You are on page 1of 40

Laporan Praktik Kerja Lapangan

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang PKL Radio Republik Indonesia secara resmi didirikan pada tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman Jalan Menteng Dalam Jakarta menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama. Rapat tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan Piagam 11 September 1945, berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal dengan Tri Prasetya RRI. Butir Tri Prasetya yang ketiga merefleksikan komitmen RRI untuk bersikap netral tidak memihak kepada salah satu aliran / keyakinan partai atau golongan. Hal ini memberikan dorongan serta semangat kepada broadcaster RRI pada era Reformasi untuk menjadikan RRI sebagai lembaga penyiaran publik yang independen, netral dan mandiri serta senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Likuidasi Departemen Penerangan oleh Pemerintah Presiden Abdurahman Wahid dijadikan momentum dari sebuah proses perubahan Government Owned Radio ke arah Public Service Broadcasting dengan didasari Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2000 yang ditandatangani Presiden RI tanggal 7 Juni 2000. Pembenahan organisasi dan manajemen dilakukan seiring dengan upaya penyamaan visi (shared vision) dikalangan pegawai RRI berjumlah sekitar 8500 orang yang semula berorientasi sebagai pemerintah yang melaksanakan tugas tugas yang cenderung birokratis. Dewasa ini RRI telah mempunyai 52 stasiun penyiaran dan stasiun penyiaran khusus yang ditujukan ke Luar Negeri, Suara Indonesia. Kecuali di Jakarta, RRI di daerah hampir seluruhnya menyelenggara kan siaran dalam 3 program yaitu Programa Daerah (Pro I) yang melayani segmen masyarakat luas sampai pedesaan, Programa Kota (Pro II) melayani masyarakat di perkotaan dan Programa III (Pro III) yang menyajikan Berita dan Informasi (News Chanel) kepada masyarakat luas. Di Stasiun Cabang Utama Jakarta terdapat 6

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

Laporan Praktik Kerja Lapangan

programa yaitu Programa I untuk pendengar di Propinsi DKI Jakarta Usia Dewasa, Programa II untuk segmen pendengar remaja dan pemuda di Jakarta, Programa III khusus berita dan informasi, Programa IV kebudayaan, Programa V untuk saluran pendidikan dan Programa VI Musik Klasik dan Bahasa Asing. Sedangka n Suara Indonesia (Voice of Indonesia) menyelenggarakan siarannya sendiri. 1.2. Maksud PKL Maksud dari Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan pada Program Studi D IV Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang. 1.3. Tujuan PKL Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan adalah: 1) Agar dapat mengetahui profil dan latar belakang Radio Republik Indonesia Stasiun Regional Malang. 2) Agar dapat mengetahui proses produksi penyiaran secara umum dan cara kerja dari mesin yang ada di Radio Republik Indonesia Stasiun Regional Malang. 3) Agar mengetahui sistem instrumentasi yang dipakai pada proses produksi penyiaran. 4) Agar mahasiswa mengetahui sistem jaringan pengontrolan yang dipakai untuk mengendalikan proses produksi penyiaran. 5) Agar mahasiswa dapat mengetahui unit unit yang mendukung dalam proses produksi penyiaran. 1.4. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan diantaranya adalah: 1) Bagaimana cara kerja FM Exciter PTXLCD pada Pemancar Radio Republik Indonesia Stasiun Regional Malang ? 2) Bagaimana troubleshooting bagian audio FM Exciter PTXLCD pada Pemancar Radio Republik Indonesia Stasiun Regional Malang ?

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

Laporan Praktik Kerja Lapangan

1.5. Metodologi Dalam mengambil data yang dibutuhkan sesuai dengan materi kuliah yang ditempuh, diperoleh dengan beberapa cara, antara lain: 1) Studi lapangan merupakan metode pengambilan data dengan cara melakukan observasi terhadap aktivitas yang terjadi di perusahaan sesuai dengan kebutuhan. 2) Studi Literatur merupakan metode pengambilan data dengan mempelajari sumber literature yang ada sesuai dengan kebutuhan. 3) Wawancara merupakan metode pengambilan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan narasumber yang menangani peralatan atau teknisi.

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

Laporan Praktik Kerja Lapangan

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN


2.1. Sejarah Radio Republik Indonesia Siaran radio di Indonesia pertama kali dikenal masyarakat sekitar tahun 1920 sejalan dengan perkembangan penjajahan Belanda di Indonesia saat itu. Belanda berhasi mendirikan pemancar radio telegraf di negeri Belanda, kemudian ditingkatkan menjadi radio telefoni. Lama kelamaan keinginan untuk

menyelenggarakan radio pertama di Indonesia pada tanggal 16 Juni di Batavia dengan nama Bataviasche Radio Vereniging (BRV). Di kota kota yang dianggap strategis secara politik maupun ekonomi seperti Bandung, Cirebon, Surabaya, dan Malang didirikan stasiun relay. Pada masa pendudukan Jepang, pemerintah militer sepenuhnya

mengendalikan media komunikasi massa sebagai salah satu alat propaganda, Khususnya mengenai radio siaran, baik swasta maupun semi pemerintah, maka pemerintah Jepang mendirikan badan yang mengurus dan menyelenggarakan siaran radio di pusat maupun di daerah daerah. Badan ini bernama Hosokyokaki yang berada di Jakarta, Bandung, Purwekerto, Semarang, Solo, Surabaya dan Malang. Pada Tanggal 19 Agustus 1945, semua siaran Hosokyokaki dihentikan oleh pemerintah Jepang. Kemudian orang-orang siaran radio berinisiatif untuk mengaktifkan kembali siaran radio sebagai komunikasi pemerintah Indonesia dengan rakyat. Karena alat alat lain seperti telepon, telegraf, pres dan lain lain selain kurang cepat dan masalah sistem pemancarnya juga mudah terputus oleh pertempuran. Setelah beberapa pertemuan dengan pihak pemerintah, maka pada tanggal 11 September 1945, dilegasi sebuah ruang siap di gedung Radd Van Idie Penjoboan. Dalam rapat tersebut diambil beberapa keputusan yang menetapkan : a) tanggal 11 September 1945 ditetapkan sebagai hari berdirinya Radio Republik Indonesia (RRI) b) Dr. Abdul Rahman sebagai Pimpinan Umum RRI c) Delapan Studio yang ada (Jakarta, Purwakarta, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang) sebagai Cabang Radio Republik Indonesia Pertama.

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

Laporan Praktik Kerja Lapangan

Pada pembangunan pertama pemerintah Indonesia, Malang juga ikut aktif untuk menunjang pembangunan, apalagi sejak zaman kemerdekaan dan satu bulan setelah itu, tepatnya 11 September 1945 lahirnya Radio Republik Indonesia (RRI), dan RRI Regional II Malang adalah salah satu bagian dari Radio Republik Indonesia yang keberadaanya memiliki sejarah yang HEROIK. Sejarah berdirinya RRI Regional II Malang ini terdiri dari empat periodik : a) Zaman Penjajahan Belanda (NIRON dan GOLDBERG) Sebenarnya sebelum bangsa Indonesia memasuki Zaman kemerdekaan, di Malang sudah ada stasiun radio dengan nama NIROM (Netherland Indische Radio Omrep) yang berlokasi di jalan Cilaket (Sekarang Jl. Jaksa Agung Suprapto). Sedangkan radio Goldberg bertempat di Toko Goldberg (sekarang Jl. Basuki Rahmat / Kayutangan). NIROM dan GOLDBERG berdiri di kota Malang sekitar tahun 1936 1941. b) Zaman Penjajahan Jepang (Malang Hosokyokai) Ketika Jepang berkuasa di Indonesia, setelah mengalahkan tentara Belanda , juga menguasai stasiun radio di kota Malang. Dengan mendirikan pemancar radio dan membangun stasiun eks Belanda, yang terletak di Jl. Betek (sekarang Jl. Mayjen Pandjaitan). Dimasa pendudukan Jepang, radio yang dibangun dinamakan HOSOKYOKAI dipimpin oleh Inokawa, sedang pimpinan teknik adalah Mayda, siarannya adalah Ishikawa. Dari sinilah masa perjuangan Radio Republik Indonesia yang diberi nama siaran Radio Republik Indonesia. Dengan peralatan bekas pemerintah Jepang itulah siaran siaran radio ini sangat membantu untuk perjuangan di kota Malang. Namun karena beberapa cobaan yang merupakan hambatan, menjadikan siaran radio ini tidak selancar yang diharapkan, terutama karena adanya Clash I dan Clash II oleh Belanda . c) RRI di Zaman Perjuangan Kemerdekaan Setelah pecahnya Clash I dan Clash II yang dilancarkan pihak Belanda hampir dikatakan RRI Malang mendapat satu tuntutan yaitu ikut mengorbankan semangat juang bangsa. Pada tahun 1974, Pemancar daerah Malang selalu berpindah belanda pindah dari satu tempat ke tempat lain. Pada saat itu didirikan sebuah pesawat TB di kepanjen dengan kekuatan

