You are on page 1of 41

BAB I PENDAHULUAN Dana yang sangat besar di dalam pembangunan terserap kedalam pelaksanaan fisik pembuatan jalan, jembatan,

sarana pengairan serta gedung gedung. Pada perkerjaan tersebut diatas perkerjaan pemindahan tanah merupakan hal yang sangat penting dan kadang kadang merupakan bagian terbesar dalam sebuah perkerjaan . Perkerjaan tanah yang dimaksud adalah membongkar tanah dari tanah aslinya ataupun dari tempat penimbunan tanah , mengangkut tanah , membuang tanah, menempatkan , dan memadatkan tanah. Perkerjaan tanah lazim pula disebut pemindahan tanah .Kalau perkerjaan tanah dilaksanakan dengan alat alat berat Karena ada pemindahan tanah yang benar benar dilaksanakan secara hidrolis yaitu pada pengerukan lumpur.tanah lumpur diangkut dengan bantuan air melewati pipa pipa apung dan pipa- pipa darat. Karena volume perkerjaan yang sangat besar misalnya pada pembuatan bending, jalan raya ,lapangan udara serta proyek proyek transmigrasi maka diperlukan ketepatan dalam memilih alat alat berat ,dalam hal jenis,kapasitas, kemampuan dan sebagainya . Hal ini sangat penting karena kesalahan dalam memilih alat ,terutama jenis dan kemampuanya dapat mengakibatkan kesalahan kesalahan yang lain bahkan kerugiaan dalam jumlah besar. Untuk mempercepat dalam perkerjaan dengan volume yang besar maka diperlukan alat alat berat antara lain Bulldozer, Excavator ,Wheel Loader, Sheep Foot Roller, Dump Truck dll.

1.1

Latar Belakang Sungai adalah suatu saluran drainase yang terbentuk secara alamiah. Sungai Kampar merupakan sebuah sungai di Indonesia, berhulu di Bukit Barisan sekitar Sumatera Barat dan bermuara di pesisir timur Pulau Sumatera Riau. Sungai ini merupakan pertemuan dua buah sungai yang hampir sama besar, yang disebut dengan Kampar Kanan dan Kampar Kiri. Pertemuan ini berada pada kawasan Langgam (Kabupaten Pelalawan), dan setelah pertemuan tersebut sungai ini disebut dengan Sungai Kampar sampai ke muaranya di Selat Malaka. Sungai Kampar terjadi fluktuasi debit yang sangat besar antara musim penghujan dan musim kemarau. Pada saat musim penghujan, debit banjir sering melewati sungai tersebut, sedangkan pada musim kemarau, debit yang terjadi sangat kecil. Kecepatan alirannya pun juga bervariatif tergantung debit yang melintas. Pada saat terjadi debit banjir, kecepatan alirannya sangat besar sehingga mampu menyebabkan penggerusan baik pada tebing sungai.
kegiatan penggerusan dan pengendapan, maka akan terbentuk suatu pola sungai meandering (berbelok-belok). Dan Banyak pemukiman yang berada pada

sekitar bantaran sungai. Untuk menyelamtkan warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai perlu adanya rehabilitasi sungai. Untuk menanggulangi masalah ini maka perlu di buat sudetan sungai yang dapat mempercepat aliran air sungai supaya cepat sampai ke laut. 1.2 Tujuan 1. Mampu untuk membuat desain Shortcut sungai yang benar 2. Mampu untuk memilih alat alat berat yang sesuai dengan keadaan di lapangan 3. Menyelesaikan proyek pembangunan Short cut tepat waktu

1.3

Maksud 1. Menyelamatkan warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai 2. Memilih alat alat berat dengan tepat supaya dapat menerapkan prinsip, ekonomis, efektif dan efisien sebagai konsultan perencana 3. Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan perkerjaan yang berkualitas baik BAB II JENIS PERKERJAAN

2.1

Pengalian Tanah Pengalian tanah adalah suatu kegiatan pengalian material tanah yang akan digunakan / di buang .Hal ini dipengaruhi oleh 3 kondisi sebagai berikut : 1. Bila tanah biasa ( normal ) bisa langsung dilakukan penumpukan stock atau langsung dimuat ( loading ) 2. Bila kondisi tanah keras hams dilakukan pengaruan (ripping ) terlebih dahulu kemudian dilakukan stock pilling dan pemuatan ( loading ) 3. Bila terlalu keras pengerjaan ripping tidak ekonomis ( tidak mampu ) mesti dilakukan peledakan ( blasting ) guna memecah belahkan material terlebih dahulu sebelum dilakukan stock pilling kemudian dilakukan pemuatan ( loading ) 2.1.1 Keadaan Asli (Bank Condition ) Keadaan tanah asli adalah volume material di dalam keadaan asli asalnya material material pada posisi belum

