You are on page 1of 19

BAB I PENDAHULUAN Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis normal akibat proses patologis yang berasal

dari internal maupun eksternal. Luka bakar merupakan salah satu klasifikasi jenis luka yang diakibatkan oleh sumber panas ataupun suhu dingin yang tinggi, sumber listrik, bahan kimiawi, cahaya, radiasi dan friksi. Jenis luka dapat beraneka ragam dan memiliki penanganan yang berbeda tergantung jenis jaringan yang terkena luka bakar, tingkat keparahan, dan komplikasi yang terjadi akibat luka tersebut. Luka bakar dapat merusak jaringan otot, tulang, pembuluh darah dan jaringan epidermal yang mengakibatkan kerusakan yang berada di tempat yang lebih dalam dari akhir sistem persarafan.1,8 Kerusakan kulit yang terjadi tergantung pada tinggi suhu dan lama kontak. Suhu minimal untuk dapat menghasilkan luka bakar adalah sekitar !" dengan kontak sekurang# kurangnya $ %& jam. Suhu &$ !" dengan kontak selama ' detik sudah cukup menghasilkan luka bakar. Kontak kulit dengan uap air panas selama ' detik mengakibatkan suhu kulit pada kedalaman 1 mm dapat mencapai suhu ( ! "elsius, air panas yang mempunyai suhu &) ! " yang kontak dengan kulit dalam waktu 1) detik akan menyebabkan partial thickness skin loss dan diatas ()!" akan menyebabkan full thickness skin loss. *emperatur air yang digunakan untuk mandi adalah berkisar +&! " % '! ". ,elebaran kapiler dibawah kulit mulai terjadi pada saat suhu mencapai +$ !" selama 1') detik, -esikel terjadi pada suhu $+!" % $(!" selama kontak +)%1') detik.1,',+ Seorang korban luka bakar dapat mengalami berbagai macam komplikasi yang fatal termasuk diantaranya kondisi shock, infeksi, ketidak seimbangan elektrolit .inbalance elektrolit/ dan masalah distress pernapasan. Selain komplikasi yang berbentuk fisik, luka bakar dapat juga menyebabkan distress emosional .trauma/ dan psikologis yang berat dikarenakan cacat akibat luka bakar dan bekas luka. Luka bakar dangkal dan ringan .superficial/ dapat sembuh dengan cepat dan tidak menimbulkan jaringan parut. 0amun apabila luka bakarnya dalam dan luas, maka penanganan memerlukan perawatan di fasilitas yang lengkap dan komplikasi semakin besar serta kecacatan dapat terjadi. 1,',+ ,erawatan luka bakar mengalami perbaikan1kemajuan dalam dekade terakhir ini, yang mengakibatkan menurunnya angka kematian akibat luka bakar. ,usat#pusat perawatan luka bakar telah tersedia cukup baik, dengan anggota team yang menangani luka bakar terdiri dari berbagai disiplin yang saling bekerja sama untuk melakukan perawatan pada klien dan keluarganya.1,',+
1

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Defenisi Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi. Luka ini dapat menyebabkan kerusakkan jaringan. "adera lain yang termasuk luka bakar adalah sambaran petir, sengatan listrik, sinar 2 dan bahan korosif. Kerusakan kulit yang terjadi tergantung pada tinggi suhu dan lama kontak. Suhu minimal untuk dapat menghasilkan luka bakar adalah sekitar !" dengan kontak sekurang#kurangnya $ %& jam. Suhu &$ !" dengan kontak selama ' detik sudah cukup menghasilkan luka bakar. Kontak kulit dengan uap air panas selama ' detik mengakibatkan suhu kulit pada kedalaman 1 mm dapat mencapai suhu ( ! "elsius, air panas yang mempunyai suhu &) ! " yang kontak dengan kulit dalam waktu 1) detik akan menyebabkan partial thickness skin loss dan diatas ()!" akan menyebabkan full thickness skin loss. *emperatur air yang digunakan untuk mandi adalah berkisar +&! " % '! ". ,elebaran kapiler dibawah kulit mulai terjadi pada saat suhu mencapai +$ !" selama 1') detik, -esikel terjadi pada suhu $+ !" % $( !" selama kontak +) % 1') detik.1,',+ 2.2. Klasifikasi Luka bakar dapat diklasifikasi menurut1 3 1. 4alamnya. '. Luasnya. +. 4alam dan luasnya. . ,enyebabnya. 1. 5erdasarkan dalamnya luka1,',+, a/ 6enurut 4upuytren Klasifikasi derajad luka bakar berbeda#beda untuk masing#masing negara oleh karena ini sangat bergantung terhadap management pengobatan yang digunakan oleh negara tersebut. Klasifikasi lama yang diperkenalkan oleh 4upuytren adalah pembagian derajad luka bakar dalam & derajat 3

