You are on page 1of 64

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG

WILAYAH KOTA PASURUAN TAHUN 2011-2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, 2enimbang 3 a. bahwa untuk memberikan arah pembangunan dan mewujudkan keterpaduan pembangunan antar sektor dengan memanfaatkan ruang wilayah secara berdaya guna, berhasil guna, serasi, selaras, seimbang, dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, perlu disusun Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pasuruan; bahwa dengan ditetapkannya ndang! ndang Republik "ndonesia #omor $% Tahun $&&' tentang Penataan Ruang dan Peraturan Pemerintah Republik "ndonesia #o $% Tahun $&&( tentang RTRW#, seluruh peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah kota di "ndonesia perlu disusun atau disesuaikan paling lambat ) *tiga+ tahun sejak undang!undang tersebut ditetapkan; bahwa Peraturan ,aerah Kota Pasuruan #omor $- Tahun $&&$ tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun $&&$! $&.$ harus disesuaikan dengan ketentuan muatan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota yang diatur di dalam ndang! ndang #o. $% tahun $&&' tentang Penataan Ruang; dan bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c, perlu menetapkan Peraturan ,aerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pasuruan Tahun $&..!$&)..

b.

c.

d.

2engingat 3

.. Pasal .( ayat *%+ ndang!undang ,asar #egara Republik "ndonesia Tahun ./-0; $. ndang! ndang #omor .' Tahun ./0& tentang Pembentukan ,aerah!,aerah Kota Kecil ,alam 1ingkungan

).

-.

0.

%.

'.

(.

/.

.&.

...

.$.

Pro4insi 5awa Timur, 5awa Tengah dan 5awa 6arat *6erita #egara Republik "ndonesia tanggal .- 7gustus ./0&+ sebagaimana telah diubah dengan ndang! ndang #omor .) Tahun ./0- *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun ./0- #omor -&, Tambahan 1embaran #egara #omor 00.+; ndang! ndang #omor 0 Tahun ./%& tentang Peraturan ,asar Pokok!Pokok 7graria *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun ./%& #omor .&-, Tambahan 1embaran #egara #omor $&-)+; ndang! ndang #o 0 Tahun .//& tentang Konser4asi 8umber ,aya 7lam 9ayati dan :kosistemnya *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun .//& #omor -/, Tambahan 1embaran #egara #omor )-./+; ndang! ndang #omor )% Tahun ./// tentang Telekomunikasi *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun ./// #omor .$/, Tambahan 1embaran #egara #omor )((.+; ndang! ndang #omor -. Tahun ./// tentang Kehutanan *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun ./// #omor .%', Tambahan 1embaran #egara #omor )(((+ sebagaimana diubah dengan ndang! ndang #omor ./ Tahun $&&- tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti ndang! ndang #omor . Tahun $&&- tentang perubahan 7tas ndang! ndang #omor -. Tahun ./// tentang Kehutanan; ndang! ndang #omor ) Tahun $&&$ tentang Pertahanan #egara *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&. #omor ), Tambahan 1embaran #egara #omor -.%/+; ndang! ndang #omor $( Tahun $&&$ tentang 6angunan ;edung *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&$ #omor .)-, Tambahan 1embaran #egara #omor -$-'+; ndang! ndang #omor ' Tahun $&&- tentang 8umber ,aya 7ir *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&#omor )$, Tambahan 1embaran #egara #omor -)''+; ndang! ndang #omor .( Tahun $&&tentang Perkebunan *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&- #omor (-, Tambahan 1embaran #egara #omor --..+; ndang! ndang Republik "ndonesia #omor $0 Tahun $&&tentang 8istem Perencanaan Pembangunan #asional *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&#omor.&-, Tambahan 1embaran #egara #omor --$.+; ndang! ndang #omor )$ Tahun $&&tentang Pemerintahan ,aerah *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&- #omor .$0, Tambahan 1embaran #egara #omor --)'+ sebagaimana telah diubah yang kedua kali dengan ndang! ndang #omor .$ Tahun $&&( *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&( #omor 0/, Tambahan 1embaran #egara #omor -(--+;

.).

.-.

.0.

.%.

.'.

.(.

./.

$&.

$..

$$.

$).

$-.

$0.

$%.

ndang! ndang #omor )( Tahun $&&- tentang 5alan *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&- #omor .)$, Tambahan 1embaran #egara #omor ----+; ndang! ndang #omor .' Tahun $&&' tentang Rencana Pembangunan 5angka Panjang #asional Tahun $&&0!$&$0 *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&' #<mor )), Tambahan 1embaran #egara #omor -'&&+; ndang! ndang #omor $) Tahun $&&' tentang Perkeretaapian *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&' #omor %0, Tambahan 1embaran #egara #omor -'$$+; ndang! ndang #omor $Tahun $&&' tentang Penanggulangan 6encana *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&' #omor %%, Tambahan 1embaran #egara #omor -'$)+; ndang! ndang #omor $% Tahun $&&' tentang Penataan Ruang *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&' #omor %(, Tambahan 1embaran #egara #omor -'$0+; ndang! ndang #omor .( Tahun $&&( tentang Pengelolaan 8ampah *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&( #omor %/, Tambahan 1embaran #egara #omor -(0.+; ndang! ndang #omor -) Tahun $&&( tentang Wilayah #egara *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&( #omor .'', Tambahan 1embaran #egara #omor -/$0+; ndang! ndang #omor $$ Tahun $&&/ tentang 1alu 1intas dan 7ngkutan 5alan *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&/ #omor /%, Tambahan 1embaran #egara #omor -(-/+; ndang! ndang #omor )& Tahun $&&/ tentang Ketenagalistrikan *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&/ #omor .)), Tambahan 1embaran #egara #omor 0&0$+; ndang! ndang #omor )$ Tahun $&&/ tentang Perlindungan dan Pengelolaan 1ingkungan 9idup *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&/ #omor .-&, Tambahan 1embaran #egara #omor 0&0/+; ndang! ndang #omor #omor )/ Tahun $&&/ tentang Kawasan :konomi Khusus *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&/ #omor .-', Tambahan 1embaran #egara #omor 0&%%+; ndang! ndang #omor -. Tahun $&&/ tentang Perlindungan 1ahan Pertanian Pangan 6erkelanjutan *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&/ #omor .-/, Tambahan 1embaran #egara #omor 0&%(+; ndang! ndang #omor .. Tahun $&.& tentang =agar 6udaya *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&.& #omor .)&, Tambahan 1embaran #egara #omor 0.%(+; ndang! ndang #omor . Tahun $&.. tentang Perumahan dan Permukiman *1embaran #egara Republik "ndonesia

$'.

$(.

$/.

)&.

)..

)$.

)).

)-.

)0.

)%.

)'.

)(.

Tahun $&.. #omor ', Tambahan 1embaran #egara #omor 0.((+; ndang! ndang #omor .$ Tahun $&.. tentang Pembentukan Peraturan Perundang! ndangan *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&.. #omor ($, Tambahan 1embaran #egara #omor 0$)-+; Peraturan Pemerintah #omor -% Tahun ./($ tentang Perubahan 6atas Wilayah Kotamadya ,aerah Tingkat "" Pasuruan *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun ./($ #omor '), Tambahan 1embaran #egara #omor )$-.+; Peraturan Pemerintah #omor )% Tahun .//( tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun .//( #omor 0., Tambahan 1embaran #egara #omor )'-0+; Peraturan Pemerintah #omor .& Tahun $&&& tentang Tingkat ketelitian Peta untuk Penataan Ruang Wilayah *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&& #omor $&, Tambahan 1embaran #egara #omor )/)-+; Peraturan Pemerintah #omor %) Tahun $&&$ tentang 9utan Kota *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&$ #omor ../, Tambahan 1embaran #egara #omor -$-$+; Peraturan Pemerintah #omor .% Tahun $&&- tentang Penatagunaan Tanah *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&- #omor -0, Tambahan 1embaran #egara -)(0+; Peraturan Pemerintah #omor -0 Tahun $&&- Tentang Perlindungan 9utan *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&- #omor .-', Tambahan 1embaran #egara #omor --0)+; Peraturan Pemerintah #omor .0 Tahun $&&0 tentang 5alan Tol *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&0 #omor )$, Tambahan 1embaran #egara #omor --(/+ sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah #omor -- Tahun $&&/ *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&/ #omor ((+; Peraturan Pemerintah #omor )% Tahun $&&0 tentang Peraturan Pelaksanaan ndang! ndang #omor $( Tahun $&&$ tentang 6angunan ;edung *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&0 #omor (), Tambahan 1embaran #egara #omor -0)$+; Peraturan Pemerintah #omor $& Tahun $&&% tentang "rigasi *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&% #omor -%, Tambahan 1embaran #egara #omor -%$-+; Peraturan Pemerintah #omor )- Tahun $&&% tentang 5alan *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&% #omor (%, Tambahan 1embaran #egara #omor -%00+; Peraturan Pemerintah #omor % Tahun $&&' tentang Tata 9utan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan 9utan *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&' #omor $$, Tambahan 1embaran #egara #omor -%/%+;

)/. Peraturan Pemerintah #omor $. Tahun $&&( tentang Penyelenggaraan Penanggulangan 6encana *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&( #omor -$, Tambahan 1embaran #egara #omor -($(+; -&. Peraturan Pemerintah #omor $% Tahun $&&( tentang Rencana Tata Ruang Wilayah #asional *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&( #omor -(, Tambahan 1embaran #omor -())+; -.. Peraturan Pemerintah Republik "ndonesia #omor -$ Tahun $&&( tentang Pengelolaan 8umber ,aya 7ir *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&( #omor -(, Tambahan 1embaran #egara #omor -(0(+; -$. Peraturan Pemerintah #omor -) Tahun $&&( tentang 7ir Tanah *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&( #omor (), Tambahan 1embaran #egara #omor -(0/+; -). Peraturan Pemerintah #omor $- Tahun $&&/ tentang Kawasan "ndustri *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&/ #omor -', Tambahan 1embaran #egara #omor -/('+; --. Peraturan Pemerintah #omor )- Tahun $&&/ tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan *1embaran #egara Tahun $&&/ #omor %(, Tambahan 1embaran #egara #omor 0&&-+; -0. Peraturan Pemerintah #omor 0% Tahun $&&/ Tentang Penyelenggaraan Perkerataapian *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&&/ #o..$/, Tambahan 1embaran #egara #omor 0&-(+; -%. Peraturan Pemerintah #omor .. Tahun $&.& tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&.& #omor .% ,Tambahan 1embaran #egara #omor 0&/(+; -'. Peraturan Pemerintah #omor .0 Tahun $&.& tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&.& #omor $., Tambahan 1embaran #egara #omor 0.&)+; -(. Peraturan Pemerintah #omor $- Tahun $&.& tentang Penggunaan Kawasan 9utan *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&.& #omor )&, Tambahan 1embaran #egara #omor 0..$+; -/. Peraturan Pemerintah #omor %( Tahun $&.& tentang 6entuk dan Tata =ara Peran 2asyarakat dalam Penataan Ruang *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&.& #omor ..(, Tambahan lembaran #egara #omor 0.%&+; 0&. Peraturan Pemerintah #omor . Tahun $&.. tentang Penetapan dan 7lih >ungsi 1ahan Pertanian 6erkelanjutan *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&.. #omor $, Tambahan 1embaran #egara #omor 0.(0+; 0.. Peraturan Pemerintah #omor )( Tahun $&.. Tentang 8ungai *1embaran #egara Republik "ndonesia Tahun $&.. #omor '-, Tambahan 1embaran #egara #omor 0$)&+;

0$. Peraturan Presiden #omor )$ Tahun $&.. tentang 2asterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan :konomi "ndonesia $&..!$&$0; 0). Peraturan 2enteri ,alam #egeri #omor $( Tahun $&&( tentang Tata =ara :4aluasi Raperda tentang RTRW; 0-. Peraturan 2enteri Pekerjaan mum #omor $.?PRT?2?$&&' tentang Pedoman Teknis 7nalisa 7spek >isik dan 1ingkungan, :konomi serta 8osial 6udaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang; 00. Peraturan 2enteri Pekerjaan mum #omor &0?PRT?2?$&&( tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka 9ijau di Kawasan perkotaan; 0%. Peraturan 2enteri Pekerjaan mum #omor ..?PRT?2?$&&/ tentang Pedoman Persetujuan 8ubstansi dan Penetapan Raperda RTRW Pro4insi dan RTRW Kabupaten?Kota beserta rencana rincinya; 0'. Peraturan 2enteri Pekerjaan mum #omor .'?PRT?2?$&&/ tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota; dan 0(. Peraturan ,aerah Pro4insi 5awa Timur #omor $ Tahun $&&% tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Pro4insi 5awa Timur. Dengan Per e!"#"an $er a%a DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PASURUAN &an WALIKOTA PASURUAN MEMUTUSKAN ' Mene!a()an ' PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA PASURUAN TAHUN 2011-2031 $A$ I KETENTUAN UMUM Pasal . ,alam Peraturan ,aerah ini yang dimaksud dengan 3 .. Kota adalah Kota Pasuruan. $. Walikota adalah Walikota Pasuruan. ). Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Pasuruan. -. ,ewan Perwakilan Rakyat ,aerah yang selanjutnya disingkat ,PR, adalah ,ewan Perwakilan Rakyat ,aerah Kota Pasuruan sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah. 0. Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik "ndonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik "ndonesia sebagaimana dimaksud ndang! ndang ,asar #egara Republik "ndonesia Tahun ./-0. %. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu

kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya. '. Tata Ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. (. 8truktur Ruang adalah susunan pusat!pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional. /. Pola Ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. .&. Penataan Ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. ... Penyelenggaraan Penataan Ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan penataan ruang. .$. Pengaturan Penataan Ruang adalah upaya pembentukan landasan hukum bagi pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam penataan ruang. .). Pembinaan Penataan Ruang adalah upaya untuk meningkatkan kinerja penataan ruang yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. .-. Pelaksanaan Penataan Ruang adalah upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. .0. Pengawasan Penataan Ruang adalah upaya agar penyelenggaraan penataan ruang dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang!undangan. .%. Perencanaan Tata Ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata ruang. .'. Pemanfaatan Ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya. .(. Pengendalian Pemanfaatan Ruang adalah upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang. ./. Rencana Tata Ruang adalah hasil perencanaan struktur dan pola pemanfaatan ruang. $&. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan?atau aspek fungsional. $.. Wilayah darat adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis darat beserta segenap unsur terkait padanya, yang batasnya ditetapkan sampai dengan garis pantai saat pasang tertinggi. $$. Wilayah udara adalah ruang diatas wilayah darat yang batas ketinggiannya sejauh ketebalan lapisan atmosfir dengan batas hori@ontal yang ditarik secara tegak lurus dari batas wilayah darat kota. $). Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.

$-. Rencana Tata Ruang Wilayah *RTRW+ Kota adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah kota, yang merupakan penjabaran dari RTRW pro4insi, dan yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah kota, rencana struktur ruang wilayah kota, rencana pola ruang wilayah kota, penetapan kawasan strategis kota, arahan pemanfaatan ruang wilayah kota, dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota. $0. Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kota adalah tujuan yang ditetapkan pemerintah daerah kota yang merupakan arahan perwujudan 4isi dan misi pembangunan jangka panjang kota pada aspek keruangan, yang pada dasarnya mendukung terwujudnya ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan #usantara dan Ketahanan #asional. $%. Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kota adalah arahan pengembangan wilayah yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kota guna mencapai tujuan penataan ruang wilayah kota dalam kurun waktu $& *dua puluh+ tahun. $'. 8trategi Penataan Ruang Wilayah Kota adalah penjabaran kebijakan penataan ruang ke dalam langkah!langkah pencapaian tindakan yang lebih nyata yang menjadi dasar dalam penyusunan rencana struktur dan pola ruang wilayah kota. $(. Rencana 8truktur Ruang Wilayah Kota adalah rencana yang mencakup rencana sistem perkotaan wilayah kota dalam wilayah pelayanannya dan jaringan prasarana wilayah kota yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kota selain untuk melayani kegiatan skala kota, meliputi sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air, dan sistem jaringan lainnya. $/. Pusat Pelayanan Kota adalah pusat pelayanan ekonomi, sosial, dan?atau administrasi yang melayani seluruh wilayah kota dan?atau regional. )&. 8ubpusat Pelayanan Kota adalah pusat pelayanan ekonomi, sosial, dan?atau administrasi yang melayani sub wilayah kota. ).. Pusat 1ingkungan adalah pusat pelayanan ekonomi, sosial dan?atau administrasi lingkungan kota. )$. 5alan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permulaan tanah, di bawah permukaan tanah dan?atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kerta api, jalan lori, dan jalan kabel. )). 5aringan sumber daya air adalah jaringan air, mata air, dan daya air yang terkandung di dalamnya. )-. 5aringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi. )0. Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan?atau pulau!pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan $.&&& *dua ribu+ kilometer persegi.

)%. 5aringan sungai adalah jaringan tempat!tempat dan wadah! wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan. )'. 5aringan air baku adalah jaringan air yang dipergunakan sebagai bahan pokok untuk diolah menjadi air minum. )(. Rencana Pola Ruang Wilayah Kota adalah rencana distribusi peruntukan ruang wilayah kota yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan budi daya yang dituju sampai dengan akhir masa berlakunya RTRW kota yang memberikan gambaran pemanfaatan ruang wilayah kota hingga $& *dua puluh+ tahun mendatang. )/. Kawasan 1indung Kota adalah kawasan lindung yang secara ekologis merupakan satu ekosistem yang terletak pada wilayah kota, kawasan lindung yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya yang terletak di wilayah kota, dan kawasan!kawasan lindung lain yang menurut ketentuan peraturan perundang!undangan pengelolaannya merupakan kewenangan pemerintah daerah kota. -&. Kawasan 6udidaya Kota adalah kawasan di wilayah kota yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. -.. Kawasan pertahanan negara adalah wilayah yang ditetapkan secara #asional yang digunakan untuk kepentingan pertahanan. -$. Kawasan 8trategis Kota adalah kawasan yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan?atau lingkungan, serta pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi. -). Ruang Terbuka 9ijau adalah area memanjang?jalur dan?atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. --. 7rahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota adalah arahan pengembangan wilayah untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang wilayah kota sesuai dengan RTRW kota melalui penyusunan dan pelaksanaan program penataan?pengembangan kota beserta pembiayaannya, dalam suatu indikasi program utama jangka menengah lima tahunan kota yang berisi rencana program utama, sumber pendanaan, instansi pelaksana, dan waktu pelaksanaan. -0. "ndikasi Program tama 5angka 2enengah 1ima Tahunan adalah petunjuk yang memuat usulan program utama penataan?pengembangan kota, perkiraan pendanaan beserta sumbernya, instansi pelaksana, dan waktu pelaksanaan, dalam rangka mewujudkan ruang kota yang sesuai dengan rencana tata ruang. -%. Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota adalah ketentuan!ketentuan yang dibuat?disusun dalam upaya mengendalikan pemanfaatan ruang wilayah kota agar sesuai dengan RTRW kota yang berbentuk ketentuan umum peraturan @onasi, ketentuan peri@inan, ketentuan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi untuk wilayah kota.

