You are on page 1of 11

RINGKASAN Sumber daya alam hayati di Indonesia yang beranekaragam dan melimpah ruah melengkapi kekayaan alam Indonesia.

Salah satu sumber daya alam hayati dari tanaman yang dijadikan sebagai sumber vitamin adalah buah nangka. Biji nangka diketahui juga mengandung karbohidrat, protein dan energi yang tidak kalah dibandingkan buahnya. Begitu juga kandungan mineral, seperti kalsium dan fosfor yang cukup banyak. Hal ini yang mendorong pengolahan biji nangka sebagai bahan dasar pembuatan pizza. Oleh karena itu kami berinovasi membuat pizza dengan kadar lemak rendah, sehat dan harga yang terjangkau dengan menggunakan bahan dasar tepung yang terbuat dari biji nangka sebagai bahan adonan pizza. Metode pelaksanaannya meliputi proses pembersihan kulit luar dari biji nangka, biji nangka tersebut kemudian direbus untuk menghilangkan getahnya setelah itu biji nangka ditiriskan dan dijemur terlebih dahulu untuk mengurangi kadar air. Selanjutnya biji nangka yang telah kering tersebut diblender untuk menjadikannya tepung. Tepung biji nangka sealnjutnya dicampur dengan bahan bahan lain pembuatan pizza. Harapan yang diinginkan dari PKM-K ini adalah terciptanya bisnis baru melalui produksi jazz semprul, mengembangkan usaha yang layak dijalankan secara finansial dan memiliki prospek positif di masa depan serta melakukan pemasaran yang dapat mencakup semua kalangan masyarakat.

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya alam hayati di Indonesia yang beranekaragam dan melimpah ruah melengkapi kekayaan alam Indonesia. Salah satu pemanfaatan sumber daya alam hayati oleh manusia adalah sebagai sumber makanan. Sumber daya alam hayati merupakan sumber gizi bagi manusia yaitu sebagai sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Salah satunya ialah sumber daya alam hayati dari tanaman, contohnya: padi dan gandum sebagai sumber karbohidrat, buah-buahan sebagai sumber vitamin. Salah satu sumber daya alam hayati dari tanaman yang dijadikan sebagai sumber vitamin adalah buah nangka. Buah nangka mengandung vitamin A, Vitamin C, Vitamin B dalam senyawa thiamin, riboflavin, niacin, serta mengandung mineral seperti kalsium, potassium, ferrum (zat besi) dan fosfor. Manfaat buah nangka untuk kesehatan juga terlihat dari kandungan kalsiumnya yang cukup besar dan sangat berguna untuk mengatasi hipertensi dan mencegah infeksi. Selain buahnya, bagian nangka yang juga banyak mengandung gizi yang sangat berguna bagi kesehatan ialah biji nangka. Biji nangka diketahui juga mengandung karbohidrat, protein dan energi yang tidak kalah dibandingkan buahnya. Begitu juga kandungan mineral, seperti kalsium dan fosfor yang cukup banyak. Hal ini yang mendorong pengolahan biji nangka dalam berbagai bentuk olahan, misalnya: untuk dibuat tepung yang digunakan sebagai bahan baku industri makanan (campuran bahan makanan), dapat digunakan sebagai bahan pembuatan dodol, yogurt, tempe dan menjadi sereal instant bergizi. Biji buah nangka jarang ada yang memanfaatkan bahkan pada pada umumnya dibuang bagitu saja sehingga biji buah nangka ini merupakan limbah, pada daerah tertentu biji nangka ini dimanfaatkan sebagai bahan dasar dalam pembuatan pizza.

Pizza adalah salah satu makanan khas Negara Italia dan merupakan salah satu makanan siap saji yang belum tentu sehat dan aman bagi kesehatan. Dengan tingginya kadar lemak pada pizza maka beberapa orang yang menderita obesitas cenderung menghindari makanan siap saji ini. Selain itu sebagian masyarakat tentunya menyukai makanan ini, namun hanya beberapa orang tertentu yang mampu menikmatinya. Oleh karena itu kami berinovasi membuat pizza dengan kadar lemak rendah, sehat dan harga yang terjangkau dengan menggunakan bahan dasar tepung yang terbuat dari biji nangka sebagai bahan adonan pizza. Dalam hal ini pizza yang kami buat berkomposisi dari buah-buahan sehingga akan lebih kayak vitaminnya. Berdasarkan latar belakang di atas, melalui karya tulis ilmiah ini yang berjudul SIMAK : Jazz Semprul (Solusi Makanan Anti Kolesterol : Jackfruit Pizza Sehat Manis Pasti Murah dan Lezat) kami berusaha untuk menyajikan cara memanfaatkan biji nangka tersebut menjadi bahan makanan yang lebih baik, lebih menarik dan sehat sehingga biji nangka yang awalnya merupakan sebuah limbah yang menyebabkan lingkungan tidak nyaman dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar makanan yang relative lebih murah dan bermanfaat. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah biji nangka dapat dimanfaatkan sebagai bahan adonan pembuatan pizza 2. Apakah produk ini dapat menjadi alternative untuk program diet 3. Bagaimana mengembangkan usaha pangan ini dengan memanfaatkan biji buah nangka yang jarang digunakan dalam pembuatan pizza 1.3 Tujuan 1. Memanfaatkan biji buah nangka sebagai bahan adonan pembuatan pizza 2. Menghasilkan produk pizza baru yang dapat diterima oleh pasar khususnya bagi masyarakat yang sedang melaksanakan program diet