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

Laporan Praktik Kerja Lapangan

60Watt, akan tetapi tidak bertahan lama karena adanya gerakan bumi hangus sehingga harus pindah ke Blitar, dengan nama RRI cabang Malang di Blitar. Siarannya diadakan dengan gelombang 113 m, dengan panggilan YDO (Call Sign). Meskipun menggunakan pemancaran dan diesel yang kecil namun siarannya dapat ditangkap dengan baik, sehingga dapat mem pengaruhi lawan, akibatnya stasiun RRI Malang dicari oleh pihak Belanda. d) RRI Malang kembali mengudara sekitar tahun 1962 Sekitar tahun 1962 dilakukan percobaan untuk mendirikan stasiun radio Malang atas bantuan dari PHB DAN VIII Brawijaya (Sekarang di sebut HUB DAM V Brawijaya Malang) dengan sebuah pemancar RCA yang diperkuat dengan amplifier bermerek Givson berkekuatan 60 Watt. Pada peringatan ulang tahun ke18 Divisi Brawijaya Sojited di Jl. Creme 16 Malang. Setelah ulang tahun divisi usai maka pemerintah daerah Malang membentuk suatu panitia yang bertugas untuk mengambil alih dengan persetujuan divisi Brawijaya. Usaha ke pusat terus diperjuangkan sehingga akhirnya dengan surat Direktorat Radio dan Televisi tanggal 28 Desember 1963 nomor 1154/0.t/sec/1963 tentang radio RRI dan Televisi di kota Malang, akhirnya pada bulan September 1965 RRI Persiapan diresmikan dengan nama RRI Studio Malang oleh Kepala Stasiun RRI Surabaya. Dalam era reformasi RRI Malang berubah menjadi Perjan RRI Cabang Pratama Malang dibawah Departemen Keuangan, sesuai dengan SK nomor : 07/KEPDIRUT/2001, tanggal 20 April 2001. Sedangkan dalam pelaksanaan operasi sehari hari, Lembaga Penyiaran Publik RRI Cabang Pratama Malang dipimpin oleh seorang kepala cabang dan dibantu oleh beberapa manager. Dengan Terbitnya UU No.32 Tahun 2002 tentang penyiaran dan peraturan pemerintah No.11 Tahun 2005 tanggal 18 Maret 2005 tentang penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Publik serta Peraturan Pemerintah No.12 Tahun 2005 tanggal 18 Maret 2005 tentang penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Publik, maka RRI secara keseluruhan berubah status menjadi LPP terhitung mulai tanggal 18 Maret 2005.

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

Laporan Praktik Kerja Lapangan

2.2. Visi dan Misi Perusahaan 2.2.1. Visi RRI Mewujudkan LPP RRI sebagai radio berjaringan terluas, pembangunan karakter bangsa berkelas dunia. 2.2.2. Misi RRI a) Memberikan pelayanan informasi yang terpercaya yang dapat menjadi acuan dan sarana kontrol sosial masyarakat dengan memperhatikan kode etik jurnalistik dan kode etik penyiaran. b) Menyelenggarakan siaran pendidikan untuk mencerahkan, mencerdaskan dan memberdayakan serta mendorong kreatifitas masyarakat dalam kerangka membangun karakter bangsa. c) Menyelenggarakan siaran yang bertujuan menggali, melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa, memberikan hiburan yang sehat bagi keluarga, membentuk budi pekerti dan jati diri bangsa ditengah arus globalisasi. d) Menyelenggarakan program siaran yang berprespektif gender yang sesuai dengan budaya bangsa dan melayani kebutuhan kelompok minoritas. e) Memperkuat program siaran di wilayah perbatasan untuk menjaga kedaulatan NKRI. f) Meningkatkan kualitas siaran luar negeri dengan program siaran yang mencerminkan politik negara dan citra positif bangsa. g) Meningkatkan partisipasi publik dalam proses penyelenggaraan siaran mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi program siaran. h) Meningkatkan kualitas audio dan memperluas jangkauan siaran secara nasional dan international dengan mengoptimalkan Sumber daya teknologi yang ada dan mengadaptasi perkembangan teknologi penyiaran serta mengefisienkan pengelolaan operasional maupun pemeliharaan perangkat teknik. i) Mengembangkan organisasi yang dinamis, efektif dan efisien dengan system manajemen Sumber daya (SDM, Keuangan, asset, informasi dan operasional) berbasis teknologi informasi dalam rangka mewujudkan tata kelola lembaga yang baik (Good Corporate Governance).

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

Laporan Praktik Kerja Lapangan

j)

Memperluas jejaring dan kerjasama dengan berbagai lembaga didalam dan luar negeri yang saling memperkuat dan menguntungkan.

k) Memberikan pelayanan-pelayanan jasa yang terkait dengan penggunaan dan pemanfaatan aset negara secara professional dan akuntabel serta menggali sumber sumber penerimaan lain untuk mendukung operasional siaran dan meningkatkan kesejahteraan pegawai.

2.3. Tempat dan Kedudukan Radio Republik Indonesia Radio Republik Indonesia (RRI) Malang berada di Jalan Candi Panggung No. 58 Malang. Lokasinya berada di daerah perumahan (Griya Shanta dan Permata Jingga). Sehingga lokasi mudah dijangkau karena merupakan salah satu jalur yang dilewati oleh angkutan kota (CKL), mobil, dan sepeda motor.

Gambar 2.1 Denah lokasi Radio Republik Indonesia Malang

2.4. Bentuk dan Badan Hukum Radio Republik Indonesia Dengan terbitnya UU No.32 Tahun 2002 tentang penyiaran, Peraturan Pemerintah No.11 Tahun 2005 tanggal 18 Maret 2005 tentang penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Publik serta Peraturan Pemerintah No.12 Tahun 2005 tanggal 18 Maret 2005 tentang penyelenggaraan Lembaga Penyiaran Publik, maka RRI secara keseluruhan berubah status menjadi LPP terhitung mulai tanggal 18 Maret 2005.

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

Laporan Praktik Kerja Lapangan

2.5. Bidang Pekerjaan Radio Republik Indonesia Bidang pekerjaan perusahaan di Radio Republik Indonesia Stasiun Regional Malang merupakan sarana media komunikasi untuk rakyat. Dalam prosesnya Radio Republik Indonesia Stasiun Regional Malang memiliki 4 saluran atau programa penyiaran frekuensi radio yaitu: a) Programa 1 (Pro1 94,6 MHz FM/ 891 KHz AM) Programa 1 dengan FM 94.6 MHz dan Am 891 KHz hadir selama 19 jam setiap hari dengan sasaran khalayak yang beragam dari usia anak anak sampai dewasa / tua. b) Programa 2 (Pro 2 99,4 MHz) Programa 2 dengan FM 99.4 MHz selama 19 jam dengan sasaran khalayak yang lebih spesifik yaitu kawula muda / remaja / dewasa. c) Programa 3 (Pro 3 105,3 MHz) Programa 3 dengan FM 105.3 MHz mengudara selama 24 jam setiap hari berjejaring dengan programa 3 RRI seluruh Indonesia dengan konten siaran khusus Berita dan Dialog. d) Programa 4 (Pro 4 91,9 MHz) Programa 4 dengan frekuensi FM 91.9 MHz dengan siaran khusus Budaya Tradisional.

2.6. Bagian / Divisi Tempat Praktik Kerja Lapangan Divisi penempatan Praktek Kerja Lapangan di Sub Seksi Teknik Transimisi dan Distribusi. Pada Sub Seksi Teknik Transimisi dan Distribusi bekerja pada ruang lingkup pemeliharaan penyiaran dan transmisi penyiaran. Pemeliharaan yang dilakukan meliputi : kalibrasi instrumen, modifikasi instrumen, pemeliharan transmisi penyaran dan pembuatan agenda pemeliharaan untuk masing masing instrumen. Untuk menjalankan semua tugas dari Pemeliharaan transmisi penyaran dibagi menjadi 2 kelompok, dimana kelompok pertama bekerja pada area pemacar Malang dan reciever dan pemancar Ngadirejo, Bromo, kelompok yang ke dua bekerja pada receiver dan pemancar Ngadirejo, Bromo.

