You are on page 1of 12

MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA TURBIN ANGIN SUMBU HORIZONTAL

Nama NRP Jurusan

: Davi Taufiq Taufani : 2112 038 001 : D3 Teknik Mesin PLN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Turbin Angin Sumbu Horizontal 2013 D3 Teknik Mesin-PLN FTI-ITS

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Alhamdulillah kepada Allah SWT saya merasa bersyukur atas selesainya makalah ini dengan baik dan lancar. Untuk melengkapi tugas ini beberapa pihak sudah banyak membantu pada kami secara direk maupun indirek dalam bentuk moral atau materil. Karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak / Ibu / Saudara / yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menampilkan hasil kerja kami. Khususnya kepada dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Makalah ini disusun guna untuk memberitaukan kepada semua pembaca tentang solar thermal power plant.Dengan di buatnya makalah ini pembaca diharapkan akan lebih mengerti dan memahami mengenai sistem kerja dari solar thermal power plant beserta keuntungan dan kerugiannya. Terima kasih kepada Bapak/Ibu/Saudara/ yang telah memberikan bimbingan dan perhatian kepada kami, kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Surabaya, 23 Okotober 2013

Penyusun

Turbin Angin Sumbu Horizontal 2013 D3 Teknik Mesin-PLN FTI-ITS

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 1 DAFTAR ISI ................................................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG .............................................................................................. 3 RUMUSAN MASALAH ......................................................................................... 3 TUJUAN ................................................................................................................... 3 BAB II PEMBAHASAN Turbin Angin Sumbu Horizontal .............................................................................. 4 Jenis Turbin Angin Menurut Jumlah Sudu ............................................................... 4 Komponen Dalam Turbin Angin Sumbu Horizontal ............................................... 5 Penyimpan energi (baterai) ....................................................................................... 7 Prinsip Kerja Pembangkitan Listrik Tenaga Angin .................................................. 8 Pengontrol Instrumentasi Turbin Angin Sumbu Horizontal ..................................... 8 Syarat Angin Untuk PLTB ....................................................................................... 9 Keuntungan dan Kerugian Turbin Angin Sumbu Horizontal ................................... 9 BAB III PENUTUP KESIMPULAN ........................................................................................................ 10 SARAN ..................................................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 11

Turbin Angin Sumbu Horizontal 2013 D3 Teknik Mesin-PLN FTI-ITS

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG Kebutuhan konsumen akan energi listrik dari hari ke hari semakin bertambah. Keberadaan perangkat teknologi yang menunjang hampir semua aspek kehidupan masyarakat, memberikan peran vital yang tak tergantikan bagi energi listrik. Tak dapat dipungkiri, sekarang ini kita begitu ketergantungan dengan energi listrik. Dengan listrik memungkinkan terjadinya proses pembangunan daerah dari kondisi tertinggal/terpencil menjadi lebih maju. Hal inilah yang terjadi di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Propinsi Bali. Sebagai daerah kepulauan yang miskin sumber daya alam, bahkan dapat dikatakan gersang. Maka untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya diperlukan perangkat penunjang yang memadai. Keberadaan listrik di daerah ini sangat besar manfaatnya untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut. Karena berhubungan erat dengan perangkat teknologi yang digunakan. Untuk itu PT.PLN (Persero) Distribusi Bali Area Jaringan Bali Timur membangun Unit Jaringan Nusa yang mengelola system jaringan kelistrikan di Kecamatan Nusa Penida. Adapun untuk menyuplai listriknya dibangun beberapa jenis pembangkit yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/angina (PLTB), dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

RUMUSAN MASALAH 1. Apakah Turbin Angin Sumbu Horizontal itu? 2. Bagaimana cara kerja Turbin Angin Sumbu Horizontal? 3. Apa sajakah komponen dalam Turbin Angin Sumbu Horizontal? 4. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan Turbin Angin Sumbu Horizontal?

