You are on page 1of 10

BAB I PENDAHULUAN 1.

Latar Belakang Masalah Perdarahan setelah melahirkan atau hemorrhagic post partum (HPP) adalah konsekuensi perdarahan berlebihan dari tempat implantasi plasenta, trauma di traktus genitalia dan struktur sekitarnya, atau keduanya. Di Indonesia, Sebagian besar persalinan terjadi tidak di rumah sakit, sehingga sering pasien yang bersalin di luar kemudian terjadi perdarahan post partum terlambat sampai ke rumah sakit, saat datang keadaan umum/hemodinamiknya sudah memburuk, akibatnya mortalitas tinggi. !enurut Depkes "I, kematian ibu di Indonesia (#$$#) adalah %&$ ibu tiap '$$.$$$ kelahiran hidup dan ( ) dari angka tersebut disebabkan oleh perdarahan post partum. HPP adalah perdarahan yang masi* yang berasal dari tempat implantasi plasenta, robekan pada jalan lahir dan jaringan sekitarnya dan merupakan salah satu penyebab kematian ibu disamping perdarahan karena hamil ektopik atau abortus. HPP bila tidak mendapat penanganan yang semestinya akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu serta proses penyembuhan kembali. +pabila terjadi perdarahan yang berlebihan pasca persalinan harus dicari etiologi yang spesi*ik. +tonia uteri, retensio plasenta (termasuk plasenta akreta dan ,ariannya), sisa plasenta, dan laserasi traktus genitalia merupakan penyebab sebagian besar perdarahan post partum 2. Tujuan tujuan khususnya adalah (') !engetahui paritas ibu. (#) !engetahui kejadian ruptur perineum spontan. ( ) !elakukan analisis hubungan antara paritas dengan kejadian ruptur perineum spontan

'

BAB II ROBEKAN PERINIUM DAN ROBEKAN ALAN LAHIR A. DE!INI"I ' R#$ekan alan Lah%r "obekan jalan lahir merupakan penyebab kedua tersering dari Perdarahan pascapersalinan. "obekan dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri. Perdarahan pascapersalinan dengan uterus yang berkontraksi baik biasanya disebabkan oleh robekan ser,iks atau ,agina.

"obekan ser,iks Persalinan selalu mengakibatkan robekan ser,iks, sehingga ser,iks

seorang multipara berbeda dari yang belum pernah melahirkan per,aginam. "obekan ser,iks yang luas menimbulkan perdarahan dan dapat menjalar ke segmen ba-ah uterus. +pabila terjadi perdarahan yang tidak berhenti meskipun plasenta sudah lahir lengkap dan uterus sudah berkontraksi baik, perlu dipikirkan perlukaan jalan lahir, khususnya robekan ser,iks uteri. b Perlukaan ,agina Perlukaan ,agina yang tidak berhubungan dengan luka perineum tidak sering dijumpai. !ungkin ditemukan setelah persalinan biasa, tetapi lebih sering terjadi sebagai akibat ekstraksi dengan cunam, terlebih apabila kepala janin harus

diputar. "obekan terdapat pada dinding lateral dan baru terlihat pada pemeriksaan spekulum. .olpaporeksis .olpaporeksis adalah robekan melintang atau miring pada bagian atas ,agina. Hal ini terjadi apabila pada persalinan yang disproporsi se*alopel,ik terjadi regangan segmen ba-ah uterus dengan ser,ik uteri tidak terjepit antara kepala janin dengan tulang panggul, sehingga tarikan ke atas langsung ditampung oleh ,agina, jika tarikan ini melampaui kekuatan jaringan, terjadi robekan ,agina pada batas antara bagian teratas dengan bagian yang lebih ba-ah dan yang ter*iksasi pada jaringan sekitarnya. .olpaporeksis juga bisa timbul apabila pada tindakan per,aginam dengan memasukkan tangan penolong ke dalam uterus terjadi kesalahan, dimana *undus uteri tidak ditahan oleh tangan luar untuk mencegah uterus naik ke atas. /istula /istula akibat pembedahan ,aginal makin lama makin jarang karena tindakan ,aginal yang sulit untuk melahirkan anak banyak diganti dengan seksio sesarea. /istula dapat terjadi mendadak karena perlukaan pada ,agina yang menembus kandung kemih atau rektum, misalnya oleh per*orator atau alat untuk dekapitasi, atau karena robekan ser,iks menjalar ke tempat0tempat tersebut. 1ika kandung kemih luka, urin segera keluar melalui ,agina. /istula dapat berupa *istula ,esiko,aginalis atau rekto,aginalis. Perdarahan dalam keadaan di mana plasenta telah lahir lengkap dan kontraksi rahim baik, dapat dipastikan bah-a perdarahan tersebut berasal dari perlukaan jalan lahir. .linik 2 3 Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir 3 4terus kontraksi dan keras 3 Plasenta lengkap 3 Pucat dan 5emah

