otot bantu perna9asan ;-<, SN 6esiku)er kanan menurun, 0onkhi >*-, /h -*Abdomen : datar, bising usus ;>< , supe), timpani. N& ;-<, hepatomega)i ;>< Ekstremitas superior : akra) hangat >*>, eodem -*-, Ekstremitas In9erior : akra) hangat >*>, eodem -*-, 10? C$detik A P : DH? grade II, e9usi p)eura kanan : In9us Asering #2 tpm, In.. Amo7an !72 In.. Ait.5 #7# Per ora) : - P1& ! 7 K tab - psidii ! 7 # mg - perbaikan besok A11 pu)ang , In..)asi7 $7#2 mg i.6 mg i.6,

17

Analisa Kasus

Pada hasi) anamnesis, didapatkan ge.a)a D3D menurut /HO #88: : #. Demam tinggi atau kontinyu se)ama $- : hari $. &rombositopenia ;M # . *u)< !. Hemokonsentrasi atau adanya tanda kebo5oran p)asma ;e9usi p)eura< Pada pasien ini ditegakan diagnosa dengue haemorragi5 9e6er grade II karena dari hasi) berikut didapatkan : I. Anamnesa Dari a))o-anamnesa, didapatkan data-data yang mendukung ke arah diagnosis demam berdarah dengue: #. Demam + hari SM0S $. badan )emas, nyeri perut !. Saat masuk dibawa ke 0S, demam turun, namun pasien da)am kondisi )emah dan mimisan Pasien dibawa ke 0S + hari sete)ah demam pertama ka)i mun5u) dan didapati demam yang sudah menga)ami penurunan. Ha) ini sesuai dengan karakteristik demam berdarah dengue dimana pada hari keempat dan ke)ima demam turun seo)ah-o)ah sembuh namun demikian ini merupakan 9ase kritis dimana ke5enderungan ter.adinya syok sangat tinggi. II. Peme%i$saan /isi$ Pada saat pemeriksaan 9isik dan pemantauan tanda 6ita), ditemukan adanya rhonki pada kedua )apang paru, suara na9as 6esiku)er yang menurun pada paru kanan. &erdapat nyeri perut dan teraba hepatomega)i. III. Peme%i$saan .enun7an& Pada pemeriksaan penun.ang berupa )aboratorium darah seria) didapatkan gambaran kebo5oran p)asma yang ditandai dengan peningkatan kadar hematokrit J$ I, dan trombositopenia ;C# . *N)<. Pada pemeriksaan rontgen thora7 .uga terdapat adanya edema pu)mo dan e9usi p)eura de7tra.

18

DEMAM BERDARAH DENGUE Penyakit demam berdarah dengue ;D3D< ada)ah penyakit menu)ar yang disebabkan o)eh 6irus genus ?)a6i6irus 9ami)i ?)a6i6iridae, mempunyai + .enis serotipe yaitu den-#, den$, den-! dan den-+ me)a)ui perantara gigitan nyamuk Aedes aegypti. ,eempat serotipe dengue terdapat di Indonesia, den-! merupakan serotipe dominan dan banyak berhubungan dengan kasus berat. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak. Sampai sekarang penyakit D3D ini masih menimbu)kan masa)ah kesehatan di Indonesia, karena .um)ah penderitanya semakin meningkat dan wi)ayah yang ter.angkit semakin )uas. (um)ah kasus biasanya meningkat bersamaaan dengan peningkatan 5urah hu.an o)eh karena itu pun5ak .um)ah kasus berbeda di tiap daerah. Pada umumnya di Indonesia meningkat pada musim hu.an se.ak bu)an Desember sampai dengan Apri)-Mei tiap tahun. D3D dapat berkembang men.adi demam berdarah dengue yang disertai syok ;dengue shock syndrome H DSS < yang merupakan keadaan darurat medik, dengan angka kematian 5ukup tinggi. Penata)aksanaan DD ada)ah dengan memberikan terapi simptomatis dan suporti9, dan memonitor dengan ketat terhadap timbu)nya D3D*DSS. &imbu)nya D3D*DSS harus dikena) dengan 5epat dengan me)akukan pemeriksaan hematokrit dan trombosit se5ara teratur. Apabi)a ter.adi D3D*DSS, penata)aksanaannya diutamakan untuk mengganti kehi)angan 5airan dan e)ektro)it karena ter.adi D)eakageF p)asma. D3D ada)ah suatu penyakit in9eksi yang disebabkan o)eh 6irus dengue dengan mani9estasi k)inis demam akut disertai ge.a)a perdarahan dan bi)a timbu) ren.atan, angka kematiannya 5ukup tinggi. Hasi) pemeriksaan )aboratorium menun.ukkan trombositopeni ;trombosit C # dan hematokrit 5enderung meningkat )ebih dari $ I dari harga norma)nya. Mani/estasi Klini$ Mani9estasi k)inis in9eksi 6irus dengue dapat bersi9at asimptomatis atau dapat berupa demam yang tidak .e)as, demam dengue, demam berdarah dengue dengan kebo5oran p)asma yang mengakibatkan syok atau sindroma syok dengue ;SSD<. . <

