You are on page 1of 18

SISTEM PRODUKSI JUST-IN-TIME

A.

Pendahuluan Dalam Laboratorium Sistem Produksi, dipelajari beberapa modul praktikum

antara lain : Fisika Dasar, Elektronika Industri, serta Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Dalam makalah ini, akan dibahas materi perencanaan dan pengendalian produksi terutama yang berkaitan dengan konsep ust in !ime. Perencanaan dan pengendalian produksi merupakan salah satu "ungsi yang terpenting dalam usaha mencapai tujuan perusahaan. Dalam melakukan perencanaan dan pengendalian produksi, direncanakan kegiatan#kegiatan produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik. Perencanaan produksi adalah akti$itas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber# sumber yang dibutuhkan. Pengendalian produksi adalah akti$itas yang menetapkan kemampuan sumber#sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan sesuai rencana, melakukan perbaikan rencana. !ujuan utamanya adalah memaksimumkan pelayanan bagi konsumen, meminimumkan in$estasi pada persediaan, perencanaan kapasitas, pengesahan produksi dan pengesahan pengendalian produksi, persediaan dan kapasitas, penyimpanan dan pergerakan material, peralatan, routing dan proses planning, dan sebagainya. %egiatan perencanaan dan pengendalian produksi meliputi: Peramalan kuantitas permintaan Perencanaan pembelian&pengadaan: jenis, jumlah, dan 'aktu Perencanaan persediaan (in$entory): jenis, jumlah, dan 'aktu Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin, "asilitas Penjad'alan produksi dan tenaga kerja Penjaminan kualitas *onitoring akti$itas produksi
+

Pengendalian produksi Pelaporan dan pendataan

Sistem pengendalian dan perencanaan produksi terbagi ke dalam tiga tingkatan. ,ntara lain : Perencanaan jangka panjang (long range planning) Perencanaan ini meliputi kegiatan peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan bahan, dan perencanaan "inansial. Perencanaan jangka menengah (medium range planning) Perencanaan jangka menengah meliputi kegiatan berupa perencanaan kebutuhan kapasitas (capacity re-iurement planning), perencanaan kebutuhan material (material re-uirement planning), jad'al induk produksi (master production schedule), dan perencanaan kebutuhan distribusi (distribution re-uirement planning). Perencanaan jangka pendek (short range planning) Perencanaan jangka pendek berupa kegiatan penjad'alan perakitan produk akhir ("inal assembly schedule), perencanaan dan pengendalian input#output, pengendalian kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian purchase, dan manajemen proyek. B. Pengertian dan Konsep Dasar Sistem Produksi ust In Time ! IT" Sistem produksi tepat 'aktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen "abrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan#perusahaan epang yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis#jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen (*onden, .///). %onsep yang mendasari lahirnya I! adalah sistem produksi !oyota, yaitu suatu metode untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan akibat adanya gangguan dan perubahan permintaan, dengan cara membuat semua proses dapat menghasilkan

produk yang diperlukan, pada 'aktu yang diperlukan dan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Ide dasar sistem produksi tepat 'aktu ( Just In Time) yaitu menghasilkan sejumlah barang yang diperlukan pada saat diminta dengan menghilangkan segala macam bentuk pemborosan 'aktu yang tidak diperlukan sehingga diperoleh biaya produksi yang rendah dan melakukan proses yang berkesinambungan. Pemborosan adalah sesuatu yang tidak memberikan nilai tambah dalam produksi. ,dapun 0 (tujuh) jenis pemborosan disebabkan karena: +. .. 3. 4. 5. 6. 0. 1$er produksi 2aktu menunggu !ransportasi Pemrosesan !ingkat persediaan barang 7erak 8acat produksi