-'. Ketentuan mum Peraturan Aonasi 8istem Kota adalah ketentuan umum yang mengatur pemanfaatan ruang?penataan kota dan unsur!unsur pengendalian pemanfaatan ruang yang disusun untuk setiap klasifikasi peruntukan?fungsi ruang sesuai dengan RTRW kota. -(. 2asyarakat adalah orang perseorangan, kelompok orang termasuk masyarakat hukum adat, korporasi, dan atau pemangku kepentingan non pemerintah lain dalam penyelenggaraan penataan ruang. -/. Peran masyarakat adalah partisipasi aktif masyarakat dalam proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. 0&. Ketentuan Peri@inan adalah ketentuan!ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kota sesuai kewenangannya yang harus dipenuhi oleh setiap pihak sebelum pemanfaatan ruang, dan digunakan sebagai alat dalam melaksanakan pembangunan keruangan yang tertib sesuai dengan rencana tata ruang yang telah disusun dan ditetapkan. 0.. Ketentuan "nsentif dan ,isinsentif adalah perangkat atau upaya untuk memberikan imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang dan juga perangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan, atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang. 0$. 7rahan 8anksi adalah arahan untuk memberikan sanksi bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang yang berlaku. 0). Peninjauan kembali dan atau penyempurnaan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota *RTRWK+ merupakan suatu proses yang dilakukan secara berkala selama jangka waktu perencanaan. 0-. Rencana ,etail Tata Ruang Kota yang selanjutnya disebut dengan R,TR Kota adalah rencana tata ruang di wilayah Kota, yang menggambarkan @onasi?blok pemanfaatan ruang, struktur dan pola ruang, sistem sarana dan prasarana, dan persyaratan teknik pengembangan tata ruang. 00. Penatagunaan tanah adalah sama dengan pola pengelolaan tata guna tanah yang meliputi penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah yang berwujud konsolidasi pemanfaatan tanah melalui pengaturan kelembagaan yang terkait dengan pemanfaatan tanah sebagai satu kesatuan sistem untuk kepentingan masyarakat secara adil. 0%. 6adan Koordinasi Penataan Ruang ,aerah, yang selanjutnya disebut 6KPR, adalah badan bersifat ad-hoc yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan ndang! ndang #omor $% Tahun $&&' tentang Penataan Ruang di Kota Pasuruan dan mempunyai fungsi membantu pelaksanaan tugas Walikota dalam koordinasi penataan ruang di daerah. $A$ II RUANG LINGKUP Pasal $ Ruang lingkup Peraturan ,aerah ini meliputi3 a. asas, tujuan, 4isi dan misi, kebijakan dan strategi RTRW; b. rencana struktur ruang wilayah kota;

10

c. d. e. f. g. h. i.

rencana pola ruang wilayah kota; penetapan kawasan strategis kota; arahan pemanfaatan ruang wilayah kota; ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota; hak, kewajiban dan peran masyarakat kota; pengawasan penataan ruang kota; dan ketentuan peralihan.

$A$ III ASAS, TU*UAN, +ISI DAN MISI, KE$I*AKAN DAN STRATEGI $ag,an Per!a%a A a Pasal ) RTRW Kota sebagaimana dimaksud dalam pasal $ disusun berasaskan 3 *.+ keterpaduan; *$+ keserasian, keselarasan dan keseimbangan; *)+ keberlanjutan; *-+ keberdayagunaan dan keberhasilgunaan; *0+ keterbukaan; *%+ kebersamaan dan kemitraan; *'+ perlindungan kepentingan umum; *(+ kepastian hukum dan keadilan; serta */+ akuntabilitas.

$ag,an Ke&"a T"#"an Pasal Penataan ruang wilayah kota bertujuan mewujudkan Kota Pasuruan sebagai pusat perniagaan yang bertaraf nasional dengan bertumpu pada sektor industri, perdagangan dan jasa yang manusiawi dan ramah lingkungan menuju masyarakat madani dan sejahtera. $ag,an )e!,ga +, , &an M, , Pena!aan R"ang K-!a Pa "r"an Pasal 0 *.+ Bisi Penataan Ruang Kota Pasuruan adalah Terwujudnya penataan ruang berbasis potensi lokal yang manusiawi dan ramah lingkungan. *$+ 2isi penataan ruang kota meliputi 3 a. mewujudkan struktur ruang yang seimbang guna mendorong pertumbuhan wilayah sekaligus mengurangi kesenjangan antar wilayah; b. mewujudkan pola ruang yang selaras dan berkelanjutan; c. mewujudkan terciptanya kepastian hukum dalam kegiatan usaha sesuai rencana tata ruang serta mendorong peluang in4estasi produktif; serta

11

d. mewujudkan penyediaan sarana dan prasarana untuk peningkatan kualitas hidup yang lebih produktif, mandiri dan berdaya saing tinggi. $ag,an Kee%(a! Ke.,#a)an &an S!ra!eg, Pena!aan R"ang Paragra/ 1 U%"% Pasal % ntuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah kota sebagaimana dimaksud dalam pasal - dilakukan melalui kebijakan dan strategi penataan ruang kota. Paragra/ 2 Ke.,#a)an Pena!aan R"ang K-!a Pasal ' *.+ ntuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah sebagaimana dimaksud dalam pasal - disusun kebijakan penataan ruang wilayah. Kebijakan penataan ruang wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ meliputi3 a. pengembangan fungsi sebagai PKWp *Pusat Kegiatan Wilayah promosi+ sesuai arahan Perda RTRW Pro4insi 5awa Timur; b. pengembangan sistem pusat pelayanan dalam yang terintegrasi dan berhirarki dalam mendukung peran industri, perdagangan dan jasa; c. pengembangan dan peningkatan pelayanan prasarana wilayah dalam mendukung perekonomian kota secara terpadu dan berkelanjutan; d. pelestarian kawasan lindung untuk meningkatkan kualitas sumberdaya alam dan sumberdaya buatan, serta menunjang perkembangan pariwisata; e. pengembangan fungsi kawasan peruntukan industri, perdagangan dan jasa dengan tetap menghargai kearifan lokal dan menjaga kelestarian lingkungan; f. penataan pada kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan strategis untuk peningkatan taraf hidup masyarakat dari sisi ekonomi, sosial budaya dan lingkungan hidup; dan g. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara. Paragra/ 2 S!ra!eg, Pena!aan R"ang K-!a Pasal ( *.+ ntuk mewujudkan kebijakan penataan ruang wilayah sebagaimana dimaksud dalam pasal ' disusun strategi penataan ruang wilayah.

*$+

12

*$+

*)+

*-+

8trategi untuk melaksanakan kebijakan pengembangan sistem pusat pelayanan yang terintegrasi dan berhirarki dalam mendukung peran industri, perdagangan dan jasa sebagaimana dimaksud dalam pasal ' ayat *$+ huruf b meliputi 3 a. mengembangkan kawasan pusat pelayanan, subpusat pelayanan, dan pusat lingkungan kota yang saling terintegrasi dan melengkapi; b. menetapkan pusat pelayanan kota sebagai pusat perdagangan jasa dan pusat perkantoran dengan kegiatan skala regional; dan c. membagi wilayah kota menjadi - *empat+ subpusat pelayanan kota. 8trategi untuk melaksanakan pengembangan dan peningkatan pelayanan prasarana wilayah dalam mendukung perekonomian kota secara terpadu dan berkelanjutan sebagaimana dimaksud dalam pasal ' ayat *$+ huruf c meliputi 3 a. meningkatkan aksesibilitas kota terhadap wilayah sekitarnya; b. mendukung fungsi jalan arteri primer dengan melalui pengembangan arteri sekunder, kolektor primer dan kolektor sekunder; c. mengembangkan terminal; d. menetapkan sepanjang jaringan jalan rel kereta api sebagai ruang terbuka hijau; e. mendukung peran pelabuhan sebagai salah satu prasarana transportasi dan infrastruktur pendorong pengembangan perekonomian; f. mengembangkan distribusi jaringan energi dan pelayanan ke seluruh wilayah kota; g. meningkatkan jangkauan pelayanan telekomunikasi ke seluruh wilayah kota untuk mendukung pengembangan perdagangan dan jasa; h. mengembangkan dan meningkatkan pelayanan prasarana sumber daya air ke seluruh wilayah kota; i. meningkatkan penyediaan dan persebaran infrastruktur perkotaan ke seluruh wilayah kota; j. meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana jalan pejalan kaki pada kawasan fungsional kota termasuk penyediaan jalur pejalan kaki bagi penyandang cacat; k. meningkatkan penyediaan jalur e4akuasi bencana pada lokasi permukiman padat, kawasan perdagangan, dan kawasan industri serta menyediakan ruang dan gedung! gedung pemerintah sebagai titik pengumpulan pengungsi. l. mengendalikan perkembangan kawasan di daerah hulu kota; m. meningkatkan sistem pengolahan persampahan terpadu yang ramah lingkungan; n. mengembangkan sistem prasarana drainase terpadu; dan o. pembatasan dan pelarangan alih fungsi jalur pejalan kaki untuk pusat kota. 8trategi untuk melaksanakan pelestarian kawasan lindung bagi peningkatan kualitas sumberdaya alam dan sumberdaya buatan, serta menunjang perkembangan pariwisata,

13

*0+

*%+

sebagaimana dimaksud dalam pasal ' ayat *$+ huruf d meliputi 3 a. melestarikan, memantapkan fungsi, dan nilai manfaat kawasan hutan kota; b. mempertahankan dan meningkatkan fungsi kawasan perlindungan bawahan yaitu dengan menetapkan sumur resapan sebagai bagian dari perijinan dalam pembangunan kawasan terutama di kawasan permukiman; c. melindungi dan melestarikan kawasan lindung setempat; dan d. mempertahankan dan meningkatkan luasan penyediaan ruang terbuka hijau. 8trategi untuk melaksanakan pengembangan fungsi kawasan peruntukan industri, perdagangan dan jasa dengan tetap menghargai kearifan lokal dan menjaga kelestarian lingkungan, sebagaimana dimaksud dalam pasal ' ayat *$+ huruf b meliputi 3 a. mengembangkan perumahan 4ertikal pada perumahan dengan kepadatan tinggi serta rehabilitasi dan re4italisasi pemukiman kumuh yang tersebar di seluruh kota; b. menata dan mengembangkan kawasan perdagangan dan jasa secara merata diseluruh wilayah kota sesuai dengan fungsi pelayanan kawasan; c. mengembangkan potensi industri rumah tangga dan industri kecil dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat; d. mendorong peran pariwisata kota menjadi salah satu tujuan wisata di 5awa Timur; e. meningkatkan fungsi ruang terbuka non hijau untuk kegiatan masyarakat f. menata dan mengendalikan sektor informal untuk menjaga estetika wajah kota. g. mengembangkan jalur e4akuasi bencana dan titik pengumpulan pengungsi serta menetapkan langkah! langkah pencegahan terhadap bencana banjir; h. mengembangkan dan menetapkan kawasan perikanan yang berkelanjutan; dan i. menetapkan dan meningkatkan kawasan yang beririgasi teknis dan lahan pertanian berkelanjutan; 8trategi untuk melaksanakan penataan pada kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan strategis untuk peningkatan taraf hidup masyarakat dari sisi ekonomi, sosial budaya dan lingkungan hidup, sebagaimana dimaksud dalam pasal ' ayat *$+ huruf f meliputi 3 a. menetapkan kawasan pusat kota sebagai kawasan bisnis dengan kegiatan utama perdagangan jasa berskala regional; b. meningkatkan pelayanan prasarana dan sarana penunjang kegiatan di kawasan strategis kota; dan c. menata kawasan utara sebagai kawasan strategis terpadu yang dikembangkan dalam rangka mendorong kegiatan ekonomi lokal, mendorong masuknya in4estasi sekaligus sebagai perlindungan terhadap lingkungan hidup di sepanjang pantai utara dengan menerapkan konsep

14

*'+

pengembangan kawasan yang menghadap ke pantai? sungai. 8trategi peningkatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan negara sebagaimana dimaksud dalam pasal ' ayat *$+ huruf g meliputi 3 a. mendukung penetapan Kawasan 8trategis #asional dengan fungsi khusus Pertahanan dan Keamanan; b. mengembangkan kawasan lindung dan?atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan negara sebagai @ona penyangga; dan c. memelihara dan menjaga aset!aset pertahanan dan keamanan. $A$ I+ RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KOTA $ag,an Per!a%a U%"% Pasal /

Rencana struktur ruang wilayah diwujudkan berdasarkan arahan pengembangan sistem pusat pelayanan kota dan arahan sistem jaringan prasarana wilayah kota yang ditetapkan dalam lampiran ". $ag,an Ke&"a Ren0ana S, !e% P" a! Pe1a2anan K-!a Pasal .& Rencana sistem pusat pelayanan kota sebagaimana dimaksud dalam pasal /, meliputi 3 *.+ Pusat Pelayanan Kota *PPK+. *$+ 8ubpusat Pelayanan Kota *8PK+. *)+ Pusat 1ingkungan *P1+. Pasal .. *.+ PPK sebagaimana dimaksud dalam pasal .& ayat *.+, adalah Kelurahan Kebonsari yang melayani Karanganyar, Kelurahan 6angilan, Kelurahan Purworejo, Kelurahan Pekuncen, Kelurahan Petamanan dan Kelurahan Kandangsapi, dengan kegiatan utama sebagai berikut3 a. pusat perdagangan jasa; b. pusat perkantoran; dan c. pusat budaya berupa bangunan kuno dan pusat kajian "slam. 8PK sebagaimana dimaksud dalam pasal .& ayat *$+, adalah3 a. 8PK tara adalah Kelurahan Trajeng yang melayani Kelurahan Tambaan, 2andaranrejo, Panggungrejo, 6ugul lor, Tapaan, 2ayangan dan #gemplakrejo, dengan kegiatan utama meliputi3 .. pengembangan pelabuhan barang dan ikan; $. pengembangan kawasan pendidikan terpadu;

*$+

15

). pengembangan pariwisata berupa wisata bakau dan

*)+

*-+

wisata modern dilengkapi tempat peristirahatan yang dapat mengakomodir sektor informal *PK0+; dan -. pengembangan industri rumah tangga logam dan pengolahan ikan 0. pembangunan prasarana dan sarana pendidikan kelautan b. 8PK 6arat adalah Kelurahan Karangketug yang melayani Kelurahan ;adingrejo, Randusari, Petahunan, 8ebani, ;entong, Krapyakrejo dan 6ukir, dengan kegiatan utama meliputi 3 .. pengembangan kawasan pelayanan umum terpadu; dan $. pengembangan industri kecil dan industri rumah tangga. c. 8PK Timur berada di Kelurahan 6landongan yang melayani Kelurahan Kepel, 6ugulkidul, Krampyangan dan 6akalan dengan kegiatan utama sebagai berikut3 .. pengembangan industri kecil; $. pengembangan tempat peristirahatan sebagai pendukung kegiatan wisata; ). pengembangan fasilitas umum dan -. pembangunan prasarana perdagangan jasa berupa pasar. d. 8PK 8elatan berada di Kelurahan Purutrejo yang melayani Kelurahan 8ekargadung, Kebonagung, Pohjentrek, Wirogunan dan Tembokrejo dengan kegiatan utama sebagai berikut3 .. pengembangan kawasan perkantoran pemerintah; $. pengembangan arena olahraga; ). pengembangan industri rumah tangga -. pengembangan usaha peternakan dan 0. pengembangan sektor informal *PK0+. P1 sebagaimana dimaksud dalam pasal .& ayat *)+ terdiri dari .. Pusat 1ingkungan yang melayani nit 1ingkungan * 1+ meliputi3 a. 1 7 C . dengan pusat pelayanan di Kelurahan Tambaan; b. 1 7 C $ dengan pusat pelayanan di Kelurahan 2andaranrejo; c. 1 7 C ) dengan pusat pelayanan di Kelurahan 6ugul lor; d. 1 6 C . dengan pusat pelayanan di Kelurahan ;adingrejo; e. 1 6 C $ dengan pusat pelayanan di Kelurahan 6ukir; f. 1 6 C ) dengan pusat pelayanan di Kelurahan Petahunan; g. 1 = C . dengan pusat pelayanan di Kelurahan Kepel; h. 1 = C $ dengan pusat pelayanan di Kelurahan 6ugulkidul; i. 1 = C ) dengan pusat pelayanan di Kelurahan 6akalan; j. 1 , C . dengan pusat pelayanan di Kelurahan Pohjentrek; dan k. 1 , C $ dengan pusat pelayanan di Kelurahan Tembokrejo. 7rahan detail penetapan kawasan *R,TR+ dibagi berdasarkan kecamatan dalam rangka mendukung proses pemanfaatan ruang.