3. Biji nangka dapat dimanfaatkan sebagai alternative tepung dalam pembuatan adonan pizza 1.4 Luaran yang Diharapkan 1. Terciptanya bisnis baru melalui produksi jazz semprul 2. Usaha yang layak dijalankan secara finansial dan memiliki prospek positif di masa depan 3. Pemasaran yang dapat mencakup semua kalangan masyarakat 1.5 Kegunaan 1. Memperkenalkan dan menyediakan panganan siap saji yang sehat dan bergizi dengan harga yang murah berupa produk jazz semprul

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA Usaha yang dijalankan dalam program ini adalah memperkenalkan dan menyediakan jazz semprul. Kelebihan produk ini adalah penggunaan tepung yang terbuat dari biji buah nangka sebagai bahan dasar adonan pizza dengan rasa yang manis dan lezat, harga yang murah, serta kandungan karbohidratyang tinggi dan rendah lemak. Sasaran utama dari usaha ini adalah masyarakat kelas menengah ke bawah yaitu mereka yang jarang menikmati makanan seperti pizza yang identik dengan harga yang mahal. Dalam mencapai sasaran konsumen jazz semprul membuka lapak pada lokasi yang strategis. Panganan ini dikemas dengan kemasan yang menarik dan bahan yang aman. Biji nangka berpotensi sebagai sumber karbohidrat. Komposisi kimia biji nangka per 100 gram dari bagian yang dapat dimakan adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Kandungan biji nangka per100 gram. Komponen Kalori (kal) Protein (g) Biji Nangka 165 4,2

Lemak (g) Karbohidrat (g) Kalsium (mg) Besi (mg) Fosfor (mg) Vitamin A (SI) Vitamin B1 (mg) Vitamin C (mg) Air (g)

0,1 36,7 33 200 1 0 0,2 10 57,7 Sumber: (Setyawati, 1990)

Biji nangka juga mengandung Pati yaitu secara kimia merupakan merupakan suatu polisakarida (C6H10O5)n. Pati merupakan karbohidrat yang tersebar dalam tanaman terutama pada tanaman berklorofil. Pati bagi tanaman merupakan cadangan makanan yang terutama tergandung di dalam biji, batang dan pada bagian umbi tanaman. Jumlah pati yang terkandung dalam tananaman bergantung pada asal pati tersebut, misalnya: pati yang berasal dari biji beras mengandung pati 50%-60% sedangkan pati dari umbi singkong mengandung pati 80%. Perbandingan antara amilosa dan amilopektin di dalam pati sangat bervariasi bergantung pada jenis tumbuh-tumbuhan penghasilnya. Tabel 2.2 Perbandingan kandungan biji nangka dengan bahan lain Komposisi Biji nangka Gandum Beras giling Kalori (kal) Protein (gr) Lemak (gr) Karbohidrat (gr) 165,0 4,2 0,1 36,7 249,0 7,9 1,5 49,7 360,0 6,8 0,7 78,9 Jagung segar 140,0 4,7 1,3 33,1 146,0 1,2 0,3 34,7 Singkong

Kalsium (mg) Besi (mg) Fosor (mg) Air (%)

33,0 1,0 200,0 56,7

20,0 6,3 140 40,0

6,0 0,8 140,0 13,0

6,0 0,7 118,0 60,0

33,0 0,7 40,0 62,5

Sumber: (Anonim, 2011) Tabel tersebut menyimpulkan bahwa kandungan karbohidrat biji nangka tertinggi kedua di banding beras giling namun kandungan zat besi dan vitamin B1 pada biji nangka merupakan yang tertinggi dibanding makanan sumber karbohidrat lainnya.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN Metode pelaksanaannya meliputi proses pembersihan kulit luar dari biji nangka, biji nangka tersebut kemudian direbus untuk menghilangkan getahnya setelah itu biji nangka ditiriskan dan dijemur terlebih dahulu untuk mengurangi kadar air. Selanjutnya biji nangka yang telah kering tersebut diblender untuk menjadikannya tepung. Tepung biji nangka selanjutnya dicampur dengan bahanbahan lain pembuatan pizza, seperti: ragi, gula, air hangat dan minyak zaitun. Semua proses pembuatan produk ini dilakukan secara mandiri, namun ke depannya usaha ini diharapkan mampu bersaing dengan produk lain sehingga mudah dikenali oleh masyarakat. Gambaran usaha yang kami rencanakan adalah yang pertama tahap produksi, proses pembuatan pizza dari tepung biji nangka ini, kami tidak dibantu oleh beberapa orang pekerja yang akan melakukan pembuatan dari tahap awal kemudian produk tersebut dikemas dalam kotak dan untuk rumah produksinya kami memakai rumah dari salah satu anggota.