TUJUAN 1. Mengenal Turbin Angin Sumbu Horizontal 2. Mengetahui cara kerja Turbin Angin Sumbu Horizontal 3. Mengetahui komponen dalam Turbin Angin Sumbu Horizontal 4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Turbin Angin Sumbu Horizontal

Turbin Angin Sumbu Horizontal 2013 D3 Teknik Mesin-PLN FTI-ITS

BAB II PEMBAHASAN

Turbin Angin Sumbu Horizontal Dinamakan turbin angin bersumbu horisontal karena memiliki poros rotasi yang horisontal, atau dengan kata lain sejajar dengan arah tiupan angin. Jenis poros harisontal/datar ini bisa berupa turbin angin maupun kincir angin dengan sudu yang terbuat dengan profil pelat lengkung, layar, atau pun propeller. Rotor pelat lengkung dan layar banyak digunakan untuk koncir angin dengan jumlah sudu yang lebih banyak untuk mendapatkan torsi yang lebih besar, namun putaran rotor yang diperoleh relatif rendah, juga efisiensinya relatif rendah. Jenis turbin angin poros harisontal yang memiliki unjuk kerja yang lebih baik adalah dengan rotor sudu tipe propeller. Jenis rotor propeller dengan sudu propoler 3 bilah yang paling optimum, sehingga banyak turbin angin poros data menggunakan sudu 3 bilah, mulai kapasitas kecil kelas watt sampai dengan kapasitas MegaWatt. Kelebihan lainya adalah turbin angin dapat ditempatkan di ketinggian yang diinginkan, karena secara umum bahwa semakin tinggi penempatan turbin angin akan semakin tinggi energi yang dapat dihasilkan.

Jenis Turbin Angin Menurut Jumlah Sudu

3-blade Wind Turbine

2-blade Wind Turbine

1-blade Wind Turbine

Turbin Angin Sumbu Horizontal 2013 D3 Teknik Mesin-PLN FTI-ITS

Komponen Dalam Turbin Angin Sumbu Horizontal

Secara umum, konfigurasi utama turbin angin poros datar terdiri dari; rotor (blade dan hub), nasel/nacelle, generator, transmisi gearbox, kopling dan rem, system orientasi (yaw system), tower , system control dan pondasi, seperti diperlihatkan pada gambar atas. Di bawah ini merupakan bagian-bagian utama dan fungsinya dari turbin angin bersumbu horisontal:

1. Sudu (Blade /Baling-baling) Rotor trubin angin yang terdiri dari baling-baling/ sudu dan hub merupakan bagian dari turbin angin yang berfungsi menerima energi kinetik dari angin dan merubahnya menjadi energi gerak (mekanik) putar pada poros penggerak. Pada sebuah turbin angin, baling-baling rotor dapat berjumlah 1, 2, 3 atau lebih.

2. Rotor Hub Hub merupakan bagian dari rotor yang berfungsi menghubungkan sudu denga shaft (poros) utama.

3. Kontrol Pitch Sudu Salah satu tipe rotor adalah dengan sudu terpasang variable yang dapat dirubah sudut serangnya dengan mengatur posisi sudut serang sudu terhadap arah angin bertiup. Rotor
5

Turbin Angin Sumbu Horizontal 2013 D3 Teknik Mesin-PLN FTI-ITS

dengan mekanisme demikian disebut dengan rotor dengan pitch sudu variable. Tidak semua turbin angin menggunakan tipe rotor dengan sudut sudu variabel.

4. Rem dan Kopling Rem berfungsi untuk menghentikan putaran poros rotor yang bertujuan untuk keamanan atau pada saat dilakukan perbaikan. Sedangkan kopling berfungsi untuk memindahkan daya poros ke transmisi gearboks atau langsung ke generator, dengan meredam getaran dari poros rotor serta sebagai salah satu sarana meluruskan sambungan (alignment).

5. Poros Rotor putaran rendah Poros rotor berfungsi untuk memindahkan daya dari rotor ke generator , dapat secara langsung maupun melalui mekanisme transmisi gearboks.

6. Transmisi Pada umumnya transmisi di turbin angin berfungsi untuk memindahkan daya dari rotor ke generator dengan dipercepat putaranya. Hal ini diperlukan karena umumnya putaran rotor berotasi pada putara rendah , sementara generatornya bekerja pda putara tinggi.