tersentuh alat alat berat yaitu pada bukit pengambilan, pada tempat pengambilan material ,pada saluran- saluran dasar sungai. Biasanya volume ini dijadikan dasar untuk pembayaran perkerjaan, 2.1.2 Keadaan Gembur ( Loose condition ) Keadaan tanah gembur adalah volume material setelah dibongkar oleh suatu alat berat dari keadaan aslinya: material dalam keadaan lepas biasanya yang ada dalam Dump truck, Scraper, Bucketalat ,di depan Blade Bulldozer,pada tempat pengendapan dari hasil pengerukan. 2.2 Spoil Bank Pada Sudetan /Short cut Spoil Bank Pada Sudetan adalah proses awal desain untuk membuat sudetan pada sungai. Meliputi dimensi alur sungai , jarak tanggul sungai , 2.3 Lokasi Pembuangan Tanah Galian Lokasi pembuangan tanah galian merupakan area yang sudah dipersiapkan untuk menampung sisa hasil pengaliaan tanah . Biasanya penentuan lokasi pembuangan di cari yang tempatnya paling dekat dengan lokasi proyek . Untuk mempercepat perkerjaan tersebut. 2.4 Pemadatan Tanggul Banjir Pemadatan tanggul banjir adalah volume material yang sudah ditempatkan pada lokasi di sekitar bantaran sungai kemudian dilakukan pemadatan. Pemadatan tersebut biasanya mengunakan alat berta ,Sheep Foot Roller. Alat berat tersebut mempunyai bentuk ban yang bergerigi hal ini akan memberikan gaya tekan yang lebih maksimal.

2.4.1

Pembersihan Lapangan Pembersihan Lapangan adalah proses pembersihan lokasi yang akan dilakuakan pemadatan Proses ini dilakukan agar mempermudah dalam perkerjaan pemadatan, Tanah yang akan dipadatkan tidak bercampur dengan lanau .Kalau tercampur akan mengurangi tingkat kepadatan tanah.

2.4.2

Pemadatan tanah Pemadatan tanah adalah volume material yang sudah ditempatkan pada lokasi kemudian dipadatkan .Maksud dilakuakn pemadatan tanah antara lain: 1. Mempertinggi kuat geser tanah 2. Mengurangi sifat mudah mampat 3. Mengurangi permeabilitas 4. Mengurangi perubahan volume akibat

perubahan kadar air

BAB III PEMILIHAN DAN TAKSIRAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT 3.1 Lokasi Lapangan Perkerjaan Lokasi lapangan perkerjaan yang akan laksanakan berupa tanah biasa ,kondisi tanah asli ( bank condition) masih alami belum mengalami gangguan tekhnologi . Peninjauan lokasi digunakan untuk mengukur besar volume perkerjaan .Dari dat perhitungan Bank Cubic Meter ini yang digunakan untuk perhitungan jumlah pemindahan tanah.Tanah yang ditinjau mempunyai nilai load factor sebesar 1,11 . 3,2 Pengunaan Alat Berat Pengunaan alat berat disesuaikan dengan kondisi di lapangan perkerjaan .Pemilihan alat berat berpengaruh pada produksi dan ketepatan jadwal penyelesaian perkerjaan .Oleh karena itu sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya .Sebaiknya dipahami dahulu fungsi dan aplikasinya .Terdapat beraneka macam alat berat yang sering digunakan dalam perkerjaan konstruksi ,tetapi yang akan dibahas mengenai alat berat yang digunakan dalam proses pemindahan tanah. 3.3 Taksiran Produksi Alat Berat 3.2.1 Bulldozer Bulldozer adalah salah satu alat berat yang mempunyai roda emapt ( track shoe ) untuk perkerjaan serba guna yang memiliki traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali (digging ) mendorong (pushsing ) mengusur , meratakan (spreading) menarik beban , menimbun ( filling ) dan lain lain . Mampu beroperasi di daerah lunak sampai keras .swap dozer untuk daerah lunak dan di daerah keras di bantu (alat garu) . Mampu beroperasi pada daerah miring dengan kemiringan tertentu . Jarak dorong

efektif antara 25 40 meter dan tidak lebih dari 100 meter. Jarak mundur tidak boleh terlalu jauh , maka gerakan mendorong dilakukan secara estafet. Attachment yang biasa menyertainya antara lain : blade , towing , winch ripper ,tree pusher ,harrow , disc plough ,towed scraper ,sheep foot roller ,peralatan pipe layer dan lain lain. Untuk perkerjaan Dozing , taksiran produksi bulldozer dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : (m3/jam )

Ket: KB Fk J F R Z = Kapasitas Bucket (m3) = Faktor Koreksi = Jarak dorong (meter ) = Kecepatan Maju ( meter/ menit) = Kecepatan mundur ( meter/ menit ) = Waktu tetap ( menit )

