You are on page 1of 1

IPKB Kaltim- Sebanyak 30 peserta pelatihan terdiri dari bidan dan dokter rumah sakit serta Puskesmas se Kalimantan

Timur mengikuti pelatihan penggunaan atau pemasangan kontrasepsi model baru atau CTU (contraseptive technology update). Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim, Jufri Yasin mengatakan pelatihan CTU adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampian dan wawasan peserta dalam memasang alat kontrasepsi model baru (CTU) Menurutnya pelatihan CTU merupakan upaya BKKBN dalam menghadapi pengguna program Jampersal (jaminan persalinan), sehingga ibu hamil pada pasca persalinan langsung bisa dilayani dengan pemasangan alat kontrasepsinya. Dikatakannya bahwa penggunaan istilah tekhnologi terkini atau update ,tidaklah identik dengan penggunaan peralatan canggih yang mahal, tetapi diartikan sebagai tekhnologi tepat guna dan sesuai untuk institusi pelayanan dengan sumberdaya terbatas. Kemudian dilaksanakan oleh bidan atau dokter yang memberi manfaat bagi masyarakat atau keluarga yang membutuhkan pelayanan kontrasepsi. Jufri Yasin menjelaskan berdasarkan hasil laporan pada bulan Juli 2013 , pelayanan KB pasca persalinan dan pasca keguguran dari 52 rumah sakit yang ada di Provinsi Kalimantan Timur ada sekitar 2.375 orang yang lahir. Sedangkan yang ber KB hanya sekitar 821 orang atau 35,47 persen. Dari jumlah sebanyak 2.375 peserta KB tersebut terdiri dari Medis Operasi Wanitla (MOW) sebanyak peserta 174, IUD sebanyak 211 peserta, Implant 16 peserta, Medis Operasi Pria (MOP) nol peserta, suntik 259 peserta, pil 42 peserta dan kondom 177 peserta. Jika berdasarkan Kontrak Kinerja Provinsi (KKP) yang ditetapkan BKKBN pusat pada tahun 2013 peserta MOW sudah mencapai 1.017 peerta atau sekitar 192,98 persen, katasnya . Jufri Yasin menambahkan bahwa upaya lain untuk mencapai Kontrak Kinerja Provinsi, selain memberikan pelatihan kepada dokter dan bidan juga memberikan alat lapaoroscopy kepada tujuah rumah sakit di Samarinda dan Balikpapan.(*)

You might also like