i. Luka bakar derajad 1 Luka akibat terkena panas dari api, benda panas dan cairan panas yang suhunya tidak mencapai titik didih, atau akibat cairan kimia. 5iasanya bentuk luka berupa kemerahan dan proses penyembuhan terjadi tanpa meninggalkan parut. 7aktu penyembuhan antara beberapa jam sampai beberapa hari. ii. Luka bakar derajad ' Luka diakibatkan terkena benda panas atau cairan panas yang suhunya mencapai titik didih atau lebih tinggi. Lapisan kulit superficial hanya sedikit yang rusak dan penyembuhannya tanpa meninggalkan jaringan parut. ,ada awalnya terdapat -esikel yang kemudian akan terasa sakit dan warnanya menjadi hitam. iii. Luka bakarderajad + Luka bakar ini adalah akibat cairan yang suhunya diatas titik didih. ,ada keadaan ini lapisan superficial kulit seluruhnya rusak sehingga pada penyembuhan akan meninggalkan jaringan parut. 8jung persyarafan juga terbakar dan halini mengakibatkan rasa nyeri yang hebat. ,ada proses penyembuhan dapat terjadi jaringan parut yang mengandung semua element kulit, sehingga tidak mengalami kontraktur. i-. Luka bakar derajad Seluruh jaringan kulit mengalami kerusakan. 8jung syaraf juga ikut rusak, sehingga pada luka bakar ini rasa nyeri tidak ada. Jaringan parut yang terbentuk akan mengalami kontraksi dan deformitas. Luka terkelupas pada hari ke $ atau ke & dan penyembuhan akan berjalan lambat. -. Luka bakar derajad $ ,ada keadaan ini kerusakan juga meliputi fasia otot dan hampir selalu mengalami deformitas. -i. Luka bakarderajad & Keadaan ini biasanya fatal, jika tidak meninggal maka biasanya mengakibatkan kerusakan anggota badan.

b/ Klasifikasi luka bakar oleh 7ilson1,',+, i. Luka bakar derajad satu . derajad satu dan dua, 4upuytren/ *erjadi eritema dan blister tanpa kehilangan epidermis. 4isini kapiler mengalami dilatasi dan terjadi transudasi cairan kedalam jaringan ikat, yang menyebabkan edema. Secara umum blister diliputi oleh kulit yang berwarna keputihan diatasnya, epidermis yang a-askuler dan dibatasi oleh 9ona yang berwarna hiperemi. 5ila besar blister kurang dari 1 cm maka blister ini akan diresorpsi, sebaliknya bila blister ini pecah maka akan meninggalkan daerah dengan dasar yang berwarna kemerahan. Luka bakar derajad satu ini akan sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut. 7alaupun luka bakar yang terjadi adalah derajad satu akan tetapi bila meliputi lebih dari sepertiga permukaan tubuh terutama yang terletak pada daerah kepala, leher, badan, atau dinding depan dari abdomen maka akan menyebabkan kefatalan. ii. Luka bakar derajad dua . derajad tiga dan empat, 4upuytren/ *erjadi destruksi dari seluruh ketebalan kulit. :pidermis dapat mengalami koagulasi, pengerutan, berupa daerah yang dibatasi oleh 9ona yang berwarna kemerahan, dan blister kulit. 4alam beberapa hari, biasanya dalam beberapa minggu jaringan yang nekrosis akan mengelupas dan meninggalkan ulcus yang lambat menyembuh. Luka bakar derajad dua sering memerlukan koreksi bedah plastik untuk mengatasi jaringan parut yang terbetuk selama penyembuhan. iii. Luka bakar derajad tiga . derajad lima dan enam, 4upuytren/ ;ang karakteristik dari luka bakar ini adalah destruksi yang luas tidak hanya pada kulit dan subkutis tetapi juga pada otot dan tulang.destruksi pada ujung#ujung syaraf juga dapat terjadi yang mengakibatkan kehilangan rasa nyeri yang relatif. 4e-italisasi jaringan pada area luka bakar menyebabkan mudah terkenanya infeksi dan penyembuhan yang berjalan lambat. 5ila eksposurenya berkepanjangan, maka kulit dan jaringan ikat dibawah kulit akan terbakar dan menjadi arang. Sedangkan ekposure yang luas dari tubuh setelah kematian oleh karena panas dan asap menyebabkan seluruh tubuhh menjadi arang dengan otot#otot dan organ# organ dalam yang terpanggang, dan akhirnya menghanguskan bagian#bagian tubuh terutama ekstremitas, genetalia dan telinga.

c/ 6enurut derajad lainnya1,',+, 1. Luka bakar derajad 1 .luka bakar superficial/ Luka bakar hanya terbatas pada lapipsan epidermis. Luka bakar derajad ini ditandai dengan kemerahan yang biasanya akan sembuh tanpa jaringan parut dalam waktu $ % ( hari. '. Luka bakar derajad ' .luka bakar dermis/ Luka bakar derajad dua mencapai kedalaman dermis tetapi masih ada element epitel yang tersisa, seperti sel epitel basal, kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan folikel rambut. 4engan adanya sisa epitel yang sehat ini, luka dapat sembuh sendiri dalam 1) % '1 hari. <leh karena kerusakan kapiler dan ujung syaraf di dermis, luka derajad ini tampak lebih pucat dan lebih nyeri dibandingkan luka bakar superficial, karena adanya iritasi ujung syaraf sensorik. Juga timbul bula berisi cairan eksudat yang keluar dari pembuluh karena permeabilitas dindingnya meninggi. Luka bakar derajad ' dibedakan menjadi 3 a. 4erajad dua dangkal 4imana kerusakan mengenai bagian superficial dari dermis dan penyembuhan terjadi secara spontan dalam 1)# 1 hari. b. 4erajad dua dalam 4imana kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis. 5ila kerusakkan lebih dalam mengenai dermis, subyektif dirasakan nyeri.penyembuhan terjadi lebih lama tergantung bagian dari dermis yang memiliki kemampuan reproduksi sel#sel kulit . epitel, stratum germinati-um, kelenjar keringat, kelenjar sebasea dsb/ yang tersisa. 5iasanya penyembuhan terjadi dalam waktu lebih dari satu bulan. +. Luka bakar derajad + Lukabakar derajad tiga meliputi seluruh kedalaman kulit, mungkin subkutis, atau organ yang lebih dalam. <leh karena tidak ada lagi elemen epitel yang hidup maka untuk mendapatkan kesembuhan harus dilakukan cangkok kulit. Koagulasi protein yang terjadi memeberikan gambaran luka bakar berwarna keputihan, tidak ada bula dan tidak nyeri.

