You are on page 1of 13

LAPORAN PENDAHULUAN APENDISITIS

A. Konsep Medis 1. Defenisi Peradangan dari apendiks vermiformis dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering terjadi. (Kapita Selekta Kedokteran, Doc.hal 3 !". #jung seperti jari yang kecil panjangnya kira$kira % cm (& inci" melekat pada seacum tepat di ba'ah katup (leosekal. Suatu pradangan apendiks yang mengenai semua lapisan dinding organ tersebut ()runner dan Suddarth, * 2. Etiologi )akteri +imbunan tinja yang keras (fekalit" +umor ,akanan rendah serat Peningkatan tekanan intralumen menghambat aliran limfe mengakibatkan oedema pada dinding apendiks. 3. P tofisiologi -pendiks terinflamasi dan mengalami edema sebagai akibat terlipat atau tersumbat kemungkinan oleh fekalit (masa keras pada feses" tumor, proses inflamasi meningkatkan tekanan intraluminal menimbulkan nyeri abdomen atas atau menyebab hebat secara progresif, dalam beberapa jam terlokalisasi di kuadran kanan ba'ah dari abdomen, akhirnya apendiks yang terinflamasi berisi pes dengan disertai kenaikan suhu tubuh ringan. !. Kl sifi" si -pendisitis -kut (tanpa perforasi" -pendisitis -kut Perforata (sudah terjadi mikroferforasi" *".

)akteri, fekalit, tumor, makanan rendah serat, peningkatan tekanan intra lumen.

(nflamasi pada apendiks

,eningkatnya tekanan intra lumen 2edema

/yeri abdomen bagian ba'ah.

-pendiks terlipat tersumbat oleh fekalis, tumor.

)erisi pus disertai peningkatan suhu tubuh

Peradangan pada apendiks (apendisitis"

. /yeri . 1esti kekurangan nutrisi

kematian

. 0emas . 1esiko infeksi

#. M nifest si Klinis /yeri daerah umbilikus3peri umbilikus /yeri kuadran ba'ah terasa dan biasanya disertai oleh demam ringan, mual, muntah dan anore4sia. /yeri tekan di daerah abdomen /yeri tekan pada saat berkemih Kekakuan pada bagian ba'ah otot rektus. $. Ko%pli" si Perforasi apendiks dapat berkembang menjadi peritonitis3abses Demam /yeri tekan abdomen yang berlanjut ,alaese 5eukositosis semakin jelas &. Pe%e'i"s n Pen(n) ng

Pemeriksaan fisik lengkap dan tes laboratorium serta radiologi 6itung darah lengkap dilakukan dan akan menunjukkan peningkatan jumlah darah putih, jumlah leokosit mungkin lebih besar dari % . 3mm3 Pemeriksaan #S7 bila terjadi infiltrat apendikularis Pemeriksaan radiologi dan ultra sonografy menunjukkan densitas pada kuadran ba'ah3tingkat aliran udara setempat Pemeriksaan urin untuk membedakan dengan kelainan pada ginjal dan saluran kemih. *. Pen t l "s n n Medis Pembedahan di indikasikan bila diagnostik telah ditegakkan, antibiotik dan cairan (8 diberikan sampai pembedahan dilakukan, analgesik diberikan setelah diagnosis ditegakkan. -pendiktomi (pembedahan untuk mengangkat apendiks" dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan perforasi, apendiktomi dapat

dilakukan diba'ah anastesi umum3spinal dengan insisi abdomen ba'ah atau dengan laparoskopi yang merupakan metode terbaru yang sangat efektif. +irah baring dalam posisi fo'ler medium (setengah duduk". Koreksi cairan dan elektrolit Pemberian obat penenang, ampisilin, gentamisin, metrodina9ol. +ransfusi mengatasi anemia. Penatalaksanaan %. Sebelum operasi a. $ $ b. c. *. 2perasi apendiktomi 3. Pasca operasi $ $ $ $ $ tempat tidur. $ mandi. $ 6ari ketujuh jahitan dapat diangkat pasien diperbolehkan pulang. 6ari kedua dapat berdiri dan duduk di luar kamar 2bservasi ++8 Posisikan semi fo'ler )ila peritonitis umum teruskan puasa, hingga fungsi Kemudian beri minum %< ml3jam selama &$< jam Satu hari pasca operasi dianjurkan tegak duduk di 2bservasi : ;$%* jam setelah timbulnya keluhan tanda dan 5akukan +irah baring dan dipuasakan (ntubasi bila perlu -ntibiotik seringkali masih belum jelas.

