You are on page 1of 17

1

DIMENSI PENGETAHUAN

Pemahaman pembelajaran saat ini difokuskan pada proses aktif, kognitif dan konstruktif yang tergabung dalam pembelajaran yang berarti. Siswa dalam hal ini berperan sebagai individu yang aktif dalam setiap pembelajarannya, siswa dapat memilih informasi yang dibangun oleh pengertian mereka sendiri dari informasi yang dipilih. Hal ini merupakan perubahan dari pandangan pasif dalam belajar kognitif dan perspektif konstruktif yang ditekankan pada siswa tentang bagaimana mengetahui dan berpikir mengenai apa yang mereka ketahui selama siswa melakukan pembelajaran yang berarti (Anderson & Krathwohl, 2008). Siswa dan guru mengkonstruksi makna sendiri dari aktivitas-aktivitas pembelajaran dan peristiwa-peristiwa di kelas, dan bahwa konstruksi-konstruksi tentang materi pelajaran biasa berbeda dengan konsep-konsep normatis dan autentik. Guru harus membuat keputusan tentang apa yang perlu diajarkan dalam kelas atau apa yang harus siswa pelajari di sekolah sehinga tujuan-tujuan pendidikan memandu guru untuk menetapkan apa yang harus siswa pelajari (Anderson & Krathwohl, 2008). Banyak istilah-istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan pengetahuan antara lain adalah : Pengetahuan konseptual Pengetahuan kondisional Pengetahuan isi Pengetahuan deklaratif Pengetahuan disipliner Pengetahuan wacana Pengetahuan domain Pengetahuan episodic Pengetahuan eksplisit Pengetahuan factual Pengetahuan metakognitif Pengetahuan pengetahuan awal Pengetahuan procedural Pengetahuan semantic Pengetahuan situasional Pengetahuan sosiokultural Pengetahuan strategis dan Pengetahuan implisit
DIMENSI PENGETAHUAN Knowledge) | Kelompok 3 (Dimension

Banyaknya istilah-istilah atau peristilahan (terminology) pengetahuan yang berbeda dan label-label yang berbeda sangat penting dalam kategorisasi jenis-jenis dan sub-subjenis pengetahuan dalam revisi taksonomi pendidikan. Oleh karena terdapat ketidaksepakatan pendapat perihal banyak aspek dalam dimensi pengetahuan, sulit untuk membuat taksonomi pengetahuan yang mencakup seluruh kompleksitas dasar pengetahuan sekaligus yang sederhana, praktis dan mudah digunakan, dengan jumlah kategerori yang ringkas. khususnya dalam pengembangan psikologi kognitif, maka secara umum dapat diklasifikasikan ke dalam empat tipe pengetahuan umum, yaitu Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif (Anderson & Krathwohl, 2008). Namun dalam hal ini tugas yang diberikan penulis diberi batasan hanya dalam pembahasan tiga tipe pengetahuan pada makalah ini, yaitu (1)

Pengetahuan Konseptual, (2) Pengetahuan procedural, dan (3) Pengetahuan Metakognitif .

DIMENSI PENGETAHUAN Knowledge) | Kelompok 3

(Dimension

A. Terminologi Pengetahuan Konseptual (Terminology Conceptual Knowledge) 1. Pengetahuan tentang Terminologi (Knowledge about Terminology) Pengetahuan tentang terminologi mencakup pengetahuan tentang label dan simbol verbal dan nonverbal (misalnya, kata, angka, tanda, dan gambar). Label dan symbol ini sangat spesifik dan berguna, sehingga para ahli berharap siswa mengetahui lebih daripada apa yang siswa ingin ketahui. Penggunaan label dan simbol tersebut harus sangat cermat. Hanya dengan label dan symbol ini, para ahli dapat dengan mudah mengungkapkan ide (Anderson & Krathwohl, 2008). Contoh-contoh pengetahuan tentang terminology adalah sebagai berikut: Pengetahuan tentang alphabet, pengetahuan tentang istilah-istilah tertentu (misalnya, label untuk bagian-bagian sel, nama-nama partikel sub-atom). Pengetahuan tentang kosakata dalam kimia. Pengetahuan tentang istilah-istilah pokok kimia. Pengetahuan tentang simbol-simbol pokok pada Table System Periodik Kimia. Pengetahuan tentang symbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan pengucapan kata yang tepat.

