You are on page 1of 10

RPP keterampilan las

RENCANA PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Keterampilan Las Kelas Materi Waktu Semester : X (sepuluh) : Las Busur Manual : 12 x 45 menit : Gasal Tahun : 2007-2008

Standar Kompetensi : Siswa dapat menerapkan teknik pengelasan busur manual melalui pengamatan dan proses latihan secara intensif. Indikator : 1. Menjelaskan pengertian las busur manual. 2. Mengidentifikasi peralatan las busur manual dengan benar. 3. Menjelaskan fungsi peralatan las busur manual dengan benar. 4. Mengidentifikasi bagian-bagian elektrode las dengan benar. 5. Menjelaskan fungsi bagian-bagian elektrode las dengan benar.

6. Menguraikan simbol elektrode dengan benar. 7. Menerapkan prosedur pengelasan busur manual dengan benar. 8. Mengidentifikasi macam-macam sambungan dan kampuh las. 9. Menggambarkan bentuk-bentuk sambungan dan kampuh las. 10. Menerapkan teknik persiapan pengelasan busur manual. Kompetensi Dasar 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian las busur manual dengan benar. 2. Siswa dapat mengidentifikasi peralatan las busur manual dengan benar. 3. Siswa dapat menjelaskan fungsi peralatan las busur manual dengan benar. 4. Siswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian elektrode las dengan benar. 5. Siswa dapat menjelaskan fungsi bagian-bagian elektrode las dengan benar. 6. Siswa dapat menguraikan simbol elektrode dengan benar. 7. Siswa dapat menerapkan prosedur pengelasan busur manual dengan benar.

8. Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam sambungan dan kampuh las. 9. Siswa dapat menggambarkan bentuk-bentuk sambungan dan kampuh las. 10. Siswa dapat menerapkan teknik persiapan pengelasan busur manual. Ringkasan Materi : 1. Peralatan las busur manual a. Pengertian las busur manual. b. Busur las c. Peralatan utama las busur manual d. Peralatan bantu las busur manual 2. Elektrode dan prosedur pengelasan a. Elektrode dan bagian-bagiannya b. Fungsi elektrode c. Ukuran elektrode d. Simbol elektrode e. Pemilihan elektrode f. Pengaturan arus g. Prosedur pengelasan 3. Persiapan las a. Benruk-bentuk sambungan dan bentuk kampuh las b. Teknik pembuatan persiapan las c. Posisi pengelasan Media Pembelajaran : 1. Buku las busur manual 2. Peralatan utama las busur manual 3. Peralatan bantu las busur manual 4. Elektrode Metode / Strategi Pembelajaran : 1. Tanya Jawab 2. Demonstrasi 3. Penugasan Skenario Pembelajaran :

Uraian Materi Siswa dan guru telah membawa buku Las Busur Listrik (MAW). Guru membuka pelajaran dengan salam. Berdoa dilanjutkan tanya jawab(apersepsi) tentang masalah konstruksi las, bagaimana membuat konstruksi ? Pengertian las busur manual dan busur las listrik Peralatan utama las busur manual mendekat pada peralatan las, menjelaskan pengertian dan fungsinya Peralatan bantu dan keselamatan kerja las busur manual, mendekat pada peralatan las, menjelaskan pengertian dan fungsinya Identifikasi bagian, fungsi bagian dan keseluruhan elektrode Pemilihan elektrode dan pengaturan arus pada las busur manual Prosedur pengelasan awal Teknik dasar pengelasan yang meliputi penyalaan, titik awal busur, kecepatan pengelasan, mematikan busur dan menyambung rigi-rigi las disertai demontrasi penerapannya. Kemudian siswa mengikuti satu per satu latihan prosedur pengelasan dengan cermat Evaluasi hasil latihan prosedur pengelasan Bentuk-bentuk sambungan dan kampuh las disertai contoh benda hasil las Posisi pengelasan pada pelat dan pipa Post test Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Instrumen : : Ulangan harian : Uraian singkat

Alokasi Waktu Menit ke 0 10

Menit ke 11 20 Menit ke 21 50 Menit ke 51 100 Menit ke 101 145 Menit ke 146 160 Menit ke 161 200 Menit ke 201 450

Menit ke 451 470 Menit ke 471 500 Menit ke 501 515 Menit ke 516 540

1. Sebutkan peralatan utama las busur manual dan peralatan bantu las busur manual serta fungsinya. 2. Gambarkan bagian-bagian elektrode. 3. Sebutkan fungsi salutan dalam elektrode. 4. Bagaimanakah cara pengaturan arus dalam las busur manual?

