You are on page 1of 31

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kelapa sawit bukanlah tanaman asli Indonesia namun dapat hadir, tumbuh, dan berkembang dengan baik di wilayah Indonesia. Kelapa sawit mempunyai produk olahan (out put) berupa minyak sawit yang menjadi salah satu komoditas perkebunan yang handal. Minyak sawit mempunyai pangsa pasar yang besar baik di dalam maupun luar negeri. Minyak sawit atau yang dikenal dengan Crude Palm Oil (CPO) merupakan minyak nabati berwarna jingga kemerah merahan yang diperoleh dari proses ekstraksi daging buah tanaman Elaeis guinneensis (kelapa sawit). Pada umumnya, !arietas yang digunakan adalah !arietas tenera yang mempunyai "angkang yang tipis dan daging buah yang tebal. Proses tahapan ekstraksi minyak sawit ini meliputi tahapan perebusan, perontokan buah dari tandan, pengolahan minyak dari daging buah, dan pemurnian. #alam perkembangannya, CPO yang dihasilkan dapat diolah kembali menjadi produk produk turunan yang digunakan dalam kehidupan sehari hari. Produk produk yang dapat dihasilkan yaitu minyak goreng, sabun, biodiesel, margarin, gliserol dan produk produk lainnya. Produk yang menjadi pembahasan adalah sabun yang merupakan hasil dari reaksi saponi$ikasi yang terjadi akibat pen"ampuran minyak sawit dengan larutan basa. %abun merupakan komoditi hasil olahan minyak kelapa sawit yang populer yang ber$ungsi sebagai &at yang mampu membersihkan dan mengangkat benda asing. 'eaksi yang terjadi pada saat pembuatan sabun dari minyak kelapa sawit disebut saponifikasi. %aponi$ikasi dilakukan dengan mereaksikan minyak kelapa sawit (triglisrida) dengan alkali (biasanya menggunakan (aO) atau KO)) sehingga menghasilkan gliserol dan garam alkali (a (sabun). %aponi$ikasi juga dapat

dilakukan dengan mereaksikan asam lemak dengan alkali sehingga menghasilkan sabun dan air. %abun biasanya berbentuk padatan ter"etak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun "air juga telah telah meluas, terutama pada sarana sarana publik. +ika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun se"ara e$ekti$ mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. #i negara berkembang, detergen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu men"u"i. %abun yang telah berkembang sejak &aman Mesir kuno ber$ungsi sebagai alat pembersih. Keberadaan sabun yang hanya ber$ungsi sebagai alat pembersih dirasa kurang, mengingat pemasaran dan permintaan masyarakat akan nilai lebih dari sabun mandi.

1.2 Rumusan Praktikum


Pada dasarnya, yang menjadi pokok permasalahan adalah *. ,agaimanakah proses pembuatan sabun dari minyak sawit atau CPO .. Katalis apa yang harus digunakan dan berapakah kadarnya /. ,agaimanakah hasil dari proses yang dilakukan -

1. !u"uan Praktikum
0dapun tujuan praktikum yang dilakukan, antara lain1 *. Mempelajari proses pembuatan sabun dari CPO. .. 2ntuk mengetahui reaksi yang terjadi pada proses pembuatan sabun dari CPO.

1.# $anfaat Praktikum


0dapun man$aat praktikum yang dilakukan, antara lain1 *. #engan adanya praktikum ini mahasiswa mampu melakukan proses pembuatan sabun minyak kelapa sawit (CPO). .. Mahasiswa mengetahui hal hal yang dibutuhkan pada pembuatan sabun.

BAB II LANDA%AN !E&RI


2.1 %aponifikasi
%aponi$ikasi pada dasarnya adalah proses pembuatan sabun yang berlangsung dengan mereaksikan asam lemak khususnya trigliserida dengan alkali yang menghasilkan gliserol dan garam karboksilat (sejenis sabun). %abun merupakan garam (natrium) yang mempunyai rangkaian karbon yang panjang. 'eaksi dibawah ini merupakan reaksi saponi$ikasi tripalmitin 3 trigliserida.

4ambar ..* 'eaksi %aponi$ikasi tripalmitin

%elain dari reaksi diatas sabun juga bisa dihasilkan dari reaksi netralisasi Fatty Acid (50), namun disini hanya didapat sabun tanpa adanya 4liserin (Glycerol), karena saat proses pembuatan Fatty Acid, glycerol sudah dipisahkan tersendiri.

4ambar ... 'eaksi saponi$ikasi 0sam lemak

%elain dari minyak atau lemak dan (aO) pada pembuatan sabun dipergunakan bahan bahan tambahan sebagai berikut1 a. Cairan pengisi seperti tepung tapioka, gapleh dan lain lain. b. 6at pewarna ". Par$um, agar baunya wangi. d. 6at pemutih, misal natrium sul$at

2.2 %abun
2.2.1 %e"ara' %abun
Produk sabun sebenarnya tidak pernah ditemukan, tetapi se"ara

berkesinambungan dapat dikembangkan dari "ampuran alkali kuat dan bahan berlemak (fatty material). %ekitar tahun *788, sabun diper"aya sebagai hasil "ampuran mekanis untuk memperoleh sabun kasar dan sabun lunak telah dikembangkan pada abad pertama melalui suatu proses. ,ahan mentah yang tersedia dalam perang dunia I membuat jerman mengembangkan sabun sintesis dan deterjen (detergent). Proses ini dilaksanakan dengan mengkomposisi reaksi sul$onasi na$talena yang mengandung rantai alkil pendek yang merupakan &at pembasah (wetting agent).