usus kembali normal. naikkan menjadi 3 ml3jam.

+. Konsep D s ' Kepe' , t n 1. a. Peng" )i n Data )iografi klien ,eliputi nama, umur, jenis kelamin, status perka'inan, agama, suku, bahasa yang dipakai, pendidikan, pekerjaan dan alamat rumah. b. Keluhan #tama +anyakan tentang keluhan utama, kapan terjadinya dan sebatas mana menganggu aktivitas, adakah nyeri dan seberapa berat nyeri yang dirasakan. c. Pemeriksaan =isik -dakah ditemukan pembengkakan, oedema, peningkatan suhu tubuh, pernafasan, tekanan darah, nyeri tanpa3bergerak, kelemahan ekstremitas, dan adakah nyeri tekan. d. $ 6emoglobin, hematokrit $ #reum $ Kreatinin 2. a. abses. b. c. d. berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi. 1esiko /yeri Kurang tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah. berhubungan dengan distensi jaringan usus oleh inflamasi. pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan Di gnos Kepe' , t n 1esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan adanya perforasi, pembentukan Pemeriksaan 5aboratorium $ #rine $ 1ontgen

3. Kepe' , t n a. abses.

Tind " n 1esiko tinggi

terhadap infeksi berhubungan dengan adanya perforasi, pembentukan Tujuan : infeksi tidak terjadi atau mengurangi infeksi Kriteria Hasil : terjadi infeksi infeksi dapat teratasi3dihindari. Intervensi : b. Tujuan : mencegah terjadinya dehidrasi Kriteria hasil : cairan terpenuhi kulit kembali baik dalam *$3 detik Intervensi : +urgor 8olume -'asi ++8, perhatikan demam, menggigil, berkeringat, perubahan mental, meningkatnya nyeri abdomen. 5akukan pencucian tangan yang baik dan pera'atan luka aseptik. 5ihat insisi balurat, catat drainase balutan Diharapkan dapat mengetahui keadaan umum pasien guna untuk ,enghindari sumber3faktor terjadinya infeksi luka. Dapat mengontrol luka serta menjaga kelembapan. 1esiko tinggi Sumber +idak

Rasionalisasi : tindakan selanjutnya.

terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah.

Kaji turgor kulit -'asi masukan dan haluaran )erikan sejumlah kecil minuman jernih bila pemasukan peroral )erikan cairan (8 dan elektrolit ,engetahui tingkat keparahan kekurangan cairan ,encegah indikasi lebih parah ,enurunkan iritasi gaster3muntah untuk meminimalkan

dimulai dan lanjutkan dengan diet sesuai toleransi. Rasionalisasi :

kehilangan cairan. ,eningkatkan jumlah cairan yang masuk

c. bedah. Tujuan : nyeri berkurang Kriteria hasil : dapat diatasi tampak tenang Intervensi : !.

/yeri

berhubungan dengan distensi jaringan usus oleh inflamasi, adanya insisi

/yeri 2s

Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik dan perubahan nyeri Pertahankan istirahat dengan posisi semi fo'ler )erikan analgetik sesuai indikasi ,engetahui tingkat nyeri untuk program pengobatan berikutnya ,eningkatkan rasa aman nyaman pada pasien ,enghilangkan rasa nyeri pasien E- l( si

Rasionalisasi :

a. berkurang b. optimal c. tingkat kenyamanan optimal3nyeri berkurang. #. %. *. 3. Keperawatan, edisi 3