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

Laporan Praktik Kerja Lapangan

2.7. Struktur Organisasi Struktur organisasi di Radio Republik Indonesia Stasiun Regional Malang selalu berkembang mengikuti kebijakan pemerintah dan perkembangan situasi nasional serta disesuaikan dengan kebutuhan dan menyangkut keadaan sosial, ekonomi dan politik. Struktur organisasi di Radio Republik Indonesia Stasiun Regional Malang adalah sebagai berikut : a) Kepala Stasiun RRI Malang 1) Memimpin dan bertanggungjawab secara mutlak terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan baik internal maupun eksternal 2) Kepala Stasiun membawahi secara langsung Ka Sub Bag Tata Usaha, Kasi Penyiaran, Kasi Pemberitaan, Kasi Teknologi dan Media Baru dan Kasi Layanan dan Pengembangan Usaha b) Kepala Sub. Bag Tata Usaha Fungsi Sub Bagian Tata Usaha : 1) Koordinator penyusun rencana, program dan anggaran stasiun penyiaran 2) Pelaksanaan urusan SDM 3) Pelaksanaan urusan Keuangan 4) Pelaksanaan urusan Umum Tugas tugas Sub Bagian Tata Usaha : 1) Bertanggungjawab seluruh kegiatan dilingkungan Sub Bag TU 2) Melakukan konsultasi, koordinasi komunikasi dengan seksiseksi lain 3) Menyusun rencana kegiatan Sub Bag TU sebagai pedoman kerja 4) Mendistribusikan tugas kepada staf dilingkungan Sub Bagian TU sesuai tugasnya 5) Memberi petunjuk dan pengarahan kepada staf dilingkungan Sub TU sesuai tugasnya 6) Mengkoordinasi staf dilingkungan Sub Bag TU untuk mengetahui kesesuaian dengan rencana 7) Menyelia (memilah) pelaksana tugas dilingkungan Sub Bag TU sebagai bahan pembinaan staf 8) Mengevaluasi hasil kerja staf dilingkungan TU sebagai bahan pembinaan staf

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

10

Laporan Praktik Kerja Lapangan

9) Membuat penilaian terhadap Kepala urusan yang dituangkan dalam DP.3 setiap akhir tahun 10) Memeriksa konsep laporan RRI Stasiun Malang, konsep surat surat dinas atau konsep surat surat tentang kepegawaian dan memberikan catatan perbaikan apabila diperlukan serta memaraf untuk

ditandatangani oleh Kepala RRI Stasiun Malang sebagai tanda persetujuan 11) Memeriksa konsep DUK, Daftar Gaji, SPP, SPK, Kontrak dan bukti penagihan berdasarkan data dan ketentuan yang berlaku serta memaraf untuk ditandatangani oleh Kepala RRI Stasiun Malang sebagai tanda persetujuan 12) Memeriksa dan menyeleksi usulan pengadaan barang dan jasa sesuai kebutuhan kantor serta perbaikan barang inventaris berdasarkan prioritas dan dana yang tersedia untuk kelancaran tugas rutin 13) Membuat laporan kegiatan Sub Bagian TU sebagai pertanggung jawaban pelaksaan tugas 14) Melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh pimpinan c) Kepala Urusan SDM Fungsi Urusan SDM : Penyiapan bahan perencanaan, pengelolaan dan evaluasi urusan SDM, keprotokolan dan kehumasan serta tata persuratan. Tugas Urusan SDM : 1) Bertanggungjawab seluruh kegiatan dilingkungan Urusan SDM 2) Melakukan konsultasi, koordinasi komunikasi dilingkungan Sub Bag dan Urusannya 3) Menyusun langkah kegiatan Urusan SDM sebagai pedoman kerja 4) Membagi tugas kepada staf dilingkungan SDM sesuai dengan bidang tugasnya 5) Memberi petunjuk kepada staf dilingkungan Urusan SDM baik lisan maupun tulis agar dapat melaksanakan tugas dengan baik 6) Memeriksa hasil kerja dilingkungan Urusan SDM berdasarkan hasil pelaksanaan tugas sebagai bahan pembinaan staf 7. Membuat penilaian terhadap staf yang dituangkan dalam DP.3 setiap akhir tahun

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

11

Laporan Praktik Kerja Lapangan

7) Mendata / mengingatkan kepada PNS dilingkungan RRI Stasiun Malang yang akan naik pangkat / pensiun 8) Melakukan konsultasi, koordinasi dan komunikasi dengan seksiseksi lain 9) Membuat konsep surat surat tentang SDM Kepegawaian (misal : Usul Kenaikan Pangkat, Cuti, KGB, Pensiun, Mutasi, atau Rotasi dll) berdasarkan data dan peraturan perundang undangan yang berlaku untuk disampaikan kepada pimpinan agar mendapat persetujuan 10) Menyeleksi surat masuk yang harus disampaikan kepada pimpinan dan mendistribusikan sesuai dengan disposisi ke unit kerja yang sesuai dengan bidang tugasnya 11) Memilah tugas staf agar dapat melaksanakan tugas dengan baik 12) Membuat laporan kegiatan Urusan SDM sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas 13) Melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh pimpinan d) Kepala Urusan Umum Fungsi urusan Umum : Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana, program dan anggaran serta pengelolaan perlengkapan, rumah tangga, keamanan, dan kearsipan. Tugas Urusan Umum : 1) Bertanggungjawab seluruh kegiatan dilingkungan Urusan Umum 2) Melakukan konsultasi, koordinasi komunikasi dilingkungan Sub Bag dan Urusannya 3) Menyusun langkah kegiatan Urusan Umum sebagai pedoman kerja 4) Membagi tugas kepada staf dilingkungan Urusan Umum sesuai dengan bidang tugas 5) Memberi petunjuk kepada staf dilingkungan Urusan Umum baik lisan maupun tulis agar dapat melaksanakan tugas dengan baik 6) Memeriksa hasil kerja dilingkungan Urusan Umum berdasarkan hasil pelaksanaan tugas sebagai bahan pembinaan staf 7) Membuat penilaian terhadap staf yang dituangkan dalam DP.3 setiap akhir tahun

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

12

Laporan Praktik Kerja Lapangan

8) Mempelajari peraturan perundang undangan yang berkaitan dengan bidang tugas sebagai pedoaman kerja 9) Menyusun konsep berdasarkan rencana kegiatan yang diusulkan masingmasing unit kerja untuk disampaikan kepada pimpinan agar mendapat persetujuan 10) Memberikan pelayanan kepada seluruh pegawai menyangkut kebutuhan sarana kantor seperti ATK, kendaraan, rumah tangga (perlengkapan), keamanan dll 11) Memeriksa konsep dan bukti administrasi serta lainnya dilingkungan Urusan Umum dan memaraf untuk disampaikan kepada pimpinan agar mendapat persetujuan 12) Memeriksa buku buku catatan perlengkapan data barang berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk diketahui dan sebagai pengawasan intern 13) Membuat laporan kegiatan Urusan Umum sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas 14) Melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh pimpinan e) Kepala Urusan Keuangan Fungsi Urusan Keuangan : Pengelolaan perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi serta laporan keuangan Tugas Urusan Keuangan : 1) Bertanggungjawab pada seluruh kegiatan dilingkungan Urusan Umum 2) Melakukan konsultasi, koordinasi komunikasi dilingkungan Sub Bag dan Urusannya 3) Sebagai koordinator Urusan Keuangan dilingkungan RRI Stasiun Malang bertanggungjawab secara administratif hal hal yang berhubungan dengan tugasnya kepada atasan langsung maupun pimpinan yang lebih tinggi 4) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang undangan keuangan negara, ketentuan khusus yang lain sebagai pedoman kerja 5) Menyusun RKA berdasarkan data kebutuhan dan petunjuk pimpinan sebagai bahan usulan LPP RRI Pusat

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

13

Laporan Praktik Kerja Lapangan

6) Membimbing, membina seluruh staf urusan keuangan demi kelancaran pelaksanaan tugas dan ikut menyelesaikan masalah yang timbul sesuai bidang tugasnya 7) Membuat penilaian terhadap staf yang dituangkan dalam DP.3 setiap akhir tahun 8) Memeriksa dan mengawasi pekerjaan seluruh staf keuangan dengan memberi paraf sebelum ditandtangani oleh atasan / pimpinan yang lebih tinggi 9) Membuat laporan kegiatan Urusan Keuangan sebagai

pertanggungjawaban pelaksaan tugas 10) Melakukan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh pimpinan f) Kepala Seksi Siaran Fungsi Seksi Siaran : 1) Pelaksaaan perencanaan dan evaluasi programa 2) Pelaksanaan pengelolaan Programa 1 3) Pelaksanaan pengelolaan Programa 2 Tugas Seksi Siaran : 1) Bertanggungjawab seluruh kegiatan dilingkungan Seksi Siaran baik yang bersifat On Air maupun Off Air. 2) Melakukan konsultasi, koordinasi komunikasi dilingkungan Seksi dan Sub Seksi. 3) Menyusun langkah kegiatan Seksi Siaran sebagai pedoman kerja. 4) Mendistribusikan tugas kepada staf Seksi Siaran sesuai bidang tugasnya. 5) Memberi petunjuk dan pengarahan kepada staf dilingkungan seksi siaran sesuai dengan bidang tugasnya. 6) Mengkoordinasikan staf dilingkungan Seksi Siaran sesuai dengan bidang tugasnya. 7) Menyelia (memilah) pelaksanaan tugas Seksi Siaran untuk mengetahui kesesuaian dengan rencana. 8) Mengevaluasi hasil kerja staf dilingkungan Seksi Siaran sebagai bahan pembinaan staf.

