You are on page 1of 40

HEPATITIS

Di Susun Oleh :

Rina Idaman Dwi Putri 11.2010.044

Dosen Pembimbing :

dr.Agoes Koos artoro! S".PD

#AK$%TAS KED&KTERA' $'I(ERSITAS KRISTE' KRIDA )A*A'A KEPA'ITERAA' I%+$ PE',AKIT DA%A+ R$+AH SAKIT SI+PA'-A' DEP&K 2012

KATA PE'-A'TAR

Puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat-Nyalah maka makalah ini da at diselesaikan! Penulis juga mengu"a kan terima kasih ke ada dosen embimbing dr!#goes $ooshartoro, S !PD dan juga dr!#rie% &ardoyo, S !PD serta teman-teman seja'at ke aniteraan (lmu Penyakit Dalam, yang telah membantu dalam enyelesaian re%rat ini! )e%rat ini mengangkat judul tentang he atitis, untuk membantu lebih mengenal enyakit he atitis, dari etiologi, mekanisme klinis sam ai enatalaksanaan! Semoga re%rat ini berguna bagi enyakit he atitis! Dengan terbatasnya 'aktu yang diberikan, enulis sadar bah'a makalah ini jauh dari sem urna, sehingga enulis sangat menghara kan kritik saran yang bisa membangun untuk menyem urnakan re%rat ini! #khir kata terima kasih atas kesediannya untuk memba"a re%rat ini! enulis mengu"a kan emba"a untuk menambah engetahuan tentang

*akarta, Desember +,-+

Penulis

DA#TAR ISI

$ata engantar Da%tar isi .ab ( Pendahuluan -!- /atar belakang -!+ E idemiologi -!0 Permasalahan .ab (( Pembahasan +!- De%inisi +!+ Etiologi dan $arakteristik 2irus +!0 Patologi dan Patogenensis +!5 $lasi%ikasi +,1 Manis%estasi $linik +!3 Diagnosis +!7 Penatalaksanaan +!4 Prognosis .ab ((( Penutu 0!- $esim ulan Da%tar Pustaka

i ii 0 1 1 3 4 6 --5 +0 0, 00 00 05

.A. I PE'DAH$%$A'

1.1 %atar .e/a0ang


(kterus e idemik telah dila orkan ertama kali oleh 8i o"rates!

Selanjutnya telah dila orkan banyak e idemi, terutama se'aktu erang! Dalam Perang Dunia ke-+ telah dila orkan berbagai e idemi ikterus, terutama yang terjadi di Timur Tengah dan (talia!-

1.2 E"idemio/ogi
HAV biasa menyebar se"ara %e"al-oral dan da at menyebar lebih luas lagi ada daerah adat dan sanitasi yang buruk! Darah dan "airan tubuh juga bisa in%eksius! 9irus da at ditemukan dalam %eses selama eriode inkubasi dan enyakit!

biasanya menghilang dalam bebera a hari setelah mun"ulnya gejala $arena itulah

enyebabnya tidak ditemukan ketika terdiagnosa he atitis #!

Penyebaran yang e idemik terjadi melalui air dan makanan terutama di negara berkembang dan daerah rural! Pelan"ong yang berjalan-jalan ke daerah e idemik se erti asia tenggara, a%rika utara, dan timur tengah juga memiliki risiko tertular yang tinggi bila mereka melanggar aturan turis umum! Memakan kerang-kerangan yang terkontaminasi juga kadang-kadang menjadi enyebab! $asus-kasus yang s oradis, sering juga ditemukan karena kontak ra at dengan orang yang terin%eksi!+,0,5,1,3,7 HBV sering ditularkan se"ara arenteral oleh berbagi golongan darah dan roduk darah lainnya atau melalui hubungan seksual! 9irus ini juga ada di air liur, air mata, semen, sekret 2agina, getah lambung, dan urin! Penge"ekan rutin 8bs#g

bagi

endonor darah se"ara dramatis menurunkan

enyebaran HBV

melalui

trans%usi! Teta i enyebaran HBV melalui jarum suntik oleh ara engguna obatobatan, menjadi masalah utama! (bu dimana 8bs#g ositi% bisa menularkan HBV ke ada bayi mereka ada saat dilahirkan! Pada ham ir semua kasus, in%eksi akut ada neonatus se"ara klinis asimtomatik, teta i anak itu kemungkinan besar menjadi seorang karier 8bs#g! )esiko in%eksi kronik ada bayi setinggi 6,:! )esiko tertular HBV ada ria homoseksual juga tinggi, teta i kasus yang aling sering dila orkan di ;S# adalah enularan ada heteroseksual! <ru lain yang memiliki resiko tinggi terin%eksi HBV adalah homodialisis, dokter gigi, era'at, ara asien dan ega'ai ada usat

ekerja di klinik dan

atologi

laboratorium serta yang bekerja

ada bank darah, indi2idu yang menerima

trans%usi berulang terutama dengan konsentrat roduk darah =misalnya enderita hemo%ilia>, resident dan ara sta% di institusi yang mera'at orang dengan

keterbelakangan mental, nara idana, dan untuk sebagian ke"il, anggota keluarga dari asien yang terin%eksi HBV kronik! /ebih 01, juta karier 8bs#g di dunia meru akan sumber in%eksi he atitis . ada manusia yang utama! +,0,1,3 in%eksi endemi di daerah timur jauh, banyak ulau di Pasi%ik, banyak negara di a%rika, sebagian dari timur tengah, dan di lembah ama?on!7 (ndonesia menurut Organisasi $esehatan Sedunia termasuk daerah he atitis . endemis,dengan tingkat enderita sedang dan berat!4 HCV bertanggung ja'ab atas 6,: sam ai 61: kasus he atitis akibat trans%usi darah! /ebih dari -7, juta enduduk didunia terin%eksi 8@9, yang ratarata mengetahui dirinya terin%eksi setelah 8@9 kronik!6 Aaktor resiko yang lain adalah "edera jarum suntik, trans%usi, enyalahgunaan obat intra2ena, hemodialisa dan resi ien yang menerima organ "angkokan dan ada asien yang menderita

#(DS! 8e atitis kronik terjadi ada sekitar 1,: dari semua orang yang terin%eksi, dan +,: dari mereka akhirnya akan berkembang menjadi sirosis hati! Penelitian terbaru juga menunjukkan bah'a HCV kronik berkaitan erat dengan erkembangan kanker hati! Penelitian eks erimental telah memastikan adanya keadaan emba'a ada he atitis @, yaitu sekitar -: sam ai 0: dari seluruh o ulasi umum de'asa sehat =Center for Disease Control, -66,> 5,7 HDV, enularannya terutama melalui serum, dan di #merika Serikat

enyakit ini terutama menyerang orang yang memiliki kebiasaan memakai obat terlarang dan enderita hemo%ilia! Di negara-negara /aut Tengah, in%eksi HDV meru akan suatu keadaan endemik bersama HBV!7 $urang lebih -1 juta manusia telah terin%eksi di seluruh dunia, teta i tidak semua daerah yang endemik HBV asti endemik HDV!6 HEV, se erti HAV ditularkan melalui jalan %ekal-oral, dan telah dikaitkan dengan e idemi le'at air =terutama terjadi saat air terkontaminasi se erti ben"ana banjir di musim hujan> di negara sedang berkembang, terutama di (ndia dan daerah sekitar (ndia! Pada saat ini, kasus-kasus di negara-negara .arat dihubungkan dengan kunjungan ke daerah endemik! Paling sering menyerang orang de'asa muda sam ai setengah umur, dan ada 'anita hamil dida atkan angka motalitas yang sangat tinggi =+,:>! @iri e idemiologik yang membedakan HEV dengan agen enterik lain adalah jarang ditemukannya enyebaran sekunder orang ke orang dari orang yang terin%eksi ada kontak erat!1,3,7