Prinsip dasar just in time adalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan untuk akti"itas produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat pada 'aktu bahan itu dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan sangat menghemat bahkan meniadakan biaya persediaan barang & penyimpanan barang & stocking cost. Dengan demikian apabila ada perubahan permintaan tidak perlu dilakukan perubahan jad'al produksi secara serempak untuk semua proses. 9anya lini rakit akhir yang perlu diin"ormasikan mengenai perubahan jad'al produksi ketika merakit produk satu per satu. :ntuk mengin"ormasikan mengenai penetapan 'aktu yang diminta dan jumlah suku cadang yang diperlukan, digunakan suatu kartu penanda yang disebut kanban. Sistem kanban hanya bisa ber"ungsi secara e"ekti" melalui kombinasi dengan elemen#elemen I! lain secara utuh. ;ila semua elemen I! sudah dipadukan maka keunggulan sistem produksi I! baru akan menjadi nyata. !erdapat empat konsep pokok yang harus dipenuhi dalam melaksanakan Just In Time ( I!):

+. .. 3. 4. berikut : +. .. 3. 4. 5. 6.

Produksi Just In Time (JIT), adalah memproduksi apa yang dibutuhkan hanya pada saat dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan. ,utonomasi merupakan suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang tidak memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya. !enaga kerja "leksibel, maksudnya adalah mengubah#ubah jumlah pekerja sesuai dengan "luktuasi permintaan. ;erpikir kreati" dan menampung saran#saran karya'an

7una mencapai empat konsep ini maka diterapkan sistem dan metode sebagai

Sistem kanban untuk mempertahankan produksi Just In Time ( I!). *etode pelancaran produksi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan permintaan. Penyingkatan 'aktu penyiapan untuk mengurangi 'aktu pesanan produksi. !ata letak proses dan pekerja "ungsi ganda untuk konsep tenaga kerja yang "leksibel. ,kti"itas perbaikan le'at kelompok kecil dan sistem saran untuk meningkatkan moril tenaga kerja. Sistem manajemen "ungsional untuk mempromosikan pengendalian mutu ke seluruh bagian perusahaan.

#.

Elemen$elemen ust In Time Elemen#elemen dalam I! meliputi: +. .. 3. 4. 5. 6. 0. <. Pengurangan 'aktu set up ,liran (layout) produksi lancar Produksi tanpa kerusakan mesin Produksi tanpa cacat Peranan operator 9ubungan yang harmonis dengan pemasok Penjad'alan produksi stabil dan terkendali Sistem %anban
4

%.

Pengurangan &aktu Set Up dan Ukuran 'ot Dalam era persaingan industri yang semakin ketat, perusahaan selalu dituntut

untuk memproduksi produk sebanyak#banyaknya dalam 'aktu singkat,

Dalam

rangka menghadapi tantangan ini, perusahaan harus mempersingkat lead time ('aktu ancang produksi) dan mempercepat pemenuhan janji pengiriman pada konsumen. :ntuk itu, perusahaan perlu mengurangi 'aktu set up (persiapan dan penyetelan) dan menurunkan ukuran batch (lot) produksi. Dengan mempersingkat 'aktu set up, ada peluang untuk mengurangi ukuran lot dan tingkat persediaan, di samping juga mengurangi lead time produksi. Proyek pengurangan 'aktu set up yang baik dilaksanakan dengan melibatkan operator, teknisi, tim pera'atan, dan petugas pengendalian kualitas, agar bisa meningkatkan semangat kerja mereka. %egiatan set up bisa dipilah menjadi: +) %egiatan eksternal set up: persiapan cetakan = alat bantu, pemindahan cetakan, dan lain#lain. .) %egiatan internal set up: bongkar pasang pada mesin, penyetelan mesin, dan lain#lain. ;erikut adalah langkah untuk mengurangi 'aktu set up: +) *emisahkan pekerjaan set up yang harus diselesaikan selagi mesin berhenti (internal set up) terhadap pekerjaan yang dapat dikerjakan selagi mesin beroperasi (eksternal set up). .) *engurangi internal set up dengan mengerjakan lebih banyak eksternal set up, contohnya: persiapan cetakan, pemindahan cetakan, peralatan, dan lain#lain. 3) *engurangi internal set up dengan mengurangi kegiatan penyesuaian (adjustment), menyederhanakan alat bantu dan kegiatan bongkar pasang, menambah personil pembantu, dan lain#lain. 4) *engurangi total 'aktu untuk seluruh pekerjaan set up, baik internal maupun eksternal.

