You are on page 1of 10

Borang Portofolio

No ID dan Nama Peserta Nama Wahana Topik Tanggal (Kasus) Nama Pasien Tanggal Presentasi Nama Pendamping Tempat Presentasi Objektif Presentasi

: 13.2.1.100.1.11.125174 / dr. Safitri Hardi : RSUD Lubuk Basung : G1P0A0H0 gravid 8-9 minggu + hiperemesis gravidarum : 2 Januari 2012 : Ny. Wisra Yuli Asmi : Januari 2012 : dr. Jun Almandri Y., M. Kes : Aula Komite Medik RSUD Lubuk Basung : Keilmuan Diagnostik Keterampilan Manajemen Dewasa No MR : 11.22.33

Deskripsi

: Mual dan muntah terutama setiap kali makan sejak 15 hari yang lalu, frekuensi 7-8x/hari, isi apa yang dimakan kadang berwarna kehitaman sehingga tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa. Nyeri ulu hati (+). Nafsu makan menurun. Tidak haid sejak 2 bulan yang lalu. HPHT : 3 November 2011, TP : 10 Agustus 2012. Sesak nafas tidak ada. Riwayat perdarahan pervaginam disangkal. Ini merupakan kehamilan yang pertama. Riwayat demam tidak ada. Riwayat trauma tidak ada. Buang air besar : jumlah kurang, frekuensi biasa. Buang air kecil : frekuensi dan jumlah biasa. Riwayat menstruasi : menarche usia 13 tahun, siklus teratur, lama haid 5-7 hari, banyakny 2-3 kali ganti duk/hari, nyeri haid tidak ada. Kontrol kehamilan ke bidan.

Tujuan

: Mendiagnosis dan memberikan penatalaksanaan yang tepat pada pasien Hiperemesis gravidarum

Bahan Bahasan Cara Membahas Data Pasien

: Kasus : Presentasi dan diskusi : Nama Umur


1

: Ny. W : 25 tahun

No. MR Tempat Data Utama Untuk Bahan Diskusi 1. 2.

: 11.22.33 : Bangsal Kebidanan

Diagnosis : G1P0A0H0 gravid 8-9 minggu + hiperemesis gravidarum Gambaran Klinis : Mual dan muntah terutama setiap kali makan sejak 15 hari yang lalu, frekuensi 7-8x/hari, isi apa yang dimakan kadang berwarna kehitaman sehingga tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa. Nyeri ulu hati (+) sejak 15 hari yang lalu. Nafsu makan menurun sejak 15 hari yang lalu. Tidak haid sejak 2 bulan yang lalu. HPHT : 3 November 2011, TP : 10 Agustus 2012. Sesak nafas tidak ada. Riwayat perdarahan pervaginam disangkal. Ini merupakan kehamilan yang pertama. Riwayat demam tidak ada. Buang air besar : jumlah kurang, frekuensi biasa. Buang air kecil : frekuensi dan jumlah biasa. Riwayat menstruasi : menarche usia 13 tahun, siklus teratur, lama haid 5-7 hari, banyakny 2-3 kali ganti duk/hari, nyeri haid tidak ada. Kontrol kehamilan ke bidan.

3. Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat sakit maag (+) sejak remaja. Riwayat menderita penyakit hipertensi tidak ada Riwayat menderita penyakit DM tidak ada Riwayat menderita penyakit jantung sebelumnya tidak ada

4. Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan, penyakit menular dan penyakit kejiwaan. 5. Riwayat Perkawinan : 1 x, tahun 2011 6. Riwayat Kehamilan/ Abortus/ Persalinan : 1/ 0/ 0 1. Sekarang 7. Riwayat Pemakaian Kontrasepsi : (-) 8. Riwayat Imunisasi : tidak ada
2

Pemeriksaan Fisik : Vital Sign : Keadaan umum Kesadaran Tekanan darah Nadi Nafas Suhu Status Generalis : Kepala Mata : Bentuk normal. Rambut hitam sukar dicabut : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil isokor kanan dan kiri, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya langsung/tak langsung (+/+), mata cekung Mulut Leher Thorax : Cor : Mukosa bibir kering. : JVP 5 - 2 cmH2O, tidak ada pembesaran KGB : I : Ictus tidak terlihat Pa : Ictus teraba 1 jari medial LMCS RIC V Pe : Batas jantung : Atas : RIC II Kanan : Linea parasternalis dextra Kiri : 1 jari medial LMCS RIC V Au : Irama regular, Murni, Bising jantung (-), Gallop (-) Pulmo :I : Normochest, retraksi (-), simetris kiri = kanan dalam keadaan statis dan dinamis Pa : Fremitus kiri = kanan Pe : Sonor Au : Suara nafas vesikuler, Rh -/-, Wh -/Abdomen Genitalia Ekstremitas : Status Obstetrikus : Status Obstetrikus : Akral hangat, refilling kapiler < 2, edema -/: Sedang : Compos Mentis GCS E4M6V5 15 : 120/60 mmHg : 110 x/menit : 16 x/menit : 37, 2 oC