1.1 Permasa/a an
8e atitis menjadi masalah kesehatan masyarakat yang enting tidak hanya di #merika teta i juga diseluruh dunia! Penyakit ini menduduki eringkat ketiga

diantara semua enyakit menular yang da at dila orkan di #merika Serikat dan meru akan enyakit e idemi di kebanyakan negara-negara dunia ketiga! Sekitar 3,!,,, kasus telah dila orkan ke Centers for Disesase Control di #merika Serikat setia tahun, teta i jumlah yang sebenarnya dari enyakit ini diduga bebera a kali lebih banyak! &alau un mortalitas akibat he atitis 2irus ini rendah,teta i enyakit ini sering dikaitkan dengan angka morbiditas dan kerugian ekonomi yang besar!7 8e atitis # meru akan enyebab ada +,-5,: kasus, he atitis . 0,-3,: kasus, dan he atitis @ +,-0,: kasus!0 Diseluruh dunia dita%sirkan 5,,-1,, juta orang akan terin%eksi 2irus he atitis . =HBV>, 2irus ini mengantarkan - juta orang meninggal dalam setahun! Dan di erkirakan -7, juta manusia diseluruh dunia terin%eksi 2irus he atitis @ =HCV>!6

.A. II PE+.AHASA'

2.1 De2inisi
8e atitis adalah enyakit gastroenterologi yang ditandai dengan roses

in%lamasi ada organ hati!1,3,6,-, $ondisi ini da at terjadi dikarenakan oleh in%eksi mau un bukan in%eksi! Yang termasuk menyebabkan in%eksi adalah 2irus, bakteri, %ungi, dan arasit! Sedangkan yang bukan in%eksi bisa dikarenakan oleh obatobatan, kera"unan, dan masalah dari autoimmune!6 Sehingga he atitis 2irus akut adalah reaksi eradangan atau in%lamasi terhada organ hati yang disebabkan oleh 2irus he atotro i" yang s esi%ik kurang dari 3 bulan!+ Terda at 1 2irus he atotro i" utama yang menyebabkan sebagian besar kasus-kasus 2irus he atitis, yaitu 2irus he atitis # =HAV>, 2irus he atitis . =HBV>, 2irus he atitis @ =HCV>, 9irus he atitis D =HDV>, dan 2irus he atitis E =HEV>!0,5,1,3,6,-- Selain 1 2irus utama he atitis, dari hasil enelitian diketahui bah'a ada 2irus lain = 'alau un identi%ikasi dan karakteristiknya masih belum sem urna > yang bisa menyebabkan kasus he atitis 2irus akut 'alau un dalam ersentase yang ke"il! Yaitu 2irus he atitis < = 8<9, yang juga dikenal sebagai <.-@ 2irus >, TT 2irus =TT9>, 8A9 dan baru-baru ini sebuah 2irus baru diketemukan, yang dikenal dengan SEN-9!0

2.2 ETI&%&-I DA' KATERISTIK (IR$S


HEPATITIS A 9irus he atitis # =HAV> adalah singel-stranded )N# i"orna2irus yang tidak berka sul, berdiameter +7-nm, tahan anas, tahan asam, dan tahan eter! #kti2itas 2irus da at dihilangkan dengan mendidihkannya selama - menit, atau diberi %ormalsehid dan klor, atau melalui radiasi sinar ultra2iolet! Dimana ada mulanya diklasi%ikasikan sebagai entero2irus ti e 7+!+,0,1,3,-minggu, dengan rata B rata +4 hari!6 Masa inkubasi HAV +-6

HEPATITIS . 9irus he atitis . =HBV> meru akan 2irus DN# ber"angkang ganda yang memilliki ukuran 5+nm, 2irus ini memiliki la isan ermukaan dan bagian inti! Da at bertahan dalam -1 tahun ada suhu -+,C", +5 bulan ada -4, ", 3 bulan ada suhu ruangan dan 7 hari ada suhu 55C"! Dikenal sebagai anggota %amili 2irus he'an, he adna2irus =he atotro i" DN# 2irus>, dan diklasi%ikasikan sebagai he adna2irus ti e (!1,3 Terda at 5 gen yang tum ang tindih yaitu : <en S yang meru akan gen ermukaan =Pre-S-, re-S+ dan S rotein> <en @ yang meru akan gen inti =mengkodekan nukleoka sid inti dan e antigen> <en D yang meru akan E rotein <en P yang meru akan gen olimerase =RNA-dependent, DNA

dependent, DNA-polimerase, RNase H activities> Masa inkubasi HBV 0,--4, hari, dengan rata-rata sekitar 71 hari!6

HEPATITIS * = Dahulu disebut he atitis non-#,non-. > HCV tam aknya meru akan 2irus )N# ke"il terbungkus lemak, diameternya 0,-3, nm!7 <enom HCV tidak memiliki ersamaan dengan HBV, retro2irus, atau 2irus he atitis lain, dan karena tidak bere likasi melalui DN# dari struktus gennya memberi kesan bah'a HCV adalah %amili jauh dari %la2i2irus, esti2irus he'an, dan oti2irus tanaman! Se erti %la2a2irus dan est2irus lainnya, HCV mungkin termasuk dalam %amili %la2i2iridae namun akan terdiri dari genus baru!7 Masa inkubasi HCV -1--1, hari, dengan timbulnya gejala 1--+ hari setelah ter ajan!6

HEPATITIS D =delta> #gen he atitis delta, atau 2irus he atitis D =HDV>, meru akan 2irus )N# de%ekti% yang in%eksinya bersamaan atau memerlukan bantuan %ungsi HBV =atau 2irus he adna lain> untuk re likasi dan eks resinya! Sedikit lebih ke"il dari HBV, delta meru akan 2irus yang berdiameter 01 nm sam ai 07nm! Menyeru ai 2iroid dan 2irus satelit tumbuhan! Nukleola sidnya mengeks resikan antigen delta, yang tidak mengandung ersamaan antigenik terhada setia antigen HBV dan mengandung genom 2irus! Masa inkubasi HDV +--51 hari!6

HEPATITIS E 9irus he atitis E adalah 2irus se erti HAV yang tidak bermantel, berukuran 0+-05 nm dengan genom )N# untai tunggal! #kan teta i, tidak terda at ersamaan genomik atau antigenik antara HEV dengan HAV atau dengan ikona2irus, dan HEV, meski un menyeru ai kalsi2irus, tam ak "uku berbeda

dari setia agen yang dikenal, sehingga HEV diklasi%ikasikan dalam kelom ok al%a2irus!1,3 Masa inkubasi HEV +-6 minggu dengan rata-rata sekitar 51 hari!6

2.1 PAT&%&-I DA' PAT&-E'ESIS


Perubahan mor%ologi ada hati seringkali seru a untuk berbagai 2irus yang berlainan! Pada kasus yang klasik, ukuran dan 'arna hati tam ak normal, teta i kadang-kadang sedikit edema, membesar dan ber'arna se erti em edu! Se"ara histologik, terjadi susunan he atoselular menjadi ka"au, "edera dan nekrosis sel hati, dan eradangan eri%er! Perubahan ini re2ersibel sem urna, bila %ase akut enyakit mereda! Pada bebera a kasus, nekrosis submasi% atau masi% da at mengakibatkan gagal hati yang berat dan kamatian!7 Dalam keadaan biasa, tidak ada dari 2irus he atitis yang diketahui se"ara langsung sito atik terhada he atosit! .ukti memberikan kesan bah'a mani%estasi klinis dan akibat yang menyertai "edera hati akut karena he atitis 2irus ditentukan oleh res ons imunologik ejamu!1,3 HAV melalui melaui transmisi %e"al - oral, 2irus mensintesis rotein dan