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

14

Laporan Praktik Kerja Lapangan

9) Membuat penilaian terhadap Kasubsi yang dituangkan dalam DP.3 setiap akhir tahun. 10) Menandatangani pengajuan usulan ATK dari staf. 11) Merencanakan, menyusun dan mengusulkan RABS (Rencana Anggaran Biaya Siaran). 12) Membuat laporan kegiatan Seksi Siaran sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. 13) Melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh pimpinan g) Kepala Sub Seksi Perencanaan dan Evaluasi Program Fungsi Sub Seksi Perencanaan dan Evaluasi Program : Melakukan penyiapan bahan perencanaan program acara, anggaran biaya siaran, pemolaan, lalu lintas (traffic) dan evaluasi dibidang programa siaran. Tugas Sub Seksi PEP : 1) Bertanggungjawab seluruh kegiatan dilingkungan Sub Seksi PEP 2) Melakukan konsultasi, koordinasi komunikasi dilingkungan Seksi dan Sub Seksinya 3) Melakukan penyiapan bahan perencanaan program acara, anggaran biaya siaran, pemolaan, lalu lintas siaran (DAS) dan evaluasi dibidang program siaran baik On Air maupun Off Air 4) Melakukan pembinaan staf dilingkup perencanaan dan evaluasi programa 5) Membuat penilaian terhadap staf yang dituangkan dalam DP.3 setiap akhir tahun 6) Melakukan koordinasi dan konsultasi dilingkup siaran serta kooordinasi dengan divisi yang lainnya untuk kelancaran tugas 7) Mengoptimalkan kreativitas, inovasi dan kwalitas SDM di sub seksi perencanaan dan evaluasi program siaran 8) Membuat kalender Event yang visibel dan kreatif 9) membuat diskripsi acara siaran baik programa 1 dan programa 2 10) Membuat laporan kegiatan Sub Seksi perencanaan dan evaluasi programa sebagai pertanggungjawaban pelaksaan tugas 11) Mengundang pengisi acara siaran

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

15

Laporan Praktik Kerja Lapangan

12) Bersama Kepala Sub Seksi Pro 1 dan Pro 2 menentukan pengisi dan wali acara siaran masing masing programa 13) Mengkonsultasikan segala kegiatan di sub seksi perencanaan dan evaluasi programa ke atasan langsung 14) Melakukan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh pimpinan h) Kepala Sub Seksi Programa 1 Fungsi Sub Seksi Programa 1 : Pengelolaan dan penyelengaraan siaran berita / informasi, produksi siaran Pendidikan, produksi siaran hiburan dan produksi siaran iklan pada programa 1 Tugas Sub Seksi Programa 1 : 1) Bertanggungjawab seluruh kegiatan dilingkungan Sub Programa 1 2) Melakukan konsultasi, koordinasi komunikasi dilingkungan Seksi dan Sub Seksinya 3) Melakukan penyelenggaraan dan evaluasi siaran berita/ informasi (yang disampaikan oleh News reader), IPOLEKSOSBUDHANKAM, olahraga dan hiburan serta produksi siaran iklan pada pro1 sesuai dengan diskribsi program acara di Pro 1 4) Memberi persetujuan setiap produksi siaran baik live maupun rekaman, baik internal maupun eksternal 5) Melakukan pembinaan kepada penyiar, penyelia musik dan pengarah acara siaran di Pro 1 6) Membuat penilaian terhadap staf yang dituangkan dalam DP.3 setiap akhir tahun 7) Melakukan koordinasi dan konsultasi diseksi siaran serta koordinasi dengan seksi yang lain untuk kelancaran tugas 8) Mengoptimalkan kreativitas, inovasi, dan kwalitas S 9) DM dilingkungan sub seksi programa 1 10) Bersama Kasubsi Perencanaan dan Evaluasi Programa Siaran menentukan wali acara baik acara daily dan spesial program 11) Membuat laporan kegiatan Sub Seksi programa 1 sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

16

Laporan Praktik Kerja Lapangan

12) Membatalkan siaran apabila pengisi siaran terlambat datang maksimal 15 menit baik pengisi siaran dari dalam maupun dari luar 13) Mengkonsultasikan segala kegiatan di sub seksi Pro 1 ke atasan langsung 14) Mengevaluasi Output siaran Pro 1 15) Mengeluarkan SPR (Surat Permintaan Rekaman) untuk produksi siaran berita di Pro 1 16) Menyusun kerabat kerja siaran non berita 17) Melakukan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh pimpinan i) Kepala Sub Seksi programa 2 Fungsi Sub Seksi programa 2 : Pengelolaan dan penyelengaraan siaran berita/informasi, produksi siaran Pendidikan, produksi siaran hiburan dan produksi siaran iklan pada programa 2 Tugas Sub Seksi programa 2 : 1) Bertanggungjawab seluruh kegiatan dilingkungan Sub Programa 2 2) Melakukan konsultasi, koordinasi komunikasi dilingkungan Seksi dan Sub Seksinya 3) Melakukan penyelenggaraan dan evaluasi siaran berita / informasi (yang disampaikan oleh News reader), IPOLEKSOSBUDHANKAM, olahraga dan hiburan serta produksi siaran iklan pada Pro2 sesuai dengan diskribsi program acara di Pro 2 4) Memberi persetujuan setiap produksi siaran baik live maupun rekaman, baik internal maupun eksternal 5) Melakukan pembinaan kepada penyiar, penyelia musik dan pengarah acara siaran di pro 2 6) Membuat penilaian terhadap staf yang dituangkan dalam DP.3 setiap akhir tahun 7) Melakukan kooerdinasi dan konsultasi di seksi siaran serta koordinasi dengan seksi yang lain untuk kelancaran tugas 8) Mengoptimalkan kreativitas, inovasi, dan kwalitas SDM dilingkungan sub seksi programa 2

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

17

Laporan Praktik Kerja Lapangan

9) Bersama Kasubsi Perencanaan dan Evaluasi Programa Siaran menentu kan wali acara baik acara harian dan spesial program 10) Membuat laporan kegiatan Sub Seksi Pro 2 sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas 11) Membatalakan siaran apabila pengisi siaran terlambat datang maksimal 15 menit baik pengisi siaran dari dalam maupun dari luar 12) Mengkonsultasikan segala kegiatan di sub seksi pro 2 ke atasan langsung 13) Mengevaluasi Output siaran pro 2 14) Mengeluarkan SPR (Surat Permintaan Rekaman) untuk produksi siaran berita di Pro 2 15) Menyusun kerabat kerja siaran langsung dan pemberitaan 16) Melakukan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh pimpinan j) Kepala Seksi Pemberitaan Fungsi Seksi Pemberitaan : 1) Pelaksanaan produksi berita, ulasan dan dokumentasi. 2) Pelaksanaan produksi liputan dan olahraga. 3) Pelaksanaan produksi pengembangan berita. Tugas Seksi Pemberitaan : 1) Bertanggungjawab seluruh kegiatan dilingkungan Seksi Pemberitaan. 2) Melakukan konsultasi, koordinasi komunikasi dilingkungan Seksi dan Sub Seksinya. 3) Melaksanakan Rapat Redakasi setiap hari Senin dan Kamis bersama tim Dewan Redaksi untuk menetukan agenda setting dan evaluasi. 4) Menyusun rencana kegiatan Seksi Pemberitaan sebagai pedoman kerja. 5) Mendistribusikan tugas kepada staf seksi pemberitaan sesuai bidang tugasnya. 6) Memberi petunjuk dan pengarahan kepada staf dilingkungan seksi pem beritaan sesuai dengan bidang tugasnya. 7) Mengkoordinasikan staf dilingkungan seksi pemberitaan sesuai dengan bidang tugasnya. 8) Menyusun jadwal redaksi dan membuat laporan redaksi.

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

18

Laporan Praktik Kerja Lapangan

9) Menyusun kerabat kerja siaran langsung pemberitaan non olahraga. 10) Membuat penilaian terhadap kasubsi yang dituangkan dalam DP.3 tiap akhir tahun. 11) Menandatangani pengajuan usulan ATK dari staf 12) Merencanakan, menyusun dan mengusulkan ABOP. 13) Membuat laporan kegiatan seksi Pemberitaan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan anggaran. 14) Melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh pimpinan. k) Kepala Sub Seksi Berita, Ulasan dan dokumentasi Fungsi Sub Seksi Berita, Ulasan dan dokumentasi: Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi produksi liputan berita, ulasan, siara langsung, redaksional dan dokumentasi untuk programa stasiun penyiaran Tipe C dan kontribusi pada pusat pemberitaan Tugas Sub Seksi Berita, Ulasan dan dokumentasi : 1) Bertanggungjawab seluruh kegiatan dilingkungan Seksi Pemberitaan 2) Melakukan konsultasi, koordinasi komunikasi dilingkungan Seksi dan Sub Seksinya 3) Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan keredaksian, Ulasan dan dokumentasi 4) Bertanggungjawab terhadap monitoring (SSB) 5) Melaksanakan pembinaan terhadap staf dilingkungan sub seksi redaksi, ulasan dan dokumnetasi serta monitoring (SSB) 6) Membuat penilaian terhadap staf yang dituangkan dalam DP.3 tiap akhir tahun 7) Menghimpun berita dari para reporter dan melakukan editing serta mengolah dan menyusun materi berita, ulasan, komentar sesuai topik harian serta mendokumentasikan dalam file 8) Menyusun jadwal redaksi dan membuat laporan redaksi 9) Menyusun kerabat kerja siaran langsung pemberitaan non olahraga 10) Melakukan rapat produksi H-3 dari siaran langsung pemberitaan non olahraga