19

Mani/estasi in/e$si @i%us den&ue

Sim.tomatis

Asim.tomatis

Demam tidak .e)as Demam Dengue Dengan perdarahan &anpa perdarahan

Demam 3erdarah Dengue

Dengan Syok ;ren.atan< &anpa Syok

Pato/isiolo&i Sete)ah 6irus dengue masuk ke da)am tubuh, pasien akan menga)ami ke)uhan dan ge.a)a karena 6iremia, seperti demam, sakit kepa)a, mua), nyeri otot, pega) se)uruh badan, hiperemi di tenggorokan, timbu)nya ruam dan ke)ainan yang mungkin mun5u) pada system retiku)oendote)ia) seperti pembesaran ke)en.ar-ke)en.ar getah bening, hati dan )impa. 0uam pada DH? disebabkan karena kongesti pembu)uh darah dibawah ku)it. ?enomena pato9isio)ogi utama yang menentukan berat penyakit dan membedakan DD dan D3D ia)ah meningginya permeabi)itas dinding kapi)er karena pe)epasan @at ana9i)aktosin, histamin dan serotonin serta akti6asi system ka)ikrein yang berakibat ekstra6asasi 5airan intra6asku)er. Ha) ini berakibat berkurangnya 6o)ume p)asma, ter.adinya hipotensi, hemokonsentrasi, hipoproteinemia, e9usi dan ren.atan. Adanya kebo5oran p)asma ke daerah ekstra6asku)er dibuktikan dengan ditemukannya 5airan da)am rongga serosa, yaitu da)am rongga peritoneum, p)eura dan perikard. 0en.atan hipo6o)emik yang ter.adi sebagai akibat kehi)angan p)asma, bi)a tidak segera teratasi akan ter.adi ano7ia .aringan, asidosis metabo)ik dan kematian. Sebab )ain kematian pada D3D ada)ah perdarahan hebat. Perdarahan umumnya dihubungkan dengan trombositopenia, gangguan 9ungsi trombosit dan ke)ainan 9ungsi trombosit. ?ungsi agregasi trombosit menurun mungkin disebabkan proses imuno)ogis terbukti dengan terdapatnya komp)eks imun da)am peredaran darah. ,e)ainan sistem koagu)asi
20

