You are on page 1of 26

PREFORMULATION

--Indri Kusuma Dewi, M.Sc., Apt. --

SUMBER PUSTAKA
Agoes, Goeswin, 2006, Pengembangan Sediaan Farmasi, Penerbit

ITB, Bandung Allaudin, 2012, A Review of On Preformulation Studies of Drugs, International Journal of Pharmaceutical Research and Development, India Priyambodo, 2007, Manajemen Farmasi Industri, Global Pustaka Utama,Yogyakarta Voigt, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi (terjemahan), Gadjah Mada University Press, Jogjakarta

PENELITIAN & PENGEMBANGAN OBAT

R&D
proses penelitian dan pengembangan yang ditujukan untuk

menemukan produk Farmasi baru atau memperbaiki kualitas produk yang telah ada ( kualitas meliputi: safety, effectiveness, acceptance).
ujung tombak inovasi produk yang sangat berperan terhadap

daya saing Produk


Penelitian dan Pengembangan produk farmasi sangat penting

untuk bertahan dalam persaingan industri farmasi.

Tugas R & D
1. Membuat produk baru, novel product (new moleculle entities dan senyawa modifikasi) 2. Mengembangkan produk yang telah ada (me too product), yang meeliputi: - perbaikan bentuk sediaan - perbaikan kemasan - perbaikan dosis - perbaikan formula 3. Mengawasi proses scale-up 4. Melakukan pendaftaran produk pada regulator (BPOM, EuropeanDrug Regulator, FDA, dll) 5. Membuat rumusan metode analisis, yang akan digunakan sebagai prosedur tetap analisis produk yang dibuat.

Tujuan
Studi preformulasi merupakan tahap pertama dalam mendesain suatu

sediaan tablet. Preformulasi merupakan upaya untuk mengoptimasi suatu formula obat yaitu dengan cara determinasi sifat fisika kimia yang diperlukan dalam formulasi sediaan yang stabil, efektif dan aman. Kemungkinan interaksi dengan komponen lain juga perlu diperhatikan.

Tujuan utama preformulasi adalah untuk mendapatkan pendekatan

formulasi yang rasional, memaksimumkan usaha formulasi serta mendapatkan kualitas dan penampilan produk yang optimal. Informasi ini kemudian memberikan kerangka untuk kombinasi obat dengan ingredient farmasetika dalam pembuatan bentuk sediaan. Studi preformulasi diantaranya meliputi gambaran fisik, pemeriksaan mikroskopik, penurunan titik lebur, ukuran partikel, polimorfi, kelarutan dan permeabilitas membrane.

Preformulasi
Mrp suatu investigasi sifat fisika&kimia bahan obat yg

dikombinasikan dg eksipien.

Preformulation testing to generate information useful to the formulator in developing stable & bioavailable dosage forms

Mengapa proses preformulasi perlu diketahui?


1. Masih perlu pengembangan obat baru (proses

pembuatan sediaan) 2. Sifat fisika kimia dan bahan obat berpengaruh pada formula, proses pembuatan sediaan dan efek farmakologinya

Fase perjalanan obat dlm tubuh : 1. Fase farmasetika bedanya 2. Fase farmakologi

Manfaat mempelajari sifat2 bahan obat:


Utk meminimalkan masalah yg mgkn timbul pd langkah selanjutnya (

thp formulasi) dalam pengembangan obat Reduce drug development costs Decrease the product time to market (from drug substance to drug product)

So, need preformulation studies :

- Perlu diketahui bahwa

pre-formulasi bukanlah hanya acknowledged, ttp juga sebuah pre-requsite untuk in vestigasi obat baru {IND application}.

- terdiri 2 fase, fase awal untuk permainan inovator,

fase akhir untuk formulator dapat lebih stabil,efikasi lebih ting gi guna pemakaian klinik.
- Preformulasi dapat sintesis dan pengembangan.

Steps in Preformulation Process Pharmaceutical Research

1. Spectroscopy Lgkah pertama dlm preformulasi Penetapan kadar dimana sebagian besar obat akan

mengabsorbsi sinar pd panjang gelombang UV (190-390nm) Menentukan panjang gelombang analisis maks Jmlh sinar yang diabsorbsi larutan obat sebanding dengan konsentrasinya Hukum LAMBERT BEER A = log [Io]/[I] = e.c.l

2. SOLUBILITY (kelarutan) Obat yg diberikan scr p.o harus larut dalam cairan saluran cerna (GI) sebelum diabsorpsi Penentuan kelarutan suatu zat padat dlm solven : - solven dlm solute harus murni - sdh dicapai kondisi saturasi sebelumnya - metode analisis yang dipilih harus tepat - temperatur hrs dikontrol dg cermat
Faktor2 yg berpengaruh pd kelarutan solute dlm solven

- temperatur - strukur molekul solute - ukuran partikel - pembentukan kompleks - karakteristik kristal

3. Koefisien Partisi (KP)

Obat larut dlm lambung menerobos dinding lambung

dinding usus (t.d. cairan hidrofil & cairan hidrofob)

Koefisien partisi ( Oktanol Air ), menggambar - kan

bahwa zat aktif dapat menembus membran, karena obat dapat tersebar di kedua lapisan membran, yaitu lapisan hidrofilik dan lipofilik, se lanjutnya zat tsb menjadi terabsorpsi.

4. Dissolution HUKUM NOYES-WHITNEY

Uji Disolusi uji ketersediaan hayati in vitro, sedangkan uji

ketersediaan hayati scr invivo


Uji disolusi = pengujian yg dilakukan utk mengetahui

konsentrasi obat yg larut sebagai fungsi waktu


Pada R & D, uji disolusi bertujuan dlm hal :

1. penetapan karakteristik bhn baku yg akan digunakan dlm formulasi 2. optimasi formulasi : utk memilih atau mendapatkan formula yg baik 3. validasi : utk mendapatkan hsl yg konsisten

UJI DISOLUSI Scr invitro Praktis & sederhana Cepat & murah

KETERSEDIAAN HAYATI - scr invivo - kompleks & rumit - lama & mahal

Faktor yg mempengaruhi disolusi : Sifat fisika kimia obat Alat yg digunakan Kondisi percobaan (intensitas pengadukan, perbedaan konsentrasi, komposisi medium, temperatur) - Formulasi - Faktor lain : bentuk sediaan, penyimpanan
-

5. POLIMORFI Adalah kemampuan suatu senyawa mengkristalisasi dlm btk lebih dari 1 kristalin. Stabilitas kimia, sifat processing atau ketersediaan hayati berubah akibat polimorfisme
Kelarutan bertambah apabila bentuk partikel metastabil

(polimorfi). Bentuk polimorfi mpy sifat fisika yg berbeda dg kristal aslinya dlm hal : - titik lebur - kelarutan - sifat optik

6. Hidrat & solvatasi - Hidrat & solvatasi tjd pd saat kristalisasi - Kecepatan pelarutan bentuk anhidrat > btk hidratnya

7. Ukuran Partikel Penurunan ukuran partikel zat aktif sukar larut air akan menyebabkan peningkatan luas permukaan dan kecepatan disolusi, akan meningkatkan absorbsi di saluran cerna.

You might also like