You are on page 1of 46

ISK (infeksi saluran kencing)

RS SIMPANGAN DEPOK Irwan Santoso 11.2011.092

PENGERTIAN
Infeksi yang terjadi di sepanjang jalan saluran kemih, termasuk ginjal itu sendiri akibat proliferasi suatu mikroorganisme Infeksi jika, 100.000 / lebih bakteri/ml urin Kontaminasi bakteri jika, 10.000 atau kurang bakteri/ml urin

PENDAHULUAN
Wanita lebih rentan 30 kali terhadap ISK daripada pria. Hal ini disebabkan oleh 3 hal: Uretra wanita lebih pendek daripada pria 2,5-5 cm Letak muaranya dekan dengan vagina dan anus Wanita tak memiliki prostat sebagai anti bakteri.

ANATOMI
ISK dapat terjadi mulai dari kaliks renalis sampai meatus uretra Wanita mempunyai urethra yang lebih pendek dibandingkan pria sehingga lebih mudah terkena infeksi.

JENIS INFEKSI
1. Cystitis : infeksi kandung kemih, tempat tersering terjadinya infeksi. Paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari uretra. Penyebab lain, kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop.

Cystitis dapat dibagi menjadi dua :


Cystitis primer : radang yang terjadi karena penyakit lain seperti batu pada kandung kemih, divertikel, hipertropi prostat dan striktura uretra. Cystitis sekunder : gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit primer misalnya uretritis dan prostatitis

2. Pielonefritis : infeksi pada ginjal. Pielonefritis akut terjadi akibat infeksi kandung kemih asendens. Pielonefritis akut juga dapat terjadi melalui infeksi hematogen.

Pielonefritis kronik terjadi akibat infeksi berulang, dan biasanya pada individu yang mengidap batu, obstruksi lain, atau refluks vesikoureter. Terjadi pembentukan jaringan parut dan obstruksi tubulus yang luas. Kemampuan ginjal untuk memekatkan urin menurun karena rusaknya tubulus. Hal ini dapat menimbulkan gagal ginjal kronik

Infeksi Saluran Kemih Atas:


Pielonefritis akut (PNA), adalah proses inflamasi ginjal yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Pielonefritis kronis (PNK). Mungkin akibat lanjut dari infeksi bakteri. Obstruksi saluran kemih dan refluks vesikoureter dengan atau tanpa bakteriuria kronik sering diikuti pembentukan jaringan ikat parenkim ginjal yang ditandai dengan pielonefritis yang spesifik. Bakteriuria asimtomatik kronik pada orang dewasa tanpa faktor predisposisi tak pernah menyebabkan pembentukan jaringan ikat parenkim ginjal.

Infeksi Saluran Kemih bawah.


Presentasi ISK tergantung dari gender:
Perempuan:
Sistitis adalah presentasi klinis infeksi kending kemih dengan bakteriuri yang bermakna. Sistitis uretra akut (SUA), presentasi klinis sistitis tanpa ditemukan mikroorganisme (steril), dinamakan sistitis abakterialis .Penelitian terkini disebabkan oleh Mo anaerobik.

Laki-laki:
Presentasi klinis ISK bawah pada laki-laki mungkin sistitis, prostatitis, epididimitis dan uretritis.

Faktor risiko lain seperti : Kelainan fungsi / kelainan anatomi saluran kemih Gangguan pengosongan kandung kemih Operasi saluran kemih sehingga terdapat kemungkinan terjadinya kontaminasi dari luar.

Kekebalan tubuh yang rendah Faktor hormonal seperti menopause. Penderita diabet

EPIDEMIOLOGI
Paling sering pada wanita yang aktif secara seksual dan meningkat pada wanita diabetes dan orang dengan penyakit sickle cell atau malformasi anatomis saluran kemih, litiasis kehamilan dan peserta KB dengan preparat progesteron. 5% anak perempuan dan 1-2% anak lakilaki

Perilaku Yang Beresiko:


Sering menahan kencing tidak buang air kecil setelah maupun sebelum hubungan seksual. Faktor resiko lain: Diabetes, kehamilan, menopause, imobilitas dalam waktu lama, menjalani operasi melibatkan saluran kemih, memiliki batu ginjal, kurang minum, ganti2 partner penggunaan spermisida dan spiral.