(nfeksi ,endapat nutrisi ,endapatkan

D ft ' P(st " -rif ,ansyoer dkk, * )runner ,arilyan dan ?. Suddath Doenges, . Kapita Selekta edisi ;, * &. Kedokteran edisi *, ,edia -escularis =K#( : >akarta. Keperawatan medikal Bedah, ?07 : >akarta. Rencana Asuhan

DIA+ETES MELITTUS
A. Defenisi Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah disertai lesi pada membran basalis, dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron atau suatu gangguan metabolisme yang disebabkan oleh kekurangan insulin absolut ataupun relatif dengan menimbulkan hiperglikemi dan glukosaria dan kemudian diikuti dengan gangguan metabolisme protein, lemak, elektrolit dan air. +. Etiologi (nsulin Dependent Diabets ,elitus ((DD," disebabkan oleh destruksi sel betta pulau langerhans akibat proses autoimun, sedangkan /on (nsulin Dependent Diabetes ,elitus (/(DD," disebabkan kegagalan relatif sel betta dan resistensi inulin. +esistensi inssulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati, sulit untuk menentukan etiologi yang pasti karena D, mempunyai etiologi lebih dari satu. -dapun faktor$faktor yang mungkin ikut dalam menentukan penyakit D, adalah : .. Kl sifi" si %. D, type % 3 (DD, (nsulin pada D, type % tidak ada, hal ini sebabkan pada jenis ini timbul reaksi autoimun yang disebabkan oleh adanya peradangan sel betta. Keturunan 8irus Kegemukan #mur Diit 6ormon 2bat

*.

D, type * 3 /(DD,

Pada D, type ini jumlah insulin normal, malah mungkin lebih banyak tetapi jumlah reseptor insulin yang dapat pada permukaan sel kurang. D. P tofisiologi Pada penderita diabetes terjadi kekurangan insulin, maka glukosa tidak dapat diubah menjadi glikogen sehingga kadar gula darah meningkat. -pabila hal ini tidak teratasi akan menyebabkan gula akan keluar bersama urine, kehilangan glukosa dalam urine menyebabkan diuresis karena efek osmotik glukosa dalam tubuh mencegah reabsorbsi cairan dari tubulus, keseluruhan efeknya adalah dehidrasi intra sel dan seringnya kolabs sirkulasi akibatnya timbul gejala poli uria, karena kekurangan insulin maka glukosa tidak bisa diubah menjadi bentuk energi, untuk menggantikannya maka kalori diambil dari lemak dan protein sehingga menjadi kurus meskipun banyak makan, pengeluaran glukosa meningkat dalam keadaan diabetes ini disebabkan karena jika konsentrasi mukosa yang memasuki tubulus ginjal lebih dari **< ml3hari, sebagian besar glukosa keluar melalui urine, terjadinya kerusakan sel$sel betta pulau langerhans pankreas dalam tubuh menyebabkan produksi insulin menurun. )erkurangnya glikogenisis menyebabkan terjadinya peningkatan glikogenesis lalu terjadinya peningkatan liposis untuk menyediakan energi sel, karena kurangnya insulin maka glukosa tidak dapat dinetralisir sehingga kadar gula darah meningkat. E. M nifest si Klinis Diagnosis D, yang sering timbul : %. )anyak dan sering )-K (poli uria" *. )anyak minum (polidypsia" 3. 0epat merasa lapar dan banyak makan (poli pagia" &. ,ata kabur <. )) menurun @. 5emas !. 7atal ;. Kesemutan A. ,udah terinfeksi dan sukar sembuh % . (mpoten pada pria