2.2.2 Pengertian %abun


%abun adalah salah satu karbon yang sangat komersial baik dari sisi penggunaan dalam kehidupan sehari hari maupun persaingan harga produk yang memberikan pengembangan yang "ukup baik. %abun merupakan sur$aktan yang digunakan dengan air untuk men"u"i dan membersihkan. %abun biasanya berbentuk padatan yang ter"etak seperti batangan. %abun merupakan merupakan suatu bentuk senyawa yang dihasilkan dari reaksi saponi$ikasi. %aponi$ikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya basa lemah (misalnya (aO)). )asil lain dari reaksi saponi$ikasi ialah gliserol. %elain C*. dan C*9, sabun juga disusun oleh gugus asam karboksilat.

4ambar ../ %truktur 0sam ;aurat

Prinsip utama kerja sabun ialah gaya tarik antara molekul kotoran, sabun, dan air. Kotoran yang menempel pada tangan manusia umumnya berupa lemak. 2ntuk mempermudah penjelasan, mari kita tinjau minyak goreng sebagai "ontoh. Minyak goreng mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh. Asam lemak "enu' yang ada pada minyak goreng umumnya terdiri dari asam miristat, asam palmitat, asam laurat, dan asam kaprat. Asam lemak ti(ak "enu' dalam minyak goreng adalah asam oleat, asam linoleat, dan asam linolena. 0sam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilat berderajat tinggi (rantai C lebih dari 9). %eperti yang kita ketahui, air adalah substansi kimia dengan rumus kimia ).O, yaitu molekul yang tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat se"ara ko!alen pada satu atom oksigen. 0ir bersi$at tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan *88 kPa (* bar) and temperatur .</,*= K (8 >C). 0ir sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak &at kimia. Kelarutan suatu &at dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya &at tersebut menandingi kekuatan gaya tarik menarik listrik (gaya intermolekul dipol dipol) antara molekul molekul air. ,ahan baku pembuatan sabun, antara lain1 a. Minyak kelapa sawit Mengandung asam palmitat, asam oleat, asam stearat, dan asam my$istat. b. Minyak 6aitun Mengandung asam palmitat, asam oleat dan asam stearat. ". Minyak Kelapa Mengandung asam palmitat, asam oleat dan asam stearat.

$engapa min)ak (apat larut (engan bantuan sabun (alam me(ia air*
#ari penjelasan di atas, pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan mudah. 5enomena tersebut tidak lepas dari gaya tarik menarik molekul. 4aya tarik antara dua molekul polar ( gaya tarik dipol dipol) menyebabkan larutan polar larut dalam larutan polar. Molekul polar mempunyai dipol yang permanen sehingga menginduksi awan elektron non polar sehingga terbentuk dipol terinduksi, maka larutan nonpolar dapat larut dalam non polar. )al tersebut dapat menjelaskan proses yang terjadi saat kita men"u"i tangan. %aat pen"u"ian tangan, air yang merupakan senyawa polar menginduksi awan elektron sabun sehingga dapat membantu larutnya asam lemak yang juga merupakan senyawa non polar. Maka dari itu, bila kita men"u"i tangan dengan menggunkan sabun, lemak yang menempel pada tangan akan melarut bersama sabun dengan bantuan air.

2. $in)ak
;emak dan minyak merupakan senyawa organik yang penting bagi kehidupan makhluk hidup. ;emak dan minyak merupakan salah satu kelompok yang termasuk golongan lipida. %alah satu si$at yang khas dan men"irikan golongan lipida adalah daya larutnya dalam pelarut organik (misalnya ether, benzene, chloroform) atau sebaliknya ketidak larutannya dalam pelarut air. Kelompok lipida dapat dibedakan berdasarkan polaritasnya atau berdasarkan struktur kimia tertentu. a. Kelompok ?rigliserida ( lemak,minyak,asam lemak dan lain lain ). b. Kelomok turunan asam lemak ( lilin,aldehid asam lemak dan lain lain ). ". 5os$olipida dan serebrosida ( termasuk glikolipida ). d. %terol sterol dan steroida. e. Karotenoida. $. Kelompok lipida lain.

?rigliserida merupakan kelompok lipida yang paling banyak dalam jaringan hewan dan tumbuhan. ?rigliserida dalam tubuh manusia ber!ariasi jumlahnya tergantung dari tingkat kegemukan seseorang dan dapat men"apai beberapa kilogram. 5os$olipida, glikolipida, sterol dan steroida terdapat dalam jaringan hewan dan tumbuhan dalam jumlah yang lebih sedikit dari pada trigliserida. #alam tubuh manusia, kelompok ini hanya merupakan beberapa persen saja dari bahan lipida seluruhnya. Karotenoida dalam tubuh manusia lebih sedikit lagi jumlahnya, biasanya dalam seluruh tubuh manusia hanya terdapat kurang dari * gram. #alam jaringan tanaman, karotenoida terdapat dalam jumlah lebih banyak. %e"ara #entiti$, lipida diartikan sebagai semua bahan organik yang dapat larut dalam pelarut organik yang mempunyai ke"enderungan nonpolar. ;emak dan minyak atau se"ara kimiawi adalah trigliserida merupakan bagian terbesar dari kelompok lipida. ?rigliserida ini merupakan senyawa hasil kondensasi satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak.

4ambar ..: 'eaksi kimia asam lemak dengan gliserol

%e"ara umum lemak diartikan sebagai trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang berada dalam keadaan padat. %edangkan minyak adalah trigliserida yang dalam suhu ruang berbentuk "air. %e"ara lebih pasti tidak ada batasan yang jelas untuk membedakan minyak dan lemak.