disebabkan diantaranya o)eh kerusakan hati yang 9ungsinya memang tebukti terganggu o)eh akti9asi sistem koagu)asi. Masa)ah ter.adi tidaknya DI1 pada DH?* DSS, terutama pada pasien dengan perdarahan hebat. Dia&nosis Demam Den&ue (DD) merupakan penyakit demam akut se)ama $-: hari, ditandai dengan dua atau )ebih mani9estasi k)inis sebagai berikut: o Nyeri kepa)a. o Nyeri retro-orbita). o Mia)gia * Atra)gia. o 0uam ku)it. o Mani9estasi perdarahan ;petekie atau u.i bendung positi9<. o =eukopenia, dan pemeriksaan sero)ogi dengue positi9. Demam Be%da%a Den&ue (DBD). Diagnosis D3D ditegakkan berdasarkan kriteria k)inis dan )aboratorium ;/HO tahun #88:<. ,riteria ,)inis: o Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang .e)as, ber)angsung terus-menerus se)ama $-: hari, biasanya bi9asik. o &erdapat mani9estasi perdarahan, termasuk Ou.i bendung positi9, petekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, dan * me)ena. o Hepatomega)i. * Uji bendung dilakukan dengan membendung lengan atas menggunakan manset pada tekanan sistolik ditambah diastolik dibagi dua selama 5 menit. Hasil uji positif bila ditemukan 10 atau lebih petekie per 2.5 cm2 (1 inci . ,riteria =aboratorium: o &rombositopenia ;.um)ah trombosit C # umur dan .enis ke)amin. Dua kriteria k)inis pertama > trombositopenia dan hemokonsentrasi, serta dikon9irmasi se5ara u.i sero)ogik hemag)utinasi. . *m)<. o Hemokonsentrasi, di)ihat dari peningkatan hematokrit J$ I menurut standar

21

Sind%oma S#o$ Den&ue (SSD). Se)uruh kriteria di atas untuk D3D disertai kegaga)an sirku)asi dengan mani9estasi nadi yang 5epat dan )emah, tekanan nadi turun ;M $ mmHg<, hipotensi dibandingkan standar sesuai umur, ku)it dingin dan )embab serta ge)isah. ,)asi9ikasi Dera.at Penyakit In9eksi Airus Dengue DD*DBD De%a7atC Ge7ala DD Demam disertai $ atau )ebih tanda: sakit kepa)a, Nyeri retro-orbita), Mia)gia, Atra)gia. La'o%ato%ium =eukopenia &rombositopenia, tidak ditemukan bukti kebo5oran p)asma.

22

D3D

4e.a)a di atas ditambah u.i bendung positi9. 4e.a)a di atas ditambah perdarahan spontan.

D3D

II

4e.a)a di atas ditambah kegaga)an sirku)asi ;ku)it dingin dan )embab serta ge)isah<. D3D IA Syok berat disertai &rombositopenia dengan tekanan darah ;C# . *N)<, bukti ada dan nadi tidak terukur. kebo5oran p)aasma. OD3D dera.at III dan IA .uga disebut sindroma syok dengue ;SSD< D3D III Tatala$sana

&rombositopenia ;C# . *N)<, bukti ada kebo5oran p)aasma. &rombositopenia ;C# . *N)<, bukti ada kebo5oran p)aasma. &rombositopenia ;C# . *N)<, bukti ada kebo5oran p)aasma.

&idak ada terapi yang spesi9ik untuk DD dan D3D, prinsip utama ada)ah terapi suporti9. Dengan terapi suporti9 yang adekuat, angka kematian dapat diturunkan hingga kurang dari #I. Peme)iharaan 6o)ume 5airan sirku)asi merupakan tindakan yang pa)ing penting da)am penanganan kasus D3D. Asupan 5airan pasien harus tetap di.aga, terutama 5airan ora). (ika asupan 5airan ora) pasien tidak mampu dipertahankan, maka dibutuhkan sup)emen 5airan me)a)ui intra6ena untuk men5egah dehidrasi dan hemokonsentrasi. &ata)aksana D3D dibagi atas ! 9ase berdasarkan per.a)anan penyakitnya: 1. ?ase Demam terapi simptomatik dan suporti9. #. Parasetamo) # mg*kg33*dosis setiap +-% .am ;aspirin dan ibupro9en dikontraindikasikan<. ,ompres hangat diberikan apabi)a pasien masih tetap panas. $. &erapi suporti9 yang dapat diberikan antara )ain )arutan ora)it, .us buah atau susu dan )ain-)ain. !. Apabi)a pasien memper)ihatkan tanda-tanda dehidrasi dan muntah hebat, berikan 5airan sesuai kebutuhan dan apabi)a per)u berikan 5airan intra6ena.