16

$ag,an Ke!,ga Ren0ana S, !e% *ar,ngan Pra arana W,1a2a3 K-!a Pasal .$ *.+ Rencana sistem jaringan prasarana wilayah kota sebagaimana dimaksud dalam pasal / meliputi3 a. rencana sistem prasarana utama; dan b. rencana sistem prasarana lainnya. Rencana sistem prasarana utama wilayah kota sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf a meliputi 3 a. rencana sistem jaringan transportasi darat; b. rencana sistem jaringan transportasi laut. Rencana sistem prasarana lainnya wilayah kota sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf b meliputi3 a. rencana sistem jaringan prasarana energi?kelistrikan; b. rencana sistem jaringan prasarana telekomunikasi; c. rencana sistem jaringan prasarana sumber daya air; dan d. rencana infrastruktur kota. Paragra/ 1 Ren0ana Penge%.angan S, !e% Pra arana U!a%a Pasal .) *.+ Rencana sistem jaringan transportasi darat sebagaimana dimaksud dalam pasal .$ ayat *$+ huruf a meliputi 3 a. jaringan jalan; b. jaringan pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan *trayek+. c. jaringan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan; *terminal dan jembatan timbang+; d. jaringan kereta api. Rencana sistem jaringan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf a meliputi3 a. rencana jalan sebagaimana dimaksud dalam pasal .) ayat *.+ huruf a meliputi jalan nasional, jalan pro4insi dan jalan kota; b. rencana jalan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ meliputi jalan nasional jalan tol, jalan nasional arteri primer, jalan nasional kolektor primer, dan jalan strategis nasional rencana yang meliputi 3 .+ rencana pengembangan jalan nasional jalan tol yaitu ;empol!Pasuruan dan Pasuruan!Probolinggo; $+ jalan nasional sebagai jalan arteri primer yang melalui Kota Pasuruan meliputi ruas 3 - ruas 5alan 5endral 7hmad Dani, 5alan 8ukarno 9atta, 5alan ,." Panjaitan 5alan 1etjen 8uprapto, 5alan Beteran, 5alan "r.9.5uanda - ruas 5alan <tto "skandardinata, 5alan 9<8. =okroaminoto, 5alan 1anjutan 6akalan!Krampyangan, 5alan K.9 9asyim 7shari, 5alan ,okter 8etia 6udi, 5alan ntung 8uropati!5alan rip 8umoharjo!5alan ;atot 8ubroto;

*$+

*)+

*$+

17

*)+

*-+

c. rencana jalan pro4insi sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ meliputi jalan pro4insi kolektor primer dan jalan strategis pro4insi yang meliputi3 .+ jalan pro4insi sebagai jalan kolektor primer meliputi ruas 5alan K9.7chmad ,ahlan d. rencana jalan kota sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ meliputi jalan arteri sekunder, jalan kolektor sekunder meliputi3 .+ rencana pemeliharaan dan peningkatan jalan kota sebagai jalan arteri sekunder meliputi ruas 5alan K9.Wachid 9asyim, 5alan Pahlawan, 5alan Panglima 8udirman, 5alan ,r.Wahidin 8udiro 9usodo dan 5alan 6alaikota, $+ rencana pemeliharaan dan peningkatan jalan kota sebagai jalan kolektor sekunder meliputi ruas 5alan 7lun!alun, 5alan WR.8upratman, 5alan ,iponegoro, 5alan 8lagah, 5alan 9ayam Wuruk, jalan ;ajah 2ada, 5alan R: 2artadinata, 5alan 8ulawesi, 5alan 9almahera,5alan 9asanudin, 5alan 7irlangga, 5alan 8ultan 7gung, 5alan Patiunus, 5alan 8unan 7mpel, 5alan Pattimura, 5alan 9ang Tuah, 5alan "mam 6onjol, 5alan 2T. 9aryono, 5alan 5enderal 8.Parman, 5alan =emara, 5alan 6anda, 5alan "rian 5aya, 5alan 6rigjen 8lamet Riyadi, 5alan RW. 2onginsidi, 5alan Ki 9ajar ,ewantara, 5alan K9.2ansyur, dan 5alan K9.7gus 8alim )+ rencana pembangunan jalan baru sebagai jalan kota meliputi 3 - rencana pengembangan 5alan 1ingkar tara *51 + yaitu jalan yang melalui wilayah Kelurahan Karangketug, Kelurahan ;adingrejo, Kelurahan Tambaan, Kelurahan #gemplakrejo, Kelurahan Panggungrejo, Kelurahan 2andaranrejo, Kelurahan Kepel dan Kelurahan 6landongan; - pembangunan jalan ;entong 1=; - pembangunan jalan 6akalan C Kepel; - pembangunan 5alan 8ultan 7gung C 5alan 8unan 7mpel, - pembangunan jalan antara 5alan 8unan 7mpel C 5alan Panglima 8udirman; - pembangunan jalan 6akalan C Tembokrejo; - pembangunan jalan tembus 6ugulkidul C 6landongan; serta - pembangunan 5alan Wirogunan C Pohjentrek. Rencana jaringan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf b terdiri atas peningkatan pelayanan Terminal ntung 8uropati di Kelurahan 6landongan menjadi terminal tipe 6; Rencana jaringan pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan *trayek+ sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf c terdiri atas 3 a. Pangkalan "nduk Pasar Kebonagung C 5l. 5end. rip 8umoharjo C 5l. 8elamet Riyadi ! 5l. Timor!Timur C 5l. 8ukarno 9atta C Pasar 6esar ! 5l. 8ukatno 9atta C 5l. 7njasmoro ! 5l. 1etjen. R. 8uprapto C 5l. Beteran C 5l.

18

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

Pahlawan C 5l. ,r. Wahidin 8udiro 9usodo C 5l. ntung 8uropati C Pangkalan "nduk Pasar Kebonagung. Pangkalan "nduk Pasar Kebonagung C 5l. ntung 8uropati C 5l. Ki 9ajar ,ewantoro C 5l. Patiunus C 5l. Krampyangan C 5l. 6ugul Kidul C 5l. 1ecari ? 82P 0 C 5l. "r. 9. 5uanda C 5l. "mam 6onjol ! 5l. Pantai ! 5l. 1etjen R. 8uprapto C 5l. Beteran C 5l. 6alaikota C 5l. 8ukarno 9atta C Pasar 6esar ! 5l. 8ukarno 9atta C 5l. #iaga C 5l. K9. Wachid 9asyim C 5l. Panglima 8udirman C Pangkalan "nduk Pasar Kebonagung. Pangkalan "nduk Pasar Kebonagung C 5l. ntung 8uropati C5l. ,r. Wahidin 8udiro 9usodo C 5l. Pahlawan C 5l. Kusuma 6angsa C 5l. Kartini C 5l. ,ewi 8artika 5l. 8ukatno 9atta C 5l. 7njasmoro ! 5l. 1etjen. R. 8uprapto C 5l. Beteran ! 5l. "r. 9. 5uanda ! Terminal 6landongan ! 5l. "r. 9. 5uanda ! 5l. Beteran C 5l. 6alaikota C 5l. 8ukarno 9atta C 5l. Timor Timur C 5l. 8elamet Riyadi ! 5l. 5end. rip 8umoharjo C 5l. ntung 8uropati ! Pangkalan "nduk Pasar Kebonagung. Pangkalan "nduk Pasar Kebonagung C 5l. Panglima 8udirman C 5l. ;ajah 2ada C 5l. K9. 7bdul 9amid ! 5l. 8ukarno 9atta C Pasar 6esar ! 5l. 8ukarno 9atta ! 5l. 7njasmoro ! 5l. 1etjen. R. 8uprapto C 5l. Beteran ! 5l. "r. 9. 5uanda C 5l 1ecari ? 82P 0 C 5l. Patiunus C 6ugul Kidul C Krampyangan 5l. Ki 9ajar ,ewantoro C 5l. ntung 8uropati ! Pangkalan "nduk Pasar Kebonagung. Pangkalan "nduk Pasar Kebonagung C 5l. 5end. rip 8umoharjo C 5l. 5end. ;atot 8ubroto C Kraton ! 5l. 5end. 7. Dani ! 5l. 8ukarno 9atta C Pasar 6esar ! 5l. 8ukarno 9atta ! 5l. 7njasmoro ! 5l. 1etjen. R. 8uprapto C 5l. Beteran ! 5l. Pattimura C 5l. Patiunus C Krampyangan C 5l. Ki 9ajar dewantoro C 5l. ntung 8uropati ! Pangkalan "nduk Pasar Kebonagung. Pangkalan 5l. Kh. 7. ,ahlan C Kebonagung ! 5l. Panglima 8udirman ! 5l. ;ajah 2ada ! 5l. K9. 7bdul 9amid ! 5l. 8ukarno 9atta C Pasar 6esar ! 5l. 8ukarno 9atta ! 5l. 7njasmoro ! 5l. 1etjen. R. 8uprapto ! 5l. Beteran C 5l. Kusuma 6angsa ! 5l. Wr. 8upratman C 5l. 7lun!alun tara C 5l. K9. Wachid 9asyim C 5l. Panglima 8udirman C Kebonagung C 5l. Kh. 7. ,ahlan Pangkalan Terminal 6landongan ! 5l. "r. 9. 5uanda ! 5l. Beteran C 5l. 6alaikota ! Pasar 6esar ! 5l. 8ukarno 9atta ! 5l. 5end. 7. Dani C Pangkalan Pasar Kraton C 5l. 5end. 7. Dani ! Pasar 6esar ! 5l. 8ukarno 9atta ! 5l. 7njasmoro C 5l. 1etjen R. 8uprapto C 5l. Beteran C 5l. "r. 9. 5uanda C Terminal 6landongan Pangkalan 5l. K9. 2ansyur C 5l. Patiunus C 5l. 8ultan 7gung C 5l. ,r. Wahidin 8udiro 9usodo C 5l. 8lagah C 5l. 9ayam Wuruk C 5l. ;ajah 2ada ! 5l. K9. 7bdul 9amid ! 5l. 8ukarno 9atta C Pasar 6esar ! 5l. 8ukarno 9atta C 5l. 7njasmoro C 5l. 1etjen. R. 8uprapto ! 5l. Beteran ! 5l. Kusuma 6angsa ! 5l. WR. 8upratman C 5l. 7lun!alun tara C 5l. K9. Wachid 9asyim C 5l. 9ayam Wuruk C 5l. ,iponegoro C 5l. Kusuma 6angsa C 5l. Pahlawan ! 5l. ,r. Wahidin tara C 5l. 8unan 7mpel ! 5l. Patiunus C Krampyangan 5l. Kh. 2ansyur.

19

i. Terminal 6landongan C 5l. "r. 5uanda C 5l.Beteran C 5l.=emara C 5l.R.8uprapto C 5l. Beteran C 5l.6laikota C Pasar 6esar C 5l. 8ukarno 9atta C 5l. #iaga C5l. K9. Wachid 9asyim C 5l. Panglima 8udirman CKebonagung C 5l. ntung 8uropati C 5l. Ki 9ajar ,ewantoro C 5l.Kh.2ansyur C ,oropayung sekargadung C 6akalan C 5l.9os. =okroaminoto C Terminal 6landongan. j. Terminal 6landongan C 5l. 9os. =okroaminoto C 6akalan C ,oropayung 8ekargadung C 5l.Kh.2ansyur C 5l. ;ajah 2ada C 5l. Ki 9ajar ,ewantoro ! 5l. ntung 8uropati C Kebonagung CC 5l. Panglima 8udirman C 5l.;ajah 2ada C 5l.Kh.7bd.=hamid C 5l.Raya 8ukarno 9atta C Pasar 6esar C 5l.Raya 8ukarno 9atta C 5l. 7njasmoro C 5l. R.8uprapto C 5l.Beteran C 5l."r.5uanda C Terminal 6landongan. k. Pangkalan "nduk Pasar Kebonagung C 5l. ntung 8uropati C 5l. Ki 9ajar ,ewantoro C 5l. Patiunus C 5l. Kh.9asyim 7syEari C5l. 9os. =okroaminoto C Terminal 6landongan C 5l. "r. 9. 5uanda ! 5l. Beteran ! 5l. =emara ! 5l. 1etjen R. 8uprapto C 5l. Beteran C 5l. 6alaikota C 5l. 8ukarno 9atta C Pasas 6esar ! 5l. 5end. 7. Dani C Kraton ! 5l. 5end. ;atot 8ubroto C 5l. 5end. rip 8imoharjo 5l. ntung 8uropati C Pangkalan "nduk Pasar Kebonagung. l. Pangkalan "nduk Pasar Kebonagung C 5l. ntung 8uropati C 5l. ,r. Wahidin 8udiro 9usodo C 5l. Pahlawan C 5l. 6alaikota ! Pasar 6esar C 5l. 8ukarno 9atta ! 5l. 5end. 7chmad Dani C5l. 5end. ;atot 8ubroto C 5l. 5end. rip 8imoharjo C 5l. ntung 8uropati C Pangkalan "nduk Pasar Kebonagung. m. Pangkalan Kebonagung C 5l. Panglima 8udirman ! 5l. 9ayam Wuruk C 5l. ,iponegoro C 5l. Kusuma 6angsa C 5l. 6alaikota ! Pasar 6esar C 5l. 8ukarno 9atta ! 5l. 5end. 7chmad Dani C Pasar Karang Ketuk C 5l. 5end. ;atot 8ubroto C 5l. 5end. rip 8imoharjo C Pangkalan "nduk Pasar Kebonagung. n. ,s.8ekar Putih ! Kelurahan 8akargadung C Perum.=empaka 7sri CC 5l. K9. 2ansyur C 5l. Ki 9ajar ,ewantoro C 5l. ntung 8uropati C 5l. Panglima 8udirman C 5l. :rlangga C 5l. 9asanudin C 5l. 8ukarno 9atta C Pasar 6esar ! 5l. 8ukarno 9atta ! 5l. Kh. Wachid 9asyim ! 5l. 9ayam Wuruk ! 1etjenC 5l. 8lagah C 5l. ,R. Wahidin tara?8elatan C 5l. Ki. 9ajar ,ewantoro C 5l. K9. 2ansyur C Perum.=empaka 7sri CKelurahan. 8ekargadung C ,s.8ekar Putih. o. Pangkalan ,s. ,ompo ! Pangkalan ,sn. 2asangan ! Kelurahan Krapyakrejo C 5l.;atot 8ubroto ! ,epan 82 # ) C5l.8lamet Riyadi ! Kelurahan #gegot ! 5l. :rlangga C 5l. 9asanudin C 5l. 8ukarno 9atta C Pasar 6esar ! 5l. 8ukarno 9atta C 5l. K9. Wachid 9asyim C 5l. 8umatera C 5l. K9. 7bd. 9amid C 5l. ;ajah 2ada C 5l. :rlangga C Kelurahan #gegot C 5l.8lamet Riyadi C ,epan 82 ) Kelurahan Petahunan C 5l. ;atot 8ubroto C Kelurahan.Krapayakrejo C ,sn.2asangan C ,s1ogowok C Pangkalan ,sn. ,ompo. p. Pangkalan terminal kebonagung C 5l.Panglima 8udirman C 5l.:rlangga C Wironini C 5l.9asanudin C 5l.8ukarno 9atta C Pasar gading C 5l."rian 5aya C 5l.9almahera C 5l.Kalimantan C Trajeng C 2ayangan C 5l.Pelabuhan 6arat C

20

,epot Tiga C 5l.7njasmoro C 5l. R 8uprapto ? 7rjuno C 5l. Beteran C 5l. Pahlawan C 5l.,r. Wahidin tara ? 8elatan C R8 Purut C 5l. ntung 8uropati C Pangkalan Kebonagung. F. Terminal 6landongan C 5l."r.5uanda C 5l.Beteran C 5l. "mam 6onjol C Pasar 6esar C 5l. 1ombok ! 5l. "rian 5aya C Pasar gading C 5l. "rian 5aya C 5l. 1ombok C Kumala C Pasar 6esar C 7njasmoro C 5l.=emara C 5l. Beteran C 5l. 5uanda C Terminal 6landongan. Pasal .Rencana sistem jaringan kereta api sebagaimana dimaksud dalam pasal .$ ayat *$+ huruf a, meliputi3 a. mengamankan jalur kereta api yang menghubungkan 8urabaya ! 6anyuwangi melalui Kelurahan Karangketug, ;adingrejo, Karanganyar, Trajeng, 2ayangan, 6ugul lor, Tapaan dan 6landongan; b. pengembangan dan pemeliharaan lingkungan sekitar stasiun kota di Kelurahan 6angilan; dan c. tidak melakukan penambahan jumlah titik perlintasan sebidang antara jaringan jalan kereta api dengan jaringan jalan.

Pasal .0 Rencana jaringan transportasi laut sebagaimana dimaksud dalam pasal .$ ayat *$+ huruf b meliputi 3 a. memantapkan fungsi pelabuhan Pasuruan sebagai pelabuhan pengumpul; dan b. melakukan kerjasama pengelolaan pelabuhan dengan pihak ketiga. Paragra/ 2 Ren0ana Penge%.angan S, !e% Pra arana La,nn2a Pasal .% *.+ Rencana sistem jaringan energi? kelistrikan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal .$ ayat *)+ huruf a meliputi3 a. sistem jaringan kelistrikan daerah menyatu dengan Kabupaten Pasuruan dan gardu distribusi listrik terdapat di Kabupaten Pasuruan; b. pengembangan 8aluran dara Tegangan Tinggi *8 TT+ melintasi Kelurahan Pohjentrek, Tembokrejo dan 8ekargadung; c. jaringan distribusi 8aluran dara Tegangan 2enengah *8 T2+ dan 8aluran dara Tegangan Rendah *8 TR+ diarahkan mengikuti jalan kolektor dan jalan lokal; d. rencana penambahan kapasitas gardu distribusi kurang lebih sebesar $-/.0.0 *dua ratus empat puluh sembilan ribu lima ratus lima belas+ KB7; dan e. pengembangan sumber energi baru. Rencana pengembangan sumber energi baru sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf e berupa biogas yang terdapat di Kelurahan 6landongan dan Kelurahan 6akalan, Kelurahan 2andaranrejo, Kelurahan 6ugullor, Kelurahan #gemplakrejo,

