You are on page 1of 19

Kelompok II Ade Nurain Lestari Gledis Puti Puspita Rasyid Rif ka Anggraini Anggai Sri Novita Sari Amala

SyilvaMuslimah Yuyun Gailea

Serangan Jantung (infark miokardial) adalah suatu keadaan dimana secara tiba-tiba terjadi pembatasan atau pemutusan aliran darah ke jantung, yang menyebabkan otot jantung (miokardium) mati karena kekurangan oksigen. Proses iskemik miokardium lama yang mengakibatkan kematian (nekrosis) jaringan otot miokardium tiba-tiba.

Jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat ruang yang terletak di rongga dada, di bawah perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri sternum. Terdiri dari otot jantung, (miokardium) yang berperan penting dalam sirkulasi darah, miokardium mempunyai ketebalan yang bervariasi, paling tebal pada ventrikel kiri, lebih tipis pada ventrikel kanan, dan paling tipis pada atrium. Atrium dan ventrikel dilapisi oleh suatu lapisan tipis, licin dan mengkilat yang disebut endokardium, yang terdiri dari selapis sel, endotelia yang berkesinambungan, dengan katup jantung dan dengan lapisan endotel pembuluh darah. Perikardium melapisi jantung dan akar pembuluh darah besar dan mempunyai dua lapisan. Lapisan luar atau pericardium fibrosa dan lapisan dalam atau pericardium serosa

Lanjutan
Sisi kiri jantung memompa darah ke sirkulasi sistemik, yang menjangkau

seluruh sel tubuh, kecuali sel sel yang berperan dalam pertukaran gas di paru, sisi kanan jantung memompa darah ke sirkulasi paru (pulmonalis), yang mengalir hanya ke paru untuk mendapat oksigen.
arteri koroner kiri membentuk cabang menjadi arteri desendens anterior

dan arteri sirkumfleks. Arteri desendens anterior kiri menurun ke bagian anterior alur septum antara ventrikel kanan dan kiri dan kembali bercabang beberapa kali untuk memperdarahi bagian anterior septum dan massa otot anterior ventrikel kiri. Arteri sirkumfleks kiri melintang di bagian antara atrium kiri dan ventrikel kiri dan memperdarahi dinding lateral ventrikel kiri.
Arteri koroner kanan melintang di alur antara atrium kanan dan ventrikel

kiri dan bercabang untuk memperdarahi bagian posterior jantung, termasuk septum interventrikel posterior.
Semua arteri mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan luar atau tunika

adventisia yang mengandung kolagen dan elastin, lapisan tengah atau tunika media, yang mengandung otot polos serta serabut elastin dan sejumlah serabut kolagen.

Aliran fasik. Aliran darah koroner akan sangat berubah selama

siklus jantung, terutama akibat tekanan jaringan yang tinggi selama sistol yang kira-kira mencapai 120 mmHg. Adaptasi terhadap kebutuhan O umumnya dicapai melalui perubahan resistensi vascular. Kebutuhan O dari suatu organ meningkat ketika aktivitas fisik atau hipertensi. Aliran darah koroner berhubungan erat dengan kebutuhan O di moikardium, jika suplai O tak lagi mengimbangi kebutuhan oksigen, misal pada frekuensi denyut jantung yang tinggi dengan periode sistol yang panjang atau pada atau pada obstruksi aterosklerotik arteri koronaria, akan terjadi insufisiensi koroner (hipoksia).

Salah satu penyakit jantung koroner adalah kebiasaan makan makanan berlemak tinggi terutama lemak jenuh. Agar lemak mudah masuk dalam peredarah darah dan diserap tubuh, maka lemak harus diubah oleh enzim lipase menjadi gliserol. Sebagian sisa lemak akan disimpan dihati dan metabolisme menjadi kolesterol pembentuk asam empedu yang berfungsi sebagai pencerna lemak, berarti semakin meningkat pula kadar kolesterol dalam darah.

Penumpukan tersebut dapat menyebabkan (artherosklerosis) atau penebalan pada pembuluh nadi koroner (arteri koronoria). Kondisi ini menyebabkan kelenturan pembuluh nadi menjadi berkurang, serangan jantung koroner akan lebih mudah terjadi ketika pembuluh nadi mengalami penyumbatan ketika itu pula darah yang membawa oksigen ke jaringan dinding jantung pun terhenti.