ETIOLOGI
Jenis bakteri aerob Infeksi oleh bakteri gram positif lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan infeksi gram negatif.

CARA PENULARAN
Dua jalur utama : I. Infeksi Hematogen (desending) II. Infeksi Asending
a. Kolonisasi uretra dan introitus vagina. b. Masuknya mikroorganisme dalam kandung kemih c. Multiplikasi bakteri dalam kandung kemih d. Naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal

I. Infeksi Hematogen
Sering pada px dgn imun rendah, krn penyakit kronik / px dgn t/ imunosupresif. Ginjal yg normal mempunyai daya tahan thd infeksi E. Coli. Ada beberapa keadaan yg mempermudah penyebaran hematogen, antara lain :

Bendungan total aliran urin Bendungan internal karena jaringan parut atau terdapatnya presipitasi obat intratubular, misalnya sulfonamide Kontriksi pembuluh darah Pemakaian obat analgetik Penyakit ginjal polikistik Penderita diabetes melitus

II. A. Kolonisasi Uretra


Normal tidak mengandung mikroorganisme kcuali pd bagian distal terdapat flora normal. Pd wanita terdapat bakteri selain flora normal di 1/3 distal uretra dan vestibula vaginalis, E. Coli, Enterobacter dan S. Fecalis.

II. B. Masuknya Mikroorganisme dalam Kandung Kemih.


Faktor anatomi Faktor tekanan urin pada waktu miksi Faktor lain
Hormonal saat menstruasi Kebersihan alat kelamin bagian luar

II. C. Multiplikasi Bakteri dalam Kandung Kemih


Terdapat 3 pertahanan dari kandung kemih : Eradikasi organisme oleh pembilasan dan pengenceran urin. Efek antibakteri dari urin (asam organik)
Tekanan osmotik tinggi dan pH rendah.

Pertahan mukosa kandung kemih.

Mekanisme eradikasi bakteri terhambat bila adanya : Urin sisa dan miksi yang tidak kuat Benda asing atau batu Inflamasi pada kandung kemih

II. D. Naiknya Bakteri dari Kandung Kemih ke Ginjal


Refluks vesikoureter
Keadaan patologis karena tidak berfungsinya valvula vesikoureter sehingga aliran urin naik Tidak berfungsinya valvula disebabkan : Kelainan kongenital Edema mukosa Tumor dan penebalan dinding kandung kemih.

GEJALA KLINIS scr UMUM


Rasa terbakar dan perih saat berkemih Seringnya berkemih, namun jumlah sedikit (oliguria) Adan sel darah merah pd urin (hematuria) Urin berwarna gelap dan keruh, serta adanya bau yang menyengat dari urin Ketidaknyamanan pada daerah pelvis renalis

Rasa sakit pada daerah di atas pubis Perasaan tertekan pada perut bagian bawah Demam Pada wanita yang lebih tua juga menunjukkan gejala yang serupa, yaiu kelelahan, hilangnya kekuatan, demam

RINGAN ( Cystitis, ureteritis) Rasa sakit pinggang Hematuria dan proteinuria

BERAT (Pyelonephritis) Menggigil Demam tinggi dan gemetar

Urin keruh
Demam

Mual
Muntah

Malaise
Ketidakmampuan berkemih Rasa sakit berkemih (dysuria) Rasa sakit di daerah pubis (wanita) Rasa tidak nyaman di rektum (pria)

Rasa sakit / nyeri tulang


Sakit daerah abdomen

DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Penunjang

Pemeriksaan Urin
Urin pagi Urin porsi tengah, sebelumnya genitalia eksterna dicuci dulu dengan air sabun dan NaCl 0,9%. Urin yang diambil dengan kateterisasi 1 kali. Urin hasil aspirasi supra pubik

Pemeriksaan Lab Urin


Analisa urin
Leukosuria (5/lebih leukosit) Hematuria (5-10 per lapang pandang)

