Professional Documents
Culture Documents
STROKE INFARK
Oleh
Andika Siswanta
0808113053
Pembimbing:
dr. Christ U Rumantir, Sp.S
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF RSUD ARIFIN ACHMAD
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2013
PEKANBARU
STATUS PASIEN
Nama Koass
Andika Siswanta
NIM/NUK
Pembimbing
I.
0808113053
Dr. Christ U Rumantir, Sp.S
IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
44 tahun 3 bulan
Jenis kelamin
Perempuan
Alamat
Agama
Islam
Status perkawinan
Kawin
Pekerjaan
IRT
Tanggal Masuk RS
13 November 2013
Tanggal Pemeriksaan
14 November 2013
Medical Record
83 32 37
II. ANAMNESIS
: Autoanamnesa
Keluhan Utama
Tangan kanan tidak dapat digerakkan sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit
(SMRS).
Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 3 hari SMRS pasien mengeluhkan tangan kanan tidak dapat digerakkan. Hal
ini disadari pada pagi hari setelah pasien bangun tidur. Pasien merasa tengkuk terasa
berat. Berbicara mengeluarkan suara yang sulit dimengerti oleh orang lain dan
mulut mencong ke kiri. Pasien tidak mengalami nyeri kepala, pandangan kabur,
mual dan muntah, demam, kejang maupun penurunan kesadaran. Keluarga
membawa pasien ke Puskesmas. Pada saat di Puskesmas didapatkan tekanan darah
pasien 200/(tidak diketahui). Pasien di rujuk ke RSUD Arifin Achmad. Pasien
datang ke RSUD AA setelah 2 hari kemudian dikarenakan mengurus surat-surat
agar dapat berobat gratis. Selama 3 hari, pasien tidak dapat berbicara dengan jelas.
Bisa mengerti pembicaraan orang lain, namun lambat. Kejang (-), riwayat trauma
(-).
4 hari SMRS pasien sering mengeluhkan tangan kanan terasa nyeri seperti ditusuktusuk. Nyeri kepala, pandangan kabur, mual dan muntah tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat DM (-)
Riwayat Kebiasaan
RESUME ANAMNESIS
Ny.N, 44 tahun 3 bulan datang ke RSUD AA dengan tangan kanan tidak bias
digerakkan sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Kesulitan berbicara (+),
nyeri tengkuk (+), pada saat dibawa ke Puskesmas tekanan darah mencapai 200/(tidak
diketahui). Pada riwayat penyakit keluarga ditemukan adanya ibu dengan riwayat
penyakit jantung dan hipertensi.
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. KEADAAN UMUM
Tekanan darah
kanan : 150/110mmHg,
kiri : 150/110mmHg
Denyut nadi
kanan : 86 x/mnt,teratur,
kiri : 84x/mnt,teratur
Jantung
HR
Paru
Suhu
36,8oC
B. STATUS NEUROLOGIK
1) KESADARAN
composmentis GCS : 15 E4 M6 V5
2) FUNGSI LUHUR
normal
3) KAKU KUDUK
tidak ada
4) SARAF KRANIAL
1. N. I (Olfactorius )
Daya pembau
Kanan
N
Kiri
N
Keterangan
Normal
2. N.II (Opticus)
Daya penglihatan
Lapang pandang
Pengenalan warna
Kanan
N