mem erbanyak gen didalam he atosit! Dan kemudian mengikuti aliran em edu dan dieksresi didalam %eses! 9irus akan berada didalam %eses selama dua minggu ada a'al gejala! 9irus berada didalam darah hanya sementara!6,-HBV mengin%eksi melalui aranteral! 9irus tersebut re likasi diri dalam hati terutama rotein ermukaan 2irus dimana dibentuk dengan berlebihan dan

disebarkan dalam jumlah besar kedalam darah! 9irus berada didalam darah dalam 'aktu yang lama dan darah dari indi2idu yang terin%eksi sangat in%eksius!-Natural target dari HCV adalah he atosit dan kemungkinan lim%osit .! $ehidu an 2irus adalah gabungan antara erkembangan dan ertahanan dari

res ons s esi%ik 2irus yang kuat oleh sitotoksik lim%osit T dan sel T helper! Dari suatu enelitian terbaru ada asien dengan he atitis @ kronik!, ditemukan kurang lebih 1,: dari he atosit mungkin terin%eksi oleh 2irus he atitis @ !+ (n%eksi HDV adalah roses in%lamasi akut dan kronik yang berhubungan

dengan hati! Diketahui ada 0 genoti% yang da at mengambarkannya! <enoti%e ( mem unyai enyebaran keseluruh dunia! <enoti% (( telah ditemukan di Tai'an! *a an, dan #sia tenggara! <enoti% ((( ditemukan di amerika selatan! HDV da at mere likasi sendiri didalam he atosit, teta i roses itu memerlikan antigen

ermukaan he atitis . =8bs#<> untuk embiakan! $ematian sel he ar terjadi dikarenakan e%ek langsung sitotoksik dari HDV atau melalui sebuah erantara res on imun enjamu!+ HEV se erti he atitis #! Pertama 2irus mere likasi diri ada saluran

en"ernaan, sebelum masuk dan menyebar kedalam hati, dan kemudian 2irus menyebar terlebih dahulu ke dalam %eses ada a'al gejala!--

2.4 K%ASI#IKASI
Menurut timbulnya gejala, terdiri atas : o 8e atitis inapparent =tidak ditemukan gejala> 8anya diketahui bila dilakukan emeriksaan %aal hati = eningkatan serum

transaminase> dan bio si menunjukan kelainan! o 8e atitis anikterik $eluhan sngat ringan dan samar-samar, umumnya anoreksia dan gangguan en"ernaan! Pada emeriksaan laboratorium ditemukan hi erbilirubinemia

ringan, dan bilirubinuria! ;rin se"ara makrosko ik ber'arna se aerti teh tua dan a abila diko"ok akan mem erlihatkan busa ber'arna kuning kehijauan!

o 8e atitis ikterik Paling sering ditemukan dalam klinis! .iasanya erjalanan jinak dan akan sembuh dalam 'aktu kira-kira 4 minggu o 8e atitis %ulminan Prognosis jelek! $ematian biasanya terjadi dalam 7--, hari sejak mulai sakit! Pada 'aktu yang singkat terda at gangguan neurologi, %etor he atik, dan muntah-muntah yang ersisten! Terda at demam dan ikterus yang menghebat dalam 'aktu singkat! Pada emeriksaaan dida atkan hati yang menge"il,

ur ura, dan erdarahan saluran "erna! o 8e atitis ersisten Tidak terda at kemajuan dari eriode akut dan seluruh erjalanan enyakit! Penurunan bilirubin dan transaminase terjadi erlahan-lahan! Pasien masih

mengeluh lemah dan "e at lelah, meski un na%su makan telah membaik! Pekerjaan %isik akan mem erburuk hasil emeriksaan %ungsi hati! <olongan ini akan sembuh sem urna dalam 'aktu antara --+ tahun o 8e atitis subakut atau submassive hepatic necrosis Perjalanan enyakitnya rogresi%! Pemeriksaan biokimia'i lebih menunjukan tanda-tanda obstruksi dengan eninggian %os%at alkali dan kolesterol dalam serum! Sesudah masa ikteus yang lama, biasanya asien akan sembuh dalam 'aktu -+ bulan o 8e atitis kolangitik (kterusnya hebat disertai ruritus, biasanya berlangsung lebih dari 5 minggu o Sindroma as"ahe atistitis, .ebera a asien, terda at keluhan-keluhan subyekti% meneta se erti

anoreksia, lemah, erasaan tidak enak di erut, atau gangguan en"ernaan,

atau berat badan yang tidak naik! Pemeriksaan %ungsi hati biasanya sudah kembali normal! -+

Menurut etiologinya, kebanyakan kasus he atitis akut dikarenakan in%eksi 2irus : 8e atitis # 8e atitis . 8e atitis @ 8e atitis D 8e atitis E 8e atitis A=masih dalam enelitian> 8e atitis <-,

2.3 +A'IS#ESTASI K%I'IS


Manis%estasi klinik dari enularan in%eksi he atitis dari manusia ke manusia tergantung dari enyebab in%eksi! #da bebera a asien bisa tidak menunjukan gejala sama sekali atau hanya menunjukan sedikit gejala! Yang lain bisa timbul dengan gejala a'al langsung menuju gagal hati %ulminan! Mani%estasi klasik dari enyakit he atitis terdiri dari 5 %ase!6 #ase 1 4 Re"/i0asi 5irus Pasien tidak menunjukan gejala selama %ase ini! Teta i ada hasil

laboratorium menunjukan adanya serologi dan en?im yang menandakan he atitis!6

#ase 2 4 2ase Prodroma/6"rei0teri0

Pada a'alnya bisa terhambat atau berkembang se"ara erlahan B lahan sebelum terbukti! Ta7/e 2.3.1 ge8a/a 2ase "rodroma/ "ada e"atitis 1!1!3!9.11 -e8a/a $tama Mudah letih dan lelah /emas Nyeri otot dan sendi lu-li!e 8ilang na%su makan Panas badan ringan Mual dan muntah #ase 1 4 2ase I0teri01!3!9!: Timbulnya %ase ikterik setelah 1--, hari teta i bisa mun"ul bersamaan dengan gejala a'al! Penurunan berat badan masih terjadi! Pasien biasa mengeluh hitam ada urin =urin se erti teh> diikuti %eses yang ber'arna -e8a/a Tam7a an .erat badan turun ringan =+,1 sam ai 1kg> #da ber"ak merah ada kulit Diare atau konsti asi "erum-sic!ness Tidak na%su merokok dan minum alkohol Mengigil

kuning u"at! Disam ing gejala gastrointestinal yang dominan serta lemah, asien menjadi ikterus dan timbul rasa sakit ada abdomen bagian atas kanan disertai dengan he atomegali!

#ase 4 4 2ase 0on5a/esen1!1!3!9!: /amanya berkisar + sam ai -+ minggu (kterik mulai berkurang Panas badan berkurang Na%su makan bertambah <ejala digesti% mulai menghilang <atal-gatal da at timbul se intas

.adan terasa lebih bugar En?im hati kembali menjadi normal

-am7ar 2.3.1 +ani2estasi 0/inis e"atitis 5irus a0ut2

2.9 DIA-'&SIS
1. Pemeri0saan 2isi0 Pemeriksaan %isik yang ditemukan ada setia he atitis dan juga 'aktu mun"ulnya Pasien sering ada demam ringan terutama he atitis # asien berbeda dari ti e

Pasien yang sering muntah dan tidak na%su makan bisa menunjukan tanda-tanda dehidrasi se erti takikardi, membran mukus yang kering, dan tugor kulit rendah!