*$+

21

Kelurahan Panggungrejo, Kelurahan Wirogunan, Kelurahan Trajeng, dan Kelurahan Karanganyar. Pasal .' Rencana sistem jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam pasal .$ ayat *)+ huruf b, meliputi3 a. peningkatan penyediaan dan kualitas pelayanan jaringan telekomunikasi kabel yang menjangkau seluruh wilayah kota; b. pengembangan sistem Base Transceiver Station *6T8+ terpadu di Kelurahan 6akalan, 6ugul kidul, Panggungrejo, 8ekargadung, Tembokrejo, Tambaan, ;adingrejo, ;entong, Randusari, Petahunan, 2andaranrejo, Kepel, 6ukir, Panggungrejo, Tapaan, Purutrejo, Karangketug, Trajeng, Karanganyar, Kebonsari, Purworejo, Kebonagung, dan 6ugul 1or; dan c. rencana pengembangan dan penataan tower 6T8 akan diatur lebih lanjut oleh Peraturan Walikota. Pasal .( Rencana sistem jaringan sumber daya air kota sebagaimana dimaksud dalam pasal .$ ayat *)+ huruf c meliputi3 a. Pengelolaan ,78 dilakukan melalui peningkatan, pemeliharaan, dan rehabilitasi pada ,78 ;embong, ,78 Petung, dan ,78 Welang; b. peningkatan saluran irigasi meliputi3 .. pengelolaan saluran irigasi sekunder 1icin yang melayani persawahan di Kelurahan Randusari dan Kelurahan Karangketug; $. pengelolaan saluran irigasi sekunder Pleret yang melayani persawahan di Kelurahan Pohjentrek, Kelurahan 6ukir dan Kelurahan Kebonagung; ). pengelolaan saluran irigasi sekunder Tanjung 7kbar yang melayani Kelurahan Tembokrejo, Kelurahan 8ekargadung, Kelurahan Krampyangan, dan Kelurahan 6ugulkidul; dan -. mempertahankan lahan beririgasi teknis agar tidak berubah fungsi di ,aerah "rigasi 6landongan. c. pengembangan jaringan air baku untuk air bersih meliputi3 .. 2ata 7ir mbulan dengan debit total -%&& *empat ribu enam ratus+ liter?det dan kapasitas pengambilan Kota Pasuruan kurang lebih $%0 *dua ratus enam puluh lima+ liter?det; dan $. 8umur 6or Pleret dengan kapasitas kurang lebih -& *empat puluh+ liter?detik di Kelurahan Pohjentrek. d. pembatasan pengambilan air bawah tanah diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota; e. pelayanan dan pengelolaan air minum kota disediakan oleh P,72 ke seluruh wilayah kota; f. rencana sistem pengendalian banjir terdiri atas pengendalian banjir jangka panjang dan jangka pendek, di kawasan sekitar 8ungai ;embong, Petung dan Welang. .. pengendalian banjir jangka panjang dengan pengerukan dan normalisasi sungai; $. pengendalian banjir jangka pendek dengan pembuatan kolam retensi *bo@em+, pompa air dan sumur resapan;

22

). pengendalian banjir dengan pembuatan kolam retensi *bo@em+ diarahkan di Kelurahan Kepel. -. pengendalian banjir dengan pemantapan jaringan drainase seluruh kota, 0. pengendalian banjir dengan pembuatan rumah pompa dan pompa air di Kelurahan Kandangsapi, Kelurahan 6angilan, Kelurahan 2ayangan, Kelurahan Purworejo, Kelurahan #gemplakrejo, Kelurahan Trajeng, Kelurahan Petahunan, Kelurahan Randusari, dan Kelurahan Krampyangan; dan %. sistem pengendalian banjir dengan menggunakan sumur resapan lebih lanjut akan diatur dalam Peraturan Walikota. Pasal ./ *.+ Rencana sistem infrastruktur kota sebagaimana dimaksud dalam pasal .$ ayat *)+ huruf d meliputi3 a. sistem penyediaan air minum kota; b. sistem pengelolaan air limbah kota; c. sistem persampahan kota; d. sistem drainase kota; e. penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan kaki; dan f. jalur dan ruang e4akuasi bencana. Rencana sistem penyediaan air minum kota sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf a, meliputi 3 a. sumber air minum berasal dari mata air mbulan dan 8umur 6or Pohjentrek; b. pengembangan jalur perpipaan di Kelurahan ;adingrejo, Kelurahan Petahunan, Kelurahan Panggungrejo, Kelurahan Tapaan, Kelurahan Tembokrejo, Kelurahan 8ekargadung dan Kelurahan 6landongan; dan c. penyediaan air minum diarahkan pada peningkatan pelayanan sampai akhir tahun rencana kurang lebih )'. *tiga ratus tujuh puluh satu+ liter? detik. Rencana sistem pengelolaan air limbah kota sebagaimana dimaksud dalam ayat *.+ huruf b meliputi 3 a. penyediaan dan peningkatan prasarana pengelolaan limbah "P71 di Kelurahan Purutrejo dan Kelurahan 2ayangan; dan b. pengembangan tangki septik komunal di Kelurahan Panggungrejo, Kelurahan #gemplakrejo dan Kelurahan 2ayangan. Rencana sistem persampahan kota sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf c, dimana sampai akhir tahun rencana diperkirakan akan mengolah sampah kota kurang lebih $/$ *dua ratus sembilan puluh dua+ m)?hari, meliputi 3 a. pengelolaan Tempat Penampungan 8ampah 8ementara *TP8+ meliputi TP8 8ebani, TP8 Kebonagung, TP8 Pohjentrek, TP8 6akalan, TP8 Kandangsapi, TP8 Kepel, TP8 Tapaan, TP8 2andaranrejo, TP8 Panggungrejo, TP8 #gemplakrejo dan TP8 Karanganyar; b. peningkatan kualitas Tempat Pemrosesan 8ampah 7khir *TP7+ di Kelurahan 6landongan;

*$+

*)+

*-+

23

*0+

*%+

*'+

c. pengelolaan sampah pada TP7 dengan konsep mengurangi, mendaur ulang dan menggunakan kembali atau disebut konsep -R (reduce, recycle, reuse dan recovery) dengan sistem sanitary landfill ; d. penyediaan TP7 terpadu dengan sistem operasional yang memadai, dengan menjalin kerjasama terkait pengelolaan sampah dan limbah dengan Kabupaten Pasuruan dan daerah sekitarnya; Rencana pengembangan drainase dimaksud pada ayat *.+ huruf d, meliputi3 a. peningkatan fungsi pelayanan sistem drainase primer pada 8ungai ;embong, 8ungai Petung dan 8ungai Welang dengan normalisasi dan penguatan tanggul; b. peningkatan fungsi pelayanan sistem drainase sekunder pada jalan arteri primer, arteri sekunder, kolektor primer dan kolektor sekunder untuk memperlancar aliran ke arah utara; c. peningkatan fungsi pelayanan sistem drainase tersier dari perumahan ke saluran sekunder; d. pengintegrasian sistem drainase dengan daerah resapan di seluruh wilayah kota; e. penurunan 4olume sampah dan limbah yang dibuang ke sistem drainase melalui pengolahan setempat *-R+; dan f. penurunan tingkat sedimentasi pada sistem drainase melalui normalisasi sungai, reboisasi di sempadan sungai dan pengerukan sungai yang berkelanjutan. Penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan kaki sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf e meliputi 5alan 7lun!alun, 5alan 6alaikota, 5alan ,iponegoro, 5alan ,r.Wahidin, 5alan 9asanudin, 5alan 9ayam Wuruk, 5alan K9.Wachid 9asyim, 5alan Pahlawan, 5alan 8ukarno 9atta, 5alan ntung 8uropati, 5alan Panglima 8udirman, 5alan 8ultan 7gung, 5alan 7irlangga, 5alan 7bdul 9amid, 5alan ;ajahmada, 5alan 6elitung, 5alan "rian 5aya, 5alan Komandan Dos 8udarso, 5alan WR.8upratman, 5alan 8lagah, 5alan 9almahera, 5alan 6anda, 5alan 1ombok, 5alan K9. 7hmad ,ahlan, 5alan 6asuki Rahmat, 5alan 2T.9aryono dan 5alan Beteran. Rencana penyediaan dan pemanfaatan jalur dan ruang e4akuasi bencana banjir dimaksud pada ayat *.+ huruf e, meliputi3 a. jalur e4akuasi bencana banjir untuk skala kota yang mengarah ke bagian selatan kota, di ;<R Pasuruan di 5alan 8ultan 7gung dengan ruas jalan meliputi3 .. 5alan 9<8 =okroaminoto ! 5alan 9asyim 7syari ! 5alan Patiunus ! 5alan 8ultan 7gung; $. 5alan ntung 8uropati ! 5alan ,r.Wahidin 8udirohusodo C 5alan 8ultan 7gung; ). 5alan Pahlawan ! 5alan ,r.Wahidin 8udirohusodo ! 5alan 8ultan 7gung; dan -. 5alan Pattimura ! 5alan Patiunus C 5alan 8ultan 7gung. b. jalur e4akuasi bencana banjir untuk skala kota yang mengarah ke bagian barat kota, di ;edung ;radika Kota Pasuruan di 5alan Panglima 8udirman dengan ruas jalan meliputi 3

24

.. 5alan 8ukarno!9atta C 5alan Wachid hasyim C 5alan Panglima 8udirman; $. 5alan ;atot 8ubroto C 5alan rip 8umoharjo C 5alan Panglima 8udirman; ). 5alan ;ajah 2ada C jalan Panglima 8udirman. c. jalur e4akuasi bencana banjir untuk skala kawasan dan lokal dialokasikan ke kantor kelurahan atau kantor kecamatan yang ada pada masing!masing kawasan; dan d. pengembangan ruang e4akuasi bencana meliputi kawasan ;<R *barat+ dan ;edung ;radika di Kelurahan Purutrejo. $A$ + RENCANA POLA RUANG WILAYAH KOTA $ag,an Per!a%a U%"% Pasal $& Rencana pola ruang wilayah kota yang ditetapkan dalam lampiran "" diwujudkan melalui3 a. rencana pengembangan kawasan lindung; dan b. rencana pengembangan kawasan budidaya. $ag,an Ke&"a Ren0ana Ka4a an L,n&"ng Pasal $. *.+ Rencana pengembangan kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam pasal $& huruf a, meliputi3 a. kawasan perlindungan setempat; b. Ruang Terbuka 9ijau *RT9+; c. kawasan cagar budaya; dan d. kawasan rawan bencana alam. Peta rencana kawasan lindung sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ tercantum dalam lampiran "" mengenai Peta Rencana Pola Ruang yang tak terpisahkan dari Peraturan ,aerah ini. Pasal $$ *.+ Rencana pengembangan kawasan perlindungan setempat sebagaimana dimaksud dalam pasal $. ayat *.+ huruf a, meliputi3 a. kawasan sempadan pantai; dan b. kawasan sempadan sungai. Kawasan sempadan pantai sebagaimana yang dimaksud pada ayat *.+ huruf a meliputi wilayah pesisir kota terdiri atas Kelurahan ;adingrejo, Tambaan, #gemplakrejo, Panggungrejo, 2andaranrejo, Kepel dan 6landongan seluas kurang lebih )-0 *tiga ratus empat puluh lima+ hektar. Kegiatan pengelolaan kawasan sempadan pantai, meliputi3 a. mempertahankan fungsi dan mengembangkan sempadan pantai; b. mengembalikan fungsi sempadan pantai secara bertahap; dan

*$+

*$+

*)+

25

*-+

*0+

c. memanfaatkan kawasan sempadan pantai untuk hutan bakau dan wisata pantai. Kawasan sempadan sungai sebagaimana yang dimaksud pada ayat *.+ huruf b meliputi sepanjang aliran 8ungai ;embong, 8ungai Petung, dan 8ungai Welang, dengan luasan kurang lebih ') *tujuh puluh tiga+ hektar, dengan arahan pengembangan meliputi3 a. 8ungai ;embong yang melalui kota memiliki garis sempadan sungai sekurang!kurangnya ) *tiga+ meter disebelah luar sepanjang kaki tanggul; dan b. 8ungai Petung dan 8ungai Welang yang melalui kota memiliki garis sempadan sungai sekurang!kurangnya 0 *lima+ meter disebelah luar sepanjang kaki tanggul; Pengelolaan kawasan sempadan sungai, meliputi3 a. mempertahankan fungsi sempadan sungai; b. mengembalikan fungsi sempadan sungai yang telah berubah menjadi kawasan terbangun secara bertahap; dan c. merehabilitasi kawasan sempadan sungai yang mengalami penurunan fungsi. Pasal $)

*.+

*$+

*)+

*-+

*0+

Penyediaan Ruang Terbuka 9ijau *RT9+ sebagaimana dimaksud dalam pasal $. ayat *.+ huruf b, untuk mencapai luasan )&G *tiga puluh persen+ dari luas kota, dikembangkan RT9 pri4at sebesar .&G *sepuluh persen+ dan RT9 publik sebesar $&G *dua puluh persen+. Penyediaan RT9 pri4at sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ adalah pada bangunan dan? atau perumahan meliputi RT9 di pekarangan rumah, perkantoran, pertokoan dan tempat usaha, kawasan industri, fasilitas umum, dan tegalan? ladang dengan luasan sekitar )'/ *tiga ratus tujuh puluh sembilan+ hektar atau sekitar .&,)%G *sepuluh koma tiga puluh enam persen+ dari luas kota. Penyediaan RT9 publik sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ adalah taman di lingkungan? permukiman, taman kota, jalur hijau jalan dan ruang pejalan kaki, RT9 fungsi tertentu *sempadan, pemakaman dan lapangan+ serta hutan kota dengan luasan sekitar '/$ *tujuh ratus sembilan puluh dua+ hektar atau sekitar $.,%0G *dua puluh satu koma enam puluh lima persen+ dari luas kota. RT9 taman kota sebagaimana dimaksud pada ayat *)+ dikembangkan secara bertahap di taman alun!alun, taman kota, taman sarinah, taman 71R", taman batas kota Karangketug, taman batas kota 6landongan, taman 8lagah, dan taman tugu adipura. ,irencanakan pembangunan taman lansia dan taman anak!anak di Kelurahan 8ekargadung dan Purutrejo. RT9 jalur hijau jalan sebagaimana dimaksud pada ayat *)+ dikembangkan terutama di jalan!jalan arteri primer dan sekunder yaitu 5alan 5endral 7hmad Dani, 5alan 8ukarno 9atta, 5alan 1etjen 8uprapto, 5alan Beteran serta jalan kolektor primer dan sekunder meliputi WR.8upratman, 5alan ,R.Wahidin 8udirohusodo, 5alan 9asanudin, 5alan ,iponegoro dan jalan R7.Kartini.

26

*%+

*'+

*(+

*/+

RT9 sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat *)+ mempunyai arahan pengembangan dengan luasan total H ') *tujuh puluh tiga+ hektar meliputi sempadan 8ungai ;embong, Petung, Welang, dan anak sungai yang mengikutinya. RT9 sempadan rel sebagaimana dimaksud pada ayat *)+ mempunyai arahan pengembangan dengan luasan total H .*empat belas+ hektar mengikuti jalur rel K7. RT9 sempadan pantai sebagaimana dimaksud pada ayat *)+ mempunyai arahan pengembangan dengan luasan total H )-0 *tiga ratus empat puluh lima+ hektar melalui pengembangan kawasan hutan bakau di Kelurahan ;adingrejo, Tambaan, #gemplakrejo, Panggungrejo, Tapaan, Kepel dan 6landongan. RT9 pemakaman dan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat *)+ mempunyai luasan total H $.' *dua ratus tujuh belas+ hektar yang tersebar di seluruh wilayah kota. Pasal $-

*.+

*$+

*)+

Kawasan cagar budaya sebagaimana dimaksud dalam pasal $. ayat *.+ huruf c, meliputi3 a. Kompleks 2akam 2bah 8lagah yang terletak di 5alan Pahlawan, selatan 8tadion ntung 8uropati; b. 1anggar ;ede, 2akam K9. 7bdul 9amid yang berlokasi di kompleks pemakaman 2asjid 7gung 7l!7nwar; c. Kompleks ;edung P);" yang terletak di 5alan Pahlawan; d. ;edung rumah tinggal kawasan Pecinan dan Klenteng Tjoe Tik Kiong di 5alan 1ombok, 5alan 6elitung dan jalan 9assanudin; e. Kawasan gereja dengan tetenger yang terdiri dari ;ereja 8t. 7ntonius Pado4a dan ;ereja 6ethel; serta gedung!gedung kuno yang terletak di sepanjang 5alan 6alaikota dan 5alan =emara; f. ;edung!gedung Kuno 6ersejarah yang berlokasi di 5alan 9asanudin, 5alan 8oekarno!9atta, dan 5alan Pahlawan; dan g. 2akam dan petilasan ntung 8uropati. Pengembangan dan pengelolaan kawasan cagar budaya melalui3 a. pengembangan jalur khusus wisata yang menghubungkan antar kawasan cagar budaya; dan b. Pemeliharaan cagar budaya dan peningkatan fasilitas penunjangnya. Pengembangan jalur khusus wisata yang menghubungkan antar kawasan cagar budaya diatur dalam rencana induk pariwisata. Pasal $0

*.+

*$+

Kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud dalam pasal $. ayat *.+ huruf d, adalah kawasan rawan bencana banjir. Kawasan rawan banjir sebagaimana dimaksud dalam ayat *.+ meliputi kawasan di sekitar 8ungai ;embong, Petung dan Welang.

27

*)+

Rencana pengelolaan kawasan rawan bencana banjir sebagaimana dimaksud pada ayat *.+, meliputi3 a. pelebaran dan normalisasi 8ungai ;embong, 8ungai Petung dan 8ungai Welang; b. penguatan tanggul sungai di sekitar 8ungai ;embong; c. pembangunan kolam retensi; dan d. Pembangunan dan Re4italisasi jaringan drainase perkotaan. $ag,an Ke!,ga Ren0ana Penge%.angan Ka4a an $"&,&a2a Pasal $%

Pola ruang untuk kawasan budidaya sebagaimana dimaksud dalam pasal $& huruf b, meliputi3 a. kawasan perumahan; b. kawasan perdagangan dan jasa; c. kawasan perkantoran; d. kawasan peruntukan industri dan pergudangan; e. kawasan pariwisata; f. kawasan ruang terbuka non hijau; g. penyediaan ruang untuk kegiatan sektor informal; h. ruang e4akuasi bencana; dan i. kawasan peruntukan lainnya, yang meliputi kawasan pertanian, kawasan perikanan, peruntukan pelayanan umum serta peruntukan pertahanan dan keamanan. Pasal $' Pengembangan kawasan perumahan sebagaimana dimaksud dalam pasal $% huruf a, meliputi3 a. pengembangan perumahan 4ertikal berupa rumah susun sewa *Rusunawa+ di Kelurahan Tambaan, Kelurahan Tembokrejo, Kelurahan ;adingrejo, Kelurahan Petahunan dan Kelurahan Karangketug; b. pembangunan perumahan dan bangunan gedung lebih diarahkan dibangun secara 4ertikal; c. penataan kawasan perumahan yang ada di Kelurahan 6landongan dan Kelurahan Kepel; d. perumahan kepadatan rendah diarahkan pada perumahan sederhana *R88+ di Kelurahan 6ugul Kidul, Kelurahan 6akalan dan Kelurahan 8ekargadung; e. perumahan kepadatan sedang diarahkan pada bagian barat dan selatan; f. perumahan kepadatan tinggi diarahkan pada bagian utara; g. penataan kembali perumahan kumuh di Kelurahan Panggungrejo, Kelurahan 2andaranrejo, Kelurahan #gemplakrejo, Kelurahan Tambaan dan Kelurahan ;adingrejo; h. pengembangan perumahan yang menyediakan ruang terbuka di seluruh wilayah kota; i. pengembangan taman pada masing!masing unit lingkungan, taman sub pusat pelayanan kota, dan j. pengembangan sumurCsumur resapan indi4idu dan kolektif di setiap pengembangan lahan terbangun.

