You are on page 1of 2

Sudah saatnya diperlukan suatu pembangunan perekonomian yang fundamental demi terwududnya kemerataan distribusi dan terealisasinya pemerataan

pendapatan per-kapita. Sejak transformasi pemerintahan orde lama yang dipimpin oleh Bung Karno, orde baru yang dipimpin oleh Pak.Harto serta reformasi yang dipimpin oleh B.J.Habibi dan para pemimpin setelah masa-masa kepemimpinan mereka hingga kini yang pemerintahan dipimpin oleh Bpk.Susilo Bambang Yodoyono, memang telah banyak perubahan yang terjadi yang membawa suatu perubahan dalam perekonomian maupun politik serta menurunnya kemiskinan yang telah disampaikan oleh Bappenas bahwa kemiskinan telah turun sebesar. Dari . Tapi apakah dengan menurunnya kemiskinan itu telah merubah keadaan yang sesungguhnya dilapangan, bahwasannya seberapasih standard kemiskinan itu yang dijadikan patokan, sedangkan standard itu tidak membuat mereka yang miskin memenuhi kebutuhan yang skunder seperti misalnya kesehatan, pendidikan, dan keamanan atas keselamatannya, sungguh tidak cukup jika suatu pembangunan ataupun pertumbuhan perekonomian hanya memberikan patokan bahawasannya suatu masyarakat hanya dapat makan dan tidur ditempat ala sekadarnya. Memang sudah lama umumnya kita lebih suka dengan istilah yang disebutkan oleh Prof. H.W.Arndt manana (besok saja) yaitu keengganan bangsa Indonesia untuk memperhatikan masalah-masalah yang cukup serius, padahal permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia jauh lebih mudah bila dibandingkan dengan bangsa India. benar atau tidak tapi itu sudah menjadi mendarah daging. Sedangkan suatu proses pembangunan dan pemerataan sangat ditunggu-tunggu oleh sekian banyaknya penduduk yang hidup diberbagai wilayah regional Indonesia. Mereka berharap akan segera ada bantuan dan segara ada perubahan yang bisa merubah kehidupan mereka menjadi lebih baik, minimal selain sandang pangan, juga pendidikan dan pengobatan, maupun rasa aman. Negara kita yaitu Indonesia yang memiliki jumlah penduduk terbesar urutan ketiga didunia yang tersebar diberbagai wilayah, serta melimpahnya sumber daya alam dan suburnya lahan yang tersebar luas diseluruh wilayah. Tapi dari semua itu hanya ada beberapa oknum yang bisa menikmati atas semua kekayaan alam yang kita miliki. Benar kah itu??? Benar!!! Sebagi contoh, wilayah bagian timur Indonesia yaitu Pulau Irian Jaya yang memiliki sumber daya alam seperti pertambangan, jika dalan sehari menghasilkan berton-ton hasil tambang yang bisa dan cukup untuk mencukupi kebutuhan masyarakat disana, tapi kenyataannya tidak,

masih banyak disana yang belum mengenal pendidikan, belum tersalukanannya pengobatan, keamanan, serta minimnya fasilitas-fasilitas seperti jalan transportasi, rumah sakit, sekolah, serta minimnya tenaga pembangkit listrik. Contoh lain seperti Pulau Kalimantan yang belum bisa tersalurkannya distribusi secara teratur dan masih belum banyak mendapatkan perhatian ataupun sentuhan tangan dari pemerintahan kita. Kekayaan sumber daya alam terhadap ketidak mampuan pemerintah kita dalam mengatasi pemerataan masih menjadi tanda Tanya bagi kalangan intelektual dan bagi masyarakat yang sudah mualai bisa berfikir kritis. Mengapa dari sekian generasi pergantian pemerintahan kepresidenan hingga sekarang masih belum terealisasi terhadap usaha pemereataan pendapatan dan pemerataan pembanguan yang berkelanjutan. Patut kita sadari, bahwasannya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dan politik lebih terkonsentrasikan pada wilayah strategis seperti pulau jawa yang mana setiap pertahun telah menyumbangkan . Terhadap GDP dibandingkan dengan wilayah lainnya. Sebenarnya semua itu bukan seutu kebanggaan, tapi itu memang suatu bagian dari efek dari pemusatan pemerintah yang hanya focus pada wilayah-wilayah kenegaraan yang tercakup strategis sedangkan wilayah yang lainnya mendapat preoritas yang sangat kecil dalam usahanya untuk dilakukan pembangunan yang sama terhadap apa yang dilakukan di wilayah pulau jawa itu sendiri. Dari gambaran yang singkat itu setidaknya bisa memberikan gambaran visual bagaimana keadaan suatu Negara Indonesia yang terbagi dari berbagai wilayah regional yang dibatasi oleh lautan luas yang menjadi pembatas sekaligus penghalang bagi pemimpin pengecut untuk tersalurkannya pemerataan yang telah menjadi harapan dan tujuan bangsa Indonesia yang telah dituangkan dengan jelas kedalam UUD 1945.

You might also like