You are on page 1of 6

I.

F U N G SI O SI L

OSKOP

Oscilloscope Oscilloscope/osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari. Osiloskop termasuk alat ukur elektronik, digunakan untuk melihat bentuk gelombang, menganalisis gelombang, dan fenomena lain dalam rangkaian elektronika. Dengan osiloskop dapat melihat amplitudo tegangan dan gelombang kotak, oleh karena itu harga rata-rata, puncak, RMS (root mean square), maupun harga puncak kepuncak atau Vp-p dari tegangan dapat ukur. Selain itu, juga hubungan antara frekuensi dan phasa antara dua gelombang juga dapat dibandingkan. Ada dua jenis osiloskop, yaitu osiloskop analog dan osiloskop digital. Oscilloscope juga berfungsi untuk menampilkan bentuk gelombang suatu sinyal. Alat ini sangat diperlukan untuk menguji rangkaian listrik maupun rangkaian elektronik. Seperti terlihat pada gambar 1 berikut, layar sebuah oscilloscope terbagi atas 8 buah bujur sangkar (Division/Div) pada skala vertical dan 10 buah bujur sangkar (Division/Div) pada skala horizontal. Pada oscilloscope terdapat fasilitas yang digunakan untuk merubah skala vertical atau horizontal sehingga bentuk gelombang isyarat dapat ditampilkan lebih jelas. Oscilloscope mempunyai fungsi dual trace dapat menampilkan dua buah bentuk gelombang pada saat yang bersamaan, dengan demikian isyarat-isyarat yang berasal dari bagian sistem elektronik yang berbeda dapat dibandingkan seketika. Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran. Ada beberapa kegunaan osiloskop lainnya, yaitu: Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu. Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi. Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik. Membedakan arus AC dengan arus DC. Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu.

Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol. Display menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna warni dan berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak dan disebut div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan. Panel kontrol berisi tomboltombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar. Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal yang bisa digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai contoh kanal satu untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran. Ada beberapa jenis tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar monitor osiloskop, yaitu: 1. Gelombang sinusoida 2. Gelombang blok 3. Gelombang gigi gergaji 4. Gelombang segitiga. Untuk dapat menggunakan osiloskop, harus bisa memahami tombol-tombol yang ada pada pesawat perangkat ini, seperti telah diutarakan diatas. Secara umum osiloskop hanya untuk circuit osilator ( VCO ) disemua perangkat yg menggunakan rangkaian VCO. Walau sudah berpengalaman dalam hal menggunakan osiloskop, kita harus mempelajari tombol instruksi dari pabrik yg mengeluarkan alat itu. Cara menghitung frequency tiap detik. Dengan rumus sbb ; F = 1/T, dimana F = freq dan T = waktu. Untuk menggunakan osiloskop haruslah berhati-hati, bila terjadi kesalahan sangat fatal akibatnya.

II. FUNGSI TOMBOL YANG TERDAPAT PADA OSILOSKOP

1) POWER Untuk menghidupkan atau mematikan

2) Osiloskop. Jika saklar ini kita On-kan, maka LED di samping saklar akan menyala.

3) Kontrol INTENSITY Untuk mengatur intensitas/keterangan cahaya pada layar. Sebaiknya dijaga agar tidak pada kedudukan maksimal.

4) Pengontrol FOCUS Untuk memperjelas/mempertajam garis atau sinyal keluaran.

5) TRACE ROTATION Untuk mengatur kedudukan garis horisontal secara paralel dengan garis graticule.

6) Masukan CH1 (X) Masukan terminal CH1. Pada saat pengoperasian X-Y, masukan ini menjadi masukan terminal X-axis (absis).

7) Masukan CH2 (Y) Masukan terminal CH2. Pada saat pengoperasian X-Y, masukan ini menjadi masukan terminal Y-axis (ordinat).

8) Pemilih AC, GND, DC AC : Untuk menahan sinyal dc dan melalukan sinyal ac yang masuk ke attenuator. GND: Sinyal masukan akan di-off-kan dan attenuator akan di ground-kan. DC : Semua sinyal akan terhubung langsung ke attenuator.

9) Saklar VOLT/DIV CH1/CH2 Attenuator CH1 (X) dan CH2 (Y). Faktor pemilihannya dari 5v/div sampai 5mv/div.

10) VOLT/DIV: untuk menunjukkan besarnya tegangan yang tergambar pada layar perkotak dalam arah vertikal.

11) VARIABLE Untuk penyesuaian sensitivitas (kepekaan), dengan faktor 1/3 atau kurang dari harga pada panel indikator. Pada posisi CAL, kepekaan dikalibrasikan terhadap harga pada panel indikator.

12) CAL (Vp-p) Untuk mengkalibrasi osiloskop sebelum digunakan.

13) POSITION CH2: Untuk mengatur posisi sinyal dari CH2 pada posisi vertikal. CH1: Untuk mengatur posisi sinyal dari CH1 pada posisi vertikal.

14) POSITION Untuk mengatur posisi gambar/sinyal pada posisi horisontal.Jika saklar ini ditarik, maka sinyal pada posisi horisontal tersebut akan diperbesar 10X

15) VERT MODE CH1 : Hanya menampilkan sinyal pada CH1 CH2 : Menampilkan sinyal CH2 dan saklar (X-Y). DUAL: Menampilkan 2 pengoperasian sekaligus (CH1 dan CH2). CHOP: Menampilkan isyarat dari masukan yang dipotong-potong dg freq. 500 kHz. Tarik saklar HOLD OFF jika ingin menggunakan fungsi CHOP. ADD : Untuk mengukur jumlah atau perbedaan dari sinyal CH1 dan CH2. Tarik saklar PULL INV jika ingin menggunakan fungsi ADD.

16) TRIGGER SOURCE (sumber pemicu) CH1 : Sinyal CH1 sebagai sumber pemicu. CH2 : Sinyal CH2 sebagai sumber pemicu. LINE: Sinyal AC line sebagai sumber pemicu. EXT : Sumber picu diambil dari EXT TRIG.

17) TRIGGER COUPLING AUTO: Pemicuan dilakukan secara otomatis. NORM: Pemicuan dilakukan secara normal.

18) SLOPE and TRIG LEVEL + : Pemicuan terjadi ketika sinyal picu memotong taraf picu positip. : Pemicuan terjadi ketika sinyal picu memotong taraf picu negatip.

19) TRIG LEVEL: Untuk menampilkan bentuk gelombang sinkron dan men-set bentuk gelombang awal.

20) Pengontrol HOLD OFF Untuk menstabilkan sinyal dengan periode berulang yang komplek.

TIME/DIV 21) Menyatakan faktor pengali untuk waktu dari gambar pada layar dalam arah horisontal.

You might also like