You are on page 1of 4

Tujuh Langkah Menjernihkan Hati

Jika kita menatap kehidupan manusia sekarang ini, maka hati kita akan pilu. Mereka kebanyakan adalah manusia sipil, tetapi berkarakter militer. Mereka manusia yang sehat secara fisik tetapi ruhaninya sakit. Mereka memproklamirkan dirinya sebagai makhluk modern, tetapi miskin adab dan cenderung primitif. Merekalah makhluk yang tidak utuh, terbelah jiwanya ( split personality , serta tidak pandai menjalani kehidupan ini secara seimbang. Mereka memandang agama hanya sebatas pencuci dosa, bukan pencegah dari perbuatan yang fahsya' dan munkar. !i satu sisi mereka rajin berdoa di masjid, tapi setelah keluar dari masjid mereka melakukan perbuatan yang bertentangan dengan isi doanya. Mereka adalah manusia sekuler, menceraikan makhluk dari al"#hali$. Mereka membuat dikotomi"dikotomi, memisahkan ranah ruhani dan jasmani, ritual dan sosial, akal dan iman, dunia dan akhirat, serta jiwa dan raga. Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:

! " % $ ( & '#


Dalam hati mereka ada penyakit [23], lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta . (QS. Al Baqarah (2): 10)
%&'( )akni keyakinan mereka terdahap kebenaran *abi Muhammad r lemah. #elemahan keyakinan itu, menimbulkan kedengkian, iri"hati dan dendam terhadap *abi +,-, agama dan orang"orang .slam.

/ara mufassir menjelaskan bahwa penyakit yang dimaksud dalam ayat itu adalah keyakinan mereka kebenaran *abi Muhammad +hallahu ,laihi -assalam (+,- lemah. #elemah keyakinan itu, menimbulkan kedengkian, iri hati, serta terhadap *abi +,dan orang"orang .slam. ,gar struktur ruhani dan mata hati seseorang tajam untuk melihat kesejatian, berikut kiat"kiatnya0 1. Mengubah cara memandang Tuhan, diri sendiri (susunan fisik dan ruhani), misi kehadirannya di dunia, dan alam. .ni merupakan langkah dasar dalam rangka mentauhidkan"*ya, yaitu mempersembahkan segala bentuk hanya kepada"*ya dan membebaskan diri dari bentuk penghambaan kepada selain"*ya. Allah SWT berfirman:

1 . % ' + 3'4 0 ' ) * #/ 2 , '


Dan aku tidak men!iptakan "in dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada#$u . (QS. Adz-Dzaari a (!1): !") 2. Berinteraksi secara intensif dengan al-Quran dan menghayati maknanya. Allah SWT berfirman: Dengan kitab itulah Allah menun"uki orang#orang yang mengikuti keridhaan#%ya ke"alan keselamatan &dengan kitab itu pula' Allah rnengeluarkan orang#orang itu dari gelap gulita &kekafiran' kepada !ahaya &iman' yang terang benderang den gan sei(in# %ya, dan menun"uki mereka ke "alan yang lurus. (QS. Al-#aidah $!1: 1") . Banyak ber!ikir ketika berada di keramaian mau"un sendirian. +ungguh indah perkataan %bnu Taimi ah rahimahullah, )etiap hamba pasti membutuhkan *aktu#*aktu tertentu untuk menyendiri dalam meman"atkan doa, ber(ikir, shalat, merenung, berintrospeksi diri, dan memperbaiki hatinya,+ (dinu&il dari Kaifa Tatahammasu' halaman 1(). %bnu Taimi ah juga berkata, +,ikir bagi hati laksana air bagi seekor ikan. -aka apakah yang akan ter"adi apabila seekor ikan telah dipisahkan dari dalam air.+ (liha) al-Wabil ash-Shayyib). ,da seseorang yang mengadu kepada Hasan al"1ashri, 2,ku mengadukan kepadamu tentang kerasnya hatiku.3 Maka beliau menasehatinya, 3Lembutkanlah ia dengan ber4ikir.3