28

Pasal $( *.+ Rencana pengembangan kawasan perdagangan dan jasa sebagaimana dimaksud dalam pasal $% huruf b, meliputi 3 a. pasar tradisional; b. pasar khusus? meubel; c. pusat perbelanjaan; dan d. toko modern. Pasar tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf a meliputi Kelurahan 2ayangan, Kelurahan Trajeng, Kelurahan Kebonagung, Kelurahan Karangketug, dan Kelurahan 6landongan. Pasar khusus sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf b meliputi Kelurahan 6ukir dan Kelurahan Randusari; Pusat perbelanjaan sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf c meliputi3 a. pengembangan perdagangan skala regional kota di koridor 5alan 8oekarno!9atta dan 5alan Wachid 9asyim, berupa perdagangan grosir; dan b. pengembangan kawasan perdagangan berbentuk rumah toko di 5alan Panglima 8udirman, 5alan Beteran, 5alan ,iponegoro, 5alan 9asanuddin, 5alan Kartini, 5alan K9.7bdul 9amid, 5alan ;ajah 2ada, 5alan Wahidin 8elatan dan 5alan ntung 8uropati. Toko modern sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf d berupa pengembangan pusat perbelanjaan dan toko modern yang ada di sepanjang jalan kolektor serta di Kelurahan Kebonsari dan Kelurahan Karanganyar. Pasal $/ Kawasan perkantoran sebagaimana dimaksud dalam pasal $% huruf c, mempertahankan dan mengembangkan perkantoran pemerintah berskala kota di Kelurahan Pekuncen dan perkantoran pemerintah berskala lokal di seluruh Kota Pasuruan. Pasal )& *.+ Pengembangan kawasan peruntukan industri dan pergudangan berlandaskan kompetensi industri daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal $% huruf d meliputi3 a. industri ringan; dan b. industri rumah tangga? kecil. Pengembangan kawasan peruntukan industri ringan sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf a diarahkan di Kelurahan 6landongan dan Kelurahan Randusari. Pengembangan industri rumah tangga sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf b meliputi3 a. industri rumah tangga mebel di Kelurahan 6ukir, Kelurahan Randusari, Krapyakrejo, Kelurahan 8ebani, Kelurahan Petahunan dan Kelurahan ;entong; b. industri rumah tangga pengolahan logam di Kelurahan 2ayangan dan Kelurahan Trajeng; c. industri pengolahan tepung ikan di Kelurahan #gemplakrejo; dan

*$+

*)+ *-+

*0+

*$+

*)+

29

d. kawasan

pergudangan diarahkan pada Kelurahan ;adingrejo, Kelurahan Karangketug, Kelurahan 2ayangan dan Kelurahan 2andaranrejo. Pasal ).

*.+

*$+

*)+

*-+

*0+

Pengembangan kawasan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam pasal $% huruf e, meliputi3 a. kawasan pariwisata budaya; b. kawasan pariwisata buatan; dan c. kawasan pariwisata alam. Pengembangan kawasan pariwisata budaya sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf a dengan mempertahankan wisata budaya dan ilmu pengetahuan pada situs bersejarah di Kelurahan Pohjentrek, Pekuncen, Kandangsapi, Trajeng, Karanganyar dan Kebonsari. Pengembangan kawasan pariwisata buatan sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf b, meliputi3 a. objek wisata kerajinan mebel diarahkan pada Kelurahan 6ukir dan Kelurahan Randusari, Krapyakrejo, 8ebani, Petahunan dan ;entong, sedangkan kerajinan logam diarahkan pada Kelurahan 2ayangan; b. objek wisata belanja kerajinan logam di Kelurahan 2ayangan dan Kelurahan Trajeng; dan c. objek wisata belanja dan rekreasi di Kelurahan Karanganyar. Pengembangan kawasan pariwisata alam sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf c berupa wisata bakau pada kawasan pesisir kota terutama pada Kelurahan Panggungrejo, Kelurahan Kepel, Kelurahan Tapaan dan Kelurahan 6landongan. Pengelolaan kawasan peruntukan pariwisata, meliputi3 a. pengembangan paket wisata atau pola perjalanan wisata kota; b. pengembangan kegiatan pendukung pariwisata meliputi hotel, restoran, pusat penukaran uang asing, serta pusat sou4enir dan oleh!oleh; dan c. pengembangan pariwisata kota lebih lanjut akan diatur dalam rencana induk pariwisata. Pasal )$

*.+

*$+

Rencana pengembangan kawasan ruang terbuka non hijau sebagaimana dimaksud dalam pasal $% huruf f adalah ruang terbuka di wilayah perkotaan yang tidak termasuk dalam kategori RT9, berupa lahan yang diperkeras maupun yang berupa badan air, meliputi 3 a. RT#9 pada lingkungan RT; b. RT#9 pada lingkungan RW; c. RT#9 pada kawasan kelurahan; dan d. RT#9 pada kawasan kecamatan. RT#9 yang terdapat di Kota Pasuruan dapat berupa3 a. lahan parkir; b. lapangan olahraga, yang diperkeras seperti lapangan 4oli dan lapangan tenis; dan

30

*)+

tempat bermain dan rekreasi yang lahannya diperkeras atau berupa badan air. 8ecara fungsional, RT#9 merupakan lahan yang terdapat pada bangunan!bangunan fungsional di setiap skala pelayanannya, seperti3 bangunan hunian, bangunan komersial, bangunan sosial budaya, bangunan pendidikan, bangunan olahraga, bangunan kesehatan, bangunan transportasi, dan bangunan industri. Koridor yang memiliki fungsi utama sebagai sarana aksesibilitas pejalan kaki atau trotoar adalah ruang terbuka non hijau yang terbentuk di antara dua bangunan atau gedung, dimana dimanfaatkan sebagai ruang sirkulasi atau akti4itas tertentu. Pada kondisi eksisting RT#9 koridor berada di kompleks bangunan perkantoran, pendidikan, dan kesehatan.
c.

Pasal )) *.+ Rencana pengembangan dan penataan ruang sektor informal sebagaimana dimaksud dalam pasal $% huruf g meliputi Pedagang Kaki 1ima *PK1+ di pusat perbelanjaan Poncol, Pasar Kebonagung, 5alan 9ayam Wuruk dan kawasan wisata bakau di Kelurahan Panggungrejo, Kelurahan Kepel, Kelurahan 6landongan dan Kelurahan Karangketug. 7rahan penataan PK1 kota meliputi3 a. penyediaan ruang bagi PK1 di kawasan rekreasi di Kelurahan 2andaranrejo, dan Terminal Wisata di 5alan 7rjuna; dan b. penetapan jam operasional PK1. Penataan dan penetapan jam operasional PK1 lebih lanjut akan diatur dalam Peraturan Walikota. Pemerintah menyediakan ruang bagi sektor informal diatur dan disediakan ruang oleh pemerintah dalam skala perencanaan yang lebih detail. Pasal )Ruang e4akuasi bencana sebagaimana dimaksud dalam pasal $% huruf h ditempatkan pada kantong!kantong terutama bagian barat, timur dan selatan kota, yang mana sebagian besar merupakan lahan terbuka baik yang berupa ruang terbuka hijau maupun ruang terbuka non hijau. Pasal )0 Pengembangan kawasan peruntukan lainnya sebagaimana dimaksud dalam pasal $% huruf i, meliputi3 a. mempertahankan kawasan pertanian tanaman pangan, meliputi3 .. pengendalian alih fungsi pada lahan pertanian berkelanjutan dengan luas lebih kurang %&0 *enam ratus lima+ hektar di Kelurahan 6landongan, Kepel, Tapaan, 6akalan, 8ekargadung, Tembokrejo, Pohjentrek, Krapyakrejo dan Karangketug;

*$+

*)+ *-+

31

b.

c.

$. penerapan insentif bagi pemilik lahan sawah irigasi teknis; dan ). peningkatan kualitas prasarana pengairan. kawasan perikanan meliputi 3 .. kawasan perikanan tangkap, meliputi laut sejauh *empat+ mil laut sesuai kewenangan Kota Pasuruan dan perairan; $. kawasan perikanan budidaya, meliputi kawasan perikanan budidaya air payau *tambak+ diarahkan di Kelurahan #gemplakrejo, 2andaranrejo, Tapaan, Panggungrejo, Kepel dan 6landongan seluas lebih kurang )0' *tiga ratus lima puluh tujuh+ hektar; ). kawasan pengolahan perikanan di Kelurahan #gemplakrejo; dan -. arahan pembangunan Pelabuhan Pendaratan "kan *PP"+ di Kelurahan #gemplakrejo seluas ' *tujuh+ hektar. kawasan peruntukan Pertahanan dan Keamanan meliputi 3 1. 2arkas 6atalyon Aeni Tempur, seluas H ' *tujuh+ hektar yang terdapat di Kelurahan ;adingrejo; 2. Komando ,istrik 2iliter *Kodim+ di 5alan Beteran Kelurahan 6ugul 1or; 3. Komando Rayon 2iliter *Koramil+ yang tersebar di setiap kecamatan di wilayah Kota Pasuruan; 4. Kepolisian Resor *Polres+ di 5alan ;ajahmada Kelurahan Karanganyar; dan 5. Kepolisian 8ektor *Polsek+ di 5alan <tto "skandardinata Kelurahan 6landongan Kecamatan 6ugul Kidul; di 5alan rip 8umoharjo Kelurahan Randusari Kecamatan Purworejo, dan di 5alan 7hmad Dani Kelurahan Karangketug Kecamatan ;adingrejo. $A$ +I PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KOTA $ag,an Per!a%a Ka4a an S!ra!eg, K-!a Pasal )%

*.+

*$+

*)+

Kawasan strategis kota yang ditetapkan diwilayah kota meliputi3 a. kawasan strategis dari sudut kepentingan aspek ekonomi; dan b. kawasan strategis dari sudut kepentingan aspek sosial budaya. Kawasan strategis sebagaimana dimaksud dalam ayat *.+ ditindaklanjuti dengan penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan 8trategis Kota. Rencana penetapan lokasi kawasan strategis kota sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf a dan b tercantum pada lampiran """ mengenai Peta Rencana Kawasan 8trategis Kota yang tidak terpisahkan dari Peraturan ,aerah ini.

32

$ag,an Ke&"a Pene!a(an Ka4a an S!ra!eg, Pasal )' *.+ Kawasan strategis dari sudut kepentingan aspek ekonomi sebagaimana dimaksud dalam pasal )% ayat *.+ huruf a, merupakan kawasan terpadu Kawasan tara yang meliputi Kelurahan #gemplakrejo, Kelurahan Tambaan, Kelurahan Panggungrejo, Kelurahan 2ayangan dan Kelurahan Trajeng; *$+ 7yat *.+ dikembangkan kegiatan industri kerajinan logam dan, kegiatan perikanan dan kegiatan pariwisata; *)+ Kawasan strategis dari sudut kepentingan aspek sosial budaya sebagaimana dimaksud dalam pasal )% ayat *.+ huruf b, diarahkan di kawasan 2asjid 7gung 7l!7nwar 5alan #usantara dan 2akam 2bah 8lagah di 5alan Pahlawan.

$A$ +II ARAHAN PEMAN5AATAN RUANG WILAYAH Pasal )( *.+ Pemanfaatan ruang dilakukan melalui pelaksanaan program pemanfaatan ruang beserta pembiayaannya. *$+ Pemanfaatan ruang mengacu pada fungsi ruang yang ditetapkan dalam rencana tata ruang. *)+ Rencana tata ruang meliputi pengembangan penatagunaan tanah, penatagunaan air, penatagunaan udara dan penatagunaan sumberdaya alam lain. *-+ Prioritas pelaksanaan pembangunan disusun berdasarkan atas kemampuan pembiayaan dan kegiatan yang mempunyai efek mengganda sesuai arahan umum pembangunan daerah. *0+ "ndikasi program utama, meliputi3 a. usulan program utama; b.lokasi; c. besaran; d.sumber pendanaan; e. instansi pelaksana; dan f. waktu dan tahapan pelaksanaan. *%+ Pelaksanaan pembangunan berdasarkan tata ruang dilaksanakan selama $& *dua puluh+ tahun, dibagi menjadi 0 *lima+ tahap, meliputi 3 a. tahap persiapan $&..; b. tahap " meliputi tahun $&.$ ! $&.%; c. tahap "" meliputi tahun $&.' ! $&$.; d. tahap """ meliputi tahun $&$$ ! $&$%; e. tahap "B meliputi tahun $&$' ! $&).. Pasal )/ Program pemanfaatan ruang disusun berdasarkan indikasi program utama lima tahunan yang ditetapkan dalam lampiran "B yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan ,aerah ini.

33

$A$ +III KETENTUAN PENGENDALIAN PEMAN5AATAN RUANG $ag,an Per!a%a U%"% Pasal -& *.+ Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan melalui ketentuan umum peraturan @onasi kota, ketentuan perijinan, ketentuan pemberian insentif dan ketentuan disinsentif, dan ketentuan sanksi. *$+ Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota. *)+ Perwujudan pemanfaatan ruang yang sesuai dengan tata ruang dilakukan melalui pencadangan lahan di masing!masing wilayah oleh pemerintah kota. $ag,an Ke&"a Ke!en!"an U%"% Pera!"ran 6-na , Pasal -. *.+ Peraturan @onasi sebagaimana dimaksud dalam pasal -& ayat *.+ disusun sebagai penjabaran ketentuan!ketentuan yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya yang mencakup seluruh wilayah administratif secara umum. *$+ Ketentuan umum peraturan @onasi meliputi3 a. ketentuan umum peraturan @onasi untuk struktur ruang meliputi3 .. ketentuan umum peraturan @onasi untuk sistem perkotaan; $. ketentuan umum peraturan @onasi untuk sistem jaringan transportasi; ). ketentuan umum peraturan @onasi untuk sistem jaringan energi?listrik; -. ketentuan umum peraturan @onasi untuk sistem jaringan telekomunikasi; dan 0. ketentuan umum peraturan @onasi untuk sistem jaringan prasarana sumber daya air. b. ketentuan umum peraturan @onasi untuk pola ruang meliputi 3 .. ketentuan umum peraturan @onasi untuk kawasan lindung; dan $. ketentuan umum peraturan @onasi untuk kawasan budidaya. c. ketentuan umum peraturan @onasi untuk kawasan strategis meliputi3 .. ketentuan umum peraturan @onasi kawasan strategis aspek ekonomi; dan $. ketentuan umum peraturan @onasi kawasan strategis aspek sosial budaya.

34

*)+ Ketentuan umum peraturan @onasi dijabarkan lebih rinci dalam Rencana ,etail Tata Ruang Kota. *-+ Ketentuan umum peraturan @onasi sebagaimana dimaksud pada ayat *$+ tercantum dalam lampiran B, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ,aerah ini. Paragra/ 1 Ke!en!"an U%"% Pera!"ran 6-na , S!r")!"r R"ang Pasal -$ *.+ Ketentuan umum peraturan @onasi untuk sistem perkotaan sebagaimana dimaksud dalam pasal - . a yat *$+ huruf a meliputi 3 a. ketentuan umum peraturan @onasi untuk pusat kota; b. ketentuan umum peraturan @onasi untuk subpusat pelayanan kota; dan c. ketentuan umum peraturan @onasi untuk pusat lingkungan. *$+ Ketentuan umum peraturan @onasi untuk pusat kota sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf a disusun dengan memperhatikan 3 a . pemanfaatan ruang untuk kegiatan ekonomi berskala regional yang didukung fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang mendukung kegiatan regional; b. pengembangan fungsi kawasan perkotaan dengan kegiatan intensitas menengah hingga tinggi; c. bangunan dengan fungsi penunjang yang diijinkan hanya berkaitan dengan kegiatan fungsional dan pengembangan diarahkan secara 4ertikal; d. ketentuan pembatasan bagi kawasan permukiman di pusat kota; dan e. lebih diarahkan pengembangan pada RT9. *)+ Ketentuan umum peraturan @onasi untuk sub pusat pelayanan k o t a sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf b disusun dengan memperhatikan3 a . pengembangan kegiatan untuk melayani bagian wilayah kota sebagai pendukung pusat kota; b. pengembangan kegiatan lebih diarahkan pada pemerintahan skala lokal, perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan dan permukiman; c. pengembangan fungsi kawasan sebagai pusat permukiman dengan tingkat intensitas menengah hingga tinggi; d. pengembangan kawasan parkir dan RT9; dan e. ketentuan pembatasan permukiman di pusat sub pusat pelayanan kota. *-+ Ketentuan umum peraturan @onasi untuk pusat lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf c disusun dengan memperhatikan3 a . pengembangan kegiatan untuk melayani unit lingkungan; b. pengembangan kegiatan lebih diarahkan, perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan dan permukiman skala lokal; c. pengembangan fungsi kawasan sebagai pusat permukiman dengan tingkat intensitas rendah hingga menengah; dan d. pengembangan RT9.