'/ 5erdasarkan Luas1,' ,enentuan luas luka bakar pada kulit adalah penting pada kasus % kasus dimana kematian terjadi lambat oleh karena luas dan derajad luka bakar sangat penting pengaruhnya terhadap prognosis dan managemen pengobatannya. 8ntuk perhitunngan luas luka bakar secara tradisional dihitung dengan menggunakan =>ule of 0ines= dari 7allace. 4ikatakan bahwa luka bakar yang terjadi dapat diindikasikan sebagai presentasi dari total permukaan yang terlibat oleh karena termal injury. 5ila permukaan tubuh dihitung sebagai 1)) ?, maka kepala adalah @ ?, tiap % tiap ekstremitas bagian atas adalah @ ?, dada bagian depan adalah 18 ?, bagian belakang adalah 18 $, tiap#tiap ekstremitas bagian bawah adalah 18 ? dan leher 1 ?. Lihat gambar >umus tersebut tidak dapat digunakan pada anak dan bayi karena relatif luas permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil. <leh karena itu, digunakan =>ule of ten= untuk bayi dan =>ule of 1)#1$#')= dari Lund and 5rowder untuk anak. 4asar presentasi yang digunakan dalam rumus tersebut adalah luas telapak tangan dianggap seluas 1 ?. 4erajad dan luas luka bakar tergantung pada banyak faktor seperti jarak korban dengan api, lamanya eksposure ,bahkan pakaian yang digunakan korban pada waktu terjadinya kebakaran. Komposisi pakaian dapat menentukan derajad keparahan dan luasnya luka bakar. Kain katun murni akan mentransmisi lebih banyak energi thermal ke kulit dibandingkan dengan bahan katun polyester. 5ahan katun terbakar lebih cepat dan dapat menghasilkan luka bakar yang besar dan dalam. 5ila bahan yang dipakai kandungan poliesternya lebih banyak akan menyebabkan luka bakar yang relatif ringan atau kurang berat. 5ahan rajutan akan menghasilkan daerah luka bakar yang relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan bahan pintalan. Sehingga dapat dikatakan bahwa bila bahan yang dipakai bertambah berat maka daerah yang terbakar akan berkurang. Selain itu derajad luka bakar akan berkurang bila pakaian yang dipakai korban ketat dan mengelilingi tubuh.

Aambar 1 3 >ule of nines

+/ 5erdasarkan dalam, luas dan lokasi luka bakar1,' Keparahan luka bakar seharusnya dilihat dari berbagai aspek. ,aling tidak ada + unsur penting yaitu luas, derajat luka .7ilson/ dan lokasi luka. ,enilaian dapat dicontohkan sebagai berikut 3 a. >ingan i. ii. iii. b. Sedang i. ii. iii. c. 5erat i. ii. iii. Luka bakar tingkat B meliputi wajah, tangan, kaki dan daerah perineum1kelamin. Luka bakar tingkat BB meliputi D+)? luas permukaan tubuh. Luka bakar tingkat BBB meliputi ')?, mengenai saluran nafas, luka bakar dengan kompikasi fraktur.
7

Luka bakar tingkat B meliputi C1)? luas permukaan tubuh. Luka bakar tingkat BB meliputi C$? luas permukaan tubuh. Luka bakar tingkat BBB meliputi hanya '? dari luas permukaan tubuh. Luka bakar tingkat B meliputi 1$#+)? luas permukaan tubuh. Luka bakar tingkat BB meliputi 1)#1$? luas permukaan tubuh. Luka bakar tingkat BBB $#1)? mengenai wajah, tangan atau kaki.

/ 5erdasarkan penyebabnya.$,& 5erdasarkan ,enyebabnya, Luka 5akar Secara Kasar 4apat 4ibagi 4alam :nam Kategori 3 A. Flame Burns *erjadi bila kulit mengalami kontak langsung dengan api 1. Keparahan tergantung lamanya waktu kulit terpajan dengan api '. 5entuk lain dari flame burns adalah flash burns a. b. B. Contact Burns *erjadi bila kulit mengalami kontak langsung dengan objek yang panas, misalnya besi panas, setrika, dll. Jenis luka bakar ini, dapat memberikan gambaran mengenai bentuk benda panas yang menyebabkan luka bakar tersebut C. Radiant Burns *erjadi apabila kulit terpajan dengan gelombang panas 1. *idak selalu diperlukan kontak langsung dengan benda yang menghasilkan gelombang panas untuk menimbulkan luka bakar '. 4apat menimbulkan lepuh dan eritema +. 5ila pajanan terjadi dalam jangka waktu lama dapat meimbulkan karbonisasi D. Luka terbakar terjadi bila kulit berhubungan dengan cairan panas ( biasanya air ). 1. Eir pada 1$8!F . ()!" / akan menghasilkan suatu luka derajat tiga pada kulit orang dewasa, kira#kira dalam satu detik dari kontak G pada 1+1!F . $$!" /, hampir '$ detik dibutuhkan untuk menghsilkan luka bakar yangsama. '. ,emanas air hampir seluruh rumah di Emerika berasal dari pengaturan pabrik kira#kira 1+)!#1 )!F, meskipun begitu, unit terbaru sekarang disesuaikan menjadi sekitar 1')!F. +. Luka terbakar dapat dibagi menjadi + tipe 3 4isebabkan oleh ledakan yang berasal dari gas, atau berupa partikel# partikel halus suatu benda panas 6enyebabkan luka bakar derajat dua dan tiga pada seluruh daerah kulit yang terkena, termasuk rambut

a.

