You are on page 1of 5

Segala puji bagi allah atas segala yang telah di anugerahkan kepada kita.

Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad Saw, sebagai penuntun umat menuju jalan yang selamat. Marilah kita tingkatkan kualitas dan kuantitas ketaqwaan kita kepada Allah swt, dengan sungguh-sungguh karena taqwa inilah yang akan mengantarkan kita kepada kenikmatan dunia dan akhirat. aamiin ya rabbal alamin

Hadirin yang di muliakan Allah


Ketahuilah, ujian dan cobaan di dunia merupakan sebuah keharusan, siapa pun tidak bisa terlepas darinya. Bahkan, itulah warna-warni kehidupan. Kesabaran dalam menghadapi ujian dan cobaan merupakan tanda kebenaran dan kejujuran iman seseorang kepada Allah SWT
Sabar merupakan istilah dari bahasa Arab dan sudah menjadi istilah bahasa Indonesia. Asal katanya adalah "shabara", yang membentuk infinitif (masdar) menjadi "shabran". Sabar menurut bahasa berarti menahan dan mengekang. Di antaranya disebutkan pada QS.Al-Kahfi 28

Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.

Ada sebuah kisah tentang kesabaran

Suatu hari, seorang perempuan berkulit hitam datang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. "Aku menderita penyakit ayan (epilepsi), ketika sakitku kambuh aku tak sadar hingga melepas pakaianku dan terbukalah auratku" kata perempuan itu, "Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya." "Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga" jawab Rasulullah, "tetapi jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu." "Aku pilih bersabar" jawab perempuan itu mantap, "Maka doakanlah aku agar auratku tidak tersingkap ketika penyakitku kambuh." Maka Nabi mendoakannya dan perempuan itu pun kemudian menjadi ahli surga. Saudara-saudaraku, Demikianlah salah satu contoh sabar dan bagaimana ia mengantarkan seseorang menuju surga. Kita, yang diuji tidak lebih berat dari perempuan berkulit hitam tersebut, mampukah memiliki kesabaran selevel dengannya, atau justru kita gemar mengeluh dan berputus asa dari rahmat-Nya?

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. Az-Zumar : 10)

Sabar bisa dibedakan dalam beberapa hal Pertama, sabar dalam ketaatan Artinya seorang mukmin harus sabar menjalankan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala meskipun perintah itu berat dan dibenci oleh nafsunya. Seorang mukmin harus tetap taat pada hal-hal yang telah diwajibkan baginya meskipun banyak hal yang merintangi; mulai dari kemalasan dan faktor intern lain sampai dengan cemoohan orang, kebencian musuh Islam, dan faktor ekstern lainnya.

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah : 153)

Kedua, sabar dalam meninggalkan larangan Adakalanya orang sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, tetapi ia tidak sabar dalam meninggalkan larangan. Shalat dijalankan tetapi judi juga tidak bisa ditinggalkan. Puasa dilakukan tetapi ghibah tetap jalan. Sehingga ada istilah prokem STMJ, Sholat Terus Maksiat Jalan. Kesabaran juga harus diimplementasikan dalam meninggalkan kemaksiatan dan laranganlarangan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Orang yang mampu meninggalkan kemaksiatan, khususnya kemaksiatan emosional, seperti marah, disebut oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagai orang yang kuat, secara hakiki. Sebab ia telah mampu bersabar atas apa yang dilarang Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Orang yang kuat bukanlah orang yang bisa mengalahkan lawannya, tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu menguasai dirinya ketika marah (Muttafaq 'alaih) Ketiga, sabar dalam musibah Inilah makna sabar yang sudah banyak dimaklumi oleh kebanyakan orang. Meskipun, seringkali orang-orang keliru menggunakan istilah sabar. Yaitu saat seseorang mendapatkan kesulitan lalu ia pasrah tanpa berusaha menghilangkan kesulitan itu atau mencari solusinya dikatakan sabar. Padahal, sabar dalam Islam bersifat proaktif dan progresif, ia tidak statis tetapi telah didahului atau bersamaan dengan ikhtiar maksimal dan upaya untuk senantiasa mencari solusi atas problematika yang dihadapinya. Saat semua upaya telah dilakukan, saat ikhtiar mencapai batas maksimal, maka saat itulah sabar bertemu dengan tawakal. Ia menyerahkan kepada Allah. Dan sebab itu Allah akan mengampuni dosa-dosanya.