(.

Aliran !la)out" produksi lan*ar Layout yang baik dapat menghindari pemborosan dan berbagai masalah,

sehingga dalam rangka usaha perbaikan penentuan layout yang baik perlu diperhatikan. Pem+orosan )ang +erkaitan dengan process Layout Pada process layout, mesin dengan "ungsi yang sama dikelompokkan pada lokasi yang sama. Layout tipe ini disebut function layout atau layout proses. Pada layout proses ditemukan berbagai pemborosan, yaitu: +. %esulitan koordinasi dan jad'al produksi .. Pemborosan transportasi dan material handling 3. ,kumulasi persediaan dalam proses 4. Penanganan material berganda bahkan beberapa kali 5. Lead time produksi yang sangat panjang 6. %esulitan mengenali penyebab cacat produksi 0. ,rus material dan prosedur kerja sulit dibakukan <. Sulitnya perbaikan kerja karena tidak ada standardisasi %arena proses yang berurutan terletak berjauhan satu dengan yang lain, maka komunikasi antar unit kerja menjadi terhambat. 9al ini menyulitkan apabila ingin diterapkan sistem I!. ,liran produksi pada process layout dapat dilihat pada gambar berikut :

7ambar +. ,liran Produksi pada Process Layout Penerapan Produ*t 'a)out Pada product layout barang bergerak sesuai dengan urutan proses. %erancuan berkurang, seperti kapan dan kemana produk yang sudah selesai harus dikirim. Proses dikaitkan lebih dekat dan terpadu, sehingga penyusutan jarak lintasan barang dalam proses produksi menjadi lebih ramping. Pemborosan dan masalah yang ditemukan pada proses layout harus diatasi dengan beralih ke produk layout, seperti: pengangkutan yang tidak perlu, penumpukan barang dalam proses, penanganan barang berganda, dan lead time produksi yang sangat panjang. Selain itu, in"ormasi umpan balik (feed back) menjadi lebih cepat disalurkan terutama in"ormasi yang berkaitan dengan cacat produksi. ,liran produksi pada product layout dapat dilihat pada gambar berikut :

7ambar .. ,liran Produksi pada Product Layout Aliran Produksi ,liran produksi merupakan konsep penting dalam I!. ,rti aliran di sini adalah pergerakan barang sepanjang pabrik. ,liran yang lancar di'ujudkan dengan tidak adanya genangan barang dalam proses sejak saat penerimaan sampai pengiriman barang jadi. :ntuk mendapatkan aliran produksi yang lancar, ada beberapa masalah utama yang dapat diperkirakan dan dilakukan pencegahan sebelumnya, yaitu: +) Proses layout. 2aktu simpan komponen lama, tingkat persediaan tinggi, dan prioritas kerja sulit ditentukan. .) %etidakseimbangan jalur. ika proses tidak terkoordinir maka komponen akan terakumulasi sebagai persediaan, dan pengaturan kerja akan sulit dilakukan. 3) Set up atau penggantian alat yang makan 'aktu. Persediaan komponen akan menumpuk, sementara proses berikutnya akan tertunda. 4) %erusakan dan gangguan mesin. alur akan berhenti dan akan terjadi penumpukan barang dalam proses. 5) *asalah kualitas. %alau cacat produksi ditemukan, maka proses selanjutnya akan berhenti dan persediaan akan menumpuk. 6) ,bsensi. ika seorang operator ada yang berhalangan kerja dan penggantinya sulit ditemukan, maka jalur produksi akan terhenti. :ntuk mencapai sistem produksi yang e"isien, perlu dikembangkan berbagai gagasan yang ino$ati" guna menerapkan konsep aliran produksi secara menyeluruh. ,. Produksi tanpa kerusakan mesin a. Preventive Maintenance :ntuk menjadi perusahaan yang siap bersaing, kerusakan mesin dan segala gangguan harus dieliminsi, *esin harus dipertahankan untuk mencapai +// persen
<