Luka imersi, yang mana bisa saja karena ketidaksengajaan atau kecerobohan di rumah. Luka bakar imersi akibat kecerobohan di rumah sering terjadi karena anak kecil ditempatkan di dalam kolam atau di bak mandi yang di penuhi dengan air panas membara, dengan tujuan untuk mendisplinkan atau menghukum si anak. 5entuk khas luka bakar dapat terlihat, sebagai anak yang terrefleksi tenggelam di dalam air. 4isekeliling area dari kulit yang melingkari tiap#tiap daerah lutut tidak terkena karena anak tersebut dipaksa berjongkok di dalam air. . gambar 1+. /. Aambar 1+. ,enyiksaan anak dengan luka bakar. Enak biasanya dipegang diantara tangannya, dan ke bawah pada air membara . gambar bagian atas /. Hasil luka bakar menunjukkan bentuk khas dengan tidak terdapat luka di bagian lututnya, fossa poplitea, dan daerah inguinal . gambar bagian bawah /.

b.

Luka bakar karena percikan, atau tumpahan biasanya tidak sengaja, disebabkan karena memercikkan, menumpahkan cairan panas ke tubuh. Luka akibat tumpahan dapat terjadi bila seorang anak kecil menuangkan pot berisi air panas dari kompor, dan cairan tumpah ke seluruh tubuh. 4i beberapa kasus, bentuk dari luka bakar harus berhubungan dengan cerita, dengan yang paling berat luka bakarnya dari kulit kepala atau kepala.

c.

Luka bakar hangat biasanya karena ketidaksengajaan. 8ap yang sangat panas dapat menyebabkan luka berat pada mukosa saluran napas. ,ada beberapa kasus, edema laring massif dapat terjadi, penyebab asfiksia dan kematian.

Luka bakar karena micro!a"e. 6icrowa-e adalah gelombang elektromagnetik yang mana frekwensi berkisar antara +)#+)).))) 6H9 dan panjang antara 1mm sampai +) cm. >adiasi microwa-e adalah non#ionisasi, oleh karena itu, efek biologi primernya adalah panas, yang mana memproduksi melalui agitasi molecular dari molekul polar, seperti air. ,ada system biologi, oleh karena itu, Jaringan dengan komposisi air yang lebih tinggi . seperti otot / akan menjadi lebih panas daripada jaringan dengan komposisi air yang lebih rendah . seperti lemak /. Standar operasi untuk mikroawa-e di dapur adalah pada ', $) 6H9. 1. *ergantung pada panjang gelombang radiasi, dan ketebalan, orientasi, dan karakter dari target, apabila ada salah satu atau kombinasi dari tiga hal ini 3
9

a. b. c. '.

microwa-e terrefleksi. microwa-e diabsorbsi. microwa-e melewati di keseluruhan target. Surell et al, pada 1@8( melaporkan pada suatu studi yang mana piglet

anestesi terekspos pada radiasi microwa-e dari sebuah ($) watt microwa-e rumah tangga, pada energi penuh, dalam waktu berkisar @)#1') detik. Studi itu menunjukkan 3 a. b. c. pada semua kasus, luka bakar memproduksi demarkasi yang sempurna, luka bakar penuh. luka bakar yang mana lebih ekstensif di permukaan tubuh mendekati alat pengeluaran . biasanya bertempat di atas dari o-en /. secara mikroskopik kasar menunjukkan penemuan yang konsisten dari perubahan relati-e lemak subcutaneous, selain luka bakar pada kulit di atas atau di bawah otot . perubahan relati-e lapisan jaringan /. Erus nuklir tidak ada. d. +. mikroskopik electron tidak memperlihatkan kerusakan selular atau organel yang berarti. Hampir luka bakar karena microwa-e adalah karena ketidaksengajaan, berkaitan dengan memasukkan tangan ke dalam microwane dengan tidak mematikan benar#benar terlebih dahulu, atau karena ingesti dari cairan panas yang dipanaskan ke dalam microwa-e. ,ada satu pelaporan, seorang pria yang menggunakan tambalan nitro transdermal mengalami luka baker derajat dua di dekat tambalan itu, ketika dia duduk di sebelah o-en microwa-e yang bocor. 4iperkirakan, plastic alumunium yang ada pada tambalan tersebut merupakan factor yang menyebabkan kebakaran tersebut. . 5entuk tidak biasa dari penyiksaan anak pernah dilaporkan pada tahun 1@8( oleh EleIander et el yang mana berhubungan dengan dua kasus terpisah yang mana seorang bayi perempuan umur $ minggu, dan seorang anak laki#laki umur 1 bulan yang terbakar karena diletakkan di o-en microwa-e yang sedang dinyalakan. F. Luka bakar kimia adalah diproduksi oleh agent kimia seperti asam kuat dan alkali, sama seperti agent lain seperti fosfor dan fenol. Luka bakar menghasilkan perubahan yang lebih lambat daripada luka bakar akibat agent panas. 1. :kstensi luka tergantung dari 3
10

a. b. c. a. b. c. d.

