You are on page 1of 5

Server manajemen klasifikasi IP

Server Manajemen Server manajemen pemeliharaan server web. Bila Anda memiliki sebuah server sepenuhnya dikelola, web host Anda bertanggung jawab untuk beberapa atau semua pemeliharaan server. Jika server Anda tidak sepenuhnya dikelola, Anda bertanggung jawab untuk menjaga atau untuk mempekerjakan seseorang untuk mempertahankan untuk Anda. Tidak ada yang diterima secara umum definisi persis apa yang disertakan ketika server yang dikelola sepenuhnya. Ketika mendiskusikan jasa manajemen server, itu ide yang baik untuk menutupi spesifik untuk mencapai kesepakatan tentang apa layanan yang akan dilakukan. Halaman ini berisi daftar layanan umum yang menawarkan perusahaan manajemen server. IP Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP. Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni: * IP versi 4 (IPv4) * IP versi 6 (IPv6) a. Klasifikasi IP Ketika perancang protokol IP menciptakan skema pengalamatan IP, mereka menugaskan angka acak dari bit-bit di dalam IP untuk mengidentifikasi network ID. Sisa bit yang ada kemudian digunakan untuk mengidentifikasi host ID. Misalnya, setengah dari IP address 32 bit, yaitu 16 bit digunakan untuk network ID, dan sisanya, 16 bit juga digunakan untuk host ID. Jadi dengan skema ini, di dalam sebuah internet akan terdapat 65.536 jumlah network yang di dalam masing-masing network terdapat 65.536 host. Di awal-awal tumbuhnya internet, skema seperti tadi menjadi terlalu berlebihan dari apa yang dibutuhkan. Para perancang IP telah menyadari bahwa beberapa networks memiliki hanya ribuan hosts. Misalnya sebuah network dengan 1000 komputer didalamnya bergabung ke internet dan dimasukkan ke dalam salah satu network ID tadi. Nah, karena network tersebut cuma memakai 1000 dari 65.536 host address yang tersedia, kira-kira lebih dari 64.000 IP address akan mubazir (sayang kan?). Untuk mengatasi masalah tersebut, konsep IP address classes (kelas IP) diperkenalkan. IP protocol memisahkan 5 kelas alamat yang berbeda-beda: A, B, C, D, dan E. Setiap kelas dari ketiga kelas pertama (A hingga C) menggunakan ukuran yang berbeda untuk menentukan porsi network ID dan host ID nya. Class D digunakan untuk kebutuhkan khusus, yang disebut multicast address. Class E adalah eksperimental dan tidak digunakan.

Empat bit pertama dari IP address digunakan untuk menentukan kelas-kelas IP address: 1. Jika bit pertama 0, maka address = Class A address. 2. Jika bit pertama 1 dan bit kedua 0, maka address = Class B address. 3. Jika dua bit pertama 1, dan bit ketiga 0, maka address = Class C address. 4. Jika tiga bit pertama 1, dan bit keempat 0, maka address = Class D address. 5. Jika empat bit pertama 1, maka address = Class E address. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut, namun Karena Class D dan E digunakan untuk keperluan khusus, maka tidak dibahas

Class A Class A dirancang untuk network yang sangat besar. Di Class A address, octet pertama adalah network ID, dan tiga octet sisanya adalah host ID. Karena hanya 8 bit yang dipakai untuk network ID, dan bagian pertama dari bit-bit ini digunakan untuk mengidentifikasi bahwa address ini adalah Class A Address, maka hanya terdapat 126 Class A network yang tersedia di jaringan internet.Namun, tiap Class A network mampu menampung sebanyak lebih dari 16 juta hosts Karakteristik Class A : Format Bit pertama Panjang NetID Panjang HostID Byte pertama Jumlah Range IP Jumlah IP : 0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhh :0 : 8 bit : 24 bit : 0 127 : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan) : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx : 16.777.214 IP Adders pada tiap kelas A

IP Addar kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Bit pertama dari kelas A selalu diset 0 sehingga byte terdepan kelas A selalu bernilai antara 0 dan 127. IP Adders kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID 24 bit berikutnya. Dengan demikian pembacaan IP Adders kelas A : misalnya 012.26.2.6 ialah : Network ID Host ID : 012 : 26.2.6

Dengan panjang host ID yang 24 , maka network ini dapat menampung sekitar 16 juta host setiap jaringan .