3.2.2

Excavator Excavator adal ah alat yang menggunakan tenag a,diesel engine

dan full hidroulic system . Operasi Excavating paling efisoien adalah mengunakan metode heel dan toe ( ujung dan pangkal ) mulai dari atas permukaan sampai ke bawah . bagian atas dapat berputar 360 derajat . Dalam konfigurasi back hoe , ukuran boom lebih panjang sehingga jangkauan lebih jauh , tetapi bucket lebih kecil . ini bukan berarti

produksinya kecilkarena putaran swingnya lebih kecil berarti cycle time lebih cepat. Pada konfigurasi yabg lain adalah loading shovel , biasanya boom lebih pendek tetapi ukuran bucket lebih besar.ketingian permukaan galian lebih tinggi ,jangkuan lebih pendek ketinggian muat lebih tinggi cycle time swing lebih lama. Kelebihan excavator dapat mendistribusikan muatan keseluruh vessel dengan merata.artinya lebih mudah mengatur muatan sehingga dump truck dapat seimbang. Faktor yang harus diperhatikan dalam memilih excavator adalah kapasitas bucket , kondisi kerja ,bisa mengali daerah lunak sampai keras , tetapi bukan tanah asli berupa batuan keras . Mobilitasnya cukup baik karena mengunakan track shoe yang digerakan secara hydraulic , tiadk bis a berjalan jarak jauh bisa mengakibatkan panas travel motornya . Oleh karenanya tiap taiap 1 km perjalanan harus berhenti selam 10 menit . Efisien alat ini dipengaruhi skill operator dan kualitas mekanik. (m3/jam ) Ket: KB Fk BF CT 3.2.3 Shovel Shovel adalah alat berat pemuat beroda rantai ( track loader ) yang biasanya digunakna memuat material tanah ke dalam alat pengangkut ( dump truck ) atau memindahkan amaterial ke tempat lain dengan jarak angkut terbatas . dan hanya bisa beroperasi di daerah keras dan agak keras = Kapasitas Bucket (m3) = Faktor Koreksi = Bucket Factor = Cycle Time (detik)

. Pada landasan kurang rata ,mempunyai daya cengkeram lebih kuat .tetapi kurang produktif di daerah lunak . Memerlukan daerah operasi agak lebar . Selain Bucket attachment lainya adalah log clamp ( penjepit kayu bulat ). (m3/jam ) Ket: KB Fk CT 3.2.3 = Kapasitas Bucket (m3) = Faktor Koreksi = Cycle Time (detik)

Dump Truck Dump truck adalah alat yang dapat memindahkan material pada

jarak menengah sampai jarak jauh ( 500 meter up ) Muatanya diisikan oleh alat pemuata .Sedangkan untuk membongkar muatan ia dapat berkerja sendiri . Dump truck ada 2 golongan di tijau dari besar muatannya : - On High way dump truck , muatannya di bawah 20 m3
-

On High way Dump Truck , muatannya di atas 20 m3

Pemilihan truck yang dipilih harus berimbang dengan alat pemuatnya ( loader ) jika perbandingan ini kurang proporsional ada kemungkinan loader lebih banyak menunggu atau sebaliknya . Perbandingan yang dimaksud antar kapasitas truck dan loader 4 @ 5 : 1 dengan kata lain kpasitas truck 4 @ 5 kali kapasitas loader . (m3/jam ) Ket: KB = Kapasitas Bucket (m3)

Fk BF CT 3.2.4

= Faktor Koreksi = Bucket Factor = Cycle Time (detik)

Pneumatik Tired Roller Pneumatik Tired Roller adalah sebuah silinder yang bagian luarnya

di pasang kaki kaki . Pada kaki kai ini terjadi tekana tinggi sehingga kaki ini masuk kedalam tanah dan memberikan efek pemadatan dari bawah . Alat ini baik untuk tanah yang plastis dan kohesif . Sangat efektif untuk memadatkan material lepas dengan ketebalan 15 25 cm . Sheep Foot Roller yang bermesin dapat bergerak sendiri dengan kecepatan 32 km / jam . untuk sheep foot roller yang ditarik , jika tenaga traktor penariknya cukup besar biasanya ditarik berjajar ke samping. ( Compected/jam ) Ket: W P S L = Lebar efektif = jumlah lintasan = kecepatan = Untuk (n) lintasan