Egent kimianya. Kekuatan atau konsentrasi dari agent kimianya. 4urasi kontak dengan agent tersebut. "enderung lebih menjadi luka berat disbanding agent asam G ;ang dapat menyababkan luka baker umumnya memiliki pH D 11.$ Sering menghasilkan luka yang cukup tebal 6enghasilkan luka yang menimbulkan nyeriG dan menusuk kulit dan licin.

'. Egent alkalin 3

+. Egen asam biasanya menghasilkan hanya sebagian dari ketebalan luka, yang mana diikuti dengan eritema dan erosi yang superficial saja. 2.3. Penilaian Terhadap L ka Bakar 5erat ringannya suatu luka bakar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu1,(,8 3 i. Luas luka lebih menentukan, karena pada luka bakar tingkat B yang meliputi 11+ luas permukaan tubuh bisa menimbulkan syok, jika melebihi $)? bisa berakibat fatal. ii. Lokasi. Kepala, leher, badan, bagian depan abdomen lebih berbahaya dari pada tungkai. 6isalnya luka bakar tingkat BBB dari tungkai bisa menyebabkan gangguan fungsi tetapi tidak sampai berakibat fatal. iii. i-. -. -i. 8mur. ,ada anak#anak dan orang tua lebih berbahaya karena mudah terjadi syok. Jenis kelamin. Laki#laki lebih tahan dariwanita. 4erajat kepanasan. ,rognosa lebih jelek pada panas yang lebih tinggi. Lamanya kontak. 5ila kontak lebih lama, maka prognosanya lebih jelek.

2.!. Pen"e#a# Ke$a%ian Aki#a% L ka Bakar &Manner 'f Dea%h( a. Keracunan Jat Karbon 6onoksida Kebanyakan kematian pada luka bakar biasanya terjadi pada kebakaran yang hebat yang terjadi pada gedung#gedung atau rumah#rumah bila dibandingkan dengan kebakaran yang terjadi pada kecelakaan pesawat terbang atau mobil. ,ada kasus#kasus kebakaran yang terjadi secara bertahap maka "< poisoning dan smoke inhalation lebih sering bertanggung jawab dalam penyebab kematian korban dibanding dengan luka bakar itu sendiri. "< poisoning merupakan aspek yang penting dari penyebab kematian pada luka bakar, biasanya korban
11

menjadi tidak sadar dan meninggal sebelum api membakarnya, ini dapat menjawab pertanyaan mengapa korban tidak melarikan diri pada waktu terjadi kebakaran. Sehingga dalam menentukan penyebab dari kematian, maka luas dan derajat luka bakar serta saturasi darah yang mengandung "< harus dinilai secara hati % hati. Aas "< ini dibentuk dari pembakaran yang tidak sempurna misalnya kayu yang terbakar, kertas, kain katun, batu bara yang terbakar akan menghasilkan gas "<.(,8 "< dalam darah merupakan indikator yang paling berharga yang dapat menunjukkan bahwa korban masih hidup pada waktu terjadi kebakaran. <leh karena gas ini hanya dapat masuk melalui absorbsi pada paru#paru. ,ada perokok dapat dijumpai saturasi "< dalam darah hanya lebih dari $?, dan ini dapat menunjukan bahwa korban masih bernafas pada waktu terjadinya kabakaran, demikian juga pada korban atherosclerosis coroner yang berat dapat meninggal dengan kadar "<H5 yang lebih rendah dari pada indi-idu yang sehat. 5ila "< merupakan penyebab mati yang utama maka saturasi dalam darah paling sedikitnya dibutuhkan )? "<H5, kecuali pada orang tua, anak#anak dan debilitas dimana pernah dilaporkan mati dengan kadar '$ ?. Sebenarnya kadar "<H5 pada korban yang sekarat selama kebakaran, sering tidak cukup tinggi untuk menyebabkan kematian. 5anyak kasus# kasus fatal menunjukan $)# &) ? saturasi, walaupun kadarnya secara umum kurang dari kadar yang terdapat dalam darah pada keracunan "< murni, seperti pembunuhan dengan gas mobil atau industrial eIposure, dimana konsentrasinya dapat mencapai 8) ?. Selain itu adanya gas#gas toksik dan pengurangan oksigen dalam atmosfer dapat menyebabkan kematian dengan kadar "< yang rendah.(,8 b. 6enghirup asap pembakaran .Smoke Bnhalation/ ,ada banyak kasus kematian, dimana cedera panas pada badan tidak sesuai dengan penyebab kematian maka dikatakan penyebab kematian adalah smoke inhalation. Esap yang berasal dari kebakaran terutama alat#alat rumah tangga seperti furniture, cat , kayu, pernis, karpet dan komponen#komponen yang secara struktural terdiri polystyrene, polyurethane, poly-inyl dan material#material plastik lainnya dikatakan merupakan gas yang sangat toksik bila dihisap dan potensial dalam menyebabkan kematian.(,8