Pasien ada %ase ikterik, terda at ikterus ada sklera atau membran mukus atau hilangnnya 'arna dari membran tim ani

Pada kulit kemungkinan ikterik dan bisa timbul makula, a ula atau ber"ak-ber"ak merah urtikaria

Pada he atitis 2irus, hati menjadi lunak dan membesar dengan te i keras, tajam dan rata

S lenomegali dila orkan -1: dari asien Nyeri tekan ada e igastrium dan hi okondrium kanan *ika asien mem unyai nodul atau masa ada al asi hati, maka

seharusnya di"urigai adanya tumor atau abses! 0,6

2. Pemeri0saan /a7oratorium #mninotrans%erase serum #ST dan #/T mem erlihatkan eningkatan yang ber2ariasi selama %ase rodromal dari he atitis 2irus akut dan

mendahului eningkatan kadar bilirubin! #kan teta i, kadar akut dari en?im ini tidak berhubungan dengan derajat kerusakan sel hati! $adar un"ak

ber2ariasi dari 5,, sam ai 5,,, (; atau lebih! $adar ini biasanya ter"a ai ada saat asien itu se"ara klinis tam ak ikterus dan hilang se"ara rogresi% selama %ase enyembuhan dari he atitis akut! Diagnosis he atitis anikterik sulit dan memerlukan indeks ke"urigaan yang tinggi! $eadaan ini didasarkan ada gambaran klinis dan ada eningkatan aminotrans%erase, meski un da at ditemukan sedikit eningkatan bilirubin terkonjugasi!

(kterus biasanya tam ak

ada sklera atau kulit bila nilai bilirubin

serum melebihi 50 molF/ =+,1 mgFd/>! .ila timbul ikterus, bilirubin serum se"ara khas meningkat sekitar 41 sam ai 05, molF/ =1 sam ai +, mgFd/>! .ilirubin serum da at terus meningkat meski un kadar aminotrans%erase telah menurun! Pada ham ir semua kasus, eningkatan bilirubin total dida at dari bilirubin terkonjungasi dan tidak terkonjungasi! $adar bilirubin di atas 05,molF/ =+,mgFd/> yang berke anjangan dan lama meneta dalam

erjalanan he atitis 2irus akut lebih mungkin menggambarkan enyakit yang berat! #kan teta i esien tertentu dengan anemia hemolitik yang

mendasarinya, se ertinya de%isiensi glukosa 3 %os%at dehidrogenase dan anemia sel sabit, seringkali dijum ai kadar bilirubin yang lebih besar dari 1-0molF/ =0,mgFd/> dan tidak erlu dikaitkan dengan suatu rognosis yang buruk! Neutro enia dan lim%o enia ringan dan disertai dengan lim%ositosis relati%! /im%osit ati is =ber2ariasi antara + dan +, ersen> sering ditemukan selama %ase akut! /im%osit yang ati is ini sulit dibedakan dari lim%osit ati is yang ditemukan ada mononukleosis in%eksiosus! Pengukuran 'aktu rotrombin =PT> adalah enting ada asien yang menderita he atitis 2irus akut, er ajangan 'aktu rotrombin da at

menyatakan gangguan sintesis berat, nekrosis he atoseluler ekstensi% yang nyata dan menunjukan er anjangan 'aktu rognosis yang lebih buruk! $adang-kadang, eningkatan bilirubin dan

rotrombin da at terjadi

aminotrans%erase serum yang sangat rendah! Mual dan muntah yang berke anjangan, asu an karbohidrat yang tidak adekuat, dan "adangan glikogen hati yang sedikit da at ber eran terjadinya

hi oglikemia yang kadang ditemukan ada asien enderita he atitis 2irus akut! Aos%atase alkali serum mungkin normal atau hanya meningkat sedikit, sedangkan ketika terjadi enurunan albumin serum hal ini tak la?im ada he atitis 2irus akut tan a kom likasi! Pada bebera a asien, telah ditemukan adanya steatore ringan dan

sementara, demikian ula dengan terda atnya sedikit hematuria mikrosko ik dan roteinuria minimal! Peningkatan %raksi gama globulin yang ringan la?im selama he atitis 2irus akut!1,3

1. Pemeri0saan 0 usus He"atitis A! 9irus ini da at dideteksi di dalam %eses ada akhir masa inkubasi dan %ase reikterik! Se'aktu timbul ikterik, maka antibodi terhada HAV =antiHAV> telah da at diukur di dalam serum! Mula-mula, kadar antibodi (gM antiHAV meningkat dengan tajam, sehingga memudahkan diagnosis se"ara te at adanya suatu in%eksi HAV! Setelah masa akut, antibodi (g< anti- HAV menjadi dominan dan bertahan untuk seterusnya, keadaan ini menunjukan bah'a enderita ernah mengalami in%eksi HAV di masa lam au dan saat ini telah kebal! $eadaan emba'a tidak ernah ditemukan!7

-am7ar 2.9.1 Kara0teristi0 5irus e"atitis A3

He"atitis . a0ut! Petanda serologi ertama yang di akai untuk identi%ikasi HBV adalah

antigen ermukaan =8bs#g, dahulu disebut Gantigen #ustraliaG H8##I >, yang ositi% kira-kira + minggu sebelum timbulnya gejala klinis, dan biasanya menghilang ada masa kon2alesen dini teta i da at ula bertahan selama 5 sam ai 3 bulan! Pada sekitar -: sam ai +: enderita he atitis kronik, 8bs#g meneta selama lebih dari 3 bulan! Penderita- enderita se erti ini disebut

G emba'aG HBV! #danya 8bs#g menandakan enderita da at menularkan HBV ke orang lain dan mengin%eksi mereka! Petanda yang mun"ul berikutnya biasanya meru akan antibodi terhada antigen GintiG, anti-8."! #ntigen GintiG sendiri, 8b"#g, tidak terdeteksi se"ara rutin didalam serum enderita in%eksi HBV, karena terletak di dalam kulit luar 8bs#g! #ntibodi anti-8." da at terdeteksi segera setelah gambaran klinis he atitis mun"ul dan meneta untuk seterusnya, antibodi ini meru akan

etanda kekebalan yang aling jelas dida at dari in%eksi HBV =bukan dari 2aksinasi>! #ntibodi anti-8." selanjutnya da at di ilah lagi menjadi %ragment (gM dan (g<! #ntibodi (gM anti B 8." terlihat dini selama terjadi in%eksi dan bertahan lebih lama dati 3 bulan! #ntibodi ini meru akan etanda yang da at

di er"aya untuk mendeteksi in%eksi baru atau in%eksi yang telah le'at! #danya redominansi antibodi (g< anti-8." menunjukan kesembuhan dari HBV di masa lam au =3 bulan> atau in%eksi HBV kronik! #ntibodi yang mun"ul berikutnya adalah antibodi terhada antigen

ermukaan, anti-8.s! #ntibodi anti-8.s timbul setelah in%eksi membaik dan berguna untuk memberikan kekebalan jangka anjang! Setelah 2aksinasi =yang hanya memberikan kekebalan terhada antigen ermukaan>, kekebalan dinilai dengan mengukur kadar antibodi anti-8.s! @ara terbaik untuk menentukan kekebalan yang dihasilkan oleh in%eksi s ontan adalah dengan mengukur kadar antibodi anti-8."! #ntigen GeG, 8be#g, meru akan bagian HBV yang larut! #ntigen ini timbul bersamaan atau segera setelah 8bs#g dan menghilang bebera a minggu sebelum 8bs#g menghilang! 8be#g selalu ditemukan ada semua in%eksi akut, menunjukkan adanya re likasi 2irus dan bah'a enderita dalam keadaan sangat menular! *ika meneta re likati% yang kronik! #ntibodi terhada mungkin menunjukkan in%eksi 8be#g =anti-8be> mun"ul ada

ham ir semua in%eksi HBV dan berkaitan dengan hilangnya 2irus-2irus yang bera likasi dan berkurangnya daya tular!7 Pasien yang memenuhi kriteria he atitis . kronik dengan 8.9-DN# J -,1 "o iesFml dan terjadi eningkatan kadar S<PT yang meneta atau

ber%luktuasi, di eriksa lebih lanjut dengan bio si hati!-5 #khirnya, emba'a HBV meru akan indi2idu yang emeriksaan 8bs#gnya ositi% ada sekurang-kurangnya dua kali emeriksaan yang berjarak 3 bulan, atau indi2idu dengan hasil tes terhada 8bs#g-nya ositi% teta i (gM anti-8."-nya negati% dari satu s esimen tunggal = Center for Disease

control,#$$%&' Derajat kemam uan menular berhubungan aling erat dengan hasil tes 8be#g ositi%!7