10

BAB IV PELAKSANAAN PERKERJAAN DAN KOMBINASI ALAT BERAT 4.1 Perhitungan Volume Perkerjaan Perhitungan volume perkerjaan adalah perhitungan jumlah volume tanah galian , tanah timbunan , serta tanah sisa timbunan yang dibuang ke luar lokasi perkerjaan. Kemudian memilih alat berat yang digunakan mengerjakan perkerjaan tersebut. Pemilihan alat berat tersebut disesuaikan dengan kondisi lapangan perkerjaan.Bila pemilihan alat tersebut tepat maka perkerjaan akan selesai sesuai dengan jadwal pengerjaan.Pembuat jadwal perkerjaan digunakan untuk memantau perkerjaan yang sudah dikerjaan . Serta sebagai acuan untuk mengambil termin dari pihak perencana. 4.1.1 Perkerjaan Galian Tanah 66 meter Alur sungai 1:3 30 meter Volume galian sungai = { ( a+ b) x t} x panjang sungai = { ( 30 + 66 ) x 6 } x 4500 = 1296000 m3 Volume galian striping kanan = (tebal x lebar striping) x panjang sungai = (0,30 x 28 } x 4550 = 38220 m3 1:3 6 meter

11

Volume galian striping kiri

= (tebal x lebar striping) x panjang sungai = (0,30 x 27,5 } x 4040 = 33330 m3

Total volume galian =1296000 m3 + 38220 m3 + 33330 m3 =1367550 m3 4.1.2 Perkerjaan Timbunaan Tanggul Banjir 3m 1:2 1:2 Tanggul banjir 26 m Volume timbunan p.tanggul kanan = { ( a+ b) x t} x panjang sungai = { (3 +11) x 2 } x 4550 = 63700 m3 Volume timbunan .tanggul banjir kanan = { ( a+ b) x t} x panjang sungai = { (14 +26 ) x 3 } x 4550 = 273000 m3 Puncak tanggul 1:2 1:2 3m 2m

12

3 m

1:2

11 m

1:2

2 m

1:2

1:2

3 m

25,5 m

Volume timbunan p.tanggul kiri

= { ( a+ b) x t} x panjang sungai = { (3 + 11 ) x 2 } x 4040 = 56560 m3

Volume timbunan .tanggul banjir kiri

= { ( a+ b) x t} x panjang sungai = { (13,5 + 25,5 ) x 3 } x 4040 = 236340 m3

Volume total timbunan =63700 m3 +273000 m3 +56560 m3 +236340 m3 = 629600 m3 Selisih jumlah tanah galian dan timbunan = tanah galian tanah timbunan = 1367550 - 629600 = 737950 m3 Jadi tanah yang harus dibuang dari lokasi perkerjaan = 737950 m3 4.2 Perhitungan Kombinasi Alat Berat Perhitungan kombinasi alat berat adalh merencanakan alat alat berat yang dipilih untuk mengerjakan perkerjaan tersebut . Alat alat berat disesuaiakan dengan keadaan lapangan perkerjaan .Misalnya pemilihan

13

Excavator,akan berhubungan dengan pemilihan alat berat Dozer shovel ,Dump Truk ,bulldozer dan lain lain. Bila excavator menghasilkan tanah hasil galian sebesar 100 m3 maka dipilih dozer shovel yang mempunyai kapasitas bucket sesuai dengan hasil tersebut. 4.2.1 Lokasi Galian Tanah Perhitungan Excavator. Kpasitas Bucket = 1,4 m3 Bucket factor = 1,10 (mudah )

Cycle Time= 0,90 x15 (berputar 450 - 900, kedalaman > 75%,normal) Nilai Efisiensi operator : 0,95 ( kondisi kerja baik) Nilai efisiensi kerja alat : 0,81 (bagus) Nilai Efisiensi waktu berdasarkan kondisi kerja : 0,83 ( normal ) Konversi factor ke konversi kedalaman Faktor koreksi ( Fk ) Fk = 0,95 x 0,81 x 0,83 x 0,80 = 0,511 Taksiran produksi Excavator : (m3/jam ) = = 209,85 m3/jam : 0,80 ( mudah )

14

4.2.2

Lokasi Pembuangan Tanah Dozer Shovel Spesifikasi alat Type Merk HP Jarak angkut Jenis material Factor Bucket V1 = 4,2 km/ jam V2 = 4,2 km/jam Kapasitas bucket Cara Kerja : n Avaibility mesin Skill operator Efisiensi kerja Pindah Porseneling Cycle time : Dozer Shovel : W260 : Komatsu : 415 = 720 m = tanah = 0,90 ( mudah digusur ) = 70 meter / menit = 70 meter/ menit = 5,7 m3 = 1 (Cross loading method) = 0,75 ( bagus ) = 0,90 ( baik ) = 0,75 ( bagus ) = 0,30 menit = 0,90 x 30 (keadaan mudah )

Fk = 0,75 x 0,90 x 0,75 = 0,51

15

Taksiran produksi Dozer Shovel :

= = 6,46 m3/jam 4.2.2 Lokasi Pembuangan Tanah Pengangkutan Dump Truck Spesifikasi alat Merk Type HP V isi V kosong Kapasitas Vessel Cycle time : Dump Truck : Komatsu : HD 680 : 775HP = 42 km/jam = 700 meter/ menit = 60 km/jam = 1000 meter/menit = 5 m3 = 0,30 menit