<

'eaksi dan si$at kimia pada minyak atau lemak1 *. @steri$ikasi Proses @steri$ikasi bertujuan untuk asam asam lemak bebas dari trigliserida, menjadi bentuk ester. 'eaksi esteri$ikasi dapat dilakukan melalui reaksi kimia yang disebut interi$ikasi atau penukaran estar yang didasarkan pada prinsip trans esteri$ikasi Fiedel Craft. .. )idrolisa #alam reaksi hidrolisa, lemak dan minyak akan diubah menjadi asam asam lemak bebas dan gliserol, proses ini dibantu adanya asam, alkali, uap air, panas, dan e&nim lipolitik seperti lipase. 'eaksi hidrolisis mengakibatkan kerusakan lemak dan minyak yaitu A hydrolytic rancidityB yaitu terjadi fla!or dan rasa tengik pada lemak atau minyak. )al ini terjadi karena terdapat sejumlah air dalam lemak dan minyak tersebut.

4ambar ..= 'eaksi )idrolisa pada trigliserida

/. Penyabunan 'eaksi ini dilakukan dengan penambahan sejumlah larutan basa kepada trigliserida. ,ila penyabunan telah lengkap, lapisan air yang mengandung gliserol dipisahkan dan kemudian gliserol dipulihkan dengan penyulingan. :. @n&imatis @n&im yang dapat menguraikan lemak atau minyak dan akan menyebabkan minyak tersebut menjadi tengik, ketengikan itu disebut AEnzimatic rancidityB ;ipase yang bekerja meme"ah lemak menjadi gliserol dan asam lemak serta menyebabkan minyak berwarna gelap.

@n&im

peroksida

membantu

proses

oksidasi

minyak

sehingga

menghasilkan keton.

4ambar ..9 'eaksi @n&imatis

=. Oksidasi Oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan lemak atau minyak. ?erjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan bau tengik kepada minyak atau lemak AO"idati!e rancidityB. 9. )idrogenasi Proses )idrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai dari karbon asam lemak pada lemak atau minyak. %etelah proses )idrogenasi selesai, minyak didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan penyaringan. )asilnya adalah minyak yang bersi$at plastis atau keras, tergantung pada derajat kejenuhan. %i$at $isika lemak dan minyak 1 *. ,au amis (fish fla!or) yang disebabkan oleh terbentuknya trimetil amin dari le"itin .. ,obot jenis dari lemak dan minyak biasanya ditentukan pada temperatur kamar /. Indeks bias dari lemak dan minyak dipakai pada pengenalan unsur kimia dan untuk pengujian kemurnian minyak.

:. Minyak atau lemak tidak larut dalam air ke"uali minyak jarak (Coaster oil), sedikit larut dalam alkohol dan larut sempurna dalam dietil eter, karbon disulfide dan pelarut halogen. =. ?itik didih asam lemak semakin meningkat dengan bertambahnya panjang rantai karbon. 9. 'asa pada lemak dan minyak selain terdapat se"ara alami juga terjadi karena asam asam yang berantai sangat pendek sebagai hasil penguraian pada kerusakan minyak atau lemak <. ?itik kekeruhan ditetapkan dengan "ara mendinginkan "ampuran lemak atau minyak dengan pelarut lemak 7. ?itik lunak dari lemak atau minyak ditetapkan untuk mengidenti$ikasikan minyak atau lemak C. #hot $elting point adalah temperatur pertama saat terjadi tetesan pertama dari minyak3lemak. *8. #lipping point digunakan untuk pengenalan minyak atau lemak alam serta pengaruh kehadiran komponen komponennya. %enyawa lemak dan minyak merupakan senyawa alam penting yang dapat dipelajari se"ara lebih dalam dan relati$ lebih mudah bila dibandingkan dengan senyawa makro nutrien lain. Kemudahan tersebut diakibatkan oleh1 *. molekul lemak relati$ lebih ke"il dan kurang kompleks dibandingkan karbohidrat atau protein. .. molekul lemak dapat disintesis di laboratorium menurut kebutuhan. 0nalisis lemak dan minyak yang umum dilakukan ,dapat digolongkan dalam tiga kelompok tujuan berikut1 *. Penentuan kuantitati$ atau penentuan kadar lemak yang terdapat dalam bahan makanan atau pertanian. .. Penentuan kualitas minyak (murni) sebagai bahan makanan yang berkaitan dengan proses ekstraksinya, atau ada tidaknya perlakuan pemurnian lanjutan misalnya penjernihan, penghilangan bau, penghilangan warna dan sebagainya.

*8

/. Penentuan si$at $isis maupun kimiawi yang khas atau men"irikan si$at minyak tertentu. @kstraksi merupakan salah satu "ara untuk menentukan kadar lemak dalam suatu bahan. %ebagai senyawa hidrokarbon, lemak dan minyak pada umumya tidak larut air tatapi dalam pelarut organik. Penentuan kadar lemak dengan pelarut, selain lemak juga terikut $os$olipida, sterol, asam lemak bebas, karotenoid, dan pigmen lain. Karena itu hasil analisanya disebut lemak kasar (crude fat). 0da dua "ara penentuan kadar lemak berdasarkan jenis bahan *. ,ahan Kering @kstraksi lemak dari bahan kering dapat dilakukan terputus putus atau berkesinambungan. @kstraksi se"ara terputus dilakukan dengan soklet. %edangkan se"ara berkesinambungan dengan alat goldfish. .. ,ahan Cair Penentuan kadar lemak dari bahan "air dapat menggunakan botol %abcock atau dengan $o&oinner. +enis Minyak dan lemak dapat dibedakan satu sama lain berdasarkan si$at si$atnya. Pengujian si$at si$at minyak tersebut salah satunya adalah penentuan angka penyabunan dan penentuan angka asam. 0ngka penyabunan dapat diartikan sebagai banyaknya (mg) KO) yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram asam lemak atau minyak. 0ngka penyabunan sendiri dapat dipergunakan untuk menentukan berat molekul minyak se"ara kasar. Minyak yang disusun oleh asam lemak berantai C pendek berarti mempunyai berat molekul relati$ ke"il akan mempunyai angka penyabunan yang besar dan sebaliknya minyak dengan berat molekul besar mempunyai angka penyabunan relati$ ke"il. 0ngka asam dinyatakan sebagai jumlah miligram KO) atau (aO) yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam satu gram minyak atau lemak.

