You are on page 1of 1

Untuk mengetahui suatu ruam yang disebabkan oleh infeksi jamur, biasanya kita lakukan pemeriksaan kerokan dari

ruam tersebut. Untuk mengumpulkan spesimen kerokan kulit hapus beberapa kali kulit yang akan dikerok dengan kapas yang dibasahi dengan alkohol 70%. Bagian yang dikerok sebaiknya bagian pinggir lesi yang aktif. Keroklah bagian tersebut dengan scalpel lalu kerokan kulit ditampung dalam sebuah cawan petri. Hasil kerokan tersebut diletakkan di atas deck glass dan ditetesi dengan larutan naoh 10 persen. Kemudian ditutup dengan object glass dan dipanaskan dengan lampu Bunsen sebentar untuk memfiksasi, kemudian dilihat di bawah mikroskop dengan pembesaran 40 kali. Kalau lesi tersebut adalah ruam karena infeksi jamur, akan kita lihat adanya spora ataupun hifa. (Mansur, 2005)
Pemeriksaan Penunjang Bahan pemeriksaan berupa kerokan kulit, rambut, dan kuku. Terlebih dahulu tempat kelainan dibersihkan dengan alkohol 70%, kemudian untuk: 1. Kulit berambut halus (glabrous skin). Kelainan dikemk dengan pisau tumpul steril. Sisik kulit dikumpulkan pada gelas obyek. 2. Kulit berambut. Spesimen yang harus diambil adalah skuama, tunggul rambut dan isi sumbat folikel. Sampel rambut diambil dengan forsep dan skuama dikerok dengan skapel tumpul. Rambut yang diambil adalah rambut yang goyah (mudah dicabut) pada daerah lesi. Pemeriksaan dengan lampu Wood dilakukan sebelum pengumpulan bahan untuk melihat kemungkinan adanya fluoresensi di daerah lesi pada kasus-kasus tinea kapitis tertentu. 3. Kuku. Bahan diambil dari permukaan kuku yang sakit, dipotong atau dikerok sedalamdalamnya sehingga mengenai seluruh tebal kuku. Bahan di bawah kuku diambil juga. Pada leukonikia, cukup kerok permukaan kuku yang sakit. Sediaan basah dibuat dengan meletakkan bahan di atas gelas obyek, kemudian ditambah 12 tetes larutan KOH 20%. Tunggu 15-20 menit untuk melarutkan jaringan. Pemanasan di atas api kecil mempercepat proses pelarutan. Pada saat mulai keluar uap, pemanasan cukup. Bila terjadi penguapan, akan terbentuk kristal KOH sehingga mengganggu pembacaan. Teknik lain yaitu dengan penambahan dimetil sulfoksida (DMSO) 40% pada KOH akan mempercepat penjernihan sediaan tanpa pemanasan. Untuk melihat elemen jamur lebih nyata, ditambahkan zat warna pada sediaan KOH, misalnya tinta Parker superchrom blue black.

You might also like