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

19

Laporan Praktik Kerja Lapangan

11) Menyiapkan buku kontak redaksi dan mencatat produksi hasil liputan dan membantu pengiriman dan penerimaan laporan 12) Mengevaluasi out put berita di Pro 1 dan Pro 2 13) Memberikan persetujuan terhadap naskah berita yang akan diproduksi l) Kepala Sub Seksi Liputan dan olahraga Fungsi Sub Seksi Liputan dan olahraga : Penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi produksi produksi liputan peristiwa olahraga, produksi berita olah raga, melakukan siaran langsung olahraga, produksi berita olahraga, melakukan siaran langsung olahraga untuk program stasiun Penyiaran Tipe C dan kontribusi pada pusat pemberitaan Tugas Sub Seksi Liputan dan olahraga : 1) Bertanggungjawab seluruh kegiatan dilingkungan Sub Seksi Liputan dan olahraga 2) Melakukan konsultasi, koordinasi komunikasi dilingkungan Seksi dan Sub Seksinya 3) Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan liputan Olah Raga 4) Membuat perencanaan / SOP / Skenario Liputan dan Olah Raga 5) Melakukan pembinaan terhadap staf Sub Seksi Liputan dan Olah Raga 6) Membuat penilaian staf yang dituangkan dalam DP.3 setiap akhir tahun 7) Melakukan pengaturan tugas Liputan Peristiwa Olahraga 8) Melaksanakan siaran langsung / tunda peristiwa Olahraga 9) Melaksanakan Rapat Redaksi Berita Olahraga 10) Pemproduksi berita Olahraga 11) Melakukan rapat produksi siaran langsung olah raga H-3 12) Merencanakan dan menyusun laporan olahraga 13) Mulai 1 April 2007 berita olah raga pukul 15.00 - 15.10 14) Melaksanakan pekerjaan lain yang di tugaskan oleh pimpinan m) Kepala Sub Seksi Pengembangan Berita Fungsi Sub Seksi Pengembangan Berita : Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi produksi pengembangan berita dan masalah aktual untuk stasiun penyiaran Tipe C dan kontribusi pusat pemberitaan

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

20

Laporan Praktik Kerja Lapangan

Tugas Sub Seksi Pengembangan Berita : 1) Bertanggungjawab Pengembangan Berita 2) Melakukan konsultasi, koordinasi komunikasi dilingkungan Seksi dan Sub Seksinya 3) Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan pengembangan berita 4) Melaksanakan pembinaan terhadap staf dilingkungan subseksi seluruh kegiatan dilingkungan Sub Seksi

pengembangan berita 5) Membuat penilaian terhadap staf yang dituangkan dalam DP.3 setiap akhir tahun 6) Melakukan pemilihan topik, penentuan format perencanaan dan produksi pengembangan berita (dialog interaktif realitas pada jam jam tertentu) baik di studio maupun di luar baik siaran langsung maupun rekaman 7) Membuat SOP / Skenario dan TOR (Topik Pembicara Materi) penunjang lainnya serta menyusun laporan pengembangan berita 8) Melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh pimpinan n) Kepala Seksi Sumber daya Teknologi Fungsi Seksi Sumber daya Teknologi : 1) Pelaksanaan dibidang Teknik Studio dan Multimedia. 2) Pelaksanaan dibidang Teknik Transmisi. 3) Pelaksanaan dibidang Sarana Prasarana. Tugas Seksi Sumber daya Teknologi : 1) Bertanggungjawab seluruh kegiatan disekitar Seksi Sumber daya Teknologi. 2) Melakukan konsultasi, koordinasi komunikasi dilingkungan Seksi dan Sub Seksinya. 3) Melakukan konsultasi, koordinasi komunikasi dengan seksi seksi lain. 4) Menyusun rencana kegiatan Seksi Sumber daya Teknologi sebagai pedoman kerja. 5) Mendistribusikan tugas kepada staf Seksi Sumber daya Teknologi sesuai bidang tugasnya.

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

21

Laporan Praktik Kerja Lapangan

6) Memberi petunjuk dan pengarahan kepada staf di Seksi Sumber daya Teknologi. 7) Mengkoordinasikan staf dilingkungan Seksi Sumber daya Teknologi sesuai dengan bidang tugasnya. 8) Menyelia (memilah) pelaksanaan tugas Seksi Sumber daya Teknologi untuk mengetahui kesesuaian dengan rencana. 9) Mengevaluasi hasil kerja staf dilingkungan Seksi Sumber daya Teknologi sebagai bahan pembinaan staf. 10) Membuat penilaian terhadap staf yang dituangkan dalam DP.3 setiap akhir tahun. 11) Menandatangani pengajuan usulan ATK dari staf. 12) Membuat laporan kegiatan Seksi Sumber daya Teknologi sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas. 13) Melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh pimpinan o) Kepala Sub Seksi Sarana Prasarana Penyiaran Fungsi Sub Seksi Sarana Prasarana Penyiaran : Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pengelolaan, pemeliharaan dan evaluasi dibidang Sarana Prasarana Penyiaran Tugas Sub Seksi Sarana Prasarana Penyiaran : 1) Bertanggungjawab seluruh kegiatan dilingkungan Sub Seksi Sarana Prasarana Penyiaran 2) Melakukan konsultasi, koordinasi komunikasi dilingkungan Seksi dan Sub Seksinya 3) Melakukan perencanaan, pengelolaan dan evaluasi dibidang Sarana Prasarana Penyiaran 4) Penanggungjawab pelaksana kegiatan operasional peralatan prasarana 5) Melakukan pembinaan serta pengawasan dilingkungan Sarana Prasarana Penyiaran 6) Membuat penilaian terhadap staf yang dituangkan dalam DP.3 setiap akhir tahun 7) Koordinator pelaksana kegiatan pemeliharaan serta perbaikan peralatan prasarana

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

22

Laporan Praktik Kerja Lapangan

8) Membuat laporan Sub Seksi Sarana Prasarana Penyiaran sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas 9) Melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh pimpinan p) Kepala Sub Seksi Teknik Transmisi Fungsi Sub Seksi Teknik Transmisi : Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pengelolaan dan evaluasi dibidang transmisi dan maintenance center Tugas Sub Seksi Teknik Transmisi : 1) Bertanggungjawab seluruh kegiatan dilingkungan Sub Seksi Teknik Transmisi 2) Melakukan konsultasi, koordinasi komunikasi dilingkungan Seksi dan Sub Seksinya 3) Melakukan perencanaan, pengelolaan dan evaluasi dibidang Teknik Transmisi 4) Penanggungjawab pelaksana kegiatan operasional peralatan pemancar 5) Melakukan pembinaan serta pengawasan dilingkungan Sarana Prasarana Penyiaran 6) Membuat penilaian terhadap staf yang dituangkan dalam DP.3 setiap akhir tahun 7) Koordinator pelaksana kegiatan pemeliharaan serta perbaikan peralatan prasarana 8) Membuat laporan Sub Seksi Teknik Transmisi sebagai

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas 9) Melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh pimpinan q) Kepala Sub Seksi Teknik Studio dan Multimedia Fungsi Sub Seksi Teknik Studio dan Multimedia : Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pengelolaan dan evaluasi dibidang teknik studio dan multimedia. Tugas Sub Seksi Teknik Studio dan Multimedia : 1) Bertanggungjawab seluruh kegiatan dilingkungan Sub Seksi Studio dan Multimedia 2) Melakukan konsultasi, koordinasi komunikasi dilingkungan Seksi dan Sub Seksinya

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

23

Laporan Praktik Kerja Lapangan

3) Melakukan pembuatan jadwal tugas operasional 4) Mengadakan pemeriksaan log book 5) Merencanakan pelaksanaan kegiatan urusan studio 6) Merencanakan pelaksanakan kegiatan urusan Multimedia 7) Melakukan pembinaan serta pengawasan dilingkungan Sub Seksi Teknik Studio dan Multimedia 8) Membuat penilaian terhadap staf yang akan dituangkan dalam DP.3 setiap akhir tahun 9) Melaksanakan koordinasi antar Kepala Sub Seksi yang terkait 10) Membuat laporan hasil kegiatan operasional siaran kepada Kepala Seksi Teknik Studio dan Multimedia 11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan r) Kepala Seksi Layanan Usaha Fungsi Seksi Layanan Usaha: 1) Pelaksanaan Layanan Publik. 2) Pelaksanaan Pengembangan Usaha. 3) Pelaksanaan Pencitraan. Tugas Seksi Layanan Usaha: 1) Bertanggungjawab seluruh kegiatan dilingkungan Seksi Layanan dan Pengembangan Usaha. 2) Melakukan konsultasi, koordinasi komunikasi dilingkungan Seksi dan Sub Seksinya. 3) Menyusun rencana program kerja di seksi Layanan dan Pengembangan Usaha. 4) Melaksanakan pembinaan dan kepada Sub Seksi Layanan Publik, Pengembangan Usaha, Pencitraan pada khususnya dan staf Layanan Usaha pada umumnya. 5) Membuat penilaian harian, bulanan dan tahunan atas aktivitas bekerja para Kasubsi dalam rangka pembinaan karier yang dituangkan dalam DP.3 setiap akhir tahun. 6) Mendistribusikan tugas kepada staf dilingkungan Seksi Layanan dan Pengembangan Usaha sesuai dengan bidang tugasnya.