23

Sete)ah bebas demam se)ama $+ .am tanpa antipiretik, pasien D3D akan memasuki 9ase kritis. Sebagian pasien sembuh sete)ah pemberian 5airan intra6ena, sedangkan kasus berat akan .atuh ke da)am 9ase syok. $. ?ase ,ritis ;ber)angsung $+-+" .am<, sekitar hari ke-! sampai dengan hari ke-2 per.a)anan penyakit. 'mumnya pada 9ase ini pasien tidak dapat makan dan minum o)eh karena anoreksia atau dan muntah. A. &ata)aksana umum 0awat di bangsa) khusus atau sudut tersendiri sehingga pasien mudah diawasi. 1atat tanda 6ita), asupan dan ke)uaran 5airan da)am )embar khusus. 3erikan oksigen pada kasus dengan syok. Hentikan perdarahan dengan tindakan yang tepat. 3. ,ewaspadaan per)u ditingkatkan pada pasien dengan risiko tinggi, seperti: 3ayi. D3D dera.at III dan IA. Obesitas. Perdarahan masi9. Penurunan kesadaran. Mempunyai penyu)it )ain, seperti &ha)asemia d)).

1. &ata)aksana 5airan Indikasi pemberian 5airan intra6ena:

24

&rombositopenia, peningkatan Ht # -$ I, pasien tidak dapat makan dan minum me)a)ui ora). Syok. ,rista)oid ;.enis 5airan pi)ihan diantaranya: ringer )aktat dan ringer asetat terutama pada 9ase syok< ,o)oid ;diindikasikan pada keadaan syok beru)ang atau syok berkepan.angan< Se)ama 9ase kritis pasien harus menerima se.um)ah 5airan rumatan ditambah de9isit 2-"I atau setara dehidrasi sedang. Pasien dengan berat badan ;33< )ebih dari + kg, tota) 5airan intra6ena setara dengan $ ka)i rumatan. Pada pasien obesitas,perhitungkan5airan intra6ena berdasar atas 33 idea). Pada kasus non syok 33 C #2 kg %-: m)*kg33*.am 33 #2-+ kg 2 m)*kg33*.am 33 J + kg !-+ m)*kg33*.am

(enis 5airan pi)ihan:

(um)ah 1airan:

&etesan:

Pada kasus D3D dera.at III mu)ai dengan tetesan # m)*kg33*.am. Pada kasus D3D dera.at IA, untuk resusitasi diberikan 5airan 0= # m)*kg33 dengan tetesan )epas se5epat mungkin ;# -#2 menit< ka)au per)u dengan tekanan positi9, sampai tekanan darah dan nadi dapat diukur, kemudian turunkan sampai # m)*kg33*.am.

D. Pemantauan Pemantauan terhadap syok di)akukan dengan ketat se)ama #-$ .am sete)ah resusitasi. Apabi)a pemberian 5airan tidak dapat dikurangi men.adi # m)*kg*.am, o)eh karena tanda 6ita) tidak stabi) ;tekanan nadi sempit, nadi teraba 5epat dan )emah<, syok be)um teratasi, maka segera diberikan 5airan ko)oida) # m)* kg33*.am. Pada kasus-kasus dengan syok persisten, yang tidak bisa diatasi dengan pemberian 5airan krista)oid maupun ko)oida), maka per)u di5urigai adanya perdarahan interna). 'ntuk keadaan ini diberikan trans9usi darah segar. Pada kasus-kasus D3D dera.at IA ;DSS< yang pada waktu masuk rumah sakit ni)ai awa) hematokritnya rendah, dipikirkan kemungkinan perdarahan interna), sehingga pemantauan ni)ai Ht harus )ebih sering.