peman"aatan permintaan yaitu dapat segera memenuhi kebutuhan proses produksi. Dalam preventive maintenance, dilakukan pemeliharaan dan pera'atan mesin sehingga dapat dilakukan pencegahan terhadap kerusakan mesin yang bersi"at serius. b. Total Productive Maintenance Total Productive Maintenance (!P*) adalah konsep pemeliharaan yang melibatkan semua karya'an. !ujuanya adalah mencapai e"ekti"itas pada keseluruhan sistem produksi melalui partisipasi dan kegiatan pemeliharaan yang produkti". Dalam !P* melibatkan para operator untuk: menjaga kondisi operasi yang 'ajar dari mesin, mengenali kondisi tak 'ajar sedini mungkin, dan mengembangkan usaha untuk mendapatkan kembali, menjaga, atau bahkan meningkatkan kemampuan kerja mesin. 9al ini perlu jaminan kerja yang erat antara para operator, teknisi pemeliharaan, dan jajaran karya'an pendukung lainnya. Pengembangan kemampuan dan latihan dalam rangka meningkatkan kemampuan mereka juga menjadi penting dalam hal ini, karena tingkat keterlibatan mereka dapat makin e"ekti" bila mereka mempunyai bekal kemampuan yang memadai. ;erikut merupakan diagram pencegahan kemacetan dan kerusakan mesin yang dapat diterapkan dalm suatu perusahaan :

-am+ar , Pen*egahan kema*etan dan kerusakan mesin ,dapun gangguan#gangguan yang terjadi antara lain sebagai berikut :

>

-am+ar . -angguan Pada Mesin

..

Produksi Tanpa #a*at %ualitas produk yang dihasilkan pada setiap proses harus tanpa cacat. ,rtinya

setiap produk yang dihasilkan oleh setiap tahap produksi harus dijamin bagus, kalau ada produk yang cacat tidak boleh dikirimkan kepada bagian berikutnya. ;agian yang seharusnya menerima juga hanya boleh menerima produk yang betul#betul bagus. !anggung ja'ab kualitas produk terletak pada siapa yang mengerjakan. %alau setiap bagian dapat menghasilkan produk yang dijamin kualitasnya bagus, maka akan meminimasi kerusakan produk akhir. ;ahkan kalau memungkinkan tidak ada produk cacat pada lini akhir. :ntuk mengantisipasi produk cacat ini digunakan alat#alat sebagai berikut: a. idoka (otomasi) idoka (otomasi) adalah konsep yang dikembangkan di epang untuk

melengkapi mesin dengan kecerdasan bisa melakukan penilaian sendiri terhadap cacat produksi, kerusakan alat, kekurangan komponen, dan memberi isyarat pada operator untuk segera menghentikan mesin. b. ,ndon (lampu peraga gangguan) ,ndon adalah lampu peraga gangguan yang digunakan untuk membantu memperlihatkan keadaan tidak 'ajar dalam pabrik.
+/

c.

Papan kontrol produksi Papan kontrol produksi digunakan untuk menyampaikan secara $isual kegiatan

produksi nyata dibandingkan dengan rencana produksi. d. Poka ?oke (alat anti salah) Poka ?oke adalah alat anti salah yang mempermudah kerja operator terutama dalam mengurangi berbagai masalah karena cacat produksi, keselamatan kerja, kesalahan operasi, dan lain#lain tanpa memerlukan perhatian yang berlebihan dari operator. /. Sum+er Da)a Manusia Kemampuan Multi0ungsi Sistem produksi I! selalu berusaha menghilangkan pemborosan yang terjadi. Salah satu usaha untuk mengatasi pemborosan ini adalah setiap operator harus meningkatkan kemampuan multi"ungsi sehingga mampu menangani beberapa proses sekaligus. 1perator yang bertugas seharusnya mampu menangani beberapa proses sekaligus (multi"ungsi) baik dalam proses pembentukan, pemotongan, maupun perakitan. Idealnya operator dituntut serba bisa mengerjakan semua pekerjaan yang terdapat di pabrik. Dengan demikian sistem produksi menjadi semakin cepat tanggap terhadap perubahan permintaan pasar. Perusahaan bisa dengan mudah menambah atau mengurangi jumlah operator dari setiap unit kerja apabila terjadi pergeseran $olume produksi. Rotasi Ker1a Dalam usaha peningkatan kemampuan setiap operator, tambahan latihan dan rotasi kerja dapat direkomendasikan. @otasi kerja tidak hanya meningkatkan "leksibilitas kegiatan produksi pada saat terjadi perubahan permintaan dan membentuk operator yang memiliki kemampuan multi"ungsi. Aamun juga menumbuhkan koordinasi serta menghidupkan semangat perusahaan secara keseluruhan.
++

2.