%bnul Qa im rahimahullah ber&a)a, +/arangsiapa yang menginginkan ke"ernihan hatinya hendaknya dia lebih mengutamakan Allah daripada menuruti berbagai keinginan ha*a nafsunya. 0ati yang terkungkung oleh syah*at akan terhalang dari Allah sesuai dengan kadar kebergantungannya kepada syah*at. 0an!urnya hati disebabkan perasaan aman dari hukuman Allah dan terbuai oleh kelalaian. )ebaliknya, hati akan men"adi baik dan kuat karena rasa takut kepada Allah dan ketekunan ber(ikir kepada#%ya,+ (liha) al-Fawa'id' halaman *!). Allah SWT berfirman0 0ai orang#orang yang beriman, ber(ikirlah &dengan menyebut nama' Allah, (ikir yang sebanyak#banyaknya. (Al-Ahzab $((+: ,1) !engan banyak ber4ikir akan timbul perasaan takut kepada ,llah dan berusaha untuk senantiasa menghadirkan"*ya di mana pun kita berada. !ampak selanjutnya akan lahir kesadaran untuk banyak bertaubat dan beristighfar kepada ,llah demi menghapus dosa" dosa yang diikuti dengan meninggalkan perbuatan dosa, maksiat, dan penyimpangan. #. Mengembara ke akhirat dan mengingat kematian. Mata hati akan selalu jernih dan tajam ketika selalu diajak mengembara ke alam akhirat dan seakan"akan telah sampai di sana dan merasa seperti telah menjadi penghuninya. ,dapun keberadaannya di dunia ini seakan"akan sebagai orang asing yang mengambil sekadar keperluannya, akan segera kembali lagi ke akhirat sebagai negeri asalnya. -abi SWT ber.abda, +1adilah engkau di dunia ini seperti asing atau &musafir' yang mele*ati suatu "alan,+ (/i0a a) Bu&hari). 1amra al-Qu.hairi ber&a)a' +$ita semua yakin dengan datangnya maut, namun kita tidak mempersiapkan diri. $ita semua yakin akan surga, namun kita tidak beramal, dan kita semua yakin akan adanya neraka, namun kita tidak merasa takut kepadanya. -aka atas dasar apa kita bersuka ria.+ $. %a&in melakukan shalat malam /a.ulullah SAW ber.abda, +2etaplah kalian melakukan shalat malam. )ebab shalat malam merupakan kebiasaan orang#orang saleh sebelum kalian, mendekatkan diri ke# pada Allah, men!egah dosa, menghapus ke"ahatan, meng,usir penyakit dari adan (/i0a a) a)-Tirmidzi' al-1a&im dan al-Baihaqi) '. Berkum"ul dengan (rang-(rang saleh. ,llah +-T memerintahkan kita untuk bergaul dengan orang yang lurus, dalam firman- a:

, 8 ' 6 : $ ' # * ' 7, 9 5 ( ( (

0ai orang#orang yang beriman bertak*alah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang#orang yang benar . (QS. A) Taubah (*) : 11*) /a.ulullah SAW 2u3a ber.abda' +)eseorang itu tergantung agama sahabatnya, maka perhatikan kepada siapa ia men"alin pertemanan,+ (/i0a a) a)-Tirmidzi). ,dapun di antara ciri orang yang saleh adalah taat dan kontinyu beramal saleh serta selalu berusaha mengikhlaskannya, menyibukkan diri dengan kelemahan dirinya sendiri, tidak sibuk dengan aib orang lain, beramar ma5ruf nahi munkar, memperhatikan umat .slam, dan bersemangat dalam menghadapi permasalahan umat. ). Banyak bermuhasabah. Muhasabah ialah menghisab dirinya ketika selesai melakukan amal perbuatan. -a.eha) 4mar al-5aruq' +0isablah diri kalian sebelum kalian dihisab, timbanglah diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap#siaplah untuk pertun"ukan yang agung &hari $iamat'. Di hari itu kamu dihadapkan kepada pemeriksaan yang tiada tersembunyi dari amal kalian barang satu pun.+ Muhasabah adalah indikator. penting ketakwaan seseorang. Allah berfirman:

" * 8 ' # 8 6 ' ' 2 . * 7, = 5 ( ( >2? ) ' ;6< ( ! % 1 '4 8 ! + % 3


0ai orang#orang yang beriman, bertak*alah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok &akhirat'; dan bertak*alah kepada Allah, sesungguhnya Allah -aha -engetahui apa yang kamu ker"akan. (QS. Al 1a. r (!*): 16) 3allahu alam bish#sha*ab.4 Suara 1ida a)ullah 7 A8ril 20129:umadil A00al 1,((' 1al 1" - 1;

You might also like