**

0ngka asam besar menunjukan asam lemak bebas yang besar yang berasal dari hidrolisis minyak atupun karena proses pengolahan yang kurang baik. Makin tinggi angka asam makin rendah kualitasnya.

2.# +elapa %a,it


+elapa sa,it (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikon!ersi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia setelah Malaysia. #i Indonesia penyebarannya di daerah 0"eh, pantai timur %umatra, +awa, dan %ulawesi. Kelapa sawit berbentuk pohon. ?ingginya dapat men"apai .: meter. 0kar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. %elain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi. %eperti jenis palma lainnya, daunnya tersusun majemuk menyirip. #aun berwarna hijau tua dan pelepah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya agak mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. ,atang tanaman diselimuti bekas pelepah hingga umur *. tahun. %etelah umur *. tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga penampilan menjadi mirip dengan kelapa. ,unga jantan dan betina terpisah namun berada pada satu pohon (monoecious diclin) dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. ,unga jantan memiliki bentuk lan"ip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar. ?anaman sawit dengan tipe "angkang pisi$era bersi$at female steril sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam produksi benih unggul digunakan sebagai tetua jantan. ,uah sawit mempunyai warna ber!ariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. ,uah bergerombol dalam tandan yang mun"ul dari tiap pelapah. Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. %etelah melewati $ase

*.

matang, kandungan asam lemak bebas (550, free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya. ,uah terdiri dari tiga lapisan1

@ksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan li"in. Mesoskarp, serabut buah @ndoskarp, "angkang pelindung inti Inti sawit (kernel, yang sebetulnya adalah biji) merupakan endosperma dan

embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi. Kelapa sawit berkembang biak dengan "ara generati$. ,uah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berke"ambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal akar (radikula). 4ambar kelapa sawit dapat dilihat dibawah ini.

4ambar ..< Kelapa sawit

2.#.1 %)arat Hi(up


)abitat aslinya adalah daerah semak belukar. %awit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis (*=> ;2 *=> ;%). ?anaman ini tumbuh sempurna di ketinggian 8 =88 m dari permukaan laut dengan kelembaban 78 C8D. %awit membutuhkan iklim dengan "urah hujan stabil, .888 .=88 mm setahun, yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan saat kemarau.

*/

Pola "urah hujan tahunan memperngaruhi perilaku pembungaan dan produksi buah sawit.

2.#.2 !ipe +elapa %a,it


Kelapa sawit yang dibudidayakan terdiri dari dua jenis1 E' guineensis dan E' oleifera. +enis pertama adalah yang pertama kali dan terluas dibudidayakan orang. E' oleifera sekarang mulai dibudidayakan pula untuk menambah keanekaragaman sumber daya genetik. Penangkar seringkali melihat tipe kelapa sawit berdasarkan ketebalan "angkang, yang terdiri dari

(ura, Pisifera, dan )enera. #ura merupakan sawit yang buahnya memiliki "angkang tebal sehingga

dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besar besar dan kandungan minyak per tandannya berkisar *7D. Pisi$era buahnya tidak memiliki "angkang namun bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. ?enera adalah persilangan antara induk #ura dan jantan Pisi$era. +enis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing masing induk dengan si$at "angkang buah tipis namun bunga betinanya tetap $ertil. ,eberapa tenera unggul memiliki persentase daging per buahnya men"apai C8D dan kandungan minyak per tandannya dapat men"apai .7D. 2ntuk pembibitan massal, sekarang digunakan teknik kultur jaringan.

2.- $in)ak +elapa %a,it


Minyak kelapa sawit diperoleh dari pengolahan buah kelapa sawit (@laeis guinensis +0CEF. %e"ara garis besar buah kelapa sawit terdiri dari serabut buah (peri"arp) dan inti (kernel). %erabut buah kelapa sawit terdiri dari tiga lapis yaitu lapisan luar atau kulit buah yang diseb but peri"arp, lapisan sebelah dalam disebut meso"arp atau pulp dan lapisan paling dalam disebut endo"arp. Inti kelapa sawit

*:

terdiri dari lapisan kulit biji (testa), endosperm dan embrio. Meso"arp mengandung kadar minyak rata rata sebanyak =9D, inti (kernel) mengandung minyak sebesar ::D, dan endo"arp tidak mengandung minyak (9). Minyak kelapa sawit seperti umumnya minyak nabati lainnya adalah merupakan senyawa yang tidak larut dalam air, sedangkan komponen penyusunnya yang utama adalah trigliserida dan nontrigliserida (<). Minyak kelapa sawit sebagian besarnya tumbuh berasal alamiah untuk tocotrienol, bagian dari !itamin @. Minyak kelapa sawit didalamnya banyak mengandung !itamin K dan magnesium. (apalm namanya berasal dari naphthenic acid, palmitic acid dan pyrotechnics atau hanya dari "ara pemakaian na$ta dan minyak kelapa sawit.

2.-.1 !rigliseri(a (alam $in)ak %a,it


%eperti halnya lemak dan minyak lainnya, minyak kelapa sawit terdiri atas trigliserida yang merupakan ester dari gliserol dengan tiga molekul asam lemak menurut reaksi sebagai berikut ( 4ambar ..: ). ,ila ', G '6 G '/ atau ketiga asam lemak penyusunnya %ama maka trigliserida ini disebut trigliserida sederhana, dan apabila salah satu atau lebih asam lemak penyusunnya tidak sama maka disebut trigliserida "ampuran. 0sam lemak merupakan rantai hidrokarbonH yang setiap atom karbonnya mengikat satu atau dua atom hidrogen H ke"uali atom karbon terminal mengikat tiga atom hidrogen, sedangkan atom karbon terminal lainnya mengikat gugus karboksil. 0sam lemak yang pada rantai hidrokarbonnya terdapat ikatan rangkap disebut asam lemak tidak jenuh, dan apabila tidak terdapat ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya karbonnya disebut dengan asam lemak jenuh. %e"ara umum
struktur asam lemak dapat digambarkan sebagai berikut.