Menggalang hu+ungan harmonis +ersama mitra ker1a 3u+ungan dengan Peker1a %eterlibatan semua pekerja dan pengembangan tujuan bersama di antara

pekerja tetap merupakan kunci sukses suatu perusahaan. Di samping itu semakin berkembang keterampilan para pekerja, semakin kuat pula perusahaan. Semakin banyak terjadi pertukaran in"ormasi antar pekerja dan semakin terdidik dan terlatih, semakin sedikit kesulitan dihadapi dalam mengembangkan sasaran bersama dan mengadakan perbaikan bagi perusahaan. Dengan kata lain menggalang kemitraan bersama pekerja, dengan pendekatan kemanusiaan bisa dilaksanakan, seperti contoh di ba'ah ini: a. b. c. d. e. ". Program bursa saran (suggestion sistem) %egiatan perbaikan oleh kelompok kecil ;erbagai penghargaan dan pengakuan terhadap prestasi karya'an Pagelaran gugus kendali mutu ( uality !ontrol !ircle) Perhatian yang tulus bagi masalah karya'an Dan lain#lain. 3u+ungan dengan Pemasok :ntuk meningkatkan daya saing perusahaan lebih lanjut, hubungan dengan pemasok harus diperhatikan dalam program perbaikan. *enerapkan sistem total manu"aktur akan lebih e"ekti" daripada sekedar berkonsentrasi pada kegiatan intern perusahaan. ika operasi manu"aktur dianggap sebagai suatu sistem yang berorientasi ekonomis, maka e$aluasi tidak dibatasi pada satu elemen sistem saja. *anu"aktur dan pemasok harus bekerjasama untuk mengembangkan sistem manu"aktur terpadu dengan cara membatasi pemborosan yang biasanya terhimpun pada batasan suatu organisasi. ;eberapa pertimbangan penting guna e$aluasi pemasok adalah sebagai berikut: +) Dari segi pemasok, pabrik adalah pelanggan. Pemasok harus menjamin kualitas, harga, dan pengiriman (B8D C uality, !ost, and "elivery) bagi
+.

pabrik. *ereka harus bekerja sama untuk memahami dan menyerap kepentingan pabrik ke dalam pola pelayanannya. .) Dalam hal pengiriman: kekerapan "rekuensi pengiriman, lot yang kecil, dan pengiriman tepat 'aktu harus menjadi sasaran utama agar hubungan antara pemasok dan pabrik sangat erat. :ntuk itu penerapan sistem kanban antara pabrik dan pemasok, muatan campur, dan kekerapan pengiriman barang dapat dipraktekkan. 3) Dalam hal kualitas: pemahaman Dkualitas pada sumbernyaD harus diterapkan semaksimal mungkin. Penerapan produk tanpa cacat dan pengendalian kualitas statistik harus dibina. 4) Dalam hal biaya, kegiatan perbaikan yang dijalankan di pabrik juga harus dijalankan oleh pemasok. Saling sumbang saran mengenai biaya akan membantu memperkokoh posisi daya saing perusahaan. Dalam menjalin hubungan dengan pemasok, hubungan tidak hanya sekedar mempertahankan hubungan secara kontrak dengan pemasok, tetapi pabrik induk harus memikirkan bah'a pemasok sebagai perluasan dari operasinya. 9al ini menjadi sangat penting, bila diperhatikan ternyata banyak persaingan bisnis terjadi dalam pola kelompok perusahaan bersaing dengan kelompok perusahaan lain. ika jalinan kerja dengan pemasok sangat lemah pada satu kelompok perusahaan, komunikasi antar pemasok dengan pabrik tidak digalang dengan baik, maka akan timbul masalah yang berhubungan dengan kualitas, pengiriman, dan biaya. 9al ini akan merugikan bukan hanya terhadap pabrik induknya tetapi juga bagi pihak pemasok. 4. Pen1ad5alan produksi sta+il dan terkendali Pen1ad5alan Produksi #ampur Merata !Mi6ed Produ*tion" Penerapan aliran produksi yang lancar dan stabil, dengan cara pengurangan 'aktu set up, product layout, preventive maintenance, produksi tanpa cacat, kerjasama yang harmonis dengan operator dan pemasok, sangat berguna bagi tercapainya sistem produksi I!. :ntuk dipahami bah'a setiap perbaikan yang