-am7ar 2.9.2 Kara0teristi0 5irus e"atitis .3

#danya anti-8." =total> dengan 8bs#g negati% dan anti-8.s negati% menandakan 5 hal, yaitu : -! 8asil tes ositi% alsu +! Pasien ada (indo) *eriod dari he atitis akut, yaitu antara hilangnya 8bs#g dan timbulnya anti-8.s 0! Pasien yang telah sembuh dari HBV namun setelah bertahun-tahun kehilangan anti-8.s 5! Pasien dengan re likasi HBV akti% dengan 8bs#g-nya negati%! $ondisi di diagnosis saat hasil 8be#g ositi% atau DN# HBV ositi% 6 # abila anti-8." total, 8bs#g negati2e, anti-8.s negati2e, dianjurkan emeriksaan HBV dengan *ol+merase Chain Reaction ,*CR&$

Pada saat he atitis %ulminan terjadi, res on imun he atosit yang terin%eksi meningkat sehingga seringkali tidak ditemukan bukti re likasi 2irus! Tes 8bs#g da at negati%, sehingga erlu emeriksaan anti-8."=(gM>!-0

He"atitis * a0ut! Setelah ajanan a'al, )N# HCV da at dideteksi dalam darah setelah --0 minggu! #ntibodi HCV ditemukan dengan emeriksaan En-+me

.mmunoassa+ =E.A> hanya ada 1,-7,: dari kasus ketika gejala dimulai, dan da at meningkat menjadi 6,: setelah 0 bulan! Tes enyaringan untuk HCV didasarkan dari en-+me-lin!ed immunosorbent assa+s ,E/."A, E.A&' HCV da at didiagnosis dengan ditemukannya anti-HCV dalam serum ta i tes antibodi jarang memberikan hasil ositi% sam ai 0 bulan setelah in%eksi akut! Pen"arian dari )N# HCV adalah yang tes terbaik untuk membuat diagnosis HCV akut, terutama bila diikuti dengan timbulnya anti- HCV, dengan engamatan serokon2ersi! Tes *ol+merase Chain Reaction ,*CR& mendeteksi )N# HCV dalam serum --+ minggu setelah in%eksi! Per"obaan antibodi E/."A mem unyai senti2itas 67:! #ntibodi da at tidak terdeteksi sam ai 4 minggu setelah in%eksi dan in%eksi akut HCV biasanya terjadi subklinis! #ntibodi ini tidak menimbulkan kekebalan! Per"obaan khusus dibuat untuk mengetahui dan menghitung total jumlah rotein antigen inti HCV

,HCVcoreA0& dalam serum dan lasma, sebagai tanda adanya antibodi antiHCV yang baru terbentuk!1,3,-+ Penelitian menunjukan bah'a er"obaan antigen inti HCV mendeteksi in%eksi HCV sekitar -,1 bulan lebih a'al dibandingkan dengan tes

enyaringan antibodi HCV dan rata-rata hanya + hari lebih lambat dibanding mendeteksi k'antitas dari )N# HCV ada s esimen indi2idu! Tes darah yang digunakan untuk HCV : a! #nti-HCV : *CR1RNA HCV, erhatikan bah'a antiBHCV tidak menujukan a akah in%eksi baru =akut>, kronis, atau tidak ada lagi! b! Tes kualitati% untuk mengetahui ada atau tidak 2irus =)N# HCV>: *CR 0enetic dan HCV amplicor! "! Tes kuantitati% untuk mengetahui titer 2irus =)N# HCV> : emantauan HCV am li"or, )N# HCV kuanti leks =bDN#>, TM# = aling sensiti2e>!-0 -am7ar 2.9.1 Kara0teristi0 5irus e"atitis *3

He"atitis D a0ut! Selama in%eksi akut HDV, #gHDV, dan )N# HDV =*CR> mun"ul lebih a'al dan anti-HDV dari kelas (gM mun"ul kemudian! Dibutuhkan 'aktu 0,-5, hari dari gejala a'al sebelum anti-HDV da at dideteksi! -! serologi dalam kasus in%eksi yang bersamaan

Masa serologis dari in%eksi HDV ber2ariasi bergantung a akah 2irus dida atkan sebagai in%eksi yang bersamaan dengan HBV atau sebagai su erin%eksi dari seseorang yang meru akan karier he atitis .! Pada kebanyakan kasus indi2idu yang terin%eksi bersamaan HBV dan HDV, baik antibodi (gM terhada HDV =anti-HDV> dan (g< anti-HDV da at terdeteksi selama masa in%eksi! Teta i ada -1: asien terin%eksi HDV hanya

dibuktikan dengan adanya (gM anti-HDV saja ada a'al enyakit akut atau (g< anti-HDV ada masa kon2elsen! #nti-HDV biasanya menurun sam ai le2el yang ham ir tidak da at dideteksi setelah in%eksi selesai dan tidak ada tanda serologi meneta yang menandakan bah'a asien ernah terin%eksi

dengan HDV! Hepatitis Delta Anti0en 2 HDA0 da at dideteksi dalam serum ada +1: asien yang terin%eksi bersamaan HBV dan HDV, dan menghilang bersamaaan dengan 8bs#g tan a menimbulkanin%eksi kronis ada sebagian besar asien! Pemeriksaan untuk (g< anti-HDV tidak lagi tersedia se"ara

komersil di #merika Serikat dan Ero a sehingga tidak dimungkinkan untuk selalu memastikan diagnosis! Sedangkan emeriksaan untuk (gM anti- HDV, 8D#g, dan )N#-HDV melalui P@) hanya tersedia di laboratorium enelitian! +! Serologi dalam kasus su erin%eksi Pada asien dengan in%eksi HBV yang su erin%eksi dengan HDV,

terhada karakteristik gambaran serologis yang biasa mun"ul, yaitu : -! Titer 8bs#g menurun ada saat 8D#g ditemukan dalam serum -! 8D#g dan )N# HDV teta terdeteksi dalam serum karena in%eksi kronis HDV biasanya mun"uk ada kebanyakan asien su erin%eksi HDV, tidak se erti yang ditemukan ada in%eksi yang bersamaan

-! Titer yang tinggi baik (gM dan (g< anti- HDV, yang meneta sam ai batas 'aktu yang tidak tentu, re likasi HBV biasanya tertekan!1,3,-0

He"atitis E! Studi ada manusia dan he'an er"obaan telah mem erlihatkan bah'a HEV dikeluarkan kedalam %eses selama inkubasi lambat dan res ons imun terhada antigen 2irus timbul sangat dini selama erjalanan in%eksi akut! .aik (gM anti-HEV mau un (g< anti-HEV da at dideteksi, namun keduanya segera turun kadarnya setelah in%eksi akut, men"a ai kadar rendah dalam 6 sam ai -+! Sekarang ini, tes serologi untuk in%eksi HEV masih dilaksanakan dalam laboratorium enyelidikaan, teta i a2ailabilitasnya untuk tujuan klinis rutin telah diantisi asi!1,3

Ta7/e 2.9.1 Pemeri0saan sero/ogi untu0 5irus e"atitis 3!9 Penyakit Penemuan serologi 8e atitis # #nti-HAV (gM 8e atitis . #kut 8.s#g dan anti-8." (gM $ronik 8.s#g dan 8.e#g danFatau HBV DN# 8e atitis @ #nti-HCV dan HCV )N# 8e atitis D =delta> 8.s#g dan anti-HDV 8e atitis E #nti-HEV

