You are on page 1of 3

DIAGNOSIS BANDING 1. Hematoma subdural Hematoma subdural terjadi akibat pengumpulan darah di antara duramater dan arachnoid.

Secara klinis hematoma subdural akut sukar dibedakan dengan hematoma epidural yang berkembang lambat. Bisa disebabkan oleh trauma hebat pada kepala yang menyebabkan bergesernya seluruh parenkim otak mengenai tulang sehingga merusak arteri kortikalis. Biasanya disertai dengan perdarahan jaringan otak. Pada CT-scan, tampak gambaran penumpukan cairan ekstra aksial yang hiperdens berbentuk bulan sabit. 2. Hematoma subarachnoid Perdarahan subarakhnoid terjadi karena robeknya pembuluh-pembuluh darah di dalamnya. PENATALAKSANAAN Penanganan darurat epidural hematom, yakni: ekompresi dengan trepanasi sederhana.

!raniotomi untuk menge"akuasi hematom. #erapi medikamentosa. $le"asi kepala %&& dari tempat tidur. Hal ini dilakukan setelah memastikan tidak ada cedera spinal atau gunakan posisi trendelenburg terbalik untuk mengurang tekanan intrakranial dan meningkakan drainase "ena. Pengobatan yang la'im diberikan pada cedera kepala adalah: (olongan de)ametason *dengan dosis a+al 1& mg kemudian dilanjutkan , mg tiap - jam., mannitol 2&/ *dosis 1-% mg0 kgBB0 hari. yang bertujuan untuk mengatasi edema cerebri yang terjadi akan tetapi hal ini masih kontro"ersi dalam memilih mana yang terbaik. ianjurkan untuk memberikan terapi pro1ilaksis dengan 1enitoin sedini mungkin *2, jam pertama. untuk mencegah timbulnya 1ocus epileptogenik dan untuk penggunaan jangka panjang dapat dilanjutkan dengan karbama'epin.

#ri-hidroksimetil-amino-metana *#H23. merupakan suatu bu11er yang dapat masuk ke susunan sara1 pusat dan secara teoritis lebih superior dari natrium bikarbonat, dalam hal ini untuk mengurangi tekanan intrakranial. Barbiturat dapat dipakai unuk mengatasi tekanan intrakranial yang meninggi dan mempunyai e1ek protekti1 terhadap otak dari anoksia dan iskemik dosis yang biasa diterapkan adalah dia+ali dengan 1& mg0 kgBB dalam %& menit dan kemudian dilanjutkan dengan 4 mg0 kgBB setiap % jam serta drip 1 mg0kgBB0jam unuk mencapai kadar serum %-,mg/. Terapi Operatif 5perasi pada kasus epidural hematom dilakukan bila terdapat: 6olume hematom 7 %& ml * kepustakaan lain 7 ,, ml.. !eadaan pasien memburuk. Pendorongan garis tengah 7 % mm. 8ndikasi operasi di bidang bedah sara1 adalah untuk life saving dan untuk functional saving. 9ika untuk keduanya tujuan tersebut maka operasinya menjadi operasi emergensi. Biasanya keadaan emergensi ini disebabkan oleh lesi desak ruang. 8ndikasi untuk life saving adalah jika lesi desak ruang ber"olume sebagai berikut: 24 cc : desak ruang supratentorial 1& cc : desak ruang in1ratentorial 4 cc : desak ruang thalamus

Sedangkan indikasi e"akuasi life saving adalah e1ek masa yang signi1ikan, yaitu: Penurunan klinis. $1ek massa dengan "olume 7 2& cc dengan midline shi1t 7 4 mm dengan penurunan klinis yang progresi1.

#ebal epidural hematoma 7 1 cm dengan midline shi1t 7 4 mm dengan penurunan klinis yang progresi1.

You might also like