Mechanic Avaibility factor = 0,90 Efisiensi waktu Efisien pengemudi Efisiensi kerja Bucket factor = 0,83 (normal) = 0,90 ( baik ) = 0,83 ( bagus ) = 0,95 (tanah gembur )

16

Kapasitas bucket Jarak Angkut n= = = 6,58 ~ 7 kali Jadi c = 7 x 0,80x 0,95 CT = LT + HT + RT + t1 +t2

= 0,80 m3 = 25000 m

= 5,32 m3

LT = waktu loading ( n x ct ) = 7 x 0,3 HT = waktu hauling ( j/v1) = 25000/700

= 2,1 = 35,71 menit = 25 menit

RT = waktu returning (j/v2 ) = 25000/1000 T1 = waktu dumping T2 = waktu muat CT = LT + HT + RT + t1 +t2 = 2,1 + 35,71 + 25 + 1,2 + 0,5 = 64,51 menit Faktor koreksi = 0,90 x 0,83 x 0,90 x0,83 = 0,558 TP = = 2,76 m3/jam = 1,2 menit = 0,5 menit

17

Perataan Tanah Bulldozer Lebar balde Tinggi blade V maju V mundur =4m = 0,80 m = 5,2 km/jam = 7,2 km/jam = 86.67 meter/menit = 120 meter/menit

Jarak dorong rata rata = 35 m Waktu tetap = 0,2 menit

Factor kesediaan mesin = 0,75 ( bagus ) Efisiensi waktu Efisiensi kerja Efisiensi operator Blade factor Kapasitas blade Faktor koefisien = 0,83 ( normal) = 0,83 ( baik ) = 0,90 ( baik ) = 0,90 ( mudah digusur ) = 4 x 0,80 x 0,80 = 2,56 m3 = 0,83 x 0,83 x 0,90 x 0,90 = 0,558

= = 95,71 m3/jam

18

4.2.3

Lokasi Pemadatan tanah Pnematik Tired Roller Lebar efektifitas Jumlah lintasan ( P) Untuk 8 kali lintasan (L) Kecepatan = 1,6 = 8 kali = 20 cm = 200 mm = 5,2 km/ jam

= = 208 m3/jam

19

Diketahui Total Tanah galian = 1371757,5 m3

Total tanah timbunan = 629600 m3 Faktor kembang tanah = 1,08 Keadaan Lepas Keadaan asli =1 = 0,92

Analisa waktu pelaksanaan perkerjaan 1. Alat Excavator (galian) Keadaan tanah asli = 0,92 x 209,85 x 0,75 = 110,17 m3/jam = 141,64 m3/jam

Keadaan tanah lepas = 0,1 x 209,85 x 0,75 Waktu yang dibutuhkan = = 1138,49 jam Waktu yang dibutuhkan = = 45,18 minggu 2. Alat Dozer Shovel ( pengisian/ pemuatan) Keadaan tanah lepas

= 0,90 x 206,72 x 0,75 = 139,54 m3/jam

Waktu yang dibutuhkan = = 1155,74 jam Waktu yang dibutuhkan = = 39,59 minggu

20

3. Alat Dump truck ( menggangkut) Keadaan tanah lepas = 0,90 x 214,56 x 0,75 = 144,83 m3/jam

Waktu yang dibutuhkan = = 1113,51 jam Waktu yang dibutuhkan = = 38,15 minggu. 4. Alat Bulldozer ( perataan) Keadaan tanah lepas = 0,90 x 680,48 x 0,75 = 459,32 m3/jam

Waktu yang dibutuhkan = = 351,11 jam Waktu yang dibutuhkan = = 12,03 minggu.

5. Alat Pneunik foot rooler ( pemadatan) Keadaan tanah lepas = 0,90 x 336 x 0,75 = 226,8 m3/jam

Waktu yang dibutuhkan = = 711,05 jam Waktu yang dibutuhkan = = 15,42 minggu

BAB V

21

BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN

5.1.1 Biaya Kepemilikan dan Operasi 1. Excavator Spesifikasi alat Type Merk HP Nilai Penyusutan : a. Harga alat (a) b. Harga Ban (b) = Rp 4.000.000.000 = 1 ban rantai kanan @ Rp 20.000.000 = Rp20.000.000 1 ban rantai kiri @ Rp 20.000.000 = Rp20.000.000 : Excavator : W170 : Komatsu : 102 HP

c. Harga alat bekas setelah umur ekonomi habis, 10% dari harga alat (c) = Rp 400.000.000 d. Nilai Penyusutan = harga alat ban - harga alat bekas = Rp 3.560.000.000 Biaya kepemilikan (owning cost) : e. Biaya Penyusutan per jam =

Umur alat excavator dianggap 1000 jam/tahun untuk 10 tahun, maka = 10 x 1000 = 10.000 jam f. Biaya pinjaman dan asuransi =
( )

