You are on page 1of 3

PATOFLOW TETANUS Faktor predisposisi Lansia Penurunan fungsi System imun anak-anak system imun belum terbentuk secara

sempurna Faktor presipitasi belum imunisasi tubuh belum mengenal antigen dari Clostridium tetani antibodi untuk Clostridium tetani belum terbentuk Clostridium tetani Individu terinveksi Memperbanyak diri Eksotoksik (masa inkubasi 2-21 hari) Masuk ke dalam pembuluh darah dan sumbu limbic Ke susunan saraf pusat pada intraaksonal Sampai ganglia / simpul saraf Menghasilkan toksin tetanus pada potensial oksidasi-reduksi rendah (Eh) Plasmid membawa gena toksin Melekat pada sambungan neuromuscular Dientositosis oleh saraf motoris 24 adanya luka (luka tusuk Paku, tergores kaca, kaleng, luka tembak) Menimbulkan keadaan anaerob Mudah terserang penyakit infeksi tempat ideal untuk pertumbuhan Clostridium tetani

Masuk kedalam medulla spinalis Masuk ke interneuron menghambat spinal Menghalangi pelepasan neurotransmitter Memblokade hambatan normal otot antagonis Otot yang terkena mempertahankan kontraksi maksimalnya Gangguan tonus otot (pe tonus otot)

Local Trimus dan opristotonus Risus sardonikud, Kekakuan otot dinding perut, Ekstremitas ( ekstremitas atas Fleksi dan bawah ekstensi) kekaukan otot Kekakuan otot pernafasan K: Dekubitus Spasme laring sistem pernafasan invasi kuman ke otot bergaris Otot pernafasan terserang

Generalisata

sistem pencernaan menyerang otot-otot pencernaan (mulut, lidah, dan faring) kesulitan menelan intake nutrisi tidak adekuat

sistem saraf pusat tekanan intra cranial me kerusakan satu atau Beberapa saraf pusat penurunan tingkat kesadaran, penurunan perfusi jaringan otak koma menyerang hipotalamus pe suhu

TG

Rangsangan produksi K: Asfiksia Air liur / sekresi ++

K: Laserasi lidah

25

Dx: Hambatan mobilitas fisik

Terjadi penumpukan secret pada jalan napas Dx: ketidakefektifan bersihan Jalan nafas K:Aspirasi pneumonia, Atelektasis

Dx: ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Kebutuhan tubuh

Dx:hipertemi

Tg: tubuh pasien tampak kaku, pasien tidak mampu mobilisasi. Noc: kemampuan untuk mobilisasi terpenuhi Nic: kaji kebutuhan bantuan dan kemampuan fisik serta tingkat imobilisasi, ajar dan bantu pasien dalam berpindah secara terposisatur, atur posisi dengan kesejajaran tubuh yang benar.

Dx: gangguan pola nafas

Tg: dapatdi temukan adanya tanda-tanda sianosis, peningkatan frekuensi pernafasan. Noc: pola nafas efektif. Nic: pantau pernafasan, pantau adanya pucat atau sianosis, beri posisi semi fowler, oksigenasi,kolaborasika n dalam pemeriksaan AGD, berikan obatobatan (bronkodilator).

Tg: peningkatan sekresi mucus, sesak Noc: pembersihan jalan nafas efektif. Nic: kaji status pernapasan, lakukan teknik pengisapan jalan napas, berikan O2.

Tg: kesulitan menelan, berat badan menurun, Noc: kebutuhan nutrisi terpenuhi Nic: kaji derajat kesulitan mengunyah dan menelan, berikan posisi yang nyaman, kolaborasi dengan ahli gizi, pasangkan NGT bila perlu.

Tg: demam Noc: suhu tubuh normal (36,5-37,50C) Nic: pantau suhu tubuh, berikan kompres hangat,anjurkan asupan cairan oral, berikan antipiretik.

26

You might also like