4ambar ..7 %truktur kimia . jenis asam lemak

*=

Makin jenuh molekul asam lemak dalam molekul trigliserida, makin tinggi titik beku atau titik "air minyak tersebut .%ehingga pada suhu kamar biasanya berada pada $ase padat. %ebaliknya semakin tidak jenuh asam lemak dalam molekul trigliserida maka makin rendah titik helm atau titik."air minyak tersebut sehingga pada suhu kamar berada pada $ase "air. Minyak kelapa %awit adalah lemak semi padat yang mempunyai komposisi yang tetap. ,erikut ini adalah tabel dari komposisi trigliserida dan tabel komposisi asam lemak dari minyak kelapa sawit.
tabel. ..* Komposisi ?rigliserida dalam minyak kelapa sawit

?abel ... komposisi 0sam ;emak Minyak Kelapa %awit.

?abel ../ komposisi asam lemak dan rumus kimia nya

*9

2.-.2 %en)a,a Non !rigliseri(a Pa(a $in)ak +elapa %a,it.


%elain trigliserida masih terdapat senyawa non trigliserida dalam jumlah ke"il (<). Iang termasuk senyawa non trigliserida ini antara lain 1 motibgliserida, diglisrida, $os$atida, karbohidrat, turunan karbonidrat., protein, beberapa mesin dan bahan bahan berlendir atau getah (gum) serta &at &at berwarna yang memberikan warna serta rasa dan bau yang tidak diinginkan (=,9,C,*8). #alam proses pemurnian dengan penambahan alkali (biasanya disebut dengan proses penyabunan) beberapa senyawa non trigliserida ini dapat dihilangkan, ke"uali beberapa senyawa yang disebut dengan senyawa yang tak tersabunkan seperti ter"antum dalam tabel di bawah ini.
?abel ..: Komposisi senyawa yang tak tersabunkan dalam minyak sawit

2.-.

.arna (alam $in)ak


Jarna pada minyak kelapa sawit merupakan salah satu $aktor yang

mendapat perhatian khusus, karena minyak kelapa sawit mengandung warna

*<

warna yang tidak disukai oleh konsumen. Menurut Ketaren. %, &at warna dalam minyak kelapa sawit terdiri dari dua golongan yaitu 1 *. 6at warna alamiah. .. 6at warna dari hasil degradasi &at warna almiah. 2.-. .1 /at .arna Alamia' Iang termasuk golongan &at warna alamiah, ini adalah &at warna yang terdapat se"ara alamiah didalam kelapa %awit, dan ikut terekstraksi bersama minyak pada proses ekstraksi. 6at warna tersebut antara lain terdiri dari K ka roten, L karoten, Manthopil, kloropil dan antosianin. 6at &at warna tersebut menyebabkan minyak berwarna kuning, kuning ke"oklatan, kehijau hijauan dan kemerah merahan. Pigmen berwarna kuning disebabkan oleh karoten yang larut didalam minyak. Karoten merupakan persenyawaan hidrokarbon tidak jenuh, dan jika minyak dihidrogenasi, maka karoten tersebut juga berikut terhidrogenasi sehingga intensitas warna kuning berkurang (9). Karetonoid bersi$at tidak stabil pada asam (=,C), dan suhu tinggi dan jika minyak dialiri uap panas, maka Jarna kuning akan hilang, dan karetonoid juga bersi$at asseptor proton (=). 2.-. .2 /at .arna Dari Hasil Degra(asi /at .arna Alamia' 6at warna dari hasil degradasi ini berupa1 ..=./...* Jarna 4elap

Jarna gelap ini disebabkan oleh proses oksidasi terhadap toko$erol (!itamin @). +ika minyak bersumber dari tanaman hijau, maka &at kloroi$il yang berwarna hijau turut terekstraksi bersama minyak, dan kloro$il tersebut sulit dipisahkan dari minyak. Jarna gelap ini dapat terjadi selama proses pengolahan dan penyimpanan, yang disebabkan beberapa $aktor yaitu 1 *. %uhu pemanasan Iang terlalu tinggi pada waktu pengesan dengan "ara hidrolik atau ekspeller, sehingga sebahagian minyak teroksidasi. #isamping

*7

itu minyak yang terdapat dalam suatu bahan dalam keadaan panas akan mengekstraksi &at warna yang terdapat dalam bahan tersebut.. .. Pengapresan bahan yang mengandung minyak dengan tenan dan suhu yang tinggi akan menghasilkan minyak dengan warna yang lebih gelap. /. @kstraksi minyak dengan menggunakan pelarut organik tertentu , misalnya "ampuran pelarut petroleum ben, &en akan menghasilkan minyak dengan. warna lebih merah dibandingkan dengan minyak yang diekstraksi dengan pelarut triklor etilen , ben&ol dan heksan. :. ;ogam seperti 5e , Cu dan Mn akan menimbulkan warna yang tidak diingini dalam minyak. =. Oksidasi terhadap $raksi tidak tersabunkan dalam minyak, terutama oksidasi tokoperol dan ,"hroman =,9 Noinon menghasilkan warna ke"oklat "oklatan. ..=./.... Jarna Coklat

Pigmen "oklat biasanya hanya terdapat pada minyak yang berasal dari bahan yang telah busuk atau memar. )al ini dapat terjadi karena reaksi molekul karbohidrat dengan gugus pereduksi seperti aldehid serta gugus amin dari molekul protein dan yang disebabkan oleh karena akti!itas en&im en&im seperti phenol oMidase, poliphenol oMidase dan sebagainya (9). ..=./.../ Jarna Kuning