N
N
3. N.III (Oculomotorius)
Kanan
Ptosis
(-)
Pupil
Bentuk
Bulat
Kiri
N
N
N
Kiri
(-)
Keterangan
Normal
Keterangan
Normal
Bulat
5
Ukuran
Gerak bola mata
Refleks pupil
Langsung
Tidak langsung
3 mm
N
3 mm
N
(+)
(+)
(+)
(+)
Kanan
N
Kiri
N
Keterangan
Kanan
N
N
(+)
Kiri
N
N
(+)
Keterangan
Kanan
N
(-)
(-)
Kiri
N
(-)
(-)
Keterangan
4. N. IV (Trokhlearis)
Gerak bola mata
5. N. V (Trigeminus)
Motorik
Sensibilitas
Refleks kornea
Normal
6. N. VI (Abduscens)
Gerak bola mata
Strabismus
Deviasi
Normal
7. N. VII (Facialis)
Tic
Motorik:
- sudut mulut
- menutup mata
- mengerutkan dahi
- mengangkat alis
- lipatan nasolabial
- tersenyum
Daya perasa
Tanda chvostek
Kanan
(-)
Kiri
(-)
Keterangan
menurun
(+)
N
N
tidak simetris,
kaku di kanan
normal
(+)
N
N
tidak simetris, Parese
N.VII
kaku di kanan dextra sentral
N
(+)
(-)
(+)
(-)
8. N. VIII (Akustikus)
Kanan
(+)
Kiri
(+)
Keterangan
Normal
9. N. IX (Glossofaringeus)
Kanan
Arkus farings
N
Daya perasa
N
Refleks muntah
(+)
Kiri
N
N
(+)
Keterangan
Normal
Kiri
N
-
Keterangan
Normal
Pendengaran
10. N. X (Vagus)
Arkus farings
Dysfonia
Kanan
N
-
11. N. XI (Assesorius)
Motorik
i.Memalingkan kepala
ii.Mengangkat bahu
iii.Trofi
Kanan
Kiri
Keterangan
N
N
Eutropi
N
N
Eutropi
Normal
Kanan
N
Eutropi
(-)
(-)
Kiri
N
Eutropi
(-)
(-)
Keterangan
Normal
5. SISTEM MOTORIK
Kanan
Kiri
Keterangan
Ekstremitas atas
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
Ger.involunter
0
0
Normal
Eutrofi
(-)
5
5
Normal
Eutrofi
(-)
Ekstremitas bawah
Kekuatan
Distal
Proksimal
Tonus
Trofi
4
4
Normal
Eutrofi
5
5
Normal
Eutrofi
Ger.involunter
Badan
Trofi
Ger. Involunter
Ref.dinding perut
(-)
(-)
(-)
(-)
(+)
(-)
(-)
(+)
Normal
6. SISTEM SENSORIK
Kanan
Raba
N
Nyeri
N
Suhu
N
Propioseptif (tekan, arah, N
posisi)
Kiri
N
N
N
N
Keterangan
Normal
7. REFLEKS
Fisiologis
Biseps
Triseps
Patella
Achilles
Patologis
Babinski
Chaddock
Hoffman Tromer
Reflek primitif :
Palmomental
Snout
Kanan
Kiri
Keterangan
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
Normal
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Kanan
SDN
SDN
SDN
SDN
SDN
Kiri
SDN
SDN
SDN
SDN
SDN
8. FUNGSI KORDINASI
Test telunjuk hidung
Test tumit lutut
Gait
Tandem
Romberg
Keterangan
Sulit dinilai
9. SISTEM OTONOM
BAB (+), BAK (+)
10. PEMERIKSAAN KHUSUS/LAIN
a. Laseque
tidak terbatas
b. Kernig
tidak terbatas
8
c. Patrick
-/-
d. Kontrapatrick :
-/-
e. Valsava test
f. Brudzinski I dan II
:-
C . RESUME PEMERIKSAAN
Keadaan umum
Kesadaran
: Composmentis , GCS : 15 E4 M6 V5
Tekanan darah
: 150/110 mmHg
Denyut nadi
: 84 x/mnt,teratur
Pernafasan
: 22 kali permenit
Fungsi luhur
: normal
Rangsang meningeal : (-)
Saraf kranial
Motorik
Sensorik
:N
Kordinasi
: Sulit dinilai
Otonom
:N