2. Pengetahuan Konseptual (Conceptual knowledge) Pengetahuan konseptual adalah pengetahuan hubungan timbal balik antar elemen-elemen dasar dalam struktur yang lebih besar yang memungkinkan mereka berfungsi secara bersama-sama. Pengetahuan konseptual mencakup pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, dan hubungan antara dua atau lebih kategori atau klasifikasi sehingga menjadi pengetahuan yang lebih kompleks dan tertata. Pengetahuan konseptual meliputi skema, model mental, atau teori yang implicit atau eksplisit dalam beragam model psikologi kognitif. Skema, model dan teori ini mempresentasikan pengetahuan manusia tentang bagaimana suatu materi kajian ditata dan distrukturkan, bagaimana bagian-bagian atau bit-bit informasi saling berkaitan secara sistematis, dan bagaimana bagian-bagian ini berfungsi
DIMENSI PENGETAHUAN Knowledge) | Kelompok 3 (Dimension

bersama. Misalnya, model mental untuk menjelaskan mengapa mesti ada musim boleh jadi mencakup ide-ide tentang bumi, matahari, rotasi bumi, dan kemiringan bumi terhadap matahari pada bulan-bulan tertentu dalam setahun. Semua ini bukanlah fakta-fakta yang sederhana dan terpisah tentang bumi dan matahari, melainkan ide-ide tentang hubungan-hubungan antara bumi dan matahari dan keterkaitan antara hubungan-hubungan tersebut dan perubahan musim (Anderson & Krathwohl, 2008). Pengetahuan konseptual terdiri dari tiga subjenis, yaitu (2.1) pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori, (2.2) pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi, dan (2.3) pengetahuan tentang teori, model, dan struktur (Anderson & Krathwohl, 2008).

2.1. Pengetahuan tentang Klasifikasi dan Kategori (Knowledge about Classification and Category) Pengetahuan klsifikasi dan kategori meliputi kategori-kategori, divisi-divisi dan penyusunan yang digunakan dalam materi yang berbeda. Pengetahuan ini secara umum merefleksikan bagaimana para ahli berpikir dan menyelesaikan masalah mereka, dimana pengetahuan khusus menjadi penting dari masalah yang telah diselesaikan. Pengetahuan adalah sebuah aspek penting dalam mengembangkan sebuah disiplin akademik. Contoh pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori adalah sebagai berikut: a. Umum Pengetahuan tentang berbagai jenis literature. Pengetahuan tentang bermacam-macam bentuk usaha. Pengetahuan tentang bagian-bagian kalimat (misalnya, kata benda, kata kerja, dan kata sifat).
DIMENSI PENGETAHUAN Knowledge) | Kelompok 3 (Dimension

Pengetahuan tentang berbagai jenis maslah psikologis. Pengetahuan tentang beraneka kalender. b. Bidang Kimia Pengetahuan tentang golongan-golongan Sistem Periodik. Pengetahuan tentang jenis-jenis koloid. Pengetahuan tentang jenis-jenis titrasi. Pengetahuan tentang jenis-jenis ikatan kimia. Pengetahuan tentang berbagai macam persamaan kimia. Pengetahuan tentang jenis-jenis reaksi kimia dan lain-lain. dan periode dalam Tabel

2.2. Pengetahuan tentang Prinsip dan Generalisasi (Knowledge about Principles and Generalities) Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi terbentuk oleh klasifikasi dan kategori. Prinsip dan generalisasi merupakan bagian yang dominan dalam sebuah disiplin ilmu dan digunakan untuk mengkaji fenomena atau menyelesaikan masalah-masalah dalam disiplin ilmu tersebut. Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi mencakup pengetahuan tentang abstraksi-abstraksi tertentu yang meringkas hasil-hasil pengamatan terhadap suatu fenomena. Abstraksi-abstraksi ini sangat bermanfaat untuk

mendeskripsikan, memprediksi, menjelaskan, atau menentukan tindakan atau arah yang mesti diambil (Aunartist, 2012). Contoh pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi adalah sebagai berikut: a. Umum Pengetahuan tentang generalisasi-generalisasi pokok dalam

kebudayaan-kebudayaan tertentu. Pengetahuan tentang hukum-hukum fisika dasar.