RPP Pengelasan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


NAMA SEKOLAH : MATA PELAJARAN : Kompetensi Kejuruan KELAS/SEMESTER : X/ 2 (Genap) STANDAR KOMPETENSI : Melaksanakan prosedur pengelasan KODE KOMPETENSI : KOMPETENSI DASAR : Pelaksanaan prosedur pengelasan : 1. Mempelajari bahan pengelasan 2. Mempelajari Elektroda dan klasifikasiannya berdasarkan bahan elektroda pengelasan ALOKASI WAKTU : 2 x 45 Menit. 1. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mendeskripsikan macam-macam bahan pengelasan. Siswa dapat mendefinisikan sifat kandungan bahan pengelasan. Siswa dapat mengklasifikasikan macam-macam bahan pengelasan. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat bahan pengelasan 2. 2.1 a. b. 2.2 Materi Pembelajaran Macam-macam bahan pengelasan (tambahan materi sebelumnya) : Perunggu c. Baja d. Besi tuang Kuningan e. Tembaga f. Alumunium Macam-macam elektroda dan klasifikasiannya berdasarkan bahan elektroda pengelasan. Materi 2.1 Macam-macam bahan pengelasan (tambahan materi sebelumnya) a. Perunggu Logam ini adalah perpaduan antara tembaga dan timbel yang dicampur dengan unsur lain, pada umumnya paduan perunggu terdiri dari 87% tembaga, 9% timbel, 2% seng dan 2% timah. Perunggu fosfor adalah paduan tembaga dan timbel yang bercampur fosfor sekitar (0,5 0,8% P) sehingga membuat perunggu mempunyai sifat yang keras, liat dan mudah dicairkan. Perunggu mangan adalah paduan tembaga dan timbel yang bercampur dengan unsur mangan sekitar 10% Mn (Mangan) dan logam ini tahan terhadap air laut, logam perunggu ini sangat mudah untuk dilas dengan mempergunakan elektroda dari bahan perunggu, fosfor atau perunggu mangan. Titik temperatur lebur perunggu ini serupa dengan titik lebur tembaga yaitu mencapai 1083 0C. b. Kuningan Kuningan adalah paduan tembaga dan seng dimana sewaktu dilas akan terjadi penguapan dari unsur seng dan menutupi gas dalam kampuh las sehingga pada waktu mengelas logam ini uap seng yang menguap harus di singkirkan dengan alat pengisap karena uap seng ini sangat berbahaya bagi kesehatan tukang las. Kuningan

yang mengandung kadar seng kurang dari 35% dapat dilas dan makin sedikit kadar seng makin mudah pengelasannya, elektroda yang dipergunakan untuk mengelas logam ini adalah elektroda yang terbuat dari bahan perunggu fosfor. Titik temperatur lebur kuningan ini disesuaikan dengan kandungan banyaknya kadar seng yaitu titik leburnya mulai dari 1083 0C sampai 1200 0C.