Refleks
Fisiologis
Patologis
D. DIAGNOSA
DIAGNOSA KLINIS
: Stroke
Hipertensi grade I
DIAGNOSA TOPIK
: stroke hemoragik
4. Foto Thorak
5. EKG
E. Rencana Penatalaksanaan
a. Umum
- Tirah baring dengan posisi kepala ditinggikan 30
- Kontrol Vital Sign
- Mobilisasi dan rehabilitasi medik
- Pemberian nutrisi peroral sesuai kebutuhan kalori pasien
- IVFD RL 20 tetes/menit
b. Khusus
F. HASIL PEMERIKSAAN
Darah rutin (13 November 2013)
Hb
: 15,8gr%
Leukosit
: 10.400/mm3
Trombosit
: 208.000/mm3
Ht
: 44,4 vol%
Glu
: 87 mg/dl
BUN
: 10,3 mg/dl
Crea
: 1,04 mg/dl
Ureum
: 22,1 mg/dl
AST
: 20,9 U/L
ALT
: 18 U/L
Rontgen Thorax
Belum Dilakukan
10
CT scan
Kesan : Infark cerebri pada basal ganglia, corona radiata dan centrum semi
ovale sinistra
11
G. DIAGNOSIS AKHIR
Stroke infark
H. PENATALAKSANAAN
Umum
-
Khusus
- IVFD RL 16 gtt/mnt
- Miniaspi 80mg 2x1 tab
- Inj. Citikolin 3x500 mg
- B1,B6,B12 2x1 tab
- Asam Folat 2x1 tab
H. FOLLOW UP
Tanggal
Kamis
14-11-13
Subjective
Lemah
tangan
kanan,
bicara (+)
dapat
dimengerti
, mengerti
perintah
(+), bibir
masih
tidak
simetris,
nyeri
tengkuk
berkurang,
,makan
dan
minum per
oral. BAK
Objective
Kesadaran
:
composmentis
Vital sign :
TD : 150/90 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 20 x/menit
Fungsi luhur : Normal
Saraf Cranial : Parese N
VII
Motorik : hemiparesis
dextra
Assesment
Stroke infark
+ hipertensi
grade I
Planning
IVFD RL 16 gtt/mnt
Miniaspi 80mg 2x1 tab
Inj. Citikolin 3x500 mg
B1,B6,B12 2x1 tab
Asam Folat 2x1 tab
Konsultasi
spesialis
rehabilitasi medik
Kekuatan motorik
dextra
Sinistra
0
4
5
5
Sensorik : normal
Refleks pupil : (+/+) N
12
Lemah
tangan
kanan,
bicara (+)
dapat
dimengerti
, mengerti
perintah
(+), bibir
masih
tidak
simetris,
nyeri
tengkuk
berkurang,
,makan
dan
minum per
oral. BAK
dan BAB
DBN
Kesadaran
: Stroke infark
composmentis
Vital sign :
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
RR : 20 x/menit
Fungsi luhur : Normal
Saraf Cranial : Parese N
VII
Motorik : hemiparesis
dextra
IVFD RL 16 gtt/mnt
Miniaspi 80mg 2x1 tab
Inj. Citikolin 3x500 mg
B1,B6,B12 2x1 tab
Asam Folat 2x1 tab
Konsultasi
spesialis
rehabilitasi medik
Kekuatan motorik
dextra
Sinistra
0
4
5
5
Sensorik : normal
Refleks pupil : (+/+) N
Refleks fisiologis : (+/+)
Refleks patologis : (-/-)
Sistem otonom : N
Lab 14/11/2013 :
Glu : 74 mg/dL
Cho : 208 mg/dL
HDL : 44,2 mg/dL
TG : 43 mg/dL
BILD : 0.18 mg/dL
BULT : 1.82 mg/dL
URE : 25 mg/dL
CRE : 0.69 mg/dL
URI : 3.4 mg/dL
AST : 17 IU/L
ALT : 15 U/L
ALB : 3.55 g/dL
Indirect Bil : 1.64 mg/dL
13
Sabtu
16-11-13
IVFD RL 16 gtt/mnt
Miniaspi 80mg 2x1 tab
Inj. Citikolin 3x500 mg
B1,B6,B12 2x1 tab
Asam Folat 2x1 tab
Pasien diperbolehkan
pulang
PEMBAHASAN
14
A.