Hiperkolesterolemia Hipertensi Merokok

Penyebab Acute Miocard Infark (AMI) lain yang jarang:


Emboli arteri koroner (trombus, vegetasi terinfeksi) Spasme arteri koroner (obat obat NB, misalnya kokain) Trombosis arteri koroner spontan (keadaan protrombotik) Anomali arteri koroner Diseksi arteri koroner spontan

Timbul endapan lemak dalam tunika intima Regresi sebagian dan sebagian berkembang menjadi plak fibrosa Ateroma kompleks aterosklerosis

( Aterosklerosis pembuluh koroner )

Penimbunan lipid dan jaringan fibrosa dalam arteri koroner

Lumen pembuluh darah menyempit Resistensi terhadap aliran darah meningkat

Perdarahan Kalsifikasi Trombosis

Penurunan kemampuan pembuluh vaskular untuk melebar Penurunan Cardiac Output Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2 miokardium Gangguan Pertukaran Gas Nyeri Dada Infark Miokardium

Nyeri di dada, lebih spesifiknya nyeri di dada bagian tengah yang menjalar sampai ke lengan kiri atau leher, bahkan sampai ke punggung. Nyeri dada seperti ini adalah nyeri khas dari penyakit jantung koroner. Nyeri ini timbul hanya ketika melakukan aktifitas fisik dan akan berkurang saat beristirahat. Gejala penyerta seperti keringat dingin dan timbulnya rasa mual.

Pengkajian Primer
Airways: Sumbatan atau penumpukan secret, Wheezing atau

krekles Breathing: Sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat, RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler dangkal, Ronchi, krekles, Ekspansi dada tidak penuh, Penggunaan otot bantu nafas Circulation: Nadi lemah, Takikardi, TD meningkat/menurun, Edema, Gelisah, Akral dingin, Kulit pucat, sianosis, Output urine menurun

Aktifitas

Sirkulasi
Integritas Ego Eliminasi

Makanan atau cairan


Higiene Neurosensori

Nyeri atau ketidaknyamanan


Pernafasan Interaksi social

EKG, Enzim jantung dan iso enzim, Elektrolit, Sel darah putih, Kecepatan sedimentasi, Kimia, GDA/Oksimetri nadi, Kolesterol/trigliserida serum, Foto dada, Ekokardiogram, Pencitraan darah jantung, Angiografi koroner, Digital Substraction Angiography (DSA), Nuclear Magnetic Resonance (NMR), Tes stress olahraga.

Menghentikan serangan angina pektoris dengan cepat

Sebagai

profilaksis

atau

sekurang-kurangnya

untuk

mengurangi serangan angina pektoris, dan

Memperbaiki prognosis, terutama memperkecil bahaya


terjadinya infrak jantung.

Senyawa

nitrat

Bloker

reseptor-
kalsium

Antagonis

Yang mengandung senyawa nitrat

1. Gliserol trinitrat
2. Isosorbiddinitrat Yang mengandung bloker reseptor- 1. Metoprolol 2. Propanolol 3. Timolol Antagonis kalsium 1. Nifedipin 2. Veramex 3. diltiazem

ISDN (Isosorbide Dinitrat 5mg)

Digunakan untuk pengobatan dan pencegahan serangan angina pektoris. Senyawa ini bekerja dengan jalan relaksasi otot polos vaskular sehingga memberi efek vasodilatasi pada arteri dan vena perifer. Dilatasi pembuluh darah pasca kapiler termasuk vena besar menyebabkan penumpukan darah di perifer sehingga menurunkan alir balikvena ke jantung, hal ini mengakibatkan turunnya tekanan akhir diastolik ventrikel kiri. Relaksasi arteriolar menyebabkan penurunan resistensi vaskular sistemik dan tekanan arteri. Efek samping : sakit kepala, ruam kulit, mual, muntah, lemah, gelisah dan berkeringat. Dosis : Pengobatan : - 1 tablet, dosis dapat ditingkatkan sampai rasa nyeri hilang. Pencegahan : 1 2 tablet, setiap 2 3 jam.

Propanolol (Propanolol HCl)

Merupakan obat penghambat -adrenoseptor yang terutama digunakan untuk terapi takiaritmia dan antiangina. Selain itu propanolol dapat menghambat kecepatan konduksi impuls dan mendepresi pembentukan fokus aktopik.
Efek samping : hipotensi, tangan terasa dingin, lemah dan lesu, insomnia, mual, muntah, mulas, impoten, mata kering dan alergi. Dosis : 3 4 x kali sehari, dosis dapat ditingkatkan

Diltiazem

Menurunkan serangan angina pada penderita variant angina. Efek samping : nyeri kepala, pusing, gangguan saluran cerna. Dosis : 4 x 30 mg sehari, bila perlu dapat ditingkatkan sampai 360 mg sehari, diberikan sebelum makan dan menjelang tidur.

Thank You

You might also like