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

24

Laporan Praktik Kerja Lapangan

7) Mengkoordinasi staf dilingkungan Seksi Layanan dan Pengembangan Usaha melalui rapat / langsung agar sesuai dan saling mendukung dalam pelaksanaan tugasnya. 8) Membuat laporan pelaksanaan program Layanan dan Pengembangan Usaha bulanan dan tahunan kepada kepala Stasiun. 9) Membuat evaluasi bulanan pelaksanaan Seksi Layanan dan

Pengembangan Usaha. 10) Melaksanakan kerjasama dengan relasi, media lain dan lintas sektoral yang ada di wilayah Malang Raya. 11) Merencanakan pembuatan standarisasi identitas Coorporate LPP RRI. 12) Membuat perencanaan strategi Layanan Publik, Pengembangan Usaha dan Pencitraan. 13) Membuat policy/kebijakan dan usaha dalam penerapan sistem pemasaran yang efektif dan efisien bagi para Kasubsi dan marketing. 14) Mengetahui dan memaraf semua surat surat penting setelah diparaf oleh kasubsi. 15) Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh pimpinan s) Kepala Seksi Pengembangan Usaha Fungsi Seksi Pengembangan Usaha : Penyiapan bahan perencanaan pengelolaan dan evaluasi kegiatan pengembangan usaha siaran radio dan usaha non siaran radio Tugas Seksi Pengembangan Usaha : 1) Bertanggungjawab seluruh kegiatan dilingkungan Seksi Pengembangan Usaha 2) Melakukan konsultasi, koordinasi komunikasi dilingkungan Seksi dan Sub Seksinya 3) Menyiapkan bahan perencanaan, pengelolaan dan evaluasi kegiatan pengembangan usaha siaran (spot komersial, Ad-Lips, dll) dan usaha non siaran (sewa aset RRI dan kegiatan Off Air lainnya) 4) Menyusun langkah kegiatan / agenda strategi pengembangan usaha tahunan untuk pedoman kerja dengan sistem jemput bola

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

25

Laporan Praktik Kerja Lapangan

5) Melakukan kerja sama lintas sektoral dibidang Pengembangan Usaha meliputi : kerjasama perguruan tinggi, kerjasama dengan perusahaan, lembaga organisasi, LSM dan lain lain dengan saling menguntungkan kedua belah pihak 6) Membagi tugas kepada staf dilingkungan Sub Seksi PU sesuai dengan bidang serta memberikan petunjuk kepada staf, baik secara tertulis maupun lisan dan menegur bila yang bersangkutan membuat suatu kesalahan 7) Mengevaluasi semua pekerjaan yang telah dilakukan, meneliti

pelaksanaan kegiatan pengembangan apakah sesuai dengan rencana kerja serta memantau setiap saat kegiatan pengembangan usaha (terjun ke lapangan) 8) Membuat penilaian terhadap staf yang yang dituangkan dalam DP.3 setiap akhir tahun 9) Membuat laporan kegiatan setiap akhir bulan sebagai pertanggung jawab pelaksanaan tugas, dan bahan laporan seksi LU 10) Memberikan pelayan dibidang PU dan ketentuan yang berlaku kepada pemberi order 11) Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh pimpinan t) Kepala Sub Seksi pencitraan Fungsi Sub Seksi pencitraan : Penyiapan bahan perencanaan pengelolaan dan evaluasi kegiatan promosi, operasional standarisasi identitas korporat, hubungan luar dan media. Tugas Sub Seksi pencitraan : 1) Bertanggungjawab seluruh kegiatan dilingkungan Seksi Pencitraan 2) Melakukan konsultasi, koordinasi komunikasi dilingkungan Seksi dan Sub Seksinya 3) Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pengelolaan dan evaluasi kegiatan promosi operasional standarisasi identitas korporat, hubungan luar dan media 4) Melaksanakan standarisasi identitas korporat LPP RRI : Atribut organisasi, lembaga, pemilihan warna, stempel dan jingle

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

26

Laporan Praktik Kerja Lapangan

5) Membuat company profile, kalender dan lainya yang mencerminkan identitas RRI 6) Menyusun langkah kegiatan / agenda strategi Subsi Pencritaan tahuan untuk pedoman kerja dengan sistem jemput bola 7) Membagi tugas pada staf dilingkungan sub seksi Pencitraan sesuai dengan bidang tugasnya, serta memberikan petunjuk kepada staf yang baik lisan maupun tertulis dan menegur bila yang bersangkutan melakukan kesalahan 8) Melakukan pembinaan terhadap staf dilingkungan sub seksi pencitraan 9) Bersama kepala sub seksi LP membuat desain proposal kegiatan yang akan berlangsung di RRI Malang serta acara acara siaran yang dapat ditawarkan kepada mitra kerja 10) Melakukan kerjasama lintas sektoral dibidang pencitraan dan berkerja sama dengan perusahaan lembaga organisasi, LSM dll, dan saling menguntungkan kedua belah pihak 11) Mengevaluasi semua pekerjan yang telah dilakukan dengan meneliti apakah sudah sesuai dengan yang ditentukan 12) Membuat penilaian terhadap staf yang yang dituangkan dalam DP.3 setiap akhir tahun 13) Membuat laporan kegiatan setiap akhir bulan sebagai pertanggung jawab pelaksanaan tugas, dan bahan laporan seksi Pencitraan 14) Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh pimpinan

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

27

Laporan Praktik Kerja Lapangan

BAB III PEMBAHASAN


3.1. Landasan Teori 3.1.1. Gelombang Radio Pengertian dari gelombang radio menurut Drs. Daryanto (2004) dalam bukunya yang berjudul Pengetahuan Praktis Teknik Radio adalah gelombang elektromagnet yang tergolong dalam sinar yang dapat dilihat atau visible light. Tetapi gelombang radio biasanya ditentukan sebagai gelombang yang mempunyai jangkauan frekuensi dari 10KHz hingga 3.000.000MHz. Radio normal dapat menerima gelombang radio dari 150KHz sampai 108MHz. Penggunaan dari

gelombang radio berbeda satu sama lain sesuai dengan frekuensinya. Prinsip prinsip dasar dari pengiriman dan penerimaan gelombang radio: Pada pemancar : Suara diubah ke dalam sinyal listrik Sinyal listrik dimodulir oleh arus berfrekuensi tinggi yang mempunyai karakteristik radiasi yang baik Gelombang radio dipancarkan dari antena Pada penerima: Gelombang radio ditangkap Gelombang radio dipilih Sinyal suara dipisahkan dari modulasi yang berfrekuensi tinggi Suara direproduksi (dihasilkan lagi) (antena penerima.) (tuning) (demodulasi) (speaker) (antena pemancar) (modulasi) (mikrofon)

Pada stasiun pemancar, musik dan suara diubah kedalam arus sinyal suara oleh mikrofon. Kemudian arus sinyal tersebut dimodulir oleh arus berfrekuensi tinggi dan dipancarkan dari antena sebagai gelombang radio (gelombang listrik). Di sini digunakan arus yang berfrekuensi tinggi, karena sinyal suara meskipun yang berkekuatan tinggi tidak dapat dipancarkan sebagai gelombang radio dari antena .

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

28

Laporan Praktik Kerja Lapangan

Proses penempatan (penumpangan) sinyal suara pada arus yang berfrekuesi tinggi disebut Modulasi. Arus yang berfrekuensi tinggi disebut gelombang pembawa sinyal dan sinyal suara disebut gelombang sinyal (sinyal modulasi). Bila gelombang pembawa dimodulir terjadilah gelombang baru yang mencakup gelombang sinyal. Gelombang ini disebut gelombang bermodulasi. Pada proses modulasi frekuesi, frekuesi dari gelombang pembawa dimodulasikan sesuai dengan amplitudo gelombang sinyal, sedangkan amplitudo gelombang pembawanya tidak berubah. Modulasi frekuensi disebut dengan FM. Apabila amplitudo gelombang sinyal pada puncak positifnya, frekuensi gelombag pembawanya juga menjadi maksimum. Apabila amplitudo gelombang sinyal pada puncak negatifnya, frekuensi gelombag pembawanya juga menjadi minimum. Sehingga sinyal modulasi (yang ditumpangkan) akan menyebabkan frekuensi dari gelombang pembawa berubah ubah sesuai perubahan frekuensi dari sinyal modulasi. Dalam hal ini frekuensi gelombang pembawa diubah sesuai dengan amplitudo gelombang sinyal. Perubahan frekuensi yang disebabkan perubaan amplitudo gelombang sinyal disebut penyimpangan frekuensi (frequency deviation). Perbandingan modulasi dari FM 100% ditentukan oleh penyimpangan frekuensi maksimum. Berdasarkan cara penyiarannya gelombang radio dapat digolongkan sebagai berikut (Daryanto, 2004 : 9): 1. Gelombang langsung : gelombang sangat pendek dipancarkan dari antena pemancar yang terletak jauh lebih tinggi dari pada kebutuhan gelombang tertentu (yang mutlak), gelombang secara langsung dipancarkan ke antena penerima. 2. Gelombang pantulan tanah : gelombang langsung yang dipantulkan dari bumi 3. Gelombang permukaan tanah : gelombang menengah atau gelombang panjang disiarkan antara antena pemancar dan antena penerima yang

berdekatan satu sama lain, gelombang disiarkan sepanjang permukaan bumi 3.1.2. Pemancar FM Pemancar adalah tempat proses modulasi dan memperkuat gelombang pembawa (radio). Pada istilah pemancar juga dikenal istilah daerah jangkauan