Perlukaan jalan lahir terdiri dari2 a. "obekan Perineum b. Hematoma6ul,a c. "obekan dinding ,agina d. "obekan ser,iks e. "uptura uteri # R#$ekan Peren%u& "obekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. "obekan perineum umumnya terjadi di garis tengan dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat, sudut arkus pubis lebih kecil daripada biasa, kepala janin mele-ati pintu panggul ba-ah dengan ukuran yang lebih besar daripada sirkum*erensia suboksipito bregmatika. Dibagi atas ( tingkat 2 7ingkat I 2 "obekan hanya pada selaput lendir ,agina dengan atau tanpa mengenai kulit perineum 7ingkat II 2 "obekan mengenai selaput lendir ,agina dan otot perinei trans,ersalis, tetapi tidak mengenai s*ingter ani 7ingkat III 2 "obekan mengenai seluruh perineum dan otot s*ingter ani 7ingkat I6 2 "obekan sampai mukosa rektum .olporeksis adalah suatu keadaan di mana terjadi robekan di ,agina bagian atas, sehingga sebagian ser,iks uteri dan sebagian uterus terlepas dari ,agina. "obekan ini memanjang atau melingkar. "obekan ser,iks dapat terjadi di satu tempat atau lebih. Pada kasus partus presipitatus, persalinan sungsang, plasenta manual, terlebih lagi persalinan operati* per,aginam harus dilakukan pemeriksaan dengan spekulum keadaan jalan lahir termasuk ser,iks.

B. Penatalaksanaan Pengelolaan 8pisiotomi, robekan perineum, dan robekan ,ul,a .etiga jenis perlukaan tersebut harus dijahit. '. "obekan perineum tingkat I Penjahitan robekan perineum tingkat I dapat dilakukan dengan memakai catgut yang dijahitkan secara jelujur atau dengan cara jahitan angka delapan (*igure o* eight). #. "obekan perineum tingkat II Sebelum dilakukan penjahitan pada robekan perineum tingkat I atau tingkat II, jika dijumpai pinggir robekan yang tidak rata atau bergerigi, maka pinggir yang bergerigi tersebut harus diratakan terlebih dahulu. Pinggir robekan sebelah kiri dan kanan masing0masing dijepit dengan klem terlebih dahulu, kemudian digunting. Setelah pinggir robekan rata, baru dilakukan penjahitan luka robekan. !ula0mula otot0otot dijahit dengan catgut, kemudian selaput lendir ,agina dijahit dengan catgut secara terputus0putus atau delujur. Penjahitan mukosa ,agina dimulai dari puncak robekan. Sampai kulit perineum dijahit dengan benang catgut secara jelujur. . "obekan perineum tingkat III Pada robekan tingkat III mula0mula dinding depan rektum yang robek dijahit, kemudian *asia perirektal dan *asial septum rekto,aginal dijahit dengan catgut kromik, sehingga bertemu kembali. 4jung0ujung otot s*ingter ani yang terpisah akibat robekan dijepit dengan klem / pean lurus, kemudian dijahit dengan # 9 jahitan catgut kromik sehingga bertemu lagi. Selanjutnya robekan dijahit lapis demi lapis seperti menjahit robekan perineum tingkat II. (. "obekan perineum tingkat I6

&

Pada robekan perineum tingkat I6 karena tingkat kesulitan untuk melakukan perbaikan cukup tinggi dan resiko terjadinya gangguan berupa gejala sisa dapat menimbulkan keluhan sepanjang kehidupannya, maka dianjurkan apabila memungkinkan untuk melakukan rujukan dengan rencana tindakan perbaikan di rumah sakit kabupaten/kota. '. Persiapan a. Ibu Pos Partum Pera-atan perineum sebaiknya dilakukan di kamar mandi dengan posisi ibu jongkok jika ibu telah mampu atau berdiri dengan posisi kaki terbuka. b. +lat dan bahan +lat yang digunakan adalah botol, baskom dan gayung atau sho-er air hangat dan handuk bersih. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air hangat, pembalut ni*as baru dan antiseptik (/ereer, #$$'). #. Penatalaksanaan Pera-atan khusus perineal bagi -anita setelah melahirkan anak mengurangi rasa ketidaknyamanan, kebersihan, mencegah in*eksi, dan meningkatkan penyembuhan dengan prosedur pelaksanaan menurut Hamilton (#$$#) adalah sebagai berikut2 a. !encuci tangannya b. !engisi botol plastik yang dimiliki dengan air hangat c. :uang pembalut yang telah penuh dengan gerakan ke ba-ah mengarah ke rectum dan letakkan pembalut tersebut ke dalam kantung plastik. d. :erkemih dan :+: ke toilet e. Semprotkan ke seluruh perineum dengan air *. .eringkan perineum dengan menggunakan tissue dari depan ke belakang. g. Pasang pembalut dari depan ke belakang. h. ;uci kembali tangan