DIMENSI PENGETAHUAN Knowledge) | Kelompok 3 (Dimension

pengetahuan tentang implikasi-implikasi kebijakan perdagangan Amerika pada pereekonomian dunia dan sikap masyarakat

internasional. pengetahuan tentang prinsip-prinsip utama belajar. pengetahuan tentang prinsip-prinsip system pemerintahan federal. pengetahuan tentang prinsip-prinsip operasi aritmatika sederhana (misalnya, prinsip komutatis [pertukaran] dan prinsip asosiatif [pengelompokan]. b. Bidang Kimia Pengetahuan tentang prinsip-prinsip kimia yang relevan dengan proses kehidupan dan kesehatan. Pengetahuan tentang hukum-hukum dalam Pelajaran Kimia. Pengetahuan tentang hipotesa Avogadro dan dalil Dalton mengenai atom.

2.3. Pengetahuan tentang Teori, Model, dan Struktur (Knowledge about Theory, Models and Structure) Pengetahuan teori, model dan struktur meliputi pengetahuan prinsip dan generalisasi dengan hubungan timbal balik yang jelas, pandangan yang sistematis dalam sebuah fenomena yang rumit, masalah, atau materi. Pengetahuan ini merupakan formula yang abstrak.Pengetahuan ini merupakan rumusan-rumusan abstrak dan dapat menunjukkan interelasi dan susunan dari banyak detail, klasifikasi dan kategori serta prinsip dan generalisasi yang spesifik (Anderson & Krathwohl, 2008). Contoh pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi adalah sebagai berikut: a. Umum Pengetahuan mengenai semua struktur MPR (yakni organisasi). pengetahuan tentang struktur inti pemerintah kota setempat.
DIMENSI PENGETAHUAN Knowledge) | Kelompok 3 (Dimension

pengetahuan perihal rumusan lengkap teori evolusi. pengetahuan tentang model-model genetikan (misalnya DNA). b. Bidang Kimia Pengetahuan perihal interelasi antara prinsip-prinsip kimia sebagai dasar bagi teori-teori kimia. Pengetahuan tentang teori dan model atom, struktur atom modern.

B. Pengetahuan Prosedural (Procedural Knowledge) Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana melakukan sesuatu. Seperti pengetahuan keterampilan, algoritma, teknik-teknik, dan metodametoda yang secara keseluruhan dikenal sebagai prosedur. Ataupun dapat digambarkan sebagai rangkaian langkah-langkah (Anderson & Krathwohl, 2008). Pengetahuan prosedural juga mengarahkan kemampuan membaca dan membuat grapik dan tabel, melaksanakan konstruksi geometri, dan menampilkan serta kemampuan melakukan praktikum kimia berdasrakan pada buku petunjuk. Pengetahuan prosedural sering direfleksikan dalam kemampuan siswa untuk menghubungkan sebuah proses algoritma dengan situasi masalah yang diberikan, untuk mengerjakan algoritma dengan benar dan mengkomunikasikan hasil algoritma ke dalam konteks masalah (Anderson & Krathwohl, 2008). Contoh pengetahuan prosedural adalah sebagai berikut: a. Umum Dalam matematika, misalnya, terdapat algoritma-algoritma untuk

melakukan pembagian bertingkat, menyelesaikan persamaan kuadrat, dan menentukan segitiga-segitiga yang sama. Dalam sains, terdapat metode-metode umum untuk mendesain dan melakukan eksperimen. Dalam ilmu social, terdapat prosedur-prosedur untuk membaca peta, memperkirakan umur benda-benda artefak, dan mengumpulkan data-data sejarah.
DIMENSI PENGETAHUAN Knowledge) | Kelompok 3 (Dimension

Dalam linguistic, terdapat prosedur-prosedur untuk mengeja kata-kata dan menyusun kalimat-kalimat yang tata bahasanya benar. b. Bidang Kimia Dalam praktikum kimia, terdapat prosedur-prosedur dalam melakukan praktikum di laboratorium. Pengetahuan tentang penggunaan atau cara kerja alat-alat yang terdapat di dalam laboratorium. Pengetahuan tentang tata cara yang harus dilakukan sebelum dan sesudah melakukan praktikum.