22

g. Pajak

h. Biaya kepemilikan

= Biaya Penyusutan per jam + Biaya pinjaman dan asuransi + Pajak = Rp 442.000 /jam

Biaya Operasi i. Bahan Bakar = 32 liter/jam x Rp 4.500 = Rp 144.000 /jam j. Pelumas = Rp 226.500 dari : = Rp 16.000 /jam /jam /jam

Oli mesin : 0,20 liter/jam x Rp 80.000

Oli Transmi : 0,08 liter/jam x Rp 80.000 = Rp 6.400 Oli Driver : 0,11 liter/jam x Rp 75.000 = Rp 8.250

Oli Hidolis : 0,45 liter/jam x Rp 100.000 = Rp 45.000 /jam Vaselin : 0,01 liter/jam x Rp 85.000 Filter = Rp 850 /jam

= Rp 150.000/jam

k. Biaya Ban

23

l.

Biaya reparasi

m. Suku cadang n. Upah Operator Total

= Rp 850.000/jam = Rp 150.000/jam = Rp 1.610.500/jam

Jadi biaya kepemilikan dan operasi = Rp 442.000 + Rp 1.610.500 = Rp 2.052.000/jam Harga satuan pekerjaan excavator =

2. Dozer Shovel Spesifikasi alat Type Merk HP Nilai Penyusutan : : Dozer Shovel : W260 : Komatsu : 415

24

o. Harga alat (a) p. Harga Ban (b)

= Rp 3.000.000.000 = 2 buah ban depan @ Rp 15.000.000 = Rp 30.000.000 2 buah ban belakang @ Rp 15.000.000=Rp30.000.000

q. Harga alat bekas setelah umur ekonomi habis, 10% dari harga alat (c) = Rp 300.000.000 r. Nilai Penyusutan = harga alat ban - harga alat bekas = Rp 2.640.000.000 Biaya kepemilikan (owning cost) : s. Biaya Penyusutan per jam =

Umur alat Dozer Shovel dianggap 1000 jam/tahun untuk 10 tahun, maka = 10 x 1000 = 10.000 jam t. Biaya pinjaman dan asuransi =
( )

u. Pajak

25

v. Biaya kepemilikan

= Biaya Penyusutan per jam + Biaya pinjaman dan asuransi + Pajak = Rp 358.500/jam

Biaya Operasi w. Bahan Bakar = 54 liter/jam x Rp 4.500 = Rp 243.000 /jam x. Pelumas = Rp 212.500 dari : = Rp 15.000 /jam

Oli mesin : 0,25 liter/jam x Rp 60.000

Oli Transmi : 0,07 liter/jam x Rp 60.000 = Rp 4.200 /jam Oli Driver : 0,11 liter/jam x Rp 75.000 = Rp 8.250 /jam Oli Hidolis : 0,36 liter/jam x Rp 95.000 = Rp 34.200 /jam Vaselin : 0,01 liter/jam x Rp 85.000 Filter = Rp 850 /jam

= Rp 150.000/jam

y. Biaya Ban

z. Biaya reparasi

aa. Suku cadang

= Rp 750.000/jam

26

bb. Upah Operator Total

= Rp 100.000/jam = Rp 1.515.500/jam

Jadi biaya kepemilikan dan operasi = Rp 358.500 + Rp 1.515.500 = Rp 1.874.000/jam Harga satuan pekerjaan dozer shovel =

3. Dump Truck Spesifikasi alat Merk Type HP Nilai Penyusutan : 1. Harga alat (a) 2. Harga Ban (b) = Rp 3.500.000.000 = 2 buah ban depan @ Rp 15.000.000 = Rp 30.000.000 4 buah ban belakang @ Rp 15.000.000 = Rp 60.000.000 3. Harga alat bekas setelah umur ekonomi habis, 10% dari harga alat (c) = Rp 350.000.000 4. Nilai Penyusutan = harga alat ban - harga bekas alat : Dump Truck : Komatsu : HD 680 : 775HP

27

= Rp 3.060.000.000

Biaya kepemilikan (owning cost) : 5. Biaya Penyusutan per jam =

Umur alat dump truck dianggap 1000 jam/tahun untuk 10 tahun, maka = 10 x 1000 = 10.000 jam 6. Biaya pinjaman dan asuransi =
( )

7. Pajak

8. Biaya kepemilikan (e + f + g )

= Rp 416.250/jam

Biaya Operasi 9. Bahan Bakar = 46 liter/jam x Rp 4.500 = Rp 207.000/jam 10. Pelumas = Rp 250.100 dari :

28

Oli mesin : 0,74 liter/jam x Rp 60.000 = Rp 44.400 /jam Oli Transmi : 0,25 liter/jam x Rp 60.000= Rp 15.000 /jam Oli Driver : 0,05 liter/jam x Rp 75.000 = Rp 3.750 /jam