2.2 Macam-macam elektroda dan klasifikasiannya berdasarkan bahan elektroda pengelasan. Elektroda Las Elektroda Las disebut juga Kawat Las, dimana terdiri dari suatu teras logam yang dilapisi oleh suatu lapisan yang terdiri dari campuran beberapa zat kimia. Pada umumnya elektroda terbalut terdiri dari 3 bagian yakni : a) Elektroda berbalut tipis Elektroda ini mempunyai tebal lapisan 0,1 mm. b) Elektroda berbungkus tebal Elektroda ini mempunyai lapisan sekitar 1-3 mm. c) Elektroda tidak berbalut (polos) Macam-macam klasifikasi elektroda berselaput sebagai berikut : Elektroda baja lunak Dari berbagai macam jenis elektroda baja lunak perbedaannya hanyalah pada jenis selaputnya, sedangkan kawat intinya sama. Elektroda dengan selaput serbuk besi Selaput elektroda jenis ini mengandung serbuk besi untuk meningkatkan efesiensi pengelasan, umumnya selaput elektroda akan lebih tebal dengan bertambahnya persentase serbuk besi, dengan adanya serbuk besi dan bertambah tebalnya selaput akan memerlukan Amper yang lebih tinggi. Elektroda Hydrogen rendah Selaput jenis ini mengandung hydrogen yang rendah, kurang dari 0,5% sehingga deposit las juga dapat bebas dari porositas (rongga yang dilas), elektroda ini dipakai untuk pengelasan yang memerlukan mutu tinggi, bebas porositas, misalnya untuk pengelasan bejana dan pipa yang mengalami tekanan. Elektroda untuk besi tuang Elektroda yang dipakai untuk mengelas besi tuang tidak dibuat dari besi tuang, besi tuang dilas listrik dengan elektroda yang dibuat dari beberapa jenis logam yang berlainan, antara lain : elektroda baja, elektroda nikel, elektroda perunggu, elektroda dengan hydrogen rendah. Elektroda Nikel Elektroda jenis ini dipakai untuk mengelas besi tuang bila hasil las masih dikerjakan lagi dengan mesin, rigi yang dihasilkan adalah rata dan halus bila dipakai pada mesin las DC katub terbalik. Elektroda Baja Elektroda jenis ini dipakai untuk mengelas besi tuang agar menghasilkan deposit las yang kuat sehingga tidak dapat dikerjakan dengan mesin, elektroda ini dipakai bila hasil pengelasn tidak dikerjakan lagi. Elektroda perunggu Hasil pengelasannya tahan terhadap keretekan sehingga panjang las dapat ditambah. Elektroda Hydrogen rendah Elektroda jenis ini pada dasarnya dipakai untuk baja yang dapat mengandung Carbon (C) kurang dari 1,5% tetapi juga dapat dipakai pada pengelasan besi tuang dengan hasil yang baik, hasil pengelasnnya tidak dapat dikerjakan dengan mesin. Elektroda untuk alumunium Alumunium dapat dilas dengan listrik dan elektroda yang dibuat dari logam yang sama.

1. 2.

3.

4.

a.

b.

c. d.

5.

6. Elektroda untuk pelapis keras Tujuan pelapis keras dari segi kondisi pemakaian yaitu agar alat atau bahan tahan terhadap kikisan, pukulan dan tahan karat. Klasifikasi untuk pelapis keras digolongkan menjadi 3 jenis yaitu : a. Elektroda tahan kikisan Dibuat dari tabung khrom karbida yang diisi dengan serbukserbuk karbida. Elektroda ini dapat dipakai untuk pelapis keras permukaan pada sisi potong yang tipis, peluas lubang dan beberapa tipe pisau. b. Elektroda tahan pukulan Dipakai untuk pelapis keras bagian pemecah dan palu. c. Elektroda tahan karat dan aus Dbuat dari paduan-paduan non ferro yang mengandung (Co-Cobalt), (Wo-Wolfram), (Cr-Chrom), biasanya dipakai untuk pelapis keras permukaan katup buang dan dudukan katup dimana temperatur dan keausan sangat tinggi. 7. Elektroda untuk magnesium Semua jenis Magnesium dapat dilas dengan proses arus gas tungsten (TIG = Tungsten Inert Gas). Pengelasan dapat dilakukan tanpa atau dengan logam pengisi yang sama jenis dan komposisinya, magnesium tidak dapat disambungkan dengan logam lain hanya dapat disambungkan terhadap logam dari jenis yang sama dan hanya bisa dilas dengan logam pengisi yang sama pula. 8. Elektroda untuk tembaga Semua jenis campuran tembaga dapat dilas meskipun pengelasannya mudah dan sulit. Pada waktu mengelas bahan tembaga dan campurannya adapun proses-proses las yang dapat dipergunakan antara lain : tekanan api gas lemah. Campuran tembaga dengan seng yang tinggi adalah paduan dapat dilas tetapi mendatangkan keburukan dan kesulitan karena timbulnya uap seng, untuk mencegahnya maka ventilasi ruangan las yang baik sangat diperlukan sewaktu mengelas logam ini.

3. Skenario Pembelajaran Skenario Guru Pembelajaran Kegiatan Awal Salam pembukaan, Doa, Presensi, Memberi motivasi kepada siswa pentingnya belajar keterampilan las.
Kegiatan Inti 1. Refleksi materi sebelumnya (guru bertanya) - Pemahaman siswa tentang las. - Perlengkapan kerja saat proses kegiatan las. 2. Macam-macam bahan

Siswa Menjawab salam, berdoa, tunjuk jari, mendengarkan penjelasan dari guru.

Metode Ceramah

Waktu (menit) -

1. Menjawab pertanyaan guru dan mendapatkan penilaian tersendiri sesuai dengan kemampuan siswa.

Tanya Jawab.

