You are on page 1of 2

Pembuatan Kalsium Sulfat Dari Batu Gamping Oleh : Putri Putih Puspa Asri 3211121017

Pendahuluan 1.1 Latar Belakang. Gamping banyak terdapat di Indonesia, gamping mempunyai rumus kimia CaCo3 dengan impurities umum berupa silica, besi, dan magnesium. Salah satu penggunaan batu gamping adalah untuk pembuatan bahan kimia diantaranya kalsium sulfat. Kalsium sulfat dapat digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan Portland semen, bahan baku kapur tulis, penambahan kekerasan untuk bahan bangunan. 1.2 Teori Batu gamping (CaCO3)merupakan salah satu mineral yang berlimpahdi Indonesia. Mineral tersebut dapatdipanaskan sehingga menghasilkan kalsiumoksida atau biasa dikenal sebagai kapur tohor.Kapur tohor ini selain biasa digunakansebagai bahan bangunan juga bermanfaatsebagai bahan untuk pemurnian nira dalamindustri pembuatan gula merah. Dalamaplikasi sebagai bahan pemurni niradiperlukan kapur tohor yang bebas impuritis terutama silika dan magnesium oksida. Batu kapur(bahasaInggris:limestone)(CaCO3) adalah sebuah batuan sedimen terdiri dari mineral calcite(kalsium carbonate). Sumber utama dari calcite ini adalah organisme laut. Organismeini mengeluarkan shell yang keluar ke air dan terdeposit dilantai samudra sebagai pelagicooze (lihat lysocline untuk informasi tentang dissolusi calcite). Calcite sekunder juga dapatterdeposi oleh air meteorik tersupersaturasi(air tanah yang presipitasi material di gua). Inimenciptakan speleothem seperti stalagmitdanstalaktit. Bentuk yang lebih jauh terbentukdari Oolite (batu kapur Oolitic) dan dapatdikenali dengan penampilannya yang granular. Batu kapur membentuk 10% dari seluruh volume batuan sedimen.Pembentukan batu gamping terjadi secara organik, mekanik atau secara kimia. 2. Metodologi Percobaan 2.1 Alat dan Bahan Alat alat yang digunakan: Tabung reaksi 10 buah, Rak tabung reaksi, Pipet tetes, Botol semprot, Gelas ukur 5 mL. Bahan bahan yang digunakan: Mangan(II) klorida, Amonium besi(II) sulfat, Besi(III) nitrat, Kromiun(III) klorida 15, 1. Kobal(II) klorida atau Kobal(II) sulfat, Tembaga(II) sulfat atau Tembaga(II) klorida, Nikel(II) klorida atau Nikel(II) sulfat, Zinc(II) klorida 2.2 Langkah Kerja Ditimbang 2,0 g batu gamping yang sudah ditumbuk halus (kira-kira 100 mesh), kemudian dipanaskan dalam tanur pada 900C selama 1 jam (disiapkan oleh asisten). Direndam serbuk hasil pentanuran dengan50mL akuades dan 25 mL HCl 1M (2:1 v/v) selama 15 menit sambil diaduk,kemudian disaring dan diambil filtratnya. Dipekatkan larutan dengan cara menguapkan larutan tapi jangan sampai terbentuk endapan (bila terbentuk, hentikan pemanasan dan tambah setetes demi setetes akuades sampai larut lagi). Ditambahkan setetes demi setetes H2SO4 1M sambil diaduk hingga terbentuk padatan putih. Bantu dengan pendinginan bila perlu. Disaring endapan yang terbentuk kemudian dikeringkan. Timbang padatan yang terbentuk.

2.2 Diagram Alir

Batu gamping -ditumbuk halus (100 mesh) -ditimbang 2.0 gr - ditanur 1 jam 500oC Hasil +50ml aquadest +25ml HCL 1M -aduk 15 menit -saring

Residu

Filtrat -pekatkan + H2SO4 tetes demi tetes -aduk -dinginkan -saring

Filtrat

Residu -keringkan -timbang Hasil -uji kualitatif Hasil

3 Hasil Dan Pembahasan 3.1 Hasil percobaan No 1. Perlakuan Batu gamping+50mL aquadest+25mL HCL 1M Hasil Warna larutan menjadi keruh, kecoklatan, dan batu gamping tidak sepenuhnya larut. Terdapat gelembunggelembung gas. Warana larutan putih keruh, tidak terjadi perubahan. Terbentuk endapan putih, larutan tidak bewarna Warna endapan putih(residu) larutan jernih tidak bewarna(filtrat). Kertas saring: 0,4787 gram, residu+kertas: 0,7531 gram Warna larutan menjadi merah muda keruh Terjadi gelembunggelembung gas warna larutan putiih pucat, larutan bening.

dengan penambahan asam pada batu gamping. Sambil diaduk terus menerus selama 15 menit ini berfungsi untuk mempercepat tumbukan antar partikel sehingga semakin cepat pula ia bereaksi atau larut. Impuritis yang tidak bereaksi dalam percobaan ini adalah silika dan magnesium. Kemudian didapatkan endapan putih sebagai hasil pemekatan, penambahan asam dan pendinginan. Selanjutnya setelah endapan ditimbang dilakukan uji kualitatif untuk memastikan kandungan kalsium sulfat nya boleh jadi endapan yang didapatkan hanya berupa pengotor, sehingga dilakukan uji kualitatif ketika uji kualitatif dilakukan didapatkan perubahan warna menjadi merah mda keruh, hal ini menandakan adanya ion kalsium dalam hasisl yang didapat. 4. Kesimpulan 1. Pembuatan kalsium sulfat dapat dilakukan dari bahan dasar batu kapur (batu gamping). 2. Metoda yang digunakan untuk pembuatan kalsium sulfat dari batu gamping adalah metoda gravimetri dan uji kualitatif untuk membuktikan adanya kalsium sulfat yang terjadi. 3. Didapatkan hasil sebanyak 0.2744 gr DAFTAR PUSTAKA 1. http://www.scribd.com/doc/185293222/Mo dul-4 diakses pada November 25, 2013 at 05:08 AM Budiman, Senadi. 2012. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik. Cimahi : Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas MIPA UNJANI Cotton. Wilkinson.1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI-Press Putri Putih Puspa Asri Kimia F-MIPA UNJANI 2012

2.

Filtrat dipekatkan+5mL H2so4 1M, didinginkan

3.

Disaring dan ditimbang

2.

3.

4.

Uji kualitatif residu: +H2SO4 1M+KSCN 1M +H NO3 1M 10 mL+

3.1 Pembahasan Pembuatan kalsium sulfat dapat dilakukan dengan menggunakan bahan dasar batu gamping, karena batu gamping atau batu kapur memiliki kandungan kalsium yang cukup tinggi, fungsi pentanuran dalam percobaan ini adalah untuk menghilangkan hidrat atau air yang masih terkandung dalam batu gamping tersebut. Kemudian pembuatan kalsium sulfat dilakukan

You might also like