c. *rauma 6ekanik

12

Kematian oleh karena trauma mekanik biasanya disebabkan karena runtuhnya bangunan disekitar korban, atau merupakan bukti bahwa korban mencoba untuk melarikan diri seperti memecahkan kaca jendela dengan tangan. Luka#luka ini harus dicari pada waktu melakukan pemeriksaan luar jenasah untuk memastikan apakah luka#luka tersebut signifikan dalam menyebabkan kematian. *rauma tumpul yang mematikan tanpa keterangan antemortem sebaiknya harus dicurigai sebagai suatu pembunuhan.(,8 d. Enoksia dan hipoksia Kekurangan oksigen dengan akibat hipoksia dan anoksia sangat jarang sebagai penyebab kematian. 5ila oksigen masih cukup untuk menyalakan api maka masih cukup untuk mempertahankan kehidupan. Sebagai contoh tikus dan lilin yang diletakkan dalam tabung yang terbatas kadar oksigennya ternyata walaupun lilin padam lebih dahulu tikus masih aktif berlari disekitarnya. >adikal bebeas dapat diajukan sebagai salah satu kemungkinan dari penyebab kematian, oleh karena radikal bebas ini dapat menyebabkan surfaktan menjadi inaktif, jadi mencegah pertukaran oksigen dari al-eoli masuk kedalam darah.(,8 e. Luka bakar itu sendiri Secara general dapat dikatakan bahwa luka bakar seluas +) % $) ? dapat menyebabkan kematian. ,ada orang tua dapat meninggal dengan presentasi yang jauh lebih rendah dari ini, sedangkan pada anak#anak biasanya lebih resisten. Selain oleh derajat dan luas luka bakar prognosis juga dipengaruhi oleh lokasi daerah yang terbakar, keadaan kesehatan korban pada waktu terbakar. Luka bakar pada daerah perineum, ketiak, leher, dan tangan dikatakan sulit dalam perawatannya, oleh karena mudah mengalami kontraktur.(,8 f. ,aparan panas yang berlebih :n-ironmental hypertermia dapat menjadi sangat fatal dan bisa menyebabkan kematian. 5ila tubuh terpapar gas panas, air panas atau ledakan panas dapat menyebabkan syok yang disertai kolaps kardio-askuler yang mematikan.(,8

2.). Penen% an In%ra*i%ali%as L ka Bakar Faktor yang tidak kalah penting dalam patologi forensik adalah bagaimana cara membedakan apakah korban mati sebelum atau sesudah kebakaran.1, ,$,(,8

13

a. Jelaga dalam saluran nafas ,ada kebakaran rumah atau gedung dimana rumah atau gedung beserta isi perabotannya juga terbakar seperti bahan#bahan yang terbuat dari kayu, plastik akan menghasilkan asap yang berwarna hitam dalam jumlah yang banyak. Ekibat dari inhalasi ini korban akan menghirup partikel karbon dalam asap yang berwarna hitam. Sebagai tanda dari inhalasi aktif antemortem, maka partikel#partikel jelaga ini dapat masuk kedalam saluran nafas melalui mulut yang terbuka, mewarnai lidah, dan faring, glottis , -ocal cord , trachea bahkan bronchiolus terminalis. Sehingga, secara histologi ditemukan jelaga yang terletak pada bronchiolus terminalis merupakan bukti yang absolut dari fungsi respirasi. Sering pula dijumpai adanya jelaga dalam mukosa lambung, ini juga merupakan bukti bahwa korban masih hidup pada wakrtu terdapat asap pada peristiwa kebakaran. Karbon ini biasanya bercampur dengan mukus yang melekat pada trachea dan dinding bronchus oleh karena iritasi panas pada mukosa. 4itekankan sekali lagi bahwa ini lebih nyata bila kebakaran terjadi didalam gedung dari pada di dalam rumah. b. Saturasi "<H5 dalam darah "< dalam darah merupakan indikator yang paling berharga yang dapat menunjukkan bahwa korban masih hidup pada waktu terjadi kebakaran. <leh karena gas ini hanya dapat masuk melalui absorbsi pada paru#paru. Ekan tetapi bila pada darah korban tidak ditemukan adanya saturasi "<H5 maka tidak berarti korban mati sebelum terjadi kebakaran. ,ada nyala api yang terjadi secara cepat, terutama kerosene dan ben9ene, maka le-el karbonmonoksida lebih rendah atau bahkan negati-e dari pada kebakaran yang terjadi secara perlahan#lahan dengan akses oksigen yang terbatas seperti pada kebakaran gedung. Satu lagi yang harus disadari bahwa kadar saturasi "< dalam darah tergantung beberapa faktor termasuk konsentrasi "< yang terinhalasi dari udara, lamanya eksposure, rata#rata dan kedalaman respiration rate dan kandungan Hb dalam darah. Kondisi#kondisi ini akan mempengaruhi peningkatan atau penurunan rata#rata absorbsi "<. sebagai contoh api yangmenyala dalam ruangan tertutup, akumulasi "< dalam udara akan cepat meningkat sampai konsentrasi yang tinggi, sehingga diharapkan absorbsi "< dari korban akan meningkan secra bermakna. ,ada otopsi biasanya relatif mudah untuk menentukan korban yang meninggal pada keracuan "< dengan melihat warna lebam mayat yang berupa cherry red pada kulit, otot, darah dan organ#organ interna, akan tetapi pada orang yang anemik atau mempunyai kelainan darah

14

warna cherry red ini menjadi sulit dikenali. 7arna cherry red ini juga dapat disebabkan oleh keracuan sianida atau bila tubuh terpapar pada suhu dingin untuk waktu yang lama.