Jarna kuning selain disebabkan oleh adanya karoten yaitu &at warna alamiah juga dapat terjadi akibat proes absorbsi dalam minyak tidak jenuh. Jarna ini timbul selama penyimpanan dan intensitas warna ber!ariasi dari kuning sampai ungu kemerah merahan. 2mumnya warna yang timbul akibat degradasi &at warna alamiah amat sulit dihilangkan, timbulnya warna ini dapat diindenti$ikasikan bahwa telah terjadi kerusakan pada minyak (9,C). Maka untuk men"egah hal ini, pada proses umumnya ditambahkan &at anti oksidan sedangkan minyak kelapa sawit itu sendiri telah mengandung &at anti oksidan walaupun dalam jumlah sedikit. ,erikut ini adalah gambar minyak kelapa sawit (CPO) yang telah mengalami proses pemurnian.

*C

4ambar ..C Minyak Kelapa %awit (CPO) yang telah dimurnikan menjadi ',#PO

2.-.# %tan(art

$utu

$in)ak

+elapa

%a,it

0ang

%iap

Dipasarkan
0nalisa mutu minyak kelapa sawit mentah (CPO) diperlukan untuk menyamakan standar mutu minyak kelapa sawit yang diproduksi di Indonesia dengan standar mutu CPO internasional. Crude Palm Oil yang tidak memenuhi standar mutu internasional akan sulit bersaing di pasaran dunia.
?abel ..= %tandar Mutu yang harus dipenuhi

(o Kriteria uji * Jarna . / : Kadar air dan kotoran 0sam lemak bebas (sebagai asam palmitat)

%atuan D $raksi massa D $raksi massa

Persyaratan Mutu +ingga kemerah merahan 8,= maks 8,= maks

,ilangan yodium g Iod3*88 g =8 O == 2ntuk menentukan apakah mutu minyak itu termasuk baik atau tidak

diperlukan standar mutu. 0da beberapa $aktor yang menentukan standard mutu yaitu1 kandungan air dan kotoran dalam minyak kandungan 0sam lemak bebas (0;,), warna dan bilangan peroksida. 5aktor lain yang mempengaruhi standar mutu adalah titik "air kandungan gliserida, re$ining loss, plastisitas dan supreadability, kejernihan kandungan logam berat dan bilangan penyabunan. %tandar mutu #pecial Prime %leach (%P, ) dibandingkan dengan mutu ordinari dapat dilihat dalam table di bawah ini.

.8

?abel ..9 %tandar Mutu %P, dan Ordinary

0kan tetapi se"ara umum, mutu minyak kelapa sawit dapat dibedakan menjadi dua arti, pertama, benarbenar murni dan tidak ber"ampur dengan minyak nabati lain. Mutu minyak kelapa sawit tersebut dapat ditentukan dengan menilai si$atsi$at $isiknya, yaitu dengan mengukur titik lebur angka penyabunan dan bilangan yodium. Kedua, pengertian mutu sawit berdasarkan ukuran. #alam hal ini syarat mutu diukur berdasarkan spesi$ikasi standar mutu internasional yang meliputi kadar 0;,, air, kotoran, logam besi, logam tembaga, peroksida, dan ukuran pemu"atan. Kebutuhan mutu minyak kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan baku industri pangan dan non pangan masingmasing berbeda. Oleh karena itu keaslian, kemurnian, kesegaran, maupun aspek higienisnya harus lebih diperhatikan. 'endahnya mutu minyak kelapa sawit sangat ditentukan oleh banyak $aktor. 5aktor$aktor tersebut dapat langsung dari si$at induk pohonnya, penanganan pas"apanen, atau kesalahan selama pemrosesan dan pengangkutan. #ari beberapa $aktor yang berkaitan dengan standar mutu minyak sawit tersebut, didapat hasil dari pengolahan kelapa sawit, seperti di bawah ini 1 a) Crude Palm Oil b) Crude Palm %tearin ") ',# Palm Oil d) ',# Olein e) ',# %tearin $) Palm Kernel Oil g) Palm Kernel 5atty 0"id h) Palm Kernel

.*

i) Palm Kernel @Mpeller (PK@) j) Palm Cooking Oil k) 'e$ined Palm Oil ('PO) l) 'e$ined ,lea"hed #eodorised Olein ('O;) m) 'e$ined ,lea"hed #eodorised %tearin ('P%) n) Palm Kernel Pellet o) Palm Kernel %hell Char"oal %yarat mutu inti kelapa sawit adalah sebagai berikut1 a) Kadar minyak minimum (D)1 :7H "ara pengujian %P%MP*/*C<= b) Kadar air maksimum (D)17,= H "ara pengujian %P%MP<*C<= ") Kontaminasi maksimum (D)1:,8H "ara pengujian %P%MP/**CC<= d) Kadar inti pe"ah maksimum (D)1*=H "ara pengujian %P%MP/**C<=

BAB III ALA! DAN BAHAN

..