+3

dilakukan bukan merupakan peristi'a tunggal yang terisolasi dari peristi'a lainnya, tetapi memiliki dampak dan pengaruh yang saling berkaitan satu sama lain. Selain penerapan aliran produksi yang lancar dan stabil, perlu diterapkan jad'al produksi yang stabil dan terkendali, agar setiap orang yang terlibat dalam produksi akan lebih dapat mengendalikan bidangnya masing#masing. 9al ini akan berpengaruh dalam membangun situasi yang lebih mudah diatur dan mempermudah penerapan kegiatan perbaikan.Dalam sistem batch, dimana produk yang sama terus# menerus diproduksi dalam satu hari, satu minggu, atau mungkin lebih lama dari itu, sebelum giliran produksi jenis produk berikutnya dimulai. 9al ini mengakibatkan 'aktu set up yang lama berkaitan dengan besarnya ukuran lot. ,dapun Dalam produksi campur merata (mi#ed production), beberapa jenis produk dirakit pada jalur secara bergiliran setiap hari, setiap jam, bahkan setiap menit, sehingga tingkat persediaan produk dalam proses akan menjadi lebih rendah. Dalam hal ini pola campur merata yang terkendali akan melancarkan produksi dan mengurangi resiko produksi berlebih. *an"aat produksi campur merata, bisa dilihat pada gambar 4.6.

+4

-am+ar / Man0aat produksi *ampur merata Dengan pola produksi campur, berbagai macam komponen dipakai dengan kecepatan tetap, sehingga proses hulu dapat lebih bersiap diri dan mampu mengendalikan kegiatan secara e"ekti". Produksi campur dapat mengatasi lonjakan permintaan, sehingga operator produksi dapat mem"okuskan perhatian pada pekerjaan tanpa cemas karena jad'al yang berubah tiba#tiba (gambar 4.0).

-am+ar 2 ad5al produksi merata mengatasi lon1akan permintaan Pengendalian Cycle Time !ycle time adalah selang 'aktu antara saat penyelesaian satu unit produk dan unit produk sebelumnya sedangkan lead time adalah selang 'aktu sejak a'al suatu produk mulai dikerjakan sampai produk tersebut selesai.
8ycle time = 2aktu yang tersedia dalam hari kerja :nit produksi yang dibutuhkan pada hari itu

Produ*tion Smoothing Production smoot$ing adalah cara untuk membuat proses produksi mampu

menyesuaikan diri dengan ber$ariasinya permintaan. 8aranya dengan menggunakan "asilitas produksi untuk memproduksi sekaligus berbagai tipe&jenis, misalnya !oyota
+5

8ro'n, 8orona, 8orola, dan 9ardtop. ;ilamana permintaan naik sedikit, penyesuaian dilakukan dengan lembur. !etapi bila permintaan menurun, maka tenaga kerja dikurangi dan yang beruntung diminta istirahat. Selain itu adakalanya mereka ditrans"er ke pusat kerja yang lain.

7.

Sistem kan+an %anban merupakan kata yang berasal dari epang, yang berarti lembar peraga.