LANDASAN TEORI
Definisi Stroke
Menurut World Health Organization (WHO) stroke adalah manifestasi klinik
dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun global, yang berlangsung dengan
cepat dan lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian tanpa ditemukannya
penyakit selain daripada gangguan vaskular.1
Klasifikasi stroke1,2
A. Berdasarkan kelainan patologik pada otak :
1. Stroke Hemoragik
Perdarahan intraserebral
Trombosis serebri
Emboli serebri
Hipoperfusi sistemik
15
4. Stoke komplit atau completed stroke, yaitu stroke dengan defisit neurologis
yang menetap dan sudah tidak berkembang lagi.
C. Berdasarkan lokasi lesi vaskuler
1. Sistem karotis
-
Motorik
Sensorik
2. Sistem vertebrobasiler
-
Motorik
Sensorik
parenkim otak, ruang cairan serebrospinal disekitar otak atau kombinasi keduanya.
Perdarahan tersebut menyebabkan gangguan serabut saraf otak melalui penekanan
struktur otak dan juga oleh karena hematom yang menyebabkan iskemik pada
jaringan sekitarnya. Peningkatan tekanan intrakranial pada gilirannya akan
menimbulkan herniasi jaringan otak dan menekan batang otak.2
Etiologi Stroke Hemoragik
1.
Perdarahan Intraserebral
Perdarahan intraserebral adalah perdarahan yang terjadi di dalam jaringan otak
akibat pecahnya pembuluh darah otak. Salah satu penyebab tersering adalah tekanan
darah tinggi (hipertensi). Perdarahan intraserebral ditemukan pada 10% dari seluruh
kasus stroke, terdiri dari 80% di hemisfere otak dan sisanya di batang otak dan
16
serebellum. Pada perdarahan otak terjadi ekstravasasi darah ke dalam jaringan otak
yang menyebabkan penekanan, pergeseran dan pemisahan jaringan otak yang
berdekatan tetapi tidak merusak jaringan otak seperti yang terjadi pada infark otak.1
Gejala klinis: 1
-
Perdarahan subarachnoid
Perdarahan subarachnoid adalah suatu keadaan dimana terjadi perdarahan
17
setelah perdarahan, dan menetap selama 5 minggu. Vasospasme terjadi pada daerah
aneurisma yang pecah, tetapi dapat juga pada tempat yang jauh dan bilateral. Darah
dalam subarachnoid dapat menghilang pada 9-12 hari.1
Gejala klinisnya, yaitu:1
-
dipompakan dari jantung. Apabila arteri tersumbat, sel otak (neuron) tidak dapat
menghasilkan energi yang cukup dan kerja otak berhenti.1
Bila aliran darah ke otak terhenti dalam waktu 6 detik akan terjadi gangguan
metabolisme neuron, lebih dari 30 detik gambaran EEG mendatar, dalam 2 menit
terjadi penghentian aktivitas otak, dalam 5 menit mulai terjadi kerusakan otak dan
lebih dari 9 menit manusia akan meninggal. Iskemik ke otak terjadi bila aliran darah
ke otak berkurang 25-30 ml/100 gram jaringan otak permenit.1
Proses yang berasal dari tempat lain (yang jauh) menimbulkan embolus,
misalnya: emboli dari jantung atau sirkulasi ekstrakranial yang menyebabkan
gangguan pembuluh darah intrakranial.
Proses yang timbul akibat aliran darah ke otak inadekuat akibat menurunnya
tekanan perfusi otak atau meningkatnya viskositas darah.
19
Tiga proses pertama menyebabkan timbulnya TIA dan stroke iskemik (infark otak),
sedangkan yang keempat menyebabkan terjadinya stroke hemoragis (perdarahan
intraserebral dan perdarahan subaraknoid).
Usia
12.
Penggunaan narkotik
2.
Jenis kelamin
13.
Hiperhomosisteinemia
3.
Herediter
14.
4.
Ras
15.
Hiperurisemia
16.
Peninggian hematokrit
17.
Peninggian
Riwayat stroke
2.
Hipertensi
3.
Penyakit jantung
4.