Pengetahuan tentang procedural tersebut mengindikasikan pengetahuan tentang disiplin ilmu tertentu dan pengetahuan ini berkebalikan dengan strategistrategi umum penyelesain masalah yang dapat diterapkan pada banyak disiplin ilmu. Jenis pengetahuan ini terbagi atas tiga kategori, yaitu:

1. Pengetahuan tentang Keterampilan dalam Bidang Tertentu dan Algoritme (Knowledge about skill in a Particular Field and Algorithms) Pengetahuan algoritma digunakan dengan latihan matematika. Prosedur perkalian dalam aritmetika, ketika diterapkan, hasil umumnya adalah jawaban yang sulit karena adanya kesalahan dalam penghitungan. Walaupun hal ini dikerjakan dalam pengetahuan prosedural, hasil dari pengetahuan prosedural ini seringkali menjadi pengetahuan faktual atau konseptual (Saiful Amin, 2013). Algoritma untuk penjumlahan seluruh bilangan yang sering kita gunakan untuk menambahkan 2 dan 2 adalah pengetahuan prosedural, jawabannya 4 semudah pengetahuan faktual. Sekali lagi, penekanan disini adalah berdasarkan pada pemahaman siswa dalam memahami dan menyelesaikannya sendiri (Saiful Amin, 2013). Contoh pengetahuan pengetahuan tentang keterampilan dalam bidang tertentu dan algoritme adalah sebagai berikut:
DIMENSI PENGETAHUAN Knowledge) | Kelompok 3 (Dimension

a.

Umum Pengetahuan keterampilan dalam melukis menggunakan cat air. Pengetahuan keterampilan macam-macam algoritma untuk menyelesaikan persamaan kuadrat.

b.

Bidang Kimia Pengetahuan keterampilan dalam merangkai alat khususnya dalam praktikum kimia organik di laboratorium. Pengetahuan keterampilan dalam memahami Tabel Sistem Periodik.

2. Pengetahuan tentang Teknik dan Metode Mata Pelajaran secara Spesifik (Knowledge about Techniques and The Method of Subjects Specifically) Pengetahuan metoda dan teknik khusus meliputi pengetahuan yang sangat luas dari hasil konsensus, persetujuan, atau norma-norma disiplin daripada pengetahuan yang secara langsung lebih menjadi sebuah hasil observasi, eksperimen, atau penemuan (Saiuful Amin, 2013). Contoh pengetahuan tentang teknik dan metode mata pelajaran secara spesifik adalah sebagai berikut: a. Umum Pengetahuan metoda penelitian yang relevan untuk ilmu sosial. Pengetahuan teknik-teknik yang digunakan oleh ilmuwan dalam mencari penyelesaian masalah. Pengetahuan metoda-metoda untuk mengevaluasi konsep kesehatan. Pengetahuan macam-macam metoda literatur.

b.

Bidang Kimia Pengetahuan macam-macam metode dalam menyetarakan suatu

persamaan reaksi kimia. Pengetahuan macam-macam rumus kimia yang digunakan untuk penyelesaian masalah-masalah dalam stoikiometri dan konsep mol.
DIMENSI PENGETAHUAN Knowledge) | Kelompok 3 (Dimension

10

3. Pengetahuan tentang Kriteria untuk Menentukan Kapan Menggunakan Prosedur secara Tepat (Knowledge about Criteria For The Determine The Use Procedures with The When) Pengetahuan tentang criteria untuk menentukan kapan menggunakan prosedur secara tepat menjadi syarat penting bagi seorang siswa. Sebelum melakukan penelitian, siswa diharapkan mengetahui metode-metode dan teknikteknik yang pernah dipakai dalam penelitian-penelitian serupa. Pada tahap lanjut dalam proses penelitian, siswa diharapkan dapat menunjukkan hubungan antara metode dan teknik yang telah mereka gunakan dan metode-metode yang telah dipakai oleh orang lain (Anderson & Krathwohl, 2008). Para ilmuawan menyelesaikan masalah-masalah mereka secara