Status Obstetrikus :
3

Muka Abdomen

: Chloasma Gravidarum (+) : I : Tidak tampak membuncit, linea mediana hiperpigmentasi, striae gravidarum (-), sikatrik (-). Pa : FUT tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+), nyeri lepas (-), defans muskular (-), turgor kulit kembali cepat Pe : Timpani Au : BU (+) normal

Genitalia Laboratorium : Darah : Hb Leukosit Ht Urinalisis : warna

: Inspeksi

: V/U tenang, PPV (-) : 166.000/mm3 : 4.580.000/mm3

: 12,6 gr/dl : 11.600/mm3 : 39 % : kuning muda

Trombosit Eritrosit

albumin bilirubin : 0-1/LPB : 0-3/LPB : (-) : (-) : (-)

: (-) : (-)

reduksi : reagen habis sedimen : eritrosit leukosit silinder kristal epitel Plano test (+) Pemeriksaan anjuran : Benda keton

Diagnosis : G1P0A0H0 gravid 8-9 minggu + hiperemesis gravidarum Penatalaksanaan : Konsul Sp. OG (Residen) Rawat KB IVFD Aminofluid : D10% = 2 : 2 30tts/i Drip neurobion 5000 1 ampul Inj. Ondansentron 1 ampul/8 jam (IV) Inj. Ranitidin 1 ampul/12 jam (IV) Puasa 12 jam Diet MB (bila mual telah berkurang)

Follow-Up
4

3/1/2012 Mual Muntah Demam BAK BAB Keadaan Umum Kesadaran Tekanan Darah Nadi Nafas Suhu Status Generalis + + Sedang CMC 120/70 90x/i 22x/i 37,20C

4/1/2012 + + sedang CMC 120/80 88x/i 20x/i 370C

5/1/2012 + + sedang CMC 120/80 84x/i 21x/i 37,30C

Mata : konj. tdk anemis, Mata : konj. tdk anemis, Mata : konj. tdk anemis, sklera tidak ikterik sklera tidak ikterik sklera tidak ikterik

Dada : jantung : irama Dada : jantung : irama Dada : jantung : irama teratur, bising (-) teratur, bising (-) teratur, bising (-)

Paru : vesikuler, rh -/-, Paru : vesikuler, rh -/-, Paru : vesikuler, rh -/-, wh -/Status Obstetrikus I : tidak wh -/tampak I : tidak wh -/tampak I : tidak tampak

membuncit

membuncit

membuncit

Pa : FUT tidak teraba, Pa : FUT tidak teraba, Pa : FUT tidak teraba, NT (-), NL (-) Pe : timpani A : BU (+) normal Diagnosis NT (-), NL (-) Pe : timpani A : BU (+) normal NT (-), NL (-) Pe : timpani A : BU (+) normal gravid 8-9

G1P0A0H0 gravid 8-9 G1P0A0H0 gravid 8-9 G1P0A0H0 gravidarum gravidarum gravidarum

minggu + hiperemesis minggu + hiperemesis minggu + hiperemesis

Therapi

- IVFD Aminofluid : - IVFD Aminofluid : - Infus aff D10% = 2 : 2 30tts/i D10% = 2 : 2 - Ranitidin 2x150 mg 30tts/i - Ondansentron 3x4 mg (bila perlu) - Neurobion 1x1 tab 1 - Boleh pulang

- Inj. Ondansentron 1 - Inj. Ondansentron 1 ampul/8 jam (IV) - Inj. Ranitidin ampul/8 jam (IV) 1 - Inj.
5

Ranitidin

ampul/12 jam (IV) - Diet MB

ampul/12 jam (IV) - Diet MB

Rangkuman Hasil pembelajaran Portofolio 1. Subjektif Seorang wanita, usia 25 tahun datang ke IGD RSUD Lubuk Basung pukul 22.00 WIB dengan keluhan Mual dan muntah terutama setiap kali makan sejak 15 hari yang lalu, frekuensi 7-8x/hari, isi apa yang dimakan kadang berwarna kehitaman sehingga tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa. Nyeri ulu hati (+). Nafsu makan menurun. Tidak haid sejak 2 bulan yang lalu. HPHT : 3 November 2011, TP : 10 Agustus 2012. Sesak nafas tidak ada. Riwayat perdarahan pervaginam disangkal. Ini merupakan kehamilan yang pertama. Riwayat demam tidak ada. Riwayat trauma tidak ada. Buang air besar : jumlah kurang, frekuensi biasa. Buang air kecil : frekuensi dan jumlah biasa. Riwayat menstruasi : menarche usia 13 tahun, siklus teratur, lama haid 5-7 hari, banyakny 2-3 kali ganti duk/hari, nyeri haid tidak ada. Kontrol kehamilan ke bidan.