c. >eaksi jaringan *idak mudah untuk membedakan luka bakar yang akut yang terjadi antemortem dan postmortem. ,emeriksaan mikroskopik luka bakar tidak banyak menolong kecuali bila korban dapat bertahan hidup cukup lama sampai terjadi respon respon radang. Kurangnya respon tidak merupakan indikasi bahwa luka bakar terjadi postmortem. ,emeriksaan slide secara mikroskopis dari korban luka bakar derajat tiga yang meninggal tiga hari kemudian tidak ditemukan reaksi radang, ini diperkirakan oleh karena panas menyebabkan trombosis dari pembuluh darah pada lapisan dermis sehinggga sel#sel radang tidak dapat mencapai area luka bakar dan tidak menyebabkan reaksi radang. 5lister juga bukan merupakan indikasi bahwa korban masih hidup pada waktu terjadi kebakaran, oleh karena blister ini dapat terjadi secara postmortem. 5lister yang terjadi postmortem berwarna kuning pucat, kecuali pada kulit yang hangus terbakar. Egak jarang dengan dasar merah atau areola yang erythematous, walaupun ini bukan merupakan tanda pasti. Secara tradisionil banyak penulis mengatakan bahwa untuk dapat membedakan blister yang terjadi antemortem dengan blister yang terjadi postmortem adalah dengan menganalisa protein dan chlorida dari cairan itu. 5lister yang dibentuk pada antemortem dikatakan mengandung lebih banyak protein dan chloride, tetapi inipun tidak merupakan angka yang absolute. d. ,endarahan subendokardial -entrikel kiri jantung ,erdarahan subendokardial pada -entrikel kiri dapat terjadi oleh karena efek panas. Ekan tetapi perdarahan ini bukan sesuatu yang spesifik karena dapat disebabkan oleh berbagai mekanisme kematian. ,ada korban kebakaran perdarahan ini merupakan indikasi bahwa sirkulasi aktif sedang berjalan ketika tereksposure oleh panas tinggi yang tidak dapat ditolerasi oleh tubuh dan ini merupakan bukti bahwa korban masih hidup saat terjadi kebakaran.

15

2.+. Keadaan U$ $ "an, Di%e$ kan pada Ma"a% den,an L ka Bakar ,ada kebakaran yang hebat, apakah di dalam gedung atau yang terjadi pada kecelakaan mobil yang terbakar, sering terlihat bahwa keadaan tubuh korban yang terbakar sering tidak mencerminkan kondisi saat matinya. 5erikut keadaan umum yang ditemukan pada mayat dengan luka bakar.1,$,&,(,8 a. Skin split Kontraksi dari jaringan ikat yang terbakar menyebabkan terbelahnya kulit dari epidermis dan korium yang sering menyebabkan artefak yang menyerupai luka sayat dan sering disalah artikan sebagai kekerasan tajam. Ertefak postmortem ini dapat mudah dibedakan dengan kekerasan tajam antemortem oleh karena tidak adanya perdarahan dan lokasinya yang ber-ariasi disembarang tempat. Kadang#kadang dapat terlihat pembuluh darah yang intak yang menyilang pada kulit yang terbelah. b. Ebdominal wall destruction Kebakaran partial dari dinding abdomen bagian depan akan menyebabkan keluarnya sebagian dari jaringan usus melalui defek yang terjadi ini. 5iasanya ini terjadi tanpa perdarahan, apakah perdarahan yang terletak diluar atau didalam rongga abdomen. c. Skull fractures 5ila kepala terpapar cukup lama dengan panas dapat menyebabkan pembentukan uap didalam rongga kepala yang lama kelamaan akan mengakibatkan kenaikan tekanan intrakranial yang dapat menyebabkan terpisahnya sutura#sutura dari tulang tengkorak. ,ada luka bakar yang hebat dan kepala sudah menjadi arang atau hangus terbakar dapat terlihat artefak fraktur tulang tengkorak yang berupa fraktur linear. 4isini tidak penah diikuti oleh kontusio serebri, subdural atau subarachnoid. d. ,seudo epidural hemorrhage Keadaan umum yang biasanya terdapat pada korban yang hangus terbakar dan kepala yang sudah menjadi arang adalah pseudo epidural hemorrhage atau epidural hematom postmortem.
16

8ntuk membedakan dengan epidural hematom antemortem tidak sulit oleh karena pseudo epidural hematom biasanya berwarna coklat, mempunyai bentukan seperti honey comb appearance, rapuh tipis dan secara tipikal terletak pada daerah frontal, parietal, temporal dan beberapa kasus dapat meluas sampai ke oksipital. e. 0on#cranial fractures Ertefak berupa fraktur pada tulang#tulang ekstremitas juga sering ditemukan pada korban yang mengalami karbonisasi oleh karena tereksposure terlalu lama dengan api dan asap. *ulang % tulang yangterbakar mempunyai warna abu#abu keputihan dan sering menunjukan fraktur kortikal pada permukaannya. *ulang ini biasanya hancur bila dipegang sehingga memudahkan trauma postmortem pada waktu transportasi ke kamar mayatatau selama usaha memadamkan api. 6ayat sering dibawa tanpa tangan dan kaki, dan mereka sudah tidak dikenali lagi di *K, karena sudah mengalami fragmentasi. f. ,ugilistic ,osture ,ada mayat yang hangus terbakar, tubuh akan mengambil posisi KpugilisticL. Koagulasi dari otot#otot oleh karena panas akan menyebabkan kontraksi serabut otot otot fleksor dan mengakibatkan ekstremitas atas mengambil sikap seperti posisi seorang boIer dengan tangan terangkat didepannya, paha dan lutut yang juga fleksi sebagian atau seluruhnya. ,osisi KpugilisticL ini tidak berhubungan apakah indi-idu itu terbakar pada waktu hidup atau sesudah kematian. KpugilisticL attitude atau heat rigor ini akan hilang bersama dengan timbulnya pembusukan. 2.-. Aspek Medik'le,al Ekhirnya dalam pemeriksaan sedapat mungkin dokter bisa menentukan cara kematian yang dapat berupa1 3 1. Kecelakaan Sering dijumpai pada kebakaran rumah dan gedung. 5anyak pada wanita dan anak karena sering bekerja di dapur. ,ada anak#anak luka bakar terjadi karena mereka tidak menyadari bahwa ada kebakaran di sekelilingnya. ,ada penderita epilepsy mendapat serangan sewaktu dekat dengan api. '. ,embunuhan Sering didapati sebagai upaya untuk menghilangkan jejak pembunuhan atau agar sulit dilakukan penyelidikan.
17