25

Apabi)a Ht tetap rendah, berikan trans9usi darah segar, koreksi gangguan metabo)it dan e)ektro)it, seperti hipog)ikemia, hiponatremia, hipoka)semia dan asidosis. Apabi)a ter.adi asidosis, 5airan in9us sebaiknya diberikan 0inger A5etate. Enam sampai #$ .am pertama sete)ah syok, tekanan darah dan nadi merupakan parameter penting untuk pemberian 5airan se)an.utnya. Akan tetapi kemudian, semua parameter seka)igus harus diperhatikan sebe)um mengatur .um)ah 5airan yang akan diberikan. Parameter pemberian 5airan yang harus diperhatikan ada)ah : - ,ondisi k)inis : penampi)an umum, pengisian kapi)er, na9su makan dan kemampuan minum pasien. - &anda 6ita) : &ekanan darah, suhu tubuh, 9rekuensi na9as. - Hematokrit. - .um)ah urine Indikasi trans9usi darah ada)ah : - Perdarahan sa)uran 5erna berat ;me)ena<. - ,ehi)angan darah bermakna, yaitu J # I 6o)ume darah tota). ;&ota) 6o)ume darah H " m)*kg<. 3erikan darah sesuai kebutuhan. Apabi)a pa5ked red 5e)) ;P01< tidak tersedia, dapat diberikan sediaan darah segar. - Pasien dengan perdarahan tersembunyi. Penurunan Ht dan tanda 6ita) yang tidak stabi) meski te)ah diberi 5airan pengganti dengan 6o)ume yang 5ukup banyak, berikan sediaan darah segar # m)*kg*ka)i atau P01 2 m)*kg33*ka)i Indikasi trans9usi trombosit ada)ah : Hanya diberikan pada perdarahan masi9. Dosis: .$ N*kg33*dosis !. ?ase penyembuhan Sete)ah masa kritis ter)ampaui maka pasien akan masuk da)am 9ase maintenan5e*penyembuhan, pada saat ini akan ada an5aman timbu) keadaan Do6er)oadF 5airan. Sehingga pemberian 5airan intra6ena harus diberikan da)am .um)ah minima) hanya untuk memenuhi kebutuhan sirku)asi intra 6asku)er, sebab apabi)a .um)ah 5airan yang diberikan ber)ebihan, akan menimbu)kan kebo5oran ke da)am rongga p)eura, abdomina), dan paru yang akan menyebabkan distres perna9asan yang berakibat 9ata). Se5ara umum, sebagian besar pasien D3D akan sembuh tanpa komp)ikasi da)am waktu $+-+" .am sete)ah syok. Indikasi pasien masuk ke da)am 9ase penyembuhan ada)ah : - ,eadaan umum membaik. - Meningkatnya na9su makan - &anda 6ita) stabi) - Ht stabi) dan menurun sampai !2-+ I.

26

- Diuresis 5ukup +. Indikasi Pu)ang - $+ .am tidak pernah demam tanpa antipiretik - se5ara k)inis tampak perbaikan - Na9su makan baik - Ni)ai Ht stabi) - &iga hari sesudah syok teratasi - &idak ada sesak na9as atau takipnea - &rombosit P 2 . *N). Peme%i$saan Penun7an& #. Pemeriksaan =aboratorium Pemeriksaan darah yang rutin di)akukan untuk menapis pasien tersangka demam dengue ada)ah me)a)ui pemeriksaan kadar hemog)obin, kadar hematokrit, .um)ah trombosit dan hapusan darah tepi untuk me)ihat adanya )im9ositosis re)ati9 disertai gambaran )im9osit p)asma biru. Parameter )aboratori yang dapat diperiksa: =eukosit: dapat norma) atau menurun. Mu)ai hari ke-! dapat ditemui )im9ositosis re)ati9 ;J +2I dari tota) )eukosit< disertai adanya )im9osit p)asma biru ;=P3< J #2I dari .um)ah tota) )eukosit yang pada 9ase syok akan meningkat. &rombosit: umumnya terdapat trombositopenia pada hari ke !-" akibat depresi sumsum tu)ang. Hematokrit: kebo5oran p)asma dibuktikan dengan ditemukannya peningkatan hematokrit P $ I dari hematokrit awa). Sering ditemukan mu)ai hari ke-!. Hemostasis: di)akukan pemeriksaan P&, AP&&, ?ibrinogen, D-Dimer, atau ?DP pada keadaan yang di5urigai ter.adi perdarahan atau ke)ainan pembekuan darah. Imunosero)ogi Q Pemeriksaan anti-dengue Ig4, IgM I&M > > I&G > > Inte%.%etasi In9eksi primer In9eksi sekunder 0iwayat terpapar* dugaan in9eksi sekunder 3ukan in9eksi ?)a6i6irus, u)ang !-2 hari bi)a 5uriga. Q '.i HI: P #: $2% In9eksi sekunder ?)a6i6irus