7. Generator Generator merupakan komponen terpenting dalam sistem turbin angin, dimana fungsinya adalah merubah energi gerak (mekanik) putar pada poros penggerak menjadi energi listrik. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator dapat berupa alternating current (AC) maupun direct current (DC) dan tegangan out putnya dapat dari tegangan rendah (12 volt) atau sampai tegangan 680 volt atau lebih.

8. Kontrol Yawing Pada turbin angin yang relative besar, umumnya sudah menggunakan system geleng aktif (active yawing system), yang digerakkan oleh motor servo. Kontrol yawing disini berfungsi menerima input dari sensor anemometer (mendeteksi kecepatan angin) dan wind direction (mendeteksi perubahan arah angin), dan memberikan komando kepada motor servo untuk membelokkan arah shaft turbin angin dan juga memberikan unputan kepada kontrol pitch.

9. Anemomater Sensor Anemometer berfungsi untuk mendeteksi/mengukur kecepatan angin, sebagai inputan kepada system control untuk mengendalikan operasional pada kondisi optimum.
6

Turbin Angin Sumbu Horizontal 2013 D3 Teknik Mesin-PLN FTI-ITS

10. Wind Direction Sensor Wind direction er berfungsi untuk mendeteksi perubahan arah angin angin, sebagai inputan kepada system control untuk mengendalikan operasional pada kondisi optimum.

11. Nasel (Nacelle) Fungsi nasel adalah untuk menempatkan dan melindungi komponen-komponen turbin angin, yaitu : generator, gearbox, kopling, rem , kontrol , system geleng (yawing system).

12. Poros Rotor putaran tinggi Poros rotor putaran tinggi berfungsi untuk memindahkan daya dari gearboks ke generator.

13. Roda gigi sistem geleng (Yaw drive) Fungsi yaw drive adalah untuk menempatkan komponen turbin angin yang berada diatas menara menghadap optimal terhadap arah angin bertiup mengikuti perubahan arah angin.

14. Motor servo (Yaw motor) Fungsi motor yaw adalah untuk menggerakan yaw drive untuk menempatkan komponen turbin angin yang berada diatas menara menghadap optimal terhadap arah angin bertiup mengikuti perubahan arah angin.

15. Menara / Tower Menara merupakan tiang penyangga yang fungsi utamanya adalah untuk menopang rotor , nasel dan semua komponen turbin angin yang berada di atasnya. Menara dapat berupa tipe latis (lattice) atau pipa (tubular), baik yang dibantu dengan penopang tali pancang maupun yang self supporting.

Penyimpan energi (baterai) Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik. Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan sebagian energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin
7

Turbin Angin Sumbu Horizontal 2013 D3 Teknik Mesin-PLN FTI-ITS

angin berputar kencang atau saat penggunaan daya pada masyarakat menurun.

Prinsip Kerja Pembangkitan Listrik Tenaga Angin Suatu pembangkit listrik dari energi angin merupakan hasil dari penggabungan dari bebrapa turbin angin sehingga akhirnya dapat menghasilkan listrik. Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin angin. Kemudian angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.

Pengontrol Instrumentasi Turbin Angin Sumbu Horizontal Pengontrolan instrumentasi yang diterapkan pada turbin angin adalah : Cut out speed Adakalanya saat turbin berputar dengan terlalu cepat dari kecepatan turbin maksimal. Disaat ini angin yang melalui turbin justru malah ditolak oleh turbin. Sehingga turbin mengalami perlambatan kecepatan sehingga energi yang dihasilkan oleh pembangkit listrik lebih rendah dari energi optimum yang dapat dihasilkan.Oleh karena itu, pengontrolan kecepatan angin diperlukan dengan cara cut out speed. Pengertian cut out speed ialah kecepatan dimana turbin angin akan mengurangi kekuatatannya untuk melindungi dirinya dari kecepatan angin yang berlebih. Kebanyakan pada turbin angin kecil hal ini dilakukan dengan cara memasang ekor sehingga dapat mengelak dari angin. Cut in speed Pembangkit listrik tenaga turbin memiliki syarat kecepatan minimum untuk dapat menghasilkan energi. Adakalanya pada saat tertentu, kecepatan angin terlalu rendah untuk dapat memutar turbin yang dapat menghasilkan energi. Walaupun pembangkit listrik sudah dipasang di daerah yang memiliki potensi angin baik. Oleh karena itu, pengontrolan instrumentasi diperlukan dengan cara cut in speed. Cut in speed ialah penambahan kecepatan perputaran turbin. Dengan cara ini pembangkit listrik tenaga angin dapat dipertahankan energi optimumnya.
8