35

Pasal -) *.+ Ketentuan umum peraturan @onasi untuk sistem jaringan transportasi adalah jaringan jalan sebagaimana dimaksud dalam pasal -. ayat *$+ huruf a meliputi 3 a. ketentuan umum peraturan @onasi untuk prasarana jaringan jalan arteri; b. ketentuan umum peraturan @onasi untuk prasarana jaringan jalan kolektor; dan c. ketentuan umum peraturan @onasi untuk prasarana jaringan jalan lokal. d. ketentuan umum peraturan @onasi untuk prasarana jaringan kereta api *$+ Ketentuan umum peraturan @onasi untuk jaringan jalan arteri sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf a disusun dengan memperhatikan 3 a. pemanfaatan ruang di sepanjang sisi jalan arteri dengan tingkat intensitas menengah hingga tinggi; b. pengembangan fungsi kawasan sepanjang jalan arteri untuk kegiatan utama yang berskala regional, meliputi kegiatan industri, permukiman, perdagangan jasa dan fasilitas umum; c. penyedian lahan parkir bagi kawasan fungsional; d. ketentuan pelarangan alih fungsi lahan yang berfungsi lindung di sepanjang sisi jalan arteri; e. ketentuan pelarangan bagi kegiatan berskala kecil; f . penetapan garis sempadan di sesuaikan dengan peruntukan. *)+ Ketentuan umum peraturan @onasi untuk jaringan jalan kolektor sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf b disusun dengan memperhatikan 3 a . pemanfaatan ruang di sepanjang sisi jalan kolektor dengan tingkat intensitas menengah hingga tinggi; b. pengembangan fungsi kawasan sepanjang jalan kolektor untuk kegiatan utama yang berskala regional dan lokal, meliputi kegiatan, permukiman, perdagangan jasa, industri kecil dan fasilitas umum dengan pengembangan akses masuk; c. ketentuan pelarangan alih fungsi lahan yang berfungsi lindung di sepanjang sisi jalan kolektor; d. bangunan dengan fungsi penunjang yang diijinkan hanya berkaitan dengan pemanfaatan ruas jalan misalnya rambu! rambu, marka dan lain!lain; dan e. penetapan garis sempadan bangunan di sisi jalan kolektor yang memenuhi ketentuan ruang pengawas jalan. *-+ Ketentuan umum peraturan @onasi untuk jaringan jalan lokal sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf c disusun dengan memperhatikan3 a . pemanfaatan ruang di sepanjang sisi jalan kolektor dengan tingkat intensitas rendah hingga menengah; b. pengembangan fungsi kawasan sepanjang jalan kolektor untuk kegiatan utama yang berskala lokal, meliputi kegiatan permukiman, perdagangan jasa, industri kecil dan fasilitas umum dengan pengembangan akses masuk; c. penetapan garis sempadan bangunan di sisi jalan kolektor primer yang memenuhi ketentuan ruang pengawas jalan;

36

dan d. ketentuan pelarangan bagi alih fungsi lahan yang berfungsi lindung di sepanjang sisi jalan lokal. *0+ Ketentuan umum peraturan @onasi untuk jaringan kereta api yang disusun dengan memperhatikan 3 a. pemanfaatan ruang di sepanjang sisi jalur kereta api dilakukan dengan inensitas rendah; b. ketentuan pembatasan bagi pemanfaatan ruang di sepanjang sisi jaringan jalur kereta api dengan tingkat intensitas menengah hingga tinggi; c. ketentuan pelanggaran pemanfaatan ruang pengawasan jalur kereta api yang dapat mengganggu kepentingan operasi dan keselamatan transportasi perkeretaapian; d. pembatasan pemanfaatan jumlah perlintasan sebidang antara jaringan jalur kereta api dan jalan; serta e. penetapan garis sempadan bangunan di sisi jaringan jalur kereta api dengan memperhatikan dampak lingkungan dan kebutuhan pengembangan jaringan jalan kereta api. Pasal -Ketentuan umum peraturan @onasi untuk sistem jaringan energi sebagaimana dimaksud dalam pasal -. ayat *$+ huruf a disusun dengan memperhatikan3 a. keberadaan untuk pembangkit tenaga listrik disusun dengan memperhatikan pemanfaatan ruang disekitar pembangkit listrik harus memperhatikan jarak aman dari kegiatan lain; b. ketentuan @onasi untuk jaringan transmisi tenaga listrik disusun dengan memperhatikan ketentuan pelanggaran pemanfaatan ruang bebas di sepanjang jalur transmisi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang!undangan; c. di bawah jaringan tegangan tinggi tidak boleh ada fungsi bangunan yang langsung digunakan masyarakat; d. dalam kondisi dibawah jaringan tinggi terdapat bangunan maka harus disediakan jaringan pengaman. Pasal -0 Ketentuan umum peraturan @onasi untuk sistem jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam pasal -. ayat *$+ huruf a disusun dengan memperhatikan pemanfaatan ruang untuk penempatan menara pemancar telekomunikasi yang memperhitungkan aspek keamanan dan keselamatan akti4itas kawasan disekitarnya. Pasal -% Ketentuan umum peraturan @onasi untuk sistem jaringan sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam pasal -. ayat *$+ huruf a meliputi wilayah sungai dan kawasan sekitar mata air disusun dengan memperhatikan 3 a. pemanfaatan ruang pada kawasan disekitar wilayah sungai dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan fungsi

37

lindung kawasan; b. ketentuan pelarangan pendirian bangunan kecuali bangunan yang dimaksud untuk pengelolaan badan air dan?atau pemanfaatan air; c. pendirian bangunan dibatasi hanya untuk menunjang fungsi taman rekreasi; dan d. penetapan lebar sempadan sungai sesuai dengan ketentuan peraturan perundang!undangan. Paragra/ 2 Ke!en!"an U%"% Pera!"ran 6-na , Un!") P-1a R"ang Pasal -' *.+ Ketentuan umum peraturan @onasi didalam kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam pasal -. ayat *$+ huruf b terdiri atas3 a. ketentuan umum peraturan @onasi kawasan perlindungan setempat; b. ketentuan umum peraturan @onasi ruang terbuka hijau; c. ketentuan umum peraturan @onasi kawasan cagar budaya; d. ketentuan umum peraturan @onasi kawasan rawan bencana. *$+ Kawasan perlindungan setempat sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf a meliputi 3 a. ketentuan umum peraturan @onasi kawasan sempadan pantai; dan b. ketentuan umum peraturan @onasi sempadan sungai. *)+ Ketentuan umum peraturan @onasi untuk kawasan sempadan pantai, sebagaimana dimaksud pada ayat *$+ huruf a, meliputi3 a. sempadan pantai ditetapkan sekurang!kurangnya .&& *seratus+ meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat; b. dii@inkan melakukan kegiatan pertahanan dan keamanan negara, dan kegiatan nelayan tradisional; c. dii@inkan akti4itas wisata alam dengan syarat tidak mengganggu kualitas lingkungan dikawasan sempadan pantai; d. dii@inkan terbatas pengembangan kegiatan pelabuhan; e. dii@inkan terbatas pendirian bangunan untuk menunjang fungsi pengelolaan sempadan pantai; f. dilarang melakukan kegiatan yang mengancam kerusakan dan menurunkan kualitas pantai; g. dilarang melakukan alih fungsi lindung yang menyebabkan kerusakan kualitas air di kawasan sempadan pantai; *-+ Ketentuan umum peraturan @onasi untuk kawasan sempadan sungai, sebagaimana dimaksud pada ayat *$+ huruf b, meliputi3 a.pengaturan kawasan permukiman yang dilintasi sungai di re!orientasi pembangunannya dengan menjadikan sungai sebagai bagian dari latar depan; b. dii@inkan melakukan akti4itas penyediaan RT9, pemasangan reklame dan papan pengumuman, pemasangan bentangan jaringan transmisi tenaga listrik, kabel telepon, pipa air minum dan pembangunan prasarana lalu lintas air. c. dii@inkan akti4itas wisata alam dengan syarat tidak mengganggu kualitas air sungai;

38

d. dii@inkan terbatas pendirian bangunan untuk menunjang fungsi pengelolaan sungai; e. dilarang melakukan pengembangan pada kawasan sempadan yang telah digunakan sebagai lahan terbangun; *0+ Ketentuan umum peraturan @onasi RT9 sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf b meliputi3 a. dii@inkan melakukan kegiatan olahraga dan rekreasi; b. dii@inkan untuk pengembangan jaringan utilitas, pembatasan pembangunan fisik pada kawasan RT9 sempadan sungai, 8 TT, dan rel K7 yang telah terbangun; dan c. dilarang melakukan penebangan pohon di kawasan RT9 tanpa sei@in instansi yang berwenang. *%+ Ketentuan umum peraturan @onasi untuk kawasan cagar budaya sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf c meliputi3 a. dii@inkan melakukan kegiatan pariwisata, pendidikan dan penelitian yang menunjang pelestarian kawasan cagar budaya; b. dii@inkan bersyarat pendirian bangunan yang menunjang fungsi kawasan cagar budaya; dan c. dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengganggu kawasan cagar budaya dan upaya pelestarian budaya masyarakat setempat. *'+ Ketentuan umum peraturan @onasi untuk kawasan rawan bencana banjir, sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf d meliputi3 a. pengembangan diarahkan untuk bangunan yang adaptif dengan bencana banjir; b. dii@inkan pengembangan permukiman dengan syarat kepadatan rendah, penyediaan fasilitas penanggulangan bencana banjir dan penyediaan jalur e4akuasi bencana; dan c. dilarang melakukan kegiatan penyediaan fasilitas umum. Pasal -( *.+ Ketentuan umum peraturan @onasi didalam kawasan budidaya sebagaimana dimaksud dalam pasal -. ayat *$+ huruf b terdiri atas3 a. kawasan perumahan; b. kawasan perdagangan dan jasa; c. kawasan perkantoran; d. kawasan peruntukan industri; e. kawasan pariwisata; f. kawasan ruang terbuka non hijau; g. kawasan sektor informal; h. ruang e4akuasi bencana; dan i. kawasan pertanian. *$+ Ketentuan umum peraturan @onasi untuk kawasan perumahan sebagaimana dimaksud dalam ayat *.+ huruf a meliputi3 a. peraturan @onasi untuk perumahan kepadatan tinggi meliputi3 .. pembangunan rumah dan perumahan wajib mengikuti persyaratan teknis, administratif, dan dengan mempertimbangkan daya dukung lingkungan;

39

$. koefisien dasar bangunan pada perumahan kepadatan tinggi maksimal (&G *delapan puluh persen+; ). dii@inkan pelaksanaan pembangunan perumahan dengan kewajiban menyediakan prasarana dan sarana umum termasuk RT9 publik paling sedikit $&G *dua puluh persen+ dari luas lahan perumahan; dan -. pembatasan kegiatan perdagangan dan jasa, industri skala menengah dan besar yang berkembang di kawasan perumahan. b. peraturan @onasi untuk perumahan kepadatan sedang, meliputi3 .. pembangunan rumah dan perumahan wajib mengikuti persyaratan teknis, administratif, dan dengan mempertimbangkan daya dukung lingkungan; $. koefisien dasar bangunan pada perumahan berkepadatan sedang sebesar '&G *tujuh puluh persen+; ). dii@inkan pelaksanaan pembangunan perumahan dengan kewajiban menyediakan prasarana dan sarana umum termasuk RT9 publik paling sedikit )&G *tiga puluh persen+ dari luas lahan perumahan; dan -. dilarang melakukan pemanfaatan yang tidak sesuai dengan fungsinya dan harus mendapat i@in sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c. peraturan @onasi untuk perumahan kepadatan rendah, meliputi3 .. pembangunan rumah dan perumahan wajib mengikuti persyaratan teknis, administratif, dan dengan mempertimbangkan daya dukung lingkungan; $. koefisien dasar bangunan pada perumahan berkepadatan rendah sebesar %&G *enam puluh persen+; ). dii@inkan pelaksanaan pembangunan perumahan dengan kewajiban menyediakan prasarana dan sarana umum termasuk RT9 publik paling sedikit -&G *empat puluh persen+ dari luas lahan perumahan; dan -. pemberian i@in untuk kegiatan perdagangan, jasa dan perkantoran pada koridor jalan utama perumahan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang!undangan yang berlaku. *)+ Peraturan @onasi untuk kawasan perdagangan dan jasa sebagaimana dimaksud dalam ayat *.+ huruf b meliputi3 a. dii@inkan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa dengan koefisien dasar bangunan maksimal (&G *delapan puluh persen+; b. dii@inkan pengembangan perdagangan dan jasa dengan menyediakan prasarana untuk pejalan kaki dan penyandang cacat secara berkesinambungan; c. dii@inkan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa dengan menyediakan areal parkir off street; d. dii@inkan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa dengan menyediakan ruang kegiatan sektor informal sesuai dengan proporsi besarnya kegiatan ekonomi; e. dii@inkan pengembangan kawasan perdagangan dan jasa dengan menyediakan RT9 paling sedikit $&G *dua puluh persen+ dan RT#9 paling sedikit .&G *sepuluh persen+ dari luas kawasan;

40

f. dii@inkan pengembangan kegiatan perkantoran yang menunjang perdagangan dan jasa; g. dii@inkan secara terbatas pengambilan air tanah pada kawasan perdagangan dan jasa; h. dilarang mengembangkan kegiatan fasilitas pendidikan dan kesehatan; dan i. pelarangan pembangunan kawasan perdagangan dan jasa pada kawasan rawan bencana banjir. *-+ Peraturan @onasi untuk kawasan perkantoran sebagaimana dimaksud dalam ayat *.+ huruf c meliputi3 a. dii@inkan pengembangan kawasan perkantoran dengan koefisien dasar bangunan maksimal '&G *tujuh puluh persen+; b. dii@inkan pengembangan kawasan peruntukan perkantoran secara 4ertikal; dan c. dii@inkan pengembangan kawasan perkantoran pemerintah terpadu. *0+ Peraturan @onasi untuk kawasan peruntukan industri ringan sebagaimana dimaksud dalam ayat *.+ huruf d meliputi3 a. pembatasan fungsi selain kegiatan industri pada kawasan peruntukan industri; b. pengembangan kawasan peruntukan industri diarahkan untuk jenis industri yang rendah polutan; c. dii@inkan secara terbatas pengambilan air tanah untuk pemanfaatan industri; d. diwajibkan memiliki dokumen 72,71 dan atau K1! P1; e. diwajibkan menyediakan ruang untuk @ona penyangga berupa sabuk hijau atau RT9 sekurang!kurangnya $&G *dua puluh persen+ dari luas kawasan; f. diwajibkan menyediakan fasilitas penunjang kegiatan industri dengan komposisi .&G *sepuluh persen+ dari luas kawasan; g. diwajibkan menyediakan dan mengelola limbah industri; h. diwajibkan melakukan pengelolaan hidrologi untuk memperkecil dan mengatur debit limpasan air hujan ke wilayah luar disesuaikan dengan daya dukung kawasan; i. diwajibkan menyediakan sumur resapan pada kawasan industri; j. diwajibkan menyediakan areal parkir yang memadai dan fasilitas sarana umum lainnya; dan k. perusahaan industri yang akan melakukan perluasan dengan menambah lahan melebihi ketersediaan lahan kawasan peruntukan industri, wajib berlokasi di kawasan peruntukan industri. *%+ Peraturan @onasi industri rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam ayat *.+ huruf d meliputi 3 a. dii@inkan industri rumah tangga di luar kawasan industri dengan mempertimbangkan daya dukung lingkungan dan keserasian kawasan; b. dii@inkan secara terbatas pengambilan air tanah untuk pemanfaatan industri; c. untuk industri kecil yang menghasilkan limbah dan? polutan diwajibkan memiliki dokumen K1! P1; dan d. dilarang mengalirkan secara langsung air limbah ke drainase mikro atau makro.

41

*'+ Peraturan @onasi untuk kawasan peruntukan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam ayat *.+ huruf e meliputi3 a. pengembangan koefisien dasar bangunan pada kawasan wisata maksimal %&G *enam puluh persen+; b. dii@inkan pembangunan fasilitas pendukung; c. dii@inkan kegiatan lain sepanjang tidak mengganggu fungsi utama kawasan; d. dii@inkan secara terbatas pengambilan air tanah; e. diwajibkan memiliki dokumen 72,71 dan atau K1! P1; f. diwajibkan menyediakan areal parkir yang memadai dan fasilitas sarana umum lainnya; dan g. dilarang mengubah dan?atau merusak bentuk arsitektur setempat, bentang alam dan pemandangan 4isual. *(+ Peraturan @onasi untuk ruang terbuka non hijau sebagaimana dimaksud dalam ayat *.+ huruf f meliputi3 a . dii@inkan untuk pembangunan sistem jaringan prasarana utama dan fasilitas pendukung ruang terbuka non hijau; b. dii@inkan akti4itas pendukung; c . dilarang mendirikan bangunan pada ruang terbuka non hijau; dan d. dilarang akti4itas budidaya yang mengurangi atau merusak fungsi lahan. */+ Peraturan @onasi untuk peruntukan sektor informal sebagaimana dimaksud dalam ayat *.+ huruf g meliputi3 a. sektor informal merupakan sektor yang banyak menimbulkan masalah, jadi pengaturannya harus sesuai dengan kebutuhan; b. penataan kembali sektor informal harus diusahakan pada kawasan dengan aksesibilitas tinggi; dan c. pedagang kaki lima merupakan kegiatan sektor informal yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. *.&+ Peraturan @onasi untuk ruang e4akuasi bencana sebagaimana dimaksud dalam ayat *.+ huruf h meliputi3 a. pengembangan infrastruktur dan fasilitas pendukung di kawasan pinggiran yang ditetapkan sebagai ruang e4akuasi bencana; dan b. pelarangan alih fungsi lahan pada ruang e4akuasi bencana yang sebagian besar merupakan ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non hijau. *..+ Peraturan @onasi untuk kawasan pertanian sebagaimana dimaksud dalam ayat *.+ huruf i meliputi3 a . dii@inkan untuk pembangunan sistem jaringan prasarana utama dan fasilitas pendukung pertanian; b. dii@inkan akti4itas pendukung pertanian; c . dii@inkan terbatas pemanfaatan ruang untuk permukiman petani; d . pelarangan alih fungsi lahan pada lahan pertanian berkelanjutan; e. dilarang akti4itas budidaya yang mengurangi luas lahan pertanian berkelanjutan; f. dilarang akti4itas budidaya yang mengurangi atau merusak fungsi lahan dan kualitas tanah; dan g. dilarang mendirikan bangunan pada lahan pertanian berkelanjutan.

42

Paragra/ 3 Ke!en!"an U%"% Pera!"ran 6-na , Un!") Ka4a an S!ra!eg, Pasal -/ *.+ Ketentuan umum peraturan @onasi di dalam kawasan strategis sebagaimana dimaksud dalam pasal -. ayat *$+ huruf c terdiri atas3 a. ketentuan umum peraturan @onasi kawasan strategis aspek ekonomi; dan b. ketentuan umum peraturan @onasi kawasan strategis aspek sosial budaya; *$+ Ketentuan umum peraturan @onasi kawasan strategis aspek ekonomi sebagaimana dimaksud dalam ayat *.+ huruf a meliputi3 a. dii@inkan untuk melakukan perubahan ruang pada @ona yang bukan merupakan @ona inti, tetapi harus tetap mendukung fungsi utama kawasan sebagai penggerak ekonomi; b. dii@inkan terbatas penambahan fungsi RT9 di kawasan strategis ekonomi menjadi kawasan terbangun sepanjang masih dalam batas ambang penyediaan RT9 kota; c. pelarangan pengalihfungsian lahan untuk @ona!@ona inti; dan d. pelarangan kegiatan pembangunan di area yang telah ditetapkan sebagai bagian dari rumija atau ruwasja, termasuk melebihi ketinggian bangunan yang telah ditetapkan. *)+ Ketentuan umum peraturan @onasi kawasan strategis aspek sosial budaya sebagaimana dimaksud dalam ayat *.+ huruf b meliputi3 a. perlindungan dan peningkatan fungsi penelitian dan wisata budaya; b. dii@inkan penambahan fungsi penunjang seperti toko sou4enir atau atraksi wisata tanpa menghilangkan identitas dan karakter kawasan; dan c. dii@inkan terbatas pengembangan kawasan perumahan pada kawasan strategis sosial budaya.