sistematisasi sesuai dengan bidang mereka. Mereka memiliki criteria yang membantu mereka dalam pengambilan keputusan tantang kapan dan dimana harus menggunakan beragam pengetahuan procedural dalam suatu bidang, yaitu mereka berlatih menggunakan pengetahuan mereka sehingga mengetahui kondisi-kondisi yang menuntut penerapan prosedur-prosedur tertentu. Kriteria-kriteria pada satu disiplin ilmu jauh berbeda dengan disiplin ilmu yang lain. Kriteria-kriteria ini awalnya tampak kompleks dan abstrak di mata siswa dan siswa akan menemukan maknanya bila kriteria-kriteria tersebut dikaitkan dengan kondisi dan masalah yang nyata (Anderson & Krathwohl, 2008). Contoh pengetahuan tentang criteria untuk menentukan kapan

menggunakan prosedur sacara tepat adalah sebagai berikut: a. Umum Pengetahuan kriteria untuk menentukan beberapa tipe essay untuk ditulis (ekspositori, persuasif). Pengetahuan kriteria untuk menentukan metoda yang digunakan dalam menyelesaikan persamaan aljabar. Pengetahuan kriteria untuk menentukan prosedur statistik untuk

menggunakan data yang terkumpul dalam eksperimen.


DIMENSI PENGETAHUAN Knowledge) | Kelompok 3 (Dimension

11

Pengetahuan kriteri untuk menentukan teknik-teknik dalam menerapkan dan membuat pengaruh dalam melukis menggunakan cat air. c. Bidang Kimia Pengetahuan kriteria untuk menentukan metode apa yang sesuai dalam penentuan kadar asam askorbat, misalnya pada buah apel. Pengetahuan kriteria untuk menentukan prosedur statistik untuk

menggunakan data yang terkumpul dalam penelitian dalam bidang kimia. Pengetahuan kriteria untuk menentukan teknik-teknik dalam penggunaan alat kimia, misalnya buret.

C. Pengetahuan Metakognisi (Knowledge Metacognition) Metakognitif ialah kesedaran tentang apa yang diketahui dan apa yang tidak diketahui. Strategi Metakognitif merujuk kepada cara untuk meningkatkan kesadaran mengenai proses berfikir dan pembelajaran yang berlaku. Apabila kesedaran ini terwujud, seseorang dapat mengawal fikirannya dengan merancang, memantau dan menilai apa yang dipelajari. Jadi Pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan mengenai pengertian umum maupun pengetahuan mengenai salah satu pengertian itu sendiri (Anderson & Krathwohl, 2008). Metakognitif merupakan bagian dari memonitor diri terhadap pengetahuan pribadi. Monitoring mengacu pada cara guru mengevaluasi apa yang telah kita ketahui dan belum kita ketahui. Proses-proses yang terlibat dalam monitoring tersebut meliputi: Pertimbangan permudahan belajar (easy of learning judgements) Pertimbangan perasaan mengetahui (feeling of knowing judgements) Pertimbangan hasil pembelajaran (judgements of goal learning) Keyakinan terhadap jawaban-jawaban yang diingat (confidence of retrived answered) Metakognitif terkadang juga disebut sebagai metakognisi. Metakognitif diungkapkan pertama kali oleh Flavel yang mendatangkan banyak perdebatan
DIMENSI PENGETAHUAN Knowledge) | Kelompok 3 (Dimension

12

dalam mendefinisikannya. Berikut ini adalah beberapa pengertian tentang metakognitif dari beberapa ahli, yaitu: Kesadaran dan kontrol terhadap proses kognitif (Eggen dan Kauchak, 1996). Proses mengetahui dan memonitor proses berpikir atau proses kognitif sendiri (Arends, 1998). Metakognisi menunjuk kepada kecakapan pebelajar sadar dan memonitor proses pembelajarannya (Peter, 2000). Pengetahuan tentang belajarnya sendiri; tentang bagaimana ia belajar dan bagaimana ia memantau cara belajar yang dilakukannya (Flavell, Gardner dan Alexander dalam Slavin, 1997). Berikut ini adalah beberapa manfaat dari keterampilan metakognitif , yaitu: Pengembangan kecakapan metakognitif pada para siswa adalah suatu tujuan pendidikan yang berharga. Metakognisi (strategi) bagi guru dan siswa adalah menekankan monitoring diri dan tanggung jawab siswa (monitoring diri merupakan kecakapan berpikir tinggi) Menyatakan melalui metakognisi siswa mampu menjadi pebelajar mandiri, menumbuhkan sikap jujur dan berani melakukan kesalahan dan akan meningkatkan hasil belajar secara nyata. Keterampilan metakognitif memungkinkan para siswa berkembang sebagai pebelajar mandiri, karena mendorong mereka menjadi manajer atas dirinya sendiri serta menjadi penilai atas pemikiran dan pembelajarannya sendiri. Indikator-indikator keterampilan metakognitif yang akan dikembangkan yaitu: Mengidentifikasi tugas yang sedang dikerjakan. Mengawasi kemajuan pekerjaannya. Mengevaluasi kemajuan ini. Memprediksi hasil yang akan diperoleh.
DIMENSI PENGETAHUAN Knowledge) | Kelompok 3 (Dimension