. 8,aluasi Parameter yang digunakan dalam e,aluasi hasil pera-atan adalah2 a. Perineum tidak lembab b. Posisi pembalut tepat c. Ibu merasa nyaman (. 5angkah0langkah rinci penatalaksanaan '. 5akukan masase *undus uteri segera setelah plasenta dilahirkan !asase merangsang kontraksi uterus. Sambil melakukan masase sekaligus dapat dilaku0kan penilaian kontraksi uterus. #. :ersihkan ka,um uteri dari selaput ketuban dan gumpalan darah. Selaput ketuban atau gumpalan darah dalam ka,um uteri akan dapat menghalangi kontraksi uterus secara baik . !ulai lakukan kompresi bimanual interna. 1ika uterus berkontraksi keluarkan tangan setelah '0# menit. 1ika uterus tetap tidak berkontraksi teruskan kompresi bimanual interna hingga & menit. Sebagian besar atonia uteri akan teratasi dengan tindakan ini. 1ika kompresi bimanual tidak berhasil setelah & menit, diperlukan tindakan lain (. !inta keluarga untuk melakukan kompresi bimanual eksterna :ila penolong hanya seorang diri, keluarga dapat meneruskan proses kompresi bimanual selanjutnya. &. :erikan !etil ergometrin $,# mg intramuskular/ intra ,ena !etil ergometrin yang diberikan secara intramuskular akan mulai bekerja dalam &0< menit dan menyebabkan kontraksi uterus Pemberian intra,ena bila sudah terpasang in*us sebelumnya secara eksternal selama anda melakukan langkah0langkah

<

%. :erikan in*us cairan larutan "inger laktat dan =ksitosin #$ I4/&$$ cc +nda telah memberikan =ksitosin pada -aktu penatalaksanaan akti* kala tiga dan !etil ergometrin intramuskuler. =ksitosin intra,ena akan bekerja segera untuk menyebabkan uterus berkontraksi. "inger 5aktat akan membantu memulihkan ,olume cairan yang hilang selama atoni. 1ika uterus -anita belum berkontraksi selama % langkah pertama, sangat mungkin bah-a ia mengalami perdarahan postpartum dan memerlukan penggantian darah yang hilang secara cepat. <. !ulai lagi kompresi bimanual interna atau Pasang tampon utero,agina 1ika atoni tidak teratasi setelah < langkah pertama, mungkin ibu mengalami masalah serius lainnya. 7ampon utero,agina dapat dilakukan apabila penolong telah terlatih. "ujuk segera ke rumah sakit >. :uat persiapan untuk merujuk segera +toni bukan merupakan hal yang ederhana dan memerlukan pera-atan ga-at darurat di *asilitas dimana dapat dilaksanakan bedah dan pemberian tran*usi darah

>

BAB III KE"IMPULAN Persalinan (partus) adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin ? ari) yang dapat hidup kedunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain. Persalinan (Partus) ada yang normal dan ada juga yang abnormal. Persalinan yang abnormal dapat menimbulkan masalah seperti perdarahan. Perdarahan dapat disebabkan karena plasenta pre,ia, solutio plasenta, in,ersio uteri dan robekan jalan lahir. .esimpulan dari kebutuhan yang harus dipenuhi adalah pemeriksaan kehamilan ( kali selama kehamilan. "obekan jalan lahir merupakan penyebab kedua tersaring dari perdarahan pasca persalinan. "obekan dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri

DA!TAR PU"TAKA ;unningham /A, 5e,eno .1, :loom S5, Hauth 1;, Ailstrap III 5;, Benstrom .D. 4terine 5eiomyomas. In 2 Billiams =bstetrics. ##nd edition. !c Ara-0Hill. Ce- Dork 2 #$$&. Sheris j. =ut 5ook 2 .esehatan ibu dan :ayi :aru 5ahir. 8disi .husus. P+7H. Seattle 2 #$$#. Binkjosastro H, Hanada . Perdarahan Pasca Persalinan. Disitasi tanggal #' September #$$> dari 2 http2//---.geocities.com/Dosemite/"apids/ '<((/cklobpt'# .html Eupdate 2 ' /ebruari #$$&F. Setia-an D. Pera-atan perdarahan post partum. Disitasi tanggal #' September #$$> http2//---.Siakso*t.net Eupdate 2 1anuari #$$>F. +lhamsyah. "etensio Plasenta. Disitasi tanggal ## September #$$> dari 2 ---.alhamsyah.com Eupdate 2 1uli #$$>F. /akultas .edokteran 4ni,ersitas Sri-ijaya. Perdarahan Pasca Persalinan.. Disitasi tanggal ## September #$$> dari 2 http2//.---./kunsri.-ordpress.com Eupdate 2 +gustus #$$>F. Biknjosastro H, Sai*uddin +:, "achimhadi 7. 7indakan =perati* Dalam .ala 4ri. Dalam 2 Ilmu :edah .ebidanan. 8disi . 1akarta 2 D:P0SP. #$$#. Biknjosastro H, Sai*uddin +:, "achimhadi 7. Perdarahan Post Partum. Dalam 2 Ilmu :edah .ebidanan. 8disi . 1akarta 2 D:P0SP. #$$#. Pra-irohardjo S. Perdarahan Paca Persalinan. Dalam 2 :uku +cuan Casional Pelayanan .esehatan !aternal dan Ceonatal. 1akarta 2 D:P0SP. #$$#.

'$

You might also like