%anban dalam sistem produksi !oyota merupakan kartu yang ditulisi berbagai in"ormasi penting guna merealisasi konsep Just In Time ( I!). Sistem kanban adalah sistem in"ormasi yang menyelaraskan pengendalian produksi suatu produk yang diperlukan, dalam jumlah yang diperlukan, dalam jangka 'aktu yang diperlukan pada setiap proses produksi, di dalam pabrik maupun di antara perusahaan#perusahaan yang terkait. %anban adalah berasal dari bahasa epang yang artinya adalah suatu tanda. Secara har"iah adalah rekaman yang dapat dilihat&diamati namun dalam konteks operasional dengan tegas dijelaskan yaitu suatu kartu yang digunakan untuk memadahi kebutuhan bahan suku cadang dalam suatu operasi yang arusnya lambat. Sistem kanban adalah suatu sistem in"ormasi secara serasi mengendalikan produksi produk yang diperlukan pada 'aktu yang diperlukan dalam setiap proses pabrik dan juga diantara pabrik (*onden, .///). %artu#kartu ini digunakan untuk mengendalikan produk &ork In Proces (&IP) dan aliran persediaan. Sistem %anban mengiEinkan suatu perusahaan dapat menggunakan I! dengan sistem order yang mengakibatkan mereka dapat mengurangi persediaan dengan tepat memenuhi kebutuhan pelanggan.

+6

;eberapa orang mencampur adukkan arti sistem produksi I! dengan sistem kanban, atau menyamakan arti sistem kanban dengan sistem pengendalian persediaan. 9al ini jelas salah. :ntuk mendapatkan keuntungan dari sistem kanban, harus dimengerti peranan kanban dan hubungannya dengan kegiatan produksi lainnya. %anban hanya dapat ber"ungsi secara e"ekti" melalui kombinasi dengan elemen# elemen I! lain secara utuh. ;ila semua elemen tersebut sudah dipadukan, keunggulan sistem produksi I! baru akan menjadi nyata. Sistem produksi tepat 'aktu atau Just In Time ( I!) dikembangkan dalam rangka untuk menghilangkan hal#hal yang tidak berguna, terutama yang berhubungan dengan persediaan dan kelebihan produksi, pendayagunaan tenaga kerja secara penuh, terutama dalam peningkatan mutu, produkti$itas, dan moral kerja. I! direalisasikan melalui prinsip penarikan oleh proses berikutnya dalam ukuran lot yang kecil (sistem tarik C pulling system). Prinsip ini kemudian dikembangkan menjadi sistem kanban yang merupakan salah satu alat kontrol produksi. %anban dalam sistem produksi Just In Time ( I!) mempunyai "ungsi#"ungsi sebagai berikut : a. *emberikan in"ormasi pengambilan dan pengangkatan b. *emberikan in"ormasi produksi c. ;erlaku sebagai perintah kerja yang ditempelkan langsung pada barang d. *encegah produk cacat dengan mengenali proses yang membuat cacat. e. *engungkap masalah yang ada dan mempertahankan pengendalian persediaan. ". Pengendalian $isual (visual control) ber"ungsi sebagai berikut : apabila tidak ada %anbannya, maka tidak akan memproduksi dan mengirim barang. .) *endeteksi adanya hambatan#hambatan di dalam proses, kita dengan mudah mendeteksi keadaan sebagai berikut : +) *encegah terjadinya over production dan kelebihan pengangkutan karena

+0

;ila terjadi penumpukan %anban pada salah satu proses, berarti dalam proses terjadi hambatan. :ntuk itu diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui penyebabnya sekaligus pencegahnya. Dalam hal ini proses produksi berhenti karena tidak ada %anban pada proses tersebut, ini berarti produksi terlalu cepat dan penyebabnya harus teliti. ;iasanya disebabkan kelebihan tenaga kerja, tidak seimbangnya antar proses kerja, ada penyimpangan sistem, %anban hilang dan lain# lain. g. Perbaikan proses dan operasi manual. h. ,lat untuk melakukan improvement.

D.

8aktor$8aktor Pengham+at IT Faktor#"aktor yang dapat menghambat I! antara lain : +. Faktor Supplier : kurangnya kontrol 'aktu pengiriman .. Faktor personil : kurangnya komitmen dari manager 3. Faktor produk : jenis produk yang banyak dan ketidakturan permintaan 4. Faktor produksi : $olume produksi yang rendah 5. Faktor lainnya : masalah prioritas dan kualitas.

+<

You might also like