13

Selanjutnya proses-proses yang diarahkan pada pengaturan proses berpikir juga akan membantu Mengalokasikan sumber daya-sumber daya yang dimiliki untuk mengerjakan tugas. Menentukan langkah-langkah penyelesaian tugas. Menentukan intensitas. Kecepatan dalam menyelesaikan tugas. Indikator-indikator keterampilan metakognitif tersebut dituangkan dalam inventori keterampilan metakognitif. Strategi untuk mengembangkan keterampilan metakognitif adalah sebagai berikut. Mengidentifikasi apa yang kamu ketahui dan apa yang tidak kamu ketahui. Membahas tentang berpikir. Membuat jurnal merencanakan dan pengaturan diri. Menjelaskan tentang proses berpikir dan evaluasi. Pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan kesadaran dalam hal umum sebaik dengan kesadaran dan pengetahuan tentang kesadaran itu sendiri. Metakognitif merujuk pada kesadaran peserta didik tentang cara-cara belajar mereka yang paling efektif dan kemampuan mereka untuk mengontrol faktorfaktor yang mempengaruhinya dan metakognitif sebagai pengetahuan tentang pembelajaran diri sendiri atau tentang bagaimana belajar (Muhammad Iksan, 2013).

1. Pengetahuan Strategi (Strategy of Knowledge) Pengetahuan strategi adalah pengetahuan mengenai startegi-strategi umum untuk pembelejaran, berfikir, dan pemecahan masalah. Strategi-strategi dalam subjenis ini dapat digunakan melintasi banyak tugas-tugas dan pokok-pok bahasan yang berbeda. Pengetahuan strategi meliputi pengetahuan beragam strategi yang dapat siswa gunakan untuk mengingat materi, makna inti dari teks, atau mengerti
DIMENSI PENGETAHUAN Knowledge) | Kelompok 3 (Dimension

14

apa yang mereka dengar di ruang kelas atau baca dalam buku dan materi-materi pelajaran lainnya. Sejumlah besar strategi pembelajaran yang berbeda dapat dikelompokkan dalam tiga kategori umum repetisi, pengembangan dan pengaturan (Suwarto, Jurnal Pendidikan No.1/Volume 19/2010). Strategi-strategi repetisi meliputi pengulangan kata-kata atau istilah-istilah agar diingat terus-menerus oleh seseorang, mereka pada umumnya bukan merupakan strategi-strategi yang efektif dalam level pembelajaran dan pemahaman yang lebih dalam. Kebalikannya strategi-startegi pengembangan meliputi penggunaan beragam alat bantu mengingat untuk tugas-tugas mengingat sama halnya dengan teknik-teknik seperti meringkas dan memilih gagasan utama dari teks. Strategi-strategi pengaturan biasanya menghasilkan pemahaman dan pembelajaran yang lebih baik daripada strategi-strategi repetisi (Suwarto, Jurnal Pendidikan No.1/Volume 19/2010). Akhirnya, pengetahuan strategi, meliputi strategi-strategi umum untuk memecahkan masalah dan berfikir. Strategi-strategi pemecahan masalah, terdapat strategi-strategi umum untuk berfikir deduktif dan induktif, termasuk menilai validitas pertanyaan-pertanyaan logis yang berbeda, mencegah kebulatan dalam argument-argumen, membuat kesimpulan-kesimpulan yang tepat dari sumbersumber data yang berbeda, dan mendukung contoh-contoh yang tepat untuk membuat kesimpulan-kesimpulan (Suwarto, Jurnal Pendidikan No.1/Volume 19/2010). Contoh-contoh pengetahuan strategis secara umum dan dalam bidang kimia adalah sebagai berikut: Pengetahuan bahwa mengulang-ulang informasi merupakan salah satu cara untuk menanamkan informasi. Pengetahuan perihal beberapa macam strategi untuk menghafal (misalnya, memakai akronim seperti warna pelangi mejikuhibiniu yaitu merah jingga kuning hijau biru nila ungu dan dapat pula dibuat menjadi sebuah kalimat
DIMENSI PENGETAHUAN Knowledge) | Kelompok 3 (Dimension