20 Menit

2. Mendengarkan

Ceramah, Diskusi

20

pengelasan (tambahan materi sebelumnya). (2.1).

penjelasan, mencatat dan bertanya.

dan Tanya Jawab Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab

Menit

3. Macam-macam elektroda dan klasifikasiannya berdasarkan bahan elektroda pengelasan (2.2). Kegiatan Akhir Kesimpulan materi, mengetahui penguasaan materi dari siswa dan Memberikan tes (terlampir), Salam penutup.

3. Mendengarkan penjelasan, mencatat dan bertanya.

30 Menit

Membuat kesimpulan, Mengerjakan soal, Menjawab salam.

Tes tertulis

20 Menit

Total Waktu

90 Menit

4. Sumber Belajar o Daryanto. 1986. Teknik Mengelas dan Kerja Pelat. Bandung: Tarsito. o Herlambang. 2002. Dasar Materi Pengelasan. Jakarta: Bumi Aji.

5.

Metode, Alat dan Bahan Belajar Metode Alat o Ceramah. - White Board. o Tanya Jawab. - kapur atau spidol. o Diskusi . - penghapus. o Tes Tertulis. Penilaian Hasil Belajar

Bahan Belajar - Media Komputer

6. o

6. Penilaian Hasil Belajar .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ..


Dari keaktifan siswa dikelas baik dalam bertanya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, (berhak mendapat nilai khusus). o Pada penilaian/rubrik penilaian untuk soal dalam materi ini dinilai sebagai berikut: Bentuk Penilaian : Tes Tulis
1. 2. 3. 4. 5.

Instrumen Penilaian Sebutkan sekurang-kurangnya 6 (enam) macam-macam bahan pengelasan? Jelaskan campuran pada paduan bahan perunggu dan titik leburnya? Jelaskan campuran pada paduan bahan kuningan dan titik leburnya? Sebutkan 3 (tiga) balutan elektroda? Sebutkan macam-macam klasifikasi elektroda berselaput dan berikan uraian penjelasannya?

Skor

10 15

Kunci jawaban 1. Perunggu, kuningan, baja, tembaga, besi tuang dan alumunium. 2. Perpaduan antara tembaga dan timbel juga adakalanya dicampur

15

dengan unsur lain, pada umumnya paduan perunggu terdiri dari 87% tembaga, 9% timbel, 2% seng dan 2% timah. Titik lebur perunggu serupa dengan titik lebur tembaga yaitu mencapai 10830C. 3. Perpaduan tembaga dan seng. Titik temperatur lebur kuningan ini disesuaikan dengan kandungan banyaknya kadar seng yaitu titik leburnya mulai dari 1083 0C sampai 1200 0C. 4. Pada umumnya elektroda terbalut terdiri dari 3 bagian yakni : 1. Elektroda berbalut tipis Tebal lapisan elektroda 0,1 mm. 2. Elektroda berbungkus tebal Lapisan Elektroda sekitar 1-3 mm. 3. Elektroda tidak berbalut (polos) 5. Macam-macam klasifikasi elektroda berselaput : 1. Elektroda baja lunak Perbedaan pada selaput dan kawat intinya sama. 2. Elektroda selaput serbuk besi meningkatkan efesiensi pengelasan. 3. Elektroda Hydrogen rendah untuk pengelasan yang memerlukan mutu tinggi, bebas porositas dan bejana pada pipa yang mengalami tekanan. 4. Elektrode besi tuang untuk pengelasan besi tuang dilas listrik dengan elektroda jenis logam yang berlainan antara lain : elektroda baja, elektroda nikel, elektroda perunggu, dan elektroda dengan hydrogen rendah. 5. Elektroda alumunium proses pengelasan harus elektroda yang sama.

20

40

7. Kriteria kelulusan Bentuk Penilaian Kognitif

Instrumen Penilaian Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diajukan 0-69 = Belum memenuhi kriteria kelulusan 70-79 = Memenuhi kriteia kelulusan dengan bimbingan 80-89 = Memenuhi kriteia kelulusan tanpa bimbingan 90-100 = Diatas minimal dan tanpa bimbingan Remidi khusus nilai tes tulis kurang dari 70. Nilai diatas 70 dapat melanjutkan kemateri selanjutnya.

Afektif Sikap siswa : A. Siswa tekun memperhatikan dalam KBM B. Siswa tekun bertanya KBM C. Siswa tidak memperhatikan dan pasif dalam bertanya serta tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar.

8. Kesimpulan Pada dasarnya hal yang terpenting dalam proses pengelasan adalah memperhatikan bahan pengelasan serta bahan elektroda yang akan digunakan untuk mempermudah kegiatan mengelas serta selalu memperhatikan keselamatan kerja.

You might also like