Gambar 3.1 Skema alur pembuatan pizza dari biji nangka

Biji nangka

Dikupas Kulitnya

Direbus

Diiris dengan alat pengiris dan dijemur

Pizza dikemas

Dibentuk bulat, diberi toping lalu dioven

Tepung dicampur dengan bahan lain

Diblender

3.1

Harga Produk pizza ini akan ditawarkan kepada masyarakat disekitar kampus UAD dan masyarakat kota Yogyakarta secara umum dengan harga yang mudah dijangkau oleh masyarakat dibanding dengan harga produk yang sejenis. Hal ini disebabkan karena bahan yang digunankan untuk produk ini berbahan dasar yang mudah didapat.

3.2

Tempat Lokasi produksi pembuatan produk pizza ini di pusatkan di kota Yogyakarta, yaitu di perum griya arga permai Jl.Merapi blok K6, Kwarasan Yogyakarta.

3.3

Pemasaran Produk ini akan dipasarkan dengan cara menyebarkan brosur, memasang lapak dipinggir jalan, menitipkan dagangan di kopma kampus dan kantin seta toko-toko disekitar kampus UAD.

3.4

Promosi Kegiatan promosi yang dilakukan untuk produksi ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu: 1. Promosi melalui brosur yang berisi tentang produk pizza kami dengan cara disebarkan di lingkungan sekitar kampus sehingga dikenal oleh masyarakat

2. Terjun

langsung

ke

dalam

masyarakat

dengan

cara

mempromosikan kandungan gizi tepung biji nangka dalam produk pizza kami. 3. Promosi melalui tekhnologi dan informasi, seperti twitter, facebook, line, bb, path, instagram,dll. 3.5 Pengembangan Usaha Strategi pengembangan usaha produk pizza dari bahan baku biji nangka dapat ditempuh dengan cara menawarkan pizza ini denan berbagai varian toping dari beraneka macam buah-buahan sehigga akan membuat produk ini semakin menarik.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran

No 1. 2. 3. 5.

Jenis Pengeluaran Biaya Penunjang Biaya Habis pakai Biaya Perjalanan Biaya lain lain SUB TOTAL

Biaya (Rp) 3.289.000 855.000 585.000 1.517.000 7.763.000

4.2

Perkiraan Pemasaran @ Rp 5.000 Rp 2.000.000

Pizza : 400 buah

Jumlah Rp 2.000.000

4.3

Perkiraan Keuntungan yang diperoleh Modal Produksi 1. Alat 2. Bahan Rp 3.289.000 Rp 855.000

Modal Total Rp 7.763.000 Penjuaan 400 pizza @ Rp 5.000 Keuntungan perhari Rp 2.000.000 Rp 1.145.000

4.4

Pelaksanaan Program
Bulan ke Bulan ke 3 1 2 3

Kegiatan Persiapan Persiapan dan penetapan lokasi usaha Persiapan alat dan bahan Promosi dan stategi pengadaan usaha Pelaksanaan Pelayanan dan Pemasaran Pengembanga n usaha dan investasi Kegiatan Bimbingan Pelaporan kegiatan usaha

Bulan ke 1 1 2 3

Bulan ke 2 1 2 3

Bulan ke 4 1 2 3

Bulan ke 5 1 2 3

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2009, Undang-Undang UKM (Usaha Mikro Kecil & Menengah), Jakarta : Sinar Grafika. Anonim, Tanpa Tahun. Chapter II_2.pdf. Diakses dari web Universitas Sumatera Utara. Anonim. Tanpa Tahun. Diakses dari http://reseppizza.com/resep-pizza-buahapricot.html pada tanggal 20 September 2013. Anonim, 2012, Diakses dari http://www.merdeka.com/sehat/10-khasiat-buah-nangkabagi-tubuh-anda.html pada tanggal 20 September 2013. Fadiati, Ari, M.Si., Purwana Dedi, M.Buss, 2011, Menjadi Wirausaha Sukses. (cetakan kedua). Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Fadillah, A., M. Fitriani, N. Nuryanti, S.N. Putra dan S.A. Ahmad. 2008. Variasi roti unyil khas bogor dari tepung biji nangka sebagai pengembangan produk turunan nangka dan alternatif pangan sehat. PKM Kewirausahaan.Institut Pertanian Bogor. Bogor. Harefa, Oni Yaman, Tanpa Tahun, Diakses dari http://repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/4419/1/JURNAL%20REPOSIT ORI%20ONI%20YAMAN%20HAREFA.pdf pada tanggal 21 September 2013. Nasution H.A. Bustanul A.N Mukhammad S., 2001, Membangun Spirit Entrepreneur Muda Indonesia, Jakarta : Gramedia Setyaningsih, D., A. Apriyantono dan M. P. Sari, 2010, Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro, Bogor : IPB Press. Wijatno, Serian, 2009, Pengantar Entrepreneurship, Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Winarno, F.G, 2008, Kimia Pangan dan Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

10

11

You might also like