You are on page 1of 2

Seputar Limbah Detergen

Pada umumnya, detergen mengandung bahan-bahan berikut:

Surfaktan (surface active agent) yang berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Surfaktan pada detergen pencuci pakaian dikategorikan sebagai anionik, umumnya tersusun dari alkyl benzene sulfonate rantai bercabang (A S), alkyl benzene sulfonate rantai lurus (!AS) dan Alpha "lefin Sulfonate (A"S). uilder (pembentuk) yang berfungsi untuk meningkatkan efisiensi ker#a surfaktan. Salah satu builder yang banyak digunakan adalah fosfat. $iller (pengisi) yang berfungsi untuk menambah kuantitas produk detergen. Additi%es yang berfungsi untuk meningkatkan daya tarik produk seperti pe&angi.

'isiko penggunaan detergen bagi kesehatan lingkungan yang paling ringan pada manusia adalah iritasi (panas, gatal bahkan mengelupas) pada kulit. (al ini disebabkan karena kebanyakan produk detergen yang beredar saat ini memiliki dera#at keasaman (p() tinggi. )alam kondisi iritasi*terluka, penggunaan produk penghalus apalagi yang mengandung pe&angi, #ustru akan membuat iritasi kulit semakin parah. )alam #angka pan#ang, air minum yang telah terkontaminasi limbah detergen berpotensi sebagai salah satu penyebab penyakit kanker (karsinogenik). Proses penguraian detergen akan menghasilkan sisa benzena yang apabila bereaksi dengan klor akan membentuk senya&a klorobenzena yang sangat berbahaya. +ontak benzena dan klor sangat mungkin ter#adi pada pengolahan air minum, mengingat digunakannya kaporit (di dalamnya terkandung klor) sebagai pembunuh kuman pada proses klorinasi. Penggunaan fosfat sebagai builder dalam detergen perlu ditin#au kembali, mengingat senya&a ini dapat men#adi salah satu penyebab proses eutrofikasi (pengkayaan unsur hara yang berlebihan) pada sungai*danau yang ditandai oleh ledakan pertumbuhan alga dan eceng gondok yang secara tidak langsung dapat membahayakan biota air dan lingkungan. )i beberapa negara ,ropa, penggunaan fosfat telah dilarang dan diganti dengan senya&a substitusi yang relatif lebih ramah lingkungan. -enurut .ndang-undang Perlindungan +onsumen, konsumen mempunyai hak untuk memperoleh informasi suatu produk secara #elas, hak untuk memilih dan hak untuk menuntut*menggugat produsen apabila produk mereka tidak sesuai dengan klaimnya. erkaitan dengan hak konsumen tersebut, diperlukan transparansi dari produsen mengenai kandungan produk detergen yang dihasilkannya dalam bentuk pelabelan komposisi bahan baku. Persepsi masyarakat bah&a detergen yang menghasilkan busa melimpah mempunyai daya cuci yang baik adalah tidak benar. .ntuk merubah persepsi tersebut, diperlukan partisipasi baik dari pihak konsumen maupun produsen. )i satu pihak, konsumen harus tahu bah&a tidak ada kaitan antara daya cuci dan busa melimpah. )i lain pihak, produsen seharusnya tidak lagi menggunakan /busa melimpah0 dalam mempromosikan produknya. 'egulasi yang berkaitan dengan detergen di 1ndonesia masih belum sepenuhnya mengakomodasi aspek lingkungan. Standar, sebagai salah satu produk regulasi, yang berlaku sekarang dan digunakan sebagai acuan bagi produk detergen sudah berumur lebih dari 23 tahun dan tidak sesuai lagi dengan tuntutan produk yang ber&a&asan lingkungan, sehingga

perlu dire%isi, seiring dengan perkembangan teknologi dan perkembangan baku mutu lingkungan. Pada masa 4akarta di ba&ah pimpinan Ali Sadikin, banyak pabrik detergen yang gulung tikar atau mengalihkan produksinya ke luar 4akarta. Pada saait itu dikeluarkan S+ 5ubernur yang melarang penggunaan detergen keras, yakni detergen yang mengandung fosfat dengan kadar tinggi. Aturan ini deberlakukan karena sisa limbah dibuang ke sungai, akibatnya fosfat membunuh fitoplankton dan mikroorganisme yang tumbuh subur di air. Akibatnya makhluk hidup air tidak dapat bertahan hidup. Sisa detergen, limbah dapur, dan limbah bekas mandi dikenal dengan nama greywater atau limbah nonkakus. .mumnya, orang membuang limbah greywater langsung ke selokan yang ada di depan rumah, tanpa diolah terlebih dahulu. Akibatnya, sungai yang men#adi tempat bermuaranya selokan tercemar6 &arnanya men#adi coklat dan mengeluarkan bau busuk. Selain bisa menyebabkan ikan-ikan mati, zat-zat polutan yang terkandung di dalam limbah #uga bisa men#adi sumber penyakit, seperti kolera, disentri, dan berbagai penyakit lain. Greywater tidak dapat dibuang ke septic tank karena kandungan detergen dapat membunuh bakteri pengurai yang dibutuhkan septic tank. +arena itu, diperlukan pengolahan khusus yang dapat menetralisasi kandungan detergen dan #uga menangkap lemak. 7ara yang paling sederhana mengatasi pencemaran greywater adalah dengan menanami selokan dengan tanaman air yang bisa menyerap zat pencemar. 8anaman yang bisa digunakan, antara lain #aringao, pontederia cordata (bunga ungu), lidi air, futoy ruas, Thypa angustifolia (bunga coklat), melati air, dan lili air. 7ara ini sangat mudah, tapi hanya bisa menyerap sedikit zat pencemar dan tak bisa menyaring lemak dan sampah hasil dapur yang ikut terbuang ke selokan. .ntuk lebih efektifnya perlu dibuatkan instalasi pengolahan yang sering disebut dengan Sistem Pengolahan Air !imbah (SPA!). 7ara ker#anya:

Air bekas cucian atau bekas mandi dialirkan ke ruang penangkap sampah yang telah dilengkapi dengan saringan di bagian dasarnya. Sampah akan tersaring dan air akan mengalir masuk ke ruang di ba&ahnya. 4ika air mengandung pasir, pasir akan mengendap di dasar ruang ini, sedangkan lapisan minyak-karena berat #enisnya lebih ringan-akan mengambang di ruang penangkap lemak. Air yang telah bebas dari pasir, sampah, dan lemak akan mengalir ke pipa yang berada di tengah-tengah tangki resapan. agian ba&ah pipa tersebut diberi lubang sehingga air akan keluar dari bagian ba&ah. Sebelum air menu#u ke saluran pembuangan, air akan mele&ati penyaring berupa batu koral dan batok kelapa. eberapa kompleks perumahan-seperti !ippo +ara&aci-dan hampir semua apartemen telah memiliki instalasi pengolah limbah greywater yang canggih dan modern. Greywater yang telah diolah akan digunakan lagi untuk menyiram tanaman, mengguyur kloset, dan untuk mencuci mobil. )i Singapura dan negara-negara ma#u, greywater bahkan diolah lagi men#adi air minum.

Sumber: http:**surabaya-metropolis.com*lingkungan dan http:**nasional.kompas.com*read

You might also like