2.; PE'ATA%AKSA'AA'
A. Tinda0an umum Pasien harus disi lin dalam men"u"i tangan, terutama setelah berkemih atau de%ekasi! $ontak dengan sekresi orang lain harus dihindari! Tidak boleh berbagi makanan! Penderita he atitis # da at men"u"i iring dan eralatan dengan mesin en"u"i iring anas! Sedangkan enderita he atitis . harus menggunakan

"angkir, iring dan eralatan sekali akai! Setelah gejala klinis hilang, asien

he atitis # dengan aman melanjutkan akti2itas seksual, sedangkan asien he atitis . harus menghindari kontak seksual sam ai antigenemia hilang! Peralatan ribadi tidak boleh di akai bersama, se erti sikat gigi dan isau "ukur = artikel darah yang mikrosko ik bisa ada dalam alat ini >! Pasien harus menghindari semua he atotoksin, terutama alkohol, selama 0 B 3 bulan! Pasien kembali da at bekerja ditentukan oleh stamina asien dan ke ekaan tem at kerjanya terhada

kemungkinan adanya ikterus dan ke ekaan in%eksi = artinya, engolah makanan harus sembuh total terlebih dahulu, sementara bagi ekerja kantor da at kembali kerja dengan lebih "e at>! Pasien yang dira'at di rumah sakit harus menda atkan tindakan en"egahan %ekal dan darahF"airan tubuh dan harus diisolasikan kalau mereka mengalami diare atau bila menunjukkan risiko enularan khusus! Tidak boleh tukar menukar jarum suntik, terutama ara engguna obat intra 2ena! .ila membuat tato, bod+ piercers dan aku untur gunakanlah jarum yang steril! .erhenti merokok karena ada enelitian yang terbaru, ber enda at bah'a rokok berhubungan dengan banyak in%eksi berat!5,-1

.. $"a<a 0 usus Medikamentosa : o Tidak ada obat anti2irus yang terbukti berman%aat untuk he atitis akut! 5 Sedangkan untuk emberian anti2irus terutama ada asien 8.9 kronis, dengan memiliki kriteria -! 8be#g =K> dan kadar +E batas atas nilai normal dengan atau tan a emeriksaan 8.9-DN#

+!

kadar S<PT meningkat sedangkan 8be#< =->, anti-8be =K> dan 8.9-DN# =K>! Dimana sebelumnya asien dengan 8be#g ositi% dengan eningkatan kadar S<PT J batas atas nilai normal

diobser2asi selama 0 bulan untuk memberi kesem atan terjadinya serokon2ersi 8be#g ke anti-8.e se"ara s ontan sebelum diberikan tera i anti2irus!-5 o $ortikosteroid tidak diberikan bila untuk mem er"e at bilirubin darah! $ortikosteroid da at digunakan enurunan

ada kolestasis yang

berke anjangan, di mana transaminase serum sudah kembali normal teta i bilirubin masih tinggi! Pada keadaan ini da at diberikan rednison 0 E -, mg selama 7 hari kemudian dilakukan taperin0 off!5 o .erikan obat B obat yang bersi%at melindungi hati5 o #ntibiotik tidak jelas kegunanya!5 o Pengobatan bersi%at simtomatis, dengan tera i yang te at terhada kom likasi, bila keadaan ini mun"ul : -! Mual dan muntah B muntah! *ika erlu sekali da at ditera i dengan metoklo ramid, -,-+, mg se"ara oral, intramuskular, atau intra2ena, biasanya sebelum makan! Aenotia?in biasanya dihindari karena kemungkinan adanya e%ek kolestasis, meski un mungkin aman bila memberikan rometa?in, +1 mg =se"ara oral, intramuskular, intra2ena, atau sebagai su ositoria> setia 5 B 3 jam +! $ehabisan 2olume karena muntah B muntah dikoreksi dengan kristaloid, dan larutan dekstrosa 1--,: diindikasikan kalau terjadi hi oglikemia!

0!

$elemahan dan lesu ditera i dengan diet berimbang yang tinggi karbohidrat serta istirahat di tem at tidur! Pasien harus menda at multi 2itamin dan tambahan tiamin!

5!

Pruritus

biasanya

da at

diobati

dengan

antihistamin

=di%enhidramin, 1, mg se"ara oral setia 3-4jam>! Pruritus yang hebat kadang B kadang membutuhkan kolestiramin, 5g sekali atau dua kali sehari! 1! $oagulo ati ditera i dengan 2itamin $, -,mg se"ara subkutan, dengan dosis ulangan bila di erlukan! 3! <astritis stres! #ntasidaa, sukral%at, atau antagonis 8+ harus diberikan sebagai tindakan en"egahan!5,-+

*. Pen=ega an 0e"ada 0e/uarga He"atitis A! (munisasi asi% dengan immunoglobulin yang mengandung 8#9

tersedia sebagai imunisasi setelah ter ajan dengan dosis ,,,+ mlFkg (M, untuk ro%ilaksis selama 0 bulan didaerah endemik ,,,+ mlFkg (M, selama 5-3 bulan di daerah endemik ,,,3mlFkg (M!1,3 Sedangkan imunisasi akti2 dengan 2irus yang telah dimatikan =2aksin> diberikan sebelum ter ajan memberikan erlindungan jangka emberiannya :6,-0 -! 8a2riE L -! Diberikan -55, E/!; =en-+me-lin!ed immunoassa+> (M kemudian dilakukan enyuntikan booster ada 3--+ bulan! +! 9aMtaL anjang sam ai +, tahun! @ontoh 2aksin dan

-! Diberikan 1, E/!; (M, kemudian dilakukan enyuntikan booster ada 3 bulan kemudian!

He"atitis . (munisasi untuk he atitis . terdiri dari + bentuk : imunisasi =8.(<> dan imunisasi akti% =2aksin> 8e atitis . immune globulin =8.(<> kdibuat dari lasma yang asi%

mengandung anti-8.s titer tinggi =J-,,,,, (;Fml> sehingga da at memberikan roteksi se"ara "e at meski un hanya untuk jangka 'aktu yang terbatas =0-3 bulan>! Pada orang de'asa, 8.(< diberikan dalam 'aktu 54 jam as"a a aran 8.9! Pada bayi dari ibu engida 8.9, 8.(< sebaiknya diberikan bersamaan dengan 2aksin 8.9 disisi tubuh berbeda dalam 'aktu -+ jam setelah lahir! $ebijakan ini terbukti e%ekti% =41-61:> dalam men"egah in%eksi 8.9 dan men"egah kronisitas, sedangkan dengan 2aksin 8.9 saja memiliki tingkat e%ekti%itas 71:! .ila 8bs#< ibu baru diketahui bebera a hari kemudian, 8.(< da at diberikan bila usia bayi 7 hari! 8.(< tidak dianjurkan untuk diberikan sebagai u aya en"egahan ra a aran! 8.(<

hanya diberikan ada kondisi as"a a aran = ro%ilaksis as"a a aran> ada mereka yang ter a ar 8.9 melalui jarumF enyuntikan, tertelan atau ter"i rat darah ke mukosa atau ke mata, atau kontak seksual dengan asien 8.9

kronis! Namun demikian, e%ekti%itasnya akan menurun bila diberikan 0 hari setelah a aran! ;mumnya, 8.(< diberikan se"ara "e at, kombinasi ini juga memberikan roteksi jangka anjang! 9aksinasi =tersedia sejak a'al -64,> menjadi "ara terbaik untuk

men"egah he atitis .! 9aksinasi uni2ersal sangat di erlukan terutama ada

negara-negara dengan re2alensi yang tinggi! Dua ti e 2aksinasi 8e atitis . yang tersedia : -! 9aksin rekombinan F yang diran"ang se"ara genetik dibuat dengan mengunakan 8bs#g yang disintesis ada ragi =Sa""haromy"es "ere2isiae> atau ada sel mamalia ke dalam gen 8bs#g! $eduanya mengandung

bahan antigen ermukaan 8b! Setia negara unya re arat yang berbeda +! Human *lasma Derived Vaccines ,*DV& dibuat dari 8bs#g uri%ikasi dari lasma seseorang dengan in%eksi 8.9 kronik! #da lebih dari -1 jenis *DV yang diakui di dunia! Tidak ada erbedaan yang signi%ikan dalam hal keamanan, kekebalan dan e%ekti2itas antara + jenis 2aksin tersebut! 9aksinasi HBV membuat tingkat erlindungan =J-, (;Fml> antibodi 8bs#g ada 61 : anak-anak dan 6,: ada orang de'asa! 9aksinasi ulang bekerja ada 0,:-1,: orang yang tidak res on terhada 2aksin rimer! 9aksinasi ulang ada orang yang tidak res on, tidak dianjurkan setelah + seri 2aksinasi =3 dosis>!