Pemeriksaan bakteri
Mikroskopis (urin segar tnp pewarnaan)
+ : 1 bakteri per lapang pandang

Biakan Bakteri

Pemeriksaan kimia (reduksi nitrat (gr -))


Kepekaan 90 %, spesifitas 99%

Tes Dip Slide (jmlah bakteri/cc urin) Radiologis : IVP, USG (batu)

Bakteriologik (CFU)
Porsi tengah urin dan dari urin kateterisasi. > 105 CFU/ml urin porsi tengah : bakteriuria bermakna > 105 CFU/ml urin porsi tengah tanpa G.K : bakteriuria asimtomatik 102 103 CFU/ml urin kateter wanita muda asimtomatik + piuria : ISK

Aspirasi suprapubik, positif bila


> 100.000 CFU/ml urin dari 2 biakan urin porsi tengah scr berturut turut. > 100.000 CFU/ml urin dari 1 biakan urin porsi tengah + leukosit > 10/ml urin segar. > 100.000 CFU/ml urin dari 1 biakan urin porsi tengah + GK ISK > 10.000 CFU/ml urin kateter. Berapapun CFU dari urin aspirasi suprapubik.

Pemeriksaan utk PIURIA


Urin tidak disentrifus
>10 leukosit/mm3

Urin sentrifus
> 10/LPB

Urin suprapubik aspirasi


>800 leukosit.ml

PENGOBATAN

Tata cara pengobatan : Menggunakan pengobatan dosis tunggal. Jangka pendek antara 10-14 hari. Jangka panjang antara 4-6 minggu. Profilaksis dosis rendah. Pengobatan supresif, jika eradikasi bakteri belum memberikan hasil.

ORAL
JENIS ANTIBIOTIK Sulfonamid Trimetoprim sulfametoksazol Penicilin Cephalosporin Efektif u/ bakt. Aerob. Aktivitas spektrum cukup luas Kurang memiliki keuntungan 160 mg / 12 jam 1000 mg / 6jam

Tetrasiklin
Quinolon Nitrofurantoin Azithromycin

Efektif utk tahap awal (chlamydia)


Efektif dan indikasi utk terapi sistemik Efektif pd infeksi saluran kemih berulang (chlamydia) Sipro 50mg/12 jam Oflok 200 mg/12 jam

PARENTERAL
JENIS OBAT

Amynoglycosida (gentamicin & tobramicin)

Efektif utk bakteri multiresisten dan pseudomonas

Gentamicin 3-5mg /kgbb / 24 jam

Penicilin

Efektif pseudomonas dan enterococcus


Efektif utk gram (-), tp tidak pseudomonas. Efektif utk enterococcus, psudomonas dan kandida Efektif utk gram negatif, terutama nosokomial. 250-500 mg per 8 jam

Cephalosporin (gen 2 dan 3) Imipenem

Aztreonam

1000 mg per 12 jam.

Penemuan Lab:
Disebut ISK jika bakteri >100.000/ml. Tetapi jelas jumlah koloni yang rendah dapat menyebabkan infeksi.Signifikan bakteriuria. Ada juga yang dinamakan signifikan pyuria, jika detemukan netrofil>10 per lapang pandang. Jenis yang paling sering adalah sistitis atau infeksi kandung kemih. ISK bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan. Dengan banyak minum bakteri mudah terbuang dari urin.

PREVENTIF
Menjaga kebersihan sekitar organ intim dan saluran kemih. Bagi perempuan, membersihkan organ intim dengan sabun khusus yang memiliki pH balanced (seimbang) sebab membersihkan dengan air saja tidak cukup bersih.

Pilih toilet jongkok. Sebab toilet jongkok tidak menyentuh langsung permukaan toilet dan lebih higienis. Jika toilet duduk, sebelum menggunakannya, bersihkan dahulu pinggiran atau dudukan toilet. Jangan membersihkan organ intim di toilet umum dari air yang ditampung di bak mandi atau ember. Pakailah shower atau keran.

Gunakan pakaian dalam dari bahan katun yang menyerap keringat agar tidak lembab.

You might also like