Oli Hidolis : 0,38 liter/jam x Rp 95.000 = Rp 36.100 /jam Vaselin : 0,01 liter/jam x Rp 85.000 Filter = = Rp 850 /jam

= Rp 150.000 /jam

11. Biaya Ban

12. Biaya reparasi

13. Suku cadang 14. Upah Operator Total

= Rp 750.000/jam = Rp 100.000/jam = Rp 1.542.100/jam

Jadi biaya kepemilikan dan operasi = Rp 416.250+ Rp 1.542.100 = Rp 1.958.350/jam

Harga satuan pekerjaan dump truck =

29

4. Bulldozer Spesifikasi alat Merk Type HP Nilai Penyusutan : 1. Harga alat (a) 2. Harga Ban (b) = Rp 3.800.000.000 = 2 buah ban depan @ Rp 20.000.000 = Rp 40.000.000 4 buah ban belakang @ Rp 20.000.000 = Rp 80.000.000 3. Harga alat bekas setelah umur ekonomi habis, 10% dari harga alat (c) = Rp 380.000.000 4. Nilai Penyusutan = harga alat ban - harga bekas alat = Rp 2.220.000.000 : Bulldozer : Komatsu : HD 460 : 545HP

Biaya kepemilikan (owning cost) : 5. Biaya Penyusutan per jam =

Umur alat bulldozer dianggap 1000 jam/tahun untuk 10 tahun, maka = 10 x 1000 = 10.000 jam 6. Biaya pinjaman dan asuransi =

30

7. Pajak

Biaya kepemilikan = Biaya Penyusutan per jam + Biaya pinjaman asuransi + Pajak = Rp1.077.000 /jam Biaya Operasi 8. Bahan Bakar = 45 liter/jam x Rp 4.500 = Rp 202.500/jam 9. Pelumas = Rp 254.800 dari :

dan

Oli mesin : 0,64 liter/jam x Rp 65.000 = Rp 41.600 /jam Oli Transmi : 0,20 liter/jam x Rp 65.000= Rp 13.000 /jam Oli Driver : 0,05 liter/jam x Rp 75.000 = Rp 3.750 /jam

Oli Hidolis : 0,48 liter/jam x Rp 95.000 = Rp 45.600 /jam Vaselin : 0,01 liter/jam x Rp 85.000 Filter = = Rp 850 /jam

= Rp 150.000 /jam

10. Biaya Ban

31

11. Biaya reparasi

12. Suku cadang a. Upah Operator Total

= Rp 850.000/jam = Rp 125.000/jam = Rp 3.017.300/jam

Jadi biaya kepemilikan dan operasi = Rp 1.077.000 + Rp 3.017.300 = Rp 4.094.300/jam Harga satuan pekerjaan bulldozer =

4 Pneumatik Tired Roller Spesifikasi alat : Pneumatik Tired roller

32

Merk Type HP Nilai Penyusutan : 1 Harga alat (a) 2 Harga Ban (b)

: Komatsu : HD : 875HP

= Rp 2.800.000.000 = 2 buah ban depan @ Rp 20.000.000 = Rp 40.000.000 4 buah ban belakang @ Rp 20.000.000 = Rp 80.000.000

3 Harga alat bekas setelah umur ekonomi habis, 10% dari harga alat (c) = Rp 280.000.000 4 Nilai Penyusutan = harga alat ban - harga bekas alat = Rp 2.400.000.000 Biaya kepemilikan (owning cost) : 5 Biaya Penyusutan per jam =

Umur alat pneumatik tired roller dianggap 1000 jam/tahun untuk 10 tahun, maka = 10 x 1000 = 10.000 jam

6 Biaya pinjaman dan asuransi

=
( )

33

7 Pajak

Biaya kepemilikan = Biaya Penyusutan per jam + Biaya pinjaman asuransi + Pajak = Rp328.200 /jam

dan

Biaya Operasi 8 Bahan Bakar = 45 liter/jam x Rp 4.500 = Rp 202.500/jam 9 Pelumas = Rp 254.800 dari :

Oli mesin : 0,64 liter/jam x Rp 65.000 = Rp 41.600 /jam Oli Transmi : 0,20 liter/jam x Rp 65.000= Rp 13.000 /jam Oli Driver : 0,05 liter/jam x Rp 75.000 = Rp 3.750 /jam

Oli Hidolis : 0,48 liter/jam x Rp 95.000 = Rp 45.600 /jam Vaselin : 0,01 liter/jam x Rp 85.000 Filter = = Rp 850 /jam

= Rp 150.000 /jam

10 Biaya Ban

34

11 Biaya reparasi

12 Suku cadang 13 Upah Operator Total

= Rp 750.000/jam = Rp 100.000/jam = Rp 1.507.300/jam

Jadi biaya kepemilikan dan operasi = Rp 328.200+ Rp 1.507.300 = Rp 1.835.500 /jam Harga satuan pekerjaan pneumatik tired roller =