/. Di gnosis Keluhan dan gejala yang khas ditambah hasil pemeriksaan glukosa darah B * mg3dalam atau 7D puasa C %*@ mg3dalam sudah cukup untuk menegakkan diagnosa D,, bila hasil pemeriksaan 7D meragukan, pemeriksaan ++72 (+es +oleransi 7lukosa 2ral" diperlukan untuk memastikan diagnosa D,. 0. Ko%pli" si %. -kut $ Koma hipoglikemia $ Ketoasidosis $ Koma hiperosmolar nonketotik *. Kronik $ $ $ $ $ H. Pe%e'i"s $ $ ,akro angiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh ,ikro angiopati, mengenai pembuluh darah kecil, tetinopati /europati diabetik 1entan infeksi seperti +), infeksi saluran kemih Kaki diabetik n Pen(n) ng Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan dengan pemeriksaan glukosa +es +oleransi 7lukosa 2ral (++72" n darah jantung, pembuluh darah tepi dan pembuluh darah otak. diabetik, nefropati diabetik.

darah se'aktu dan kadar glukosa darah puasa.

I. Pen t l "s n

Dalam jangka pendek penatalaksanaan D, bertujuan untuk menghilangkan keluhan atau gejala D,, sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk mencegah komplikasi. +ujuan tersebut dilaksanakan dengan cara menormalkan kadar glukosa lipid dan insulin, untuk mempermudah tercapainya tujuan tersebut, kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pengelolaan pasien secara dialistik dan mengajarkan kegiatan mandiri. Kerangka utama penatalaksanaan D, yaitu perencanaan makan, latihan jasmani, obat hipoglikemi dan penyuluhan secara umum.

Pengobatan D, terdiri dari : a. b. c. d. 1. St nd ' Peng" )i n $ $ $ $ $ $ 1asa nyeri di daerah gangren (bila ada luka3gangren" ,udah lelah dan otot lemas Kesemutan pada anggota e4stremitas Kecemasan pada klien dan keluarga )) menurun )adan lemah ?dukasi pada klien dan keluarga Diit 2lahraga 2bat$obatan, 2-+, dan (nsulin

K. St nd ' Di gnos Kepe' , t n %. gangren *. 3. &. 7angguan metabolisme karbohidrat berhubungan dengan 7angguan aktivitas berhubungan dengan adanya gangren. Kecemasan pada klien dan keluarga berhubungan dengan kekurangan insulin dalam tubuh. 7angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya

kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya. L. St nd ' Pe'en2 n %. n DD % $ 7lukosa darah meningkat $ ?4presi 'ajah meringis menahan nyeri $ +ampak adanya gangren +ujuan : kebutuhan rasa nyaman terpenuhi (ntervensi : %. Kaji tingkat rasa nyeri klien *. 5akukan tindakan aseptik saat dressine care 3. -njurkan klien mematuhi pengobatan dan pera'atan yang diberikan. &. Kolaboraasi dengan tim medis.

Ditandai dengan : $ Klien mengatakan nyeri pada daerah gangren

*.

DD (( $ -danya glukosa dalam urine

Ditandai dengan : $ 7lukosa dalam darah meningkat +ujuan : gangguan metabolisme dapat teratasi (ntervensi : %. -tur diet dan anjurkan klien tidak mengkonsumsi selain diet yang telah ditentukan. *. Kolaborasi obat$obatan seperti : $ pemberian insulin sesuai kebutuhan. $ Kolaborasi dengan tim gi9i. 3. Kolaborasi dalam pemeriksaan : $ #rine & porsi $ 1S/ 3 )SPP $ )7S se'aktu 3. DD ((( $ -danya gangren $ 0epat lelah pada otot$otot persendian +ujuan : kebutuhan sehari$hari terpenuhi (ntervensi : %. )antu semua kebutuhan3aktivitas sehari$hari klien (mandi, )-), )-K, makan dan lain$lain". *. >ika bedrest total3tidak bisa bergerak3lemah dan sering merubah posisi klien diatur posisi miring ke kanan3kiri. &. DD (8 $ Klien dan keluarga sering bertanya tentang penyakit klien +ujuan : kecemasan klien dan keluarganya hilang (ntervensi : %. )eri penjelasan tentang penyakit dan tindakan yang akan dilakukan. *. )eri suport mental pada klien

Ditandai dengan : $ )adan lemah

Ditandai dengan : $ Klien dan keluarga terlihat cemas

You might also like