+. 5unuh diri Jarang terjadi, tetapi bisa karena patah hati atau sebagai ungkapan protes.

BAB III KESIMPULAN Luka bakar merupakan salah satu klasifikasi jenis luka yang diakibatkan oleh sumber panas ataupun suhu dingin yang ting1i, sumber listrik, bahan kimiawi, cahaya, radiasi dan friksi. Jenis luka dapat beraneka ragam dan memiliki penanganan yang berbeda tergantung jenis jaringan yang terkena luka bakar, tingkat keparahan, dan komplikasi yang terjadi akibat luka tersebut. 4alam aspek kedokteran klinis forensik, dapat dilihat faktor # faktor yang mempengaruhi berat#ringannya luka bakar antara lain kedalaman luka bakar, luas luka bakar, lokasi luka bakar, kesehatan umum, mekanisme injuri dan usia. Selain itu, luka bakar juga dibagi dalam berbagai kategori yang disesuaikan dengan derajatnya. Bni membantu dalam aspek medikolegal luka yang diatur dalam pasal +$' K8H, yang menjelaskan tentang luka ringan yang diasosiasikan dengan penganiyaan ringan. Sedangkan bila ia mengalami luka sedang akan diasosiasikan dengan pasal +$1 .1/ atau +$+ .1/ K8H, tergantung pada ada atau tidaknya rencana. Korban dengan luka berat dapat diasosiasikan dengan pasal +$1 .1/, +$+ .'/, +$ .1/, atau +$$ .1/ K8H, tergantung pada niat dan ada atau tidaknya rencana.1,' ,ada korban yang sudah meninggal, aspek patologi forensik sangat berperan untuk menentukan penyebab dan mekanisme kematian korban. Kematian akibat luka bakar ini dapat terjadi akibat ketidaksengajaan atau memang ada unsure kesengajaan. Eda beberapa cara yang digunakan untuk membedakan apakah pasien meninggal sebelum atau sesudah luka bakar terjadi seperti jelaga pada saluran nafas, saturasi "<H5 dalam darah, pendarahan subendokardial -entrikel kiri jantung, dan lainnya yang telah dijelaskan dalam bab pembahasan. Bdentifikasi korban tidak mudah dilakukan dan memerlukan ketelitian. 6etode yang terbanyak dan paling dipercaya adalah dental identification karena gigi relatif tahan terhadap api. 6etode lain yang dapat dipercaya tetapi kurang umum penggunaannya adalah membandingkan I#ray yang diambil antemortem dan postmortem dari korban. 5ila identifikasi tidak dapat dibuat melalui finger prints, dental charts, dental I#rays atau antemortem I#ray maka hanya satu harapan yang dapat digunakan dalam menegakan
18

identifikasi yaitu melalui pemeriksaan 40E. Selain itu, keadaan umum seperti skin split, kerusakan dinding abdomen, fraktur kepala, pseudo epidural hemorrhage juga bisa membantu dalam identifikasi korban.

DA.TA/ PUSTAKA 1. ,rof. 4r. Emri Emir. Blmu Kedokteran Forensik. 4alam3 Luka 5akar. :d.'. 6edan3 Fakultas Kedokteran 8ni-ersitas Sumatera 8tara. '))$. 1) % 11&. '. Auy 0.>otty. :ssentials of Eutopsy ,ractice 3 5urn Bnjury. First :dition. 8nited Kingdom. Springer. '))&. '1$ % ''1. +. Joseph ,rahlow. Forensic ,athology 3 5urn and Fire#>elated 4eaths. 8SE. Springer. ')1). 81 % 88.
4. Endrew ". ,eiwsten, *imothy ". Fabian. *rauma 6anual 3 Burns/Inhalation. USA. Lippincots illia!s " il#ins. 2002. 434 $ 439.

$. 7.4.S. 6cLay. "linical Forensic 6edicine 3 5urn Bnjury. 8nited Kingdom. "ambridge. '))@. '+& % '+@.
http%//&'ath&u'to(ir'.)lo*spot.co!/

&. >iley , *. 5urn Bnjury. .4iakses tanggal 1$ Juli ')11/. 4iunduh dari3
http%//+++.)urnsur,i,or.co!/)urn-t.p's.ht!l

(. 5asbeth K. Luka 5akar. .4iakses tanggal 1$ Juli ')11/. 4iunduh dari3


http%//&'ath&u'to(ir'.)lo*spot.co!/

8. >ahman A. Espek 6edikolegal Luka 5akar .4iakses tanggal 1$ Juli ')11/. 4iunduh dari3
http%//.ou*o&ira.)lo*spot.co!/2011/01/asp'#/#'&o#t'ran/#linis/&an/ patolo*i.ht!l

19

You might also like