Class B Di dalam Class B, dua octet pertama dari IP address digunakan sebagai network ID dan dua octet kedua digunakan sebagai host ID. Sehingga, sebanyak 16.384 network di Class B tersedia. Semua Class B address berada pada jangkauan 128.xxx.yyy.zzz hingga 191.xxx.yyy.zzz. Tiap Class B address dapat mengakomodasi hingga lebih dari 65.000 hosts. Karakteristik Class B : Format Dua bit pertama Panjang NetID Panjang HostID Byte pertama Jumlah Range IP Jumlah IP : 16 bit : 16 bit : 128 191 : 16.384 kelas B : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx : 65.532 IP Adders pada tiap kelas B : 10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh : 10

IP Adders kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Dua bit pertama dari IP addres kelas B selalu diset 10 sehingga byte terdepan dari IP adders ini selalu bernialai diantara 128 hingga 191. Pada IP Adders kelas B, network ID ialah 16 bit pertama sedangkan 16 bit berikutnya ialah host ID. Dengan demikian pembacaan IP addres kelas B misalkan: 128.29 121.1 ialah: Network ID Host ID : 128.29 : 121.1

Dengan panjang host ID yang 16 bit, IP Adders Kelas B ini menjangkau sampai 16.320 jaringan dengan masing-masing 65024 host.

Class C. Di dalam Class C address, tiga octet pertama digunakan untuk network ID, dan octet keempat digunakan untuk host ID. Dengan hanya 8 bit untuk host ID, tiap Class C network hanya mampu menampung sebanyak 254 hosts. Tapi, dengan sisanya, yaitu 24 bit network ID, class C address mampu menampung hingga lebih dari 2 juta network. Karakteristik Class C : Format : 110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh

Tiga bit pertama Panjang NetID Panjang HostID Byte pertama Jumlah Range IP Jumlah IP : 24 bit : 8 bit

: 110

: 192 223 : 2.097.152 kelas C : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx : 65.532 IP Adders pada tiap kelas C

IP Adders kelas C awalnya digunkan untuk jaringan berskala kecil mislanya LAN. Terdiri atas network 192.0.0.0 sampai 223.255.255.0. Network ID ada pada tiga bit yang pertama selalu berisi 111. Bersama 21 bit berikutnya membentuk network ID 24 bit. Host ID ialah 8 bit terakhir. Kelas ini menjangkau hingga hampir 2 juta jaringan dengan masing-masing 254 host. Class D addresses Kelas D digit biner mulai dengan 1110 (angka desimal 224-239). Class ini IP yang disediakan untuk keperluan multicast. Class E addresses Class E alamat IP dimulai dengan angka biner 1111 (berkisar 240-255 dalam format desimal). Class alamat IP yang disediakan untuk tujuan pengujian dan tidak ditugaskan untuk penggunaan umum. Catatan : IP address dengan alamat 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena merupakan IP address loopback, yaitu IP yang digunakan oleh sebuah komputer untuk mengkoneksikan dirinya sendiri atau alamat localhost. Dalam pengalamat IP Address, angka 255 tidak dapat digunakan sebagai alamat sebuah host class C karena digunakan sebagai alamat Broadcast, yaitu alamat akhir IP Address dalam jaringan.

Keuntungan :

Berfungsi untuk mengatur alamat masing-masing komputer dalam suatu jaringan sehingga mempermudah dalam melakukan proses bertukar suatu informasi / mengakses internet Meningkatkan performance dan keamanan dalam jaringan

Kerugian : Ada beberapa larangan dalam menentukan IP, yaitu :

127 tidak boleh digunakan sebagai net id dikarenakn net id 127/8 digunakan sebagai IP loopback, yaitu IP yang mengarah ke PC itu sendiri 0 tidak boleh digunakan sebagai net id di karenakan net id 0/0 digunakan untuk pengarahan ke semua komputer di internet. 255 tidak boleh digunakan sebagai net id atau host name dikarenakan 255 digunakan untuk net mask dan IP broadcast (IP yang mengarah ke seluruh komputer pada jaringan)

Kesimpulan : Sebuah alamat IP terdiri dari 4 set dari 8-bit (oktet) dengan total 32-bit, masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik (.). Untuk masing-masing dari 4 set oktet dalam sebuah alamat IP, nilai yang paling maksimum adalah 255 (mewakili oktet yang berisi semua). Oleh karena itu, nilai-nilai alamat IP berkisar dari 0.0.0.0 ke 255.255.255.255, yang diterjemahkan ke 3720314628 alamat IP yang berbeda. Ada 4 klasifikasi IP address, yaitu klasifikasi A, B, C, D, dan E. Supaya antar komputer dengan komputer lain di butuhkan suatu bahasa yang sama dimana tidak bergantung dengan aplikasi yang dipakai dan hardware yang di pasang. Oleh karena itu dibutuhkan protokol. Untuk penanda untuk setiap komputer digunakan sebuah alamat yaitu dengan IP Address.

Referensi http://eotika.blogspot.com/2011/11/ip-address-dan-klasifikasinya.html http://www.oocities.org/vri_kurniawan/ipadders.htm http://alafu59.wordpress.com/2013/12/02/server-manajemen-klasifikasi-ip-kelas-a-b-c-d-dan-ebeserta-keuntungan-kerugian-dan-kesimpulannya/

You might also like