2. Objektif Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasarkan : Gejala klinis : berdasarkan gejala subjektif yang dipaparkan di atas. Pemeriksaan fisik Keadaan umum Kesadaran Tekanan darah Nadi Nafas Suhu Status Obstetrikus Muka Abdomen : Chloasma Gravidarum (+) : I : Tidak tampak membuncit, linea mediana hiperpigmentasi, : Sedang : Compos Mentis GCS E4M6V5 15 : 120/60 mmHg : 110 x/menit : 16 x/menit : 37, 2 oC

striae gravidarum (-), sikatrik (-). Pa : FUT tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+), nyeri lepas (-), defans muskular (-), turgor kulit kembali cepat Pe : Timpani
6

Au : BU (+) normal 3. Asssesment HIPEREMESIS GRAVIDARUM Definisi Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berat pada wanita hamil, sehingga pekerjaan sehari-harinya terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Hiperemesis gravidarum biasanya terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu sering terjadi pada kehamilan pertama dan cendrung untuk terjadi lagi pada kehamilan berikutnya. Etiologi Penyebab pasti hiperemesis gravidarum belum diketahui. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokomia. Beberapa faktor predisposisi hiperemesis gravidarum yaitu: 1. Faktor yang paling sering adalah primigravida, mola hidatidosa dan gemelli. Pada mola hidatidosa dan gemelli diduga bahwa Hormon Chorionik Gonadotropin (HCG) yang dibentuk berlebihan memegang peranan dalam hiperemesis gravidarum. 2. Masuknya vili korialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat kehamilan serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor organik. 3. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak juga disebut sebagai salah satu faktor organik. 4. Faktor psikologik memegang peranan penting pada penyakit ini. Hiperemesis gravidarum sering terjadi pada wanita yang takut terhadap kehamilan dan persalinan, rumah tangga yang retak, adanya gangguan personal atau hysteria. Meski belum diketahui pasti hubungan psikologik dengan hiperemesis gravidarum , tidak jarang dengan memberikan suasana baru dapat membantu mengurangi frekuensi muntah. Beberapa penelitian melaporkan bahwa faktor lain yang berkitan dengan peningkatan resiko terjadinya hiperemesis gravidarum seperti: umur ibu yang masih muda, berat badan berlebih, nullipara, dan riwayat hiperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya.

Patofisiologi
7

Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester I. Pengaruh fisiologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari susunan syaraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan mutah dapat berlangsung berbulan-bulan. Hiperemesis gravidarum. ini dapat menghabiskan cadangan karbohidrat dan lemak yang dipakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang dan tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Gambaran Kfinis. Menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalarn 3 tingkatan yaitu: Stadium I : Terjadi muntah yang terus menerus, ibu lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, nyeri epigastrium, nadi > 100x/menit, tekanan darah sistole menurun, turgor menurun, lidah mengering dan mata cekung. Stadium II : Penderita tampak lemah dan apati, turgor menurun, lidah kering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadag meningkat dan mata sedikit ikterik. Berat badan menurun, tekanan darah turun, hemokonsentrasi, oliguria, serta aseton dapat tercium dalam pemafasan dan dapat ditemukan dalam urine. Stadium III : Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma. Bisa berakibat fatal berupa terjadinya ensefalopati wernickke dengan gejala nistagmus, diplopia dan perubahan mental Diagnosis Diagnosis dapat ditegakkan bila ditemukan pada kehamilan muda dan muntah terus-menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namun harus dipikirkan pula kehamilan muda dengan penyebab lain seperti neoplasma, hipertiroidisme, gangguan saluran cerna, pielonefritis, infeksi keracunan dan lain-lain.

Penatalaksanaan Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum dengan jalan memberikan penjelasan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologis, berikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan hal yang fisiologis pada kehamilan muda dan akan hilang kemudian. 1. Penggunaan obat-obatan Dapat diberikan obat golongan sedatif seperti phenobarbital, vitamin B5 dan B6, intravena, anti histamin dan anti emetik. 2. Isolasi Penderita dirawat dalam kamar yang terang dan perputaran udara yang baik. Hanya dokter dan perawat yang masuk kamar penderita sampai muntah berhent dan penderita mau makan. 3. Terapi Psikologik Yakinkan penderita bahwa penyakitnya bisa disembuhkan dan hilangkan rasa takut terhadap kehamilan. 4. Cairan Parenteral. Untuk koreksi hipovolemia, elektrolit dan ketosis. 5. Penghentian kehamilan Dipertimbangkan bila keadaan medik dan psikiatrik makin memburuk. Prognosa Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gravidarum sangat memuaskan. Namun demikian pada tingkat yang berat penyakit ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin.

DAFTAR PUSTAKA

1. Wibowo B, Soejoenas A. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta, 1999: 275-80 2. Cunningham F.G. Mac Donald, Gant. Gastrointestinal disorders, In Williams Obstetrics 21 ed. Prentice Hall International inc, USA, 2001; 1275-6 3. Mochtar R. Hiperemesis Gravidarum. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi. Edisi kedua. EGC, Jakarta, 1998; 195-7 4. Taber B. Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. EGC, Jakarta, 1994. 232-4

10

You might also like