You are on page 1of 19

Dokumentasi Keperawatan Evaluasi

Nama Kelompok :
1. 2. 3. 4. 5. 6. Fitri Alvian A Iin Mei Lisa Isnindiah Triana D Ivo Hardina Junaidi Yogi Pramana (130011017) (130011019) (130011020) (130011021) (130011022) (130010046)

Pengertian Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah suatu proses menentukan nilai keberhasilan yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan efektifitas asuhan keperawatan untuk mencegah atau mengobati respons klien terhadap prosedur kesehatan yang telah diberikan. Evaluasi sudah dimulai sejak tahap pengkajian data dan dapat menjadi indikator kemajuan klien terhadap tujuan kriteria hasil.

Tahap evaluasi
Tahap evaluasi pada proses keperawatan meliputi kegiatan mengukur pencapaian tujuan klien dan menentukan keputusan dengan cara membandingkan data yang terkumpul dengan tujuan dan pencapaian tujuan. penjelasan mengenai kegiatankegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mengukur pencapaian tujuan klien a. Kognitif (pengetahuan) b. Afektif (status emosional) c. Psikomotor d. Perubahan fungsi tubuh

2.

Penentuan keputusan pada tahap evaluasi a. Klien telah mencapai hasil yang telah ditentukan dalam tujuan. pada keadaan ini perawat akan mengkaji masalah klien lebih lanjut atau mengevaluasi kriteria hasil yang lain.

b. Klien masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan. Perawat mengetahui keadaan klien pada tahap perubahan ke arah pemecahan masalah. Penambahan waktu, data-data, dan intervensi mungkin diperlukan sebelum tujuan tercapai. c. Klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan.

Kualitas asuhan keperawatan dapat dievaluasi pada saat proses (formatif) dan dengan melihat hasilnya (sumatif).
Tipe-tipe pernyataan evaluasi

1. Pernyataan Evaluasi formatif (proses) 2. Pernyataan Evaluasi sumatif (hasil)

Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi antara lain sebagai berikut. S = Subjektif, yakni data subjektif yang diambil dari keluhan klien, kecuali pada klien yang afasia. O = Objektif, yakni data objektif yang diperoleh dari hasil observasi perawat, misalnya tanda-tanda akibat penyimpanan fungsi fisik, tindakan keperawatan, atau akibat pengobatan. A = Analisis/assessment, yakni masalah dan diagnosis keperawatan klien yang dianalisis/dikaji dari data subjektif dan data objektif. Karena status klien selalu berubah yang mengakibatkan informasi/data perlu pembaharuan, proses analisis/assessment bersifat diinamis. Oleh karena itu sering memerlukan pengkajian ulang untuk menentukan perubahan diagnosis, rencana, dan tindakan.

P = Perencanaan/planning, yakni perencanaan kembali tentang pengembangan tindakan keperawatan, baik yang sekarang maupun yang akan datang (hasil modifikasi rencana keperawatan) dengan tujuan memperbaiki keadaan kesehatan klien. Proses ini berdasarkan kriteria tujaun yang spesifik dan periode yang telah ditentukan. I = Intervensi, yakni tindakan keperawatan yang digunakan untuk memecahkan atau menghilangkan masalah klien. Karena status klien selalu berubah, intervensi harus dimodifikasi atau diubah sesuai rencana yang telah ditetapkan.

E = Evaluasi, yakni penilaian tindakan yang diberikan pada klien dan analisis respons klien terhadapintervensi yang berfokus pada kriteria evaluasi tidak tercapai, harus dicari alternatif intervensi yang memungkinkan kriteria tujuan tercapai. R = Revisi, yakni tindakan revisi/modifikasi proses keperawatan terutama diagnosis dan tujuan jika ada indikasi perubahan intervensi atau pengobatan klien. Revisi proses asuhan keperawatan ini untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam kerangka waktu yang telah ditetapkan.

Berpikir Kritis Evaluasi


Evaluasi sering kali dilihat sebagai titik akhir, tetapi sebenarnya evaluasi adalah suatu cara memperbarui asuhan keperawatan secara konstan. Evaluasi hasil, yang biasanya disebut evaluasi dalam proses keperawatan adalah cara untuk mengukur apakah pasien mencapai tujuan dan objektif dari rencana asuhan.

Untuk melihat tujuan evaluasi secara jelas, pikirkan tentang apakah sebenarnya keperawatan. Perawat mencoba membantu meningkatkan respons pasien terhadap kondisi kesehatan mereka; pasti ada cara untuk menentukan apakah upaya tersebut berhasil. Evaluasi adalah sarana kendali mutu internal yang selalu ada pada perawat.

FORMAT EVALUASI PSOSES (FORMATIF)


NO. DX TANGGAL/WAKTU INTERVENSI NAMA DAN TANDA

KEPERAWATAN DAN
EVALUASI INTERVENSI KEPERAWATAN

TANGAN PERAWAT

FORMAT EVALUASI HASIL (SUMATIF)


Nama klien Usia Jenis kelamin Tanggal masuk Dx
TANGGAL

: : : : :
TUJUAN INTERVENSI HASIL STATUS KETERANGAN

PERNYATAAN
DIAGNOSIS KLIEN

FORMAT PENCATATAN SOAPIER


Nama klien : Usia : Jenis kelamin : Tanggal masuk:
TANGGAL 3/6/1994 14.00 WAKTU NOMOR/MASALAH 1. integritas kulir FORMAT SOAPIER S : aduh sakit O: luka merah, tidak berbau A : cenderung baik, tidak infeksi P : teruskan perawatan sesuai rencana.

Petunjuk atau penulisan catatan perkembangan


1. Setiap perkembangan klien dicatat dalam format tetentu. 2. Catatan perkembangan dimulai dengan melihat diagnosis keperawatan, kondisi klien, tujuan atau hasil yang di harapkan. 3. Beri nomor masalah pada waktu mencatatan perkembangan dari tiap masalah klien. 4. Catat data yang relevan terhadap perkembangan masalah yang spesifik. Jika tidak ditemukan data ayang dapat digunakan, beri tanda (-) atau (x), dan bila ada, beri tanda (+).

5.

Catat seluruh data yang didapat dan hasil observasi kondisi klien (data subjektif dan objektif). 6. Dokumentasikan jika ada masalah baru, pemecahan masalah, atau kondisi yang memburuk. 7. Identifikasi pemberian tindakan keperawatan dan respons klien. 8. Catat hasil intervensi berdasarkan tujuan dan hasil yang diharapkan 9. Dokumentasikan catatan perkembangan yang spesifik. 10. Catat perkembagan klien dengan menggunakan komponen SOAP (SOAPIER).

Terima Kasih Atas Perhatiannya

You might also like