.1 Alat (an 1ungsi


0lat alat yang digunakan dalam pembuatan sabun, yaitu1 *. Jadah ka"a, merupakan wadah yang terbuat dari dengan diameter / O = "m dan ketinggian = O *8 "m. Jadah ini ber$ungsi dalam pengamatan sampel se"ara !isual sehingga kita dapat mengetahui kadar warna sampel. .. %eaker Glass, ber$ungsi dalam menampung sampel dan melakukan penelitian sampel se"ara !isual. /. 4elas ukur =8 ml, merupakan tabung panjang yang terbuat dari ka"a maupun plastik (polimer) dan dilengkapi dengan indikator ukuran !olume pada dindingnya. 4elas ukur ber$ungsi sebagai wadah untuk mengukur !olume larutan dengan akurat. :. ?ermometer, merupakan alat yang digunakan sebagai pengukur suhu pada saat pemanasan maupun pendinginan sampel. =. (era"a 0nalitik dengan ketelitian 8,* mg, Merupakan timbangan ukuran ke"il yang ber$ungsi untuk mengukur massa sampel maupun bahan per"obaan yang akan digunakan. 9. ,unsen, merupakan 0lat pemanas dengan bahan bakar spiritus yang ber$ungsi untuk membakar atau mamanaskan wadah yang telah berisi dengan sampel. <. Kaki tiga (tripod), merupakan penyangga yang memiliki tiga kaki dan ber$ungsi untuk menyangga wadah di atasnya serta sebagai tempat meletakkan bunsen dalam proses pemanasan. 7. Pipet tetes, merupakan pipet yang terbuat dari ka"a dan ber$ungsi untuk meneteskan larutan maupun &at indikator pada sampel.

.2 Ba'an (an 1ungsi


,ahan yang digunakan dalam pengujian penentuan kadar asam lemak bebas pada CPO yaitu1

./

*. %ampel CPO atau ',#PO *8 ml atau *8 gram .. ,ahan kimia, berupa1 a. = ml ;arutan (atrium hidroksida 3 sodium hidroksida ((aO)) 8,: M. 2ntuk menghasilkan larutan ini dapat dilakukan dengan "ara melarutkan *9 gram (aO) dalam * liter air suling ataumenggunakan rumus molaritas. b. = ml ;arutan Kalium hidroksida 3 potasium hidroksida (KO)) * M 2ntuk menghasilkan larutan ini dapat dilakukan dengan "ara melarutkan =9 gram KO) dalam * liter air suling ". ,eberapa ml larutan )Cl 8,/< M 2ntuk memper"epat reaksi saponi$ikasi (katalis) /. 0kuades 3 air ().O), ber$ungsi sebagai pelarut (aO) dalam membuat = ml larutan (aO) * M.

BAB I2 HA%IL DAN PE$BAHA%AN

.:

#.1 Hasil
%aponi$ikasi merupakan proses pembuatan sabun yang berlangsung dengan mereaksikan asam lemak khusunya trigliserida dengan alkali yang menghasilkan gliserol dan garam karboksilat (sejenis sabun). %abun merupakan garam (natrium) yang mempunyai rangkaian karbon yang panjang. %aponi$ikasi dilakukan dengan mereaksikan minyak kelapa sawit (triglisrida) dengan alkali (biasanya menggunakan (aO) atau KO)) sehingga menghasilkan gliserol dan garam alkali (a (sabun). %aponi$ikasi juga dapat dilakukan dengan mereaksikan asam lemak dengan alkali sehingga menghasilkan sabun dan air.

#.1.1 Prose(ur +er"a


?ata "ara atau prosedur kerja dalam pembuatan sabun dari bahan CPO, yaitu1 *. ;arutkan *9 gram (aO) dalam * liter air suling (akuades) dalam beaker glass untuk membuat larutan (aO) 8,: M (larutan (aO) :8 D) atau dengan menggunakan rumus massa molar dan molaritas pada stoikiometri II. .. Masukkan *8 minyak kelapa sawit ke dalam wadah ka"a, "awan porselin atau beaker glass dan kemudian panaskan minyak tersebut menggunakan bunsen hingga pada suhu <8 oC sambil diaduk. Ingat, untuk hasil yang biak gunakan ',#PO yang jernih seperti pada gambar ..C. /. Ke dalam minyak tambahkan = ml (aO) 8,: M. ?eruskan pengadukan hingga terbentuk AtraceB. )race merupakan suatu kondisi pada saat "airan yang diaduk (minyak sawit) mulai mengental. Pada saat ini biasanya ditambahkan pengharum, peawarna dan &at &at aditi$ lainnya. :. #iamkan "ampuran hingga dingin (sesuai dengan suhu kamar). )al ini dilakukan agar "ampuran sabun dapat mengeras. =. 0gar dapat memper"epat proses trace (mengurangi lamanya pengadukan), dapat kita tambahkan beberapa tetes )C; 8,/< M.

.=

.9

4ambar :.* "ampuran sabun yang telah didinginkan

#.1.2 Hasil Pengamatan


%etelah dilakukan proses pembuatan sabun, maka hasil per"obaan yang diperoleh yaitu terbentuk "ampuran berwarna "oklat tua dan berbusa. )al ini berarti telah terjadi perpisahan antara garam alkali (sabun) dengan gliserol. ;amanya pengadukan yang dilakukan adalah :8 menit. Pada dasarnya gliserol tetap digunakan dalam "ampuran sabun (tidak dipisahkan) agar kandungan gliserol dapat membantu sabun dalam mengangkat benda asing yang akan dibersihkan.

#.2 Pemba'asan
Ketika kita memasukkan (aO)3KO) ke dalam air untuk dilarutkan, pada awalnya air akan menjadi keruh. (amun, setelah kita aduk berkali kali hingga larut, air yang semula keruh menjadi bening kembali. )al ini menunjukkan bahwa (aO)3KO) telah larut dalam air. Pada saat kita men"ampurkan larutan (aO)3KO) ke dalam minyak, pastikan minyak tersebut sudah mendidih karena proses saponifikasi pada sabun membutuhkan suhu sekitar 78O*88 >C untuk menghasilkan gliserol dan sabun mentah. #alam proses saponi$ikasi, lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. %etiap sabun dibuat melalui reaksi antara lemak dengan bahan yang disebut alkali basa yang sangat kuat (basa adalah lawan dari asam). Karena dibuat