Perbedaan da at dibuat antara 2aksinasi sebelum ter ajan dan setelah ter ajan! 1. (a0sinasi "ra 0onta0! Sekelom ok anggota masyarakat khusus diketahui menghada i risiko enularan he atitis .! $elom ok ini akan mem eroleh

men%aat dari imunisasi dengan 8e ta2aE-., +, Ng, EngeriE-., +,Ng, atau )e"ombi2aE 8., -,Ng, ada otot deltoid ada ,, -, dan 3 bulan! )egimen ini akan menginduksi res ons antibodi rotekti% =8bs#b> ada lebih dari 6,: orang yang sehat! Pasien yang sedang ditera i dengan hemodialisis diberi +-5 kali dosis normal! Penyaringan ra2aksinasi untuk menentukan kerentanan

biasanya dilakukan dengan (g< anti-8." dan meru akan tindakan te at biaya =cost-effective> dalam masyarakat yang insidennya diramalkan lebih besar dari +,:, termasuk semua kelom ok yang memiliki resiko terin%eksi he atitis . ke"uali tenaga kerja kesehatan gigi dan tenaga kesehatan lain dan mereka yang ingin melakukan erjalanan!5 Sedangkan emberian 8.(g bukan meru akan u aya ro%ilaksis ra a aran!-5

2. Konta0 se0sua/ sete/a ter"a"ar! Pro%ilaksis ada kontak seksual akan e%ekti% jika da at diberikan dalam -5 hari setelah berkontak dengan asien yang terin%eksi! Demikian juga, kalau kontak seksual diantisi asi sebelum hilangnya 8bs#g = 6,: asien negati% setelah -1 minggu>, dianjurkan

tindakan ro%ilaksis! Penyaringan dengan 8b"#b dianjurkan teta i tidak boleh menunda tera i! (munoglobulin he atitis ., 8.(<, ,,,3m/Fkg disuntikan se"ara intramuskular sebagai dosis tunggal, biasanya men"uku i! $ontak seksual dari kelom ok yang berisiko tinggi atau asien dengan 8bs#g yang terus menerus ositi% juga harus menda atkan salah satu dari 0 seri dosis 2aksinasi!

1. Konta0 se"intas atau 0onta0 0e/uarga sete/a

ter"a"ar. Semua bayi

yang terkontak umurnya kurang dari -+ bulan dan orang de'asa yang berkontak dengan eralatan ribadi asien yang terin%eksi =sikat gigi, isau "ukur> harus menda atkan 8.(< ditambah satu seri 2aksinasi! .ilamana asien he atitis itu kemudian menjadi emba'a =carrier> yang kronis, semua kontak rumah tangga harus menda at 2aksinasi!5! Prioritas utama imunisasi akti% 8.9 adalah bayi baru lahir, 2aksinasi diberikan setelah lahir dalam

'aktu -+jam ertama! Pemberian imunisasi ada bayi harus lengka

aling

lambat sebelum berusia -4 bulan! .ila lu a datang ada jad'al yang sudah ditentukan, imunisasi segera dilengka i tan a memandang jaraknya dari imunisasi yang terakhir, tan a harus mengulang dari a'al, dan tan a harus melakukan emeriksaan anti-8.s as"a imunisasi! Pada bayi kurang bulan, res ons imun masih belum e%ekti%! .ila imunisasi diberikan segera setelah lahir, yang mengalami serokon2ersi hanya 10:-34:! Penundaan dosis ertama 2aksin 8.9 akan meningkatkan tingkat serokon2ersi menjadi 6,:! Pada bayi risiko rendah, imunisasi ditunda sam ai berat badan bayi, men"a ai + kg atau sam ai bayi berusia + bulan-5

4. &rang <ang 0e7etu/an 7er0onta0. Para tenaga kesehatan yang terkena kontak darah le'at kulit = tusukan jarum atau gigitan>, mata, atau sela ut lendir, harus die2aluasi dan ditera i dengan tata "ara se erti ada table

diba'ah ini, dimana tergantung ada status 2aksinasi sebelumnya dan risiko yang disebabakan oleh sumber darah itu!5 Dimana 8.(< diberikan kurang dari 54jam-5

Ta7/e2.;.1 Pro2i/a0sis sete/a 0onta0 0e7etu/an ter ada" e"atitis . "ada orang dewasa4 Sum7er Diketahui H.sAg Positi% &rang <ang ter"a"ar .e/um di5a0sinasi Te/a di5a0sinasi -! 8.(<, ,,,3m/Fkg ;ji untuk 8bs#b: jika (M stat nonres ondena +! Mulai 2aksinasi -! 8.(<, ,,,3m/7kg

dalam 7 hari Diketahui Tidak diketahui, -! mulai 2aksinasib +! Periksa sumber untuk men"ari 8bs#g O jika ositi%, 8.(< Diketahui Tak diketahui
a

stat +! 9aksinasib booster Se erti di atas Pemeriksaan ada sumber 8bs#g hanya jika

teta i berisiko tinggi

di erlukan nonres onder

stat Tak diketahui teta i Mulai 2aksinasi b berisiko rendah Tak diketahui Mulai 2aksinasib

Tak erlu en"egahan Tak erlu en"egahan

*ika orang yang terkena telah di2aksinasi dan meru akan res onder =titer 8bs#b J-, unit>, tak erlu

dilakukan a a-a a lagi! $alau orang terkena adalah nonres onder = ditunjukan oleh 8bs#g P -, unit rasio "ontoh dengan radioimmunoassay atau hasil yang negati% dengan immunoassa+ en?im >, mulailah dengan =-> dan =+>
b

9aksinasi dengan he ta2aE-.=+,g> atau )e"ombi2aE 8. =-, g>

$ontraindikasi-0 : -! reaksi alergi yang hebat terhada dosis sebelumnya +! reaksi alergi yang hebat terhada dengan 2aksin 98. deri2at lasma 0! demam lebih dari 04,1" ragi roti, maka diganti enggunannya

He"atitis *

(munoglobulin, ,,,3 m/Fkg se"ara intramuskular, da at diberikan ada orang yang berkontak le'at kulit dengan darah enderita he atitis @ atau he atitis non-# non-., meski un khasiat tera i ini masih belum asti! 5

He"atitis D Sejak HDV da at mengin%eksi hanya bila ada HBV, enyebaran dari enyakit ini da at dikurangi dengan imunisasi asien yang e%ekti2e terhada HBV!

Sayangnya, saat ini tidak diketahui man%aat dari en"egahan HDV su erin%eksi ada asien dengan HBV kronik!

He"atitis E .elum ada 2aksin untuk en"egahan dari HEV!