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

29

Laporan Praktik Kerja Lapangan

(coverage area), yaitu suatu wilayah yang dapat menerima sinyal gelombang radio dengan level tertentu yang dipancarkan oleh suatu pemancar radio. Luasnya daerah jangkauan suatu pemancar ditentukan oleh besarnya power pemancar, tinggi antena, dan sistem antena. (Team RTCUI, 2000) Tujuan dari pemancar FM adalah untuk merubah satu atau lebih sinyal input yang berupa Frekuensi Audio (AF) menjadi gelombang termodulasi dalam sinyal Radio Frekuensi (RF). Hal ini dimaksudkan sebagai output daya yang kemudian diumpankan ke sistem antena untuk dipancarkan. Dalam bentuk sederhana dapat dipisahkan atas modulator FM dan sebuah power amplifier RF dalam satu unit. Sebenarnya pemancar FM terdiri atas rangkaian blok subsistem yang memiliki fungsi tersendiri, yaitu seperti tampak pada Gambar 3.1:
Keterangan bagian pemancar:

1 2 3 4 5

Gambar 3.1. Pemancar

1. Exciter PTX-LCD, berfungsi untuk


merubah sinyal audio menjadi frekuensi RF yang sudah termodulasi.

2. RF Power Amplifier, MOD PJ300M


ditingkat akhir menaikkan power dari sinyal sesuai yang dibutuhkan oleh sistem antena

3. Panel ukur, menunjukan besaran yang


diperlukan pada pemancar.

4. Transmitter Control System, berfungsi


untuk memonitor, melindungi dan memberikan perintah bagi tiap subsistem sehingga mereka dapat bekerja sama dan memberikan hasil yang diinginkan

5. Intermediate Power Amplifier (IPA), di

butuhkan pada beberapa pemancar untuk meningkatkan tingkat daya RF agar mampu menangani final stage

6. Panel Supply, yang berfungsi merubah input


power dari sumber AC menjadi tegangan dan arus DC atau AC yang dibutuhkan oleh tiap subsistem.

Gambar 3.1 Pemancar

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

30

Laporan Praktik Kerja Lapangan

3.1.3. FM Exciter Jantung dari pemancar siaran FM terletak pada Exciternya. Fungsi dari Exciter adalah untuk membangkitkan dan memodulasikan gelombang pembawa dengan satu atau lebih input (mono, stereo, SCA) sesuai dengan standar. Gelombang pembawa yang telah dimodulasi kemudian diperkuat oleh wideband amplifier ke level yang dibutuhkan oleh tingkat berikutnya. (Team RTC-UI) Direct FM merupakan teknik modulasi dimana frekuensi dari osilator dapat diubah sesuai dengan tegangan yang digunakan. Seperti halnya osilator, disebut Voltage Tuned Oscillator (VTO) dimungkinkan oleh perkembangan dioda tuning varaktor yang dapat merubah kapasitansi menurut perubahan tegangan bias reverse (disebut juga Voltage Controlled Oscilator atau VCO). Kestabilan frekuensi dari oscilator direct FM tidak cukup bagus. Untuk itu dibutuhkan sistem Automatic Frekuensi Control (AFC) yang menggunakan sebuah kristal osilator stabil sebagai frekuensi referensi. Komponen AFC berperan sebagai pengatur frekuensi yang dibangkitkan osilator lokal untuk dicatukan ke mixer, sehingga frekuensi osilator menjadi stabil. FM Exciter yang digunakan di RRI adalah PTXLCD dari R.V.R. Electronica Italy. Exciter ini digunakan karena memiliki beberapa fitur yang menunjang kualitas audio yang dipancarkan. Selain itu, PTXLCD ini memenuhi kebutuhan utama kebanyakan operator Radio Broadcasting Profesional. Blok diagram dari PTXLCD sendiri dapat dilihat pada Gambar 3.2.
DATA AUDIO AUDIO INPUT CONNECTOR CARD AUDIO INPUT CARD V.C.O. CARD

CODER CARD

MOTHERBOARD AUDIO CARD

PLL CARD

FRONT PANEL CARD

POWER SUPPLY CARD

POWER AMPLIFIER

Gambar 3.2. Blok Diagram dari PTXLCD

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

31

Laporan Praktik Kerja Lapangan

Prinsip Kerja Sinyal input yang berupa data audio masuk ke Audio Input Connector Card. Card ini berfungsi untuk meneruskan sinyal ke Audio Input Card. Di sini sinyal audio diatur levelnya dan disaring dari noise yang ikut masuk, atau sinyal audio dikonfigurasi dengan menggunakan software. Sinyal selanjutnya diteruskan ke Motherboard Audio. Pemrosesan sinyal di Motherboard ini dibantu oleh PLL Card yang berperan sebagai driver untuk megontrol frekuensi (dengan cara membentuk suatu sistem yang dapat menghasilkan frekuensi yang stabil dengan membandingkan beda fasa antara frekuensi referensi yang sangat stabil dengan frekuensi keluaran yang diumpanbalikkan), dan Coder Card yang memberikan fungsi lowpass filter. Prinsip kerja dari sistem PLL adalah sinyal berupa frekuensi acuan menjadi masukan bagi alat detektor fasa, masukan lainnya berasal dari VCO Card yang menghasilkan frekuensi pada range tertentu yang didapatkan dengan menggunakan diode varactor. PLL Card akan melakukan pembagian dan pembandingan frekuensi yang bekerja pada saat itu, kemudian sinyal ini dimasukkan ke rangkaian pembagi atau pembanding digital yang selanjutnya dibandingkan dengan sinyal yang dihasilkan oleh VCO Card yang masuk sesuai dengan frekuensi kerja Exciter. Pembanding automatic frekuensi control system (AFC) sinyal keluaran dikirim ke dioda varaktor yang berada pada VCO Card dan ditambahkan ke sinyal audio yang dihasilkan oleh Coder Card. PLL Card ini meneruskan sinyal ke RF Power Amplifier yang kemudian sinyal itu ditingkatkan dan difilter dengan low pass filter untuk mengurangi level emisi harmonis agar berada dibawah level yang diijinkan. Sinyal ini dikirim ke power supply untuk diverifikasi. Untuk bentuk dari sebuah Exciter PTXLCD dapat dilihat dari gambar 3.3 dan Gambar 3.4.

Gambar 3.3 Exciter tampak depan

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

32

Laporan Praktik Kerja Lapangan

Gambar 3.4 Exciter tampak belakang 3.1.4. Maintenance dan Repair Maintenance merupakan sebuah kegiatan untuk melakukan pemeliharaan, sementara Repair adalah kegiatan yang dilakukan untuk perbaikan kerusakan. Menurut Peni dkk (2008) menyatakan bahwa pemeliharaan dibagi menjadi dua bagian yaitu pemeliharaan yang tidak direncanakan dan pemeliharaan terencana. Pemeliharaan yang tidak direncanakan terjadi karena keadaan darurat, misalnya kerusakan alat akibat kecelakaan (misalnya terjatuh, kena petir, dan lain-lain) merupakan kegiatan yang tidak dapat diduga. Pemeliharaan yang direncanakan merupakan sebuah kegiatan rutin yang dapat direncanakan dan dapat dilakukan secara korektif atau preventif. Tindakan preventif ini bisa terjadwal, mendadak atau dengan memantau kondisi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada blok diagram berikut ini,
Pemeliharaan

Tidak direncanakan

Direncanakan

Darurat

Korektif

Preventif

Pemantauan Kondisi

Terjadwal

Tidak Terjadwal

Gambar 3.5 Blok diagram pemeliharaan Masalah pemeliharaan dan perbaikan jika tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan banyak kerugian, antara lain: rugi waktu karena pekerjaan yang tertunda (akibat kerusakan peralatan atau gedung atau sarana lainnya) produktifitas menurun

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

33

Laporan Praktik Kerja Lapangan

efisiensi menurun menambah biaya operasional, dan sebagainya. Teknik yang bisa digunakan untuk melakukan penelusuran kerusakan adalah sebagai berikut (Peni dkk, 2008): 1. Symptomfunction : untuk mengisolir kerusakan pada bagian tertentu. 2. Signaltracing : untuk menemukan blok tertentu penyebab kegagalan pemakaian. 3. Metode tegangan dan hambatan untuk mengisolasi kerusakan komponen atau daerah rangkaian tertentu. 4. Metode Half-splitting : untuk rangkaian dengan blok blok tersusun seri. 5. Metode Pemutusan Lup : untuk sistem lup tertutup pada industri industri. 6. Metode substitusi : mencoba menyolderkan komponen yang sama pada bagian yang rusak

