Professional Documents
Culture Documents
Rumah sakit tempat mencari kesembuhan, juga depot bagi berbagai penyakit yang berasal dari penderita maupun pengunjung yang berstatus karier Infeksi nosokomial banyak terjadi di seluruh dunia dengan kejadian terbanyak di negara miskin dan negara yang sedang berkembang karena penyakit-penyakit infeksi masih menjadi penyebab utama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi nosokomial antara lain: faktor internal (seperti usia, penggunaan obat, penyakit penyerta, malnutrisi, kolonisasi flora normal tubuh, personal hygiene yang rendah, perilaku personal dll) serta faktor eksternal (seperti banyaknya petugas kesehatan yang kontak langsung dengan pasien, banyaknya prosedur invasif, lama tinggal di RS, lingkungan yang terkontaminasi dll).
Dari data yang diperoleh, kasus SC sangat tinggi di RSUD Dr. Soedarso yaitu mencapai 30% dari kasus persalinan yang ada di rumah sakit tersebut. Adapun data jumlah kasus SC di RSUD Dr. Soedarso dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
N 0 1 2 3
Perumusan masalah
apakah infeksi luka operasi dapat disebabkan karena tindakan perawatan luka post operasi yang tidak sesuai dengan standar pencegahan infeksi pada pasien post sectio caesar di ruang nifas RSUD Dr. Soedarso Pontianak?
Tujuan Penelitian
1.
2.
3. 4.
Untuk mengidentifikasi angka kejadian infeksi luka operasi pada pasien post sectio caesar di ruang nifas RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Untuk menilai tindakan perawat dalam perawatan luka pada pasien post sectio di ruang nifas RSUD Dr. Soedarso Pontianak sudah sesuai standar pencegahan infeksi Untuk mengobservasi tindakan perawat dalam memberikan obat sesuai prinsip 5 benar Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian infeksi luka operasi.
Manfaat penelitian
Bagi manajemen rumah sakit : memberikan informasi tentang penerapan tindakan perawatan tentang perawatan luka, kejadian infeksi dan faktor-faktor yang menyebabkan infeksi pada post Sectio caesar sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Bagi Akademisi, diharapkan dapat memberikan masukan baru untuk dilakukan penelitian selanjutnya.
Keaslian Penelitian
No Nama peneliti Tahun penulisan Populasi Metode Tujuan penelitian
Killian et al.
2001
pasien
Dumont e al
2001
Wanita bersalin
Survey
Nainggolan
1994
Pasien kebidanan
Deskriftif restrofektif
Biaya perawatan
Desak
1999
Perawat
Mutu pelayanan
Wenur
2007
Kasus SSI
Tinjauan Pustaka
1. Superficial incisional yaitu infeksi yang terjadi dalam 30 hari pasca bedah pada luka yang mengenai jaringan kulit dan jaringan subcutan. 2.Infeksi luka dalam, adalah infeksi luka operasi yang terjadi setelah 30 hari sampai 1 tahun pasca bedah (bila ada implant) yang mengenai struktur dibawah luka yang dibuat atau terbuka pada saat operasi. Infeksi ini mengenai struktur di bawah fascia).
4 jenis luka operasi berdasarkan derajat kontaminasi luka operasi Luka operasi bersih ( clean ) yaitu operasi yang dilakukan pada daerah/kulit yang pada kondisi pra bedah tanpa peradangan dan tidak membuka traktus respiratorius, traktus gastrointestinal,orofaring, traktus urinarius, atau traktus bilier. Luka operasi bersih terkontaminasi (clean contaminated) yaitu operasi membuka traktus digestivus, traktus bilier, traktus uranirus,traktus respiratorius sampai orofaring, traktus reproduksi kecuali ovarium, tanpa pencemaran nyata( Gross spillage) Luka operasi terkontaminasi (contaminated) yaitu operasi membuka traktus respiratorius sampai orofaring , traktus digestivus , traktus bilier, traktus uranirus ,traktus reproduksi kecuali ovarium, dengan pencemaran nyata (luka operasi pada pus atau luka operasi dimana didapat keluaran dari usus yang bukan/tidak mengandung cairan tinja). Pada kategori ini juga termasuk luka traumatic terbuka yang melanggar teknis asepsis. Luka operasi kotor(dirty) yaitu luka operasi yang meleawati daerah yang mengandung pus atau laparotomi yang ternyata mendapatkan perforasi usus, luka trauma lama yang terinfeksi, luka dimana terdapat jaringan mati, benda asing, kontaminasi dengan massa fekal.
Infeksi nosokomial (INOS) adalah infeksi yang bersumber di fasilitas kesehatan, Termasuk dalam kategori INOS adalah infeksi yang terjadi di RS tetapi baru tampak setelah keluar RS serta infeksi yang terjadi diantara staf maupun pengunjung.