Turbin Angin Sumbu Horizontal 2013 D3 Teknik Mesin-PLN FTI-ITS

Kecepatan Rencana (Roted Speed) Kecepatan angin yang diperlukan agar sebuah turbin angin mencapai daya rencana (umumnya disebut daya nominal). Mulai pada kecepatan ini daya yang dihasilkan pada berbagai kecepatan sebelum mencapai Cut-In, adalah konstan. Kecepatan rencana sebuah turbin adalah kecepatan angin dimana turbin tersebut menghasilkan daya terpasang, yakni yang tertulis pada data teknis. Nilai ini bervariasi antara 9.0 15 m/s

Syarat Angin Untuk PLTB Tidak semua jenis angin dapat digunakan untuk memutar turbin pembangkit listrik tenaga bayu / angin. Untuk itu berikut akan dijelaskan klasifikasi dan kondisi angin yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik.

Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas maksimum energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Keuntungan dan Kerugian Turbin Angin Sumbu Horizontal Keuntungan Pitch sudu turbin dapat diubah-ubah. Menara yang tinggi dapat memperoleh angin yang lebih kencang.
9

Turbin Angin Sumbu Horizontal 2013 D3 Teknik Mesin-PLN FTI-ITS

Penggunaan menara menyebabkan turbin dapat ditempatkan di dataran yang tidak rata, atau bahkan di atas laut. Dapat ditempatkan di atas garis pepohonan di hutan.

Kerugian Sulit beroperasi di dekat permukaan tanah. Sulit mentransportasikan bilah sudu yang panjang. Pemasangan sulit. Mengganggu sinyal radar. Bila dipasang di laut, sebaiknya di laut yang dangkal.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN Kesimpulan yang didapat berdasarkan pembahasan di atas adalah: Komponen turbin angin (wind turbine) horizontal axis yang di dalamnya terdapat komponen-komponen seperti rotor (blade dan hub), nasel/nacelle, generator, transmisi gearbox, kopling dan rem, system orientasi (yaw system), tower , system control dan pondasi. Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin dengan turbin angin horizontal axis ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas. Kemudian angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator inilah yang akan menghasilkan energi listrik..

SARAN Saran yang dapat diberikan terhadap pembahasan ini adalah agar sumber energi angin dapat lebih dimanfaatkan lagi sehingga krisis energi listrik dapat dikurangi di Indonesia.

10

Turbin Angin Sumbu Horizontal 2013 D3 Teknik Mesin-PLN FTI-ITS

DAFTAR PUSTAKA

Alpen. 2010. Energi Angin Wind Turbine Wind Mill (online). (http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-turbine--wind-mill/2460turbin-angin-sumbu-horizontal.html, diakses 22 Mei 2011). Anonim1. 2008. Pembangkit Listrik Tenaga Angin (online). (http://renewableenergyindonesia.wordpress.com/2008/03/05/pembangkit-listrik-tenagaangin, diakses 24 Mei 2011).r Anonim2. 2008. PLTA (online). (http://plta-nswg.blogspot.com/2008_05_01_archive.html, diakses 24 Mei 2011). Anonim3. 2010. Cara Kerja PLTAngin dan Teknologinya (online). (http://wong168.wordpress.com/2010/06/03/cara-kerja-plt-angin-dan-teknologinya, diakses 24 Mei 2011). Khazaku. 2010. Pembangkit Listrik Tenaga Angin (online). (http://khanzaku.wordpress.com/2010/01/23/pembangkit-listrik-tenaga-angin, diakses 22 Mei 2011). Ilmi. 2010. Mengenal Lebih Jauh Proses Pembangkitan (online). (http://ilmiyatul.wordpress.com/2010/09/28/mengenal-lebih-jauh-proses-pembangkitan, diakses 22 Mei 2011). Schazy. 2009. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin (online). (http://schazymutz.blogspot.com/2009/05/sistem-teknologi-pembangkit-listrik_12.html, diakses 22 Mei 2011).

11

You might also like