27

Protein*A)bumin: dapat ter.adi hipoproteinemia akibat kebo5oran p)asma. S4O&*S4P& dapat meningkat. 'reum, ,reatinin: dapat meningkat pada keadaan gaga) gin.a) akut. 4as darah: terdapat gangguan pada konsentrasi gas darah sesuai dengan keadaan pasien. E)ektro)it: sebagai parameter pemberian 5airan. 4o)ongan darah dan cross match: di)akukan sebe)um tindakan tran9usi darah untuk keamanan pasien.

$. Pemeriksaan 0adio)ogis Pemeriksaan 9oto roentgen dada, bisa didapatkan e9usi p)eura terutama pada hemitoraks kanan tetapi apabi)a ter.adi perembesan p)asma hebat, e9usi dapat di.umpai pada kedua hemitoraks. Pemeriksaan 9oto dada sebaiknya da)am posisi )atera) dekubitus kanan. Pemeriksaan 9oto dada di)akukan atas indikasi da)am keadaan k)inis ragu-ragu dan pemantauan k)inis, sebagai pedoman pemberian 5airan. 'S4: untuk mendeteksi adanya asites dan .uga e9usi p)eura.

Kom.li$asi o Ense9a)opati dengue, dapat ter.adi pada D3D dengan syok ataupun tanpa syok. o ,e)ainan gin.a), akibat syok berkepan.angan dapat ter.adi gaga) gin.a) akut. o Edema paru, seringka)i ter.adi akibat o!erloading 5airan. Lan&$a P%omoti/ * P%e@enti/ Pen5egahan *pemberantasan D3D dengan membasmi nyamuk dan sarangnya dengan me)akukan tindakan !M, yaitu: Menguras tempat-tempat penampungan air se5ara teratur seminggu seka)i atau menaburkan bubuk )ar6asida ;abate<. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air. Mengubur*menyingkirkan barang bekas yang dapat menampung air.

28

29

&ata)aksana DHD dera.at III dan IA

30

&IN(A'AN P'S&A,A #. In9eksi Airus Dengue. Da)am : Soedarmo SSP, 4arna H, Hadinegoro S0S. 3uku A.ar In9eksi B Pediatri &ropis. Edisi ,edua. (akarta : 3adan Penerbit IDAI. $ # . Ha).#22#"# $. Hadinegoro S0, Soegi.anto S, /uryadi S, Suroso &. &ata)aksana Demam 3erdarah Dengue di Indonesia. (akarta: Depkes 0I Dir.en Pemberantasan Penyakit Menu)ar dan Penyehatan =ingkungan. $ %. Ha). #-+! !. 3ehrman 0i5hard E., ,)iegman 0obert, Ar6in Ann M., et a). Demam 3erdarah Dengue dan Sindrom Syok Dengue. I)mu ,esehatan Anak Ne)son. Ao). II. E*#2. (akarta : Penerbit 3uku ,edokteran E41.$ #. Ha) ##!+-##!2 2. Ha) #-!+ 8. +. /HO. Dengue, Dengue Haemorrhagi5 ?e6er, Degue Sho5k Syndrome In &he 1onte7t O9 &he Integrated Management O9 1hi)dhood I))ness. $

2. /HO. Dengue 4uide)ines ?or Diagnosis, &reatment, Pre6ention, and 1ontro). $ Ha) !-#+:

31

You might also like