2.> PR&-'&SIS
o He"atitis A Prognosis sangat baik! #danya kekebalan tubuh jangka anjang setelah

in%eksi! $ekambuhan dan he atitis kronik tidak selalu timbul! #da 0 kom likasi yang sangat jarang adalah he atitis yang berulang, kolestatik he atitis, dan gagal he atik %ulminan! )ata B rata kematian untuk he atitis # adalah ,,,-:!

o He"atitis . (n%eksi 8.9 da at mengarah ada : -! Penyembuhan setelah in%eksi akut = ada J 61: ada orang de'asa P 5, tahun yang sebelumnya sehat>-0

+! 8e atitis %ulminan =,,-:--:>1,3 0! 8e atitis . kronik =-:--,: ada orang de'asa yang berisiko menjadi sirosis dan kanker sel he ar>1,3 5! Masa karier inakti% =,,-:-0,:>1,3 #rah in%eksi 8.9 tergantung ada %aktor imunologi dan karakteistik 2irus serta usia asien!

o He"atitis * (n%eksi kronik terjadi ada 1,-3, : asien dengan HCV! Pasien dengan

in%eksi kronik berisiko untuk he atitis kronik yang akti%, sirosis, dan kanker sel hati! Masa karier inakti% =-,1:-0,+:>! (n%eksi he atitis @ kronik meru akan indikasi ter enting untuk trans lantasi hati di #merika serikat! (n%eksi he atitis @ kronik bertanggung ja'ab terhada -,!,,, kematian tia tahun di #merika Serikat!6 o He"atitis D Pasien dengan he atitis . kronik dimana mengin%eksi bersamaan dengan he atitis D juga "endrung ke ada in%eksi he atitis D kronik! Terjadi enyembuhan in%eksi akut bila he atitis . terjadi enyembuhan in%eksi akut! $o-in%eksi kronik dengan he atitis . dan he atitis D sering "endrung ke ada subakut yang bertambah luas dengan "e at atau menjadi he atitis kronik dengan ersentase 7,-4,: dari asien ini da at terjadi berkembang menjadi sirosis!9 Hepatitis karier dapat terjadi.5,6 o He"atitis E

8e atitis E selalu ringan dan sembuh sendiri! $asus yang %atal biasa ada 'anita hamil rata B rata sekitar -1 B +, :! 8e atitis E tidak ernah menjadi enyakit yang kronik mau un karier!6

.A. III PE'$T$P

1.1 Kesim"u/an
8e atitis 2irus akut meru akan enyakit endemik di seluruh dunia! Tan a disadari enyebarannya sangat mudah terjadi, baik melalui %ekal-oral, "airan tubuh

serta kontaminasi dengan darah enderita, baik se"ara trans%usi atau memakai alatalat ribadi se erti isau "ukur bersama-sama! 8e atitis 2irus akut yang sudah dikenal adalah he atitis # =HAV>, he atitis .=HBV>, he atitis @ =HCV>, he atitis D =HDV>, dan he atitis E =HEV>! Mekanisme klinik dari he atitis bisa dibilang tidak terlalu khas karena ada juga he atitis tidak nam ak, hanya bila timbul gejala, yang tersering adalah ikterus, hilangnya na%su makan dan merokok, sakit ada erut kanan atas, urin keruh se erti teh, mudah letih dan lemah! Sedangkan untuk emeriksaan %isik bisa terlihat adanya sklera ikterik bahkan ada seluruh badan dan embesaran hati! Pada emeriksaan laboratorium terjadi eningkatan aminotrans%erase dan adanya hi erbilirubinemia dan bilirubinuria! ;ntuk memastikan he atitis 2irus akut dilakukan emeriksaan serologi, dimana juga bisa memastikan jenis 2irus he atitis yang mengin%eksi! ;ntuk enatalaksanan

he atitis 2irus akut, yaitu mengurangi enyebaran lebih luas, untuk enderita diberi obat sesuai keluhannya ditambah dengan he ato roktetor serta diit makanan yang sesuai! ;ntuk he atitis 2irus yang akut, obat anti 2irus belum terbukti man%aatnya! ;ntuk en"egahan terutama yang termasuk dalam orang-orang yang berisiko ter ajan, dilakukan 2aksinasi! ;ntuk enyakitnya! rognosisnya tergantung 2irus dan erjalannan

DA#TAR P$STAKA

-! )ahardja 8! 8e atitis 2iral akut! Dalam : Noer MS, &as adji S, )a"hman #M, /esmana /#, &idodo D, (sbagio 8, #l'i (, editor! .uku ajar ilmu enyakit dalam jilid -, ed 0! *akarta : .alai Penerbit A$;(O -663!h!+1--13

+! .eers M8, .erko' )! The mer"k manual o% diagnosis and thera y, -7th ed! Portland : Mer"k Q "o,in", -666! 077-40 0! Ariedman /S! /i2er , biliary tra"t and ankreas! Tiermey /M, M"Phee S*, Pa adakis M#! @urrent medi"al diagnosis and treatment, 5-st ed! ;S# : The M"gra'- 8ill "o in" O+,,+O ++:374-41 5! Stum D, <ross <&& : Penyakit gastrointestinal, hati, dan ankreas! Dalam: Stein *8, editor! Panduan klinik ilmu enyakit dalam!ed 0! *akarta :E<@ O +,,-:h +66-0,0 1! Dientag */, (sselba"her $*O #"ute 2iral he atitis! in : .raun'ald E, Aau"i #S, $as er D/, 8auser S/, /ongo D/, *ameson */! 8arrisonRs Prin"i les o% internal medi"ine -1th edO ;S#: M"gra' hill "o in"O +,,-! !-377-36 3! Dientag */, (sselba"her $*Ohe atitis 2irus akut! Dalam : #sdie #8 editor! 8arrison erinsi - erinsi ilmu enyakit dalam 2ol 0, edisi -0! *akarta: E<@O -664 !h!-304-11 7! &ilson /M, /ester /.! 8ati, saluran em edu, dan ankreas! Dalam : &ijaya @, editor! Pato%isiologi konse klinis roses- roses enyakit jilid -, edisi 5! *akarta : E<@ ,-661!h!5+3-17 4! Os'ari E! Penyakit dan A$;(,+,,,!-,+-,3 6! .uggs #M! 8e atitis!Emedi"ine instant a""ess to minds o% medi"ine! Emedi"ine!"om,in" =serial online> O+,,1 o"tober -5O-=->:=6 s"reens>! #2ailable %rom: htt :FF'''!emedi"ine!"omFemergFto i"0-,4!htm = a""esseed 4 O"tober +,,1> enanggulangannya! *akarta : .alai enerbit

-,! 8e atitis! &iki edia the %ree en"y"lo edia!<N; %ree do"umentation =serial online>, +,,1 o"tober -0O-=->:=7s"reens>! #2ailable %rom:

htt :FFen!'iki edia!orgF'ikiFhe atitis!htm = a""ess 4 O"tober +,,1> --! 8ardie D! 2irolaogy le"tures to 0rd year medi"al studens :2iral he atitis! @a e to'n! De arterment o% medi"al mi"robiology =serial online>, -666! #2ailable %rom : htt :FF'''!'eb!u"t!a"!?aFde tsFmmiFjmoodieFdihe !html = a""ess 4 O"tober +,,1> -+! Mansjoer #, Triyanti $, Sa2itri ), &ardhani &(, Setio'ulan &! $a ita selekta kedokteran jilid -,edisi 0! *akarta : Media aes"ula ius A$;(O -666O 7:1-0--1 -0! 8eath"ote *, Ele'aut #, Aedail S, <angl #, 8amid S, Shah M, et al! management o% a"ute 2iral he atitis! &orld gastroenterology organisation, +,,0O-:=-, s"reens>! #2ailable %rom: htt :FFomge!orgFguidelines!htm = a""ess 4 O"tober +,,1> -5! #kbar N, /obo T, editor : $onsensus tatalaksana he atitis . di (ndonesia! *akarta : .alai ustaka A$;(O +,,5O -:--01 -1! 8ard *#! 9iral he atitis! #D#M,in"!.oston,+,,+! -:=4 s"reens>! #2ailable %rom : htt :FF'''!ummedualth-"ons"onditons!orgF rintFhe atitis

2iralFal""html#herb!htm = a""ess 4 O"tober +,,1>

You might also like