$ag,an Ke!,ga Ke!en!"an Per,#,nan Pe%an/aa!an R"ang Pasal 0& *.+ Ketentuan umum peri@inan yang dikenakan pada kegiatan dan pembangunan, terdiri dari 0 *lima+ jenis, yaitu3 a. i@in prinsip; b. i@in lokasi; c. i@in penggunaan pemanfaatan tanah; d. i@in mendirikan bangunan; dan e. i@in lain berdasarkan ketentuan peraturan perundang! undangan. *$+ "@in pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ diberikan oleh pemerintah daerah kota.

43

*)+ "@in prinsip dan i@in lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf a dan huruf b diberikan berdasarkan rencana tata ruang wilayah kota. *-+ "@in lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf b adalah i@in yang diberikan kepada pemohon untuk memperoleh ruang yang diperlukan dalam rangka melakukan akti4itasnya. *0+ "@in Penggunaan Pemanfaatan Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf c adalah i@in yang berkaitan dengan lokasi, kualitas ruang, dan tata bangunan yang sesuai dengan peraturan perundang!undangan yang berlaku, dan diberikan berdasarkan i@in lokasi. *%+ "@in 2endirikan 6angunan sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf d adalah i@in yang diberikan kepada pemilik bangunan gedung untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan?atau merawat bangunan gedung sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis, dan diberikan berdasarkan rencana detail tata ruang dan peraturan @onasi. *'+ "@in lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf e adalah ketentuan i@in usaha sektor pembangunan. *(+ Prinsip dasar penerapan mekanisme peri@inan dalam pemanfaatan ruang adalah sebagai berikut 3 a. setiap kegiatan dan pembangunan harus memohon i@in dari pemerintah kota yang akan memeriksa kesesuaiannya dengan rencana, serta standar administrasi legal; b. setiap kegiatan dan pembangunan yang berpeluang menimbulkan gangguan bagi kepentingan umum, harus memiliki i@in dari pemerintah kota; dan c. setiap permohonan pembangunan yang tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah harus melalui pengkajian mendalam untuk menjamin bahwa manfaatnya jauh lebih besar dari kerugiannya bagi semua pihak terkait sebelum dapat diberikan i@in. */+ Prosedur pemberian i@in pemanfaatan ruang ditetapkan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya. *.&+ Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman pemberian i@in pemanfaatan ruang diatur dengan Peraturan 2enteri. $ag,an Kee%(a! Ke!en!"an In en!,/ &an D, ,n en!,/ Paragra/ 1 U%"% Pasal 0. *.+ Pemerintah daerah dapat memberikan insentif dan disinsentif terhadap kegiatan yang memanfaatkan ruang. *$+ Ketentuan insentif sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ merupakan perangkat atau upaya untuk memberikan imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang. *)+ Ketentuan disinsentif sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ merupakan perangkat untuk mencegah, membatasi

44

pertumbuhan, atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang. Paragra/ 2 $en!") In en!,/ &an D, ,n en!,/ Pasal 0$ *.+ "nsentif sebagaimana dimaksud pada pasal 0. ayat *$+ berupa insentif non fiskal. *$+ "nsentif non fiskal sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ dapat berupa3 a. pemberian kompensasi; b. kemudahan peri@inan; c. imbalan; d. sewa ruang; e. urun saham; f. penyediaan prasarana dan sarana; g. penghargaan; dan? atau h. publikasi atau promosi. Pasal 0) Pemberian kompensasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 0$ ayat *$+ huruf a diberikan pada kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang. Pasal 0Prioritas penyediaan prasarana dan sarana diberikan kegiatan yang mendukung perwujudan rencana tata ruang. Pasal 00 *.+ "nsentif yang diberikan berupa imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang sebagaimana dimaksud dalam pasal 0$ ayat *$+ huruf c terdiri atas3 a. insentif yang diberikan pemerintah daerah kepada masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan sejalan dengan rencana tata ruang; b. insentif yang diberikan pemerintah daerah kepada pengusaha dan swasta dalam pelaksanaan kegiatan sejalan dengan rencana tata ruang; dan c. insentif diberikan pemerintah daerah kepada pemerintah kelurahan dalam wilayah kota dan unsur pemerintah lainnya apabila dalam pelaksanaan kegiatan sejalan dengan rencana tata ruang. *$+ "nsentif yang diberikan kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf a, dapat berupa3 a. imbalan; b. sewa ruang; c. urun saham; d. penyediaan prasarana dan sarana; dan e. kemudahan peri@inan. pada

45

*)+ "nsentif yang diberikan kepada pengusaha dan swasta dalam pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf b, dapat berupa3 a. kemudahan prosedur peri@inan; b. kompensasi; c. imbalan; d. sewa ruang; e. kontribusi saham; dan f. pemberian penghargaan. *-+ "nsentif yang diberikan pemerintah kepada pemerintah kelurahan dalam wilayah kota dan unsur pemerintah lainnya apabila dalam pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf c dapat berupa pemberian penghargaan. Pasal 0% *.+ Pemberian disinsentif sebagaimana dimaksud dalam pasal 0. ayat *)+ terdiri atas3 a. disinsentif yang diberikan kepada masyarakat, pengusaha, dan swasta dalam pelaksanaan kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang; dan b. disintensif yang diberikan pemerintah daerah kepada pemerintah kelurahan dalam wilayah kota dan unsur pemerintah lainnya dalam pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang. *$+ ,isinsentif yang diberikan kepada masyarakat, pengusaha dan swasta dalam pelaksanaan kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf a, meliputi 3 a. kewajiban memberi kompensasi; b. pensyaratan khusus dalam peri@inan; c. kewajiban memberi imbalan; dan? atau d. pembatasan penyediaan prasarana dan sarana. *)+ ,isintensif berupa teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ huruf b diberikan pemerintah daerah kepada pemerintah kelurahan dalam wilayah kota dan unsur pemerintah lainnya dalam pelaksanaan kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang. Pasal 0' *.+ pemberian insentif dan pengenaan disinsentif dilaksanakan oleh instansi berwenang. *$+ ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian insentif dan disinsentif akan diatur dengan Peraturan Walikota.

46

$ag,an Ke1,%a Ara3an San) , Pasal 0( *.+ 7rahan pengenaan sanksi berupa tindakan penertiban yang dilakukan terhadap pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan peraturan @onasi. *$+ Ketentuan pengenaan sanksi administratif berfungsi sebagai3 a. perangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang; dan b. penertiban pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang. *)+ Ketentuan pengenaan sanksi administrasi ditetapkan berdasarkan3 a. hasil pengawasan penataan ruang; b. tingkat simpangan implementasi rencana tata ruang; c. kesepakatan antar instansi yang berwenang; dan d. peraturan perundang!undangan sektor terkait lainnya. *-+ Pengenaan sanksi berlaku tidak hanya kepada pihak pemanfaat ruang yang melanggar ketentuan peri@inan pemanfaatan ruang, tetapi juga dikenakan kepada pejabat pemerintah pemberi i@in pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang. *0+ Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang, baik yang dilengkapi dengan i@in maupun yang tidak memiliki i@in dapat dikenai sanksi adminstratif atau sanksi pidana dan?atau sanksi pidana denda sesuai ketentuan perundang!undangan yang berlaku. *%+ Peraturan dalam pemberian sanksi meliputi 3 a. terhadap aparatur pemerintah yang melanggar ketentuan, dikenakan sanksi administratif sesuai ketentuan perundang! undangan yang berlaku; b. mekanisme pemanggilan, pemeriksaan, dan penjatuhan sanksi administratif dilakukan sesuai ketentuan perundang! undangan yang berlaku; dan c. penertiban dengan mengambil tindakan agar pemanfaatan ruang di kawasan perkotaan yang direncanakan dapat terwujud, dengan memberikan sanksi administratif, sanksi perdata, dan sanksi pidana. *'+ 6entuk pengenaan sanksi meliputi 3 a. peringatan tertulis diberikan oleh pejabat yang berwenang dalam penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang dapat memberikan peringatan tertulis melalui penertiban surat peringatan tertulis sebanyak!banyaknya ) *tiga+ kali; b. penghentian sementara kegiatan, dilakukan melalui langkah!langkah sebagai berikut 3 .. penerbitan surat perintah penghentian kegiatan sementara dari pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang; $. apabila pelanggar mengabaikan perintah penghentian kegiatan sementara, pejabat yang berwenang melakukan penertiban dengan menertibkan surat keputusan pengenaan sanksi penghentian sementara secara paksa terhadap kegiatan pemanfaatan ruang;

47

). pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban dengan memberitahukan kepada pelanggar mengenai pengenaan sanksi penghentian kegiatan pemanfaatan ruang dan akan segera dilakukan tindakan penertiban oleh aparat penertiban; -. berdasarkan surat keputusan pengenaan sanksi, pejabat yang berwenang melakukan penertiban dengan bantuan aparat penertiban melakukan penghentian kegiatan pemanfaatan ruang secara paksa; dan 0. setelah kegiatan pemanfaatan ruang dihentikan, pejabat yang berwenang melakukan pengawasan agar kegiatan pemanfaatan ruang yang dihentikan tidak beroperasi kembali sampai dengan terpenuhinya kewajiban pelanggar untuk menyesuaikan pemanfaatan ruangnya dengan rencana tata ruang dan?atau ketentuan teknis pemanfaatan ruang yang berlaku. c. Penghentian sementara pelayanan umum, dilakukan melalui langkah!langkah sebagai berikut 3 .. penerbitan surat pemberitahuan penghentian sementara pelayanan umum dari pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang *membuat surat pemberitahuan penghentian sementara pelayanan umum+; $. apabila pelanggar mengabaikan surat pemberitahuan yang disampaikan, pejabat yang berwenang melakukan penertiban dengan menerbitkan surat keputusan pengenaan sanksi penghentian sementara pelayanan umum kepada pelanggar dengan membuat rincian jenis! jenis pelayanan umum yang akan diputus; ). pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban dengan memberitahukan kepada pelanggar mengenai pengenaan sanksi penghentian sementara pelayanan umum yang akan segera dilaksanakan, disertai rincian jenis!jenis pelayanan umum yang akan diputus; -. pejabat yang berwenang menyampaikan perintah kepada peyedian jasa pelayanan umum untuk menghentikan pelayanan kepada pelangar, disertai penjelasan secukupnya; 0. penyedia jasa pelayanan umum menghentikan pelayanan kepada pelanggar; dan %. pengawasan terhadap penerapan sanksi penghentian sementara pelayanan umum dilakukan untuk memastikan tidak terdapat pelayanan umum kepada pelanggar sampai dengan pelanggar memenuhi kewajibannya untuk menyesuaikan pemanfaatan ruangnya dengan rencana tata ruang dan ketentuan teknis pemanfaatan ruang yang berlaku. d. penutupan lokasi, dilakukan dengan langkah!langkah sebagai berikut 3 .. penerbitan surat perintah penutupan lokasi dari pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang; $. apabila pelanggar mengabaikan surat perintah yang disampaikan, pejabat yang berwenang menerbitkan surat keputusan pengenaan sanksi penutupan lokasi kepada pelanggar;

48

). pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban dengan memberitahukan kepada pelanggar mengenai pengenaan sanksi penutupan lokasi yang akan segera dilaksanakan; -. berdasarkan surat keputusan pengenaan sanksi, pejabat yang berwenang dengan bantuan aparat penertiban melakukan penutupan lokasi secara paksa; 0. pengawasan terhadap penerapan sanksi penutupan lokasi, untuk memastikan lokasi yang ditutup tidak dibuka kembali sampai dengan pelanggar memenuhi kewajibannya untuk menyesuaikan dengan pemanfaatan ruangnya dengan rencana tata ruang dan ketentuan teknis pemanfaatan ruang yang berlaku. e. pencabutan ijin, dilakukan mengenai langkah!langkah sebagai berikut 3 .. menerbitkan surat pemberitahuan sekaligus pencabutan ijin oleh pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang; $. apabila pelanggar mengabaikan surat pemberitahuan yang disampaikan, pejabat yang berwenang menerbitkan surat keputusan pengenaan sanksi pencabutan ijin pemanfaatan ruang; ). pejabat yang berwenang memberitahukan kepada pelanggar mengenai pengenaan sanksi pencabutan ijin; -. pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban mengajukan permohonan pencabutan ijin kepada pejabat yang memiliki kewenangan untuk melakukan pencabutan ijin; 0. pejabat yang memiliki kewenangan untuk melakukan pencabutan ijin menerbitkan keptusan pencabutan ijin; %. memberitahukan kepada pemanfaat ruang mengenai status ijin yang telah dicabut, sekaligus perintah untuk menghentikan kegiatan pemanfaatan ruang secara permanen yang telah dicabut ijinnya; dan '. apabila pelanggar mengabaikan perintah untuk menghentikan kegiatan pemanfaatan yang telah dicabut ijinnya, pejabat yang berwenang melakukan penertiban kegiatan tanpa ijin sesuai peraturan perundang!undangan yang berlaku. f. pembatalan ijin, dilakukan melalui langkah!langkah sebagai berikut 3 .. membuat lembar e4aluasi yang berisikan perbedaan antara pemanfaatan ruang menurut dokumen perijinan dengan arahan pola pemanfaatan ruang dalam rencana tata ruang yang berlaku; $. memberitahukan kepada pihak yang memanfaatkan ruang perihal rencana pembatalan ijin agar yang bersangkutan dapat mengambil langkah!langkah yang diperlukan untuk mengantisipasi hal!hal akibat pembatalan ijin; ). menerbitkan surat keputusan pembatalan ijin oleh pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelangaran pemanfaatan ruang; -. memberitahukan kepada pemegang ijin tentang keputusan pembatalan ijin; 0. menerbitkan surat keputusan pembatalan ijin dari pejabat yang memiliki kewenangan untuk melakukan pembatalan

49

ijin dari pejabat yang memiliki kewenangan untuk melakukan pembatalan ijin; dan %. memberitahukan kepada pemanfaat ruang mengenai status ijin yang telah dibatalkan. g. pembongkaran bangunan, dilakukan melalui langkah! langkah sebagai berikut 3 .. menerbitkan surat pemberitahukan perintah pembongkaran bangunan dari pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang; $. apabila pelanggar mengabaikan surat pemberitahuan yang disampaikan, pejabat yang berwenang melakukan penertiban mengeluarkan surat keputusan pengenaan sanksi pembongkaran bangunan; ). pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban memberitahukan kepada pelanggar mengenai pengenaan sanksi pembongkaran bangunan yang akan segera dilaksanakan; dan -. berdasarkan surat keputusan pengenaan sanksi, pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban dengan bantuan aparat penertiban melakukan pembongkaran bangunan secara paksa. h. pemulihan fungsi ruang, dilakukan melalui langkah!langkah sebagai berikut 3 .. menetapkan ketentuan pemulihan fungsi ruang yang berisi bagian!bagian yang harus dipulihkan fungsinya dan cara pemulihannya; $. pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang menertibkan surat pemberitahuan perintah pemulihan fungsi ruang; ). apabila pelanggar mengabaikan surat pemberitahuan yang disampaikan, pejabat yang berwenang melakukan penertiban mengeluarkan surat keputusan pengenaan sanksi pemulihan fungsi ruang; -. pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban, memberitahukan kepada pelanggar mengenai pengenaan sanksi pemulihan fungsi ruang yang harus dilaksanakan pelanggar dalam jangka waktu tertentu; 0. pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan pemulihan fungsi ruang; %. apabila sampai jangka waktu yang ditentukan pelanggar belum melaksanakan pemulihan fungsi ruang, pejabat yang bertanggung jawab melakukan tindakan penertiban dapat melakukan tindakan paksa untuk melakukan pemulihan fungsi ruang; dan '. apabila pelanggar pada saat itu dinilai tidak mampu membiayai kegiatan pemulihan fungsi ruang, pemerintah dapat mengajukan penetapan pengadilan agar pemulihan dilakukan oleh pemerintah atas beban pelanggar di kemudian hari. i. denda administrasi, yang dapat dikenakan secara tersendiri atau bersama!sama dengan pengenaan sanksi administratif dan besarannya ditetapkan oleh Kepala ,aerah. *(+ Ketentuan lebih lanjut tentang ketentuan sanksi pidana dan perdata mengacu pada peraturan perundang!undangan terkait lainnya diatur lebih lanjut melalui Peraturan Walikota.