Landasan Teori
SC adalah cara melahirkan janin melalui insisi pada dinding abdomen/laparatomi dan dinding uterus/histerectomi (Cuningham et all, 1995). SC digunakan bilamana diyakini bahwa penundaan persalinan akan menimbulkaan bahaya bagi janin, ibu atau keduanya dan persalinan per-vaginam tidak mungkin dilangsungkan secara aman. Komplikasi-komplikasi yang bisa timbul pada wanita yang mengalami SC adalah infeksi puerperal; pendarahan; komplikasikomplikasi lain seperti luka kandung kemih, embolisme paru-paru; kurang kuatnya parut dinding uterus. Infeksi luka operasi merupakan salah satu komplikasi pasca operasi SC yang serius, karena dapat meningkatkan morbiditas dan lama perawatan Penerapan teknik perawatan luka yang tepat dilakukan baik pada saat pasien masih berada di ruang operasi maupun setelah pasien dipindahkan atau di rawat di bangsal perawatan. Perawat merupakan orang yang bertanggungjawab dalam observasi dan pemulihan luka operasi yaitu dengan memberikan teknik perawatan luka operasi yang Kebijakan aman dan pasien dengan Gambar Penentuan Penetapan Harganyaman (Kotler, P., 2005).bagi berdasarkan pada prinsip-prinsip teknik aseptik.
Kerangka Konsep
Teknik Perawatan Luka -teknik cuci tangan -penggunaan sarung tangan -teknik ganti balut Ketepatan Waktu Pemberian Obat Faktor-Faktor Lain -Usia -Status Nutrisi -Merokok -Obesitas -Infeksi pada bagian tubuh yang lain -Resistensi antibiotic -Penyakit peserta (DM, dll) -Lama tinggal prabedah -Jenis operasi dan indikasi
-Mandi dengan antiseptic -Pencukuran -Persiapan lokalisasi diruang bedah -Petugas kamar bedah yang mengalami sakit -Lingkungan kamar bedah Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Apakah ada hubungan tindakan keperawatan dengan kejadian infeksi luka operasi pada pasien post secsio caesar di ruang nifas RSUD Dr. Soedarso Pontianak? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tindakan keperawatan yang menyebabkan infeksi luka operasi?
Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah studi kasus eksplanatori dengan metode observasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dengan komponen kuantitatif sebagai komponen utama dan faktor-faktor penyebab kejadian infeksi sebagai suplemen yang dianalisa secara kualitatif. Jenis penelitian Observasional survey. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua perawat/bidan yang berada pada ruang rawat nifas RSUD Dr. Soedarso
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari ; a. Variabel bebas yaitu: Teknik perawatan luka. Sub variabel: 1) teknik cuci tangan 2) pemakaian sarung tangan 3) teknik ganti balut 4) ketepatan waktu pemberian obat b. Variabel terikat yaitu kejadian infeksi nosokomial
Definisi operasional
1. Infeksi luka operasi adalah infeksi pada luka operasi (tempat insisi SC) yang didapat selama pasien dirawat atau 30 hari setelah dilakukan pembedahan, yang dinilai berdasarkan pedoman observasi terstruktur Adalah gambaran klinis lokal luka yang ditandai dengan adanya : a. Kemerahan, bengkak yang terlihat jelas, nyeri tekan, kehangatan meningkat di sekitar luka b. Pus atau rabas, bau menusuk c. Menggigil atau demam
Instrumen Penelitian
a. b.
c.
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian pedoman observasi. 1. Pedoman observasi dengan menggunakan ceklist, untuk teknik perawatan luka yang terdiri dari: pedoman observasi teknik cuci tangan, pedoman observasi teknik penggunaan sarung tangan, pedoman teknik ganti balut; 2. Pedoman Observasi terstruktur untuk menilai kejadian infeksi luka operasi berdasarkan format yang telah dipakai RSUD Dr.Soedarso
Analisis data
1. Analisis deskriftif kuantitatif Data dianalisis dengan teknik deskriptif yaitu mendeskripsikan atau memaparkan hasil penelitian yang disajikan dengan frekuensi ratarata skor persentase nilai perawat dalam teknik perawatan luka, teknik cuci tangan, teknik pemakaian sarung tangan dan teknik ganti balut. 2. Analisis Kualitatif Analisis ini dipergunakan untuk menganalisa faktor-faktor yang menyebabkan kejadian infeksi luka operasi.
Etika Penelitian
Sebelum peneliti melakukan penelitian terhadap responden, peneliti terlebih dahulu meminta persetujuan dengan cara menanyakan kesediaan responden dan menjamin kerahasiaannya.
f. g.
Tahap Persiapan Mengurus surat izin penelitian di RSUD Dr. Soedarso, pelatihan 3 orang asisten peneliti. 2. Tahap Penelitian Mencatat semua data pasien yang dirawat dengan post SC menggunakan formulir penelitian. Melakukan observasi kepada tenaga perawat Menilai tindakan perawat berdasarkan pedoman observasi (ceklist). Untuk ketepatan waktu pemberian obat diukur dengan dibandingkan jadwal yang seharusnya. Untuk menilai faktor-faktor lain yang mempengaruhi terjadinya infeksi luka operasi dilakukan dengan melihat pada status pasien (studi dokumentasi) meliputi usia pasien, status nutrisi, merokok, obesitas, infeksi pada bagian tubuh lain, resistensi antibiotik, penyakit penyerta, lama tinggal prabedah, jenis operasi dan indikasi. Melengkapi data sekunder dari rekam medis. Melakukan pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian.
Terima Kasih