Diabetes melitus
5.
Stenosis karotis
6.
TIA
7.
Hiperkolesterol
8.
Penggunaan
kadar
fibrinogen
kontrasepsi oral
9.
Obesitas
10.
Merokok
11.
Alkoholik
20
Infark otak
Perdarahan
serebral
TIA (-)
Beraktivitas/istirahat
Jarang
Jarang
Sering
Hipertensi
Sedang/ normotensi
Berat,kadang sedang
Rangsangan meningen
Tidak ada
Ada
Penurunan
onset
kesadaran
waktu
intra
Gejala
tekanan
intracranial/papiludem
tinggi
Jarang papiludem
Darah
dalam
serebrospinal
cairan
Tidak ada
Ada
Foto kepala
CT-Scan kepala
Angiografi
PSA
Ringan
1-2 menit
Sangat hebat
Sering
Biasanya tidak
Ada
Non Hemoragik
Berat ringan
Pelan (jam/hari)
Ringan
Tidak, kec lesi di batang
otak
Sering kali
Tidak ada
Ada
Permulaan tidak ada
Tidak ada
Sering dari awal
Gangguan bicara
Likuor
Paresis/gangguan
N III
Bisa ada
Berdarah
Tidak ada
Jarang
Berdarah
Bisa ada
Sering
Jernih
Tidak ada
Visual
Fungsi
lainnya
Sistem Vertebrobasiler
luhur
1. Penurunan kesadaran
2. Sakit kepala
3. Refleks patologi
Stroke
Hemoragi
B.
1.
PEMBAHASAN KASUS
Diagnosis klinis
Anamnesis :
-
Pemeriksaan fisik :
-
Hemiparese dextra
Diagnosis :
-
Stroke
Hipertensi grade I
2.
Diagnosis topik
Sistem karotis sinistra karena gejala yang timbul berupa hemiparese dextra dan
parese N.VII dextra sentral.
3.
Diagnosis etiologis
Skor Gajah Mada : Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks patologi (-)
Stroke Infark
Gejala
pemeriksaan
Gejala
mendahului
atau
Infark otak
yang
Perdarahan
serebral
TIA (-)
intra
Beraktivitas/istirahat
Sering pada
aktifitas fisik
waktu
Nyeri
kepala
muntah
dan
Jarang
Penurunan kesadaran
waktu onset
Jarang
Sering
(-)
Hipertensi
Sedang/ normotensi
Berat,kadang sedang
Rangsangan meningen
Tidak ada
Ada
Tidak ada
Defisit
fokal
Sering kelumpuhan
dan
gangguan
fungsi mental
Defisit
neurologik
cepat terjadi
(+) kelumpuhan
Jarang papiludem
Papiludem
dan
perdarahan subhialoid
Tidak dilakukan
Darah dalam
serebrospinal
Tidak ada
Ada
Tidak dilakukan
neurologis
cairan
Foto kepala
Dapat
pergeseran
pinealis
dijumpai
glandula
Tidak dilakukan
CT-Scan kepala
Terdapat
hipodensitas
area
Massa
intrakranial
dengan
area
hiperdensitas
Terdapat area
hipodensitas
Angiografi
Dapat
dijumpai
gambaran
penyumbatan,
penyempitan
dan
vaskulitis
Dapat
dijumpai
aneurisma,
AVM,
massa
intrahemisfer
atau vasospasme
Tidak dilakukan
4.
Diagnosis banding
6.
Anamnesis :
-
Pemeriksaan fisik
Kesadaran
Tekanan darah
: 150/90 mmHg
Saraf kranial
Motorik
: hemiparese dextra
Laboratorium
: kesan : Hiperkolesterolemia
Head CT Scan
kesan : Infark cerebri pada basal ganglia, corona radiata dan centrum semi ovale
sinistra
jadi, diagnosis akhir pada pasien ini adalah stroke infark + Hipertensi grade 1
7.
Dasar penatalaksanaan.
-
Pemberian Vit B1, B6,B12 dan Asam folat sebagai nutrisi otak
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.