50

$A$ I7 PERUMUSAN KE$I*AKAN STRATEGIS OPERASIONALISASI $ag,an Per!a%a U%"% Pasal 0/ Perumusan kebijakan strategis operasionalisasi diwujudkan melalui penataan kelembagaan yang berisi tentang badan yang berwenang dalam koordinasi penataan ruang dan keterpaduan kebijakan sektoral *RP5P+. $ag,an Ke&"a Ke1e%.agaan Pasal %& *.+ Koordinasi penataan ruang sebagaimana dimaksud pada pasal 0/ dilaksanakan oleh 6adan Koordinasi Penataan Ruang ,aerah *6KPR,+. *$+ Tugas dan fungsi 6KPR, 3 a. merumuskan dan mengkoordinasikan berbagai kebijakan penataan ruang ,aerah dengan memperhatikan kebijakan penataan ruang nasional dan propinsi; b. mengkoordinasikan penyusunan RTRW ,aerah; c. mengkoordinasikan penyusunan Rencana ,etail Tata Ruang *R,TRK+ dan Rencana Tata Ruang Kawasan *RTRK+ sebagai jabaran lebih lanjut RTRW ,aerah; d. mengintegrasikan dan menyesuaikan penyusunan RTRW ,aerah dengan Rencana Tata Ruang Propinsi, R,TRK yang telah ditetapkan propinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota?Kabupaten sekitar; e. memaduserasikan Rencana Pembangunan 5angka 2enengah dan Tahunan yang dilakukan Pemerintah ,aerah, masyarakat dan dunia usaha dengan RTRW ,aerah; f. mengoptimalkan penyelenggaraan, penertiban, pengawasan *pemantauan, e4aluasi dan pelaporan+ dan perijinan pemanfaatan ruang; g. melaksanakan kegiatan pengawasan yang meliputi pelaporan, e4aluasi dan pemantauan penyelenggaraan pemanfaatan ruang; h. memberikan rekomendasi penertiban terhadap pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang; i. memberikan rekomendasi perijinan Tata Ruang ,aerah; j. mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang; k. mengembangkan data dan informasi Penataan Ruang ,aerah untuk kepentingan pengguna ruang di jajaran pemerintah, masyarakat dan swasta; l. mensosialisasikan dan menyebarluaskan informasi Penataan Ruang ,aerah;

51

m. mengkoordinasikan penanganan dan penyelesaian masalah yang timbul dalam penyelenggaraan Penataan Ruang ,aerah dan memberikan pengarahan serta saran pemecahannya; n. melaksanakan fasilitasi, super4isi kepada dinas?instansi, masyarakat dan dunia usaha berkaitan dengan penataan ruang; o. memaduserasikan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kota dengan rencana tata ruang kota?kabupaten sekitar; p. melakukan e4aluasi tahunan atas kinerja penataan ruang ,aerah; F. menjabarkan petunjuk Kepala ,aerah berkenaan dengan pelaksanaan fungsi dan kewajiban Tim Koordinasi Penyelenggaraan Penataan Ruang ,aerah; dan r. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas 6KPR, secara berkala kepada Kepala ,aerah. *)+ ,alam rangka mengendalikan kegiatan Perencanaan Tata Ruang, dibentuk Kelompok Kerja Pengendalian Pemanfaatan Ruang dengan Keputusan Kepala ,aerah; *-+ Keanggotaan, pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja 6KPR, ditetapkan oleh Kepala ,aerah. $ag,an Ke!,ga Ke!er(a&"an Ke.,#a)an Se)!-ra1 8RP*P9 Pasal %. Keterpaduan kebijakan sektoral sebagaimana dimaksud pada pasal 0/ meliputi3 a. perwujudan nilai!nilai keagamaan dan kearifan lokal; b. perwujudan sumber daya manusia yang berkualitas; dan c. perwujudan pengembangan Kota Pasuruan sebagai kota industri, perdagangan dan jasa yang berbasis ekonomi rakyat dan berwawasan lingkungan. $A$ 7 KER*ASAMA DAERAH Pasal %$
(1) ,alam rangka pengembangan sarana dan prasarana lintas

wilayah di Kawasan Kota Pasuruan dikembangkan mekanisme dan tata cara kerjasama antar daerah (2) 2ekanisme dan tata cara kerjasama antar daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat *.+ meliputi3 a. tata cara kerjasama antara daerah; dan b. tata cara kerjasama daerah dengan pihak ketiga. (3) Tahapan tata cara kerjasama antara daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat *$+ huruf a, meliputi3 a. persiapan; b. penawaran; c. penyiapan kesepakatan; d. penandatanganan kesepakatan; e. penyiapan perjanjian; f. penandatanganan perjanjian; dan g. pelaksanaan.

52

$A$ 7I PERAN MASYARAKAT $ag,an Ke a!" Ha) Ma 2ara)a! Pasal %) 9ak masyarakat dalam kegiatan penataan ruang, meliputi3 a. mengetahui secara terbuka RTRW Kota Pasuruan dan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan; b. menikmati manfaat ruang dan?atau pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang; c. memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata ruang; d. mengajukan keberatan kepada pejabat berwenang terhadap pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang di wilayahnya; e. mengajukan tuntutan pembatalan i@in dan penghentian pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang kepada pejabat berwenang; dan f. mengajukan gugatan ganti kerugian kepada pemerintah dan?atau pemegang i@in apabila kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menimbulkan kerugian. Pasal %ntuk mengetahui rencana tata ruang, selain dari 1embaran ,aerah masyarakat dapat mengetahui rencana tata ruang yang telah ditetapkan melalui pengumuman atau penyebarluasan oleh Pemerintah ,aerah. *$+ Kewajiban untuk menyediakan media pengumuman atau penyebarluasan sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ dilakukan melalui penempelan?pemasangan peta rencana tata ruang yang bersangkutan pada tempat!tempat umum dan juga pada media massa, serta melalui pengembangan 8istem "nformasi Tata Ruang *8"TR+. *)+ Pengembangan 8"TR sebagaimana dimaksud dalam ayat *$+ dilakukan dengan menyediakan informasi tentang tata ruang dalam bentuk buku, media cetak, media elektronik dan web yang dapat diakses setiap saat. Pasal %0 *.+ ,alam menikmati manfaat ruang dan?atau pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang, pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang! undangan atau kaidah yang berlaku. *$+ ntuk menikmati dan memanfaatkan ruang beserta sumberdaya alam yang terkandung didalamnya, menikmati manfaat ruang sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ yang dapat berupa manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan dilaksanakan atas dasar pemilikan, penguasaan, atau *.+

53

pemberian hak tertentu berdasarkan ketentuan peraturan perundang!undangan ataupun atas hukum adat dan kebiasaan yang berlaku atas ruang pada masyarakat setempat. Pasal %% *.+ 9ak memperoleh penggantian yang layak atas kerugian terhadap perubahan status semula yang dimiliki oleh masyarakat sebagai akibat pelaksanaan RTRW ,aerah diselenggarakan dengan cara musyawarah antara pihak yang berkepentingan. *$+ ,alam hal tidak tercapai kesepakatan mengenai penggantian yang layak sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ maka penyelesaiannya dilakukan sesuai dengan peraturan perundang!undangan yang berlaku. $ag,an Ke&"a Ke4a#,.an Ma 2ara)a! Pasal %' ,alam kegiatan penataan ruang wilayah daerah masyarakat wajib berperan serta dalam memelihara kualitas ruang dan mentaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan. Pasal %( Kewajiban masyarakat dalam kegiatan penataan ruang daerah, meliputi3 a. menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan; b. memanfaatkan ruang sesuai dengan i@in pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang; c. mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan i@in pemanfaatan ruang; dan d. memberikan akses terhadap kawasan yang oleh ketentuan peraturan perundang!undangan dinyatakan sebagai milik umum. Pasal %/
(1) Pelaksanaan kewajiban masyarakat dalam penataan ruang

sebagaimana dimaksud dalam pasal %' dilaksanakan dengan mematuhi dan menerapkan kriteria, kaidah, baku mutu, dan aturan!aturan penataan ruang yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang!undangan yang berlaku. (2) Kaidah dan aturan pemanfaatan ruang yang dipraktekkan masyarakat secara turun temurun dapat diterapkan sepanjang memperhatikan faktor!faktor daya dukung lingkungan, estetika lingkungan, lokasi, dan struktur pemanfaatan ruang serta dapat menjamin pemanfaatan ruang yang serasi, selaras dan seimbang.

54

$ag,an Ke!,ga $en!") Peran Ma 2ara)a! Pasal '& *.+ 6entuk peran masyarakat dalam proses perencanaan tata ruang meliputi 3 a. memberi masukan meliputi 3 .. persiapan penyusunan rencana tata ruang; $. penentuan arah pengembangan wilayah atau kawasan; ). pengidentifikasian potensi dan masalah pembangunan wilayah atau kawasan; -. perumusan konsepsi rencana tata ruang; dan?atau 0. penetapan rencana tata ruang. b. kerja sama dengan Pemerintah, pemerintah daerah, dan?atau sesama unsur masyarakat dalam perencanaan tata ruang. *$+ Peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang daerah dapat berbentuk 3 a. masukan mengenai kebijakan pemanfaatan ruang; b. kerja sama dengan Pemerintah, pemerintah daerah, dan?atau sesama unsur masyarakat dalam pemanfaatan ruang; c. kegiatan memanfaatkan ruang yang sesuai dengan kearifan lokal dan rencana tata ruang yang telah ditetapkan; d. peningkatan efisiensi, efekti4itas, dan keserasian dalam pemanfaatan ruang darat, ruang laut, ruang udara, dan ruang di dalam bumi dengan memperhatikan kearifan lokal serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang! undangan; e. kegiatan menjaga kepentingan pertahanan dan keamanan serta memelihara dan meningkatkan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam; dan f. kegiatan in4estasi dalam pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang!undangan *)+ Peran masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang, dapat berbentuk 3 a. masukan terkait arahan dan?atau peraturan @onasi, peri@inan, pemberian insentif dan disinsentif serta pengenaan sanksi; b. keikutsertaan dalam memantau dan mengawasi pelaksanaan rencana tata ruang yang telah ditetapkan; c. pelaporan kepada instansi dan?atau pejabat yang berwenang dalam hal menemukan dugaan penyimpangan atau pelanggaran kegiatan pemanfaatan ruang yang melanggar rencana tata ruang yang telah ditetapkan; dan d. pengajuan keberatan terhadap keputusan pejabat yang berwenang terhadap pembangunan yang dianggap tidak sesuai dengan rencana tata ruang.

55

$ag,an Kee%(a! Ta!a Cara Peran Ser!a Ma 2ara)a! Pasal '. *.+ Peran masyarakat dalam proses perencanaan tata ruang dapat berbentuk 3 a. menyampaikan masukan mengenai arah pengembangan, potensi dan masalah, rumusan konsepsi?rancangan rencana tata ruang melalui media komunikasi dan?atau forum pertemuan; dan b. kerja sama dalam perencanaan tata ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang!undangan. *$+ Peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang daerah dapat berbentuk 3 a. menyampaikan masukan mengenai kebijakan pemanfaatan ruang melalui media komunikasi dan?atau forum pertemuan; b. kerja sama dalam pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang!undangan; dan c. pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan. *)+ Peran masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang, dapat berbentuk 3 a. menyampaikan masukan terkait arahan dan?atau peraturan @onasi, peri@inan, pemberian insentif dan disinsentif serta pengenaan sanksi kepada pejabat yang berwenang; b. memantau dan mengawasi pelaksanaan rencana tata ruang; c. melaporkan kepada instansi dan?atau pejabat yang berwenang dalam hal menemukan dugaan penyimpangan atau pelanggaran kegiatan pemanfaatan ruang yang melanggar rencana tata ruang yang telah ditetapkan; dan d. mengajukan keberatan terhadap keputusan pejabat yang berwenang terhadap pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang. $A$ 7II PEM$INAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pasal '$ *.+ Pemantauan dan e4aluasi dilakukan dengan mengamati dan memeriksa kesesuaian antara penyelenggaraan penataan ruang di daerah dengan ketentuan peraturan perundang!undangan. *$+ ,alam hal hasil pemantauan dan e4aluasi sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ terbukti terjadi penyimpangan administrasi dalam penyelenggaraan penataan ruang daerah, Walikota yang bersangkutan mengambil langkah penyelesaian sesuai kewenangannya. *)+ ,alam hal Walikota tidak melaksanakan langkah penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat *$+, ;ubernur mengambil langkah penyelesaian sesuai kewenangannya.

56

Pasal ') *.+ Pengendalian terhadap pemanfaatan ruang wilayah dilakukan terhadap penerbitan i@in pemanfataan ruang di daerah yang ditetapkan oleh Walikota. *$+ Pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ruang yang telah mendapatkan i@in harus memenuhi peraturan @onasi yang berlaku di lokasi kegiatan pemanfaatan ruang. $A$ 7III PENYIDIKAN Pasal '*.+ Pejabat Pegawai #egeri 8ipil tertentu di lingkungan Pemerintah ,aerah diberikan wewenang untuk melaksanakan penyidikan terhadap pelanggaran ketentuan!ketentuan dalam Peraturan ,aerah ini. *$+ Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ adalah3 a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang penataan ruang agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas; b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan di bidang penataan ruang; c. meminta keterangan dan bahan bukti dari pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang penataan ruang; d. memeriksa buku!buku catatan!catatan dan dokumen! dokumen lain berkenaan tindak pidana di bidang penataan ruang; e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen!dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut; f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang penataan ruang; g. menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e; h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana di bidang penataan ruang; i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; j. menghentikan penyidikan; dan k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang penataan ruang menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. *)+ Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut umum sesuai dengan ketentuan perundang!undangan yang berlaku.

57

$A$ 7I+ KETENTUAN PIDANA $ag,an Ke a!" Ke!en!"an P,&ana Pasal '0 *.+ 8etiap orang yang tidak mentaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan dapat dikenakan sanksi pidana. *$+ Ketentuan pidana dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang!undangan. $ag,an Ke&"a Pe1anggaran Per&a Pasal '%
(1) 8etiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana

dimaksud pada pasal '0 diancam dengan pidana kurungan paling lama % *enam+ bulan atau denda paling banyak Rp.0&.&&&.&&&,&& *lima puluh juta rupiah+. (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ adalah pelanggaran. $A$ 7+ KETENTUAN PERALIHAN Pasal '' *.+ Pada saat Peraturan daerah ini mulai berlaku, semua peraturan pelaksanaan yang berkaitan dengan penataan ruang yang telah ada tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan dan belum diganti berdasarkan Peraturan ,aerah ini. *$+ ,engan berlakunya Peraturan daerah ini, maka3 a. i@in pemanfaatan ruang yang telah dikeluarkan dan telah sesuai dengan ketentuan Peraturan ,aerah ini tetap berlaku sesuai dengan masa berlakunya; b. i@in pemanfaatan ruang yang telah dikeluarkan tetapi tidak sesuai dengan ketentuan Peraturan ,aerah ini berlaku ketentuan3 .. untuk yang belum dilaksanakan pembangunannya, i@in tersebut disesuaikan dengan fungsi kawasan berdasarkan Peraturan ,aerah ini; $. untuk yang sudah dilaksanakan pembangunannya, pemanfaatan ruang dilakukan sampai i@in terkait habis masa berlakunya dan dilakukan penyesuaian dengan fungsi kawasan berdasarkan Peraturan ,aerah ini; dan ). untuk yang sudah dilaksanakan pembangunannya dan tidak memungkinkan untuk dilakukan penyesuaian dengan fungsi kawasan berdasarkan Peraturan ,aerah ini, i@in yang telah diterbitkan dapat dibatalkan dan terhadap kerugian yang timbul sebagai akibat pembatalan i@in tersebut dapat diberikan penggantian yang layak.

58

c. i@in pemanfaatan ruang yang sudah habis masa berlakunya dan tidak sesuai dengan Peraturan ,aerah ini dilakukan penyesuaian berdasarkan Peraturan ,aerah ini; dan d. pemanfaatan ruang di ,aerah yang diselenggarakan tanpa i@in ditentukan sebagai berikut3 .. yang bertentangan dengan ketentuan Peraturan ,aerah ini, pemanfaatan ruang yang bersangkutan ditertibkan dan disesuaikan dengan Peraturan ,aerah ini; dan $. yang sudah sesuai dengan ketentuan Peraturan ,aerah ini, dipercepat untuk mendapatkan i@in yang diperlukan. $A$ 7+I KETENTUAN PENUTUP Pasal '( *.+ RTRW sebagaimana dimaksud dalam pasal $ dilengkapi dengan lampiran berupa buku RTRW Tahun $&..!$&). dan album peta dengan skala .3 $0.&&& *$+ 6uku RTRW dan album peta sebagaimana dimaksud pada ayat *.+ merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ,aerah ini. Pasal '/ RTRW ,aerah digunakan sebagai pedoman bagi 3 a. pembangunan dan menjadi rujukan bagi penyusunan RP52,; b. perumusan kebijaksanaan pokok pemanfaatan ruang di wilayah; c. mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan wilayah daerah serta keserasian antar sektor; d. pengarahan lokasi in4estasi yang dilaksanakan pemerintah dan?atau masyarakat; dan e. penataan ruang wilayah daerah yang merupakan dasar dalam pengawasan terhadap perijinan lokasi pembangunan. Pasal (& *.+ 5angka waktu RTRW Kota Pasuruan adalah $& *dua puluh+ tahun yaitu Tahun $&..!$&). dan dapat ditinjau kembali . *satu+ kali dalam 0 *lima+ tahun. *$+ ,alam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala besar dan?atau perubahan batas teritorial wilayah pro4insi yang ditetapkan dengan peraturan perundang!undangan, RTRW Kota Pasuruan dapat ditinjau kembali lebih dari . *satu+ kali dalam 0 *lima+ tahun. *)+ Peninjauan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat *$+ juga dilakukan apabila terjadi perubahan kebijakan nasional dan strategi yang mempengaruhi pemanfaatan ruang kota dan?atau dinamika internal kota.

59

Pasal (. Pada saat Peraturan ,aerah ini mulai berlaku maka Peraturan ,aerah Kota Pasuruan #omor $- Tahun $&&$ tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun $&&$ C $&.$ *1embaran ,aerah Kota Pasuruan Tahun $&&$, #omor /, 8eri :+ dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal ($ Peraturan ,aerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. 7gar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ,aerah ini dengan penempatannya dalam 1embaran ,aerah Kota Pasuruan

,itetapkan di Pasuruan pada tanggal ) 7pril $&.$ WALIKOTA PASURUAN, T!&, HASANI

60

,iundangkan di 3 Pasuruan pada tanggal 3 $) 5uli $&.$ SEKRETARIS DAERAH KOTA PASURUAN T!&, $AHRUL ULUM

LEM$ARAN DAERAH KOTA PASURUAN TAHUN 2012, NOMOR 0:

871"#7# 8esuai dengan aslinya KEPALA $AGIAN HUKUM T!&, MIMIN D; *USU5, $0;HK Pembina #"P. ./0'&)$- ./(0&) $ &&$

61

P:T7 R:#=7#7 8TR KT R R 7#;

1ampiran " Peraturan ,aerah #o . Tahun $&.$ Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah *RTRW+ Kota Pasuruan Tahun $&..!$&).

62

P:T7 R:#=7#7 P<17 R 7#;

1ampiran "" Peraturan ,aerah #o . Tahun $&.$ Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah *RTRW+ Kota Pasuruan Tahun $&..!$&).

63

P:T7 K7W787# 8TR7T:;"8

1ampiran """ Peraturan ,aerah #o . Tahun $&.$ Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah *RTRW+ Kota Pasuruan Tahun $&..!$&).

64

You might also like