35

BABVI KESIMPULAN DAN SARAN

1. Excavator Waktu operasional excavator Produksi excavator per unit Jumlah excavator yang digunakan Jumlah produksi 1 unit excavator Tanah yang dipindahkan Waktu untuk memindahkan tanah = 209,85 m3/jam = 1 unit = 209,85 m3/jam = 238914 m3 = 45 minggu

Biaya operasional Excavator /m3 Harga satuan perkerjaan excavator Tanah yang dipindahkan Jadi Rp 9.780,79/m3x 238914 m3 = Rp 9.780,79 = 238914 m3 = Rp 2.336.767.662

Biaya operasional excavator /jam Harga satuan perkerjaan excavator Waktu yang dibutuhkan Jadi Rp 9.780,79 x 1138,50 = Rp 9.780,79 = 1138,50 jam = Rp 11.135.429,42

2. Dozer Shovel Waktu operasional dozer shovel Produksi dozer shovel per unit Jumlah dozer shovel yang digunakan Jumlah produksi 4 unit dozer shovel = 51,68 m3/jam = 4 unit = 206,72 m3/jam

36

Tanah yang dipindahkan Waktu untuk memindahkan tanah

= 238914 m3 = 40 minggu

Biaya operasional dozer shovel /m3 Harga satuan perkerjaan dozer shovel Tanah yang dipindahkan Jadi Rp 36.261,61/m3x 238914 m3 = Rp 36.261,61 = 238914 m3 = Rp 8.663.406.292

Biaya operasional dozer shovel /jam Harga satuan perkerjaan dozer shovel Waktu yang dibutuhkan Jadi Rp 36.261,61 x 1155,74 = Rp 36.261,61 = 1155,74 jam = Rp 41.908.993,14

3. Dump Truck Waktu operasional dump truck Produksi dump truck per unit Jumlah dump truck yang digunakan Jumlah produksi 18 unit dump truck Tanah yang dipindahkan Waktu untuk memindahkan tanah = 1,49 m3/jam = 18 unit = 214,56 m3/jam = 238914 m3 = 39 minggu

Biaya operasional dump truck /m3 Harga satuan perkerjaan dump truck Tanah yang dipindahkan Jadi Rp /m3x 238914 m3 = Rp = 238914 m3 = Rp 3.925.144.625

Biaya operasional dump truck /jam Harga satuan perkerjaan dump truck Waktu yang dibutuhkan = Rp = 1113,51 jam

37

Jadi Rp

x 1113,51

= Rp 182.939.793,9

4. Bulldozer Waktu operasional bulldozer Produksi bulldozer per unit Jumlah bulldozer yang digunakan Jumlah produksi 1 unit bulldozer Tanah yang dipindahkan Waktu untuk memindahkan tanah = 85,06 m3/jam = 1 unit = 85,06 m3/jam = 238914 m3 = 12 minggu

Biaya operasional bulldozer /m3 Harga satuan perkerjaan bulldozer Tanah yang dipindahkan Jadi Rp /m3x 238914 m3 = Rp = 238914 m3 = Rp 2.129.638.781

Biaya operasional bulldozer/jam Harga satuan perkerjaan bulldozer Waktu yang dibutuhkan Jadi Rp x 351,11 = Rp = 351,11jam = Rp 3.129.734,85

5. Pneumatik tired roller Waktu operasional pneumatik tired roller Produksi pneumatik tired roller per unit = 336 m3/jam

Jumlah pneumatik tired roller yang digunakan = 1 unit Jumlah produksi 1 unit pneumatik tired roller = 336 m3/jam Tanah yang dipindahkan Waktu untuk memindahkan tanah = 238914 m3 = 16 minggu

38

Biaya operasional pneumatik tired roller /m3 Harga satuan perkerjaan pneumatik tired roller Tanah yang dipindahkan Jadi Rp /m3x 238914 m3 = Rp = 238914 m3 = Rp 1.933.538.169

Biaya operasional pneumatik tired roller /jam Harga satuan perkerjaan pneumatik tired roller Waktu yang dibutuhkan Jadi Rp 9.780,79 x 711,05 = Rp

= 711,05 jam = Rp 5.754.548,98

39

Saran 1. Dalam pelaksanaan proyek sudetan pemilihan kombinasi alat berat disesuaikan kondisi lapangan dan menggunakan prinsip ekonomis ,efektif dan efisien 2. Dalam pembuatan jadwal pelaksanaan perkerjaan harus dibuat tepat waktu untuk mencegah kurugian 3. Dalam proyek sudetan disarankan menyewa alta berat ,karena harga alat berat yang mahal 4. Untuk melaksanakan pemindahan tanah mekanis dengan volume yang besar menggunakan alat berat

40

41

You might also like