.<

melalui pen"ampuran sebuah senyawa organik (asam lemak) dengan sebuah senyawa anorganik (alkali), molekul sabun mempertahankan beberapa "iri keduanya. Molekul sabun mempunyai sebuah kaki organik yang senang bergandengan dengan bahan bahan organik berminyak, dan sebuah kaki anorganik yang senang bergandengan dengan air. Itulah sebabnya sabun memiliki kemampuan tiada banding dalam menarik kotoran berminyak dari tubuh atau pakaian ke dalam air. Cara kerja sabun adalah mengikat minyak kedalam air, sehingga akhirnya minyak dan kotoran dapat dibilas dengan lebih mudah. Molekul molekul sabun berbentuk panjang dan tipis. Pada hampir seluruh panjangnya (atau PekornyaP) strukturnya tepat sama dengan molekul molekul minyak, karena itu memiliki a$initas atau keakraban dengan molekul molekul minyak. ?api, pada salah satu ujungnya yang lain (atau PkepalanyaP) ada sepasang atom yang muatan listriknya sedemikian hingga hanya senang bergabung dengan molekul molekul air, dan kepala inilah yang membuat seluruh molekul sabun menyatu dengan air yang membuatnya dapat larut.

BAB 2 PENU!UP
-.1 +E%I$PULAN
#ari pengolahan data diatas, kita dapat menyimpulkan1

.7

*. %abun adalah sur$aktan yang digunakan dengan air untuk men"u"i dan membersihkan. %etiap sabun dibuat melalui reaksi antara lemak dengan bahan yang disebut alkali basa yang sangat kuat (basa adalah lawan dari asam). Karena dibuat melalui pen"ampuran sebuah senyawa organik (asam lemak) dengan sebuah senyawa anorganik (alkali), molekul sabun mempertahankan beberapa "iri keduanya. Molekul sabun mempunyai sebuah kaki organik yang senang bergandengan dengan bahan bahan organik berminyak, dan sebuah kaki anorganik yang senang bergandengan dengan air. Itulah sebabnya sabun memiliki kemampuan tiada banding dalam menarik kotoran berminyak dari tubuh atau pakaian ke dalam air. .. #alam proses saponi$ikasi, lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan sabun mentah. /. ?itik akhir proses saponi$ikasi adalah trace' )race merupakan suatu kondisi pada saat "airan yang diaduk (minyak sawit) mulai mengental. Pada saat ini biasanya ditambahkan pengharum, peawarna dan &at &at aditi$ lainnya. :. ,ahan baku pembuatan sabun dapat berupa senyawa tripalmitin, asam oksalat, maupun asam stearat. =. )asil per"obaan yang diperoleh yaitu terbentuk "ampuran berwarna "oklat tua dan berbusa. )al ini berarti telah terjadi perpisahan antara garam alkali (sabun) dengan gliserol. Pada dasarnya gliserol tetap digunakan dalam "ampuran sabun (tidak dipisahkan) agar kandungan gliserol dapat membantu sabun dalam mengangkat benda asing yang akan dibersihkan.

-.2 %ARAN
*. Pada proses pembuatan sabun sebaiknya menggunakan sampel CPO yang telah mengalami pemurnian atau ',#PO karena kadar pengotor dalam CPO sudah dikurangi bahkan dihilangkan. .. %ebelum melakukan pengujian sebaiknya menggunakan peralatan keamanan seperti masker, sarung tangan karet dan ka"a mata jika

.C

diperlukan. Para praktikan harus disiplin pada peraturan dan petunjuk yang ada untuk bekerja di laboratorium. /. %ebelum sampel minyak digunakan sebaiknya dipanaskan terlebih dahulu pada suhu <8 oC dengan tujuan kadar air pada sampel minyak berkurang sehingga mutu sabun yang dihasilkan menjadi lebih baik. :. Pada saat melarutkan (aO), jangan menuangkan air ke dalam (aO) akan tetapi masukkanlah (aO) ke dalam wadah yang berisi air.

DA1!AR PU%!A+A

/8

%atyawibawa, Iman dan Iustina @rna Jidyastuti. *CC.. *elapa #awit (an Pengolahannya. +akarta1 4anesha @Ma"ta. Irawan, wira. .889. +aporan Praktikum , Proses -eaksi #aponifikasi . Medan1 +urusan ?eknik Kimia, 5akultas ?eknologi Industri. Institut ?eknologi Medan. 0nonim. .887. $inyak dan *olesterol. http133www.halalguide.in$o. #iakses pada tanggal .7 Oktober .88C. 0ndry. .887. )eknologi +emak (an $inyak. http133www.pd$ sear"h engine."om. #iakses pada tanggal .7 Oktober .88C. +ulianty, ri&a. .887. Analisis *adar +emak' http133www.pd$ sear"h engine."om. #iakses pada tanggal .7 Oktober .88C. Ika. .887. Penentuan #ifat Fisika (an #ifat *imia $inyak *elapa #awit . http133www.s"ribd."om. #iakses pada tanggal .7 Oktober .88C. Pasaribu, nurhida. $inyak %uah *elapa #awit. Medan1 +urusan Kimia, 5akultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan 0lam. 2ni!ersitas %umatra 2tara. http133www.s"ribd."om. #iakses pada tanggal .7 Oktober .88C. *elapa #awit. http133www.wikipedia."om. #iakses pada tanggal .C Oktober .88C. (oer, 0l$ian. .88C. Pembuatan #abun. http133al$iannoer.wordpress."om. #iakses pada tanggal 8< #esember .88C. %ajaya, Eomari. .887. Pembuatan #abun $andi (engan %ahan $inyak atau +emak. http133Nomari sajaya.blogs.$riendster."om3share. #iakses pada tanggal 8< #esember .88C. $embuat #abun' http133www.s"ribd."om. #iakses pada tanggal 8< #esember .88C. #abun' http133www.majarimaga&ine."om. #iakses pada tanggal 8< #esember .88C.

/*

You might also like