3.2.Studi Kasus Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di RRI Malang ditempatkan pada Sub Seksi Teknik Transmisi. Hal hal yang dikerjakan selama pelaksanaan adalah sebagai berikut : 7. Mengikuti proses pengenalan perusahaan 8. Mengikuti proses perbaikan FM Transmitter 9. Mengikuti acara On Air Caf MPL (Musik Pelepas Lelah) Live 10. Mengikuti perbaikan generator supply di Pemancar Ngijo 11. Mengikuti penggantian lampu pada FM Transmitter 12. Mengikuti penurunan antena 4 Bay dari tower RRI Malang 13. Mengikuti penaikan antena 4 Bay dari tower RRI Malang 14. Membantu perbaikan Exciter pada FM Transmitter 15. Membantu membuat laporan pengadaan barang dan laporan keuangan Hal yang diangkat dalam studi kasus ini adalah perbaikan Exciter. Pemilihan ini berdasarkan fungsi Exciter yang merupakan inti dari pemancar FM. Jika terjadi ketidak normalan pada kinerja Exciter maka gelombang yang dimodulasi akan menjadi kurang bagus dan mempengaruhi kualitas suara yang dipancarkan.

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

34

Laporan Praktik Kerja Lapangan

Pada laporan ini, pembahasan Exciter difokuskan pada bagian audio. Karena pada saat pelaksanaan PKL, bagian yang mengalami ketidak stabilan adalah audionya. Selain itu, audio yang buruk akan mempengaruhi kualitas suara pada radio penerima serta dapat mempengaruhi image dari perusahaan penyiarnya.

3.3.Analisis dan Pembahasan Tanda tanda ketidak stabilan Exciter bisa dilihat dari displaynya. Display akan menunjukkan tampilan penurunan tegangan dan menyebabkan alarm menyala. Untuk menindak lanjuti masalah seperti ini maka perlu dilakukan pemeriksaan pada komponen komponen penuyusunnya seperti komponen resistor dan kapasitor. Pemerikasaan dilakukan dengan menggunakan Avometer untuk megukur nilai komponen tersebut. Selain ditunjukkan oleh display, ketidak stabilan Exciter juga dapat diketahui dari suaranya. Yaitu dapat diperiksa dengan menggunakan headphone atau menggunakan tune generator. Exciter yang tidak stabil pada saat diperiksa menggunakan headphone suara yang terdengar jelek atau suaranya seperti

tertimpa oleh bunyi lain (jawa : kmrsk,suara tidak jelas/gaduh, sejenis noise). Pemeriksaan suara ini juga bisa menggunakan tune generator yang disambungkan dengan Exciter menggunakan probe. Sebelum pemeriksaan dilakukan, terlebih dahulu pada tune generator diatur nilai KHz frekuensi yang dibutuhkan atau nilai dB yang dikendalikan. Pada saat dijalankan tune generator akan mengeluarkan bunyi beep jernih jika kondisi Exciter normal dan bunyi buzz yang jelek jika Exciter tidak stabil. Sebelum pengujian Exciter ada hal yang perlu diperhatikan. Sebuah Exciter akan mengalami kerusakan jika dinyalakan tanpa antena. Dalam hal ini Exciter dinyalakan tanpa outputnya disambungkan ke RF Power Amplifier. Perlakuan seperti ini bisa menyebabkan sinyal output akan kembali pada dirinya sendiri dan merusak Exciter. Jika terjadi ketidak stabilan pada Exciter perlu dilakukan pemeriksaan untuk mencari penyebabnya. Pelaksanaan pemeriksaan ini dilakukan dengan mengamati kerusakan pada Exciter yaitu dapat dilakukan dengan langkah berikut ini :

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

35

Laporan Praktik Kerja Lapangan

1. Mencatat gejala gejala ketidak stabilan Exciter 2. Membandingkan hasil catatan tersebut dengan spesifikasi yang ada di manual book 3. Menentukan lokasi kerusakan 4. Melakukan perbaikan. 5. Menguji kinerja Exciter Audio merupakan salah satu bagian dari Exciter. Kinerja dari audio pada Exciter didukung oleh Audio motherboard, audio input card, coder, PLL dan VCO Card. Audio Motherboard dikoneksikan menggunakan stripline connector pada audio input card yang disambung secara langsung dengan bentuk L pada board nya. Di bawah ini dapat dilihat Gambar 3.6 dan Gambar 3.7 yang merupakan gambar komponen penyusun audio input card dan Audio motherboard:

Gambar 3.6 Komponen penyusun Audio input card

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

36

Laporan Praktik Kerja Lapangan

Gambar 3.7 Komponen penyusun audio motherboard

Setelah semua proses prinsip kerja Exciter pada audio input selesai, sinyal akan diteruskan ke motherboard. Jika terjadi gangguan pada proses ini akan menyebabkan overmodulasi, sehingga mengakibatkan noise pada bagian audionya atau suara terdengar pecah. Overmodulasi ini bisa dicek dengan mengukur tegangan output pada IC TL074C pada kaki 7 dan IC TL072C pada kaki 7. IC ini bertanggungjawab sebagai amplifier atau penguat audio. Jika audio terdengar kurang bagus, yang perlu diperiksa pertama kali adalah IC amplifiernya, karena bagian dari Exciter yang bertanggung jawab langsung pada proses penguatan sinyal adalah IC ini. Rangkaian pada IC tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.8.

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

37

Laporan Praktik Kerja Lapangan

Gambar 3.8 Rangkaian IC TL074C atau IC TL072C Metode maintenance repair yang dapat diaplikasikan pada perbaikan IC ini adalah metode subtitusi yaitu dengan cara mengganti IC tersebut dengan IC yang baru. Sebelum menggunakan metode subtitusi, metode lain yang bisa digunakan adalah metode signal tracking dan half splitting. Namun metode signal tracking akan menimbulkan kesulitan dan akan memakan waktu lebih lama karena rangkaian pada audio motherboard yang kompleks dan akan mempengaruhi bagian Exciter lainnya. Metode half splitting juga memiliki kelemahan karena audio motherboard disambungkan secara paralel dengan coder dan VCO card. Jadi satu satunya metode yang cepat dan tepat adalah menggunakan metode subtitusi. Berikut ini akan dijelaskan penerapan metode subtitusi : 1) Melepaskan audio card dari tempatnya

Gambar 3.9 Melepaskan audio card 2) Memeriksa bagian audionya, kemudian ganti komponen yang ditandai (IC Amplifier) seperti pada Gambar 3.10. Ada empat IC yang diganti yaitu dua IC TL074C dan 2 IC TL072C. Apabila kesulitan mencari ukuran mini (IC SMD), dapat diganti dengan komponen berukuran biasa. Selanjutnya kaki kaki IC disambung menggunakan kabel kecil untuk IC TL074C, sedangkan untuk IC TL072C bengkokan sedikit kakikakinya kemudian dapat di solder.
Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

38

Laporan Praktik Kerja Lapangan

Gambar 3.10 Letak IC Amplifier 3) Mengganti IC Amplifier dengan yang baru

Gambar 3.11 Mengganti IC 4) Setelah melakukan penggantian IC, selanjutnya memeriksa kembali kinerja audionya. Dengan memberikan input dan menyalakan Exciter bisa dilihat kinerja audio, apakah sudah stabil atau belum. Ternyata hasil pengetesan dengan menggunakan headphone suaranya menjadi jernih, hal ini menandakan audio sudah kembali normal. Dan pada tampilan display juga sudah normal kembali (tidak ada overmodulasi).

Gambar 3.12 Tampak pada Display


Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

39

Laporan Praktik Kerja Lapangan

BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan Exciter bekerja dengan menaikkan sinyal dan memodulasikannya, kemudian sinyal tersebut diperkuat oleh amplifier. Sinyal yang sudah dimodulasi dan diperkuat tersebut akan dikeluarkan melalui output BNC untuk diteruskan ke bagian amplifier transmitter. Ketidak stabilan Exciter pada bagian audio dapat diketahui menggunakan headphone atau menggunakan tune generator. Ketidak stabilan ini ditandai dengan suara yang tidak jelas atau sejenis noise. Hal ini terjadi karena IC TL074C dan IC TL072C sudah tidak bekerja secara maksimal. Sehingga menghasilkan kualitas suara yang kurang bagus. Dengan menggunakan metode subtitusi troubleshooting audio dilakukan, yaitu dengan mengganti IC tersebut dengan yang baru.

4.2. Saran Exciter tersusun dari beberapa bagian, yaitu panel, power supply dan audio. Jika terjadi ketidak stabilan pada salah satu bagian, sebaiknya troubleshooting dipusatkan pada bagian tertentu (yang mengalami masalah). Sebelum melakukan trobelshooting terlebih dahulu harus memahami blok diagram dan prinsip kerja Exciter secara rinci. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan metode troubleshooting yang tepat agar masalah yang dihadapi cepat terselesaikan.

Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang

40

You might also like