Segala sesuatu yang menimpa seorang muslim, baik berupa rasa letih, sakit, gelisah, sedih, gangguan, gundah-gulana, maupun duri yang mengenainya (adalah ujian baginya). Dengan ujian itu, Allah mengampuni dosa-dosanya. (Muttafaq 'alaih)

Hadirin yang dimuliakan Allah, mudah mudahan kita semua diberikan kesabaran, sabar dalam menjalankan perintah, sabar menghadapi musibah dan sabar menjauhi maksiat. Dan dalam kehidupan sosial kita selalu bisa bersabar dan memberikan kontribusi untuk berbuat sabar. Rasulullah saw bersabda :sabar itu ada tiga, sabar menghadapi musibah, sabar menjalankan perintah dan sabar menjauhi maksiat, barang siapa yang sabar menghadapi musibah, sehingga ditolaknya dengan perbuatan yang baik maka baginya 300 derajat dan barang siapa sabar menjalankan perintah maka baginya 600 derajat baginya, dan barang siapa sabar dalam meninggalkan maksiat maka baginya 900 derajat. amin ya rabbal alamin

Segala puji bagi allah atas segala yang telah di anugerahkan kepada kita, baik material maupun nikmat yang immaterial. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad Saw, sebagai penuntun ummat menuju jalan yang selamat. Marilah kita tingkatkan kualitas dan kwantitas ketaqwaan kita kepada Allah swt, dengan sungguh-sungguh karena taqwa inilah yang akan mengantarkan kita kepada kenikmatan dunia dan akhirat alamin ya rabbal alamin Hadirin yang di muliakan Allah Kehidupan di dunia ini terasa sangat sigkat, jika dibandingkan dengan kehidupan sebelum atau sesudah hidup dimuka bumi ini. Tetapi dari kehidupan yang singkat ini, ada banyak sekali hal-hal yang kita temui, suka, duka, ceria dan nestapa terus selalu mengikuti dan akrab bersahabat dengan kehidupan kita. Manusia selalu digelayuti oleh nasib yang berbeda dari hari ke hari tanpa kita ketahui secara pasti, apa sebenarnya kehendak Allah taala. Karena itulah setiap manusia harus tunduk dibawah keputusan dan kehendak rabb-Nya. Allah tidak akan merubah sunnanya yang berlaku untuk hamba-hambanya. Namun tidak kemudian kita men-salah artikan dan berbuat semaunya berdalih bahwa ini kehendak Allah taala, karena kita sendiri tidak tahu dengan kehendak Allah taala. Dasar logis ini menjadi pertimbangan setiap manusia untuk memilih perbuatan baik agar mendapatkan nasib yang baik. Tetapi jika yang kita lakukan sudah maksimal maka dalam tahap inilah kita semua menyerahkan kepada Allah taala. Imam Ghazali berpendapat bahwa sabar adalah menguatkan dorongan agama untuk mengalahkan dorongan nafsu-nya. Jadi kesabaran pada dasarnya adalah konsep agresif untuk maju dengan cara melepaskan jeratan masalah dan kesediahan. Sesungguhnya Allah sudah memberikan semua dunia ini dengan segala sunnahnya. Jika kita berbuat yang salah maka secara sunnatullah kita akan mendapatkan kejelekan. Kausalitas seperti itu telah termaktub di dalam al Qur'an : Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). Ada baiknya kalau kita menyimak apa yang ditulis oleh Imam Al Islambuly, bahwa ada seorang ahlii hadits yang suka mengumpulkan kepompong-kepompong untuk disaksikan bagaimana perubahan kepompong tersebut keluar dan menjadi kupu-kupu yang indah, tetapi pada suatu hari, ada kepompong yang menurutnya lambat dalam proses keluarnya, akhirnya kepompong tersebut di bantu dalam proses pengeluarannya, yang terjadi ternyata justru kepompong tersebut mati, ayah ahli hadits tersebut akhirnya meberikan fatwa:wahai anakku, pada saat kepompong keluar menjadi kupu-kupu, sebenarnya mengeluarkan racun-racun yang ada dalam dirinya, jika tidak ia keluarkan maka ia akan mati, begitu juga dengan kehidupan di dunia, dunia akan memberikan sesuatu tetapi di sisi lain dunia juga akan meminta sesuatu juga, mustahil dunia akan memberikan begitu saja. Filosofi kisah tersebut memberikan pelajaran kepada kita, bahwa dengan melintasi batas kebenaran yang digariskan, demi untuk mendapatkan sesuatu maka akan menjadikan ketahanan agamanya menjadi luntur. Hadirin yang dimulyakan Allah Tidak dibenarkan dalam kehidupan ini bersifat ambisius, mengejar dunia yang berlebihan, dalam al-Qur'an kita diperintahkan untuk selalu meminta kepada Allah untuk berbuat sabar