15

seperti nama-nama unsure pada golongan IA yaitu Hari Libur Nanti Kita Rombongan ke Cipanas dan Francis). Pengetahuan tentang berbagai strategi elaborasi seperti memparafrase dan merangkum. Pengetahuan tentang berbagai macam strategi pengorganisasian seperti menuliskan garis besar dan menggambar diagram. Pengetahuan untuk merencanakan strategi seperti merumuskan tujuan membaca, pengetahuan tentang strategi-strategi pemahaman seperti mengetes diri sendiri dan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri. Pengetahuan tentang analisis alat seperti metode heuristic bertujuan untuk menyelesaikan masalah pelik.

2. Pengetahuan Mengenai Tugas-tugas Kognitif, yang Meliputi Pengetahuan Kontekstual dan Kondisional (Knowledge Regarding Duty of Duties, Cognitivecovering Knowledge Contextual and Conditionally) Pengetahuan ini meliputi pengetahuan yang membedakan tugas-tugas kognitif yang tingkat kesulitannya sedikit ataupun banyak, bisa saja membuat sistem kognitif ataupun strategi kognitif. Siswa mengembangkan pengetahuan mengenai strategi-strategi pembelajaran dan berfikir. Siswa juga perlu mengembangkan pengetahuan kondisional untuk strategi-strategi kognitif umum ini, dengan kata lain mereka perlu mengembangkan beberapa pengetahuan mengenai kapan dan mengapa menggunakan strategi-strategi ini secara tepat (Suwarto, Jurnal Pendidikan No.1/Volume 19/2010). Pengetahuan kondisional mengacu pada pengetahuan mengenai situasisituasi dimana siswa dapat menggunakan pengetahuan metakognitif. Aspek pengetahuan kondisional penting yaitu merupakan norma-norma social umum dan situasional local, konvensional, dan budaya untuk menggunakan strategi-strategi yang berbeda (Suwarto, Jurnal Pendidikan No.1/Volume 19/2010).

DIMENSI PENGETAHUAN Knowledge) | Kelompok 3

(Dimension

16

Contoh pengetahuan mengenai tugas-tugas kognitif, yang meliputi pengetahuan kontekstual dan kondisional adalah sebagai berikut: Pengetahuan mengingat kembali tugas-tugas (contoh, jawaban singkat) yang dibuat secara umum dalam sistem memori individu yang dibandingkan dengan pengenalan tugas-tugas (contoh, pilihan berganda). Pengetahuan buku sumber yang sulit untuk dipahami dibandingkan dengan buku biasa atau buku teks umum. Pengetahuan tugas memori sederhana (contoh, mengingat nomor telepon).

3. Pengetahuan Itu Sendiri (Knowledge Itself) Pengetahuan ini meliputi kekuatan dan kelemahan dalam hubungannya dengan pengertian dan pembelajaran. Seorang ilmuwan mengetahui kapan mereka tidak mengetahui sesuatu dan kemudian mereka memiliki beberapa strategi untuk menemukan informasi yang dibutuhkan secara tepat (Suwarto, Jurnal Pendidikan No.1/Volume 19/2010). Contohnya, siswa yang mengetahui tes itu lebih mudah yang bentuknya pilihan berganda dibandingkan dengan bentuk essey, karena memiliki pengetahuan sendiri dalam memilih keterampilan penilaian (Muhammad Iksan, 2013).

DIMENSI PENGETAHUAN Knowledge) | Kelompok 3

(Dimension

17

DIMENSI PENGETAHUAN Knowledge) | Kelompok 3

(Dimension

You might also like