dalam menjalankan perintahnya dan sabar menjalankan shalat dengan penuh ketekunan. (QS al Baqarah:45) Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu`, (QS al Baqarah:45) Sabar tidak hanya ketika menerima keadaan yang tidak kita inginkan, tetapi sabar juga harus kita aplikasikan kepada semua aspek kehidupan termasuk bersabar pada saat mendapatkan nikmat yakni dengan cara membelanjakan dengan cara yang benar sesuai dengan tuntunan Allah taala. Setiap ibadah membutuhkan kesabaran di dalamnya, oleh karena itu sabar adalah bagian dari tubuh amal itu sendiri. Imam Ali ra berkata: Sifat sabar itu menempati kedudukan sebagai kepala dari bagian jasad, tidak jasad yang tanpa kelapa, dan tidak ada keimanan bagi orang yang tidak bersabar. Hadirin yang berbahagia Bersabarlah atas segala yang digariskan oleh Allah dan janganlah kita mencari jalan pintas, untuk kaya kita tidak perlu memelihara tuyul, atau korupsi, untuk menjadi populer jangan menjual harga diri, untuk hidup terhormat jangan menjelekkan orang al Qur'an :al-Insan:24 Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka. Dari Ibnul Mubarak, pada suatu hari ada orang majusi yang melayat kepada jenazah putranya, dia berkata:hari ini akan ada orang pandai yang dilakukan oleh orang yang bodoh lima hari yang akan datang. Orang bodoh yang tidak tahu betapa besarnya pahala sabar, akan melakukan sedih berkepanjangan, berbeda dengan orang yang cerdik dan bijak yang di dalamnya ada unsur kesabaran, ia akan ditimpa kesedihan pada saat musibah itu menimpa, dan tidak berlarut larut jatuh dalam duka. Sabda Nabi saw : Sabar itu terdapat pada pukulan pertama Hadirin yang dimuliakan Allah, mudah mudahan kita semua diberikan kesabaran, sabar dalam menjalankan perintah, sabar menghadapi musibah dan sabar menjauhi maksiat. Dan dalam kehidupan sosial kita selalu bisa bersabar dan memberikan kontribusi untuk berbuat sabar. Rasulullah saw bersabda :sabar itu ada tiga, sabar menghadapi musibah, sabar menjalankan perintah dan sabar menjauhi maksiat, barang siapa yang sabar menghadapi musibah, sehingga ditolaknya dengan perbuatan yang baik maka baginya 300 derajat dan barang siapa sabar menjalankan perintah maka baginya 600 derajat baginya, dan barang siapa sabar dalam meninggalkan maksiat maka baginya 900 derajat. amin ya rabbal alamin

You might also like